You are on page 1of 8

BAB I PENDAHULUAN 1.1.

Latar Belakang Sains merupakan ilmu pengetahuan yang sangat penting dan menentukan dalam arah dan perubahan perkebangan ilmu pengetahuan. Tanpa sains manusia sebagai penggeraknya, ilmu pengetahuan akan memjadi tumpul, karena Sains yang memadukan antara kejadian alam menjadi kumpulan resources yang tidak berguna. Selain itu, Sains menjadi pilar penyangga utama sekaligus penggerak roda ilmu pengetahuan . Sedangkan Ekologi berasal dari bahasa Yunani, yangterdiri dari dua kata, yaitu oikos yang artinya rumah atau tempat hidup, dan logos yang berarti

ilmu. Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya (lihat Gambar 6. 1). Dalam ekologi, kita mempelajari makhluk hidup sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya. Definisi ekologi seperti di atas, pertama kali disampaikan oleh Ernest Haeckel (zoologiwan Jerman, 1834-1914). Ekologi adalah cabang ilmu biologi yangbanyak memanfaatkan informasi dari berbagai ilmu pengetahuan lain, seperti : kimia, fisika, geologi, dan klimatologi untuk pembahasannya. Penerapan ekologi di bidang pertanian dan perkebunan di antaranya adalah penggunaan kontrol biologi untuk pengendalian populasi hama guna meningkatkan produktivitas. Ekologi berkepentingan dalam menyelidiki interaksi organisme dengan lingkungannya. Pengamatan ini bertujuan untuk menemukan prinsip-prinsip yang terkandung dalam hubungan timbal balik tersebut. Dalam studi ekologi digunakan metoda pendekatan secara rnenyeluruh pada komponen-kornponen yang berkaitan dalam suatu sistem. Ruang lingkup ekologi berkisar pada tingkat populasi, komunitas, dan ekosistem.

Perkembangan Sains dan dampak terhadap ekologi terdapat hubungan yang sangat erat kaitannya, artinya dengan perkembangan Sains yang semakin pesat akan menambah pula kemungkinana kerusakan pada ekologi. 1.2. Rumusan Masalah Ada beberapa masalah yang terjadi dirumuskan dalam makalah ini, yaitu sebagai berikut: 1. Bagaimana mendefinisikan Sains. 2. Bagaimana mendefinisikan Ekologi. 3. Bagaimana keterkaitan/hubungan antara Sains dan bencana ekologi. 4. Bagaimana cara meminimalisir dampak negatif akibat perkembangan Sains dengan dampak negatif terhadap ekologi.

1.3. Tujuan Setelah mempelajari makalah ini diharapkan mahasiswa mampu : 1. Mendefinisikan arti Sains 2. Mengerti hubungan antara Sains dan ekologi. 3. Mampu meminimalisir dampak negatif perkembangan Sains terhadap ekologi.

BAB II

SAINS DAN BENCANA EKOLOGI


Dalam setiap kebudayaan selalu terdapat ilmu pengetahuan atau Sains dan teknologi, yang digunakan sebagai acuan untuk menginterpretasikan dan memahami lingkungan beserta isinya, serta digunakan sebagai alat untuk mengeksploitasi, mengolah dan memanfaatkannya untuk pemenuhan kebutuhan-kebutuhan manusia. Sains dan tekhnologi dapat berkembang melalui kreativitas penemuan (discovery), penciptaan (invention), melalui berbagai bentuk inovasi dan rekayasa. Kegunaan nyata IPTEK bagi manusia sangat tergantung dari nilai, moral, norma dan hukum yang mendasarinya. IPTEK tanpa nilai sangat berbahaya dan manusia tanpa IPTEK mencermikan keterbelakangan 1.1. IPTEK DAN PERADABAN MANUSIA
Sains dan Teknologi adalah institusi manusiawi; artinya Sains dan Teknologi adalah karya yang dilahirkan manusia. Maka tanpa adanya manusia kedua karya tersebut juga tidak akan ada. Namun ada beda fundamental antara kedua institusi tersebut. Perbedaannya terletak pada sumbernya. Sains sebagai body of knowledge yang kita ketahui saat ini adalah hasil abstraksi manusia dari sumber alami melalui berbagai fenomena yang diamatinya. Kemudian fenomena tersebut direpresentasikan kedalam berbagai model yang membentuk suatu paradigma. Maka kebenaran Sains adalah bila dan hanya bila suatu fenomena alami dapat cocok (fit) pada model-model dari suatu paradigma yang berlaku. Bila model dalam suatu paradigma yang dianut tidak lagi dapat merepresentasikan suatu fenomena alami tertentu, maka fenomena tersebut merupakan suatu anomali. Namun anomali tidak dapat terjadi berulang kali. Bila hal demikian ditemui maka paradigma tersebutpun mengalami krisis dan gugur sebagai paradigma yang absah untuk kemudian digantikan oleh model baru yang membentuk paradigma baru pula (Kuhn, 1996). Fenomena alami dan kebenaran yang ada dibaliknya sebenarnya telah beroperasi sejak jauh sebelum manusia ada, misalnya gaya gravitasi dan elektromagnetik, adanya elektron dan neutron didalam atom, proses radioactive decay dan lain sebagainya merupakan kebenaran alami yang telah beroperasi sejak awal sejarah jagad raya ini,

jauh sebelum manusia menghuni planet Bumi. Oleh karena itu berbagai kebenaran alami yang terhimpun dalam Sains merupakan temuan (discovery) manusia. Namun tanpa manusiapun kebenaran alami tetap beroperasi sebagai sumber dari Sains. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dibidang Sains terdapat banyak sekali manfaat yang bisa dirasakan oleh manusia, yang berguna untuk membantu manusia sebagai pengguna teknologi dan pelaku ilmu pengetahuan meringankan beban dalam mengerjakan pekerjaannya. Selian dari beberapa manfaat yang telah kami paarkan, perkembangan ilmu Sains juga terdapat dampak negatif dalam semua bidang, terutama terhadap kelestarian ekologi, terdapat beberapa contoh atau kenyataan yang sekarang sedang kita hadapi akibat perkembangan ilmu Sains misalnya pemanasan global yang sekarang sedang mengancam ekologi kita. Ada beberapa fase proses teknik yang dialami dalam kehidupan manusia yakni : diantaranya dapat

a. Fase teknik destruktif. Pada fase ini, untuk memecahkan segala permasalahan dan kebutuhannya, manusia langsung mengambil dari alam, tidak ada usaha untuk mengembalikannya ke alam. b. Fase teknik konstruktif. Masyarakat pada fase ini telah mampu melakukan penciptaan sehingga menghasilkan kebudayaan baru yang sebelumnya tidak ada di alam. Dengan penciptaan baru ini, sedikit demi sedikit manusia telah menciptakan lingkungan baru yang selalu bermodalkan alam sekitar sehinggamerupakan the second nature atau alam kedua. c. Fase modern. Fase ini merupakan puncak perkembangan teknik yang telah dicapai anusia. Teknik modern ini bertitik tolak dari analisa matematis alam, sehingga manusia mampu membangun suatu peradaban baru yaitu peradaban mesin. Cirri peradaban mesin diantaranya adalah kesatuan bahasa internasional sebagai pengantar dan diciptakannya bahasa symbol yang satu , seragam, dan internasional yaitu bahasa matematika . 1.2. Pengaruh Perkembangan Sains Terhadap lingkungan Perkembangan IPTEK terutama dibidang Sains membawa kemajuan dan kemudahan serta perubahan pada kehidupan manusia. Berbagai manfaatnya

dapat terasa pada era sekarang ini dimana semua perlahan beralih dari sesutau yang sederhana menjadi sesuatu yang lebih modern. 1.3. Pengembangan IPTEK Dalam Pertimbangan Nilai Etis dan Religious Mengembangkan nilai-nilai dan budaya IPTEK pada dasarnya adalah melakukan transformasi dari masyarakat berbudaya tradisional menjadi masyarakat yang berpikir analitis kritis dan berketerampilan IPTEK dengan tetap

menjunjung/memelihara nilai-nilai agama, keimanan, dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, serta nilai-nilai luhur budaya bangsa Manusia sebagai makhluk yang berakal budi tidak henti-hentinya

mengembangkan pengetahuannya. Akibatnya teknologi berkembang sangat cepat dan tidak terbendung seperti tampak dalam teknologi persenjataan, computer informasi, kedokteran, biologi dan pangan. Kemajuan teknologi tersebut bila tidak disertai dengan nilai etika akan menghancurkan hidup manusia sendiri seperti terbukti dengan perang Irak, pemanasan global, daya tahan manusia yang semakin rendah, pemiskinan sebagian penduduk dunia, makin cepat habisnya sumber alam, rusaknya ekologi, dan ketidakadilan. Pertanyaan yang secara etis dan kritis harus diajukan adalah, apakah teknologi yang kita kembangkan sungguh demi kebahagiaan manusia secara menyeluruh? Nilai kemanusiaan sebagai salah satu nilai etika perlu ditaati dalam mengembangkan teknologi

1.4.

Dampak Negatif Perkembangan Sains Terhadap Ekologi a. Dampak perubahan Iklim Global Perubahan iklim terjadi secara perlahan dalam jangka waktu yang cukup panjang, antara 50-100 tahun. Meskipun perlahan, dampaknya sebagaian besar permukaan bumi menjadi panas. Data-data dari IPCC

(Intergovermental Panel on Climate Change) menggambarkan kondisi perubahan iklim yang terjadi saat ini;
Telah

terjadi kenaikan suhu rata-rata sebesar 0,76 derajat Celcius antara

periode 1850 2005.

11

dari 12 tahun terakhir (1995-2006) merupakan tahun-tahun dengan rata-

rata suhu terpanas sejak dilakukan pengukuran suhu pertama kali pada tahun 1850.
Telah

terjadi kenaikan permukaan air laut global rata-rata sebesar 1,8mm

per tahun antara periode 1961 2003.


Telah

terjadi kekeringan yang lebih intensif pada wilayah yang lebih luas

sejak tahun 1970an, terutama di daerah tropis dan sub-tropis. Terkait hal tersebut, perubahan iklim mengakibatkan dampak yang sangat dirasakan oleh manusia, antara lain; b. Peningkatan Permukaan Air Laut Naiknya suhu bumi dapat mencairkan es di daerah kutub. IPCC menyebutkan, dalam 100 tahun terakhir telah terjadi peningkatan air laut setinggi 10-25 cm. Sementara Greenpeace berdasarkan laporannya memperkirakan tahun 2100 mendatang akan terjadi peningkatan air laut setinggi 19-95 cm. Peningkatan air laut setinggi 1 meter saja akan mengakibatkan hilangnya pulau atau daratan di dunia. Dengan kenaikan tersebut, diperkirakan daratan Mesir akan berkurang 1%, Belanda 6%, Bangladesh 17,5% dan 80% atol di kepulauan Marshall akan hilang tenggelam. Selain itu, pulau-pulau di, Fiji, Samoa, Vanutu, Jepang, Filipina, serta Indonesia akan banyak yang hilang tertutup permukaan laut. Hal ini berarti, puluhan juta orang yang hidup di pesisir pantai harus mengungsi dan mencari tempat yang lebih aman sebagai tempat tinggal ke daerah yang lebih tinggi. Naiknya permukaan air laut akan mengakibatkan kurangnya daya tahan pesisir pantai sehingga rentan tehadap erosi/abrasi. Hal ini juga mengakibatkan rusaknya berbagai infrastruktur dan pemukiman di tepi pantai. Fenomena ini bisa juga dapat menimbulkan pengungsian.

BAB III PENUTUP

Kesimpulan Tanpa sains manusia sebagai penggeraknya, ilmu pengetahuan akan memjadi tumpul, karena Sains yang memadukan antara kejadian alam menjadi kumpulan

resources yang tidak berguna. Selain itu, Sains menjadi pilar penyangga utama sekaligus penggerak roda ilmu pengetahuan . Perkembangan Sains dan dampak terhadap
ekologi terdapat hubungan yang sangat erat kaitannya, artinya dengan perkembangan Sains yang semakin pesat akan menambah pula kemungkinana kerusakan pada ekologi, seperti Dampak perubahan iklim global dan bertambahnya permukaan air laut.

SAINS DAN BENCANA EKOLOGI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Pada Mata Kuliah Filsafat Pendidikan

Disusun Oleh :
ENCUK HERI SUTISNA DAEF WAHID NIM : D.0709.0035 NIM : D.0709.0145 NIM :

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATHLAUL ANWAR UNMA BANTEN 2012

You might also like