You are on page 1of 26

Pedoman Hibah Buku Ajar Cetakan I, Februari 2012 Copy right @ Edisi Revisi pada LPPM-UMS All right

reserved ISBN: 978-602-99246-2-6

SAMBUTAN REKTOR

Tim Penyusun: Dr. Ali Imron AM, M.Hum. Ir. Ali Asroni, M.T. Dr. Abdullah Aly, M.Ag. Kontributor: Prof. Dr. Bambang Setiaji, M.S. Prof. Dr. Markhamah, M.Hum. Prof. Dr. Harun Joko Prayitno Drs. Suharjo, M.S. Dr. Muhtadi, M.Si. Dr. Nafron Hasyim Drs. M. Farid Wadji, M.M., Ph.D. Ir. Sri Sunarjono, M.T., Ph.D. Drs. M. Thoyibi, M.S. Drs. Adyana Sunanda Penyunting: Dra. Atiqa Sabardila, M.Hum.
Penerbit: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A.Yani Pabelan Tromol Pos I Surakarta 57102 Telp. (0271) 717417, psw. 155, 156, 158, Fax. (0271) 715448 website: http://lppm.ums.ac.id, Email: lppmums@gmail.com

Assalamualaikum wr. wb. Dalam upaya meningkatkan kualitas dan produktivitas akademik dosen Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mulai tahun akademik 2005/2006 memprogramkan hibah buku ajar. Program ini dijalankan karena sampai saat ini produktivitas buku ajar yang sesuai dengan standar keilmuan, khususnya yang dihasilkan oleh dosen Universitas Muhammadiyah Surakarta, masih terbatas. Padahal di sisi lain, salah satu kewibawaan keilmuan suatu perguruan tinggi ditentukan pula oleh kualitas dan produktivitas keilmuan para dosennya Panduan Hibah Buku Ajar dimaksudkan untuk memberikan gambaran dan informasi tentang program penulisan buku ajar, ketentuan, mekanisme pengusulan hibah, serta besarnya hibah yang dapat diberikan oleh UMS. Di samping itu, melalui program ini diharapkan dapat dihasilkan buku ajar yang memenuhi standar kualitas yang memadai. Tujuan jangka panjangnya adalah meningkatnya kualitas pembelajaran yang dilakukan para dosen. Dengan adanya buku panduan ini diharapkan para dosen UMS akan lebih terpacu untuk mengaktualisasikan kepakaran disiplin ilmu yang
iii

ditekuninya dalam bentuk buku ajar. Dengan demikian, wacana keilmuan dan keislaman yang dicanangkan pimpinan universitas dapat segera direalisasikan. Wassalamualaikum wr. wb.

A.n. Rektor Wakil Rektor I,

DAFTAR ISI

Drs. Musiyam, M.TP.

SAMBUTAN REKTOR ............................................................. DAFTAR ISI ................................................................ BAB I PENDAHULUAN ................................................. A. Latar Belakang ................................................ B. Lingkup dan Peran Strategis Buku Ajar .............. C. Tujuan Penyusunan Panduan Hibah Buku Ajar ... D. Tujuan dan Sasaran Hibah Buku Ajar ................ E. Penyelenggara Hibah Buku Ajar ........................ SISTEMATIKA DAN TEKNIK PENULISAN BUKU AJAR ............................................................... A. Sistematika Buku Ajar ...................................... 1. Prakata ..................................................... 2. Daftar Isi ................................................... 3. Bagian Isi .................................................. B. Teknik Penulisan Buku Ajar ............................... 1. Aspek Materi .............................................. 2. Aspek Penyajian ........................................

ii iv 1 1 3 4 5 5

BAB II

6 6 6 6 6 7 7 9
v

iv

3. Aspek Bahasa dan Keterbacaan ................... 4. Teknik Perujukan ....................................... 5. Daftar Pustaka .......................................... 6. Indeks ...................................................... 7. Glosarium .................................................. 8. Daftar Simbol ............................................ 9. Daftar Singkatan ........................................ 10. Penomoran .............................................. 11. Format Tulisan ........................................... BAB III PERSYARATAN DAN MEKANISME PENGAJUAN HIBAH BUKU AJAR ........................................... A. Persyaratan Pengajuan Hibah Buku Ajar ........... B. Mekanisme Pengusulan .................................... C. Mekanisme Review .......................................... D. Hak dan Kewajiban Pengusul ............................ E. Besaran Hibah ................................................. F. Periode Pengajuan ..........................................

9 10 15 18 18 19 19 20 20

DAFTAR LAMPIRAN

21 21 21 23 24 24 25

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Surat Keterangan Ketua Jurusan/Program Studi ................. Surat Pernyataan Penulis .................................................. Contoh Biodata Penulis ..................................................... Form Pemeriksaan Kelengkapan Administrasi ....................... Form Penilaian Naskah Buku Ajar ....................................... Flowchart Usulan Hibah Buku Ajar ...................................... Contoh Daftar Isi Buku Ajar ............................................... Pengalaman Terpetik dari Kompetisi Sebelumnya (Lesson Learned) .............................................................

26 27 28 30 31 33 34 40

vi

vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) memiliki sejumlah dosen yang berpotensi di bidang pengajaran, penelitian, pengabdian masyarakat, dan publikasi. Capaian mutu di bidang pengajaran terlihat dari pengalaman dosen dalam penulisan Silabus, Rencana Mutu Pembelajaran (RMP), dan handout. Adapun capaian mutu di bidang penelitian yang telah dilakukan oleh dosen UMS meliputi Penelitian Reguler Pemula, Penelitian Reguler Kompetitif, Penelitian Insentif Pemberdayaan Riset Unggulan, Penelitian Pusat Studi, Penelitian Institusional, Penelitian Unggulan Kompetensi Program Pascasarjana, Penelitian Unggulan Kompetensi Program Studi, Penelitian Fundamental, Hibah Bersaing, Hibah Pascasarjana, Hibah Pekerti, Hibah Kompetensi, Hibah Kerjasama dan Publikasi Internasional, RAPID, dan Hibah Kerjasama Antarlembaga dan Perguruan Tinggi. Pengalaman tersebut merupakan modal utama untuk menulis bahan ajar, khususnya berbentuk buku ajar. Sementara itu, capaian mutu di bidang pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen pada umumnya masih berupa kegiatan Ipteks bagi Masyarakat (IbM), Ipteks bagi Wilayah (IbW), Ipteks bagi Kewirausahaan (IbK), dan Ipteks bagi Inovasi dan Kreativitas Kampus (IbIKK). Capaian mutu publikasi secara umum masih berupa bahan presentasi, handout, dan laporan kegiatan yang belum berupa bahan ajar. Hanya sedikit yang sudah menjadi buku ajar. Hal ini ditandai oleh masih rendahnya angka partisipasi dosen dalam penulisan buku ajar
1

selama empat tahun terakhir, mulai tahun 2007 - 2010 sebanyak 40 judul buku ajar atau 1,5% per tahun. Oleh karena itu, perlu ada tindak lanjut berupa penulisan buku ajar yang mengintegrasikan aspek pengajaran, penelitian, pengabdian masyarakat, dan publikasi. Rintisan kegiatan penulisan buku ajar yang didanai UMS sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 1996. Sejak tahun 2005 dikelola secara kelembagaan oleh Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM). Selanjutnya, sejak tahun 2009 pengelolaannya dilimpahkan kepada LPPM UMS. Panduan Hibah Buku Ajar telah diterbitkan tahun 2005 dan direvisi tahun 2008. Namun, seiring dengan dinamika dan perkembangan keilmuan serta merujuk pada Panduan Hibah Buku Ajar dari DP2M Ditjen Dikti Kemdiknas, maka dipandang perlu diterbitkan Panduan Hibah Buku Ajar yang merupakan hasil revisi dari panduan sebelumnya. Program penulisan hibah buku ajar diperuntukkan bagi dosen tetap UMS yang telah memiliki naskah buku dalam berbagai bidang ilmu yang telah siap 100% tetapi belum diterbitkan. Naskah buku ajar yang dapat dikompetisikan ialah: (1) naskah buku yang berkaitan dengan materi pembelajaran dan penelitian dosen serta dapat digunakan oleh mahasiswa, dosen, dan/atau peneliti; dan (2) naskah buku yang diajukan bukan terjemahan atau saduran. Program ini tidak membiayai penyiapan atau penerbitan naskah buku. Khusus untuk pembiayaan penerbitan buku akan diatur tersendiri. Adapun buku ajar yang sudah pernah diterbitkan tetapi belum pernah memperoleh hibah buku ajar, dapat juga diikutsertakan dalam program ini dengan ketentuan buku tersebut memenuhi persyaratan panduan hibah buku ajar UMS. Hak cipta dan penerbitan pemenang/penerima hibah buku ajar tetap ada pada penulis. UMS mengharapkan para penulis melaporkan dan memberikan tiga eksemplar bukti terbit jika naskah yang memperoleh hibah ini diterbitkan oleh penerbit komersial. Royalti tetap menjadi hak penulis, sedangkan institusi UMS berhak mendapatkan institusional fee sebesar 10% dari royalti yang diterima penulis (SK Rektor UMS Nomor 047/VIII/2005 tanggal 1 Juli 2005 tentang Penetapan Peraturan2

peraturan). Selain itu, credit point penulisan buku juga sangat menunjang bagi dosen untuk kepentingan kenaikan jabatan fungsional. B. Lingkup dan Peran Strategis Buku Ajar Buku ajar adalah suatu media bagi penyajian suatu subjek secara sistematis bagi keperluan mengajar dan belajar sehingga bermanfaat untuk pengonstruksian suatu situasi belajar secara spesifik (DP2M Ditjen Dikti, 2010). Artinya, buku ajar merupakan kumpulan materi pembelajaran/perkuliahan dalam suatu mata kuliah dan diproduksi sesuai dengan keperluan program studi. Sebagai buku perkuliahan, buku ajar disusun untuk membantu mahasiswa dalam memahami ilmu pengetahuan sesuai dengan mata kuliah yang sedang ditempuh. Oleh karena itu, buku ajar memiliki ciri yang membedakannya dengan buku-buku ilmiah lainnya. Buku ajar diharapkan merangsang mahasiswa untuk memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap baru secara mandiri. Mereka diharapkan dapat mengonstruksinya secara mandiri, bukan melalui prinsip transmission of knowledge, melainkan melalui prinsip construction of knowledge. Untuk lebih jelasnya lihat Gambar 1a dan Gambar 1b.

Dosen

Pengetahuan/Keterampilan

Mahasiswa
Gambar 1a
3

Dosen

Mahasiswa

(3) Memberikan petunjuk atas beberapa aspek yang dievaluasi, serta penjelasan mengenai mekanisme seleksi dan evaluasinya. D. Tujuan dan Sasaran Hibah Buku Ajar

Pengetahuan/Keterampilan

Gambar 1b Gambar 1a menunjukkan prinsip transmission of knowledge, yaitu kuliah dan dosen dianggap merupakan sumber pengetahuan utama (dan bahkan satu-satunya) sehingga catatan kuliah merupakan jimat yang ampuh dan dosen merupakan dewa pengetahuan. Adapun gambar 1b menunjukkan prinsip construction of knowledge, yaitu pengetahuan dan keterampilan merupakan barang bebas (meskipun diperlukan biaya untuk memperolehnya). Mahasiswa dan dosen mempunyai kedudukan yang sama dalam akses terhadap pengetahuan. Teori belajar konstruktivisme memandang bahwa ilmu pengetahuan bukan sebagai hal yang diserap secara pasif dari lingkungan atau dibentuk dalam pikiran mahasiswa. Ilmu pengetahuan sebagai suatu hal secara aktif dikonstruksi mahasiswa dalam proses adaptasi dengan lingkungannya. Sebagai konsekuensinya, hal tersebut mendorong ke arah terbentuknya jenis buku ajar yang diharapkan dapat membelajarkan mahasiswa dengan prinsip konstruktif, tidak menggunakan prinsip transmission of knowledge. C. Tujuan Penyusunan Panduan Hibah Buku Ajar Tujuan penyusunan panduan hibah buku ajar: (1) Memberikan gambaran yang jelas tentang muatan dan aspek-aspek yang harus ada dalam buku ajar yang diusulkan. (2) Memberikan penjelasan secara rinci tentang tata cara pengusulan dan persyaratan pengajuan hibah buku ajar.
4

Program penulisan hibah buku ajar adalah salah satu aktivitas pengembangan sumber daya manusia dengan memadukan potensi, dana, dan sarana yang dimiliki UMS. Program ini bertujuan untuk (1) mengembangkan kreativitas dan meningkatkan kualitas serta produktivitas keilmuan dosen UMS, (2) meningkatkan kualitas proses belajar mengajar di UMS, (3) mendorong para dosen UMS untuk terus melakukan penelitian dan menulis buku ajar, (4) mengembangkan budaya keilmuan dan tradisi menulis ilmiah dalam jangka panjang, (5) memperkaya wawasan ilmiah dalam kegiatan perkuliahan dan penelitian seorang dosen, dan (6) memenuhi kebutuhan sumber belajar bagi mahasiswa. Adapun sasaran program ini adalah (1) meningkatnya produktivitas keilmuan dalam proses pembelajaran, (2) meningkatnya kualitas buku ajar melalui expert review, baik dari kalangan internal UMS maupun eksternal UMS, (3) meningkatnya jumlah buku ajar yang diterbitkan dengan ISBN, dan (4) optimalisasi pemenuhan sarana pembelajaran. E. Penyelenggara Hibah Buku Ajar Hibah buku ajar ini diselenggarakan dan didanai oleh UMS melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM). Adapun wewenang LPPM UMS adalah mengkoordinasi penyelenggaraan pemberian hibah buku ajar yang meliputi (1) menentukan persyaratan dan mekanisme pengajuan buku ajar, (2) menunjuk dan/atau menugaskan tim reviewer untuk memberikan masukan-masukan konstruktif terhadap buku ajar yang diusulkan, dan (3) memutuskan untuk menerima atau menolak usulan buku ajar yang diajukan berdasarkan hasil evaluasi tim reviewer.

BAB II SISTEMATIKA DAN TEKNIK PENULISAN BUKU AJAR

dengan silabus mata kuliah yang bersangkutan. Bagian isi dapat pula disajikan ke dalam beberapa bagian, yang masing-masing terdiri atas beberapa bab dan subbab. Misalnya buku ajar tentang Statistika dapat dibagi dalam dua bagian besar, misalnya Bagian I: Statistika Deskriptif dan Bagian II: Statistika Inferensial. Baru tiap-tiap bagian tersebut dibagi lagi ke dalam beberapa bab yang mendukungnya. Pada akhir tiap bab diberikan rangkuman bab tersebut dan soal-soal pengayaan/pendalaman. B. Teknik Penulisan Buku Ajar Penyusunan buku ajar perlu memperhatikan aspek materi, penyajian, bahasa, dan teknik perujukan. Isi buku minimal mencakup materi yang diajarkan selama satu semester dan sesuai dengan silabus mata kuliah yang bersangkutan. 1. Aspek Materi a. Aspek materi memuat sebagian/seluruhnya unsur-unsur berikut. Kelengkapan: setiap bab harus memuat: 1) gambaran umum (overview), 2) konsep, 3) definisi, 4) prosedur (algoritma), 5) teorema, 6) sifat-sifat, 7) isu-isu kontemporer, 8) ilustrasi, 9) contoh, 10) rangkuman, 11) Glosarium dan konsep-konsep penting di setiap akhir bab, dan 12) soal-soal pengayaan/pendalaman dengan berbagai jenis soal: (boleh memilih sesuai dengan keperluannya) soal latihan, soal dan pemecahannya, dan soal kasus.
7

A. Sistematika Buku Ajar Buku ajar yang diajukan untuk mendapatkan dana hibah buku ajar dari LPPM UMS harus memenuhi sistematika yang telah ditentukan. Sistematika yang dimaksud terdiri atas bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir. Bagian awal terdiri atas: prakata, daftar isi, daftar simbol (jika ada), daftar singkatan (jika ada), daftar tabel (jika ada), daftar gambar (jika ada), dan daftar lampiran (jika ada). Bagian isi terbagi dalam beberapa bab. Bagian akhir terdiri atas daftar pustaka, glosarium, indeks, dan lampiran (jika ada). 1. Prakata Prakata sekurang-kurangnya memuat alasan penulisan, keunggulan/keunikan, khalayak pemakai, gambaran isi, pesan bagi pemakai, dan ucapan terima kasih kepada orang yang dipandang sangat berjasa dalam penyusunan buku ajar. 2. Daftar Isi Daftar isi memuat bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir. Contoh daftar isi dapat dilihat pada Lampiran 7. 3. Bagian Isi Bagian isi merupakan inti buku ajar. Bagian isi memuat materi pembelajaran yang ditulis dalam beberapa bab dan subbab sesuai
6

b. c.

d. e.

f. g.

h.

i.

j.

Kebaruan: materi buku ajar berbasis jurnal ilmiah, baik dari aspek kebaruan, teori, konsep, contoh-contoh, maupun ilustrasi. Keakurasian: gambaran umum, konsep, definisi, algoritma, teorema, sifat-sifat, isu-isu kontemporer, ilustrasi, contoh soal, rangkuman berupa poin-poin kunci dan konsep-konsep penting di setiap akhir bab, dan soal-soal diuraikan secara tepat. Penalaran dan pembuktian: materi yang disajikan memunculkan aspek penalaran dan pembuktian. Pemecahan masalah: materi yang disajikan memunculkan aspek pemecahan masalah; hal ini sesuai dengan paradigma problem based learning. Komunikasi: materi yang disajikan memunculkan aspek komunikasi, artinya materi menyediakan tugas atau aktivitas. Keterkaitan: materi yang ada memunculkan aspek keterkaitan antara bagian yang sedang dipelajari dengan bagian lain, keterkaitannya dengan ilmu yang lain, atau keterkaitannya dengan pengalaman sehari-hari. Sangat disarankan mengambil setting regional atau Indonesia. Keterkaitan antara konsep dengan gambar, tabel, dan sebagainya: konsep-konsep atau uraian pada tiap bab diperjelas dengan bantuan gambar, grafik, tabel, ilustrasi, dan sebagainya. Jadi, jelas bahwa adanya gambar, grafik, dan tabel tersebut memang diperlukan untuk membantu menjelaskan konsep atau memperdalam uraian dari suatu topik. Materi tidak tumpang-tindih: materi, contoh soal yang diberikan bervariasi, dan tidak mengulang-ulang secara berlebihan antarbagian (bab). Soal kontekstual: problem-problem kontekstual sangat disarankan diberikan untuk mengawali atau mengenalkan bab, memotivasi, dan membimbing untuk penarikan simpulan dan generalisasi.

2. Aspek Penyajian Aspek penyajian berkaitan dengan pembaca atau pemakai buku. Untuk buku ajar tentu pemakai utamanya adalah mahasiswa. Untuk itu, aspek penyajian menjelaskan hal-hal berikut. a. Kemampuan prasyarat: menyebutkan materi dan kemampuan prasyarat yang harus dimiliki mahasiswa (prior-knowledge) untuk mempelajari materi buku ajar. b. Penggunaan produk teknologi: (untuk mata kuliah berbasis matrik) penyajian definisi dan konsep-konsep melibatkan produk teknologi seperti kalkulator dan komputer yang digunakan untuk membantu menyelesaikan persoalan (problem solving), aktivitas-aktivitas observasi, eksplorasi, dan investigasi. c. Kebermaknaan dan manfaat: penyajian bab menggunakan konteks yang dekat dengan lingkungan mahasiswa, baik melalui penyajian bab terdahulu maupun dari pengalaman sehari-hari, dan menyadarkan mahasiswa untuk mampu menggunakannya pada materi ajar lain. d. Proses pembentukan pengetahuan: penyajian bab memunculkan proses pembentukan pengetahuan melalui aktivitas eksplorasi, observasi, inkuiri, investigasi, konjektur (memberikan dugaan), generalisasi, abstraksi, dan aplikasi (penerapan). e. Penampilan visual: penyajian gambar, grafik, tabel, dan ilustrasi cukup bervariasi serta membantu menjelaskan penyajian bab. 3. Aspek Bahasa dan Keterbacaan Aspek bahasa dan keterbacaan berkaitan dengan penggunaan bahasa Indonesia yang dipakai pada buku ajar. Untuk itu, penulis harus menerapkan hal-hal berikut. a. Ragam bahasa yang digunakan adalah ragam bahasa Indonesia baku. Ragam bahasa baku adalah bahasa yang bertaat asas kepada kaidah bahasa Indonesia yang meliputi: (a) tatabahasa (struktur), (b) bentuk kata dan diksi (pilihan kata), dan (c) ejaan
9

b. c.

yang disempurnakan. Jika yang ditulis adalah buku ajar bahasa asing (PBB), maka harus mengikuti kaidah bahasa yang bersangkutan. Bahasa yang digunakan harus jelas, lugas, dan tidak ambigu. Bahasa yang digunakan komunikatif dan efektif.

Kutipan langsung panjang (lebih dari lima baris) ditulis pada tempat tersendiri dengan spasi tunggal, tidak diberi tanda petik (.....), dan penulisan pada baris pertama disesuaikan dengan jumlah ketukan pada penulisan alinea baru (5-7 ketukan). Contoh: Barthes (2007:42) menyatakan pandangannya tentang signifie sebagai berikut. Signifie adalah salah satu dari dua relata yang dimiliki signe. Satu-satunya perbedaan yang memperlawankan signifie dan signifiant adalah bahwa signifiant itu adalah medioator. Situasi ini secara esensiaol tidak berbeda dari situasi yang ada dalam semiologi, di mana objek-objek, gambargambar, perilaku-perilaku, dan lain-lain, agar dapat membawa makna, harus mengacu kepada sesuatu yang tidak dapat dikatakan kecuali dengan menggunakan mereka (yaitu objek-objek, gambar-gambar, perilaku-perilaku, dan alin-lain), pada lingkungan semacam inilah maka signifie semiologis dapat diberi beban yang biasanya dibawa oleh signe-signe langue. b.

4. Teknik Perujukan Perujukan dilakukan dengan menggunakan teknik-teknik perujukan yang lazim digunakan dalam tulisan akademik, yaitu: wording, paraphrasing, atau summarizing. a. Wording adalah teknik perujukan dengan cara mengutip pernyataan sesuai dengan kata-kata asli (apa adanya) dari sumber yang dirujuk. Teknik ini digunakan bila penulis ingin menunjukkan aspek otentisitas gagasan yang dirujuknya. Penulis tidak boleh mengubah pernyataan yang dikutipnya. Bila terdapat kesalahan konsep atau cetak di dalam pernyataan tersebut, penulis memberi tanda [sic], yang berarti bahwa penulis mengetahui kesalahan tersebut. Penulis perlu membedakan pernyataan-pernyataan yang dikutipnya dari pernyataan-pernyataannya sendiri dengan cara menempatkan kutipan tersebut di antara tanda kutip (.). Bila kutipan lebih dari lima baris, kutipan tersebut ditulis dalam paragraf tersendiri dengan margin lebih menjorok ke dalam. Selain itu, penulis perlu menunjukkan identitas sumber yang dirujuknya secara jelas (Nama penulis, tahun terbit, dan nomor halaman). Contoh: Beberapa aspek yang termasuk dalam kategori komunikasi meliputi includes: intrapersonal, interpersonal, extrapersonal (communication through and to non-human and inanimate sources), group communication, and mass communication (Burton and Dimbleby, 2002:126).

Paraphrasing adalah teknik perujukan dengan mengambil gagasan utama (main idea) dari sumber yang dirujuk. Untuk menghindari penjiplakan (plagiarism), penulis harus memastikan bahwa struktur kalimat dan pilihan kata (diksi) yang digunakan di dalam parafrasenya berbeda dari pernyataan aslinya. Dalam setiap pernyataan yang merupakan hasil proses paraphrasing dari suatu sumber atau beberapa sumber tertentu, penulis perlu mencantumkan identitas sumber (sumber-sumber) yang dirujuk. Parafrase diperoleh penulis dengan mengambil inti/pokok pikirannya saja; redaksi kalimat dibuat sendiri oleh pengutip. Cara penulisannya adalah: kutipan disatukan (diintegrasikan) dengan kalimat penulis, tidak diberi tanda petik (.....).

10

11

Contoh: Teks Asli Sejarah wacana keadilan gender (baca: feminisme) di Mesir sebenarnya telah bergema sejak awal abad XX. Ironisnya, wacana tersebut kelihatannya hanya berjalan di tempat. Perempuan Mesir pada umumnya, terutama di tingkat masyarakat bawah, masih mengalami ketidakadilan atau bahkan penindasan. Sejauh ini masih belum ada tandatanda yang memperlihatkan perubahan yang signifikan dalam relasi sosial antara laki-laki dan perempuan dalam masyarakat. Polarisasi ekstrim elemen sosial ke dalam dua kutub berdasarkan seks (jenis kelamin) masih terjadi. Meminjam istilah Simone de Beauvoir, perempuan masih diposisikan sebagai the second sex atau being for others (ada untuk orang lain) (Siswanti, 2003:21). Paragraf di atas dapat dibuat menjadi parafrase sebagai berikut. Perempuan di Mesir hingga sekarang masih mengalami ketidakadilan gender bahkan penindasan meskipun wacana keadilan gender telah berkembang sejak satu abad terakhir. Relasi sosial laki-laki dan perempuan masih seperti dua kutub yang berjauhan. Perempuan masih dipandang sebagai makhluk kelas dua (the second sex) atau eksistensinya sekadar menjadi pelengkap bagi laki-laki (being for others) (Siswanti, 2003:21). Berikut perhatikan contoh parafrase yang kurang benar dari kutipan di atas. Wacana keadilan gender di Mesir telah bergema sejak awal abad XX. Sayangnya, wacana tersebut hanya berjalan di tempat sehingga perempuan Mesir masih mengalami
12

ketidakadilan atau bahkan penindasan sampai sekarang. Polarisasi ekstrim elemen sosial ke dalam dua kutub berdasarkan seks (jenis kelamin) masih terjadi. Perempuan masih diposisikan sebagai the second sex atau being for others (ada untuk orang lain) (Siswanti, 2003:21). c.

Summarizing adalah teknik perujukan dengan menyarikan uraian dari suatu sumber atau mengabstraksikan paparan dari sumber yang dirujuknya. Seperti halnya paraphrasing, pernyataan-pernyataan yang gagasan utamanya diperoleh melalui proses summarizing juga harus dilengkapi dengan identitas sumber yang dirujuk (nama penulis, tahun terbit, dan halaman). Sedikit ber-beda dengan parafrase, summarizing merupakan bentuk ikhtisar yang lebih ringkas, padat, dan menggunakan redaksi bahasa penulis sendiri. Summarizing bermanfaat sekali ketika penulis ingin mengambil esensi atau substansi semacam abstrak dari kutipan yang mungkin panjang, misalnya satu halaman atau lebih. Contoh: Teks Asli
Karakteristik pluralitas Indonesia adalah kompleksitasnya di dalam hal etnik dan agama. Di Indonesia terdapat bukan hanya puluhan etnis, melainkan ratusan etnis dengan bahasa dan budayanya masing-masing yang satu dengan lainnya berbeda. Selain itu, berbagai etnik itu pada umumnya menganut agama masing-masing yang satu dengan lainnya berbeda, meskipun secara yuridis formal Indonesia menetapkan adanya agama-agama tertentu yang diakui negara, yakni: Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. Dengan demikian, semboyan Bhinneka Tunggal Ika terasa pas dengan kondisi bangsa Indonesia yang memang pluralistik. Kemajemukan bangsa Indonesia ternyata sangat rentan terhadap tindak kekerasan akibat konflik sosial terutama
13

antar-etnik dan antar-agama, di samping antar kelas dan antar-golongan, yang dalam pembinaan politik di Indonesia sering disebut dengan SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan). Kekerasan itu sejak lama telah muncul di beberapa daerah di Indonesia. Hanya saja selama ini kekerasan itu tidak besar atau membesar dan tidak merembes ke daerah lain. Namun, ketika bangsa Indonesia dilanda krisis moneter/ ekonomi sejak akhir 1997 hingga kini setelah gerakan reformasi yang dimotori para mahasiswa dan intelektual berhasil menumbangkan pemerintahan Orde Baru di bawah Presiden Soeharto, kekerasan itu menggejala di berbagai daerah. Sedikit saja ada gesekan, maka mudah sekali api perpecahan dan kerusuhan massal disertai tindak kekerasan kolektif (anarkisme) muncul. Akibatnya, rakyat yang tidak berdosa harus menderita karenanya. Kasus kerusuhan Jakarta (2005), Solo (1998), Bali (1999), Ambon, Maluku Utara (1999/ 2000; 2003/ 2004), Mataram (2000), massal disertai tindak kekerasan kolektif (anarkisme) muncul. Akibatnya, rakyat yang tidak berdosa harus menderita karenanya. Kasus kerusuhan Jakarta (2005), Solo (1998), Bali (1999), Ambon, Maluku Utara (1999/ 2000; 2003/ 2004), Mataram (2000), Kalimantan (2003) dan Poso (20032006) adalah contoh aktual. Hal itu sekaligus mengindikasikan betapa kekerasan sosial akhir-akhir ini begitu fenomenal melanda masyarakat kita, yang dulu dikenal religius dan berbudaya santun: halus budi bahasanya, berbudi pekerti luhur, dan ramah-tamah. Sayang sekali, karakteristik bangsa Indonesia yang bagus itu kini tinggal kenangan indah. Identitas bangsa religius dan berbudaya santun itu telah terkoyak dan ternodai oleh berbagai tindak kekerasan sosial di berbagai daerah. Semoga situasi di Ambon yang sudah cukup kondusif dapat terus berlangsung setelah lama dilanda konflik antara komunitas Kristen dengan komunitas Islam. Namun, bukan tidak mungkin di dalamnya masih tersimpan bara yang dapat menyala sewaktu-waktu. Kondisi
14

demikian tentu saja menimbulkan keresahan dan kegelisahan di kalangan masyarakat Indonesia yang sedang berjuang mengatasi kesulitan hidup akibat krisis ekonomi sejak 1997 dan mengatasi berbagai musibah di tanah air, lebih-lebih kondisi berat sekarang ditambah dengan hilangnya karakter bangsa yang ditandai dengan meluasnya berbagai perilaku amoral, anarkisme, dan kriminalitas yang makin meluas (AlMaruf, 2007: 9). Kutipan orisinal dari sebuah sumber di atas dapat dibuat ikhtisarnya (summarizing) menjadi sebagai berikut. Pluralitas bangsa Indonesia, baik dari segi etik, agama, bahasa, maupun budayanya merupakan sebuah keniscayaan. Dengan kata lain, multikulturalisme merupakan sebuah faktan yang tidak terbantahkan yang harus diterima oleh warga negara Indonesia. Sayang sekali, akhir-akhir ini pluralitas atau multikulturalisme bangsa Indonesia itu telah terkoyak oleh berbagai konflik antar-etnis dan antar-agama yang disertai tindak anarkis seperti terlihat pada konflik Solo (1980), Ambon, Maluku Utara (1999/ 2000; 2003/ 2004), Jakarta (2010), dan Kalimantan Barat (2003). Predikat bangsa religius dan berbudaya santun pun kini patut dipertanyakan. 5. Daftar Pustaka Daftar Pustaka berisi tentang referensi yang dirujuk dalam isi buku. Daftar pustaka atau referensi yang digunakan harus mencerminkan kemutakhiran sumber dan keprimeran rujukan. Selain itu, daftar pustaka yang dicantumkan harus benar-benar sumber yang mampu memperkaya dan memperdalam wawasan pembaca (mahasiswa) terhadap teori, konsep, atau masalah dalam buku yang sedang dipelajari. Daftar pustaka dapat berupa buku, jurnal, hasil penelitian, dan website. Daftar pustaka ditulis dengan model Harvard atau Vancouver. Komponen, cara, dan urutan penulisan daftar
15

pustaka meliputi: penulis, tahun terbit, judul tulisan, dan kota terbit: penerbit. Jika nama penulis lebih dari satu kata, maka nama akhirlah yang ditulis lebih dahulu baru diikuti nama sebelumnya. Contoh: Buku: Jabrohim, dkk. 2010. Membumikan Gerakan Ilmu dalam Muhammadiyah. Yogyakrta: Pustaka Pelajar. Sentanu, Erbe. 2008. Quantum Ikhlas Teknologi Aktivasi Kekuatan Hati. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Sugihastuti dan Itsna Hadi Saptiawan. 2010. Gender dan Inferioritas Perempuan Praktik Kritik Sastra Feminis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Buku Terjemahan: Barthes, Roland. 2007. Asia Future Shock Krisis, Gejolak, Peluang, Kegoncangan, Ancaman Masa Deapan Asia (Terjemahan Stephanus Aswar Herwinarko). Jakarta: PT Cahaya Insan Suci. Widdowson, H.G. 2001. Stilistika dan Pengajaran Sastra (Terjemahan Sudiyah). Surabaya: Airlangga University Press. Buku karya penulis yang sama dan diterbitkan dalam tahun yang sama: Rais, M. Amien. 1998. Suksesi Kepemimpinan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. ________. 1998a. Mewujudkan Tauhid Sosial. Bandung: Mizan. ________. 1998b. Menegakkan Demokrasi dan Memerangi Arogansi Kekuasaan. Yogyakarta: Shalahuddin Press.
16

Buku Antologi/Bunga Rampai: Sayuti, Suminto A. 2010. Sastra dan Upaya Pendidikan Karakter dalam Novi Anoegrayekti dkk. (Ed.). Idiosinkrasi Pendidikan Karakter melalui Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: Pusat Pengembangan Bahas dan Budaya Jurusan Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Jakarta Bekerja Sama dengan Keppel Press. Buku yang disusun oleh lembaga/institusi: Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Rencana Strategi Pendidikan Nasional. Jakarta: Balai Pustaka. Peraturan Perundang-undangan: Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 46 Tahun 2009 tentang Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jurnal/Surat Kabar: Al-Maruf, Ali Imron. 2009. Multikulturalisme dalam Novel BurungBurung Rantau Karya Y.B. Mangunwijaya dalam Litera Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Volume 6, Nomor 1, Januri 2007. Adi, Wondoro. 2011. Sapa dan Senyum dengan Sepeda dalam Kompas Edisi Senin 18 Juli 2011. Makalah: Rudy, Rita Indrawati. 2010. Mengangkat Peran Sastra Lokal dengan Konsep Sastra untuk Semua bagi Pembentukan Karakter Bangsa. Makalah dalam Seminar Nasional Pendidikan Karakter
17

Bangsa melalui Bahasa dan Sastra yang diselenggarakan oleh Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Jakarta, tanggal 24-25 Oktober 2010. Situs Internet: Nugroho, D. R.. Menantang Wayang. <http://wayang.i-2 co.id/ artikel.html> (Diakses tanggal 20 Mei 2004). 6. Indeks Indeks berisi tentang daftar kata atau istilah yang dianggap penting yang terdapat dalam buku yang disusun menurut abjad dan memberikan informasi mengenai halaman tempat kata itu ditemukan. Contoh: Demitologisasi, 32, 33, 34, 44, 49, 224 hermeneutika, 38, 39, 40, 46, 86, 149 Goethe, 111, 120, 282 7. Glosarium Glosarium berisi tentang kumpulan definisi, penjelasan, terjemahan pendek dari sebuah kata atau frasa yang tidak akrab bagi pembaca. Contoh: GLOSARIUM interteks: pendekatan dalam analisis sastra yang memandang karya sastra transformasinya memiliki hubungan dengan hipogramnya, karya yang menjadi dasar penciptaannya. semiotik: ilmu yang mengkaji tanda, penanda, dan petanda; ilmu yang memandang karya sastra sebagai sistem komunikasi tanda.
18

Stilistika: cabang ilmu bahasa yang mengkaji style gaya bahasa dalam wacana meliputi gaya bunyi (fonem), gaya kata (diksi dan bentuk), gaya kalimat (sintaksis), gaya wacana (discourse), bahasa figuratif (majas, ungkapan, dan peribahasa), dan citraan (imagery). struktur naratif: susunan atau struktur cerita dalam fiksi yang terdiri atas urutan tekstual dan urutan kronologis. 8. Daftar Simbol Daftar simbol (yang biasanya banyak dipakai pada buku-buku MIPA dan Teknik), perlu diberikan guna menghindari salah interpretasi pemakai buku. 9. Daftar Singkatan Daftar singkatan memuat singkatan dan kepanjangan yang dipakai di dalam isi buku. Lihat contoh berikut. DAFTAR SINGKATAN Ar. bdk. DKJ hlm. H.R. Ing. Jw. Lab Pr. Q.S. Saw. : Arab : bandingkan : Dewan Kesenian Jakarta : halaman : Hadits Riwayat : Inggris : Jawa : Laboratorium : Perancis : Quran Surat : Shallallaahu alaihi wasallam

19

Swt. SK SKB Sans. Terj.

: Subhanahuu wataaalaa : Surat Keputusan : Surat Keputusan Bersama : Sanskerta : Terjemahan

BAB III PERSYARATAN DAN MEKANISME PENGAJUAN HIBAH BUKU AJAR

10. Penomoran Penomoran bab, subbab, sub-subbab, dan seterusnya menggunakan angka dan huruf. Penulisan setelah angka/huruf terakhir pada penomoran buku tidak ada titik. Lebih jelasnya lihat contoh pada lampiran 6 (contoh daftar isi). 11. Format Tulisan Format buku ajar mengikuti ketentuan sebagai berikut. Buku ajar diketik dengan huruf Times New Roman (font 12); kertas ukuran A4; jarak 1,5 spasi; margin kiri 4 cm, margin kanan 3 cm, margin atas 4 cm, dan margin bawah 3 cm. Jumlah halaman buku minimal 100 halaman, tidak termasuk halaman judul, prakata, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar simbol, daftar singkatan, indeks, glosarium, dan lampiran.

A. Persyaratan Pengajuan Hibah Buku Ajar Persyaratan pengajuan hibah buku ajar adalah sebagai berikut. (1) Buku ajar ditulis oleh dosen tetap UMS. (2) Buku ajar yang diajukan harus sesuai dengan mata kuliah yang pernah/sedang diampu (dibuktikan dengan surat keterangan ketua jurusan/ketua prodi). (3) Buku ajar yang diajukan belum/sudah diterbitkan tetapi belum pernah memperoleh hibah UMS. (4) Buku ajar harus bebas dari plagiarisme dengan dilampiri surat pernyataan bebas pragiarisme dari penulis. (5) Tiap dosen (baik secara perorangan maupun kelompok) hanya dapat mengajukan satu buku ajar per tahun. (6) Buku ajar yang dibiayai dinyatakan lolos seleksi LPPM UMS berdasarkan rekomendasi Tim Reviewer. B. Mekanisme Pengusulan (1) Penulis mengajukan naskah buku ajar ke LPPM UMS. (2) LPPM UMS menunjuk tim reviewer. (3) Tim reviewer buku ajar menyerahkan hasilnya kepada ketua LPPM UMS disertai dengan rekomendasi. (4) Berdasarkan rekomendasi reviewer, ketua LPPM UMS membuat surat keputusan.

20

21

Berkas yang dikirimkan terdiri atas: (1) Naskah buku ajar dalam bentuk hard copy sebanyak tiga eksemplar dan soft copy. (2) Surat pengajuan hibah buku ajar. (3) Surat keterangan ketua jurusan/prodi. (4) Biodata setiap penulis berisi: a. Nama, alamat kantor dan rumah, termasuk nomor telepon/ ponsel, faks, dan pos-el. b. Riwayat pendidikan sejak tingkat sarjana (S1). c. Nama mata kuliah yang diampu. d. Jumlah mahasiswa bimbingan yang telah memperoleh sarjana (S1), magister (S2), dan doktor (S3). e. Penelitian yang pernah dilakukan dengan sumber biayanya (sebutkan: judul, tahun, sumber biaya, dan kedudukan dalam penelitian) dalam lima tahun terakhir. f. Daftar artikel yang dimuat dalam jurnal ilmiah (sebutkan: judul, nama jurnal/majalah, ISSN dan SK Akreditasi Berkala Ilmiah Ditjen Dikti (jika ada), volume dan nomor, bulan dan tahun,) dalam lima tahun terakhir. g. Daftar buku yang pernah diterbitkan (sebutkan: judul, penerbit, kota terbit, tahun terbit, dan ISBN dalam sepuluh tahun terakhir) (contoh form biodata terlampir). (5) Surat pernyataan penulis di atas kertas segel/bermeterai Rp 6.000,00 yang memuat: a. Buku belum pernah diterbitkan dan bebas dari plagiarisme. b. Penulis bersedia memperbaiki naskah buku berdasarkan masukan dari tim reviewer (jika hasil penilaian memutuskan dapat diberi hibah dengan perbaikan). c. Bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan penulis tidak benar/tidak dipenuhi. Ketiga butir pernyataan tersebut disahkan oleh dekan dan/atau ketua jurusan/prodi. (contoh surat pernyataan penulis terlampir).
22

(6) Usulan tiga nama calon reviewer yang berkompeten di bidangnya beserta nomor telepon/ponsel. C. Mekanisme Review Buku ajar di-review oleh tim yang ditunjuk oleh LPPM UMS. Penilaian berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Tim reviewer terdiri atas tiga orang: dua orang pakar yang memiliki otoritas keilmuan di bidangnya dan seorang pakar bahasa (Indonesia/Inggris/Arab). D. Kriteria Penilaian Kriteria penilaian buku ajar meliputi aspek-aspek berikut. 1. Format dan Sistematika Penilaian format dan sistematika didasarkan atas kelengkapan dan kesesuaian dengan panduan hibah buku ajar (lihat Bab I). Aspek ini meliputi bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir. Bagian awal yang terdiri atas prakata, daftar isi, daftar simbol (jika ada), daftar singkatan (jika ada), daftar tabel (jika ada), daftar gambar (jika ada), dan daftar lampiran (jika ada). Bagian isi terbagi dalam beberapa bab. Bagian akhir terdiri atas daftar pustaka, indeks, glosarium, dan lampiran (jika ada). 2. Materi Penilaian materi didasarkan atas kelengkapan, kejelasan, keakurasian, aktualitas, konsistensi, relevansi, dan pertanggungjawaban materi. Termasuk dalam aspek ini meliputi konsep, definisi, teorema, pembuktian, contoh, tujuan (instruksional) pada awal tiap bab, beserta rangkuman dan soal-soal untuk pengayaan dan pendalaman pada akhir tiap bab.

23

3. Penyajian dan teknik perujukan Penilaian penyajian dan teknik penyajian didasarkan atas aspek kemenarikan, keruntutan, ketepatan, kelengkapan, konsistensi dan kesesuaian dengan kode etik akademik. 4. Bahasa Penilaian bahasa didasarkan atas penggunaan bahasa ilmiah (baku), lugas, jelas, komunikatif, dan efektif. E. Hak dan Kewajiban Pengusul 1. 2. Hak dan kewajiban pengusul hibah buku ajar sebagai berikut. Setiap dosen tetap UMS berhak mengajukan usul hibah buku ajar baik sebagai penulis individu maupun sebagai tim. Penulis wajib mengikuti sidang review buku ajar yang diselenggarakan oleh LPPM UMS atau Pengelola Hibah Buku Ajar yang ditunjuk LPPM UMS. Penulis bersedia merevisi usulan naskah buku ajar berdasarkan masukan-masukan dari tim reviewer. Penulis wajib menyerahkan satu naskah buku ajar yang telah direvisi (dijilid dengan sampul berwarna putih) dan satu naskah buku yang belum direvisi untuk mendapatkan blangko Pengesahan Perbaikan guna diserahkan kepada reviewer utama. Besaran Hibah

G. Periode Pengajuan Naskah buku dapat diajukan sewaktu-waktu kepada LPPM UMS. Adapun kompetisi atau review naskah buku ajar dilakukan pada dua periode dalam setahun yakni bulan Januari dan Juli. Hasil seleksi akan diumumkan melalui website: http://lppm.ums.ac.id.

3. 4.

F.

Buku ajar yang dinyatakan layak atau diterima oleh LPPM UMS akan memperoleh dana hibah sebanyak-banyaknya Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) dengan perhitungan tiap halaman memperoleh dana sebesar Rp 50.000,00 (lima puluh ribu rupiah) dan sebanyakbanyaknya 200 halaman per buku.

24

25

Lampiran 1. Contoh Surat Keterangan Ketua Jurusan/Program Studi

Lampiran 2. Contoh Surat Pernyataan Penulis

SURAT KETERANGAN
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama NIP/NIK Ketua Jurusan/Progdi Alamat Kantor No. Telepon No. Faks. Pos-El Alamat Rumah No. Telepon No. Ponsel : : : : : : : : : : .... .... .... .... ........................ ........................ ........................ .... ........................ ........................

SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Lengkap NIP/NIK Pekerjaan Alamat Kantor No. Telepon No. Faks. Pos-El Alamat Rumah No. Telepon No. HP Pos-El Judul Buku Bidang Ilmu : : : : : : : : : : : : .... .... .... .... ................ ................ ................ .... ................ ................ ................ .... .... : ....

Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa: Nama : .... NIP/NIK : .... Jurusan/Progdi : .... 1. Penulis buku ajar dengan judul ......................................................................................................... ......................................................................................................... sedang mengampu dan/atau pernah mengampu mata kuliah ......................................................................................................... 2. Buku tersebut sudah sesuai dengan silabus mata kuliah yang bersangkutan. ., ......... Ketua Jurusan/Progdi . ....
26

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa: 1. Naskah buku ajar dengan judul .................... belum pernah diterbitkan atau dipublikasikan dan bebas dari plagiarisme. 2. Bersedia memperbaiki naskah buku ajar sesuai dengan catatan masukan dari tim reviewer. 3. Apabila tidak memenuhi isi pernyataan ini beserta ketentuan lain yang ditentukan oleh UMS, maka saya bersedia menerima sanksi yang telah/akan ditentukan. ........., . Penulis,
Materai Rp 6.000,00

...
27

Lampiran 3. Contoh Biodata (Curriculum Vitae) Penulis

BIODATA PENULIS
A. Identitas Penulis 1. 2. 3. 4. 5. Nama Lengkap NIP/NIK Fakultas/Jur/Prodi Tempat/Tgl. Lahir Alamat Kantor Nomor Telepon/Faks/ Pos-El Kantor Alamat Rumah Nomor Telp/Faks/ Pos-El Rumah : : : : : : : : : .................................................... .................................................... .................................................... .................................................... .................................................... .................................................... .................................................... .................................................... ....................................................

D. Jumlah Mahasiswa Bimbingan yang telah Memperoleh Sarjana (S1), Magister (S2), dan Doktor (S3)
No Mahasiswa Bimb Tingkat*) Jumlah Tahun Ajaran

*)

Diisi Jumlah Mahasiswa yang Telah Lulus Dibimbing selama Dua Tahun Terakhir

E. Penelitian yang pernah dilakukan dengan sponsor yang membiayai


No 1. 2. 3. 4. 5. Judul Penelitian Kedudukan Sumber Dana Tahun

6.

B. Riwayat Pendidikan
No Jenjang Pendidikan*) Nama Perguruan Tinggi Lulus Tahun

F.

Daftar tulisan yang diterbitkan dalam jurnal/majalah ilmiah


No 1. 2. 3. 4. 5. Judul Tulisan Nama Berkala Vol., No. Tahun

*) Dimulai dari Pendidikan Tertinggi

C. Mata Kuliah yang Diampu


No Mata Kuliah yang Diampu *) Semester Tahun Ajaran Jumlah Kelas

Surakarta, ......................20XX Yang membuat,


*) Diisi Mata Kuliah yang Diampu dua Semester Terakhir

............................................
29

28

Lampiran 4. Form Pemeriksaan Kelengkapan Administrasi FORM PEMERIKSAAN KELENGKAPAN ADMINISTRASI


Nama penulis pertama Jumlah penulis Fakultas/Jurusan Judul naskah buku Nomor Telepon/Ponsel : : : : : . ... (maksimum 3 orang) . . .

Lampiran 5. Form Penilaian Naskah Buku Ajar FORM PENILAIAN NASKAH Nama penulis pertama Fakultas/Jurusan/Progdi Judul buku Bidang ilmu Ketersediaan buku di pasaran : : : : : . . . . kurang/sedang/banyak (coret yang tidak perlu) : .
KRITERIA BOBOT 15 SKOR (1-10) JUMLAH

Beri tanda check () bila ada, dan cross (X) bila tidak dipenuhi oleh penulis, serta kosongkan bila tidak relevan. Surat pengantar dari penulis Hard copy naskah buku ajar dua eksemplar Font 12 Time New Roman Spasi 1,5 Kertas A4 Untuk software komputer harus ada CD Jumlah halaman e 100 halaman Soft copy naskah buku ajar dalam CD Biodata penulis berisi: sudah disebutkan di halaman depan (a) sampai (g) Surat Pernyataan: sudah disebutkan dihalaman depan (a) sampai (d) Surat keterangan ketua jurusan/progdi bahwa penulis sedang atau pernah mengampu mata kuliah yang sesuai dengan buku ajar yang diajukan Usulan lima nama calon reviewer berikut nomor telepon/Ponsel. Catatan pemeriksa: .......................................................................................................... .......................................................................................................... Surakarta, .. 20XX Pemeriksa, ...... 30

Reviewer
NO 1 ASPEK

Format/sistematika (prakata, Lengkap dan sesuai dengan pedoman daftar singkatan, daftar simbol, daftar ilustrasi/tabel, daftar isi, batang tubuh, daftar pustaka, indeks, glosarium, dll.) Materi (konsep, definisi konsep, teorema, contoh; tujuan; rangkuman bab, soal pengayaan dan pendalaman) Penyajian dan Teknik Perujukan Lengkap, jelas, akurat, aktual, konsisten, relevan, dapat dipertanggungjawabkan Menarik, runtut, ketepatan, keleng-kapan, dan kon-sistensi serta sesuai dengan kode etik akademik Baku, lugas, jelas, komunikatif, efektif dan efisien JUMLAH

50

20

Bahasa

15

100

31

Keterangan: 1. Naskah dianggap layak diterima bila sekurang-kurangnya memiliki nilai 600 (rata-rata enam pada setiap aspek yang dinilai).. 2. Naskah yang mempunyai nilai < 600 ditolak 3. Naskah dengan nilai 600 749 dapat diterima dengan perbaikan berat 4. Naskah dengan nilai 750 900 diterima dengan perbaikan ringan 5. Naskah dengan nilai > 900 diterima tanpa perbaikan Catatan Reviewer: A. Format dan Sistematika ................................................................................................... ................................................................................................... ................................................................................................... Materi ................................................................................................... ................................................................................................... ...................................................................................................

Lampiran 6.

FLOWCHART USULAN HIBAH BUKU AJAR UMS


START A
Penulis mengajukan Naskah Buku Ajar ke Manajer P-HBA LPPM

Y
Manajer P-HBA LPPM memeriksa kelengkapan administratif

Perlu Perbaikan ? T

Perbaikan oleh Penulis


Lengkap ?

B.

Pengesahan Perbaikan

Y
Review oleh Pakar PENULIS MENDAPAT HIBAH Manajer P-HBA melakukan Summary Hasil Review dan menyusun consolidated comment dari Reviewer

C. Penyajian dan Teknik Perujukan ................................................................................................... ................................................................................................... ................................................................................................... D. Bahasa ................................................................................................... ................................................................................................... ................................................................................................... Surakarta, .. 20XX Reviewer,
32

Dapat diberi Hibah ?

PENULIS TIDAK MENDAPAT HIBAH SELESAI

Catatan : Consolidated Comment diberikan kepada penulis, baik naskahnya dapat diberi hibah maupun tidak dapat diberi hibah.

33

Lampiran 7: Contoh Daftar Isi Buku Ajar Contoh a: Judul Buku: Pengkajian Sastra: Teori dan Aplikasi DAFTAR ISI Halaman Judul - i Persembahan - ii Daftar Singkatan - iii Daftar Simbol - iv Daftar Lampiran - v Kata Pengantar - vi Daftar Isi - vii BAB I. SASTRA: HAKIKAT, FUNGSI, DAN PERANNYA - 1 A. Konsepsi Sastra - 1 B. Fungsi dan Manfaat Sastra - 5 C. Karya Sastra dan Bahasa Sastra - 7 D. Peran Sastra sebagai Media Pembangunan Karakter Bangsa - 10 Rangkuman 18 Pendalaman dan Pengayaan - 19 BAB II. APRESIASI SASTRA - 20 A. Definisi Apresiasi Sastra - 20 B. Pokok Persoalan Apresiasi Sastra - 22 C. Langkah-langkah Apresiasi Sastra - 25 D. Bidang Garap Apresiasi Sastra - 26 Rangkuman 30 Pendalaman dan Pengayaan - 31 BAB III. PENGKAJIAN SASTRA - 32 A. Definisi Pengkajian Sastra - 32
34

B. Pendekatan dalam Pengkajian Sastra - 33 C. Nilai-nilai Karya sastra - 34 D. Kode Bahasa, Kode Sastra, dan Kode Budaya - 36 Rangkuman - 37 Pendalaman dan Pengayaan - 38 BAB IV. PUISI DAN UNSUR-UNSURNYA - 39 A. Sekilas tentang Definisi Puisi - 39 B. Unsur-unsur Puisi - 40 1. Diksi - 41 2. Imaji/ Citraan - 45 3. Bahasa Figuratif - 48 4. Rima dan Irama - 54 5. Tema - 56 6. Amanat - 56 7. Perasaan - 57 8. Nada - 57 Rangkuman 58 Pendalaman dan Pengayaan - 58 BAB V. FIKSI DAN UNSUR-UNSURNYA - 59 A. Fiksi (Cerita Rekaan) - 59 B. Novel - 60 1. Definisi Novel - 60 2. Novel Indonesia Mutakhir - 62 3. Novel Merajai Fiksi Indonesia Mutakhir - 64 C. Cerita Pendek (Cerpen) - 66 D. Unsur-unsur Fiksi - 67 1. Tema - 68 2. Alur - 69 3. Struktur Naratif - 71 4. Penokohan - 73 5. Latar - 75
35

6. Bahasa dan Gaya Bahasa - 76 7. Sudut Pandang - 78 Rangkuman - 79 Pendalaman dan Pengayaan - 80 BAB VI. DRAMA DAN UNSUR-UNSURNYA - 81 A. Definisi Drama - 81 B. Unsur-unsur Drama - 81 1. Tokoh dan Penokohan - 82 2. Alur (Plot) - 83 3. Latar (Setting) - 83 4. Tema - 84 5. Dialog (Cakapan) - 85 C. Periodisasi Perkembangan Drama di Indonesia D. Profil Drama Indonesia Mutakhir - 87 Rangkuman - 101 Pendalaman dan Pengayaan - 102

85

BAB VIII. PENGKAJIAN KARYA SASTRA - 135 A. Pengkajian Puisi - 136 1. Pengkajian Puisi Tuhan, Kita Begitu Dekat Karya Abdulhadi W.M. - 136 2. Pengkajian Puisi Asmaradana Karya Subagiosastrowardoyo - 140 B. Pengkajian Fiksi - 145 1. Pengkajian Cerpen Dilarang Mencintai Bunga-bunga Karya Kuntowijoyo 145 2. Pengkajian Cerpen Robohnya Surau Kami Karya A.A. Navis - 150 3. Pengkajian Novel Saman Karya Ayu Utami - 155 C. Pengkajian Drama - 160 Pengkajian Drama Absurd Menunggu Godot Karya Samuel Beckett: Analisis Semiotik - 172 Rangkuman - 179 Pendalaman dan Pengayaan - 180 BAB IX. CONTOH APLIKASI PENGKAJIAN FIKSI - 181 Dimensi Sosial Keagamaan dalam Novel Keluarga Permana Karya Ramadhan K.H.: Analisis Semiotik - 181 Rangkuman 211 Pendalaman dan Pengayaan - 212 DAFTAR PUSTAKA - 213 INDEKS - 216 GLOSARIUM - 218 LAMPIRAN-LAMPIRAN - 221

BAB VII. BEBERAPA TEORI DALAM PENGKAJIAN SASTRA - 103 A. Strukturalisme - 103 B. Strukturalisme Genetik - 106 C. Sosiologi Sastra - 107 D. Strukturalisme Dinamik - 107 E. Semiotik - 109 F. Interteks - 112 G. Psikologi Sastra - 118 H. Dekonstruksi - 124 I. Resepsi Sastra - 129 J. Kritik Sastra Feminis - 134 Rangkuman - 139 Pendalaman dan Pengayaan - 134

36

37

Contoh b: Judul Buku: Strategi Pembelajaran Aktif

BAB V. JIGSAW LEARNING (PEMBELAJARAN MODEL JIGSAW) Rangkuman - 69 Pendalaan dan Pengayaan - 70 BAB VI. BRAINSTORMING (ADU PENDAPAT) Rangkuman - 85 Pendalaan dan Pengayaan - 86 Bagian Kedua 87 PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN - 87 71

57

DAFTAR ISI Halaman Judul - i Persembahan - ii Daftar Singkatan - iii Daftar Simbol - iv Daftar Lampiran - v Kata Pengantar - vi Daftar Isi - vii Bagian Pertama 1 MODEL PEMBELAJARAN AKTIF

BAB I. PENILAIAN PENGETAHUAN AWAL INGATAN DAN PEMAHAMAN - 98 Rangkuman 110 Pendalaan dan Pengayaan - 111 BAB II. PENILAIAN KECAKAPAN BERPIKIR ANALISIS KRITIS - 112 Rangkuman 123 Pendalaan dan Pengayaan - 124 BAB III. PENILAIAN KECAKAPAN BERPIKIR SINTESIS KREATIF Rangkuman 136 Pendalaan dan Pengayaan - 137 125

BAB I. ACTIVE KNOWLEDGE SHARING (SALING TUKAR PENGETAHUAN) - 9 Rangkuman - 10 Pendalaan dan Pengayaan - 11 BAB II. SYNERGETIC TEACHING (PENGAJARAN SINERGIS) - 12 Rangkuman - 23 Pendalaan dan Pengayaan - 24 BAB III. ACTIVE DEBAT (DEBAT AKTIF) - 25 Rangkuman - 39 Pendalaan dan Pengayaan - 40 BAB IV. POINT-COUNTERPOINT (DEBAT PENDAPAT) Rangkuman - 55 Pendalaan dan Pengayaan - 56
38

BAB IV. PENUILAIAN KECAKAPAN DALAM MEMECAHKAN MASALAH - 138 Rangkuman 152 Pendalaan dan Pengayaan - 153 BAB V. PENILAIAN KECAKAPAN APLIKATIF DAN PERFROMATIF - 154 Rangkuman 167 Pendalaan dan Pengayaan - 168

41

DAFTAR PUSTAKA 169 LAMPIRAN-LAMPIRAN 172 TENTANG PENULIS 178


39

Lampiran 8. Pelajaran Terpetik dari Kompetisi Sebelumnya PELAJARAN TERPETIK DARI KOMPETISI SEBELUMNYA

Komentar umum mengenai kekurangan dan saran dalam naskah yang perlu diperhatikan oleh penulis buku teks: 1. Dalam bagian Prakata belum dituliskan mengapa buku ditulis, siapa khalayak pengguna buku, bagaimana struktur buku, dan apakah ada pesan khusus bagi pengguna buku ajar. 2. Pembagian bab yang kurang merata: ada bab yang terlalu banyak mengandung subbab, tetapi ada pula yang tidak mengandung subbab. 3. Tujuan mempelajari setiap bab (tujuan instruksional) belum atau tidak mencerminkan kompetensi yang dituju. 4. Buku ajar untuk mahasiswa tingkat awal belum dilengkapi dengan pertanyaan dan cara pemecahan soal. 5. Penggunaan bahasa Indonesia yang belum baik dan benar. 6. Penggunaan istilah asing masih terlalu banyak dan kurang taat asas. 7. Glosarium untuk istilah penting, baik berupa padanan atau definisi masih sangat minimum. 8. Ilustrasi buku tidak dipakai untuk menjelaskan teks. Ilustrasi sering dijiplak dari sumber asing tanpa memperhatikan masalah HKI 9. Sering hanya berupa penulisan ulang disertasi. 10. Gaya penyajian kerap kali berupa catatan kuliah. 11. Indeks sangat langka. 12. Kurangnya merujuk pada hasil-hasil penelitian di dalam negeri, sebagaimana yang diinginkan dalam program penulisan buku teks Indonesia ini. Umumnya penulis masih merujuk buku teks berbahasa asing sehingga naskah yang diajukan berkesan saduran atau kumpulan kliping.

40

You might also like