You are on page 1of 5

MANAJEMEN RENCANA PEKERJAAN KONSTRUKSI PADA PEMBANGUNAN PUSKESMAS SOSIAL KOTA PALEMBANG

Romlah F, ST Dosen Fakultas Teknik Sipil Universitas Tamansiswa Palembang Abstrak Penulisan ini memberikan pengetahuan bahwa didalam setiap kegiatan proyek diperlukan perencanaan dan pelaksanaan serta pengendalian/pengawasan yang teratur, agar hasil baik kualitas maupun kuantitas dari proyek tersebut memenuhi sasarannya. Proses penentuan tujuan, perencanaan, pelaksanaan,dan pengawasan/pengendalian adalah kegiatan-kegiatan yang merupakan satu kesatuan yang dinamis, dengan kata lain proyek tersebut tidak dapat dilihat sebagai suatu tahapan-tahapan yang berdiri sendiri, melainkan suatu proses yang berkaitanm yang memungkinkan adanya pengulangan kembalisuatu tahapan proses yang telah dilakukan sebelumnya, terutama dalam kaitannya dengan hubungan antara perencanaan dengan pengendalian, baik pengendalian biaya, mutu dan waktu. PENDAHULUAN Menyusun Jadwal Pelaksanaan Suatu proyek enjinering merupakan perpaduan dari kegiatan kegiatan (activities) yang saling berkaitan dan harus dilaksanakan dengan mengikuti suatu urutan tertentu sebelum seluruh tugas dapat diselsaikan secara lengkap. Aktivitas aktivitas ini saling terkait sehingga terdapat kemungkinan suatu aktivitas tidak dapat dimulai sebelum aktivitas lainnya (precedence relationship) diselsaikan. Suatu aktivitas dalam suatu proyek umumnya dipandang sebagai suatu pekerjaan yang dalam penyelesaiannya memerlukan waktu (one-time effort), atau dengan kata lain bahwa urutan aktivitas atau kegiatan kegiatan yang sama mingkin tidak terulang lagi di waktu yang akan datang. Didalam perencanaan terkandung unsur peramalan dalam arti memproyeksikan kejadian - kejadian untuk waktu yang akan datang. Dalam hal ini merupakan kombinasikan antara pengalaman dan pekerjaan memperkirakan. Yang bersifat kritis adalah bahwa peramalan hendaknya sewajarnya mungkin. Jangan memperkirakan atau mengambil asumsi bila memang fakta tersedia. Meskipun ada unsur perkiraan, tetap diperlukan faktor ukuran yang baku sebagai dasar pegangan perkiraan. Dengan adanya pembakuan dan standarisasi ini, maka dapat dipakai sebagai sarana untuk menentukan berhasil atau tidaknya suatu rencana. Mengingat ramalan menyangkut kejadian di waktu yang akan datang, yang belum pasti, maka ramalan akan mengandung unsur ketidakpastian. Selain diperlukan adanya pembakuan , perlu diperkirakan pula kemungkinan kejadian kejadian yang tidak diinginkan di dalam pelaksanaan. Tindakan apa, sarana apa, dan kapan dilakukan jika suatu penyimpanan terjadi harus dimasukkan didalam unsur suatu perencanaan. Hal hal utama dalam perencanaan antara lain : 1. Menentukan target atau sasaran 2. Kegiatan dilakukan 3. Urutan kegiatan 4. Waktu yang dibutuhkan menyelesaikan kegiatan untuk kegiatan yang harus

5. Tersedianya sarana ukuran / standar 6. Memperhatikan factors Time Schadule/Barchart Time schedule/barchart adalah bentuk grafik, dimana grafik ini menggambarkan lamanya waktu per-item kegiatan dan lamanya waktu pekerjaan suatu proyek konstruksi secarah menyeluruh. Time schedule/ barchart ini merupakan bentuk rencana yang saling sederhana yang digunakan dilapangan. Kegiatan yang dilakukan digambarkan dalam bentuk balok pada skala waktu. Dengan ini dapat dibaca waktu yang adanya contingency

Jurnal Ilmiah Multi Science Media Dewantara

digunakan untuk menyelesaikan suatu jenis kegitan apakah penyelesaian proyek dapat lebih cepat, sesuai atau lebih lambat dari rencana yang dibuat. Hal ini disebabkan karena awal serta akhir suatu kegiatan dapat dibaca pada skala waktunya. Pada dasarnya, pengelolahan proyek selalu menginginkan pengeluaran biaya yang minimum dengan menjaga kualitas proyek. Sebagai contoh digambarkan berchart untuk membangun jalan, dalam pembuatan time schedule ini pertama tama harus kita ketahui lebih dahulu jenis jenis kegiatan yang ada pada suatu pekerjaan, kemudian tentukan urutan urutanya (hal ini akan menjadi mudah bila dibuatkan bagan kerjanya terlebih dahulu). Setelah itu kita harus menentukan lamanya waktu pelaksanaan setiap jenis kegiatan tersebut. Untuk menentukan lamanya waktu penyelesaian suatu jenis pekerjaan/kegiatan, Pertama kita harus ketahui lebih dahulu volume pekerjaan yang ada, kemudian kita tentukan metode dan analisa kerja apa yang akan kita pakai. Mengingat jadwal waktu merupakan dasar penentuan waktu pelaksanaan proyek, maka pembuatannya harus selesai sebelum pekerjaan dimulai. Jadwal waktu kegiatan adalah urutan kerja berisi antara lain : Jenis pekerjaan yang dilaksanakan. Waktu bilamana suatu dimulai dan diakhiri pekerjaan

c.

Untuk mengontrol kemajuan pekerjaan, sehingga jika ada keterlambat dapat segera diketahui untuk diambil tindakan penanggulangan. Agar target lamanya waktu yang ditentukan pemilik dapat terpenuhi.

d.

Kurva S

Kurva S adalah kurva yang menggambarkan komulatif progress pada setiap waktu pelaksanaan pekerjaan. Kurva tersebut dibuat berdasarkan rencana atau pelaksanaan (actual) progress pekerjaan dari setiap kegiatan seperti diuraikan pada penjelasan diagram batang sebelumnya. Dengan kurva S ini dapat mengetahui progress tersebut pada setiap waktu, progress tersebut dapat berupa rencana dan pelaksanaan (actual). Untuk setiap barchart yang dilengkapi dengan progress dapat dibuat kurva S. Bentuk kurva S Biasanya mempunyai kemiringan yang landai pada tahap permulaan dan tahap akhir dari pelaksanaan proyek.

Dengan adanya jadwal waktu maka dapat diketahui dengan jelas rencana kerja yang akan dilaksanakan. Dengan demikian konstinuitas pekerjaan dapat terpelihara dengan efisien kerja yang tinggi. Adapun secara umum tujuan dari pembuatan jadwal antara lain : a. Sebagai pedoman bagi pelaksanaan untuk memudahkan melakukan pekerjaan agar berjalan dengan lancar dab efektif. Untuk memperkirakan alokasi sumber daya yang harus disediakan, agar proyek berjalan lancar dan efektif.

Fungsi kurva S adalah untuk menggambarkan progress pada moment tertentu. Rencana progress yang dibuat dalam kurva S merupakan referensi/kesepakatan dari semua pihak atas progress yang perlu dihasilkan oleh kontraktor pada setiap moment waktu tertentu. Bila kurva S dari rencana progress dan pelaksanaan (actual) dibandingkan, maka dapat diketahui secara visual besarnya dan kecenderungan (tred) dari penyimpangan (progress) yang terjadi, apakah pelaksanaan lebih cepat atau lebih lambat dari rencana yang telah disepakati. Dengan mengetahui hal ini tentu dapat dimulai tindakan tindakan koreksi sehingga pekerjaan dapat dilakukan sesuai dengan yang dikehendaki atau rencana. Untuk membuat kurva S yaitu kita perlu mengetahui biaya yang diperlukan untuk setiap kegiatan dihitung dengan cara membagi harga tiap kegiatan dengan jumlah total. Misalnya untuk kegiatan pembuatan direksiket :

b.

Jurnal Ilmiah Multi Science Media Dewantara

Harga Kegiatan_____ = 1000_ = 0,51 % Dibulatkan 0,5 % Total Biaya Konstruksi 194,6

Penyusunan Netwok Planning, diadakan langkah langkah sebagai berikut : Memperinci proyek dalam kegiatan kegiatan. Menyusun urutan kegiatan kegiatan. Menggambar diagram network.

Jadi persentase untuk pekerjaan tersebut 0,5 ditulis (0,5) dibelakang berchart. Nilai tersebut dibagi dengan jumlah minggu, maka kita dapat mengetahui persentase kegiatan dalam minggu. Persentase tersebut tiap minggu dijumlahkan, kemudiaan progress atau rencana tiap minggu dapat diketahui yaitu jumlah komulatif dari persentase mingguan diatas. Jika panjang kolom dari gambar barchart dibagi 100 (0% s.d 100%) maka kita dapat melakukan plotting untuk setiap minggu progress untuk dapat menggambarkan kurva S. Network Planning Network Planning dalam bahasa indonesia adalah Rencana Jaringan Kerja. Network Planning mulai dikenal di Amerika Serikat pada tahun 1957. Network Planning adalah salah satu alat yang dipakai dalam menyelenggarakan pekerjaaan atau proyek yang meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. Pembuatan Network Planning ini pada dasarnya hampir sama dengan pembuatan time schedule, bahkan hasilnya akan lebih baik sebelum network planning ini kita buatkan dahulu time schedulenya. Lankah Langkah yang penting diperhatikan dalam pembuatan Network Planning : Tentukan jenis jenis kegiatan yang ada (akan lebih bauk hasilnya bila kita buatkan dahulu bagan kerjanya sebagai pertolongan). Urutkan jenis jenis kegiatan tersebut. Kaitkan jenis jenis kegiatan mempunyai kaitan/hubungan. yang

Menentukan waktu penyelesaian masing masing kegiatan. Mencari kegiatan kritis dan lintasan kritis. Menghitung float masing masing kegiatan. Menghitung biaya biaya proyek dan pemerataan pembiayaan.

Waktu pelaksanaan Untuk menentukan waktu penyelesaian tiap kegiatan , dilakukan dengan cara : D = a + 4m + b 6 Dimana : D = Rata rata waktu A = Waktu paling optimis, waktu paling singkat yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu kegiatan/pekerjaan dengan lebih baik dan lancar. M = Waktu normal; waktu yang paling ideal atau perkiraan waktu lebih baik dari rata rata waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan bila kegiatan tersebut dikerjakan berulang kali dalam kondisi yang sama. B = Waktu paling pesimis; waktu paling panjang yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu kegiatan, dengan anggapan bahwa kendala/ gangguan yang telah diperkirakan benar benar terjadi. Dalam melaksanakan proyek, seorang manajer proyek atau manajer konstruksi menggunakan diagram batang Gantt ini bersama sama dengan rancangan jaringan kerja (network

Tentukan lamanya waktu penyelesaian setiap jenis kegiatan. Buat daftar kegiatan yang berdasarkan time schedulenya (kegiatan kegiatan mana yang mendahului kegiatan lainya, dan sebagainya). Buat Network Planningnya.

Jurnal Ilmiah Multi Science Media Dewantara

planning) PERT-CPM untuk mengendalikan dan menjadwalkan proyek/konstruksi. Biasanya telah telah dilengkapi dengan informasi tambahan berupa interrealisasi antara kegiatan durasi waktu setiap kegiatan, biaya dan kurva S, serta cursor yang dapat digeser kekuasaan kanan sesuai dengan bertambahnya jangka waktu. Diagram Batang /Gantt Chart

Peranan metode konstruksi adalah untuk menyusun cara cara kerja dalam melaksanakan suatu pekerjaan dan suatu cara untuk memenuhi menentukan sarana sarana pekerjaan yang akan mendukung terlaksananya suatu pekerjaan yaitu misalnya menetapkan memilih peralatan yang akan digunakan dalam pekerjaan yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang efektif dan efisien dalam biaya operasi. Cara kerja juga dapat membantu dalam menentukan urutan pekerjaan menyusun jadwalnya sehingga dapat menentukan penyelesaian suatu pekerjaan. Peranan metode konstruksi akan mempengaruhi perencanaan konstruksi antara lain : Jadwal Pelaksanaan Jadwal tenaga Kerja Jadwal Bahan Jadwal Alat dan jadwal penggunaannya Arus KAS Kurva S Cara cara pelaksanaan konstruksi Dalam pengurusan metode konstruksi perlu pembahasan/diskusi. Oleh karena itu dianjurkan pada perusahaan kontraktor yang telah mempunyai banyak tenaga kerja dari berbagai disiplin dan agar membuat metode konstruksi dengan melibatkan berbagai pihak yang ahli dalam bidangnya, misalnya : Menguasai peralatan Konstruksi. Mengetahui Sumber sumber material/bahan. Mengerti masalah angkutan. Mengetahui masalah tipe tipe pekerjaan. Mengusai masalah perbankan. Cara cara kerja ini pada perusahaan harus ditetapkan prosedur/tahapan dan keterkaitan antara unit, misalnya : Tata cara persiapan pelaksanaan. Tata cara pengeluaran material/bahan. Tata cara perhitungan upah borongan. Tata cara perintah kerja mandor.

Hannum Curve atau Kurva S adalah kurva yang berfunsi sebagai patokan atau sandaran yng menggambarkan tingkatan kemajuan/prestasi yang telah dicapai pada suatu pekerjaan. Cara membuat kurva S adalah dengan menghubungkan besarnya bobot komulaatif dari minggu awal sampai minggu akhir, kemudian ditarik garis yang biasanya sehingga berbentuk curva. Cara yang banyak dipakai saat ini adalah gabungan antara Gantt Chart dan Hannum Curve (Kurva S). Untuk membuatnya adalah sebagai berikut : 1. Menyusun jenis - janis kegiatan yang dilaksanakan. 2. Menyebutkan waktu pelaksanaan masing masing jenis kegiatan saat mulai dan selesai kegiatan untuk menggambarkan barchart. 3. Menghitung biaya masing masing jenis kegiatan untuk menentukan bobot masing masing. 4. Menghitung bobot jenis kegiatan tiap satuan waktu pelaksanaan (mingguan atau bulanan). Menghitung bobot total jenis kegiatan tiap satuan waktu pelaksanaan. 5. Menggambarkan kurva penyelesaian pekerjaan, mulai dari awal waktu pelaksanaan sampai selesai. Peranan Metode Konstruksi

Kesimpulan Didalam Suatu Pekerjaan Pembangunan Sebuah Gedung dibutuhkan Rencana Kerja yang matang yang dituangkan kedalam Schedul Kerja dan

Jurnal Ilmiah Multi Science Media Dewantara

Metode kerja yang tepat sehingga Setiap Aitem Pekerjaan yang dilakukan Dapat terarah dan diselesaikan tepat pada waktunya. Kurva S adalah kurva yang berfungsi sebagai patokan atau standar yang menggambarkan tingkat kemajuan/prestasi yang telah dicapai pada suatu pekerjaan. Waktu waktu pelaksanaan pekerjaan puncak, harus diperhatikan/diperhitungkan agar tidak terjadi keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang tidak sesuai dengan rencana kerja. Daftar Referensi Djojowirono S.Ir, Manajemen Konstruksi,BPKMTS-FT-GM, Yogyakarta, 2005. Ervianto W.I, Manajemen Proyek Konstruksi, CV. Andi Offset, Yogyakarta, 2005. Maulina Adma, Manajemen Rencana Kerja Konstruksi, Universitas Tamansiswa Palembang, Palembang, 2009

Jurnal Ilmiah Multi Science Media Dewantara

You might also like