You are on page 1of 4

Adab dalam Mencari Ilmu

Mencari ilmu adalah sebuah kewajiban bagi setiap muslim baik laki-laki maupun wanita.Ilmu adalah sebuah kemuliaan dan cahaya di dunia maupun di akhirat serta merupakan pahala yang terus-menerus mengalir hingga akhirat kelak.Allah swt mengistimewakan manusia yang mempunyai kelebihan dalam pemahaman ilmu sebagaimana dalam firman-Nya: Niscaya Allah akan meninggikan derajat orang-orang yg beriman di antara kamu dan orang-orang yg diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yg kamu kerjakan.(Q.S.Al mujaadalah:11).Islam tidak membiarkan umatnya berada dalam kebodohan dan menganjurkan setiap umatnya untuk melandaskan segala tingkah lakunya dengan ilmu.Tetapi,dalam mencari ilmu kita perlu mengetahui dab-adab dalam mencari ilmu agar ilmu yang kita dapatkan bermanfaat,barakah,serta mendapat ridho dari-Nya diantaranya adalah sebagai berikut:

1.Ikhlas
Sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam " Sesungguhnya segala perbuatan itu tergantung niatnya..." (Hadist, Riwayat Bukhari).Amalan yang hanya dilandaskan mencari keridhaan Alla swt sajalah yang akan berniai ibadah di mata-Nya.Segala perbuatan apabila dilandasi dengan rasa ikhlas semuanya menjadi terasa ringan walaupun sebetulnya hal itu sangat berat termasuk diantaranya adalah menuntut ilmu.Dari Umar bin Khathab radhiyallahu anhu berkata:Rasulullahu Sallallahu alayhi wa Sallam bersabda: Sesungguhnya setiap perbuatan itu tergantung dari niatnya,dan sesungguhnya setiap orang tergantung pada apa yang diniatkannya.Barang siapa yang hijrahnya diniatkan untuk Allah dan Rasul-Nya,maka Hijrahnya benar-benar untuk Allah dan Rasul-Nya.Dan barang siapa yang hiijrahnya diniatkan untuk harta duniawi yang akan didapatkannya,atau untuk wanita yang akan dinikahinya,maka hijrahnya tergantung untuk apa yang dia niatkan.(Muttafaqun alayh). Dari sini kita tahu bahwa hanya perbuatan yang dilandasi rasa ikhlas karena mengharap ridho Allah Swt sajalah yang bernilai ibadah.Sebuah rasa ikhlas yang tidak terkotori rasa riya dan mengharapkan sanjungan atau pujian.

2.Bersungguh-sungguh
Dalam menuntut ilmu haruslah bersungguh-sungguh dan tidak pernah berhenti. Allah mengisyaratkan dalam firman-Nya yang berbunyi : Dan orang-orang yang berjuang di jalan Kami pastilah akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan Kami.Oleh karena itu bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu harus menjadi pedoman dalam seorang penuntut ilmu dan hendaklah bersabar,tidak terputus di tengah jala,dan tidak pula bosan bahkan terus menambah ilmu semampunya dengan penuh semangat karena Allah akan menjanjikan kemudahan untuk mendapatkan jannah-Nya seperti dalam sabda Rosulullah SAW: Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga (HR Muslim).

3.Terus-menerus
Istiqomah merupakan kunci dari menuntut ilmu karena ini menunjukkan komitmen seseorang dalam menunut ilmu.Allah swt sangat menyukai hamba-Nya yang istiqomah dalam menuntut ilmu di jalan-Nya.Amalan yang kecil tetapi istiqomah jauh lebih bernilai daripada amalan yang besar tetapi tidak istiqomah.Istiqomah merupakan jalan menuju surga dan merupakan perbuatannyang mendatangkan bantuan dan dukungan dari para malaikat serta amalan yang dicintai oleh Allah swt.Allah swt berfirman:Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: Tuhan kami ialah Allah kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka (istiqomah), maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu. (QS. Fusshilat/ 41 : 30).Dalam menuntut ilmu kita janga mudah puas sehingga menutupi diri kita untut terus menuntut yang lebih banyak lagi.Perasaan tidak puas terhadap ilmu yang kita miliki seharusnya dimilikiseseorang penuntut ilmu dan dengannya akan membuat kita terus menambah dan menambah lagi ilmu yang kita miliki.

4.Sabar dalam Menuntut Ilmu


Dalam menuntut ilmu kita harus sabar termasuk diantaranya kepada gurunya sebagaimana yang digambarkan oleh Allah swt tentang kisah Nabi Musa as dan Nabi Khidr as (QS Al Kahfi : 66-70). Dia menjawab: "Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sanggup sabar bersama aku.Dan bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu, yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?" Musa berkata: "Insya Allah kamu akan mendapati aku sebagai orang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusanpun." Dia berkata: "Jika kamu mengikutiku, maka janganlah kamu menanyakan kepadaku tentang sesuatu apapun, sampai aku sendiri menerangkannya kepadamu."Dari ayat ini kita dapat mengambil pelajaran akan pentingnya bersabar dalam menuntut ilmu dan tidak mudah putus asa untuk mendapatkannya.

5. Meninggalkan yang tidak Bermanfaat


Ilmu sangat bermacam-macam tetapi hanya ilmu yang bermanfaat saja yang bernilai ibadah.Oleh karena itu kita harus selektif dalam mencari ilmu agar lmu yang kita dapatkan bernilai ibadah dan jauh dari ilmu yang tidak bermanfaat yang hanya membuang-buang waktu serta tidak bernilai ibadah di mtata-Nya.Islam sangat melarang kita untuk mempelajari ilmu yang tidak bermanfaat,seperti sihir,dan lain sebagainya seperti dalam firman-Nya: "Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman, padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya setan-setanlah yang kafir yang mengerjakan sihir. Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut..." (Q. Al-Baqarah 102).

6. Menghormati dan memuliakan orang yang menyampaikan ilmu kepada kita

Islam sangat menganjurkan kepada kita untuk bertanya jika tidak mengetahui seperti alam firmannya: Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu,kecuali orang lelaki yang Kami beri wahyu kepada mereka;maka bertanyalah kpada orang yang mempunyai pengetahuan* jika kamu tidak mengetahui,(Q.S.An Nahl ayat 43)
*Yakni orang-orang yang mempunyai pengetahuan tentang nabi dan kitab-kitab.

Aisyah ra tidak pernah mendengar sesuatu yang belum diketahuinya melainkan sampai beliau mngerti.Orang yang tidak mau bertanya berarti menyia-nyiaka ilmunya.Tetapi bertanya di sini adalah untuk menghilangkan keraguan dan kebodohan pada diri kita,bukan untuk meremehkan mengetes,menjebak dan mempermalukan guru kita dan lain sebagainya. Rasulullah SAW. bersabda, " Barang siapa menyakiti waliku, maka Aku telah mengumandangkan perang kepadanya" (Hadist Riwayat Bukhari).Imam syafii dan Imam Hanifah menafsirkan yang dimasud wali adalah para ulama.Shingga jangan sampai seorang penuntut ilmu melecehkan,dan merendahkan mereka karena akan membuat Allah swt murka.

7.MemanfaatkanWaktu
Seperti pepatah mengatakan bahwa ilmu bagaikan pedang,apakah kita bisa menguasainya ataukah kita dikuasainya.Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar
dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran.(Q.S.Al

Ashr ayat 1-3).

8.Mengamalkan Ilmu
Para pencari ilmu hendaknya mengamalkan ilmu yang diperolehnya.Pada dasarnya ilmu semakin diamalkan dan diajarkan tidak semakin berkurang tetapi justru semakin banyak dan juga pahala yang kita dapat akan terus mengalir karena orang yang mengamalkan kebaikan yang kita ajarkan maka kita juga mendapatkan pahala dari orang tersebut.Dalam mengajarkan ilmu kepada orang lain haruslah dengan cara yang baik agar ilmu yang kita sampaikan bisa diterima oleh orang lain dan mau mengamalkan apa yang kita sampaikan.Sebagaimana dalam firman-Nya:" Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, serta bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk."(Q.S.An Nahl ayat 125).

Wallahu alam bish-shawwab

Susunan Redaksi. Pelindung : Allah SWT Penanggung jawab : Wimas Pimred : Khusnul Redaksi : Agus Editor : sarifuddin Layout : Thaha & Nanda Produksi & Distribusi : Firman & Puji

You might also like