You are on page 1of 11

POLIMER

A. Sejarah Polimer
Kita hidup dalam era polimer. Bahan-bahan polimer alam yang sejak dahulu telah dikenal dan dimanfaatkan, seperti kapas, wool, dan damar. Polimer sintesis dikenal mulai tahun 1925, dan setelah hipotesis makromolekul yang dikemukakan oleh Staudinger mendapat hadiah Nobel pada tahun 1955, teknologi polimer mulai berkembang pesat. Beberapa contoh polimer sintesis yang ada dalam kehidupan sehari-hari, antara lain seratserat tekstil poliester dan nilon, plastik polietilena untuk botol susu, karet untuk ban mobil dan plastik poliuretana untuk jantung buatan.

B. Pengertian Polimer
Polimer merupakan molekul besar yang terbentuk dari unit-unit berulang sederhana. Nama ini diturunkan dari bahasa yunani poly, yang berarti banyak, dan mer yang berarti bagian. Makromolekul merupakan istilah yang sinonim dengan polimer. Polimer sintesis dari molekul-molekul sederhana yang disebut monomer (bagian tunggal) Sekalipun biasanya merupakan organik (memiliki rantai karbon), ada juga banyak polimer inorganik. Contoh terkenal dari polimer adalah plastik dan DNA. Meskipun istilah polimer lebih populer menunjuk kepada plastik, tetapi polimer sebenarnya terdiri dari banyak kelas material alami dan sintetik dengan sifat dan kegunaan yang beragam. Bahan polimer alami seperti shellac dan amber telah digunakan selama beberapa abad. Kertas diproduksi dari selulosa, sebuah polisakarida yang terjadi secara alami yang ditemukan dalam tumbuhan. Biopolimer seperti protein dan asam nukleat

memainkan peranan penting dalam proses biologi. Sifat - sifat polimer yang karakteristik antara lain: Mudah diolah untuk berbagai macam produk pada suhu rendah dengan biaya murah. Ringan; maksudnya rasio bobot/volumnya kecil. Tahan korosi dan kerusakan terhadap lingkungan yang agresif. Bersifat isolator yang baik terhadap panas dan listrik. Berguna untuk bahan komponen khusus karena sifatnya yang elastis dan plastis. Berat molekulnya besar sehingga kestabilan dimensinya tinggi.

Manfaat polimer Kita hidup dalam era polimer, plastik, serat, elastomer, karet, protein, selulosa semuanya ini merupakan istilah umum yang merupakan bagian dari polimer. Dari contohcontoh di atas dapat kita bayangkan bahwa polimer mempunyai manfaat yang besar dalam semua bidang kehidupan. Adapun manfaat dari polimer ini antara lain sebagai berikut: 1. Dalam bidang kedokteran: banyak diciptakan alat-alat kesehatan seperti: termometer, botol infus, selang infus, jantung buatan dan alat transfusi darah. 2. Dalam bidang pertanian: dengan adanya mekanisasi pertanian. 3. Dalam bidang teknik: diciptakan alat-alat ringan seperti peralatan pesawat. 4. Dalam bidang otomotif: dibuat alat-alat pelengkap mobil.

C. Macam-macam Polimer
Polimer alami kayu, kulit binatang, kapas, karet alam, rambut Polimer sintetis

Polimer sintetik sering ditunjuk sebagai plastik, seperti polyethylene dan nylon. Namun, kebanyakan dapat dikelompokan dalam paling tidak tiga kategori utama: thermoplastik, thermoset, dan elastomer. Polimer buatan biasanya digunakan dalam banyak aplikasi: pemaketan makanan, film, fiber, tube, pipa, dll. Industri perawatan pribadi juga menggunakan polimer untuk membantu dalam tekstur produk, pengikatan, dan 'moisture retention' (seperti dalam gel dan conditioner rambut).

PLASTIK
Plastik merupakan material yang baru secara luas dikembangkan dan digunakan sejak abad ke-20 yang berkembang secara luar biasa penggunaannya dari hanya beberapa ratus ton pada tahun 1930-an, menjadi 150 juta ton/tahun pada tahun 1990-an dan 220 juta ton/tahun pada tahun 2005. Saat ini penggunaan material plastik di negara-negara Eropa Barat mencapai 60kg/orang/tahun, di Amerika Serikat mencapai 80kg/orang/tahun, sementara di India hanya 2kg/orang/tahun. Plastik adalah polimer; rantai-panjang atom mengikat satu sama lain. Rantai ini membentuk banyak unit molekul berulang, atau "monomer". Plastik yang umum terdiri dari polimer karbon saja atau dengan oksigen, nitrogen, chlorine atau belerang di tulang belakang. (beberapa minat komersial juga berdasar silikon).

Digabungkan dengan kemampuan adaptasinya, komposisi yang umum dan beratnya yang ringan memastikan plastik digunakan hampir di seluruh bidang industri. Pellet atau bijih plastik yang siap diproses lebih lanjut (injection molding, ekstrusi). Injection molding adalah Bijih plastik (pellet) yang dilelehkan oleh sekrup di dalam tabung yang berpemanas diinjeksikan ke dalam cetakan.Ekstrusi adalah Bijih plastik (pellet) yang dilelehkan oleh sekrup di dalam tabung yang berpemanas secara kontinyu ditekan melalui sebuah orifice sehingga menghasilkan penampang yang kontinyu. Thermoforming adalah Lembaran plastik yang dipanaskan ditekan ke dalam suatu cetakan. Blow molding adalah Bijih plastik

(pellet) yang dilelehkan oleh sekrup di dalam tabung yang berpemanas secara kontinyu diekstrusi membentuk pipa (parison) kemudian ditiup di dalam cetakan.

D.

Kinerja dan penggunaan Plastik


Plastik komoditas sifat mekanik tidak terlalu bagus tidak tahan panas Contohnya: PE, PS, ABS, PMMA, SAN Aplikasi: barang-barang elektronik, pembungkus makanan, botol minuman

Plastik teknik Tahan panas, temperatur operasi di atas 100 C Sifat mekanik bagus Contohnya: PA, POM, PC, PBT Aplikasi: komponen otomotif dan elektronik Plastik teknik khusus Temperatur operasi di atas 150 C Sifat mekanik sangat bagus (kekuatan tarik di atas 500 Kgf/cm) Contohnya: PSF, PES, PAI, PAR Aplikasi: komponen pesawat

F. Jenis plastik
1. TERMOPLASTIK Merupakan jenis plastik yang bisa didaur-ulang/dicetak lagi dengan proses pemanasan ulang. Contoh: polietilen (PE), polistiren (PS), ABS, polikarbonat (PC)

2.

TERMOSET Merupakan jenis plastik yang tidak bisa didaur-ulang/dicetak lagi. Pemanasan ulang akan menyebabkan kerusakan molekul-molekulnya. Contoh: resin epoksi, bakelit, resin melamin, urea-formaldehida. Diantara plastik plastik ini hanya beberapa jenis epoxy yang dikualifikasi sebagai plastik plastik tehnik. Polimer polimer fenol formalhehida (PF), urea formalhedida (UF), poliester - poliester tak jenuh dan melamin formaldehida menduduki sekitar 90 % dari hasil produksi. Perbandingan produksi antar termoplastik dengan plastik termoset kira kira 6 : 1

Fenol Formalhehida (PF)/Bakelite


Polimer kondensasi Fenol

Formalhehida sering dinyatakan sebagai resin fenol, merupakan polimer sintesis pertama yang mendapatkan penerimaan komersial. Hal ini terjadi pada awal abad 20. resin fenol formaldehida biasanya dipreparasi melalui 2 metode yang berbeda. Yang satu melibatkan katalis basah dengan formaldehida yang berlebih terhadap Fenol. Produk yang mula-mula terbentuk (resol) dengan mudah bisa dimatangkan menjadi polimer termoset melalui pemanasan. Dengan demikian mengkonstitusi suatu sistem suatu komponen. Metode lain menggunakan fenol yang berlebih terhadap formaldehida dalam hadirnya suatu katalis asam. Dalam hal ini produk awalnya (novolac) membutuhkan penambahan lebih banyak formaldehida untuk mengefektifkan proses pematangan. Resin fenol dipakai secara luas sebagai lak dan pernis, senyawa cetakan, bahan laminating (untuk panel dinding dekorasi dan taplak meja), dan bahan perekat ( untuk kayu lapir dan particle

board). Kegunaan khas dari fenol formaldehida adalah alat listrik dan elektronik, bagian mobil , perekat plywood, utensil handle. Plastik yang tahan panas ini ditemukan pertama kali oleh Leo Hendrik Baekeland, seorang ahli kimia warga Amerika berkebangsaan Belgia. Baekeland lahir di Ghent, Belgia, pada tanggal 14 November 1863. Bakelit, yang penamaannya diambil dari nama Baekeland ini sebenarnya bukanlah temuan yang pertamanya karena sebelumnya ia sudah menemukan kertas foto yang dinamakan Velox. Baekeland mereaksikan dua jenis bahan kimia yaitu formaldehid (H2CO) yaitu sejenis bahan pengawet dan fenol (C6H5OH) yaitu sejenis bahan pembasmi kuman. Dengan hati-hati ia memanaskannya, mengontrol suhu dan tekanannya. Hasilnya, terbentuklah suatu bahan baru yang dapat dibengkokkan, dipilin, dan dibuat berbagai bentuk. Ia menamainya bakelite (bakelit). Bakelit ini merupakan kopolimer yaitu polimer hasil reaksi monomer-monomer yang lebih dari atu jenis. Polimer merupakan senyawa dengan massa molekul besar yang terbentuk dari gabungan molekul-molekul sederhana (monomer-monomer). Phenol-formaldehid merupakan salah satu dari plastik yang dikomersilkan. Sifatsifatnya tergantung pada jumlah bahan pengisi yang digunakan. Bahan kayu mempertinggi daya tahan terhadap benturan dan mengurangi kemungkinan plastik mengkerut. Bahan pengisi dari ashes dan lempung akan memperbaiki daya tahan terhadap kimia. Nama-nama dagang yang sering digunakan adalah durez, fiberite, mesa dan plenco. Sifat-sifat utamanya antara lain adalah sbb: o Tahan terhadap beberapa asam lemah o Terurai oleh asam pengoksidasi dan basa kuat, tidak teralu dipengaruhi oleh asam organik o Keras, kuat dan tahan panas. o Berwarna, umumnya berwarna gelap (hitam dan cokelat)

ehida (UF)

Resin urea-formaldehid merupakan produk yang sangat penting saat ini di bidang plastik, pelapisan dan perekat. Hasil reaksi antara urea dan formaldehida adalah resin yang termasuk ke dalam golongan thermosetting, artinya mempunyai sifat tahan terhadap asam, basa, tidak dapat melarut dan tidak dapat meleleh. Di bidang plastik, resin urea formaldehid merupakan bahan pendukung resin fenol-formaldehid karena dapat memberikan warna-warna terang. Selain itu, laju yang penting pengerasan pada

temperatur kamar yang cepat membuat resin ini cocok digunakan sebagai perekat.Reaksi antara urea dan formaldehid yang menghasilkan resin urea-formadehid merupakan salah satu contoh reaksi polimerisasi yang dapat dipelajari dengan mudah dan sederhana di laboratorium. Melalui percobaan ini, praktikan diharapkan dapat memahami proses polimerisasi seperti pembentukan monomer/dimer dan pembentukan rantai polimer, khususnya yang melibatkan reaksi- reaksi yang terlibat dalam pembentukan resin ureaformaldehid. Reaksi Urea dan Formaldehid Reaksi antara urea dan formaldehid dengan katalis basa dapat menghasilkan monometilol urea sebagai monomer reaktan reaksi pembentukan polimer urea-formaldehid. Basa yang digunakan dapat berupa barium hidroksida ataupun kalium hidroksida.Pada prinsipnya pembuatan produk-produk urea-formaldehid dapat dilaksanakan dalam beberapa tahap berikut ini : Tahap pembuatan intermediate, yaitu sampai diperoleh resin yang masih berupa cairan atau yang larut dalam air/pelarut lain. Tahap persiapan (preparation sebelum proses curing), yaitu penambahan bahan-bahan lain seperti filler dls. Tahap curing, yaitu proses terakhir yang dipengaruhi oleh katalis, panas dan tekanan tinggi. Pada proses ini, resin diubah menjadi resin thermosetting. Resin urea formaldehida digunakan dalam aplikasi aplikasi yang serupa dengan Fenol Formalhehida yaitu untuk pencetakan, laminating dan bahan bahan perekat. Keistimawaan dari resin urea adalah warnanya yang sangat terang dan lebih cocok untuk pemakaian dekoratif. Aplikasi utama lain dari polimer resin urea formaldehida adalah dalam menginsulasi busa. Tetapi banyak kontroversi disekitar pemakaian busa urea

formaldehida untuk menginsulasi rumah karena aspek aspek kesehatan yang timbul dari lepasnya uap formaldehida.

b. Melamin formaldehida
Sejarah Melamin. Konon awal mula penemuan melamin dimulai tahun 1907. Waktu itu ketika Leo Hendrik, ilmuwan kimia asal Belgia, Baekeland, berhasil menemukan bahan buatan, tiruan atau sintetis, yang sekarang dikenal dengan nama plastik. Pada tahun itu hampir semua orang sangat senang dengan produk sitetis atau bahan plastik, karena bentuknya cantik, tahan pecah dan murah dibanding bahan gelas. Penemuan plastik merupakan penemuan bersejarah dalam dunia material sintetis di abad 20. Melamin Bahan plastik termoset yang terbuat dari melamin dan formaldehid dengan polimerisasi. Melamin merupakan basa organik dengan rumus kimia C3H6N6Plastik ini sering digunakan dalam alat-alat perkakas dapur, piring dan merupakan unsur pokok lapisan tekanan tinggi seperti Formica, Arborite dan bahan lapisan lantai. Papan melamin resin juga dapat digunakan sebagai whiteboard. Kebanyakan produk bahan melamin dipakai untuk air panas. Melamin dengan kandungan formalin yang tinggi dapat menimbulkan berbagai penyakit, termasuk kanker. Penggunaan produk berbahan melamin sama berbahayanya dengan mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung melamin. Meski tahan direntang suhu 120 derajat celcius sampai 30C di bawah nol, tapi karena menyerap panas, perkakas melamin tak tahan dipapar panas terlalu tinggi. Apalagi terpapar dalam jangka waktu lama. Oleh sebab itu melamin tak bisa digunakan dalam microwave. Agar perlengkapan melamin awet, cucilah segera setelah dipakai. Tak masalah apakah menggunakan pembersih sabun cair atau sabun colek. Yang penting, jangan digosok kasar. Gunakan spons halus dan hindari penggunaan sabut kelapa, abu gosok, apalagi bahan penggosok dari logam yang mulai ditawarkan di pasaran. Selain itu, perhatikan permukaan wadah dari melamin. Bila mulai banyak ternoda, berubah warna karena pengaruh atau minuman makanan macam teh, kopi, makanan asam

yang lebih mudah terserap, juga bila mulai kusam dan tergores-gores, sebaiknya pensiunkan saja. Selain mempertimbangkan keamanan bagi kesehatan, tentu tak elok lagi dipandang. Selera makan mungkin ikut berkurang. Bahaya Melamin Bagi Kesehatan Melamin sangat berbahaya bagi kesehatan bila dikonsumsi. Mengutip dari sejumlah pustaka berikut bahaya yang dapat ditimbulkan akibat konsumsi melamin. 1. Mengakibatkan gangguan metabolisme, terutama terhadap bayi dan anak-anak. Organ tubuh yang paling cepat terganggu adalah fungsi ginjal yang bekerja untuk membuang racun-racun dalam tubuh. 2. Serangan akut pada saluran pencernaan, di antaranya muntah dan mencret 3. Kerusakan berbagai organ tubuh, antara lain kerusakan, mulai dari fungsi otak, hati, ginjal, mata dan telinga, dan bisa menyebabkan kematian. 4. Melamin juga merusak sistem kekebalan tubuh bayi dan anak-anak yang mengonsumsi. 5. Melamin dapat menyebabkan masalah pernapasan pada hewan percobaan. 6. Konsumsi melamin juga memengaruhi sistem kekebalan tubuh. Siapa pun yang terpapar zat kimia itu akan mudah terserang flu dan infeksi karena virus dan bakteri. Identifikasi melamin

Nama Sistematis Nama lain

: 1,3,5-Triazina-2,4,6-triamina :Sianurotriamida Sianurotriamina Sianuramida

Rumus molekul Massa molar Penampilan Densitas Titik leleh Titik didih Kelarutan dalam air e. Epoxy

: C3H6N6 : 126,12 g/mol : Putih padat : 1574 kg/m3 : 350 C, 623 K, 662 F : Menyublim : 3,1 g/l (20 C)

Epoxy atau polyepoxide adalah sebuah polimer epoxide thermosetting yang bertambah bagus bila dicampur dengan sebuah agen katalis atau "pengeras". Kebanyakan resin epoxy diproduksi dari reaksi antara epichlorohydrin dan bisphenol-A. Percobaan komersial pertama untuk menyiapkan resin dari epichlorohydrin terjadi pada 1927 di Amerika Serikat. Kredit untuk sintesis pertama dari resin epoxy berdasar bisphenol-A dibagi oleh Dr. Pierre Castan dari Swiss dan Dr. S.O. Greenlee di Amerika Serikat pada 1936. Kerja Dr. Castan dilisensi oleh Ciba Ltd. dari Swiss dan Ciba kemudian menjadi produsen 3 besar resin epoxy di dunia. Bisnis epoxy Ciba sangat berhasil dan kemudian dijual pada akhir 1990-an dan sekarang unit Advanced Materials Business dari Huntsman Corporation dari Amerika Serikat. Kerja Dr. Greenlee untuk sebuah perusahaan disebut Devoe-Reynolds dari Amerika Serikat. Devoe-Reynolds merupakan pemain dalam masa awal industri resin epoxy, tetapi kemudian menjual bisnisnya kepada Shell Chemical (sekarang Resolution Polymers).

Epoxy diaplikasikan pada bahan pelapis protektif, perekat, aplikasi-aplikasi listrik dan elektronik, bahan lantai industri, bahan pengaspal jalan raya, bahan paduan (komposit).

DAFTAR PUSTAKA

Goldberg, David E. 2004. Fundamentals of Chemistry. Fourth Edition. NewYork The McGraw Hill Companies, Hartomo Anton J, 1995, Bahan Polimer Konstruksi Bangunan, PT. Gramedia Utama, jakarta Sidik,M, & Karim Th , 2003, Kimia Polimer,Universitas Terbuka,Jakarta Sopyan,Dr,Ir, 2001, Kimia Polimer, Pradnya Paramita, Jakarta www.google/wikipedia.org.com

You might also like