You are on page 1of 23

BAB.

I PENDAHULUAN
Manusia, sejak permulaan keberadaannya di bumi, sudah hidup dari dan dengan lingkungannya. Semasih segala kebutuhan manusia dapat dipenuhi dengan memanfaatkan sumber daya alam di sekitarnya, dan semasih bumi mampu memproses secara alamiah buangan/sisa yang diperlukan manusia, tidak ada masalah yang perlu dikhawatirkan pada lingkungan. Namun, sejalan dengan peningkatan kebutuhan dan perkembangan teknologi manusia, tampak masalah lingkungan menjadi semakin memprihatinkan. Masalah lingkungan bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri, melainkan sangat erat hubungannya dengan masalah kependudukan dalam konteks penduduk dan pembangunan (Ananta, 1992; Mantra,2001; Moertopo, 1992). Dalam hal ini, kerusakan lingkungan tidak hanya sebagai akibat dari bertambahnya penduduk serta meningkatnya kebutuhan hidup. Terdapat proses lain yang menyertai yang menyebabkan menipisnya sumber daya alam menjadi jauh lebih parah. Indonesia merupakan negara berpenduduk terbesar ke-lima sesudah RRC, India, USSR, dan USA sangat merasakan betapa berat tekanan-tekanan akibat adanya masalah kependudukan dan kemerosotan kualitas lingkungan hidupnya. Masalah kependudukan yang sangat berat dirasakan tersebut

adalah pertumbuhan yang pesat dan persebarannya ke seluruh wilayah negeri yang sangat timpang. Sementara itu, karena pertumbuhan penduduk yang pesat, maka pemanfaatan sumber daya alamnya diperluas dan dipergiat. Dengan pengetahuan penduduk yang relatif rendah, maka akhirnya masalah yang dihadapi meluas hingga terjadinya kemerosotan kualitas lingkungan hidup di negara ini.
Makalah kelompok 2- Pengantar PKLH

hal - 1

Semakin meluasnya masalah lingkungan menyebabkan isu, perhatian, dan aktivitas lingkungan mulai diperkenalkan secara meluas sejak dasa warsa 1960-an. Puncaknya adalah pada dasa warsa 1970-an, yaitu dengan digelarnya The United Nation Conference on Human Environment di Stockholm oleh PBB pada tanggal 5 s/d 16 Juni 1972 (Sumaatmadja, 2001). Implementasi dari resolusi Stockholm adalah dibentuknya badan khusus yang membidangi permasalahan lingkungan oleh PBB yang dikenal dengan United Nations Environmental Programs (UNEP) yang bermarkas di Nairobi, Kenya

(Soemarwoto, 1982). Namun demikian, satu setengah dasa warsa setelah dicetuskannya resolusi Stockholm (tahun 1987), Komisi Dunia untuk Lingkungan Hidup dan Pembangunan PBB dalam laporannya (Our Common Future) mengidentifikasi sejumlah gejala global yang mengancam eksistensi bumi (Astawa, 1999), di antaranya yang sangat dikhawatirkan adalah rusaknya lapisan ozon, pemanasan global, hujan asam, dan pencemaran air laut oleh bahan berbahaya beracun (B3). Menurut Chiras (seorang ahli lingkungan PBB) ancaman terhadap existensi bumi itu bisa terjadi karena gejolak filsafat manusia yang diterapkan hingga dewasa ini pada kehidupan nyata (dalam Astawa, 1999), di antaranya : (a) filsafat biological imprialism dan ajaran relegi yang menganjurkan beranak pinak tanpa batas; (b) filsafat I Versus not I dan tumbuhnya frontier mentality; (c) falsafah membangun dengan

mengembangkan ilmu dan teknologi yang makin besar dan canggih; (d) falsafah bahwa manusia ada di atas alam dengan kemampuan berfikirnya dan anggapan bahwa sumber alam di bumi tidak terbatas, berlimpah; (e) falsafah ekonomi (bermodal minimal untuk meraih keuntungan maksimal dalam tempo yang sesingkat mungkin).
Makalah kelompok 2- Pengantar PKLH

hal - 2

Menyadari paparan di atas dan

memperhatikan hakikat pendidikan

(Salam, 1997), maka dalam rangka menumbuhkembangkan sikap dan perilaku masyarakat yang berwawasan kependudukan dan lingkungan hidup, peran

pedidikan menjadi sangat penting. Hal-hal inilah yang kemudian mendorong timbulnya gagasan diantara para pendidik dan ahli di bidang ini yang menyarankan perlunya penyusunan dan pelaksanaan program pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup secara formal dan non formal.

Makalah kelompok 2- Pengantar PKLH

hal - 3

BAB. II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup Pendidikan dalam arti luas adalah segala pengalaman belajar diberbagai lingkungan yang berlangsung sepanjang hayat dan berpengaruh positif bagi perkembangan individu. Pendidikan dalam arti sempit dalam prakteknya identik dengan penyekolahan (schooling), yaitu pengajaran formal dibawah kondisikondisi yang terkontrol, jadi pendidikan hanya berlangsung bagi mereka yang menjadi siswa pada suatu sekolah atau mahasiswa pada suatu perguruan tinggi. Menururut UU SPN No. 20 Tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, keperibadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masayarakat, bangsa dan negara. Lingkungan adalah kesatuan ruang dengan segala makhluk hidup, makhluk tak hidup, dan daya serta manusia dengan segala perilakunya, yang saling berhubungan secara timbal balik, jika ada perubahan salah satu komponen akan mempengaruhi komponen lainnya. Yang dimaksud dengan Kependudukan adalah sejumlah orang yang tinggal disuatu wilayah atau daerah dengan segala kebudayaan, tata kehidupan dan adanya peraturan pemerintahan yang mengaturnya.

Makalah kelompok 2- Pengantar PKLH

hal - 4

Berdasarkan hal di atas dapat disimpulkan bahwa PKLH adalah program pendidikan untuk membina anak didik agar memiliki pengertian, kesadaran, sikap, dan perilaku yang rasional serta bertanggung jawab tentang pengaruh timbal balik antara penduduk dengan lingkungan hidup dalam berbagai aspek kehidupan manusia.

2.2 Tujuan Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup

PKLH (Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup ) merupakan salah satu program pendidikan agar memiliki pengertian, kesadaran, sikap, dan perilaku yang rasional serta bertanggung jawab tentang pengaruh timbal balik antara penduduk dengan lingkungan hidup dalam berbagai aspek kehidupan manusia , dalam batas ini memiliki tujuan umum yang terkandung di dalamnya.

Tujuan umum dari PKLH tersebut dapat dianalisis menjadi dua arah sasaran yaitu : Tujuan yang mengarah pada kemanfaatan individu dan tujuan yang mengarah pada kemanfaatan suatu kelompok masyarakat. Melalui pembelajaran PKLH ini diharapkan kedua sasaran tersebut dapat dicapai, khususnya mahasiswa yang akan berperanan sebagai guru, maupun mahasiswa yang berkedudukan sebagai warga Negara Indonesia memiliki pengetahuan, sikap, perilaku rasional, dan bertanggung jawab yang

berwawasan kependudukan dan lingkungan hidup. PKLH bukanlah sekadar menyajikan kepada murid contoh-contoh kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh perilaku manusia, yang bahanbahannya dapat diambil dari guntingan-guntingan koran atau yang sejenisnya. Pembelajaran PKLH harus mengandung etika lingkungan dengan mengajak
Makalah kelompok 2- Pengantar PKLH

hal - 5

anak didik atau mahasiswa menyadari makna lingkungan baginya dan keterkaitannya dengan penduduk (Sumaatmadja, 2001; Kastama, 1996).

2.3 Manusia Sebagai Penduduk Bumi. Bumi dapat dikatakan sebagai suatu ekosistem yang maha besar. Manusia, tumbuhan, binatang, udara, cahaya, air dan sebagainya merupakan komponen-komponennya. Apa yang menyusun tubuh makhluk hidup tersebut? Unsur-unsur yang paling banyak terdapat dalani mahluk hidup adalah Oksigen (O2) : 65%, Karbon (C) : 18%, Hidrogen (H) : 10%, Nitrogen (N) : 3%, Kalsium (Ca) : 2%, dan Foosfor (P) ; l%. Unsur-unsur ini sangat diperlukan untuk menjalankan proses fisiologis dalam tubuhnya, agar dapat tumbuh. dan berkembang serta untuk produksinya. Proses fisiologis yang perlu dilakukan misalnya bernafas tumbuh dan berkembang. Dalam proses pernafasan diperlukan oksigen serta zat makanan yang terdapat dalam tubuh yaitu karbohidrat, lemak, dan protein. Ketiga macam bentuk makanan ini dalam bentuk glukosa, asam-asam lemak dan gliserol serta asam-asam amino dengan bantuan oksigen dioksidasi dan dihasilkan energy, kabron dioksida ) dan .

Energi yang diperoleh digunakan untuk aktivitas-aktivitas hidup manusia serta disimpan dalam tubuh untuk. menyusun tubuh serta untuk mengganti seisel yang rusak. Sedangkan karbon dioksida dibuang karena tidak diperlukan. Gas ini dikenal sebagai gas yang sangat membahayakan, karena dalam kadar yang tinggi gas dapat mengakibatkan kematian. Proses di atas disebut

Makalah kelompok 2- Pengantar PKLH

hal - 6

proses respirasi yang sangat penting untuk seluruh makhluk hidup. Secara umum reaksi kimia-nya dapat dibagankan sebagai berikut :
2O

(glukosa)

(Oksigen)

(Karbondioksida)

(air)

Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah dari mana asal Oksigen dan karbohidrat yang sangat vital bagi makhluk hidup ini? Oksigen berasal dari tumbuh-tumbuhan dan reaksi-reaksi kimia lainnya, yang volumenya dalam atmosfir kita kira-kira 21%.

Demikian juga dengan makanan yang diperlukan manusia dan binatang berasal dari turnbuh-tumbuhan yang dihasilkan dalam proses fotosintesisnya. Dalam proses fotosintesis, karbon dioksida (CO2) dan air (H2O) dengan bantuan sinar matahari, zat hijau daun (khlorofil), diubah menjadi karbohidrat dan oksigen. Karbohidrat yang diliasilkan oleh tumbuhan ini, digunakan kembali oleh makhluk hidup (binatang, manusia) sebagai makanan. Contoh, nasi yang kita makan berasal dari tanaman padi (Oryza Sativa) yang mana butir padi dihasilkan merupakan salah satu hasil fotosintesis. Demikian pula oksigen yang dihasilkan tumbuhan sangat penting dalam proses pernafasan makhluk hidup. Persamaan reaksi kimia fotosintesis adalah sebagai berikut :
Energi cahaya Khlorofil (karbondioksida) (air)
2O

(Karbohidrat)

(Oksigen)

Jadi dengan kata lain, proses fotosintesis ini merupakan proses pembentukan makanan (zat organik) dari karbondioksida dan air yang dilakukan oleh tumbuhan hijau (tumbuhan berkhlorofil) dengan bantuan cahaya matahari.
Makalah kelompok 2- Pengantar PKLH

hal - 7

BIla kita perhatikan antara proses fotosintesis dengan proses respirasi, terdapat hubungan yang saling mengisi atau timbal balik. Oleh karena itu, berdasarkan uraian di atasa dalam usaha meningkatkan kualitas hidup manusia ada persyaratan yang harus dipenuhi, artinya jika manusia ingin hidup sehat maka harus memperhatikan factor-faktor lingkungan sekitarnya. Faktor-faktor yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia berdasarkan analisis di atas adalah : a. Karbohidrat Merupakan sumber energi yang diperlukan oleh tubuh manusia maupun hewan. Dalam 1 gram karbohidrat mengandung kalori sebesar 4,2 kalori dan protein sebesar 4 kalori. b. Protein Merupakan pembangun tubuh dan pengganti sel-sel yang rusak. Berdasarkan penelitian, protein juga berpengaruh terhadap kecerdasan. c. Lemak Lemak merupakan sumber energi dan cadangan makanan untuk menyusun membrann plasma dan mitrokondria pembentuk sel. Satu gram lemak mengandung kalori sebesar 9,3 kalori. d. Air Jumlah air di dalam tubuh manusia sekitar 80 %. Air dapat memperlancar semua kegiatan sel dan kegiatan fisiologis dalam tubuh. e. Mineral Mineral berguna untuk membangun tubuh yang terdiri dari kalsium (pembentukan tulang dan gigi), Natrium (penjaga keseimbangan asam basa), Kalium (untuk aktivitas otot dan saraf), Khlor (pembentukan asam

Makalah kelompok 2- Pengantar PKLH

hal - 8

lambung), Belerang (pembentuk protein), dan Besi (pembentuk hemoglobin sel darah merah). f. Vitamin Berguna untuk menjaga keseimbangan fisiologis dalam tubuh. Vitamin digolongkan menjadi 2 golongan yaitu vitamin yang larut dalam air (Vitamin B dan C) dan vitamin yang tidak larut dalam air (Vitamin A, D, E, K). Misalnya bila tumbuhan yang terdapat di muka bumi ini berkurang, maka bisa dipastikan jumlah oksigen yang dihasilkan akan berkurang. Padahal jelasjelas untuk hidup manusia dan hewan memerlukan oksigen untuk hidup Menyadari betapa pentingnya hal di atas dan betapa kualitas hidup kita ditentukan oleh lingkungan sekitar kita maka diperlukan pemahaman terhadap Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup. Jadi kondisi manusia tidak lepas dari faktor-faktor abiotik lainnya yaitu tanah, udara, cahaya, dan sebagainya. Menjaga kelestarian air, udara, tanah, dan sumber makanan tidak lepas dari usaha manusia itu sendiri. tumbuhan : a. Tumbuhan sangat berguna untuk memperoleh karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral yang dihasilkannya. b. Selain itu tumbuhan juga sebagai pengatur suhu dan kelembapan udara karena rindangnya pohon tersebut, bahakan sebagai pencipta hujan lokal melalui proses transpirasinya. c. Tumbuhan juga berperan sebagai penyerap air hujan yang jatuh ke tanah.. Seandainya tumbuhan tersebut tidak ada, maka air hujan yang jatuh ke tanah dapat langsung mengalir ke laut dan tidak bisa dimanfaatkan oleh manusia sebagai air minum (air tawar),
Makalah kelompok 2- Pengantar PKLH

Beberapa keuntungan menjaga kelestarian

hal - 9

d. Bisa terjadi banjir karena derasnya aliran air hujan yang mengalir di tanah tanpa ada penahannya alaminya yaitu tumbuhan. Tumbuhan sebagai pencegah erosi tanah, karena sebagai penghambat laju air hujan agar tidak langsung jatuh ke tanah dan mengikis tanah tersebut.

2.3.1 Perlunya Pengendalian Reproduksi Manusia Mengapa hutan menjadi semakin sempit? Mengapa sungai-sungai airnya menjadi keruh dan tidak dapat dihuni makhluk hidup lainnya (fitoplankton, udang dan ikan)? Salah satu penyebabnya adalah daya reproduksi manusia yang sangat tinggi dan tak terkendali. Kemampuan alam tidak mampu mengimbangi jumlah manusia yang meningkat. Di samping itu, manusia juga paling banyak mengotori lingkungannya. Melalui fesesnya yang sampai saat ini belum bisa dimanfaatkan sehingga merusak lingkungan, bahkan melalui kotoran berbentuk padat (kertas, besi, gelas, dan yang paling gawat adalah plastik karena sulit dimusnahkan), kotoran berbentuk cair (limbah rumah tangga), dan kotoran yang berbentuk gas (CO, industry kimia dan asap kendaraan bermotor. Lalu bagaimana cara mengendalikan reproduksi manusia yang sangat tinggi tersebut? Salah satu jalan yang paling manusiawi yaitu melalui program Keluarga Berencana dan program pendukung lainnya yang merubah dari Keluarga Besar (Extended Family) menjadi Keluarga Kecil (Nuclear Family). Tentunya hal tersebut tidak mudah untuk dilakukan, karena keputusan untuk KB berhubungan erat dengan sosial budaya masyarakat yang bersangkutan. Menurut Soerjono Soekanto (1982) faktor-faktor yang menyebabkan , hidrokarbon, ,

perubahan sosial budaya :


Makalah kelompok 2- Pengantar PKLH

hal - 10

a. Bertambah dan berkurangnya penduduk Peningkatan jumlah penduduk pada suatu tempat bisa terjadi karena adanya ledakan kelahiran atau adanya urbanisasi. Dengan hal tersebut maka terjadi pencampuran berbagai suku budaya yang pada akhirnya menjadikan muncul perubahan budaya pada masing-masing individu. b. Penemuan-penemuan baru Penemuan baru tentunya dilakukan untuk memudahkan manusia.

Beberapa contoh perubahan sosial budaya karena adanya penemuan baru (inovasi) : Penemuan alat kontrasepsi misalnya, ini akan mempengaruhi

pelayanan Keluarga Berencana dan pelayanan kesehatan, serta pelayana pendidikan. Penemuan lisrik dan system irigasi pada daerah tertentu, maka lambat laun akan mengubah gaya bercocok tanam yang sudah ada. c. Pertentangan (conflict) Sebagai contonhya adalah mengenai perbedaan cara bercocok tanam penduduk asli dengan pendatang dalam hal teknologinya. Maka mau tidak mau akan ada penyesuaian dari penduduk asli untuk mencoba menerapkan teknologi dari para pendatang yang lebih dirasa efesien. d. Perubahan yang berasal dari lingkungan fisik yang ada di sekitar manusia. Sebagai contohnya adalah terjadinya gempa bumi dan banjir di suatu daerah yang menyebabkan penduduk harus berpindah tempat atau hunian yang lebih nyaman dan aman. Sehingga otomatis penduduk tersebut

harus beradaptasi untuk bertahan hidup di tempat yang baru tersebut.

Makalah kelompok 2- Pengantar PKLH

hal - 11

Sekali lagi manusia sebagai makhluk bumi haruslah mampu menjaga kelestarian lingkungannya demi pencapaian kualitas lingkungan hidup yang maksimal. Jika bukan kita, lalu siapa lagi yang akan menjaga kelestariannya. 2.4 Sistem Lingkungan Hidup Manusia Sebelum membahas mengenai Sistem Lingkungan Hidup Manusia, akan dijelaskan terlebih dahulu mengenai pengertian ekosistem. Ekosistem menurut pengertian Ekologi (Kuswata Kartawinata,

dkk,1982), suatu kawasan alam yang didalamnya tercakup unsur-unsur hayati (organisme) dannon hayati (zat-zat tak hidup), serta antara unsur-unsur tersebut terjadi hubungan timbal balik. Jika dilihat dari fungsinya, ekosistem terdiri atas dua komponen yaitu: a. Komponen autotrofik (auto : sendiri; trophikos : menyediakan makanan) yaitu organisme yang mampu menyediakan atau mensintesis makanan dari zat-zat an-organik menjadi zat organik dengan bantuan sinar matahari dan khlorofil. Organisme ini adalah turnbuhan hijau. Sebagai contoh: Padi, gandum,jagung dan tumbuhan hijau lainrrya. b. Komponen heterotroflk (Hetero : berbeda, lain) yaitu organisme yang makanannya terdiri dari zat organik yang telah tersedia. Organisme ini tidak dapat membuat makanan sendiri. Manusia, binatang dan jamur termasuk komponen heterotrofik. Diitinjau dari segi penyusunannya, komponen ekosistem terdiri atas 4 komponen yaitu: a. Produsen : yaitu organisme autotrofik, tumbuhan berhijau daun

(berkhlorofil), yang rnampu rnembertuk zat organik, dengan melalui proses fotosintesis.
Makalah kelompok 2- Pengantar PKLH

hal - 12

b. Konsumen : yaitu organisnie heterotrofik, organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri atau dengan kata lain, tergantung pada makhluk hidup yang lain (tumbuhan), Yang termasuk kedalam kelornpok ini ialah : Manusia dan binatang. Binatang, misalnya kambing memerlukan makanan yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, rumput dan sebagainya. c. Pengurai : disebut juga organisnie perombak (dekomposer) yaitu mikroorganisme heterotrofik yang menguraikan bahan organik dari organisme yang telah mati, misalnya tumbuh-tumbuhan dan binatang yang telah mati. Bakteria dan jamur termasuk kelornpok ini. Sebagai contoh, dengan adanya bakteria pernbusuk (Bakteria saprofit) binatang yang sudah mati dapat diuraikan.kembali tnenjadi zat an-organik, sehingga dapat dimanfaatkan kembali oleh tumbuh-tumbuhan. d. Faktor abiotik : yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri atas tanah, air, udara, cahaya matahari, gas dan sebagainya. Komponen ini adalah benda mati. Jadi keempat komponen di atas merupakan satu kesatuan dasar fungsionil, yang mencakup makhluk hidup (faktor biolik) dan faktor abiotik. Pengertian lingkungan hidup menurut Undang-Undang Republik

Indonesia No. 4 tahun 1982

adalah : kesatuan ruang dengan semua

bendanya, keadaann makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan maausia serta makhluk hidup lainnya. Ekosistem adalah tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur-unsur lingkungan hidup. Lingkungan Hidup Indonesia berdasarkan Wawasan Nusantara mempunyai ruang lingkup yang meliputi ruang, tempat Negara Republik Indonesia melaksanakan kedaulatan,
hal - 13

Makalah kelompok 2- Pengantar PKLH

hak berdaulat serta yurisdiksinya. Pengelolaan lingkungan hidup berasakan pelestarian kemampuan lingkungan yang serasi dan seimbang untuk menunjang pembaugunan yang berkesinambungan bagi peningkatan

kesejahteraan manusia. Berdasarkan pengertian lingkungan hidup di atas bahwa peningkatan kesejahteraan manusia Indonesia, hendaknya jangan sampai merusak komponen hayati maupun komponen non-hayati. Tumbuh-tumbuhan, binatang harus dijaga kelestariannya. Dengan demikian di satu fihak kesejahteraan dan kualitas hidup meningkat, sedangkan di pihak lain komponen hayati dan komponen non-hayati tetap.lestari dalam keadaan serasi dan seimbang. Sebagai contoh, perbaikan dan pengelolaan Daerali Aliran Sungai (DAS), penertiban kawasan pegunungan yang mempunyai potensi untuk menyerap air hujan, reboisasi dan perluasan hutan, sistern agro-forestri (perhutanan), ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia dan juga meningkatkan kualitas lingkungan. Bila Daerah Aliran Sungai (DAS) rusak, sungai-sungai tercemar dan area hutan semakin kecil, dapat menjadi "boomerang" pada manusia sendiri. Sebagai contoh, kasus Minamata di Jepang ternyata berdampak negatif terhadap kehidupan manusia. Tercemarnya perairan Teluk Jakarta (1987). mengakibatkan kematian pada biota laut yang sangat merugikan nelayan sekitarnya. Lebih berbahaya lagi bila racun akibat pencemaran tersebut masuk ke dalam tubuh manusia. Hal ini akanberakibat fatal bagi kesehatan manusia. Di samping perilaku manusia yang berakibat negatif pada terhadap lingkungan melalui ilmu dan teknologinya, manusia juga dapat memberikan dampak positif. Norman Myers (1984) daiam GAIA (An atlas of Planet

Makalah kelompok 2- Pengantar PKLH

hal - 14

Management).

Mengemukakan

bahwa

kemajuan

ilmu

dan

teknologi

menyebabkan terjadinya percepatan evolusi pada raakhluk di muka bumi ini. Diketemukannya DNA, manusia telah dapat memuliakan tanaman dengan cepat melalui Genetic Engineering (Rekayasa genetika). Dahulu orang memerlukan waktu yang cukup lama untuk memperoleh bibit unggul dengan teknik konvensional yaitu persilangan menurut hukum Mendel. Adanya rekayasa genetika berarti telah terjadi percepatan evolusi. Dahulu mutasi pada binatang atau tumbuhan dapat terjadi secara alamiah, sebagai akibat pengaruh sinar kosmis yang masuk ke bumi. Kini mutasi buatan dapat dilakukan secara cepat dengan menggunakan teknologi nuklir, misalnya dengan radiasi sinar beta atau gamma. Negara-negara maju antara lain Eropa Barat, Anierika Ulara, Kanada, Jepang, Australia, mempunyai laju pertumbuhan penduduk tidak lebih dari 1,5 persen, sehingga memudahkan dalam menejemennya. Kualitas hidup

manusianya lebih mudah ditingkatkan khususnya untuk penyediaan sarana kesehatan, peningkatan gizi, pendidikan maupun untuk pengembangan ilmu pengetaliuan dan teknologi. Dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, mereka dapat memanfaatkan lautan sebagai lahan pertanian yang baru, baik berupa tumbuhan (algae), ikan maupun mineral-mineral yang terkandung di dalamya.

2.4.1 Usaha Memperbaiki Ekosistem di Indonesia melalui Agroforestri Dalam usaha memperbaiki ekosistem di Indonesia, Soedarsoao Riswan dkk (1983), Napoleon T. Vegara (1982), menyarankan pada implementasi Agroforestri serta penanaman pohon-pohon dari Famili Leguminosae. Ombo
hal - 15

Makalah kelompok 2- Pengantar PKLH

Satjapraja (1982), setelah mengutip beberapa konsep agroforestri dari beberapa penulis menyimpulkan bahwa, agroforestri merupakan suatu sistem tata guna Iahan yang terpadu antara tumbuhan, binatang serta lingkungan fisikokimia, yang meliputi kegiatan kehutanan, pertanian, peternakan,

perikanan yang dipadukan dalam suatu Iahan agar dapat dicapai hasil yang optimal, dengan menggunakan teknik-teknik manajemen praktis dan

memperhatikan keseimbangan ekologis maupun sosio-kultural penduduk setempat. Dengan agroforestri dalam Iahan yang sama diperoleh bermacammacam hasil yaitu karbohidrat (padi, jagung, ubi kayu), protein nabati (dari famili Leguminosae : kacang kedelai, kacang tanah), protein hewani (susu, daging, telur), lemak (daging, susu, kelapa), obat-obatan, kayu untuk perumbahan maupun sebagai sumber energi. Semuanya untuk memenuhi kebutuhan manusia yang semakin kompleks, namun tidak mengganggu keadaan ekologis Iahan yang bersangkutan. Bentuk dan macam-macam Agroforestri adalah : a. Agrisilvikultur yaitu perpaduan antara pertanian dengan tanaman tahunan. b. Silvopastur, perpaduan antara hutan dengan makanan ternak (rumput). c. Silvofisheri yaitu perpaduan antara kehutanan dan perikanan.

d. Hutan serba guna, perpaduan antara kehutanan, tunaman pangan dan peternakan. e. Farmforestri, perpaduan usaha pertanian dengan kehutanan.

Makalah kelompok 2- Pengantar PKLH

hal - 16

Menurut Napoleon T. Vergara. ditinjau dari segi ekologi, agroforestri bermanfaat untuk : a. Mengurangi tekanan akan ketergantungan pada hutan. Hutan berfungsi untuk melindungi daerah perbukitan atau gunung, tempat penyediaan air dan mencegah erosi tanah. b. Efisiensi siklus mineral, yang dilakukan oleh tumbuh-tumbuhan yang mempunyai akar yang dalam. c. Melindungi ekologi tanah.

d. Mengurangi erosi permukaan tanah (top soil), aliran air hujan. Kehilangan zat-zat hara (humus). e. Mengurangi evaporasi, memperbaiki klimatologi setempat, suhu dan kelembaban tanah, f. Menambali zat-zat hara tanah dengan melalui proses dekomposisi. Untuk daerah tropika disarankan agar ditanam pohon dari keluarga atau family Legumiriosae. Karena pohon-pohon dari famili ini mempunyai sifat : a. Pertumbuhan cepat. b. Dapat mengikat Nitrogen dari udara, dengan bantuan bakteri zat lemas yang terdapat pada akarnya. c. Daun, bunga, buah, dan batangnya banyak diperiukan oleh manusia dan ternak. d. Menghasilkan biji yang banyak, mudah untuk direproduksi dan disebarkan. e. Daun-daunnya dekomposisi. f. Mempunyai kemampuan untuk hidup yang tinggi. kecil, seliingga mudah dihancurkan dalam proses

Makalah kelompok 2- Pengantar PKLH

hal - 17

Pada akar-akar tumbuhan famili Leguminosae, terdapat bakteri yang mampu mengikat Nitrogen yang ada di udara. Sedangkan Nitrogen ini sangat dibutuhkann oleh tumbuhan antara lain untuk membentuk daun. Oleh karena itu tumbuhan dari famili Leguminosae banyak digunakan sebagai pupuk hijau. Caranya sederhana, yaitu dengan jalan membenamkan tanaman tersebut ke dalam tanah atau lumpur. Demikian juga halnya, bila tanaman famili Leguminosae ini digunakan untuk makanan ternak, kotoran maupun air seninya sangat bermanfaat sebagai pupuk kandang. Dengan bantuan bakteria pembusuk kotoran atau binatang yang telah mati secara ]ambat laun diuraikan kembali menjadi zat an-organik yang diperlukan kembali oleh tumbuhan, Selain itu pupuk kandang sangat bermanfaat untuk memperbaiki struktur tanah. Uraian ini menunjukkan suatu interaksi antara tumbuhan (flora), ternak (fauna) dan lingkungannya, yang kita kenal sebagai daur materi. Dan dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sebenarnya manusia berfungsi sebagai pengelola flora, fauna dan Iingkungan fisikokimianya. Manusia dapat mengambil manfaat dan flora, fauna dan lingkungannya dengan disertai tanggung jawab memelihara dan melestarikan Iingkungan tersebut : ilmu pengetahuan dan teknologi dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas Iingkungan, seperti yang telah dilakukan dalam usaha untuk menghijaukan kembali padang pasir di beberapa negara di dunia. Manusia dalam hidupnya mempunyai berbagai macam kebutuhan. Kebutuhan primer adalah kebutuhan fisikologis yang meliputi makanan dan minum. Kebutuhan ini diperoleh dari lingkungannya, berupa karbohidrat, protein, lemak, air dan mineral serta vitamin. Hasil metabolisme dari manusia yaitu antara lain berupa karbon dioksida (CO2) dikeluarkan kembali oleh tubuh, namun dimanfaatkan kembali oleh lingkungannya, khususnya tumbuhan.
Makalah kelompok 2- Pengantar PKLH

hal - 18

Karbon dioksida digunakan tumbuhan untuk proses fotosintesis yang bersamasama air (H2O) serta dengan bantuan cahaya matahari, membentuk karbohidrat dan oksigen (O2). Karbohidrat dan Oksigen ini sangat diperlukan mahluk hidup. Hal ini menunjukkan interaksi antara mahluk hidup dan lingkungannya. Daya reproduksi manusia bila tidak dapat dikendalikan, reproduksinya tinggi yang bisa menimbulkan ketidakseimbangan dengan sumber alam yang tersedia. Dalam usaha menjaga keseimbangan ini, cara yang paling bijaksana adalah dengan jalan mengendalikan laju pertumbuhan penduduk.

Pengendalian laju pertumbuhan penduduk antara lain berkaitan erat dengan sosial budaya masyarakat. Salah satu cara untuk mengubahnya ialah dengan melalui pendidikan. Ekosisten adalah kesatuan dasar fungsionil dari faktor Biotik (hayati) dan faktor Abiotik (Non-Hayati), yang berinteraksi satu sama lain. Komponenkomponen ekosistem adalah : produsen, konsumen, pengurai dan faktor abiotik. Produsen Berperan dalam membentuk enersi kimia, yang berasal dari sinar matahari. Pengertian lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua bendanya, keadaan mahluk hidup termasuk didalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya.

2.5. Peranan Manusia dalam Melestarikan Potensi Lingkungan Hisup. Sebagai penduduk bumi, manusia bertanggung jawab kepada tuhannya, dalam arti menjaga kelangsungan hidup manusia dan kelestarian

lingkungannya.
Makalah kelompok 2- Pengantar PKLH

hal - 19

Manusia mempengaruhi lingkungan hidupnya dan juga dipengaruhi oleh lingkungannya. Dalam usaha menjaga kelangsungan hidupnya, manusia berusaha memanfaatkan sumber-sumber alam yang ada dengan disertai pengelolaan yang baik. Manusia sangat dominan dalam mengelola

lingkungannya, sedangkan kelangsungan hidup manusia tergantung pada kelestarian ekosistemnya. Sebagai contoh, ekosistem sungai yang mengalami pencemaran logam berat Mercuri (Hg), air tawar yang terdapat dalam sungai itu tidak dapat lagi digunakan untuk keperluan hidupnya, khususnya minum. Pembuangan limbah yang banyak megandung mercuri ke sungai, merupakan perbuatan yang tidak bertanggung jawab terhadap kelestarian ekosistem. Dalam kasus ini manusia merupakan perusak lingkungan yang tidak memperhatikan orang lain. Manusia harus sadar terhadap lingkungannya bahwa dirinya merupakan hidup bagian dari keseluruhan tergantung ekosistem, terhadap dan

kelangsungan

manusia

sangat

kondisi

lingkungannya, jadi perilaku manusia harus seimbang dan selaras dengan alam lingkungannya. Dengan kata lain manusia harus dapat menjadi pengelola lingkungannya. Hubungan manusia dengan lingkungannya, ditinjau dari sejarah hidup manusia adalah sebagai berikut: a. Manusia sangat dipengaruhi oleh lingkungan fisik Pada masa ini, kebudayaan manusia masih sangat sederhana. Alatalat digunakan untuk mengeksploitasi alam, kemampuannya masih rendah sehingga manusia tidak mampu mengatasi rintangan alam dan akibatnya manusia sangat dipengaruhi alam b. Manusia mempengaruhi lingkungan fisik

Makalah kelompok 2- Pengantar PKLH

hal - 20

Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat, sehingga dengan teknologi yang dimilikinya manusia dapat menguasai dan

mengendalikan alam, mengolah hasil alam secara optimal untuk memenuhi kebutuhannya. c. Manusia dan kingkungan fisik saling mempengaruhi Akibat dari perkembangan IPTEK dan perkembangan sosial budaya masyarakat, maka hubungan manusia dan lingkungannya berubah pula yaitu manusia dan lingkunganya saling mempengaruhi d. Kebudayaan menjadi faktor perantara hubungan manusia dengan lingkungannya Pandangan manusia mengalami perubahan bahwa lingkungan fisik tidak lagi menentukankegiatan manusia, tetapi manusia justru dapat memilih apa yang dikehendakinya, sesuai dengan apa yang tersedia pada lingkungan fisik. Dalam hal ini manusia dapat memilih sesuai dengan tingkat sosial budayanya e. Hubungan manusia dengan lingkungan fisik Lingkungan fisik ternyata sangat komplek, seperti tanah, udara, cuaca, air, mineral, cahaya, lautan, dan sebagainya merupakan senyawa yang sangat majemuk. Manusia mempunyai faktor sosial budaya serta faktor-faktor fisiologis, psikologis, serta keadaan fisik yang beraneka ragam. Hal ini menimbulkan hubungan yang sangat komplek pula dengan alam dan lingkungannya.

Makalah kelompok 2- Pengantar PKLH

hal - 21

Kesimpulan: 1. Dalam memanfaatkan sumber-sumber alam yang tersedia, manusia perlu memperhatikan juga segi pengelolaannya. 2. Kelangsungan hidup manusia sangat tergantung pada kelestarian ekosistemnya. 3. Pemanfaatan sumber alam harus ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan ekosistemnya. 4. Pengelolaan ekosistem hutan pada masa mendatang merupakan perpaduan antara kehutanan, pertanian, peternakan, perikanan dengan memperhatikan aspek aspek ekologis, biologis dan sosial budaya masyarakat. 5. Kearifan terhadap lingkungan hidup terdapat pada baik masyarakat tradisional, maupun masyarakat modern. hidup manusia dan untuk meningkatkan kualitas

Makalah kelompok 2- Pengantar PKLH

hal - 22

Daftar Pustaka 1. Dendasuronno Lingkungan Prawiroatmojo, Hidup. Suatu Pendidikan pengatar. Kependudukan Jakarta. dan

Proyek

Peningkatan/Pengembangan Perguruan Tinggi, IKIP Jakarta, 1985 2. Kuswata, K., dkk., Pengatar Ekologi, BKKBN berkerja sama dengan FPS IKIP Jakarta, 1983. 3. Soeryaatmadja, RE., Konsep-Konsep Ekologi, ITB, Teknologi

Lingkungan Bandung,1978. 4. http://www.google.co.id/#hl=en&safe=off&sclient=psyab&q=pelestarian+lingkungan+hidup.doc&oq=pelestarian+lingkungan+hi dup.doc 5. 6. http://www.ebookpp.com/ma/manusia-budaya-lingkungan-hidup-doc. http://www.scribd.com/doc/43468717/MAKALAH-PKLH.

Makalah kelompok 2- Pengantar PKLH

hal - 23

You might also like