You are on page 1of 29

Feb - 2012

GIZI OLAHRAGA
KELOMPOK 1

Nasib dan Fungsi Makanan dalam Tubuh

Apa yang terjadi dengan makanan dalam tubuh?


Di dalam tubuh makanan mengalami proses: Digestion (pencernaan) Absortion (penyerapan) Transportation (pengangkutan) Utilization (peggunaan)

Nasib dan Fungsi Makanan dalam Tubuh

Fisiologi Pencernaan
Proses pencernaan makanan: 1. Mulut 2. Lambung 3. Usus 12 jari (duodenum)

Molekul-molekul kecil hasil pencernaan:


1. 2. 3. 4. Monosakarida Asam lemak dan gliserol Asam amino Vitamin dan mineral

Nasib dan Fungsi Makanan dalam Tubuh

Penyerapan dan Transportasi Zat Gizi 1. Zat gizi memasuki sel dinding usus halus 2. Zat gizi memasuki hati mengalami proses pembentukan maupun pencernaan

Nasib dan Fungsi Makanan dalam Tubuh

Penggunaan Zat Gizi oleh Jaringan Tubuh

Penggantian struktur sel yang rusak Pembentukan protein, dan enzim Pembentukan gizi cadangan Pembentukan energi

Nasib dan Fungsi Makanan dalam Tubuh

Penggunaan Zat Gizi oleh Jaringan Tubuh


Rangkaian proses untuk merubah makanan menjadi zat-zat yang dapat digunakan disebut metabolisme. Proses metabolisme dibagi 2, yaitu: 1. Proses katabolisme 2. Proses anabolisme

Sumber Energi bagi Kontraksi Otot pada Olahraga


Serabut otot: gabungan dua macam serabut yang berbeda sifatsifatnya

Sumber Energi bagi Kontraksi Otot pada Olahraga

Dua Tipe Serabut Otot


Tipe I : 1. Berukuran kecil 2. Dipersyarafi neuron yang kecil 3. Kontraksi lambat 4. Kurang kuat 5. Tahan lama

Tipe II : 1. 2. 3. 4. 5. Berukuran besar Dipersyarafi oleh neuron yang besar Kontraksi cepat Lebih kuat Tidak tahan lama

Tipe 2B: Tipe 2 yang normal Tipe 2A: sama tapi lebih banyak mitokondria

Sumber Energi bagi Kontraksi Otot pada Olahraga

Metabolisme dan Sumber Energi Olahraga Energi yang dibutuhkan untuk menggerakkan otot didapat dari:

ATP

ADP + pelepasan energi

Sumber Energi bagi Kontraksi Otot pada Olahraga

Metabolisme dan Sumber Energi Olahraga Pada saat awal dilakukan olahraga, suplai energi berasal dari: Kreatin phospat energi kreatin + pembebasan

Sumber Energi bagi Kontraksi Otot pada Olahraga

Metabolisme dan Sumber Energi Olahraga Bila keadaan anaerobik terus berlangsung: Piruvat menjadi laktat Menurunkan pH tubuh Laktat bertumpuk Kedaan lelah

Sumber Energi bagi Kontraksi Otot pada Olahraga

Metabolisme dan Sumber Energi Olahraga


Setelah suplai oksigen bertambah, piruvat masuk ke mitokondria dan memulai siklus krebs. Pada intesitas olahraga aerobik rendah, asam lemak lebih banyak digunakan sebagai pembentuk ATP daripada karbohidrat. Pada intensitas tinggi terjadi sebaliknya. Glukosa akan tetap tersuplai di otot selama suplai glukosa pada otak, sel darah merah, kulit dan kelenjar adrenal terjamin.

Peranan Makanan dalam Menunjang Prestasi Atlet


Faktor-faktor yang memengaruhi metabolisme

Berat badan Tinggi badan Umur Kelamin Aktivitas fisik Jenis makanan Emosi Kondisi kesehatan Keadaan lingkungan fisik

Peranan Makanan dalam menunjang Prestasi Atlet

Perubahan metabolisme dapat terjadi secara anaerobik dan aerobik Latihan olahraga yang memerlukan kekuatan maksimal dalam waktu singkat menyebabkan perubahan metabolisme anaerobik Perubahan metabolisme anaerobik terjadi karena serabut otot tipe II yang dilatih ototnya membesar dan cepat menggunakan glikogen.

Peranan Makanan dalam Menunjang Prestasi Atlet

Latihan olahraga yang berlangsung lebih dari 1-1 jam menyebabkan perubahan metabolisme aerobik
Perubahan metabolisme aerobik terjadi karena serabut otot tipe I menggunakan asam lemak sebagai sumber pembentukan ATP. Untuk menunjang prestasi, makanan yang diberikan pada atlet harus seimbang.

Kebutuhan, Komposisi, Pengaturan Pemberian Zat Gizi

Komposisi Zat Gizi


Menu seorang atlet harus mengandung semua zat gizi yang diperlukan yaitu :
a. Menghasilkan Energi - Karbohidrat (1 gr 4 kkal; 60-70%) - Lemak ( 1 gr 9kkal; 20-25%) - Protein (1 gr 4kkal; 10-15%) b. Pelengkap - Vitamin - Mineral - Air

Kebutuhan, Komposisi, Pengaturan Pemberian Zat Gizi


Kebutuhan dan Pengaturan Pemberian Zat Gizi
a. Energi
- Energi untuk melaksanakan proses metabolisme, aktivitas fisik, dan proses pencernaan serta pertumbuhan

- Suatu menu agar mengandung jumlah vitamin dan mineral yang sesuai dengan kebutuhan harus disusun berdasarkan: 1. Kecukupan energi dan zat gizi penghasil energi seimbang 2. Memenuhi kriteria 4 sehat 5 sempurna
- Faktor kebutuhan energi: 1. Relatif Tetap : berat badan, umur, tinggi badan, dll 2. Tidak Tetap : emosi, lingkungan, suhu, jenis zat gizi, dll

Kebutuhan, Komposisi, Pengaturan Pemberian Zat Gizi


Kebutuhan dan Pengaturan Pemberian Zat Gizi b.Protein
- Kebutuhan Protein : 1. Individu: 0,8-1 g/kg BB/hari 2. Atlet Aktif: 1,0-1,2 g/kg BB/hari 3. Atlet dalam masa pertumbuhan: 2 g/kg BB/hari - Protein berlebih dapat menyebabkan : 1. Protein diubah menjadi lemak tubuh 2. Kebutuhan tubuh terhadap air meningkat

Kebutuhan, Komposisi, Pengaturan Pemberian Zat Gizi


Kebutuhan dan Pengaturan Pemberian Zat Gizi c. Lemak - Lemak endogen adalah lemak yang dibentuk tubuh dalam keadaan energi dari makanan melebihi kebutuhan. -Fungsi lemak dalam makanan: 1. sebagai penyedap makanan 2. pelarut vitamin ADEK 3. sebagai tambahan energi

Kebutuhan, Komposisi, Pengaturan Pemberian Zat Gizi


Kebutuhan dan Pengaturan Pemberian Zat Gizi d. Karbohidrat - Karbohidrat diberikan ke atlet dengan tujuan untuk membentuk glikogen otot dan hati yang pada penguraiannya menghasilkan energi bagi pembentukan ATP. - Karbohidrat makanan harus diberikan dalam bentuk karbohidrat kompleks.

Kebutuhan, Komposisi, Pengaturan Pemberian Zat Gizi


Kebutuhan dan Pengaturan Pemberian Zat Gizi
d. Karbohidrat - Upaya meningkatkan kandungan glikogen otot dan hati sebelum pertandingan olahraga (carbohydrate loading) : Tahap 1: Tahap pengosongan glikogen Hari 1: Melakukan olahraga sama dengan pertandingan pada intensistas tinggi Hari 2, 3, 4: Diet dengan komposisi rendah karbohidrat Tahap 2 : Tahap pengisian glikogen Hari 5 : pagi hari olahraga seperti hari 1 Hari 5, 6, 7: makanan 95% karbohidrat Hari 7: atlet diistirahatkan Hari 8: Hari pertandingan Kelebihan: Penyediaan glikogen di dalam otot dan hati meningkat menjadi 3-4 kali dari biasanya. Kekurangan: menu tahap 1 kurang enak, menu tahap 2 volumenya banyak.

Kebutuhan, Komposisi, Pengaturan Pemberian Zat Gizi


Kebutuhan dan Pengaturan Pemberian Zat Gizi
d. Karbohidrat
Modifikasi cara carbohydrate loading: Hari 1: Olahraga intensif 90 menit Hari 2, 3: Olahraga yang sama 40 menit Hari 4, 5: Olahraga yang sama 20 menit Hari 6: Istirahat Hari 7: Hari pertandingan. -Kelebihan: Hasilnya sama baik dengan cara pertama. - Pemberian karbohidrat dalam jumlah banyak dapat menyebabkan: 1. Rasa penuh dalam perut 2. Peningkatan produksi hormon insulin sehingga penurunan kadar gula darah lalu akibatnya adalah daya endurance menurun.

Kebutuhan, Komposisi, Pengaturan Pemberian Zat Gizi


Kebutuhan dan Pengaturan Pemberian Zat Gizi
e. Vitamin Kebutuhan vitamin yang larut dalam air (B kompleks dan vitamin C) atlet meningkat sesuai dengan meningkatnya kebutuhan terhadap energi. Kebutuhan terhadap vitamin lain masih sesuai dengan angka yang terdapat pada tabel Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan (RDA). Bila makanan disusun dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan energi dan komposisinya seimbang, maka kebutuha terhadap vitamin dapat terpenuhi.

Kebutuhan, Komposisi, Pengaturan Pemberian Zat Gizi


Kebutuhan dan Pengaturan Pemberian Zat Gizi
e. Vitamin Kebutuhan vitamin yang larut dalam air (B kompleks dan vitamin C) atlet meningkat sesuai dengan meningkatnya kebutuhan terhadap energi. Kebutuhan terhadap vitamin lain masih sesuai dengan angka yang terdapat pada tabel Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan (RDA). Bila makanan disusun dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan energi dan komposisinya seimbang, maka kebutuha terhadap vitamin dapat terpenuhi.

Kebutuhan, Komposisi, Pengaturan Pemberian Zat Gizi


Kebutuhan dan Pengaturan Pemberian Zat Gizi
f. Mineral Anemia olahraga (anemia yang menimpa atlet wanita yang terlampau berlatih keras) dapat terjadi diakibatkan oleh adanya penghambatan absorpsi besi pada usus. Peningkatan kebutuhan elektrolit terjadi akibat banyaknya elektrolit yang keluar (Na, Cl, dan He), bersamaan dengan benyeknya keringat yang keluar. Kehilangan cairan tubuh melebihi 2,8 liter dapat terjadi pada proses aklimatisasi terhadap udara panas dan pada kegiatan olahraga yang sangat intensif serta lama. Pada kondisi ini perlu ditambahkan NaCl sebanyak 7 gram yang dilarutkan dalam 1 pint air, untuk kehilangan setiap pound cairan di atas kehilangan 2,8 liter.

Kebutuhan, Komposisi, Pengaturan Pemberian Zat Gizi


Kebutuhan dan Pengaturan Pemberian Zat Gizi
g. Air
Air diperlukan untuk menurunkan suhu tubuh yang meningkat pada olahraga intensif. Pada saat olahraga air yang keluar dari tubuh mencapai 1,5-2 liter. Kebutuhan air seorang altet dapat diukur melalui penimbangan berat badan atlet sebelum dan sesudah olahraga. Selisih berat badan atlet merupakan jumlah cairan yang hilang dan dapat dipakai untuk menaksir kebutuhan cairan pada saat dan setelah pertandingan. Pemberian cairan dapat dilakukan 240 menit sebelum pertandingan sebanyak 0,5-1 liter.

Kebutuhan, Komposisi, Pengaturan Pemberian Zat Gizi


Kebutuhan dan Pengaturan Pemberian Zat Gizi g. Air Pemberian cairan saat pertandingan dilakukan dengan memberikan 150-200 ml cairan per kali pemberian dengan interval 10-15 menit. Pemulihan cairan tubuh setelah pertandingan akan terjadi setelah 24 jam. Namun jika pertandingan berlangsung beberapa hari maka akan timbul masalah karena cairan dalam tubuh belum pulih.

Pemantauan Status Gizi Atlet Pemantauan Berat Badan


Tujuan: Menilai apakah makanan yang dimakan atlet sehari sebelum penimbangan sesuai dgn kebutuhan atet Cara: 1. Menggunakan alat timbang skala 1 angka di belakang koma 2. Menggunakan busana minimum dalam penimbangan 3. Melakukan penambahan/pengurangan berat badan dengan mengurangi energi makanan Note: Kelebihan 0,1 kg = kelebihan 700 kkal

Pemantauan Status Gizi Atlet Pemantauan Komposisi Lemak Tubuh

Komposisi lemak atlet pria 4-15% dari berat tubuh atlet wanita 14-20% dari berat tubuh Mengetahui besarnya lemak tubuh dengan mengukur tebal jaringan dibawah kulit pada beberapa tempat: biceps, triceps, suprailiaca, dan sub scapula

You might also like