You are on page 1of 15

ARTIKEL ADALAH

02:59 Anna Gustiana 3 comments Pengertian Artikel Artikel adalah tulisan lepas berisi opini seseorang atau kelompok yang mengupas tuntas suatu masalah tertentu yang sifatnya aktual dan kontroversial untuk tujuan memberi informasi, mempengaruhi dan meyakinkan atau menghibur khalayak pembaca. - Karakteristik Artikel a. Ditulis dengan atas nama b. Mengandung gagasan aktual dan gagasan kontroversial c. Gagasan yang diangkat harus menyangkut kepentingan sebagian terbesar khalayak pembaca d. Ditulis secara referensial dengan visi intelektual e. Disajikan dalam bahasa yang hidup, segar, populer, dan komunikatif f. Singkat dan tuntas g. Orisinil atau asli tulisan hasil sendiri - Jenis-Jenis Artikel a. Artikel Praktis Yaitu artikel yang suka ditulis dalam majalah atau koran yang singkat dan mudah dipahami b. Artikel Ringan Yaitu artikel yang mudah dipahami c. Artikel Halaman Opini Yaitu artikel yang ditulis dihalaman opini misalnya artikel tentang pendapat dari para pembaca d. Artikel Analisis Ahli Yaitu artikel yang ditulis tentang para ahli

http://bahasaindonesiaanna.blogspot.com/2010/05/artikel-adalah.html

Definisi

Pengertian dan Definisi Artikel

Masyarakat luas menganggap semua tulisan di media cetak (koran, majalah, tabloid, buletin, jurnal, dan news letter) sebagai artikel. Dalam dunia jurnalistik, biasanya artikel hanya menyangkut satu pokok permasalahan dengan sudut pandang hanya dari satu disiplin ilmu. Tehnik penulisan artikel di dunia jurnalistik lazimnya menggunakan tehnik deduktif induktif atau sebaliknya. Selain menganggap semua tulisan di media cetak sebagai artikel, biasanya masyarakat juga tidak bisa membedakan antara artikel, opini, dan kolom. Padahal ketiga jenis tulisan tersebut berbeda. Opini biasanya lebih mengutamakan pendapat pribadi (buah pikiran) si penulis. Sementara kolom adalah artikel, opini, esai atau tulisan lain oleh penulis tetap, yang diberi ruang (rubrik) yang tetap pula.

Untuk mengetahui lebih dalam tentang arti artikel, berikut ini adalah beberapa definisi dan pengertian dari artikel:

# Artikel adalah karya tulis lengkap di majalah atau surat kabar. Artikel dalam surat kabar biasanya membahas suatu hal secara terperinci # Artikel adalah tulisan pendek yang berisi tentang segala hal seperti pengetahuan, pendidikan, komputer, bisnis dan sebagainya

# Artikel adalah salah satu bentuk tulisan nonfiksi berisi fakta dan data yang disertai sedikit analisis dan opini penulisnya # Artikel adalah karya tulis lengkap yang dimuat di koran, majalah, atau internet. Misal bila kita menulis tentang tips membina persahabatan dan dimuat di koran atau media lainnya, maka tulisan itu disebut dengan artikel # Menurut Ichtiar Baru, artikel adalah karangan prosa dalam media massa yang membahas pokok masalah secara lugas. Sehingga yang terpenting dalam sebuah artikel adalah isi yang benar dan aktual, susunannya rapi, dan hemat dengan katakata # Menurut kamus besar bahasa Indonesia, artikel adalah karya tulis lengkap dalam majalah, surat kabar dan sebagainya # Di dalam The America Heritage Desk Dictionary dkatakan bahwa artikel adalah bagian tulisan nonfiksi yang berbentuk bebas, bagian dari penerbitan seperti laporan dan esai # Dalam Longman Pitman Office Dictionary dikatakan bahwa artikel adalah sebuah tulisan prosa nonfiksi, berbentuk biasa, dan bagian bebas dari sebuah majalah, koran, dan lain-lain # Dalam Webster's Collegiate Thesaurus diterangkan bahwa artikel adalah karangan, catatan, kritik, manifes, reportase, putusan, pelajaran, survey

(indahf/Carapedia)
Pencarian Terbaru (100)

Pengertian artikel. Arti artikel. Definisi artikel. Pengertian ilmu pengetahuan bisnis. Pengertian kliping. Artikel adalah. Pengertian prosa. Pengertian rubrik. Pengertian buletin. Pengertian makalah. Pengertian koran. Arti dari artikel. Pengertian artikel dan contohnya. Apa arti artikel. Contoh artikel koran. Pengertian tabloid. Pengertian artikel adalah. Pengertian majalah. Arti kliping. Definisi buletin. Pengertian dan contoh artikel. Defenisi artikel. Pengertian artikel jurnal. Pengertian artikel bahasa indonesia. Arti rubrik. Pengertian artikel konseptual. Definisi kliping. Arti artikel dan contohnya. Definisi rubrik. Contoh artikel jurnalistik. Definisi fiksi. Prosa non fiksi. Pengertian dari artikel. Pengertian prosa non fiksi. Definisi artikel dan contohnya. Pengertian prosa nonfiksi. Pengertian non fiksi. Definisi tabloid. Arti artikel adalah. Definisi prosa. Definisi majalah. Definisi makalah. Pengertian artikel menurut para ahli. Pengertian artikel beserta contohnya. Arti makalah. Definisi artikel menurut para ahli. Devinisi artikel. Pengertian prosa dan contohnya. Artikel prosa. Perbedaan artikel dan makalah. Prosa nonfiksi. Pengertian makalah dan artikel. Pengertian artikel dan contoh artikel. Definisi koran. Perbedaan artikel dan jurnal. Contoh artikel majalah. Artikel dan contohnya. Makalah prosa. Apa pengertian artikel. Definisi artikel jurnal. Pengertian artikel dan contoh. Pengertian artikel dalam bahasa indonesia. Contoh sebuah artikel. Jenis artikel bahasa indonesia. Pengertian rubrik koran. Contoh artikel konseptual. Pengertian artikel dan makalah. Arti fiksi. Makalah tentang prosa. Artikel artinya. Definisi prosa menurut para ahli. Pengertian dan ciri ciri artikel. Pengertian fiksi. Perbedaan makalah dan artikel. Contoh artikel non fiksi. Artikel pengertian. Arti tabloid.

Yang dimaksud dengan artikel. Pengertian tentang artikel. Contoh prosa non fiksi. Contoh artikel di koran. Pengertian artikel koran. Pengertian rubrik dalam surat kabar. Apakah arti artikel. Artikel tentang pengertian internet. Pengertian artikel menurut kamus besar bahasa indonesia. Definisi ilmu jurnalistik. Contoh artikel bahasa indonesia. Apa arti dari artikel. Perbedaan jurnal dan artikel. Contoh artikel dalam koran. Pengertian artikel dan esai. Makalah pengertian artikel. Pengertian%20artikel. Pengertin prosa. Pengertian jurnal dan artikel. Pengertian prosa menurut para ahli. Pengertian artikel menurut kbbi. Arti artikel dalam bahasa indonesia. Pengertian rubrik surat kabar. http://carapedia.com/pengertian_definisi_artikel_info500.html

Cara Membuat Artikel

Menulis artikel bukan hanya pekerjaan seorang wartawan ataupun copy writer saja. Namun, terkadang siswa ataupun mahasiswa sekalipun bisa mendapat tugas untuk menulis sebuah artikel. Artikel yang baik adalah artikel yang berbobot. Dalam artian, artikel yang memiliki isi yang bermutu, informatif serta mudah dicerna oleh para pembacanya. Walaupun terlihat sangat simple dan mudah, tidak sedikit dari kita yang menemui kesulitan saat akan menulis artikel. Dengan berbagai alasan, mulai dari tidak ada ide, tidak memahami pokok pikiran dari hal yang akan ditulis, dan alasan - alasan yang lain hingga mengakibatkan sebuah artikel menjadi tidak berbobot. Berikut ini adalah cara membuat artikel: 1. MEMBUAT DAFTAR IDE Ketika kita sudah miliki banyak ide dan inspirasi yang akan kita tulis, maka kita bisa langsung membuat daftar ide yang telah ada tersebut. Ini bertujuan supaya kita tidak lupa dengan ide yang pernah terbersit di pikiran kita

2. BIARKAN IDE KITA MENETAS Bila kita selalu terbuka dengan berbagai macam informasi terkini, maka secara otomatis ide-ide yang ada di kepala kita bisa menetas menjadi berbagai macam ide - ide baru yang bisa memperkaya isi tulisan artikel kita

3. EDIT SEBELUM KITA MULAI Bisa jadi karena saking banyaknya ide serta inspirasi yang akan kita tulis membuat isi dari tulisan kita nanti menjadi melebar dan kurang fokus. Oleh karena itu kita harus mengedit ide serta alur dan pokok tulisan yang akan kita tulis sebelum kita mulai menulis artikel

4. SUSUN IDE SECARA BERURUTAN Dengan cara ini bisa embantu kita menulis dengan lebih runut dan sistematis

5. TULIS ARTIKEL SECARA SINGKAT Ada seorang ahli yang mengatakan bahwa menulis artikel tidak perlu terlalu banyak "menyemenye" seperti halnya menulis novel. Karena memang sebuah artikel yang berbobot bukanlah artikel yang panjang namun pembahasannya terlalu melebar kemana - mana

6. BACA ULANG ARTIKEL YANG SUDAH KITA TULIS Ada kalanya ide kita tiba-tiba stucked, berhentu begitu saja dan tidak bisa mnegalir lagi. Bila ini terjadi, jangan memaksakan diri untuk terus menulis. Simpan artikel yang telah kita tulis dan

kita bisa santai sejenak melakukan hal - hal yang kita sukai. Setelah mood menulis kita bagus lagi, maka kita bisa membuka artikel yang telah kita simpan, kita baca kembali dari awal dan niscaya ide akan mengalir dengan lancar kembali.

http://carapedia.com/artikel_info2657.html Artikel adalah tulisan lepas yang memuat opini seseorang yang mengupas tuntas suatu persoalan tertentu yang sifatnya aktual serta kontorversi dengan maksud sebagai pemberitahu (informatif), mempengaruhi serta meyakinkan ataupun juga mampu menghibur buat pembacanya (bersifat rekreatif). Artikel memiliki sifat lepas, yaitu karena siapa pun boleh menulis artikel dengan topik bebas sesuai dengan minat dan keahlianya masing - masing. Salain itu juga artikel yang ditulis tidak terikat dengan berita atau laporan tertentu. Artikel itu dapat ditulis kapan saja, dimana saja dan oleh siapa saja, berarti secara tidak langsung postingan kita diblog juga dapat dikatakan sebagai artikel. Dalam teknis jurnalistik, artikel merupakan salah satu bentuk opini yang terkandung dalam surat kabar ataupun majalah, namun apabila kita meninjau kembali pengertian diatas, maka postingan blog juga bisa dikatakan selaku artikel. Disebut salah satu, sebab masih terdapat bentuk opini yang lain. Apabila kita melihat halaman demi halaman surat kabar ataupun majalah, maka secara umum isinya bisa digolongkan ke dalam tiga kelompok besar. Kelompok pertama yaitu berita (news) yang kedua adalah opini (views) dan yang ketiga dinamakan iklan (advertising).

Kelompok Berita

Berita Langsung (straight News) Berita Foto (photo News) Berita Suasana Berwarna (colour News) Berita Menyeluruh (comprehensive News) Berita Mendalam (depth News) Berita Penafsiran (interpretattive News) Dan Berita Penyelidikan (investigative News).

Kelompok Opini

Tajuk Rencana Atau Editorial Karikatur Pojok Artikel Kolom Surat Pembaca

http://www.bloggersragen.com/2011/06/pengertian-apa-itu-artikel-adalah.html

Kerangka Dasar Artikel Untuk Majalah


Sebelum menulis artikel, kita perlu memiliki sebuah perencanaan yang tepat. Setiap artikel membutuhkan tema utama yang akan mempengaruhi seluruh aspek lainnya. Setelah menentukan tema, buatlah struktur dan susunan artikel tersebut. Gunakan tema yang Anda pilih tersebut untuk membuat kerangka dasar. Kita perlu menyusun suatu kerangka tulisan karena hal tersebut akan mengatur semua komponen artikel dalam suatu susunan yang logis. Selain itu, kerangka tulisan menjaga penulis agar tetap fokus pada tema artikel dan juga membimbing proses penulisan itu sendiri. Bagian-Bagian dari Artikel Judul artikel merupakan bagian yang terpenting. Judul memancing pembaca dan juga mengarahkan alur cerita. Bagian-bagian lain artikel adalah pendahuluan, tubuh artikel, dan kesimpulan. 1. Pendahuluan mengawali artikel. Pendahuluan harus dapat memikat perhatian pembaca dan menggambarkan ide pokoknya. Empat macam pendahuluan artikel adalah: a. kutipan - menggunakan sebuah kutipan yang sesuai dengan tema artikel b. anekdot - narasi yang mengisahkan sebuah cerita c. ringkasan - menceritakan apa, siapa, mengapa, berapa, kapan, di mana, dan bagaimana d. pernyataan yang mengejutkan - memompa minat pembaca dengan pembukaan yang tidak biasa 2. Tubuh artikel mengikuti pendahuluan artikel. Sebuah paragraf harus mengalir lancar dari satu paragraf ke paragraf berikutnya, dengan panjang kalimat dan struktur kalimat yang beragam agar menambah daya tarik. Beberapa jenis tulisan yang dapat digunakan di bagian ini termasuk anekdot yang digunakan untuk menggambarkan ide, kutipan dan percakapan untuk menambah sentuhan pribadi, serta contoh-contoh yang spesifik yang memberikan bobot kepada artikel. 3. Tubuh artikel diikuti dengan kesimpulan yang baik. Gunakanlah bagian ini untuk meringkas ide utama dan menekankan tujuan yang dimaksud oleh artikel.

Selain pengaturan artikel seperti di atas, banyak artikel yang menggunakan kotak informasi tambahan. Informasi tambahan yang tepat akan menambah nilai presentasi yang juga akan menarik hati redaksi majalah. Menyunting dan Merevisi Artikel Ketika Anda selesai menulis, suntinglah dengan saksama terlebih dahulu sebelum Anda mengirimkannya. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah penggunaan ejaan, tata bahasa, dan tanda baca yang benar secara baik. Struktur dari keseluruhan artikel harus diperhatikan untuk melihat apakah pendahuluan dan kesimpulannya sudah cukup efektif untuk menyatakan tujuan dari artikel. Masing-masing paragraf dan keseluruhan ide harus mengalir dengan lancar dan digunakan sesuai dengan tema artikel. Mintalah seseorang membaca artikel Anda untuk memberi komentar dan saran. kemudian luangkan waktu Anda untuk membuat revisi seperlunya. http://pelitaku.sabda.org/kerangka_dasar_artikel_untuk_majalah Disusun oleh: R.S. Kurnia

MENULIS ARTIKEL 1. Menulis dan Mengarang Ada suatu pandangan tradisional yang menyebutkan bahwa menulis dan mengarang adalah dua kegiatan yang berbeda, meski sama-sama berkenaan dengan aspek kebahasaan. Kegiatan menulis sering diasosiasikan dengan ilmu yang sifatnya faktual, sedangkan kegiatan mengarang selalu diasosiasikan dengan karya sastra yang fiksional (Kamandobat 2007). Dengan kata lain, kegiatan menulis mutlak membutuhkan studi ilmiah, sedangkan kegiatan mengarang tidak.

Artikel Terkait

Memahami Struktur Karya Tulis Ilmiah Kiat Menulis Bebas: Kiat Paling Jitu Agar Kita Selalu Lancar Menulis! Kreatif Mengembangkan Ide Berbagi Berkat Teknis Menulis Artikel Tulisanmu bukan Untukmu; Beberapa Kebiasaan Buruk dalam Menulis Terapi Menulis Hilangkan Stres

Pandangan tersebut tentu tidak benar. Kita tentu ingat novel "Da Vinci Code" yang menggemparkan. Lalu kita juga mungkin masih ingat "The Origin of Species" karya Charles Darwin. Keduanya berasal dari ranah yang berbeda, namun masing-masing disajikan

dengan bahasa yang terkesan ilmiah dan literer. Akan tetapi, ada satu hal yang membedakan keduanya. Hal tersebut ialah dalam hal penekanannya. Meskipun sebuah karya tulis disajikan dengan bahasa literer, bila penekanannya menjurus ke bidang keilmuan -- termasuk ilmu sastra -- kita bisa mengelompokkannya ke dalam kegiatan menulis. Demikian sebaliknya, kegiatan menghasilkan karya tulis yang lebih bernuansa fiktif, meski terkesan faktual, bisa disebut sebagai kegiatan mengarang. 2. Menulis Artikel Ada sejumlah pengertian mengenai artikel. Berikut beberapa di antaranya. Artikel merupakan karya tulis lengkap, misal laporan berita atau esai di majalah, surat kabar, dan sebagainya (KBBI 2002: 66). Artikel adalah sebuah karangan prosa yang dimuat dalam media massa, yang membahas isu tertentu, persoalan, atau kasus yang berkembang dalam masyarakat secara lugas (Tartono 2005: 84). Artikel merupakan: karya tulis atau karangan; karangan nonfiksi; karangan yang tak tentu panjangnya; karangan yang bertujuan untuk meyakinkan, mendidik, atau menghibur; 11 sarana penyampaiannya adalah surat kabar, majalah, dan sebagainya; 11 wujud karangan berupa berita atau "karkhas" (Pranata 2002: 120). MENULIS SECARA ILMIAH POPULER Pada dasarnya, ada beberapa jenis model penulisan artikel. Model-model tersebut bisa dikelompokkan kepada tingkat kerumitannya. Model yang paling mudah ialah model penulisan populer. Tulisan populer biasanya tulisan ringan yang tidak "njelimet" dan bersifat hiburan. Termasuklah di dalamnya gosip. Selain itu, bahasa yang digunakan juga cenderung bebas (perhatikan, misalnya, bahasa yang digunakan di majalah GetFresh!). Model yang paling sulit ialah penulisan ilmiah. Model ini mensyaratkan objektivitas dan kedalaman pembahasan, dukungan informasi yang relevan, dan biasa diharapkan menjelaskan "mengapa" atau "bagaimana" suatu perkara itu terjadi, tanpa pandang bulu dan eksak (Soeseno 1982: 2). Dari aspek bahasa, tentu saja tulisan ilmiah mensyaratkan bahasa yang baku. Meski demikian, ada satu model penulisan yang berada di tengahtengahnya. Model tersebut dikenal dengan penulisan ilmiah populer dan merupakan perpaduan penulisan populer dan ilmiah. Istilah ini mengacu pada tulisan yang bersifat ilmiah, namun disajikan dengan cara penuturan yang mudah dimengerti (Soeseno 1982: 1; Eneste 2005: 171). Model inilah
11 11 11 11

yang digunakan dalam publikasi Yayasan Lembaga SABDA pada umumnya.

Ingin Berlangganan?
Publikasi e-Penulis menyajikan bahan-bahan bermutu seputar dunia tulis-menulis seperti artikel seputar dunia kepenulisan, berbagai tips, artikel seputar bahasa dan tokoh dunia tulis-menulis yang mendukung para penulis Kristen agar semakin trampil dalam bidang tulis-menulis baik umum maupun dalam pelayanan literatur Kristen. Formulir Berlangganan

JENIS-JENIS ARTIKEL Ada beberapa jenis artikel berdasarkan dari siapa yang menulis dan fungsi atau kepentingannya (Tartono 2005: 85-86). Berdasarkan penulisnya, ada artikel redaksi dan artikel umum. Artikel redaksi ialah tulisan yang digarap oleh redaksi di bawah tema tertentu yang menjadi isi penerbitan. Sedangkan artikel umum merupakan tulisan yang ditulis oleh umum (bukan redaksi). Sedangkan dari segi fungsi atau kepentingannya, ada artikel khusus dan artikel sponsor. Artikel khusus adalah nama lain dari artikel redaksi. Sedangkan artikel sponsor ialah artikel yang membahas atau memperkenalkan sesuatu. MULAI MENULIS ARTIKEL 1. Menguji Gagasan Prinsip paling dasar dari melakukan kegiatan menulis ialah menentukan atau memastikan topik atau gagasan apa yang hendak dibahas. Ketika sudah menentukan gagasan tersebut, kita bisa melakukan sejumlah pengujian. Pengujian ini terdiri dari lima tahap sebagai berikut (Georgina dalam Pranata 2002: 124; band. Nadeak 1989: 44). 11 Apakah gagasan itu penting bagi sejumlah besar orang? 11 Dapatkah gagasan ini disempitkan sehingga memunyai fokus yang tajam? 11 Apakah gagasan itu terikat waktu? 11 Apakah gagasan itu segar dan memiliki pendekatan yang unik? 11 Apakah gagasan Anda akan lolos dari saringan penerbit? 2. Pola Penggarapan Artikel Ketika hendak menghadirkan artikel, kita tidak hanya diperhadapkan pada satu kemungkinan. Soeseno (1982: 16-17) memaparkan setidaknya lima pola yang bisa kita gunakan untuk menyajikan artikel tersebut. Berikut kelima pola yang dimaksudkan.

Pola pemecahan topik Pola ini memecah topik yang masih berada dalam lingkup pembicaraan yang ditemakan menjadi subtopik atau bagianbagian yang lebih kecil dan sempit kemudian menganalisa masing-masing. 11 Pola masalah dan pemecahannya Pola ini lebih dahulu mengemukakan masalah (bisa lebih dari satu) yang masih berada dalam lingkup pokok bahasan yang ditemakan dengan jelas. Kemudian menganalisa pemecahan masalah yang dikemukakan oleh para ahli di bidang keilmuan yang bersangkutan. 11 Pola kronologi Pola ini menggarap topik menurut urut-urutan peristiwa yang terjadi. 11 Pola pendapat dan alasan pemikiran Pola ini baru dipakai bila penulis yang bersangkutan hendak mengemukakan pendapatnya sendiri tentang topik yang digarapnya, lalu menunjukkan alasan pemikiran yang mendorong ke arah pernyataan pendapat itu. 11 Pola pembandingan Pola ini membandingkan dua aspek atau lebih dari suatu topik dan menunjukkan persamaan dan perbedaannya. Inilah pola dasar yang paling sering dipakai untuk menyusun tulisan.
11

Kelima pola penggarapan artikel di atas dapat dikombinasikan satu dengan yang lain sejauh dibutuhkan untuk menghadirkan sebuah tulisan yang kaya. 3. Menulis Bagian Pendahuluan Untuk bagian pendahuluan, setidaknya ada tujuh macam bentuk pendahuluan yang bisa digunakan (Soeseno 1982: 42). Salah satu dari ketujuh bentuk pendahuluan berikut ini dapat kita jadikan alternatif untuk mengawali penulisan artikel kita.

1. Ringkasan Pendahuluan berbentuk ringkasan ini nyata-nyata mengemukakan pokok isi tulisan secara garis besar. 2. Pernyataan yang menonjol Terkadang disebut juga sebagai "pendahuluan kejutan", diikuti kalimat kekaguman untuk membuat pembaca terpesona. 3. Pelukisan Pendahuluan yang melukiskan suatu fakta, kejadian, atau hal

4. 5. 6.

7.

untuk menggugah pembaca karena mengajak mereka membayangkan bersama penulis apa-apa yang hendak disajikan dalam artikel itu nantinya. Anekdot Pembukaan jenis ini sering menawan karena memberi selingan kepada nonfiksi, seolah-olah menjadi fiksi. Pertanyaan Pendahuluan ini merangsang keingintahuan sehingga dianggap sebagai pendahuluan yang bagus. Kutipan orang lain Pendahuluan berupa kutipan seseorang dapat langsung menyentuh rasa pembaca, sekaligus membawanya ke pokok bahasan yang akan dikemukakan dalam artikel nanti. Amanat langsung Pendahuluan berbentuk amanat langsung kepada pembaca sudah tentu akan lebih akrab karena seolah-olah tertuju kepada perorangan.

Meskipun merupakan pendahuluan, bagian ini tidaklah mutlak ditulis pertama kali. Mengingat tugasnya untuk memancing minat dan mengarahkan pembaca ke arah pembahasan, sering kali menulis bagian pendahuluan ini menjadi lebih sulit daipada menulis judul atau tubuh tulisan. Oleh karena itu, Soeseno (1982: 43) menyarankan agar menuliskan bagian lain terlebih dahulu. 2. Menulis Bagian Pembahasan atau Tubuh Utama Bagian ini disarankan dipecah-pecah menjadi beberapa bagian. Masing-masing dibatasi dengan subjudul-subjudul. Selain memberi kesempatan agar pembaca beristirahat sejenak, subjudul itu juga bertugas sebagai penyegar, pemberi semangat baca yang baru (Soeseno 1982: 46). Oleh karena itu, ada baiknya subjudul tidak ditulis secara kaku. Pada bagian ini, kita bisa membahas topik secara lebih mendalam. Uraikan persoalan yang perlu dibahas, bandingkan dengan persoalan lain bila diperlukan. 3. Menutup Artikel Kerangka besar terakhir dalam suatu karya tulis ialah penutup. Bagian ini biasanya memuat simpulan dari isi tulisan secara keseluruhan, bisa juga berupa saran, imbauan, ajakan, dan sebagainya (Tartono 2005: 88). Ketika hendak mengakhiri tulisan, kita tidak mesti terang-terangan menuliskan subjudul berupa "Penutup" atau "Simpulan". Penutupan artikel bisa kita lakukan dengan menggunakan gaya berpamitan (Soeseno 1982: 48). Gaya pamit itu bisa ditandai dengan pemarkah seperti "demikian", "jadi", "maka", "akhirnya", dan bisa pula berupa pertanyaan yang menggugah pembaca.

4. Pemeriksaan Isi Artikel Ketika selesai menulis artikel, hal selanjutnya yang perlu kita lakukan ialah melakukan pemeriksaan menyeluruh. Untuk meyakinkan bahwa tulisan yang kita hasilkan memang baik, kita harus rajin memeriksa tulisan kita. Untuk memudahkan pengoreksian artikel, beberapa pertanyaan berikut perlu kita jawab (Pranata 2002: 129-130). Untuk pembukaan, misalnya, apakah kalimat pembuka bisa menarik pembaca? Dapatkah pembaca mulai mengerti ide yang kita tuangkan? Jika tulisan kita serius, adakah kata-kata yang sembrono? Apakah pembukaan kita menyediakan cukup banyak informasi? Untuk isi atau tubuh, apakah kalimat pendukung sudah benar-benar mendukung pembukaan? Apakah masing-masing kalimat berhubungan dengan ide pokok? Apakah ada urutan logis antarparagraf? Untuk simpulan, apakah disajikan dengan cukup kuat? Apakah mencakup semua ide tulisan? Bagaimana reaksi kita terhadap katakata dalam simpulan tersebut? Sudah cukup yakinkah kita bahwa pembaca pun akan memiliki reaksi seperti kita? Jika kita menjawab "tidak" untuk tiap pertanyaan tersebut, berarti kita perlu merevisi artikel itu dengan menambah, mengganti, menyisipi, dan menulis ulang bagian yang salah.

ASPEK BAHASA DALAM ARTIKEL Melihat target pembacanya yang adalah khalayak umum, kita perlu mencermati bahasa yang kita gunakan dalam menulis artikel ilmiah populer ini. Meskipun bersifat ilmiah (karena memakai metode ilmiah), bukan berarti tulisan yang kita hasilkan ditujukan untuk kalangan akademisi. Sebaliknya, artikel ilmiah populer ditujukan kepada para pembaca umum. Mengingat kondisi tersebut, kita perlu membedakan antara kosakata ilmiah dan kosakata populer. Kata-kata populer merupakan kata-kata yang selalu akan dipakai dalam komunikasi sehari-hari, baik antara mereka yang berada di lapisan atas maupun di lapisan bawah, demikian sebaliknya. Sedangkan kata-kata yang biasa dipakai oleh kaum terpelajar, terutama dalam tulisantulisan ilmiah, pertemuan-pertemuan resmi, diskusi-diskusi khusus disebut kata-kata ilmiah (Keraf 2004: 105-106). Berikut daftar kata ilmiah dan populer. KATA ILMIAH KATA POPULER analogi anarki bibliografi biodata definisi diskriminasi kiasan kekacauan daftar pustaka biografi singkat batasan perbedaan perlakuan

eksentrik final formasi format friksi indeks konklusi kontemporer kontradiksi menganalisa prediksi pasien

aneh akhir susunan ukuran bagian, pecahan penunjuk kesimpulan masa kini, mutakhir pertentangan menguraikan ramalan orang sakit

Sumber Pustaka: Eneste, Pamusuk. 2005. "Buku Pintar Penyuntingan Naskah". Edisi Kedua. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Kamandobat, Faisal. 2007. Terjebak antara Pengarang dan Penulis, dalam "Kompas", Sabtu, 24 Maret 2007. Hlm. 14. Keraf, Gorys. 2004. "Diksi dan Gaya Bahasa". Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Nadeak, Wilson. 1989. "Bagaimana Menjadi Penulis Kristiani yang Sukses". Bandung: Yayasan Kalam Hidup. Pranata, Xavier Quentin. 2002. "Menulis dengan Cinta: Belajar Mandiri dan Mengajarkan Kembali Jurnalisme Kasih Sayang". Yogyakarta: Yayasan ANDI. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2002. "Kamus Besar Bahasa Indonesia". Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. Soeseno, Slamet. 1982. "Teknik Penulisan Ilmiah-Populer". Jakarta: Gramedia. Tartono, St. S. 2005. "Menulis di Media Massa Gampang!". Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama.

You might also like