You are on page 1of 3

SUAKA MARGASATWA

Suaka Margasatwa adalah hutan suaka alam yang ditetapkan sebagai suatu tempat hidup margasatwa yang mempunyai nilai khas bagi ilmu pengetahuan dan kebudayaan serta merupakan kekayaan dan kebanggaan nasional. Sesuai dengan namanya, kawasan konservasi dalam bentuk suaka margasatwa (game sanctuary) ditujukan untuk memperlindungi satu atau beberapa jenis satwa tertentu, di dalam habitat aslinya. Suaka margasatwa adalah kawasan yang dibuat untuk menjaga kelestarian satwa yang berstatus terancam (threatened), langka (rare), rawan (vulnerable), dan terkikis (indeterminate). Satwa dengan status terancam dan langka pada umumnya disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain karena daerah sebarannya yang terbatas, atau hanya hidup setempat; karena tingkat reproduksi yang lambat dan rendah; variasi pakan yang terbatas dan spesifik; kemampuan adaptasi yang rendah terhadap perubahan; atau kemungkinan jenis bersangkutan bersifat monotipik. Sedangkan untuk jenis satwa yang berstatus rawan atau terkikis, umumnya disebakan oleh faktor ancaman kerusakan habitat atau eksploatasi yang terus-menerus, seperti perburuan atau pembasmian. Di luar jenis satwa yang status aman (out of danger), ternyata masih jauh lebih banyak lagi jenis satwa atau tumbuhan yang tidak dapat ditempatkan pada salah satu status tadi, karena kemungkinan jenis tersebut tidak pernah memperoleh perhatian, sehingga tidak dimiliki data konservasi sedikitpun. Jenis seperti ini dapat dikategorikan sebagai jenis yang terabaikan (inattentionable), ataupun least concerned. Suatu jenis satwa yang telah menempati status, dapat berubah statusnya ke status lain karena faktor-faktor internal maupun eksternal dari aman menjadi terancam, langka, rawan atau terkikis, ataupun sebaliknya. Pelestarian dapat dilakukan secara sengaja atau alami untuk menjaga kelangsungan hidup satwa tersebut. Adanya suaka margasatwa dan cagar alam menjadi media dan sarana bagi pelestarian serta perlindungan jenis flora dan fauna khas di Indonesia. Melalui adanya upaya konservasi diharapkan keberadaan flora dan fauna tersebut tetap terjaga dari

ambang kepunahan sehingga kelestarian keanekaragaman hayati flora dan fauna Indonesia tetap terjaga pada masa yang akan datang. Jumlah Suaka Margasatwa yang dimiliki Indonesia ada sejumlah 73 lokasi dengan total luas 5.422.922,79 ha. 9 lokasi terdapat di pulau Jawa, 5 di Kalimantan dan 5 Suaka Margasatwa lainnya terdapat di Nusa Tenggara. A. PRODUSEN 1. Pohon Kelapa Pohon kelapa adalah pohon dengan batang tunggal atau kadang-kadang bercabang. Akarnya serabut, tebal dan berkayu, berkerumun membentuk bongg ol, adaptif pada lahan berpasir pantai. Batang beruas-ruas namun bila sudah tua tidak terlalu tampak, khas tipe monokotil dengan pembuluh menyebar (tidak konsentrik), berkayu. Kayunya kurang baik digunakan untuk bangunan. Daun tersusun secara majemuk, menyirip sejajar tunggal, pelepah pada ibu tangkai daun pendek, duduk pada batang, warna daun hijau kekuningan. Bunga tersusun majemuk pada rangkaian yang dilindungi oleh bractea; terdapat bunga jantan dan betina, berumah satu, bunga betina terletak di pangkal karangan, sedangkan bunga jantan di bagian yang jauh dari pangkal. Buah besar, diameter 10 cm sampai 20 cm atau bahkan lebih, berwarna kuning, hijau, atau coklat; buah tersusun darimesokarp berupa serat yang berlignin, disebut sabut, melindungi bagian endokarp yang keras (disebut batok) dan kedap air; endokarp melindungi biji yang hanya dilindungi oleh membran yang melekat pada sisi dalam endokarp. Endospermium berupa cairan yang mengandung banyak enzim, dan fase padatannya mengendap pada dinding endokarp ketika buah menua; embrio kecil dan baru membesar ketika buah siap untuk berkecambah (disebut kentos). Kelapa secara alami tumbuh di pantai dan pohonnya mencapai ketinggian 30 m. Ia berasal dari pesisirSamudera Hindia, namun kini telah tersebar di seluruh daerah tropika. Tumbuhan ini dapat tumbuh hingga ketinggian 1000 m dari permukaan laut, namun akan mengalami pelambatan pertumbuhan. 2. Pohon Maple

You might also like