You are on page 1of 4

TUJUAN DAN FUNGSI PENILAIAN : * Seberapa banyak indikator kompetensi dasar suatu mata pelajaran tercapai. 1.

Menilai kebutuhan individual 2. Menentukan kebutuhan pembelajaran 3. Membantu dan mendorong siswa 4. Membantu danmenolong guru ngajar lebih baik 5. Menentukan strategi pembelajaran 6. Akuntabilitas lembaga 7. Meningkatkan kualitas pendidikan * Selain indikator kamampuan dasar, juga berfungsi : 1. Mengetahui kemajuan dan kesulitan beajar siswa 2. Memberikan umpan balik 3. Melakukan perbaikan kegiatan pembelajaran 4. Memotivasi guru mengajar lebih baik 5. Memotivasi siswa belajar lebih giat

PENDEKATAN DAN PRINSIP PENILAIAN - Pendekatan : 1. Menggunakan berbagai teknik 2. Menekankan hasil (outcomes), dengan memperhatiokan input dan proses 3. Melihat dari perspektif taksonomi tujuan pendidikan, menilai perkembangan : kognitif, afektif dan psikomotor sesuai karakteristik mata pelajaran 4. Menerapkan standar kompetensi lulusan (exit outcomes) 5. Menerapkan system penilaian acuan criteria (criterion-referenced assessment) dan standar pencapaian (performance standard) yang konsisten. 6. Menerapkan penilaian otenrtik untuk menjamin pencapaian kompetensi

- Prinsif : 1. Penilaian merupakan bagian tak terpisahkan dari proses pembelajaran 2. Mencerminkan masalah dunia nyata 3. Menggunakan berbagai ukuran, metode, teknik dan criteria sesuai dengan karakteristik dan esensi opengalaman belajar 4. Bersipat holistic, mencakup semua aspek dari tujuan pembelajaran

http://penilaianhasilbelajar.blogspot.com/2008/01/sistem-penilaian-hasil-belajar.html

Prinsip-Prinsip Penilaian Pada dasarnya terdapat beberapa prinsip dalam penilaian, antara lain : (1) . Highest and Best Use (penggunaan tertinggi dan paling baik yang menguntungkan bagi properti). Ada dua kriteria yang menentukan penggunaan semaksimal mungkin Highest and Best Use yaitu: (a) Permintaan, baik yang sekarang atau yang akan datang dalam waktu dekat. (b). Ketentuan mengenai persetujuan untuk peruntukan, tipe bangunan yang diijinkan maupun ijin-ijin yang diperlukan. (2) Consistent use (prinsip penggunaan tertinggi) Properti harus dinilai berdasarkan penggunaan yang tetap, misalnya property yang diperuntukkan untuk perumahan sebaiknya dinilai untuk daerah perumahan karena bila properti itu dinilai berdasarkan penilaian yang berbeda maka nilai dari properti tersebut mungkin akan turun/naik. (3) Substitution (prinsip pengantian). Keadaan properti dimana properti tersebut memiliki pengganti, misalnya ada dua rumah yang memiliki ciri-ciri dan kondisi yang sama tetapi harganya berbeda, maka orang yang ditawari untuk membeli rumah tersebut pasti akan memilih rumah dengan harga yang lebih rendah. (4) Conformity (prinsip keselarasan). Prinsip ini berpegang pada suatu anggapan bahwa nilai maksimum dalam suatu properti dapat dicapai bila ada keselarasan antara properti yang dinilai dengan lingkungannya baik sosial maupun ekonomi (5) Change (prinsip adanya perubahan). Semua properti dipengaruhi oleh principle of change atau prinsip adanya perubahan, dimana kondisi ekonomi atau fisik dari properti tersebut mengalami perubahan terus menerus. Sama seperti real esatate merupakan fenomena alami atau kejadian-kejadian seperti gempa bumi, kebakaran, angin ribut, dan sebagainya. (6) Competition (persaingan). Bentuk usaha reatil sangat mudah menimbulkan persaingan, sebagai contoh sejalan dengan keuntungan yang diperoleh suatu toko meningkat maka sejumlah toko yang menjual barang yang sama akan berusaha untuk masuk ke daerah atau lingkungan dari toko yang laris tersebut sehingga timbullah persaingan. (7) Law of Increasing and Decreasing Return (prinsip peningkatan dan penurunan pendapatan). Peningkatan suatu tanah atau bangunan pada akhirnya akan mencapai suatu titik dimana penigkatan tersebut tidak mempunyai efek positif pada nilai property (8) Supply and Demand (penawaran dan permintaan) Nilai properti akan naik bila permintaaaan meningkat dan penawaran menurun. Akibat dari penawaran dan permintaan adalah sangat nyata pada nilai suatu banunan yang tua,

(9) Anticipation (prinsip antisipasi). Dalam suatu penilaian harus dipikirkan atau diantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi pada properti yang dinilai pada masa yang akan datang, misalnya apakah dua tahun lagi akan dibangun fasilitas-fasilitas tertentu dalam lingkungan properti tersebut (William L. Ventolo Jr dan Martha R. Williams, 1990: 6 10).

Sumber: http://id.shvoong.com/business-management/management/2187774-prinsip-prinsippenilaian/#ixzz1oLEzaola

You might also like