You are on page 1of 2

Macam Macam Metode Pembelajaran Bahasa Inggris Dan Strateginya

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PENDIDIKAN IPS DI SEKOLAH DASAR PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PENDIDIKAN IPS DI SEKOLAH DASAR DR. Waspodo Tjipto Subroto, M.Pd waspodotjipto@yahoo.co.id / HP.08123235608 PGSD FIP UNESA Pendahuluan Perubahan masyarakat yang sedemikian cepat sebagai dampak kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, menuntut lembaga pendidikan untuk bisa mengimbangi percepatan perubahan yang ada di dalam masyarakat. Demikian juga lembaga pendidikan di tingkat dasar (Sekolah Dasar), dalam upaya membekali siswa untuk dapat bermasyarakat dengan baik, perlu meng-up date bahan pembelajarannya sesuai dengan perkembangan dalam masyarakat. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah salah satu mata pelajaran yang berusaha membekali wawasan dan keterampilan siswa Sekolah Dasar untuk mampu beradaptasi dan bermasyarakat serta menyesuaikan dengan perkembangan dalam era globalisasi. Melalui mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, siswa diarahkan, dibimbing dan dibantu untuk menjadi warga negara Indonesia yang baik dan warga dunia yang efektif (KTSP, 2006). Upaya mata pelajaran IPS untuk membimbing siswa agar menjadi warga negara Indonesia yang baik dan warga dunia yang efektif merupakan tantangan yang berat karena dinamika masyarakat terus berkembang dan era globalisasi selalu mengalami perubahan di setiap saat. Maka mata pelajaran Pengetahuan Sosial perlu dirancang untuk membangun dan merefleksikan kemampuan siswa dalam kehidupan bermasyarakat yang selalu berkembang secara terus menerus. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar bertujuan sebagai ... Read More Model Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran merupakan strategi yang digunakan oleh guru untuk meningkatkan motivasi belajar, sikap belajar dikalangan siswa, mampu berpikir kritis, memiliki keterampilan sosial, dan pencapaian hasil pembelajaran yang lebih optimal (Isjoni, 2009: 8). Merujuk pada hal ini perkembangan model pembelajaran terus mengalami perubahan dari model tradisional menuju model yang lebih modern. Model pembelajaran berfungsi untuk memberikan situasi pembelajaran yang tersusun rapi untuk memberikan suatu aktivitas kepada siswa guna mencapai tujuan pembelajaran. Sejalan dengan pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran, salah satu model pembelajaran yang kini banyak mendapat respon adalah model pembelajaran kooperatif. Kooperatif berasal dari bahasa Inggris yaitu Cooperate yang berarti bekerja bersama-sama. Pembelajaran menurut Degeng adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Pembelajaran kooperatif adalah strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda (Isjoni,2009 : 14). Menurut Slavin (1985) dalam bukunya Isjoni (2010: 12) mengatakan, bahwa pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen. Model pembelajaran koperatif adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Terdapat empat unsur penting dalam pembelajaran kooperatif yaitu, adanya peserta didik yang terbagi dalam kelompok, adanya aturan kelompok, adanya upaya belajar ... Read More Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Tipe Group Investigation merupakan model pembelajaran kooperatif yang melibatkan kelompok kecil dimana siswa bekerja menggunakan inquiri kooperatif, perencanaan, proyek, diskusi kelompok, dan kemudian mempresentasikan penemuan mereka kepada kelas. Tipe ini paling kompleks dan sulit diterapkan dibandingkan tipe model kooperatif yang lain. Tipe ini merupakan model pembelajaran kooperatif yang kompleks karena memadukan antara prinsip belajar kooperatif dengan pembelajaran yang berbasis konstruktivisme dan prinsip

1/2

belajar demokrasi. Tipe ini dapat melatih siswa untuk menumbuhkan kemampuan berfikir mandiri. Keterlibatan siswa secara aktif dapat terlihat mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran akan memberi peluang kepada siswa untuk lebih mempertajam gagasan dan guru akan mengetahui kemungkinan gagasan siswa yang salah sehingga guru dapat memperbaiki kesalahannya. Tahapan Sharan (1984) dan rekan-rekannya sejawatnya mendeskripsikan enam langkah pendekatan Group Investigation (Arends, 2008: 14) : Pemilihan Topik. Siswa memilih subtopic tertentu dalam bidang permasalahan umum tertentu, yang biasanya diterangkan oleh guru. Siswa kemudian diorganisasikan kedalam kelompok-kelompok kecil berorientasi tugas yang beranggotakan dua sampai enam orang. Komposisi kelompoknya heterogen baik secara akademis maupun etnis. Cooperative learning. Siswa dan guru merencanakan prosedur, tugas, dan tujuan belajar tertentu dengan sub-sub topic yang dipilih dalam langkah 1. Implementasi. Siswa melaksanakan rencana yang diformulasikan dalam langkah 2. Pembelajaran mestinya melibatkan beragam kegiatan dan keterampilan dan seharusnya mengarahkan siswa ke ... Read More Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif dengan Strategi Fighting Question untuk Meningkatkan Hasil Belajar ABSTRAK Arie Koeswinarno, Robby. 2010. Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif dengan Strategi Fighting Question untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Ekonomi pada Siswa Kelas XI SMAN 1 Rambipuji Jember. Skripsi, Jurusan Ekonomi Pembangunan, Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Dr. Sugeng Hadi Utomo, M.Ec (2) Dr. Nasikh, S.E, M.P, M.Pd Metode Pembelajaran Kooperatif dengan Strategi Fighting Question yang memberikan penekanan pada struktur tertentu untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif dalam struktur kelas tradisional, yang terdiri dari 4 langkah: (1) Penyajian materi, (2) Siswa bekerja dalam kelompok, (3) Siswa beradu pertanyaan, (4) Tiap Kelompok mendapatkan penghargaan. Hasil belajar adalah kemampuan belajar yang dicapai siswa setelah mengikuti pelajaran, atau hasil yang telah diperoleh siswa dari pengalaman-pengalaman dan latihan-latihan yang diikutinya selama pembelajaran berupa kognitif, afektif dan psikomotorik. Berdasarkan hasil observasi awal pada siswa kelas XI-1 SMA Negeri 1 Rambipuji Jember, bahwa siswa kurang antusias dalam menjawab pertanyaan yang diajukan guru, Siswa kurang berani dalam mengemukakan pendapat, Siswa kurang berani dalam mengemukakan bertanya, hasil belajar yang masih kurang dari 75 sesuai dengan criteria ketuntasan minimum. Untuk mengatasi hal-hal tersebut diperlukan suatu strategi pembelajaran yang menarik dan dapat meningkatkan kemampuan siswa. Metode pembelajaran yang diterapkan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan ... Read More

2/2

You might also like