You are on page 1of 109

PENGERTIAN DAN ARTI PENTING CONTRACT DRAFTING

Bentuk bentuk perjanjian ; tertulis tidak tertulis

Kontrak ------------- adalah sebagai perjanjian yang bentuknya tertulis, jadi kontrak Lebih sempit dari perjanjian

Kontrak tidak lain adalah perjanjian (tertulis ) itu sendiri dimana dalam pasal 1233 KUH. Pdt disebutkan bahwa tiap-tiap perikatan dilahirkan dari : 1. Perjanjian 2. Undang-undang

Apabila kita mengacu dari berbagai buku dan tulisan ilmiah, maka kata kontrak dapat diartikan :

Sebagai suatu media atau piranti perikatan yang sengaja dibuat secara tertulis berkepentingan sebagai suatu alat bukti bagi para pihak yang

atau dengan kata lain kontrak diartikan sebagai

suatu perjanjian yang sengaja dibuat secara tertulis sebagai suatu alat bukti bagi para pihak yang membuat kontrak tersebut

Ar.ti penting suatu kontrak adalah :


1.

untuk mengetahui perikatan apa yang dilakukan dan kapan serta

dimana kontrak tersebut dilakukan,


2.

Untuk mengetahui secara jelas siapa yang selain mengikatkan dirinya dalam kontrak tersebut,

3.

untuk mengetahui hak dan kewajiban para pihak, apa yang harus, apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan,

4. 5.

Untuk mengetahui syarat 2x berlakunya kontrak tersebut, Untuk mengetahui cara-cara yang dipilih untuk menyelesaikan

perselisihan dan pilihan domisili hukum bila terjadi perselisihan


antara para pihak,
6.

Untuk mengetahu kapan berakhirnya kontrak, atau hal-hal apa saja yang mengakibatkan berakhirnya kontrak tersebut,

7. Sebagai alat untuk memantau bagi para pihak, apakah pihak lawan masing-masing telah memenuhi prestasinya atau belum, atau bahkan telah melakukan wanprestasi,
8.

Sebagai alat bukti bagi para pihak apabila terjadi perselisihan dikemudian hari

Hukum Perjanjian
Sistem pengaturan hukum perjanjian bersifat anvullen recht (hukum pelengkap), dengan demikian seseorang dalam membuat perjanjian : dapat menyimpang berlakunya ketentuan Buku III KUH.Perdata, mana kala para pihak telah membuat ketentuan sendiri, buku III KUH.Perdata berlaku seluruhnya, apabila para pihak tidak mengatur sama sekali, buku III hanya bersifat melengkapi, manakala sesuatu hal para pihak mengaturnya tidak lengkap

Di Indonesia membuatan perjanjian atau kontrak tunduk terutama pada Pasal 1320 KUH.Pdt yang menyaratkan 4 unsur yang harus ada, yaitu : 1. Sepakat mereka yang mengikatkan diri 2. kecakapan untuk membuat perjanjian 3. suatu hal tertentu 4. suatu sebab yang halal Syarat 1 dan 2 disebut syarat subyektif dan apabila tidak dipenuhi

tidak batal demi hukum melainkan salah satu pihak mempunyai hak untuk
meminta supaya perjanjian itu dibatalkan Pihak yang meminta pembatalan adalah pihak yang tidak cakap, jadi perjanjian itu tetap mengikat sepanjang belum dibatalkan oleh hakim atas permintaan pihak yang berhak meminta pembatalan. Syarat 3 dan 4 disebut syarat obyektif dalam hal syarat obyektif tidak dipenuhi maka perjanjian itu batal demi hukum, artinya dari semula tidak pernah dilahirkan suatu perjanjian dan tidak ada suatu perikatan, dengan demikian maka tidak ada dasar untuk saling menuntut di depan hakim. SEPAKAT Apa yang dikehendaki pihak yang, juga dikehendaki oleh pihak lainya., menganai hal-hal yang pokok CAKAP

Kecakapan untuk membuat suatu perjanjian


Pasal 1330 KUH. Perdata menyebutkan bahwa, orang yang tidak cakap membuat perjanjian adalah : - Orang yang belum dewasa - Mereka yang ditaruh dibawah pengampuan - Orang perempuan dalam hal-hal yang ditentukan Undang-Undang, dan

kepada siapa Undang-Undang telah melarang membuat perjanjianperjanjian tertentu

Akibat perjanjian yang dibuat oleh orang yg tidak cakap, maka tidak memenuhi syarat subyektif sehingga perjanjian dapat dimintakan pembatalan. Yang berhak untuk meminta pembatalan adalah : 1. Seorang anak yang belum dewasa yang membuat perjanjian, adalah anak itu sendiri ketika ia dewasa/orang tua/walinya ; 2. Seorang yang dibawah pengampuan, adalah pengampunya ; 3. Seorang yang telah memberikan kesepakatan atau izinya secara tidak bebas adalah orang itu sendiri

MENGENAI HAL TERTENTU Artinya apa yang diperjanjikan hak-hak dan kewajiban kedua belah pihak jika timbul perselisihan , barang yang yang dimaksudkan dalam perjanjian paling sedikit harus ditentukan jenisnya

SEBAB YANG HALAL Yang dimaksudkan sebab atau causa dari suatu perejanjian adalah isi dari perjanjian itu sendiri misal dalam ; perjanjian jual beli------ isinya adalah pihak yang satu menghendaki uang dan pihak lainya menghendaki barang. Sewa memyewa------------------ isinya pihak yang satu menghendaki kenikmatan barang yang disewnya, sedangkan pihak lainya menghendaki uang.

Jika 4 Unsur dipenuhi pasal 1320 KUH.Pdt ,maka menetapkan :

Pasal 1338 KUH.Pdt

a. Perjanjian berlaku sbg Undang-undang bagi para pembuatnya b. Pengakhiran suatu perjanjian hanya dapat dilakukan dengan

persetujuan/karena Undang-undang menyatakan sbg berakhir c. Perjanjian harus ditaati oleh para pembuatnya

Asas Pacta Sun Servanda (Ps. 1338 ayat 1 KUH.Pdt.) bahwa semua perjanjan yang dibuat secara sah, mengikat bagi para pihak yang membuatnya sebagai Undang-undang dari kata-kata semua ini dapat disimpulkan bahwa kita diperbolehkan untuk membut perjanjian apa saja yang dikehendaki.

Asas kebebasan berkontrak meliputi ruang lingkup sebagai berikut: 1. 2. bebas untuk membuat atau tidak membuat perjanjian kebebasan untuk memilih pihak dengan siapa ia imgin membuat

perjanjian 3. kebebasan untuk menentukan /memilih causa dari perjanjian yang

dibuatnya 4. 5. 6. kebebasan untuk menentukan obyak perjanjain kebebasan untuk menentukan bentuk suatu perjanjian kebebasan untuk menerima/menyimpangi ketetantuan Undang 2x

yang bersifat aanvullend

Pembatasan Kebebasan berkontrak Perdata itu sendiri antara lain : -

yang diatur oleh pasal-pasal

KUH.

pasal 1320 ayat (1), yaitu asas konsensualisme harus adanya kata sepakat Pasal 1320 ayat (2), yaitu harus adanya kecakapan bertindak dalam hukum Pasal 1320 ayat (4), yaitu tidak bebas membuat perjanjian yang causanya bertentangan dengan Undang-Undang, kesusilaan dan ketertiban umum

Pasal 1332, menyangkut obyek perjanjian Pasal 1338 ayat (3) , yaitu mengenai asas itikad baik

AKTA (AKTE)
Merupakan suatu pernyataan tertulis yang ditandatangani, dibuat oleh seseorang atau pihak-pihak dengan maksud dapat dipergunakan sebagai alat bukti dalam proses hukum Menurut Pasal 1866 KUH.Perdata : Alat-alat bukti terdiri atas; 1. 2. 3. 4. 5. Bukti tulisan Bukti dengan saksi Persangkaan Pengakuan Sumpah

Menurut Pasal 1867 KUH.Perdata Pembuktian dengan tulisan dilakukan dengan

tulisan otentik maupun dengan

tulisan dibawah tangan


Dari Pasal 1867 KUH.Perdata maka dapat disimpulkan bahwa akta itu terdiri dari dua jenis :

1. akta otentik dan 2. akta dibawah tangan

Akta Otentik : ( Ps 1867 KUH.Pdt )


Adalah suatu akta yang bentuknya ditentukan oleh Undang-Undang, dibuat oleh atau dihadapan pejabat umum yang berwenang untuk itu ditempat dimana akta itu dibuat Akta Otentik terdiri dari : 1. Partij akta Akta yang dibuat untuk bukti dari keterangan- yang diberikan oleh para penghadap/ akta yang memuat keterangan-keterangan dari para mengadap dihadapan pejabat umum ( notaries ) . Contoh akta Partij akta : lihat dibelakang

2. Ambtelijke akta Akta yang dibuat untuk bukti bukan dari keterangn oleh para penghadap, akan tetapi untuk bukti dari pebuatan atau kenyataan yang terjadu dihadapan pejabat umum ( notaris ) Contoh ambtelijke akta : lihat dibelakang

Contoh akta yang harus dibuat secara otentik : 1. akta pendirian PT. 2. akta perkawainan 3. akta pengakuan anak

pejabat-pejabat yg berwenang membuat akta otentik 1. Notaris 2. Pejabat pembuat akta tanah 3. Kantor urusab Agama (KUA) : akta perkawinan 4. Kantor Catatan sipil : akta kelahiran, akta perkawanan unt non islam Akta perceraian 5. kantor lelang 6. Pengadilan Agama 7. pejabat-pejabat lain yang memenuhi syarat

akta dibawah tangan( onderhand akta )


adalah akta perjanjian (kontrak) yang dibuat tanpa campur tangan / perantara pejabat umum (notaris), melainkan dibuat dan ditandatangani sendiri oleh para pihak yang mengadakan perjanjian.

Perbedaan akta otentik dan akta di bawah tangan :

Akta otentik ( Pasal 1868 BW)/


1. Akta otentik dibuat dalam bentuk sesuai dengan yang ditentukan oleh undang-undang ; 2. Harus dibuat oleh atau dihadapan pejabat umum yang berwenang ;
3.

Mempunyai kekuatan pembuktian yang sempurna ( mempunyai kekuatan pembuktian formil

mengenai

waktu,

tanggal

pembuatan,
dan

penandatangan, tempat pembuatan, identitas yang hadlir

mempunyai kekuatan pembuktian materiil yaitu meteri akta atau isi

akta adalah benar ) ;


4. Kalau kebenarannya dibantah, si penyangkal harus membuktikan ketidakbenarannya.

Akta dibawah tangan :


1. Tidak terikat bentuk formal, melainkan bebas ; 2. Dapat dibuat bebas oleh setiap subyek hukum yang berkepentingan ; 3. Apabila diakui oleh penandatangan tidak disangkal baru mempunyai kekuatan pembuktian yang sempurna, sama halnya dengan akta otentik: 4. Tetapi bila kebenarannya disangkal, pihak yang mengajukan sebagai bukti yang harus membuktikan kebenarannya (melalui bukti saksisaksi)

Kekuatan pembuktian akta otentik Yaitu mempunai kekuatan pembuktian yang sempurna karena dibuat oleh seorang pejabat umum yang berwenang Ada tiga kekuatan pembuktian pada akta otentik : 1. kekuatan pembuktian lahir pada akta otentik secara lahiriah mempunyai kekuatan pembuktian sebagai akta otentik, lain hal dengan akta dibawah tangan baru berlaku syah bilamaa para pihak yg memnandatangani mengakui kebenaran tanda tanganya 2. kekuaatan pembuktian formal pada akta otentik menjamin kebenaran: - tanggal akta - yang terdapat dalam akta - identitas pihak yang hadir - tempat dibana akta itu dibuat 3. kekuatan pembuktian materiil Isi dari akta harus dianggap sebagao yang benar diantara para pihak para ahli waris dan bagai penerima hak

Fungsi akta ada dua : 1. Formalitas Causa artinya adanya akta merupakan syarat ormal unt menyatakan adanya suatu perbuatan hukum - adanya akta dibawah tangan merupakan syarat minimal unt menyatakan Adanya : perjanjian pemborongan (ps 1610 KUH Pdt) Perjanjian utang piutang (ps 1767 KUH Pdt)

Perjanjian Perdamaian (ps 1851 KUH Pdt) - adanya akta otentik merupakan syarat untuk menyatakan adanya Pemberian Hak Tanggungan ( UU Hak Tanggungan) Pendirian PT (UU Perseroan terbatas) Jika tdk ada akta maka tdk ada perbuatan hukum 2. Probationes Causa Yaitu fungsi alat bukti atau sebagai alat bukti satu-satunya artinya sejak semula dibuatnya akta itu unt dipalai sebagai alat bukti bg para pihak

Jenis akta dibawah tangan : 1, akta yg dibuat dan ditanda tangani oleh para pihak dengan diberi meterai 2. akta yang dibuat dan ditanda tangani oleh para pihak kemudian di Waarmerken (didaftarkan oleh notaries/pejabat yg berwenang) Yaitu merupakan akta yg telah ditanda tangani pada hari dan

tanggal Yg disebut dalam akta dan tdk ditanda tangani dihadapat notoaris/pejabat umum yg berwenang dan hanya dibukukan dan didaftarkan sj oleh notaries / pejabat umum
3. akta dibuat dan ditanda tangani oleh para pihak kemudian dilegalisir oleh notaries/pejabat yg berwenang

adalah akta yg dibuat dibawah tangan yg disyahkan yaitu dengan cara di tanda tangani dihadapan notairis/pejabat umum dlm hal ini notaries/pejabat umum menjamin kebenaran orang yg menandatangani dan kebenaran tanggal penandatanganan

Mekanisme Pembuatan dan Penyusunan Kontrak


Civil Law Legal System Sistem Hukum Common Law Legal System Socialist and Religions Legal System

Syarat-Syarat Sahnya Perjanjian


Kesepakatan Menurut Civil Law Legal System ( Ex. Di Indonesia ps. 1320 KUHPdt.) Kecakapan Suatu hal tertentu Sebab yang halal Offer Acceptance Menurut Common Law Legal System (the six element of a contract) Mutual assent Capacity Consideration Legality Offer : Suatu penawaran dari yang mempunyai prakarsa di mana pihak yang menawarkan (the offeror) menyampaikan usulan (proposal) yang menunjukkan keinginan (willingness) untuk membuat suatu kontrak kepada pihak yang lain. Acceptance : Suatu pernyataan menerima (acceptance) setuju (egrees) dari pihak yang menerima penawaran (the offeree) atas apa yang dipersyaratkan di dalam penawaran. Mutual assent : Perjumpaan keinginan dari penawaran serta penerimaan Penawaran. Capacity : Kecakapan untuk melakukan perbuatan yang

distandardkan menurut hukum. Consideration : Sesuatu yang mempunyai nilai dari sebuah janji yang dituangkan dalam perjanjian dan mengikat bagi para pihak. Legality : Larangan untuk melangsungkan sebuah kontrak yang tidak legal/ilegal.

Secara garis besar di dalam kedua system tersebut di atas mempunyai persamaan pada unsur-unsur pokok perjanjian, hanya saja di dalam civil law terhadap penawaran dan pernimaan tidak dijadikan sebagai sebuah elemen yang terpisah sebagaimana yang ada pada common law.

Kontrak Dagang / Bisnis Internasional


Kontrak dagang / Bisnis Internasional adalah kegiatan komersil lintas batas negara, yang dilakukan antar individu atau perusahaan yang tunduk dalam hukum yang berbeda negara. GAMBAR PROSES BISNIS HUKUM

NEGOSIASI

Offer

Acceptance

PERJANJIAN KONTRAK Mutual Assent Capacity Consideration Legality Kesepakatan Kecakapan Perihal Tertentu Causa Legal

TRANSAKSI

Macam-macam Kontrak
Menurut Civil Law Akte otentik (authentieke akte)

Sebuah akte yang dibuat dengan sebuah persyaratan yang telah ditentukan oleh peraturan perundang-undangan dan dibuat oleh pejabat yang ditunjuk oleh Undang-undang untuk itu. Akte otentik terdiri dari : 1. Partij akte 2. Ambtelijke akte (akte pejabat)

Akte di bawah tangan (onderhands akte)

Sebuah akte yang dibuat oleh para pihak sendiri yang berkepentingan untuk membuat alat bukti.

Menurut Common Law Formal Contract

Sebuah kontrak yang mendasarkan pada sebuah formalitas yang telah ditetapkan oleh statute atau common law, demikian itu harus : 1. Tertulis ;
2.

Ditandatangani (signed), disaksikan (witnessed) dan ditempatkan di bawah seal (sealed) para pihak ; serta

3. delivered.

Informal Contract / Simple Contract

Adalah sebuah perjanjian yang dibuat dengan susunan, bentuk dan bahasa sesuai dengan kehendak para pihak, biasanya dibuat dalam bentuk-bentuk yang sederhana.

Tahap-tahap perancangan kontrak


Manurut H. Salim HS, SH, MS dkk dalam kontrak ada 3 tahap dlm merancang kontrak yaitu ; a. Tahap Pra perancangan kontrak Pra perancangan adalah tahap sebelum kontrak disusun dan dirancang yang meliputi : - Identifikasi yaitu tahap untuk menentukan dan menetapkan identitas Para pihak yang membuat kontrak.

- Penelitian yang aspek terkait maksudnya adalah memperhatikan


hal terkait dengan isi kontrak misalnya, tentang perpajakan

pembayaran,ganti rugi dll. - Pembuatan MOU ( Memorandum Of Understanding ) adalah merupakan nota kesepahaman yang dibuat para pihak sebelum kontrak itu dibuat secara rinci .

- Negosiasi adalah proses tawar menawar atau perundingan untuk


mencapai kesepakatan bersama b. Tahap perancangan kontrak - Pembuatan draf kontrak - saling tukar menukar draf kontrak - revisi

- penyelesaian akhir - penutup (penandatangan kontrak) c. Tahap Pasca perancangan kontrak - pelaksanaan dan penafsiran - alternative penyelesaian kontrak

Langkah-langkah pembuatan dan penyusunan Kontrak 1. Mendokumentasikan/melakukan penyerapan segala keinginan/kehendak para pihak yang akan melakukan pembuatan sebuah kontrak 2. mengumpulkan segala dokumen-dokumen (warkah) penunjang baik yang berkaitan dengan Subyek, Obyek maupun dokumen-dokumen lain yang dibutuhkan dengan dibuatnya sebuah kontrak; 3. Membuat dan menyusun kontrak

KERANGKA UNTUK MEMBUAT AKTA/ANATOMI AKTA : 1. JUDUL AKTA ( HEADING ) 2. PEMBUKAAN ( OPENING ) 3. KOMPARISI PARA PIHAK (PARTIES) 4. PREMISE (RECITALS) DASAR/PERTIMBANGAN 5. ISI PERJANJIAN

KETENTUAN DAN PERSYARATAN (TERMS AND CONDITIONS) 6. PENUTUP (CLOSURE) 7. TANDA TANGAN (ATTESTATION) SAKSI-SAKSI (WITNESSES) LAMPIRAN (ATTACHMENTS/EXHIBITS)

Bentuk akta Notaris 1. Awal Akta/permulaan akta - Judul - Nomor - Penyebutan nama lengkap Notaris & tempat kedudukanya - tanggal akta - hari indentitas para penghadap 2. Bagian Comparisi 3. Premise ( suatu cerita yg nebdahului akta ) 4. isi akta

5. Akhir Akta /penutup akta

Judul akta > Pemberian nama atas sebuah kontrak


Judul kontrak berasal dari terjemahan bahasa inggris yaitu THE TITLE OF CONTRACT Judul kontrak biasanya : sama dg isi kontrak mencerminkan ketetntuan yg berlaku dlm kontrak ybs judul kontrak tdk terlalu luas tdk terlalu sempit tidak merupakan syarat sahnya suatu akta/tidak mempengaruhi

keabsahan suatu akta sebagai identitas untuk mengetahui jenis kontrak yang sedang mereka baca. untuk membuat judul akta seyogyanya pembuat kontrak memiliki kemampuan untuk membuat suatu judul kontrak yang dapat mengakomodir seluruh isi kontrak yang dibuatnya.

Bagian Pembukaan
lazim disebut dengan opening pembukaan merupakan bagian awal suatu kontrak berisi tentang tempat dan waktu ( tanggal ) kontrak Contoh akta dibawah tangan : --- Pada hari ini, di Jakarta, Selasa, tanggal dua April tahun dua ----------- ribu empat (02-04-2004 ), kami yang bertanda tangan dibawah ini ;Contoh akta otentik :

--- pada hari ini, rabu, tanggal satu April tahun dua ribu delapan ----------- (02-004-2008) pukul 09,00 Waktu Indonesia bagian Barat, ------------- berhadapan dengan saya, BEJO, Sarjana Hukum , Notaris di Malang, --- dengan dihadiri oleh saksi-saksi yang akan disebut dibawah ini -------fungsi pencantuman hari tanggal bulan dan tahun dalam kontral adalah sebagai tanggal terjadinya kontrak, kecuali para pihak menentukan lain misalnya para pihak memnentukan bahwa perjanjian mulai berlaku bilamana telah dipenuhinya syarat-syarat tertentu

Komparisi
-

Adalah bagian dari suatu akta yang berisi atau yang memuat keteranganketerangan tentang identitas para pihak (nama, pekerjaan, tempat

tinggal), dalam kedudukan apa ia bertindak dan berdasarkan apa kedudukan itu, serta apakah ia mempunyai kecakapan

(rechtsbekwaamheid)

serta kewenangan (rechtsbevoegheid) untuk

melakukan tindakan hukum dalam akta


Pada pokoknya isi komparisi ialah : a. menjelaskan identitas para pihak yang membuat perjanjian/akta (nama, pekerjaan, tempat tinggal) b. dalam kedudukan apa yang bersangkutan bertindak (kuasa/wakil) c. berdasarkan apa kedudukan tersebut d. bahwa ia cakap dam berwenang melakukan tindakan hukum yang disebut dalam akta e. ia mempunyai hak untuk melakukan tindakan hukum yang dinyatakan dalam akta Contoh :

tuan Doktorandus Heru, lahir di Semarang, pada tangal dua Mei tahun seribu sembilan ratus empat puluh (02-05-1940), Warga Negara Indonesia, Pegawai Negeri Sipil, bertempat tinggal di Kabupaten Banyumas, Jalan Berobahan Wetan Nomor 92, Rukun Warga 04, Rukun Tetangga 08, Kecamatan Purwokerto Timur, Pemegang Kartu Tanda Penduduk ( KTP ) Nomor : 543.236.5968 ; -------------------------------------------Untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA/PENJUAL-----------

Seseorang itu dalam perjanjian (kontrak) mungkin dapat bertindak dalam kualitas ; 1. untuk diri sendiri 2. sebagai kuasa 3. sebagai wakil 4. dalam keadaan khusus 1.orang 2.badan

Seseorang sebagai pihak dalam perjanjian, jika ia bertindak untuk diri sendiri Seseorang bukan sebagai pihak dalam perjanjian, jika ia bertindak untuk dan atas nama orang lain Seseorang bisa bertindak dalam perjanjian bisa dalam 2 kapasitas sekaligus yaitu; 1. sebagai pihak, dan 2. bukan sebagai pihak artinya seseorang dalam suatu perjanjian dapat bertindak untuk; 1. diri sendiri dan

bertindak bukan atas nama diri sendiri bukan untuk dan atas nama orang lain 2. sebagai kuasa bertindak bukan untuk dan atas nama diri sendiri tapi untuk dan atas nama orang lain, berdasarkan kuasa 3. sebagai wakil bertindak untuk dan atas nama yang diwakilinya berdasarkan peraturan perundang-undangan, misal : - wali yang mewakili anak dibawah umur - direktur mewakili perseroan terbatas (PT) 4. bertindak dalam hal khusus seseorang bertindak dalam suatu tindakan hukum tertentu harus ada bantuan atau persertujuan ( persyaratan khusus) misal : - suami untuk menjual harta bersama harus mendapat persetujuan istri. - anak dibawah umur untuk membuat perjanjian kawain perlu dibantu orang yang seharusnya memberi ijin

POLA KOMPARISI KETIK HAL 14 Pola 1 : - tuan Heru, swasta, bertempat tinggal di Purwokerto jalan mawar 4 Pola 2 : - tuan Heru, swasta, bertempat tinggal di.Purwoketo Jalan Mawar 4

Dalam hal ini bertindak berdasarkan surat kuasa dibawah tangan bermeterai cukup tanggal dua April seribu

sembilan ratus delapan puluh, sebagai kuasa dari dan oleh

karena itu untuk dan atas nama tuan bertempat tinggal di

Umar, swasta,

Pola 3 : - tuan Heru, swasta, bertempat tinggal di Purwokerto Jalan Mawar 4

Dalam hal ini bertindak dalam jabatanya sebagai Direktur dari dan oleh karena itu untuk dan atas nama serta sah mewakili perseroan terbatas PT. Maju Mundur, berkedudukan di Jakarta, berdasarkan pasal 10 anggaran dasarnya yang dimuat dalam Berita Negara Republik Indonesia tertanggal. Nomor, tambahan Nomor. .
Pola 4 : - tuan Heru, swasta, bertempat tinggal di Purwpkerto Jalan Mawar 4

Untuk melakukan tindakan hukum dalam akta ini dibantu oleh ayah dan ibunya, yaitu masing-masing dan berturutturut Tuan Edi dan Nyonya Eti, keduanya swata, bertempat tinggal di Jalan

Para pihak yang terlibat dalam suatu perjanjian dibagi dalam 2 kelompok ; 1. perorangan dan 2. badan usaha, sedangkan badan usaha pun dibagi 2 yaitu; a. badan usaha yang ber badan hukum b. badan usaha yang tidak ber badan hukum

Pembagian Subjek Hukum : Subjek hukum dapat dibagi dua, yaitu : Subjek hukum orang dan Subjek hukum bukan orang.

Subjek hukum yang bukan orang dapat dibagi menjadi : Bukan badan hukum ( Firma, CV, Perkumpulan,persekutuan ); dan Badan hukum PT, Koperasi, Yayasan, Badan Usaha Milik

Negara,Badan Usaha Milik Daerah. Badan hukum dapat dibagi menjadi : Badan hukum publik Badan hukum privat Negara atau Badan-badan Pemerintah Badanbadan Swasta.

Subjek hukum :

Orang Bukan orang :

Bukan badan hukum Badan hukum :

Badan hukum publik Badan hukum privat

IDENTITAS adalah keterangan 2x tentang orang /badan, sehingga jelas orang atau badan yang dimaksud, karena itu mencegah kemungkinan salah tafsir

tentang orang/badan yang dimaksud

identitas mengenai orang meliputi : a. nama (gelar kehormatan, gelar kesarjanaan) b. pekerjaan/jabatan c. tempat tinggal (kota, jalan, nomor rumah) untuk lebih memberi identitas khas sering pula disebut nomor KTP, paspor/SIM

Seseorang dalam suatu perjanjian itu bisa sebagai :


a. b.

Pihak, cukup di sebutkan identitasnya saja ( nama, Pekerjaan, Alamat ) Bukan pihak, maka dalam komparisi harus disebut a. identitas penerima Kuasa/wakil b. Identitas pemberi kuasa/yang diwakili c. Dasar dari kuasa atau perwakilan d. Bertindak untuk dan atas nama pemberi kuasa/yang diwakili

Contoh : - untuk kuasa lisan tuan A, Swasta, Betempat tinggal di.. Dalam hal ini bertindak sebagai kuasa lisan dari dan oleh karena itu untuk dan atas Nama-serta bebarapa perlu menguatkan diri guna menanggung dan menjamin kepentingan 2x tuan B, Swasta, bertempat tinggal di

- Untuk Kuasa Tetulis Contoh : Tuan A, Swasta, Bertempat tinggal di

Dalam hal ini bertindak berdasarkan surat kuasa yang dibuat dibawah tangan, bermeterai cukup, tertanggal ., nomor., sebagai kuasa dan atas nama tuan B,swasta,

dari dan oleh karena itu untuk bertempat tinggal di. -Wakil untuk anak dibawah umur Contoh :

Tuan A, swasta, bertempat tinggal di.. dalam hal ini bertindak sebagai ayah yang melakukan kekuasaan Orang Tua dari anaknya, Nona E, Pelajar, bertempat tinggal yang sama dengan Orang Tuanya C. Sekaligus sebagai Pihak maupun sebagai kuasa/wakil Contoh : Tuan A, Swasta, bertempat tinggal di. Dalam hal ini bertindak : - Untuk diri Sendiri - berdasarkan surat kuasa yang dibuat dibawah tangan ,bermeterai cukup, tertanggal .,nomor., sebagai kuasa dari dan oleh karena itu untuk dan atas nama tuan B,swasta, bertempat tinggal di.

Identitas mengenai badan meliputi:


a. bentuk hukum b. nama c. kedudukan d. peraturan dasar

Identitas badan ini terdapat dalam peraturan dasar, yang sering disebut akta pendirian atau anggaran dasarnya untuk membuat komparisi suatu PT maka kita harus tau apakah PT itu sudah ber BH apa belum, kalau belum maka yang berhak atau berwenag bertindak keluar /mewakili perseroan dalam melakukan tindakan hukum adalah pemegang saham, tapi kalau sudah ber BH harus dilihat dalam anggaran dasar PT

Untuk kepentingan membuat kontrak maka kita harus mengetahui siapasiapa yang berhak mewakili perseroan dalam melakukan suatu perbuatan hukum dan untuk mengetahui kita harus mencarinya dalam akta pendirian badan itu /anggaran dasarnya. Contoh pasal anggaran dasar PT. Yang memuat wewenang direksi ---------------------------------------Pasal 13----------------------------------Direksi berhak mewakili perseroan di dalam maupun diluar Pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan perseroan, serta menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai pengurusan ( beheren ) maupun pemilikan

( beschiking), akan tetapi dengan pembatasan :


a. meminjam atau meminjamkan uang atas nama perseroan (tdk

termasuk mengambil uang di Bank) b. harta tetap dan perusahaan 2x atau membebani harta kekayaan perseroan c. d. mengikat perseroan sebagai penjamin mendirikan suatu usaha baru haruslah mendapat persetujuan secara tertulis dari salah seorang anggota komisaris membeli, menjual atau dengan cara apapun melepaskan hak atas

Penulisan dalam komparisi :


Untuk tindakan tanpa pembatas Tuan Bambang Gentolet, swasta, bertempat tinggal Semarang Jalan Damar nomor 3 Dalam hal ini bertindak dalam jabatnya sebagai Direktur dari dan oleh karena itu untuk dan atas nama perseroan terbatas PT.MAJU MUNDUR. Bekedudukan di Purwokerto, berdasarkan Pasal 13 anggaran dasar perseroanya yang dimuat dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal. Nomor:Tambahan Nomor :.. Untuk tindakan dengan pembatasan sedangkan untuk melakukan tindakan hukum dalam akta ini telah mendapat persetujuan dari seorang komisaris peseroan terbatas tersebut diatas, sebagaimana yang ternyata dari Surat persetujuan yang dibuat dibawah tangan tanggal Nomor Contoh pasal Anggaran Dasar koperasi yang memuat kewenangan pengurus ------------------------------------ Pasal 12------------------------------------1. Pengurus bertugas untuk : a. memimpin organisasi dan perusahaan koperasi b. melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama koperasi c. mewakili koperasi dihadapan dan diluar pengadilan ----------------------------------- Pasal 14 -------------------------------------

1. untuk dapat melaksanakan tugas dan kewajibanya, pengurus berwenang untuk melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama koperasi yang meliputi : melakukan pembelian/penjualan barang maupun jasa, mengadakan hubungan kerja, mengadakan persetujuan, mengadakan perjanjian tentang pemberian hak jaminan dan sebagainya, baik dengan anggota koperasi maupun dengan pihak ketiga 2. untuk mengikatkan koperasi kepada pihak ketiga, maupun

mempertaruhkan harta koparasi sebagai agunan, dengan jangka waktu yang melebihi masa jabatan pengurus yang tersisa, diperlukan persetujuan khusus terlebih dahulu dari Rapat anggota, yang

dituangkan dalam keputusan rapat Anggota, untuk maksud ini pengurus dapat memanggil rapat anggota Penulisan dalam komparisi Untuk tindakan tanpa pembatasan 1. Tuan Subali, swasta, bertempat tinggal di Solo, Jalan Kuda

Nomor : 2. 3. Tuan Edi, swasta, bertempat tinggal di Solo, Jalan Damar II/4 Tuan Ari,Swasta, bertempat tinggal di Solo, Jalan Sabu IV/1

- dalam hal ini masing-masing dan berturut-turut bertindak dalam jabatannya selaku ketua sekertaris dan bendahara dari dan demikian bersama-sama sebagai pengurus koperasi yang akan disebut, dan

karena itu berdasarkan ketentuan pasak 14 ayat 1 Anggaran Rumah Tangga JunctoPasal 12 ayat 1 Anggaran Dasar bertindak untuk dan atas nama serta sah mewakili Koperasi PRIMER KOPERASI ALENGKA ( BH No. IV/tanggal..1998) Berkedudukan di Solo

Untuk tindakan dengan pembatasan - sedang untuk melakukan tindakan hukum dalam akta ini telah, guna memenuhi ketentun Pasal 14 ayat 2 Anggaran Rumah Tangga Koperasi tersebut, telah memperoleh persetujuan dari Rapat Anggota,

Sebagaimana ternyata dari keputusan Rapat Anggota, tanggal .,Nomor., yang setelah dimeterai cukup kemudian secukupnya, telah dilampirkan pada dan menjadi bagian tak terpisahkan dari akta (perjanjian) ini

Contoh Pasal Perseroan Komanditer dalam akta pendirianya -------------------------------------- Pasal 7-----------------------------------Tuan Heru dan tuan Edi, masing-masing dengan sebutan direktur dan wakil direktur sebagai pesero pengurus yang bertanggung jawab penuh, sedangkan tuan Abunawas adalah pesero Komanditer yang hanya

bertanggung jawab sejumlah modalnya dalam peseroan. Pesero pengurus. baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri berhak mewakili perseroan, baik mengenai tindakan 2x pengurusan maupun tindakan kepemilikan, menendatangan atas nama perseroan, mengadakan hubungan dengan pihak luar dan sebaliknya pihak luar kepada perseroan, akan tetapi dengan pengecualaian dalam hal : a. melakukan pinjaman uang b. mempertanggungkan barang-barang milik perseroan atas nama perseroan c. menjual belikan atau mengoper barang 2x tidak bergerak serta barang 2x milik perseroan yang lainya yang lazim tidak diperdagangkan oleh perseroan d. bertindak sebagai borg/avalist pihak ketiga salah seorang persero pengurus harus dapat izin terlebih dahulu dari persero yang lain Untuk tindakan tanpa pembatasan -Tuan Heru, Swasta. Bertempat tinggal di Solo, Jalan Damar Nomor 3 Dalam hal ini bertindak dalam jabatanya sebagai Direktur dari dan oleh karena itu Menurut Pasal 5 ayat 2 dari anggaran dasar perseroan yang dimuat

dalam akta yang dibuat dihadapan Tuan Rudi, Sarjana Hukum, Notaris di

Semarang, demikian mewakili dengan sah APES , yang bekedudukan di Solo Untuk tindakan dengan Pembatasan

perseroan komanditer CV

a.Pesero Komaditer memberikan persetujuan dengan surat persetujuan -Sedang untuk melakukan tindakan hukum dalam akta ini telah memperoleh persetujuan dari pesero komanditer dari perseroan Komanditer tersebut, sebagaimana ternyata dari surat persetujuan bermeterai cukup , tertanggal.,

yang dibuat dibawah tangan, dibawah nomor:

b.Persero Komanditer memberikan persetujuan dengan menandatangani akta -Tuan Abunawas , swasta, bertempat tinggal di SOLO, Jalan Damar nomor 12 dalam hal ini bertindak dalan jabatanya sebagai Pesero Komanditer dari Perseroan CV.APES tersebut untuk memberikan ijin kepada Direktur Perseroan terbatas tersebut

PREMISE c. Bagian pembukaan yang memuat latar belakang /penjelasan resmi dari

pada diadakanya suatu Kontrak/ untuk menjelaskan mengapa terjadi suatu perjanjian (kontrak) d. Disebut sebagi suatu pernyataan yang merupakan

konsideran/pertimbangan, latar belakang mengapa sampai lahir suatu perikatan


e.

Penulisan dalam akta biasanya secara baku dimulai dengan kata bahwa

f. Dalam hal tidak ada yang perlu dijelaskan , maka premise tidak mutlak harus ada g. Pada bagian ini biasanya sebab atau causa yang halal dari masing-masing pihak, hal ini berguna karena sebab yang halal merupakan salah satu sayarat syahnya perjanjian

Contoh Premise :

Kedua belah pihak terlebih dahulu menerangkan sebagai berikut :


1.

Bahwa Pihak pertama merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pengembang perumahan (developer) ; -----------------------------

2.

Bahwa dalam rangka menjalankan usaha tersebut pihak pertama memerlukan tambahan modal usahanya ; ------------------------------

3, Bahwa untuk itu pihak pertama bermaksud menjgajak kerjasama dengan pihak kedua dan pihak kedua bersedia untuk bekerjasama dengan pihak pertama guna menenamkan modalnya dalam pembenagunan perumahan Karen Indah ; ---------------------------------------------------------------4.bahwa untuk mengehindarkan segala sesuatu yang timbuk dikemudian hari dan guna lebih memberikan kepastian hukum maka kedua belah setuju dan sepakan untuk kerjasama ini akan diatur dalam sebuah akta

Berhubung dengan apa yang telah doterangkan tersebut diatas maka Para pihak setuju dan semufakat membuat perjanjian dengan ketetntuan dan syarayt-syarat sebagai beriikut

ISI /PASAL-PASAL DALAM KONTRAK ISI PERJANJIAN I. Dilihat pada pengelompok unsure-unsur dapat dikelompokan dalam 3 bagian 1. Unsur Esensialia (Essential Elemen) 2. Unsur Naturalia (Natural Elemen) 3. Unsur Accidentalia Unsur Essensialia - Yang dimaksud dengan esensialia adalah unsure perjanjian yg hrs ada dalam perjanjian, Unsur mutlak, jadi tanpa adanya unsure tsb perjanjian tak mungkin ada - syarat ini memamng ditentukan dan diharuskan oleh undang-undang karena bilaman tdk maka perjnajian menjadi tidak sah atau tidak mengikat - setiap perjanjian mempunyai mempunyai unsur esensialia yang berbeda tergantung dari Jenis perjanjianya Contoh A. JUAL BELI perjanjian Jual beli Unsur Esensilia adalah barang dan harga Pasal 1457 KUH>pdt Suatu persetujuan dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu kebendaan dan pihak yang lainya untuk membayar harga yang telah diperjanjikan

perumusan Unsur essensialia jual beli dalam pasal

--------------------------Pasal 1--------------------------------

pihak pertama berjanji karena itu mengikatkan diri untuk menjual serta-----menyerahkan kepada pihak kedua, yang berjanji dan karena itu mengikatkan-diri pula untuk membeli serta menerima dari pihak pertama kendaraan -------bermotor dengan data merk Yamaha dng no polisi ----------------------------------------------------------pasal 2----------------------------------------Jual beli kendaraan bermotor tersebut dilakukan dengan harga-------------Rp,2.000.000.,- (dua juta rupiah), dan telah dibayar oleh pihak pembeli -----kepada pihak penjual sebelum ditandatangani akta ini dengan memakai-------- kuitansi tersendiri dan seberapa perlu akta ini dinyatakan sebagai tanda -----penerimaan yang sah---------------------------------------------B. SEWA MENYEWA ( PS 1548 KUH.Pdt)
sewa menyewa adalah sutau perjanjian dng mana pihak yg satu mengikatkan dirinya untuk memberikan kepada pihak yg lainya kenikmatan suatu barang, selama suatu waktu tertentu dan dng pembayaran sesuatu harga,yg oleh pihak tsb belakangan disanggupi pembayaranya

- jadi dalam sewa menyewa yang menjadi esensinya adalah ; ada penyerahan suatu barang untuk dinikmati penyewa ada pembayaran harga sewa

Contoh perumusan unsure essensialia dalam perjanjian sewa menyewa ---------------------------------------Pasal 3--------------------------------------Uang sewa bangunan tsb adalah sebesar Rp.2.000.000.,- (dua juta rupiah)---pertahun, jumlah uang sewa sebesar tsb telah dibayar oleh pihak penyewa---kepada pihak yang menyewakan sebelum ditandatanganinya akta ini dan untuk penerimaan uang sebesar tsb akta ini berlaku juga sbg tanda penerimaan uang (kuitansi) yang sah -------------------------------------------------------------------------------------------------------Pasal 4 ---------------------------------------

pihak yang menyewakan menyerahkan bangunan itu kepada pihak penyewa----dalam keadaan kosong dari penghuni dan barang-barang milik pihak yang -----menyewakan dan segera dapat dipergunakan oleh pihak penyewa untuk jangka waktu persewaan ini---------------------------------------------------------------UNSUR NATURALIA

Adalah ketetentuan hukum umum atau suatau syarat yang biasanya dicantumkan dalam perjanjian tetapi tanpa pencantuman syarat tersebut perjanjian tetap sah dan tidak mengakibatkan perjanjian tidak mengikat contoh : dalam perjanjian jual beli bilaman para pihak tidak mengatur kewajiban siapa yg membayar biaya balik nama, maka ketetntuan undang-undang berlaku bahwa biaya jual beli ditanggung pembeli ( Ps 1466 KUH Perdata

Contoh lainya dalam unsure ini antara lain


cara pembayaran waktu dan tempat pembayaran biaya angkutan

perumusan dalam pasal perjanjian jual beli ttg cara pembayaran : ---------------------------------------------Pasal 2--------------------------------------------harga jual beli kendaraan bermotor tersebut adalah sebesar -------------------Rp.5.000.000.000.- (lima juta rupiah), dibayar oleh pihak pembeli kepada ---pihak penjual secara bertahap ;---------------------------------------------------------- tahap pertama sebesar Rp.2500.000.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah) telah dibayar sebelum ditandataninya akta ini ------------------------------------ tahap kedua sebesar Rp.2.500.000.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah)--dibayar paling lambat pada tanggal dua April dua ribu lima (02-042005) ----------------------------------------------Pasal 3-------------------------------------------pembayaran tahap kedua harus dilakukan dirumah dan dengan memakai kuitansi pihak penjual tersebut atau wakilnya yang sah dengan kuitansi dari . dst

UNSUR ACCIDENTALIA Kata accidental artinya bisa ada atau diatur, bisa juga tidak ada tergantung pada keinginan para pihak jadi aksidentalia adalah suatu syarat yg tidak harus ada tetapi dicantumkan juga oleh para pihak untuk kepeluan tertentu dengan maksud khusu sebagai suatu kepastian Contoh : para pihak menetapkan dalam perjanjianya mengenai domisili hukum

II. DILIHAT ISI /PASAL-PASAL DALAM KONTRAK a. bagian dari suatu suatu kontrak yang terdiri dari kalimat/sejumlah kalimat yang menggambarkan kondisi dan informasi tentang apa yang disepakati b. Fungsi pasal dalam suatu kontrak menurut Hasanudin Rachman SH : - urutan, artinya oleh karena pasal-pasal mencerminkan isi & kondisi Kesepekatan, maka hrs dibuat secara kronologis - ketegasan artinya bahasa yang digunakan tdk menimbulkan interprestasi Ganda - keterpaduan antara pasal satu dengan yang lainya - kesatuan artinya satu pasal dengan pasal yang lainya saling mendukung atau dengan kata lain tdk bertentangan - kelengkapan, artinya harus selengkap munglkin informasi yang disampaikan

dalam bagian ini bisa dipisahkan menjadi 3 bagian ; 1. ketentuan umum dalam ketentuan umum dirumuskan difinisi 2x atau pembatasan pengertian dari istilah 2x yang dianggap penting dan sering digunakan dalam kontrak, yang disepakati oleh para pihak untuk menghindarkan

perselisihan yang timbul karena adanya perbedaan/penafsiran diantara para pihak tujuan adanya definisi adalah : untuk memperjelas dan memperoleh kepastian mengenai istilah kunci yg digunakan dalam kontrak supaya tdk ada penafsiran-penafsiran yg berbeda istilah 2x yg disefinisikan akan digunakan pada pasal-pasal berikutnya sehingga dpt mempersingkat Contoh :

------------------------------pasal 1--------------------------------------a, Bank adalah Bank Rakyat yang berkedudu dan berkantor di Jalan. b. Debitur adalah koperasi pegawai negeri sipil (KPRI) Kabupaten Alengka yang berkantor dan berkedudukan di Jalam Damar 60 Purwokerto c. Repayment Schedule adalah daftar angsurantiap-tiap bulan d. Overdraft adalah kelebihan tarik oleh debitur dari jumlah plafond pinjaman

2, ketentuan pokok dalam ketentuan pokok ini ada 3 jenis klausula; a. klausula traksaksional berisi tentang hal 2x yang disepakati oleh para pihak tentang obyek dan tata cara pemenuhan prestasi dan kontra prestasi oleh

masing 2x pihak yang menjadi kewajibannya

Contoh : ----------------------------------- Pasal 1 ------------------------------------------------------------------ Fasilitas Kredit ----------------------------1. Kesediaan Memberikan Pinjaman. ---------------------------------1. Atas dasar syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian ini dan tersedianya dana, BANK menyetujui untuk memberikan fasilitas kredit dalam bentuk kredit dengan angsuran dalam mata uang rupiah, dan DEBITUR setuju untuk menerima fasilitas kredit ini dengan ini secara tegas mengaku pada saat ini berhutang kepada BANK sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah), selanjutnya disebut PINJAMAN, jumlah mana belum termasuk bunga dan biaya-biaya lainnya yang harus dibayar oleh DEBITUR. -----------------------------------------------2. Pinjaman tersebut diberikan untuk JANGKA WAKTU 36 (tiga puluh enam) bulan, yang dimulai sejak tanggal 1 Mei 2000 sampai dengan tanggal 30 April 2003. ---------------3. BANK mempunyai hak untuk dan seterusnya

b.klausula specifik berisi tentang hal-hal khusus sesuai dengan karakteristik jenis perikatan atau bisnisnya masing-masing. Dan hal ini yang

membedakan isi kontrak bisnis yang satu dengan yang lainya contoh : ---------------------------------- Pasal 7 ------------------------------------------------------------- Jaminan Kredit ---------------------------7.1. untuk menjamin pembayaran kembali sampai lunas, tertib dan sebagaimana mestinya semua dan setiap jumlah uang yang berhutang yang wajib dibayar oleh DEBITUR kepada BANk yang timbul dari atau berdasrkan berjanjian ini termasuk perubahanperubahnnya, penambahan-penambahan, pembaharuan-

pembaharuannya dan atau perpanjangannya di kemudian hari yang akan dibuat antara BANK dengn DEBITUR baik berupa hutang pokok, bunga, provisi maupun biaya-biaya lainnya serta hutanghutang lain DEBITUR berupa apapun juga kepada BANk yang timbul dari atau berdasarkan perjanjian ini yang sekarang telah dan atau yang akan ada di kemudian hari, maka dibuat dan ditandatangani perjanjian-perjanjian jaminan (selanjutnya disebut perjanjian jaminan) sebagai berikut : 7.1.1. Pemberian Hak Tanggungan atau Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan atas sebidang tanah Hak Milik 7.2. Perjanjian Pertanggungan (borgtoth) satu dan lain sebagaimana akan dibuatkan perjanjianannya secara tersendiri yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan merupakan satu kesatuan dengan perjanjian ini. c. klausula antisipatif adalah klausula yang berisi tentang hal 2x yang menyangkut kemungkinan 2x yang akan terjadi selama berlangsungnya perjanjian (kontrak), seperti: - perpanjangan kontrak, - pengalihak hak dan kewajiban salah satu pihak, - penyelesaian sengketa termasuk alamat surat-menyurat, - domisili hukum Contoh 1 : ------------------------------------- Pasal 3 ------------------------------------------------------------------ Jangka Waktu ---------------------------1. Perjanjian pinjaman tersebut diberikan untuk janga waktu 12 (dua belas) bulan yang dimuali sejak tanggal 1 Mei 2000 sampai dengan tanggal 30 April 2001 namun demikian apabila DEBITUR masih membutuhkan dana pinjaman tersebut dan BANK menyetujuinya, jangka waktu perjanjian ini dapat diperpanjang

untuk 1 (satu) tahun lagi asal saja DEBITUR mengajukan permohonan perpanjangannya paling lambat 1 (satu) bulan sebelum tanggal jatuh tempo kredit berdasarkan perjanjian ini 2. dan seterusnya ----------------------------------- Pasal 7 --------------------------------------------------------------------- Domisili ----------------------------------Untuk segala urusan tentang perjanjian ini dengan segala akibatnya kedua belah pihak memilih tempat tinggal menurut hukum atau domisili yang tetap dan umum di Kantor Panitera Pengadilan Negeri di Purwokerto dengan tidak mengurangi hak dan kewenangan BANK untuk menuntut pelaksanaan / eksekusi atau mengajukan tuntutan hokum terhadap pengambil kredit / yang berhutang melalui atau di hadapan pengadilan-pengadilan lainnya di manapun juga di dalam wilayah Republik Indonesia. ------------------------------------ Pasal 10 ---------------------------------------------------------------- Surat Menyurat --------------------------1. Alamat Surat Menyurat. 1.1. semua surat menyurat atau pemberitahuan yang perlu dikirim oleh masing-masing pihak kepada pihak lain mengenai atau sehubungan perjanjian ini harus dilakukan dengan surat tercatat atau melalui ekspedisi, kawat atau teleks kepada alamat-alamat di bawah ini. BANK : BANK MUIM Alamat : Telepon : Faks : DEBITUR : CV. PALUGADA Alamat : Telepon : Faks : Catatan : ketiga klausula tersebut bisa saja berada dalam 1 pasal atau terpisah- pisah dan antara klausula- yang satu dengan lainya dan tidak aturan mana yang lebih dahulu diuraikan

Catatan : ketiga klausula tersebut bisa saja berada dalam 1 pasal atau terpisah-pisah dan antara klausula- yang satu dengan lainya dan tidak aturan mana yang lebih dahulu diuraikan

3.ketentuan penunjang ketentuan ini diperlukan untuk menunjang efektifitas pelaksanaan kontrak oleh para pihak yang terlibat didalamnya lazimnya antara lain berisi ;

a.

klausula tentang condition presedent

memuat tentang syarat-syarat tangguh yang harus dupenuhi terlebih dahulu oleh salah satu pihak sebelum pihak lainya memenuhi kewajibanya contoh : -------------------------------- Pasal 2 ----------------------------------------------------------- Penarikan Pinjaman --------------------------Persyaratan penarikan : Persyaratan dibawah ini harus terlebih dahulu dipenuhi oleh Debitur sebelum pinjaman dilakukan : - Pernyataan dan Jaminan Pernyataan dan Jaminan Debitur yang tercantum dalam pasal 5 perjanjian ini adalah benar dan sesungguhnya masih berlaku pada tanggal penarikan dan seterusnya sampai kredit/pinjaman Debitur lunas, serta semua permufakatan debitur yg disebutkan disini telah dipenuhi .. b. klausula tentang affirmatif covenants

memuat tentang janji 2x para pihak untuk melakukan hal-hal tertentu selama perjanjian masih masih berlangsung contoh : -------------------------------- Pasal 3 --------------------------------------------------------- Pelaksanaan Perjanjian -----------------------1. Selama perjanjian ini masih berlangsung/masih berlaku, maka PIHAK PERTAMA harus melakukan hal-hal sebagai berikut : a. Menyusun dan menetapkan system dan prosedur operasional unit usaha PIHAK KEDUA , yang terdiri dari Operasi manual, Human Resources Manual, Teknology Manual dan Sistem Informasi Manual

b. Membuat dan menentukan Kebijakan Umum yang tertuang dalam rencana program kerja dan anggaran unit usaha PIHAK KEDUA. c. Melakukan pembinaan dan monitoring dan seterusnya 2. dan seterusnya c. klausula tentang negatif covenants

memuat tentang janji 2x para pihak untuk tidak melakukan hal 2x tertentu selama perjanjian masih berlangsung Contoh ( untuk Perjanjian Kerja Sama ) ------------------------------------ Pasal 5 ----------------------------------

--------------------------------- Batasan----------------------------------a. PIHAK PERTAMA tidak diperkenankan untuk membuat dan menandatangani kerja sama serupa dengan pihak lain. --------------b. PIHAK PERTAMA tidak diperkenankan untuk mengkopi system-sistem, program-program, prosedur serta teknis yang telah diterpakan oleh PIHAK KEDUA pada unit usaha PIHAK PERTAMA tanpa mendapat izin terlebih dahulu dari PIHAK KEDUA. ---------- dan seterusnya. ------------------------------------------------------

klasusula Arbitrase
adalah proses penyelesaian perselisihan antara para pihak yg secara sukarela menyerahkan perkaranya kepada pihak ketiga netral yang disebut Arbitrator. Dimana arbitrator mrmpunyai wewenang unt memberikan putusan yang final dan mengikat tanpan melalui badan peradilan -Contoh ; --------------------------------------Pasal 12----------------------------------Pasal Arbitrase

Semua sengketa yang timbul dari perjanjian ini akan diselesaikan dalam ------tingkat pertama dan terakhir menururut peraturan prosedur Badan ---------Arbitrasi Nasional Indonesia (BANI) oleh arbitrator yang ditunjuk peraturan tersebut---------------------------------------------------------------Disamping klausula arbitrase biasanya ada klausula penyelesaian melalui musyawarah dan mufakat -Contoh ; --------------------------------------Pasal 13--------------------------------------bilamana terdapat perselisihan atau perbedaan pendapat dalam melaksanakan suatu perjanjian, maka akan diselesaikan oleh kedua belah pihak secara-----musyawarah dan mufakat----------------------------------------------------------

Klausula Force Majeure


Dibuat oleh para pihak yg membuat perjanjian untuk mengantisipasi apabila --terjadi suatu peristiwa yg mungkin timbul dikemudian hari dari sebab2x-----diluar kekuasaan para pihak yang berakibat langsung terhadap pelaksanaan---perjanjian yang --------------------------------------------------------------------

Contoh ;
-------------------------------------Pasal 10 --------------------------------------Force Majeure Apabila terjadi kelambatan atau kegagalan oleh salah satu pihak untuk-------memenuhi kewajiban sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian ini, yg ----disebebkan oleh karena tindakan atau kejadian yg dpt ditimbulkan atau ------diakibatkan suatau kejadian diluar kemempuan para pihak seperti banjir, -----badai, gempabumi, pemogokan, huru-hara, peledakan, sabotase, ---------------pertempuran,peperangan, embargo, pemberontakan, maka kelambatan atau ---kegagalan tsb karenanya tdk boleh dianggap sesalahan pihak ybs, melainkan-- dilindungi dan tdk akan mengalami tuntutan atas

kerugian yg diderita oleh ----pihak lainya.-----------------------------------------------------------------------

Klausula pilihan Hukum


Para pihak bebas menentukan pilihan hukum berkaitan dengan hukum apakah yang akan digunakan bilaman terjadi sengketa Contoh ; kecuali ditetapkan lain dalam persetujuan ini pelaksanaan dan operasi persetujuan ini akan diatur, tunduk kepada dan ditafsirkan sesuai dengan hokum Indonesia Klausula keseluruhan Yg dimaksud dng keseluruhan adalah adalah bahwa obyek perjanjian yg diatur di dalamnya merupakan suatu kesatuan yg utuh, artinya tdk blh ditafsirkan secara terpisah dan atau secara sendiri-sendiri.jadi satu pasal mempunyai kaitan dng pasal-pasal lainya Contoh ; -------------------------------------Pasal 6----------------------------------------Keseluruhan perjanjian Perjanjianini serta lampiran-lampiranya merupakan bagian yg tidak-----------terpisahkan dan merupakan suatau kesatuan dari perjanjian ini yang berisikan keseluruhan perjanjian antara para pihak berkenaan dengan hal pokok --------perjanjian ini, menggantikan serta membatalkan semua perjanjian 2x ---------sebelumnya, negosiasi 2x , kewajiban-kewajiban dan sesuatau yg hrs----------dikerjakan serta tulisan yg berknaan dng hal pokok perjanjian ini--------------

BAGIAN PENUTUP ada 4 hal yang harus diingat dalam bagian ini, yaitu;

a. sebagai suatu penekanan bahwa kontrak ini adalah alat bukti contoh : perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) masing-masing bermeterai cukup yang mempunyai kekuatan hukum yang sama, untuk masing-masing pihak b. sebagian bagian yangmenyebutkan tempat pembuatan dan penandatangan contoh : Demikian perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak pada hari, tanggal, c. sebagai ruang untuk menyebutkan saksi 2x contoh : Demikian perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak, serta oleh Eko dan Amir masing-masing sebagai saksi-saksi mengapa dalam kontrak diperlukan saksi-saksi ? perlunya adalah pada saat terjadinya sengketa antara para pihak. Karena selain kontrak itu sendiri saksi-saksi juga merupakan alat bukti pasal 1866 BW atau pasal 164 RIB alat bukti dalam perkara perdata adalah ; 1.bukti tulisan 2.bukti dg saksi-saksi 3.persangkaan 2x 4.pengakuan dan sumpah syarat untuk menjadi saksi-saksi; dianggap sbg tdk cakap menjadi saksi adalah para anggota

keluarga dan semenda dlmgaris lurus dari salah satu pihak, begitu pula suami/istri sekalipun telah cerai (pasal 1910 BW)

selain itu harus memenuhi unsure 2x kecakapan melakukan

perbuatan hokum seperti juga para pihak dalam suatu perjanjian d. sebagai ruang untuk menempatkan tanda tangan para pihak

LAMPIRAN-LAMPIRAN h. Yang perlu diketahui mengenai lampiran adalah : a. tidak semua kontrak memiliki lampiran b. diperlukan lampiran adalah apabila terdapat bagian 2x yang

memerlukan penjelasan yang apabila dimasukan dalam kontrak akan sangat panjang, atau membuat gambar, serta penjelasan lainnya c. lampiran merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan dengan perjanjian yang melampirinya Contoh kontrak dengan bagian-bagiannya :

BAGIAN Bagian Pembukaan : Judul

CONTOH KONTRAK

PERJANJIAN KREDIT BANK

Waktu penanda- Pada hari ini, Senin, tanggal satu Mei tahun dua ribu tanganan Kontrak (01-05-2000), kami yang bertanda tangan di bawah ini : Komparisi (Pihak Bank) 1. Oki Daeng Paricu, Pemimpin Cabang Bank Adel, -------bertempat tinggal di Jalan Walet Nomor 6 Kelurahan Cikunir Kecamatan Pondok Gede, Kabupaten Bekasi, dalam hal ini bertindak dalam kedudukannya tersebut di atas, ----------------------------------------------------

berdasarkan kuasa di bawah tangan bermeterai cukup, tertanggal 10 Mei 2000 Nomor : 123/MFAD/5/00, demikian bertindak untuk dan atas nama Direksi mewakili Perseroan Terbatas (PT) Bank Adel yang didirikan dengan akta tertanggal 09 Maret 1997 Nomor 1 dibuat dihadapan Rudi, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta, untuk cabangnya di Bekasi. ------------------------------------------------------------Selanjutnya, dalam perjanjian ini disebut Bank. ----Komparisi (Pihak Kedua) 2. Agus, Swasta, bertempat tinggal di Jalan Walet No. 6 Kelurahan Cikini, Kecamatan Pondok Gede, Kabupaten Bekasi, dan Titis, Swasta, bertempat tinggal di Jalam Walet Nomor 5 Kelurahan Cikunir, Kecamatan Pondok Gede, Kabupaten Bekasi, dalam hal ini bertindak masing-masing dalam kedudukannya sebagai Direktur Utama dan Direktur Operasi, demikian berdasarkan surat persetujuan di bawah tangan, bermeterai cukup dari seorang komisaris, dan demikian berdasarkan Pasal 12 Anggaran Dasarnya berwenang untuk mewakili perseroan terbatas PT. Palaguna berkedudukan di Bekasi, yang didirikan dengan akta tertanggal 09 Maret 1997 Nomor 1, dibuat di hadapan Rudi, Sarjana Hukum, notaris di Bekasi, Anggaran Dasar mana telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Nomor : 1234567. Selanjutnya, dalam perjanjian ini disebut Debitur. -----------------------------------------

Recitals

Kedua belah pihak (Bank dan Debitur) -----------------------menerangkan terlebih dahulu bahwa : -----------------------1. Para Debitur memerlukan tambahan modal kerja untuk meningkatkan volume usahanya, terutama untuk

pengadaan barang-barang modal ; ------------------------------------------------------------2. Salah satu cara untuk memproleh tambahan modal kerja tersebut adalah dengan fasilitas kredit bank. ------------------------------------------------------------3. Untuk keperluan tersebut Debitur telah mengajukan permohonan kreditnya kepada Bank sebagaimana

suratnya Nomor : 123/ABC/IV/2000 tanggal 19 April 2000. ------------------------------------------------------------4. Bank setuju untuk memberikan fasilitas kredit kepada Debitur, sebagaimana ternyata dalam suratnya Nomor 098/BA/IV/2000 tanggal 26 April 2000. ------------------------------------------------------------Ruang Lingkup Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka kedua belah pihak (Bank dan Debitur) telah mufakat dan setuju untuk saling mengikatkan diri membuat

perjanjian kredit ini dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana diuraikan dalam pasal-pasal berikut : -----------------------------------------------------------------Isi/Pasal-pasal Kontrak Ketentuan Umum ------------------------ Ketentuan Umum --------------------(Definisi) Dalam perjanjian ini, yang dimaksud dengan : --------------------------------------------- Pasal 1 --------------------------

1.1. Bank adalah Perseroan Terbatas (PT) Bank ADEL Cabang Bekasi yang berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta yang didirikan dengan akta tertanggal 09 Maret 1997 Nomor 1 dibuat di hadapan Rudi, Sarjana Hukum, notaris di Jakarta. -------------------------------------------------------------1.2. Debitur adalah Perseroan Terbatas (PT) Palaguna berkedudukan di Bekasi, Jalan Walet Nomor 5 yang didirikan dengan akta tertanggal 09 Maret 1997 Nomor 1, dibuat di hadapan Rudi, Sarjana Hukum, notaris di Bekasi. -------------------------------------------------------------1.3. Plafond adalah jumlah maksimal pinjaman yang diberikan Bank kepada Debitur. -------------------------------------------------------------1.4. Repayment Schedule adalah daftar angsuran tiap-tiap bulan yang harus dan menjadi kewajiban debitur untuk membayarnya setipa tanggal 25 bulan berjalan. -------------------------------------------------------------1.5. Pinjaman adalah orang/pihak lain yang memberikan jaminan/agunan atas Pinjaman yang diterima Debitur dari Bank. Ketentuan Pokok ---------------------------- Pasal 2 ---------------------------Klausula Transaksional ----------------------- Fasilitas Kredit -----------------------a. Kesediaan Memberikan Pinjaman. -------------------------Atas dasar syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam perjanjian ini dan tersedianya dana, BANK

menyetujui untuk memberikan fasilitas kredit dalam bentuk kredit dengan angsuran dalam mata uang rupiah, dan DEBITUR setuju untuk menerima fasilitas kredit ini dan dengan ini secara tegas mengaku pada saat ini berhutang kepada BANK sebesar

Rp.360.000.000,00 (tiga ratus enam puluh juta rupiah), selanjutnya disebut PINJAMAN, jumlah mana belum termasuk bungan dan biaya-biaya lainnya yang harus dibayar oleh DEBITUR. b. Pinjaman tersebut diberikan untuk JANGKA WAKTU 36 (tiga puluh enam) bulan, yang dimulai sejak tanggal satu bulan Mei tahun dua ribu (01-05-2000) sampai dengan tanggal tiga puluh April tahun dua ribu tiga (30-042003). Klausula Antisipatif 2.1.3. Apabila dianggap perlu oleh Bank dan atau apabila pemberian Pinjaman ini dapat membahayakan kelangsungan usaha BANK, maka BANK

mempunyai hak untuk meninjau kembali secara berkala dan atau membatalkan pinjaman dan atau menurunkan plafond Pinjaman yang bisa diberikan kepada Debitur menurut perjanjian ini, dengan atau tanpa terlebih dahulu memberitahukan kepada Debitur dan Bank tidak bertanggung jawab kepada Debitur atas segala akibat yang ditimbulkan sehubungan dengan pembatalan

Pinjaman atau penurunan Plafond tersebut. Dalam

hal ini Debitur tidak akan mengajukan tuntutan hukum berupa apa pun juga (antara lain

tuntutanganti rugi) kepada BANK. Kalusula Transaksional 2.2. Bunga, provisi, denda dan biaya-biaya lainnya ----2.2.1. Bunga. Debitur berkewajiban untuk membayar bunga pinjaman kepada BANK dengan suku bunga 12 % pertahun -----------------------------------------------Bunga mana dihitung sejak hari dan tanggal pinjaman ditarik oleh DEBITUR dari BANK s/d hari dan tanggal dibayar kembali dengan penuh dan atau lunas secara

sebagaimana

mestinya

oleh

DEBITUR

kepada BANK -----------------------------------------------4.2.2 Provisi Debitur berkewajiban pula untuk

membayar kepada Bank, provisi kredit sebesar Rp.250.000,- yang dibayar secara sekaligus sebelum pencairan pinjaman oleh BANK. -----------------------------------------------4.2.3 Apabila terjadi keterlambatan

pembayaran angsuran dan bunga pinjaman oleh DEBITUR maka akan dikenakan denda sebesar 3 permil per tahun dihitung setiap

hari kelambatan pembayaran kewajiban DEBITUR di maksud. ----------------------4.2.4 Biaya-biaya lainnya

-------------------------DEBITUR berkewajiban membayar biaya administrasi Rp.200.000,kepada yang BANK dibayar sebesar secara

sekaligus sebelum pencairan pinjaman oleh BANK, selain itu, DEBITUR juga

berkewajiban untuk membayar biaya yang mungikin timbul dari pemberian pinjaman ini, seperti biaya notaris dan biaya

penutupan asuransi. 2.3. Penggunaan Hasil Pinjaman ---------------------------2.3.1 DEBITUR menyetujui bahwa pinjaman yang diberikan berdasarkan perjanjian kredit ini akan digunakan oleh DEBITUR untuk

keperluan pembelian kendaraan operasional DEBITUR. -------------------------------------------------2.3.2 BANK tidak bertanggung yang jawab tidak atas sesuai

penggunaan

pinjaman

dengan isi Pasal 2 ayat (2.3).2.3.1 tersebut di atas dan BANK sewaktu-waktu berdasarkan Pasal 9.1.8. Perjanjian ini dapat meminta pelunasan pinjaman apa bila penggunaan

pinjaman di luar keperluan tersebut di atas. -------------------------------------------------Ketentuan Penunjang Condition Presedent ---------------------- Pasal 3 ------------------------------------------------ Penarikan Pinjaman -----------------Persyaratan tersebut di bawah ini harus terlebih dahulu - - dipenuhi oleh DEBITUR sebelum penerikan pinjaman

dilakukan. ------------------------------------------------------3.1. Pernyataan dan Agunan -----------------------------------------------------------Pernyataan dan agunan DEBITUR yang tercantum dalam Pasal 6 Perjanjian ini adalah benar dan sesungguhnya masih berlaku pada tanggal penerikan serta semua permufakatan DEBITUR yang disebut di sini telah dipenuhi dan tidak akan terjadi hal-hal seperti yang disebutkan dalam Pasal 9 perjanjian ini atau setiap kejadian yang telah beberapa waktu kemudian akan menimbulkan kejadian sebagaimana disebutkan dalam pasal 9 perjanjian ini.

3.2.BANK sudah menerima 3.2.1 Bukti yang memuaskan bahwa DEBITUR telah membayar semua materai, pajak dan biaya lainnya kepada negara sehubungan dan dengan

pelaksanaan

penyerahan

pendaftaran

perjanjian kredit ini, instrumen dan lain-lain dokumen yang telah ditentukan dalam perjajian

kredit ini. -----------------------------------------------------3.2.2 Kopi dari semua perizinan usaha DEBITUR yang diperlukan guna kelangsungan usahanya,

termasuk yang diperlukan sehubungan dengan pemberian pinjaman ini, dan lain-lain dokumen yang diharuskan dan disahkan kebenarannya oleh Pejabat yang berwenang. -----------------------------------------------------3.3.Agunan Bank sudah menerima agunan sebagaimana yang tercantum 3.4.Kredit dalam Pasal 8 Perjanjian ini. Macet

DEBITUR dan atau penjamin tidak memiliki kredit macet di BANK mana saja termasuk lembaga

pembiayaan mana saja dan atau kreditur lainnya. ----------------------------- Pasal 4 ------------------------------------------------ Pembuktian Hutang --------------------Klausula Antisipatif Debitur menyetujui bahwa pinjaman DEBITUR kepada -----BANK berdasarkan perjanjian kredit ini pada waktu-waktu tertentu akan dibuktikan dari ;

4.1. Rekening-rekening pinjaman yang dipegang dan ---------diperlihara oleh BANK 4.2.Surat Aksep, tanda terima uang atau instrumen lainnya yang ditentukan oleh BANK

4.3.Pembuktian, catatan-catatan dan administrasi yang dipegang dan dipelihara oleh BANK mengenai atau berhubungan DEBITUR. 4.4.Surat-surat dikeluarkan dan dokumen-dokumen oleh lainnya yang BANK dengan pemberian pinjaman oleh

------------------------------- Pasal 5 -----------------------------------------------Pembayaran Kembali ------------------Klausula Transaksional 5.1. Pembayaran Kembali.--------------------------------------Pinjaman yang diperoleh berdasarkan perjanjian kredit ini akan dibayar sampai lunas paling lambat pada tanggal 30 April 2003. Pembayaran mana akan dilakukan oleh Debitur kepada Bank dengan cara mengangsur Pokok Pinjaman sebesar Rp.10.000.000,00 ditambah Bunga Pinjamam sebesar Rp.360.000,- tiap-tiap tanggal 25 bulan berjalan, pembayaran mana dimulai untuk pertama kalinya pada tanggal 25 Mei 2000 dan untuk terakhir kalinya paling lambat pada tanggal 30 April 2003, sebagaimana

ternyata yang diuraikan dalam repayment schedule yang menjadi bagian dan merupakan sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dengan perjanjian kredit ini. -------------------------------------------------------------5.2. Waktu dan Tempat Pembayaran Kembali. -------------------------------------------------------------Bilamana pembayaran tersebut di atas pada poin 5.1. harus dilaksanakan jatuh bukan pada hari kerja Bank, maka pembayaran tersebut harus dilakukan pada hari kerja berikutnya. -------------------------------------------------------------Semua pembayran tersebut di atas dilakukan di kantor Bank di mana rekening debitur dibuka. -------------------------------------------------------------5.3. Pembayaran Kembali Bebas dari Potongan. -------------------------------------------------------------Semua pembayaran atau pembayaran kembali yang wajib dilakukan oleh Debitur kepada Bank berdasarkan perjanjian ini, harus bebas, tanpa pengurangandan atau pemotongan untuk pajak-pajak, biaya-biaya atau

pungutan-pungutan dan beban-beban apa pun juga yang dikenakan oleh instansi perpajakan yang berwenang. -------------------------------------------------------------5.4. Prioritas Penggunaan Pembayaran kembali. -------------------------------------------------------------Setiap jumlah uang yang diterima oleh Bank sehubungan dengan perjanjian kredit ini akan dipergunakan dengan

urutan prioritas sebagai berikut atau dengan urutan lain yang dipandang baik oleh Bank : -------------------------------------------------------------5.4.1. Setiap jumlah terhutang yang tidak dicantumkan dalam paragraf ini.

5.4.2. Setiap provisi, biaya administrasi dan fee lainnya. 5.4.3. Denda atas tunggakan bunga pinjaman dan atau tunggakan 5.4.4. Tunggakan 5.4.5. Tunggakan 5.4.6. Kewajiban bunga bunga pokok atas pokok pinjaman dan pokok pinjaman. pinjaman. pinjaman. atau pokok

pinjamana pada bulan yang bersangkutan (bulan berjalan) 5.5. Biaya-biaya Penagihan Pembayaran Kembali. -------------------------------------------------------------Apabila Debitur dalam di melakukan atas, pembayran dahulu

kewajibannya

tersebut

terlebih

dilakukan penagihan-penagihan oleh Bank, maka biayabiaya penagihan tersebut, termasuk untuk upah kuasa hukum. Bank menjadi beban yang harus dibayar oleh Debitur. --------------------------------------------------------------

-------------------------------------------------------Klausula ----------------Pernyataan dan

Pasal

Jaminan

Debitur

----------Antisipatif Debitur menyatakan dan menjamin Bank hal- hal sebagai berikut :--------------------------------------------------------6.1. Perikatan Perjanjian. -------------------------------------6.1.1. Perjanjian kredit ini dan instrumen serta dokumen lain -------------------------------------------------------------yang diisyaratkan dalam Perjanjian Kredit ini bila dilaksanakan dan diserahkan akan merupakan suatu kewajiban hukum yang sah dan mengikat bagi debitur dan karenanya dapat dieksekusi sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang

tercantum didalamnya. ------------------------------------------------------6.1.2. Perjanjian Kredit ini dan instrumen serta

dokumen lain yang diisyaratkan oleh perjanjian kredit ini tidak dan tidak akan melanggar undangundang, peraturan, ketetapan atau keputusan dari Negara Republik Indonesia. ------------------------------------------------------6.1.3. Semua Jenis surat-surat, izin-izin dan instrumen serta dokumen lain yang diperlukan atau

diharuskan sehubungan dengan perjanjian kredit

ini, telah dibuat dan diperoleh. ------------------------------------------------------6.2. Perkara Pidana dan Perdata. ----------------------------Debitur tidak terlibat dalam perkara pidana maupun perdata, tuntutan pajak atau sengketa yang sedang berlangsung atau menurut pengetahuan Debitur akan menjadi ancaman dikemudian hari atau yang dapat berakibat negatif terhadap Debitur atau harta

kekayaannya, yang nantinya mempengaruhi keadaan keuangan atau usahanya atau dapat mengganggu

kemampuannya untuk melakukan kewajibannya untuk membayar (kembali) Pinjaman berdasarkan Perjanjian Kredit ini. ------------------------------------------------------------------------------------------ Pasal 7 ------------------------Klausula Affir-----------matif --------------Kewajibankewajiban Debitur Convenant Debitur berjanji dan menyetujui selama fasilitas ------------pinjaman tersedia dan hingga pembayaran penuh dan lunas atas seluruh jumlah uang yang berhutang berdasarkan

perjanjian kredit ini, maka debitur wajib melakukan halhal sebagai berikut :---------------------------------------7.1. Memelihara pembukuan, administrasi dan catatancatatan yang cukup mengenai usaha yang dijalankan

oleh Debitur sesuai dangan dan menurut prinsipprinsip dan praktek-praktek akuntansi yang umum diterima di Indonesia dan diterapkan secara terusmenerus. ---------------------------------------------------------7.2.Mengizinkan pegawai/ karyawan dan atau wakil-wakil Bank pada waktu (waktu) yang layak untuk serta

memeriksa kekayaan dan usaha Debitur

barang barang agunan dan audit pembukuan catatancatatan dan administrasi Debitur dan membuat salinan-salinan atau kopi atau catatan-catatan dari padanya. ---------------------------------------------------------7.3. Mengasuransikan atau menyuruh mengasuransikan atas barang-barang yang sekarang telah dan atau dikemudian hari akan diagunkan oleh Debitur atau Penjamin kepada Bank pada perusahaan asuransi yang disetujui oleh Bank terhadap bahaya/risiko serta nilai/harga asuransi dan dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan asuransi yang juga harus disetujui oleh Bank. ---------------------------------------------------------Dalam polis-polis asuransi wajib ditetapkan bahwa bank adalah pihak satu-satunya yang berhak

menuntut, menagih dan menerima pembayaran uang ganti rugi asuransi dari perusahaan asuransi ats nama Debitur, Debitur dan atau perusahaan asuransi

tersebut tersebut kepada

tidak tanpa bank

dapat

menghentikan secara

asuransi tertulis hari

pemberitahuan minimal 30

(tiga

puluh)

sebelumnya. ---------------------------------------------------------7.4. Debitur harus segera melakukan pemberitahuan secara tertulis kepada Bank tentang : ---------------------------------------------------------7.4.1. Semua tuntutan perkara perdata terhadap Debitur yang nilainya minimal 1/3 (satu per tiga) dari jumlah kredit yang diperoleh. ---------------------------------------------------7.4.2. Suatu perkara atau tuntutan hukum yang terjadi antara Debitur dan suatu badan

pemerintahan. ---------------------------------------------------7.4.3. Informasi keuangan dan lain-lain informasi mengenai kondisi atau operasi perusahaannya bilamana diperlukan atau diminta oleh Bank. ---------------------------------------------------7.5. Debitur wajib mendapat persetujuan tertulis -----terlebih dahulu dari Bank, apabila : ---------------7.5.1 Akan menerima suatu pinjaman uang atau fasilitas keuangan, fasilitas leasing berupa apa pun juga dari orang/pihak lain. ---------------------------------------------------

7.5.2.Akan menjual, menyewakan memindahkan hak sebagian besar atau seluruh harta kekayaan debitur bergerak dengancara atau atau mengagunkan perusahaan barang-barang milik juga Debitur kepada

bagaimananpun

orang/pihak lain siapa pun juga. ---------------------------------------------------Klausula Negatif Convenant 7.6. Debitur tidak bolehmengikatkan diri sebagai------Penjamin / avalis/bortogh untuk menjamin hutang orang/ pihak lain siapa pun juga. ------------------------------------------------------------------------------------ Pasal 8 -------------------------------------------------- Jaminan -----------------------Klausula Spesifik dan Antisipatif 8.1. Guna menjamin pembayaran kembali sampai lunas, tertib dan dengan secara sebagaiman mestinya semua dan setiap jumlah uang yang terhutang dan wajib dibayar oleh DEBITUR kepada BANK yang timbul dari atau berdasarkan perjanjian ini

(termasuk penambahan,

perubahan-perubahan,

penambahandan

pembaharuan-pembaharuannya

atau perpanjangannya, di kemudian hari yang akan dibuat antara BANK dan KREDITUR, baik berupa hutang pokok, bunga ,provis maupun biaya-biaya lainnya, serta hutang-hutang lain DEBITUR berupa apa pun juga kepada BANK yang timbul dari atau berdasarkan Perjanjian ini, yang sekarang telah dan

atau yang akan ada di kemudian hari, maka dibuat dan ditandatangani perjanjian-(perjanjian) jaminan (selanjutnya disebut PERJANJIAN-PERJANJIAN) sebagai berikut : --------------------------------------------------------8.1.1. Pemberian Hak Tanggungan atas Sebidang tanah yang terletak di Bekasi, Kecamatan Pondok gede, Kelurahan Cikunir, setempat dikenal denhgan nama Jalan cenderawasih, sebagaimana diuraikan dalam Sertifikat ahk Guna Bangunan Nomor 2000/2000, gambar Situasi Nomor 2001/2000 tanggal 01-012000, tercatat atas nama agus (dalam

perjanjian kredit ini disebut Penjamin). -------------------------------------------------Meliputi juga bangunan (bangunan) yang

berdiri di atas, yang didirikan berdasarkan surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang

berikut pula dengan segala sesuatu yang sekarang ada, tertanam, berdiri termasuk, tetapi tidak terbatas pada bangunan,hasil karya, tanaman dan segala sesuatu yang kelak dikemudian hari akan ada, tertanam, berdiri dan atau diperoleh diatas tanah maupun dibawah permukaan bidang tanah hak itu,

yang

dianggap

sebagai

kesatuan

dan

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari bidang tanah tersebut. -------------------------------------------------8.1.2. Perjanjian Fidusia atas barang-barang

bergerak milik Debitur dan atau penjamin, terutama atas kendaraan operasional yang akan dibelinnya dari dana Pinjaman yang diterima Debitur dari Bank berdasarkan perjanjian kredit ini. -------------------------------------------------Satu dan lain sebagaimana akan dibuatkan

perjanjiannya secara tersendiri yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan merupakan satu kesatuan dengan perjanjian ini. --------------------------------------------------------------------------------------- Pasal 9 --------------------------Klausula Antisipatif --------------------- Kelalaian/Pelanggaran --------------------9.1. Bilamana terjadi atau timbul salah satu hal atau peristiwa yang ditetapkan di bawah ini akan merupakan suatu ---kejadian kelalaian/pelanggaran terhadap perjanjian ini : 9.1.1. Debitur dan atau Penjamin lalai --------------------------------------------------------Melaksanakan sesuatu kewajiban atau melanggar suatu ketentuan yang termaktub dalam perjanjian kredit ini, terutama (tetapi tidak terbatas)

bilamana Debitur tidak atau lalai membayar cicilan

pada

waktunya

kepada

Bank

sesuatu

jumlah

Pinjaman dan atau bunga, provisi dan lain-lain jumlah uang yang sudah wajib dibayar. --------------------------------------------------------9.1.2. Kekayaan Debitur dan atau Penjamin atau barangbarang yang menjadi agunan untuk pembayaran dan pembayaran kembali Pinjaman yang ditetapkan dalam Pasal 8 perjanjian kredit ini, baik sebagian atau seluruhnya disita atau dinyatakan dalam sitaan oleh instansi yang berwenang. --------------------------------------------------------9.1.3. Bilamana ternyata bahwa sesuatu pernyataan atau jaminan atau agunan yang diberikan oleh Debitur dan atau Penjamin kepada bank dalam perjanjian kredit ini atau dalam Perjanjian Jaminan tidak benar atau tidak sesuai dengan kenyataannya. --------------------------------------------------------9.1.4. Bilamana Debitur dan atau penjamin (sebagaimana disebut dalam pasal 8 perjanjian kredit ini) oleh instansi yang berwenang dinyatakan berada dalam keadaan pailit atau diberikan penundaan pembayran (surseance van betaling). --------------------------------------------------------9.1.5. Bilamana Debitur dan atau Penjamin atau bilamana orang/pihak lain mengajukan permohonan kepada instansi yang berwenang untuk menyatakan Debitur dan atau penjamin pailit atau untuk diberikan

penundaan pembayaran (surseance van betaling). --------------------------------------------------------9.1.6. Bilamana Debitur dan atau Penjamin lalai

melaksanakan sesuatu kewajiban atau bilamana Debitur dan atau Penjamin melakukan pelanggaran terhadap sesuatu ketentuan dalam suatu perjanjian dengan orang/pihak lain termasuk yang mengenai atau yang berhubungan dengan pinjaman

uang/pemberian fasilitas kredit di mana Debitur dan atau Penjamin adalah sebagai pihak yang menerima pinjaman atau sebagai penjamin. --------------------------------------------------------9.1.7. Bilamana Penjamin meninggal dunia, dibubarkan / --------------------------------------------------------dilikuidasi atau dinyatakan berada di bawah

pengampuan / curatele. ------------------------------9.1.8. bilamana Debitur mempergunakan hasil Pinjaman untuk membiayai keperluan lain di luar keperluan tersebut dalam Pasal 2.3. perjanjian kredit ini. --------------------------------------------------------9.1.9. Apabila pihak lain yang diberi Pinjaman oleh Bank dengan agunan yang sama dengan agunan yang diberikan oleh Debitur sebagaimana diuarikan

dalam pasal 8 perjanjian kredit ini, melakukan salah satu kelalaian/pelanggaran sebagaimana ditentukan dalam pasal 9.1.1. sampai dengan pasal 9.1.8.

perjanjian kredit ini. --------------------------------------------------------Klausula Antisipatif & Transaksional 9.2. maka dalam hal suatu kejadian kelalaian/pelanggaran - - - sebagaimana Pasal 9.1. tersebut di atas terjadi dan -----berlangsung, maka : ----------------------------------------9.2.1. Kewajiban Bank untuk memberikan Pinjaman kepada Debitur berdasarkan perjanjian kredit ini akan berakhir/berhenti dengan seketika ; --------------------------------------------------------9.2.2. Semua dan setiap jumlah uang yang pada waktu itu terhutang oleh debitur berdasarkan perjanjian kredit ini menjadi dengan dapat dapat dan ditagih secara

pembayarannya

seketika

sekaligus lunas oleh Bank tanpa perlu teguran aau peringatan berupa apa pun dan dari siapa pun juga ; dan --------------------------------------------------------9.2.3. bank berhak untuk dengan seketika menjalankan hak-hak dan wewenangnya yang timbul dari atau berdasarkan Perjanjian Jaminan yang disebut dalam Pasal 8 perjanjian kredit ini. --------------------------------------------------------------------------------------- Pasal 10 -------------------------Klausula -------------------- Proteksi Penghasilan Bank ----------------Antisipatif 10.1. Jika pada suatu waktu Bank menetapkan (penetapan ----

mana berlaku dan mengikat terhadap Debitur) bahwa telah terjadi perubahan pada undang-undang, Peratuan pemerintah, petunjuk pelaksanaan atau penafsirannya yang mengakibatkan : -------------------------------------10.1.1. Bank dibebankan pajak, bea, pungutan atau biaya terhadap atau sehubungan dengan pembayran kembali Pinjaman dan atau pembayaran bunga atas Pinjaman (tidak termasuk pajak penghasilan atas atau 10.1.2. Perubahan pada dasar pungutan pajak terhadap Bank sehubungan dengan pembayran kembali Pinjaman dan atau pembayran bunga atas seluruh pendapatan/penghasilan Bank),

Pinjaman (tidak termasuk pajak penghasilan atas seluruh 10.1.3. Bank pendapatan/penghasilan dibebankan suatu Bank), biaya atau yang

mengakibatkan bertambahnya biaya bagi Bank untuk atau dalam membiayai permberian atau pemeliharaan berarti Pinjaman dalam jumlah yang ;

Maka atas permintaan Bank, Debitur wajib selambatlambatnya dalam 7 (tujuh) hari kerja membayar tambahan biaya tersebut kepada Bank. --------------------------------------------------------------

10.2. Setiap keputusan atau penetapan yang dibuat oleh Bank tentang besarnya jumlah uang yang wajib dibayar oleh Debitur berdasarkan pasal ini mengikat terhadap Debitur (kecuali jika terdapat kesalahan perhitungan). 10.3. Bank berjanji segera memberitahukan kepada Debitur jika terjadi atau timbul peristiw atau hal yang dapat memberikan hak kepada Bank untuk menuntut

pembayaran tambahan yang diuraikan di atas tadi. ----------------------------------- Pasal 11 ------------------------------------------------ Lain-Lain Ketentuan ---------------------Klausula Antisipatif 11.1. Alamat Surat-Menyurat.-----------------------------------11.1.1. - Semua surat-menyurat atau pemberitahuan yang perlu dikirim oleh masing-masing pihak kepada pihak yang lain mengenai atau sehubungan dengan perjanjian ini harus dilakukan dengan Surat

Tercatat atau melalui ekspedisi, kawat atau teleks kepada alamat-alamat di bawah ini : ----------------BANK Alamat : ADEL ; : Jalan Walet Nomor 6 Bekasi ; -------------------------------Telepon : 123456789 ;

Teleks

: 987654321 ;

Faksimile : 192837465 ; DEBITUR : PT PALAGUNA ; Alamat : Jalan Belibis Nomor 5 Bekasi ; Telepon Teleks : 564738291 ; : 546372819 ;

Faksimile : 918273645 ; 11.1.1. Baik BANK maupun DEBITUR dapat mengganti alamatnya dengan memberitahukan secara

tertulis kepada pihak lainnya. Pemberitahuan dari bank kepada Debitur dianggap diterima : 11.1.1.1.- Jika dikirim secara pribadi dan pada ;

tanggal 11.1.1.2. 7

penerimaan

atau

Jika dikirim melalui pos tercatat (tujuh) hari setelah tanggal

pengirimannya, dan atau ; --------------11.1.1.3.- Jika dikirim melalui telegram 5 (lima) hari terhitung sejak penerimaan berita

untuk dikirim oleh pejabat komunikasi, dan 11.1.1.4.- Jika dikirim atau melalui hari teleks ; atau

faksimile, (dengan Kuasa

pada

pengirimannya penerimanya)

konfirmasi

11.2. Wewenang Mendebet Rekening.--------------------------Debitur dengan ini memberi kuasa dan wewenang penuh kepada bank untuk dari waktu ke waktu,

mendebet/memotong rekening Debitor pada Bank, baik di kantor pusat maupun di kantor-kantor cabang Bank di mana pun juga, baik berupa rekening giro, rekening tabungan, maupun rekening deposito, baik dalam mata uang rupiah maupun dalam mata uang lain, jumlah-jumlah uang yang besarnya setiap kali akan ditetapkan sendiri oleh Bank dan menggunakan/memakai jumlah-jumlah uang tersebut untuk membayar dan membayar kembali semua dan setiap jumlah uang yang sekarang telah dan atau di kemudian hari akan terhutang dan wajib dibayar oleh Debitur, berdasarkan perjanjian kredit ini, maupun instrumen dan lain-lain dokumen yang diharuskan, aktaakta atau perjanjian-perjanjian lainnya, berupa apa pun juga. Debitur denga ini pula (sekarang dan untuk di kemudian hari) melepaskan semua dan setiap haknya untuk

mengajukan keberatan atau perlawanan berupa dan dengan alasan apa pun juga terhadap

pendebetan/pemotongan atas rekening Debitur yang dilakukan oleh Bank sebagaimana diuraikan di atas. Klausula Transaksional 11.3. Bukti Kelalaian.--------------------------------------------Apabila ditetapkan suatu jangka waktu bagi Debitur untuk melakukan sesuatu kewajiban maka lewatnya jangka waktu yang bersangkutan merupakan suatu bukti yang sah dan cukup mengenai kelalaian Debitur,

sehingga bukti lain mengenai kelalaian tersebut tidak diperlukan. Klausula Antisipatif 11.4. Pengalihan hak.--------------------------------------------Debitur menyetujui dan karena itu seberapa perlu dengan ini memberi kuasa kepada Bank untuk

memindahkan atau menyerahkan piutang atau tagihantagihan Bank berdasarkan perjanjian kredit ini kepada pihak lain, dengan siapa Bank akan membuat

perjanjiannya, berikut semua hak, kekuasaan-kekuasaan dan jaiman-jaminan yang ada pada Bank berdasarkan perjanjian kredit ini atau Perjanjian Jaminan, dengan syarat-syarat dan perjanian-perjanjian yang dianggap baik oleh Bank.

11.5. Keterlambatan Melaksanakan hak.

Jika terjadi suatu kelalaian/pelanggaran oleh Debitur, di mana Bank tidak atau terlambat

melakukan/melaksanakan suatu hak, wewenang atau tuntutan terhadap kelalaian/pelanggaran Debitur

tersebut, itu tidak berarti melemahkan hak, wewenang atau tuntutan Bank yang akan dilakukannya, juga tidak dapat diartikan bahwa Bank melepaskan hak, wewenang atau tuntutan tersebut atau membenarkan terjadinya kelalaian/pelanggaran yang dilakukan oleh Debitur. 11.6. Keabsahan. Dalam hal salah satu atau beberapa ketentuan, pasal atau ayat dalam perjanjian kredit ini menjadi cacat, gugur secara yuridis, baik disebabkan oleh ketentuan hokum yang berlaku, ketetapan hakim atau badan peradilan atau pihak yang berwenang atau oleh sebabsebab hokum lainnya, maka hal tersebut tidak akan mengakibatkan pasal, ayat atau ketentuan lainnya yang tercantum dalam perjanjian kredit ini menjadi

mendapatkan akibat yang sama, melainkan tetap berlaku dan mengikat serta wajib untuk dilaksanakan oleh para pihak. Klausula Antisipa- 11.7.Pemilihan Domisili.---------------------------------------

tif Domisili Hukum (Penyelesaian Sengketa)

Mengenai perjanjian kredit ini dan semua akibatnya, Debitur memilih tempat kediaman hokum yang tetap dan semuanya di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri di Bekasi, demikian dengan tidak mengurangi hak dan wewenang Bank untuk mengajukan tuntutan hukum terhadap Debitur berdasarkan perjanjian ini di muka pengadilan (pengadilan) lain. ------------------------------

Klausula Transaksional

11.8.Lain-lain.--------------------------------------------------Ongkos atau biaya-biaya yang bertalian dengan

perjanjian kredit ini, termasuk, tetapi tidak terbatas pada biaya-biaya Notaris dan atau Pejabat Pembuat Akta Tanah untuk Perjanjian Jaminannya, biaya-biaya penutupan asuransi, biaya advokat/pengacara, biaya perkara di muka maupun di luar pengadilan biaya untuk menagih Pinjaman tersebut dalam perjanjian kredit ini serta biaya pelaksanaan jaminannya, seluruhnya menjadi tanggungan dan harus dibayar oleh Debitur. -------------------------------------------------------------Bagian Penutup Demikian perjanjian kredit ini disetujui dan ditandatangani di Bekasi ------------------------------------------------------------------Pencantuman Saksi-saksi dengan dihadiri dan ditandatangani oleh saksi-saksi yang dikenal oleh kedua belah pihak (Debitur dan Bank), dibuat

Klausula Perjan- dalam rangkap 2 (dua)bermaterai cukup yang masing-masing jian Ini Sebagai mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk masing masing Bukti pihak (Debitur dan Bank). ---------------------------------------

Ruang Penandatanganan

Debitur PT Palaguna

Bank; PT Bank Adel

Oki Daeng Paricu Ruang Penandatanganan Saksi-saksi Noerhuda Saksi-saksi

Agus Titis

Refdikal

RESIKO - Prof Subekti memberikan definisi mengenai resiko yaitu kewajiban untuk memikul kerugian yang disebabkan oleh suatu peristiwa yang terjadi diluar kesalahan salah satu pihak yangmenimpa barang yang menjadi obyek perjanjian menurut pasal 1460 KUH.Pdt Jika barang yang dijual itu berupa barang yang sudah ditentukan , barang ini sejak saat pembelian adalah tanggungan si pembeli, meskipun penyerahanya belum dilakukan, dan si Penjual berhak menuntut harganya Jadi dari pasal tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa yang menangung resiko adalah pembeli. tapi berdasarkan SEMA No 3 tahun 1963 pasal 1460 dinyatakan tidak berlaku lagi menurut Prof Subekti apa yang ditetapkan dalam perjanjian tukar menukar, harus dipandang sebagai asas yang berlaku pada umumnya dalam perjanjian timbal balik dan seperti apa yang ditentukan dalam Pasal 1545 KUH.Perdata secara tepat sudah selayaknya bahwa resiko mengenai suatu barang itu dipikulkan kepada pemiliknya. Resiko dalam hal jual beli memiliki 3 ketentuan: 1. mengenai barang yang sudah ditentukan sejak saat pembelian resiko ada pada pembeli ( pasal 1460 KUH. Pdt ) pasal ini dianggap tdk berlaku bedasarkan SEMA No 3 th 1963 2. Mengenai barang yang dijual menurut berat, jumlah atau ukuran resiko ada pada penjual (Ps 1461 KUH.Pdt) 3. Mengenai barang 2x yang dijual menurut tumpukan resiko ada pada pembeli (ps 1462 KUH.Pdt )

Kesimpulan yang bisa diambil adalah selama barang belum diserahkan (levering) oleh penjual kepada pembeli resiko ada pada penjual.

KEADAAN MEMAKSA ( OVERMNACHT / FORCE MAJEURE ) beberapa pasal yang dapat digunakan sebagaipedoman ketentuan Force Majeure ; 1. Pasal 1244 KUH.Pdt Jika ada alasan untuk itu, si berhutang harus dihukum mengganti biaya , rugi dan bunga apabila ia tdk dpt membuktikan bahwa hal tidak atau tidakpada waktu yang hal tepat yg dilaksanakan tdk terduga, perikatan pun tdk itu, dpt

desebabkan

karena

suatu

dipertanggung jawabkan padanya kesemuanya itu pun jika itikad buruk tidaklah ada pada pihaknya 2. Pasal 1245 KUH.Pdt tidaklah biaya rugi dan bunga, harus digantinya, apabila lantaran keadaan memaksa atau lantaran suatu kejadian tidak disengaja si berhutang berhalangan memberikan atau berbuat sesuatu yang diwajibkan atau lanataran hal 2x yang sama telah melakukan perbuatan yang terlarang 3. Pasal 1545 KUH.Pdt Jika suatu barang tertentu, yang telah dijanjikan untuk ditukar, musnah diluar salah pemiliknya, maka perset6ujuan dianggap sebagai gugur, dan siapa yang dari pihaknya telah memenuhi persetujuan, dapat menuntut kembali barang yang ia telah berikan dalam tukar menukar

4. Pasal 1553 KUH.Pdt Jika selama waktu sewa, barang yang disewakan sama sekali musnah karena suatu kejadian yang tdk disengaja, maka persetujuan sewa gugur demi hukum dari rumusan pasal-pasal tersebut ada 3 yang harus dipenuhi untuk Force majeure, yaitu; 1. tidak memenuhi prestasi 2. ada sebab yang terletak diluar kesalahan ybs dan 3. faktor penyebab itu tidak terduga sebelumnya dan tidakdapat dfipertanggung jawabkan kepada ybs selain itu Force majeure oleh orang atau pihak ybs mengenai : bahwa ia tdk bersalah bahwa ia tidak memenuhi kewajibanya dengan jalan lainsekalipun dan ia menanggung resiko.

------------------PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS------------------------------------------ PT. TIRTATAMA GASINDO -------------------------------------------------------------Nomor : 36. ----------------------------------Pada hari ini, Selasa, tanggal sembilan belas Pebruari tahun dua ribu delapan (19-02-2008). ------------------------------------------------------------Pukul 08.00 W.I.B. (delapan Waktu Indonesia Barat) ; ------------------------- Berhadapan dengan saya, PRIAN RISTIARTO, Sarjana Hukum, Notaris di Purwokerto, dengan dihadiri saksi yang nama-namanya akan disebut dalam akhir akta ini : -----------------------------------------------------1.

Tuan Insinyur HARDIMANTO, lahir di Kebumen, pada tanggal dua

puluh April tahun seribu sembilan ratus enam puluh satu (20-04-1961), Warga Negara Indonesia, Swasta, bertempat tinggal di Jalan Balitung I/21, Rukun Tetangga 006, Rukun Warga 003, Kelurahan Selong, Kecamatan Kebayoran Baru, Kotamadya Jakarta Selatan, pemegang Kartu Tanda Penduduk (KTP) nomor : 09.5307.200461.7013 ; --------- untuk sementara waktu berada di Purwokerto ; --------------------------2.

Tuan FAJAR ADHISUCIPTO, lahir di Banyumas, pada tanggal sepuluh (10-10-1978), Warga Negara

Oktober tahun seribu sembilan ratus tujuh puluh delapan

Indonesia, Karyawan Swasta, bertempat tinggal di Perum KPN-GR Nomor 50, Rukun Tetangga 002, Rukun Warga 008, Kelurahan Bantarsoka, Kecamatan Purwokerto Barat, Kabupaten Banyumas, Nomor Induk Kependudukan : 3302251010780004 ; ---------------------------------------------------------Para penghadap tersebut di atas dengan ini menerangkan, bahwa dengan tidak mengurangi ijin dari pihak yang berwenang, telah sepakat dan setuju untuk bersama-sama mendirikan suatu perseroan terbatas dengan anggaran dasar sebagaimana yang termuat dalam akta pendirian ini, -------------------(untuk selanjutnya disebut Anggaran Dasar), sebagai berikut : -----------------------------NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN.-------------------------------------------------------Pasal 1.----------------------------------------1.

Perseroan terbatas ini bernama : -----------------------------------------

------------------------ PT. TIRTATAMA GASINDO ---------------------- selanjutnya dalam

Anggaran Dasar ini cukup disingkat dengan Perseroan), berkedudukan di Purwokerto. -----------------------------2. Perseroan dapat membuka cabang atau perwakilan di tempat lain, baik di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia sebagaimana yang ditetapkan oleh Direksi, dengan persetujuan dari Komisaris. -----------------JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN------------------------------------------------Pasal 2.------------------------------------------Perseroan didirikan untuk jangka waktu tidak terbatas .---------------------------MAKSUD DAN TUJUAN SERTA KEGIATAN USAHA.-----------------------------------------Pasal 3.----------------------------------------1. Maksud dan tujuan Perseroan ialah : ----------------------------------Berusaha dalam bidang perdagangan, pengangkutan pertanian, darat, perindustrian, jasa. -------------------------------------------------------------------------2. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas -----------------Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha-usaha sebagai berikut : a. Melakukan kegiatan perdagangan (jual beli) kapasitas pipa transmisi gas dan Bahan Bakar Minyak (BBM) lainya serta kegiatan bisnis penunjang : -----------------------------------------b. c. Melakukan kegiatan pendistribusian Gas dan Bahan Bakar Minyak Melakukan kegiatan Penyimpanan Gas dan Bahan Bakar ------Minyak (BBM) berserta kegiatan bisnis penunjangnya ; -------d. Menjalankan kegiatan perdagangan (termasuk export-import) minyak pelumas yang meliputi oli dan minyak gemuk ----------(greaser ) ;--------------------------------------------------------------(BBM) beserta kegiatan bisnis penunjangnya----------pembangunan,

percetakan, pertambangan dan

e. f.

Bertindak sebagai Penyalur Bahan Bakar SPBU (Station Pengisian Bertindak sebagai penyalur bahan bakar minyak tanah, solar, dan

Bahan Bakar) ; -------------------------------------------gas untuk keperluan rumah tangga, perkantoran, industri dan kapal laut ; --------------------------------------------------------g. Bertindak ; sebagai pengembang (Developer), kontraktor (pemborong) ---------------------------------------------------------sebagai bangunan gedung, meliputi usaha

konsultan, perencana dan pengawasan : ---------------dibidang pembangunan gedung yang dipakai untuk tempat tinggal, pendidikan, peribadatan, balai pengobatan, perkantoran, penginapan, perdagangan, pusat industri / pabrik, gedung terminal/stasiun, gedung olah raga, gedung kesenian dan hiburan, bangunan pergudangan, hangar dan sejenisnya ; ------------------------------ - dibidang bangunan jalan, jembatan dan landasan, meliputi usaha pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan jalan, -------jembatan dan landasan pesawat terbang ; ------------------------- dibidang instalasi listrik, instalasi pabrik, air minum, perpipaan (sanitair), bendungan serta ; -----------------------------------pekerjaan-

pekerjaan lain dalam bidang pembangunan baik bangunan basah maupun bangunan kering ; --------------h. Berusaha dibidang bidang pengolahan pertanian, hasil-hasil peternakan termasuk hasil-hasil usaha pertanian ; ; --------------------dalam (Agrobisnis); perdagangan

pertanian

---------------------------------pertambakan ; -------------------------------

----------------------------------------------------------- - perikanan darat dan

i. Mendirikan pabrik

kehutanan dari berbagai macam

; industri serta

----------------------------------------------------------memasarkan hasil-hasilnya, diantaranya dengan mendirikan ---- industri pengolahan hasil-hasil pertanian ; ------------------------ industri Minyak Atsiri ; ---------------------------------------------- industri Minyak pelumas (oli) dan ; -----------------------------j. industri Manufacturing ; -------------------------------------------Berusaha dalam Perdagangan umum termasuk juga perdagangan import-eksport, interinsulair dan lokal serta segala macam barang yang dapat dilakukannya baik untuk perhitungan sendiri maupun atas tanggungan pihak lain secara komisi menjadi ; agen -----------------------------------------------------------------

(perwakilan), distributor, grosier, leveransier dan supplier dalam arti yang seluas-luasnya baik di dalam negeri maupun di luar negeri dan; ----------------------------------- pengadaan barang-barang dan bahan baku ; -----------------k. Menjalankan usaha-usaha dibidang transportasi, baik penumpang maupun barang di darat, termasuk ekspedisi dan pergudangan ; ---------------------------------------------------------l. m. ------------------n. Menjalankan usaha-usaha dibidang jasa kecuali dalam bidang jasa konsultan dalam bidang manajemen, keuangan dan sumber daya manusia ; -----------------------------------------jasa persewaan mesin-mesin dan alat-alat berat ; -----------hukum dan pajak, antara lain : --------------------------------------Menjalankan usaha-usaha dibidang percetakan, penjilidan dan penerbitan ; -----------------------------------------------------------Menjalankan usaha-usaha dibidang pertambangan yang diijinkan oleh Pemerintah, antara lain penggalian Batuan Tambang, Tanah Liat, Granit, Gamping Pasir ;

jasa persewaan transportasi ; -----------------------------------

o. jasa kebersihan meliputi cleaning service, dan limbah air; -------------------------------------------------M O D A L..---------------------------------------------------------------------------Pasal 4.-------------------------------------1. Modal dasar Perseroan berjumlah Rp.500.000.000,00 (lima puluh juta rupiah), terbagi atas 1000 (seribu) lembar saham, masing-masing saham bernilai nominal sebesar Rp.500.000,00 (lima ratus ribu --------rupiah). --------------------------------------------------------------------------2. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor 25 % (dua puluh lima persen) atau sejumlah 250 (dua ratus lima puluh) saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp.125.000.000,00 (seratus dua puluh lima juta rupiah) oleh para pendiri yang telah mengambil bagian saham dan rincian serta nilai nominal saham yang disebutkan pada bagian akhir sebelum penutup akta. ----------------------------------3. Saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan oleh perseroan menurut keperluan modal Perseroan dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (untuk selanjutnya dapat disingkat dengan RUPS). Pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham mempunyai hak terlebih dahulu untuk mengambil bagian atas saham yang hendak dikeluarkan dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari sejak tanggal penawaran dilakukan dan setiap pemegang saham berhak mengambil bagian seimbang dengan jumlah saham yang mereka miliki (proporsional) baik atas jumlah saham yang akan dikeluarkan maupun atas jumlah sisa saham yang tidak diambil oleh pemegang saham lainnya. -----------------------------------------------------Apabila setelah lewat jangka waktu penawaran 14 (empat belas) hari tersebut, telah lewat dan ternyata masih ada sisa saham yang belum diambil bagian maka Direksi berhak menawarkan sisa saham tersebut kepada pihak ketiga --------------------------------------------------------------------------------------------------S A H A M.------------------------------------

-----------------------------------------Pasal 5.-------------------------------------1. 2. 3. 4. Semua saham yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah Saham atas nama. ----------------------------------------------------------------------------Yang boleh memiliki dan mempergunakan hak atas saham adalah Warga Negara Indonesia dan/atau badan hukum Indonesia. ------------Bukti pemilikan saham dapat berupa surat saham. -----------------------Dalam hal Perseroan tidak menerbitkan surat saham, pemilikan saham dapat dibuktikan dengan surat keterangan atau catatan yang dikeluarkan oleh Perseroan. -------------------------------------------------5. 6. 7. Dalam hal dikeluarkan surat saham, maka untuk setiap saham diberi sehelai surat saham. -----------------------------------------------------------Surat kolektif saham dapat dikeluarkan sebagai bukti pemilikan 2 (dua) saham atau lebih yang dimiliki oleh seorang pemegang saham. Pada surat saham harus dicantumkan sekurang-kurangnya : ------------a. nama dan alamat pemegang saham . -----------------------------------b. nomor surat saham. -------------------------------------------------------c. nilai nominal saham. ------------------------------------------------------d. tanggal pengeluaran surat saham. ---------------------------------------8. Pada surat kolektif saham sekurang-kurangnya harus dicantumkan : --------------------------------------------------------------------------------------a. nama dan alamat pemegang saham. ------------------------------------b. nomor surat kolektif saham. ---------------------------------------------c. nomor surat saham dan jumlah saham. ---------------------------------d. nilai nominal saham. ------------------------------------------------------e. Tanggal pengeluaran surat kolektif saham. ----------------------------9.

Surat saham dan surat kolektif saham harus ditandatangani oleh Direktur. ------------------------------------------------------------------------

------------------------ PENGGANTI SURAT SAHAM ---------------------------------------------------------------Pasal 6.-------------------------------------1. Dalam hal surat saham rusak atau tidak dapat dipakai, atas permintaan mereka yang berkepentingan, Direksi mengeluarkan surat saham

pengganti, setelah surat saham yang rusak atau tidak dapat tersebut diserahkan kembali kepada Direksi. ----------------------------------------2. Surat saham sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dimusnahkan dan dibuat berita acara oleh Direksi untuk dilaporkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham berikutnya. --------------------------------------3. Dalam hal saham hilang, atas permintaan mereka yang -----------------berkepentingan, Direksi mengeluarkan surat saham pengganti setelah menurut pendapat Direksi kehilangan tersebut cukup dibuktikan dan disertai jaminan yang dipandang perlu oleh Direksi untuk tiap peristiwa yang khusus. -------------------------------------------------------4. 5. 6. Setelah surat saham pengganti dikeluarkan, surat saham yang dinyatakan hilang tersebut, tidak berlaku lagi terhadap Perseroan. ----Semua biaya yang berhubungan dengan pengeluaran surat saham pengganti, ditanggung oleh pemegang saham yang berkepentingan. -Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (4) dan ayat (5) mutatis-mutandis berlaku bagi pengeluaran surat kolektif saham pengganti. --------------------------------------------------------------------------------- PEMINDAHAAN HAK ATAS SAHAM ----------------------------------------------------------Pasal 7.-------------------------------------1. Pemindahan hak atas saham, harus berdasarkan akta pemindahan hak yang ditandatangani oleh yang memindahkan dan yang menerima pemindahan atau kuasanya yang sah. --------------------------------------2. Pemegang saham yang hendak memindahkan hak atas saham, harus menawarkan terlebih dahulu kepada pemegang saham lain dengan menyebutkan harga serta persyaratan penjualan dan memberitahukan kepada Direksi secara tertulis tentang penawaran tersebut. -------------3. Pemindahan hak atas saham harus mendapat persetujuan dari instansi yang berwenang, jika peraturan perundang-undangan mensyaratkan hal tersebut. --------------------------------------------------------------------

4.

Mulai hari panggilan Rapat Umum Pemegang Saham sampai dengan dengan hari dilaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham, pemindahan hak atas saham tidak diperkenankan. ---------------

5.

Apabila karena warisan, perkawinan atau sebab lain saham tidak lagi menjadi milik Warga Negara Indonesia atau badan hukum Indonesia, maka dalam jangka waktu 1 (satu) tahun orang atau badan hukum yang bersangkutan wajib memindahkan hak atas sahamnya kepada Warga Negara Indonesia atau badan hukum Indonesia, sesuai ketentuan Anggaran Dasar. ---------------------------------------------------

------------------- RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM ----------------------------------------------------------Pasal 8.-------------------------------------1. RUPS terdiri dari : ------------------------------------------------------------a. b. 2. 3. RUPS Tahunan ; ---------------------------------------------------------RUPS lainnya, yang dalam Anggaran Dasar ini disebut juga RUPS Luar Biasa ; -------------------------------------------------------Istilah RUPS dalam Anggaran Dasar ini berarti keduanya, yaitu : RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa kecuali tegas ditentukan lain. -Dalam RUPS Tahunan : ------------------------------------------------------a. Direksi menyampaikan : ------------------------------------------------- laporan tahunan yang telah ditelaah oleh Dewan Komisaris untuk mendapat persetujuan RUPS. -------------------------------- laporan keuangan untuk mendapat pengesahan RUPSA. -------b. Ditetapkan penggunaan laba, dalam hal Perseroan mempunyai saldo laba yang positif. ---------------------------------------------------c. Diputuskan mata acara lainnya dari RUPS yang telah diajukan sebagaimana mestinya dengan memperhatikan ketentuan Anggaran Dasar. ------------------------------------------------------------------------4. Persetujuan laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan oleh RUPS tahunan berarti memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi atas pengurusan dan Dewan Komisaris atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku

yang lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam laporan tahunan dan laporan keuangan. ---------------5. RUPS Luar Biasa dapat diselenggarakan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan untuk membicarakan dan memutuskan mata acara rapat kecuali mata acara rapat yang dimaksud pada ayat (3) huruf a dan ---huruf b, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan -Anggaran Dasar. ----------------------------------------------------------------------- TEMPAT, PEMANGGILAN DAN PIMPINAN RUPS ---------------------------------------------------Pasal 9.-------------------------------------1. 2. RUPS diadakan di tempat kedudukan perseroan. -------------------------RUPS diselenggarakan dengan melakukan pemanggilan terlebih dahulu kepada para pemegang saham dengan surat tercatat dan/atau dengan iklan dalam surat kabar. ---------------------------------------------3. Pemanggilan dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum tanggal RUPS diadakan dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal RUPS diadakan. ------------------------------------4. Pemanggilan RUPS tidak diperlukan dalam hal semua pemegang saham hadir dan semua menyetujui agenda rapat dan keputusan disetujui dengan suara bulat. -------------------------------------------------5.

RUPS dipimpin oleh Direktur Utama. Selain itu sebagai alternatif lain RUPS dapat dipimpin oleh Komisaris Utama. ----------------------------Jika Direktur Utama tidak ada atau berhalangan karena sebab apapun yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, RUPS dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi. -----------------------------------------------

6.

7.

Dalam semua Direktur tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga RUPS dipimpin oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris. -----------------

8.

Jika semua anggota Dewan Komisaris tidak hadir atau berhalangan karena sebab apa pun yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, RUPS dipimpin oleh seorang yang dipilih oleh dan diantara mereka yang hadir dalam rapat. ----------------------------------------------

-------- KUORUM, HAK SUARA, DAN KEPUTUSAN RUPS ---------------------------------------------------Pasal 10.------------------------------------1. RUPS dapat dilangsungkan apabila kuorum kehadiran sebagaimana disyaratkan dalam Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas telah dipenuhi. ------------------------------------------------------------------------2. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat tertutup yang tidak ditandatangani dan mengenai hal lain secara lisan, kecuali apabila ketua RUPS menentukan lain tanpa ada keberatan dari pemegang saham yang hadir dalam RUPS. --------------------------------3. Suara blanko atau suara yang tidak sah dianggap tidak ada dan tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan dalam RUPS. --------------------------------------------------------------------------4. RUPS dapat mengambil keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat atau berdasarkan suara setuju dari jumlah suara yang dikeluarkan dalam RUPS sebagaimana ditentukan dalam Undang-Undang. ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------- DIREKSI ---------------------------------------------------------------------------Pasal 11.------------------------------------1.

Perseroan diurus dan dipimpin oleh Direksi yang terdiri dari seorang anggota Direksi atau lebih. ---------------------------------------------------Jika diangkat lebih dari anggota Direksi, maka seorang diantaranya dapat diangkat sebagai Direktur Utama. -----------------------------------Anggota Direksi diangkat oleh RUPS, untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan sewaktu-waktu. ------------------------------------

2.

3.

4. Jika oleh sebab apapun jabatan seorang atau lebih atau semua anggota Direksi owong, maka dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak terjadi lowongan harus diselenggarakan RUPS, untuk mengisi lowongan itu dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar. ---------------------------------------------

5. Jika oleh sebab apapun semua jabatan anggota Direksi lowong, untuk sementara Perseroan diurus oleh anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh rapat Dewan Komisaris. -------------------------------------6. Anggota Direksi berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan -memberitahukan secara tertulis kepada Perseroan paling kurang 30 --(tiga puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya. -----------------7. Jabatan anggota Direksi berakhir, jika: ------------------------------------a. b. c. d. mengundurkan diri sesuai ketentuan ayat (6); -----------------------tidak lagi memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan ; meninggal dunia; ---------------------------------------------------------diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS. -------------------------

------------------ TUGAS DAN WEWENANG DIREKSI ---------------------------------------------------------Pasal 12.--------------------------------------1. Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan, serta menjalankan segala tindakan, baik mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, dengan pembatasan bahwa untuk : ------------------------------------------a. b. meminjam atau meminjamkan uang atas nama Perseroan (tidak termasuk mengambil uang perseroan di Bank) ; ---------------------mendirikan suatu usaha atau turut serta pada perusahaan lain baik di dalam maupun di luar negeri; ---------------------------------------harus dengan persetujuan Dewan Komisaris. ----------------------------2.

a. Direktur Utama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan. -----------------------------b. Dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga, yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka salah seorang anggota Direksi serta mewakili Perseroan. ------------------------------------------------------------------

3.

Dalam hal hanya ada seorang anggota Direksi maka segala tugas dan wewenang yang diberikan kepada Direktur Utama atau anggota Direksi yang lain dalam Anggaran Dasar ini berlaku pula baginya. ---

-------------------------------- RAPAT DIREKSI ----------------------------------------------------------------------Pasal 13.--------------------------------------1. Penyelenggaraan Rapat Direksi dapat dilakukan setiap waktu : --------a. b. c. Apabila dipandang perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi; atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris; atau -----------------------------------------------------------atas permintaan tertulis dari 1 (satu) orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara. -----------------2. Pemanggilan Rapat Direksi dilakukan oleh anggota Direksi yang berhak bertindak untuk dan atas nama Direksi menurut ketentuan Pasal 9 Anggaran Dasar ini. -------------------------------------------------3. Pemanggilan Rapat Direksi dilakukan dengan Surat Tercatat yang disampaikan l paling lambat 3 (tiga) hari sebelum rapat diadakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tempat rapat. -4. 5. Panggilan rapat itu harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat rapat. -------------------------------------------------------------------Rapat Direksi diadakan ditempat kedudukan perseroan atau tempat kegiatan usaha Perseroan. Apabila semua anggota Direksi hadir atau diwakili, panggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan dan Rapat Direksi dapat diadakan dimanapun juga dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat. -----------------------------------------6.

Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama dalam hal Direktur Utama tidak dapat hadir atau berhalangan yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, rapat Direksi dipimpin oleh seorang anggota Direksi yang dipilih oleh dan dari antara anggta Direksi yang hadir. ---

7.

Seorang anggota Direksi dapat diwakili dalam Rapat Direksi hanya oleh anggota Direksi lainnya berdasarkan surat kuasa. -------------------

8.

Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila lebih dari (satu per dua) dari jumlah anggota Direksi hadir atau diwakili dalam rapat. ------------------------------------

9.

Keputusan Rapat Direksi diambil berdasarkan musyawarah untuk ---mufakat. Apabila tidak tercapai maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju paling sedikit lebih dari (satu per dua) jumlah suara yang dikeluarkan dalam rapat. --------------

10. Apabila suara yang setuju dan tidak setuju berimbang, ketua rapat yang akan menentukan. ------------------------------------------------------11. a. Setiap anggota Direksi yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu) suara untuk setiap anggota Direksi lain yang diwakilinya. ----------------------------------------------------------b. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat tertutup tanpa tanda tangan sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan secara lisan kecuali ketua rapat menentukan lain tanpa ada keberan dari yang hadir. ---------------------------------c. Suara blanko dan suara yang tidak sah dianggap tidak dikeluarkan secara sah dan dianggap tidak ada serta tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan. --------------------------12. Direksi dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Direksi, dengan ketentuan semua anggota Direksi telah diberitahu secara tertulis dan semua anggota Direksi memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis dengan menandatangani persetujuan tersebut. -------------------------------------Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Direksi. ------------------------------------------------------------------------------------------------------- DEWAN KOMISARIS ----------------------------------------------------------------Pasal 14.----------------------------------------1. Dewan Komisaris terdiri dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris, apabila diangkat lebih dari seorang anggota Dewan Komisaris, maka

seorang 2.

diantaranya

dapat

diangkat

sebagai

Komisaris

Utama.

-------------------------------------------------------------Yang boleh diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris hanya Warga Negara Indonesia yang memenuhi persyaratan yang ditentukan -------peraturan perundang-undangan. ---------------------------------------------3.

Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan sewaktu-waktu. --------------------------------------------

4.

Jika oleh suatu sebab apapun jabatan anggota Dewan Komisaris lowong, maka dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak setelah terjadinya lowongan, harus diselenggarakan RUPS untuk mengisi lowongan itu dengan memperhatikan ketentuan ayat 2. ------------------

5.

Anggota Dewan Komisaris berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksud tersebut kepada Perseroan paling kurang 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya. ----------------------------------------------------------

6. 7.

Anggota

Dewan

Komisaris

dapat

diberhentikan

sewaktu-waktu

berdasarkan RUPS dengan menyebutkan alasannya. --------------------Keputusan untuk memberhentikan anggota Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud pada ayat (6) diambil setelah yang bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri dalam RUPS. ---8. Dalam hal keputusan untuk memberhentikan anggota Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud pada ayat (7) dilakukan dengan keputusan diluar RUPS sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 91 UUPT, anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan diberi tahu terlebih dahulu tentang rencana pemberhentian dan diberikan kesempatan untuk membela 9. diri sebelum diambil keputusan pemberhentian. -----------------------------------------Pemberian kesempatan untuk membela diri sebagaimana dimaksud pada ayat (7) tidak diperlukan dalam hal yang bersangkutan tidak berkeberatan atas pemberhentian tersebut. ---------------------------------

10. Jabatan anggota Dewan Komisaris berakhir apabila : --------------------a. kehilangan Kewarganegaraan Indonesia. ------------------------------b. Mengundurkan diri sendiri sesuai dengan ketentuan ayat 5; --------c. Tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-undangan yang berlaku; ---------------------------------------------------------------------d. Meninggal dunia; ----------------------------------------------------------e. Diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS.------------------------------------TUGAS DAN WEWENANG DEWAN KOMISARIS ----------------------------------------------------Pasal 15.-----------------------------------1. Dewan Komisaris dalam rangka pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi setiap waktu dalam jam kerja kantor Perseroan berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi. -------2. Dalam menjalankan tugas Dewan Komisaris berhak memperoleh penjelasan dari direksi atau setiap anggota Direksi tentang segala hal yang diperlukan oleh Dewan Komisaris. ----------------------------------3. Dewan Komisaris diwajibkan mengurus Perseroan untuk sementara dalam hal seluruh anggota Dewan Direksi diberhentikan untuk sementara atau Perseroan tidak mempunyai seorangpun amggota Direksi, dalam hal demikian Dewan Komisaris berhak untuk memberikan kekuasaan sementara kepada seorang atau lebih diantara anggota Dewan Komisaris atau tanggungan Dewan Komisaris. -------4. Dalam hal hanya ada seorang anggota Dewan Komisaris, segala tugas dan wewenang yang diberikan kepada Komisaris Utama atau anggota Dewan Komisaris dalam anggaran dasar ini berlaku pula baginya. ---------------------------RAPAT DEWAN KOMISARIS ---------------------------------------------------------PASAL 16 ------------------------------------------

Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 mutatis mutandis berlaku bagi rapat Dewan Komisaris. ----------------------------------------------------------------RENCANA KERJA, TAHUN BUKU--------------------------------------------DAN LAPORAN TAHUNAN -------------------------------------------------------------PASAL 17 ---------------------------------------a. Direksi menyampaikan rencana kerja yang memuat juga anggaran tahunan Perseroan kepada Dewan Komisaris untuk mendapat persetujuan, sebelum tahun buku dimulai. --------------------------------b.

Rencana kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disampaikan paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum dimulainya tahun yang akan datang. -------------------------------------------------------

c.

Tahun buku Perseroan berjalan dari tanggal 1 (satu) Januari sampai dengan tanggal 31 (tiga puluh satu) Desember. Pada setiap akhir bulan Desember tiap tahun, buku Perseroan diutup. Untuk pertama kalinya buku Perseroan dimulai pada tanggal dari akta pendiri ini dan ditutup pada tanggal 31 (tiga puluh satu) Desember dua ribu delapan (2008). -

d.

Direksi menyusun laporan tahunan dan menyediakannya dikantor Perseroan untuk dapat diperiksa oleh para pemegang saham terhitung sejak tanggal pemanggilan RUPS Tahunan. --------------------------------

-----PENGGUNAAN LABA, PEMBAGIAN DIVIDEN INTERIM----------------------------DAN PEMBAGIAN DEVIDEN ------------------------------------------------------------PASAL 18 --------------------------------------1. Laba bersih Perseroan dalam suatu tahun buku seperti tercantum dalam neraca dan perhitungan laba rugi yang telah disahkan oleh RUPS Tahunan dan 2. merupakan saldo laba yang positif, dibagi menurut cara penggunaannya yang ditentukan oleh RUPS tersebut. --Jika perhitungan laba rugi pada suatu tahun menunjukkan kerugian yang tidak dapat ditutup dengan dana cadangan, maka kerugian itu akan tetap dicatat dan dimasukkan dalam perhitungan laba rugi dan dalam tahun buku selanjutnya Perseroan dianggap tidak mendapat laba selama kerugian yang

tercatat dan dimasukkan dalam perhitungan laba rugi itu belum tertutup seluruhnya. -----------------------------------3. Perseroan dapat membagikan dividen interim sebelum tahun buku Perseroan berakhir. -----------------------------------------------------------------------------------PENGGUNAAN CADANGAN ----------------------------------------------------------PASAL 19-----------------------------------------1. Penyisihan laba bersih untuk cadangan dilakukan sampai mencapai 20% (dua puluh persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor hanya boleh dipergunakan untuk menutup kerugian yang tidak dipenuhi oleh cadangan lain. ------------------------------------------------2. Jika jumlah cadangan telah melebihi jumlah 20% (dua puluh persen), RUPS dapat memutuskan agar jumlah kelebihannya digunakan bagi keperluan Perseroan. ---------------------------------------------------------3. Cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang belum dipergunakan untuk menutup kerugian dan kelebihan cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang penggunaannya belum ditentukan oleh RUPS harus dikelola oleh Direksi dengan cara yang menurut pertimbangan Direksi, setelah memperoleh persetujuan Dewan Komisaris dan memperhatikan peraturan perundang-undangan agar memperoleh laba. --------------------------------------------------------------------------------KETENTUAN PENUTUP ----------------------------------------------------------------PASAL 20----------------------------------------Segala sesuatu yang tidak atau belum cukup diatur dalam Anggaran Dasar ini, akan diputus dalam RUPS. ---------------------------------------------------Akhirnya, para penghadap bertindak dalam kedudukannya sebagaimana tersebut di atas menerangkan bahwa : -------------------------------------------I. Modal ditempatkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 2 telah diambil bagian dan disetor penuh dengan uang tunai melalui kas Perseroan oleh para pendiri : ------------------------------------------------a. Tuan Insinyur HARDIMANTO, --------tersebut sebanyak 225 ---------------------

(dua ratus dua puluh lima) lembar saham atau sebesar----------------------------------- Rp. 112.500.000,00 (seratus dua belas juta lima ratus ribu ---rupiah) ; --------------------------------------b. Tuan FAJAR ADHI SUCIPTO, ----------tersebut sebanyak 25 (dua puluh lima ) lembar saham atau sebesar ------------------ Rp. (dua belas juta lima ratus ribu -------------rupiah) ; ---------------------------------------sehingga seluruhnya berjumlah 250 -----------(dua ratus lima puluh) lembar saham ------------atau sebesar-----------------------------------------(seratus dua puluh lima juta rupiah).------------II. Menyimpang dari ketentuan dalam Pasal 11 ayat (3) dan Pasal 14 ayat (3) Anggaran Dasar ini mengenai tata cara pengangkatan Anggota Direksi dan Dewan Komisaris, telah diangkat sebagai : ----------------1. DEWAN DIREKSI DIREKTUR : ------------------------------------------: penghadap ------------------tersebut; ------------------------------2. DEWAN KOMISARIS : ------------------------------------------KOMISARIS : penghadap tuan FAJAR ADHI ---SUCIPTO tersebut ; ---------------- Pengangkatan anggota Direksi dan Komisaris tersebut telah diterima oleh masing-masing yang bersangkutan. -----------------------------------Akta ini diselesaikan pukul 09.00 WIB (sembilan ---------------------Waktu Indonesia Barat) -----------------------------------------------------Para Penghadap, saya, Notaris kenal. ----------------------------------------------------------------- DEMIKIANLAH AKTA INI --------------------tuan Insinyur ------------HARDIMANTO Rp. 125.000.000,00 12.500.000,00

Dibuat sebagai minuta dan dilangsungkan di Purwokerto, pada hari dan tanggal tersebut dalam kepala akta ini, dengan dihadiri oleh : -----1.

Nona SUSI SUSWATI, lahir di Banyumas, pada tanggal

sembilan Juni seribu sembilan ratus delapan puluh dua (09-06-2007), bertempat tinggal di Purwanegara, Rukun Tetangga 03, Rukun Warga 04, Kelurahan Purwanegara, Kecamatan Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas, pemegang Kartu Tanda Penduduk dengan Nomor Induk Kependudukan (N.I.K.) : 3302274906820002 ; -----2. Nona NIKEN NOVITASARI PRABANDANI, lahir di Kebumen, pada tanggal delapan Nopember seribu sembilan ratus delapan puluh tujuh (08-11-1987), bertempat tinggal di Jalan Pramuka 42, Rukun Tetangga 06, Rukun Warga 05, ------------------------Kelurahan Kebumen, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen, untuk sementara waktu berada di Purwokerto, pemegang Kartu Tanda Penduduk nomor : 33.0512.481187.0033; ---------------------keduanya Asisten Notaris, yang saya, Notaris kenal, sebagai saksi. ---Setelah akta ini saya, Notaris bacakan kepada para penghadap dan saksi, maka akta ini ditandatangani oleh para penghadap, saksi dan saya, Notaris. ------------------------------------------------------------------Dilangsungkan dengan tanpa perubahan. ----------------------------------Asli akta ini telah ditandatangani sebagaimana mestinya. Diberikan sebagai turunan yang sama bunyinya, --------Notaris di Purwokerto,

(PRIAN RISTIARTO, Sarjana Hukum)

---------------------- PERSEROAN KOMANDITER ------------------------------------------------------ C.V. EPRINTDA ---------------------------------------------------------------- Nomor : 6.--------------------------------------Pada hari ini, Rabu, tanggal tiga September tahun dua ribu delapan (0309-2008), Pukul 09.00 WIB (sembilan Waktu Indonesia Barat). ------- Berhadapan dengan saya, PRIAN RISTIARTO, Sarjana Hukum, Notaris di Purwokerto, dengan dihadiri saksi yang nama-namanya akan disebut dalam akhir akta ini : ----------------------------------------------------1.

Nyonya PRINTYAS MAHARANI, lahir di Banyumas, pada tanggal enam (16-02-1984), Warga

belas Februari tahun seribu sembilan ratus delapan puluh empat

Negara Indonesia, Wiraswasta, bertempat tinggal di Jalan Marto Sayogo, Rukun Tetangga 005, Rukun Warga 002, Desa Teluk, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, pemegang Kartu Tanda Penduduk (KTP) Nomor : 3302245602840003
2.

Nyonya ENDANG SRI RAHAYU, lahir di Kebumen, pada tanggal enam (06-01-1965), Warga Negara

Januari tahun seribu sembilan ratus enam puluh lima

Indonesia, Wiraswasta, bertempat tinggal di Jalan Lesan Pura, Rukun Tetangga 006, Rukun Warga 002, Kelurahan Teluk, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, pemegang Kartu Tanda Penduduk (KTP) Nomor : 3302244601650002 ; ----------------------------------------------------------Para penghadap menerangkan dengan ini, bersama-sama mendirikan ----perseroan komanditer dengan peraturan-peraturan dan perjanjian --------perjanjian sebagai berikut : --------------------------------------------------------------------------------------------- Pasal 1. ---------------------------------------------------------------- Nama Dan Kedudukan. -------------------------Perseroan ini berusaha dengan memakai nama perseroan komanditer - C.V. EPRINTDA , dan berkedudukan di Purwokerto. -------------------Apabila dianggap perlu oleh para pesero maka di lain-lain tempat dapat didirikan cabang-cabangnya dan / atau perwakilan-perwakilannya. ---------------------------------------------- Pasal 2. ---------------------------------------------------------------- Maksud Dan Tujuan. ---------------------------Maksud dan tujuan perseroan komanditer ini adalah berusaha dalam 1. bidang-bidang seperti tersebut di bawah ini : ----------------------------------melakukan perusahaan perencana, pelaksana dan pemborongan -------

bangunan-bangunan, jembatan-jembatan, jalan-jalan, irigasi danpekerjaan 2. meubilair 3. dan alat-alat tulis kantor ; ----------------------------------------melakukan perdagangan umum dari segala macam barang yang dapat pulau (interinsulir) dan sebagai local. leveransir, groasir, diperdagangkan, termasuk juga import eksport, perdagangan antar 4. 5. 6. 7. 8. 9. ------------------------------------------------melakukan usaha-usaha/berusaha distributor dan perwakilan/keagenan perusahaan-perusahaan lainnya. melakukan usaha-usaha/berusha dalam bidang Fotografi, cuci cetak, melakukan usaha-usaha/berusaha dalam bidang kerajinan (souvenir) melakukan usaha-usaha/berusaha dalam bidang alat-alat laboratorium mengusahakan Toko Buku, percetakan, penerbitan dan penjilidan . ---melakukan perusahaan pengangkutan baik orang maupun barang, afdruk dan lain-lain. -----------------------------------------------------------plakat, piala dan lain-lain. ----------------------------------------------------lainnya dalam lapangan pembangunan ; -----------------------berusaha dalam bidang pengadaan bahan-bahan bangunan (material),

ekspedisi dan pergudangan ; --------------------------------------------------------------------------------------- Pasal 3. --------------------------------------------------------------------------- Usaha. --------------------------------------Untuk mencapai maksud dan tujuan perseroan dalam menjalankan usaha --usaha sebagaimana tersebut dalam pasal 2 di atas, maka perseroan berhak melakukan usaha-usaha yang berhubungan langsung atau tidak langsung dengan maksud dan tujuan perseroan, asalkan kesemuanya itu tidak -------bertentangan dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang -----berlaku serta mendapatkan keuntungan yang sah dan halal. ---------------------------------------------------------- Pasal 4. ------------------------------------

---------------------------------------- Waktu. ------------------------------------- Perseroan ini didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan lamanya dan --terhitung mulai sejak tanggal tiga September dua ribu delapan -------------(03-09-2008). ----------------------------------------------------------------------- Tiap-tiap pesero berhak mengundurkan diri untuk keluar dari perseroan pada setiap saat, asal saja ia memberitahukan kehendaknya itu ------------dengan tertulis kepada pesero lainnya 3 ( tiga ) bulan sebelumnya. ------------------------------------------------- Pasal 5. --------------------------------------------------------------------------- Modal. -------------------------------------Modal perseroan ini tidak ditentukan besarnya dan setiap waktu dapat ----ternyata dalam buku-bukunya. --------------------------------------------------Dengan persetujuan para pesero, modal tiap-tiap waktu dapat ditambah. --Tiap-tiap penyetoran modal harus dicatat dalam rekening modal yang -----untuk penyetoran itu harus diberi tanda bukti penyetoran yang --------------ditandatangani oleh pesero pengurus. ------------------------------------------------------------------------------------- Pasal 6. ---------------------------------------------------------------- Pemindahtanganan Modal. -----------------------Para pesero semuanya harus Warga Negara Indonesia. -----------------------Para pesero dilarang melepaskan atau menjual hak bagian dan / atau -------modalnya dalam perseroan, kecuali dengan ijin pesero lainnya. -------------Apabila pesero lainnya mengijinkan penjualan atau pelepasan itu maka ----penjualan maupun pelepasan hanya dapat dilakukan kepada seorang atau -orang-orang berkewarganegaraan Indonesia. -----------------------------------Apabila larangan penjualan atau pelepasan ini dilanggar, maka hak -------- bagian dan / atau modalnya dalam perseroan dari pesero yang melanggar menjadi hilang dan bagiannya jatuh kepada dan menjadi milik perseroan. ------------------------------------- Pasal 7. ---------------------------------------------------------- Pesero Pengurus Dan Komanditer. ------------------

1.Perseroan ini dipimpin, diusahakan, dan diwakili oleh dan atas ------kebijaksanaan dua orang pesero pengurus, yaitu para penghadap nyonya PRINTYAS MAHARANI tersebut dan Nyonya ENDANG SRI RAHAYU tersebut dengan jabatan masing-masing berturut-turut sebagai DIREKTUR dan PESERO KOMANDITER. ----------- DIREKTUR bertanggung jawab penuh (hoofdelijk aansprakelijk beherende vennoten), atas semua hal mengenai pengurusan dan pemilikan (penguasaan) perseroan, berhak untuk mewakili perseroan ini di dalam dan di luar Pengadilan ( in en buiten rechten ) dalam segala hal dan untuk semua tindakan, asal saja dalam lingkungan yang ditentukan oleh tujuan perseroan, baik untuk melakukan semua perbuatan pemilikan (daden van beschikken), maupun untuk melakukan semua perbuatan (daden van beheer), maka dari itu berhak untuk lain a. b. dengan perseroan, dengan ketentuan pengurusan mengikat perseroan bahwa untuk :

kepada orang / badan lain dan sebaliknya untuk mengikat orang / badan ------------------------------------------meminjam uang untuk perseroan atau meminjamkan uang kepunyaan perseroan ; -------------------------------------------------memperoleh atau memindah-tangankan barang-barang tidak bergerak kepunyaan perseroan ; dan --------------------------------mengikat perseroan sebagai penjamin atau menjaminkan kekayaan perseroan ; --------------------------------------------------------------------2. Sedangkan

penghadap Nyonya ENDANG SRI RAHAYU tersebut adalah

pesero Komanditer, yang hanya bertanggung jawab sejumlah modalnya dalam perseroan. -----------------------------------------------3.Pesero Pengurus berwenang dan berkewajiban untuk memegang dan mengatur buku-buku, uang dan hal-hal lain yang menyangkut usaha-usaha perseroan dan berwenang pula untuk mengangkat dan/atau memberhentikan para pegawai perseroan serta menetapkan gaji mereka. ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Pasal 8. ----------------------------------

-------------------------------------- Pembukuan. -------------------------------Buku-buku perseroan ditutup tiap-tiap tahun pada akhir bulan Desember. Dalam 3 ( tiga ) bulan setelah penutupan buku-buku itu harus dibuat -------suatu neraca dan perhitungan untung rugi oleh pesero pengurus, yang ---harus diletakkan di kantor perseroan hingga akhir bulan April dari tiap ----tiap tahun untuk dilihat oleh para pesero. --------------------------------------Para pesero menandatangani neraca dan perhitungan untung rugi tersebut sebagai tanda pengesahan atau mengajukan keberatan terhadap neraca itu. Sesudah neraca dan perhitungan untung rugi diterima baik oleh semua ----para pesero, maka tanda pengesahan mereka itu berarti memberi pelunasan dan pembebasan tanggung jawab ( acquit et de charge ) terhadap ----------pekerjaan pesero pengurus dalam waktu yang telah lampau. ------------------------------------------------------ Pasal 9. --------------------------------------------------------------- Keuntungan Dan Kerugian. ---------------------Keuntungan atau kerugian akan dibagi atau dipikul oleh para pesero, -----masing-masing menurut perbandingan modal mereka dalam perseroan, --dengan ketentuan bahwa pesero komanditer menanggung kerugian tidak lebih dari modal yang dimasukkannya dalam perseroan. --------------------Setiap pesero pengurus dengan tak seijin para pesero lainnya dilarang --berusaha untuk diri sendiri atau bersama-sama dengan orang / badan lain

yang dapat dianggap bersaingan dengan maksud dan tujuan perseroan ini. Jika melanggar, maka semua keuntungan dari tindakannya itu menjadi --haknya perseroan, sedang segala kerugiannya harus dipikul oleh pesero -yang melanggar itu. ---------------------------------------------------------------------------------------------------- Pasal 10. ----------------------------------------------- Keluarnya Seorang Pesero Karena Meninggal Dunia ------------------------------ Dan / Atau Pengunduran Diri. ---------------------Apabila salah seorang pesero meninggal dunia, maka ia dipandang telah --keluar dari perseroan satu hari sebelum meninggalnya itu, dengan ijin ---pesero lainnya. ---------------------------------------------------------------------Dalam hal seperti dimaksud dalam ayat 1 pasal ini dan/ atau apabila salah seorang pesero keluar dari perseroan karena mengundurkan diri ------------ berdasarkan pasal 4 ayat 2 tersebut di atas atau pasal 12 dan pasal 13 -----tersebut di bawah dari anggaran dasar perseroan ini, maka buku-buku ----perseroan ditutup pada hari keluarnya yang bersangkutan dan bagiannya --dalam kekayaan perseroan menurut buku, dalam waktu 6 ( enam ) bulan -terhitung mulai hari keluarnya dari perseroan akan diberikan kepada ahli -waris pesero yang meninggal dunia atau kepada pesero yang keluar --------berdasarkan pasal 4 ayat 2, pasal 12 dan pasal 13 tersebut dan setelah -----pembayaran dilakukan maka semua kekayaan dalam perseroan merupakan milik dan kepunyaan pesero yang masih ada, pesero mana berhak ---------melanjutkan perseroan ini sendirian atau dengan orang lain yang ----------berkewarganegaraan Indonesia, dengan memakai nama perseroan ini. -----Dengan ijin pesero lainnya maka pesero yang meninggal dunia dapat pula diteruskan oleh ahli warisnya, dengan ketentuan apabila ahli waris dari --pesero yang meninggal dunia itu lebih dari seorang maka para ahli waris - dari pesero yang meninggal dunia itu diwajibkan menunjuk salah seorang diantara mereka yang berhak mewakili didalam perseroan. -----------------Pesero Komanditer sendiri atau kuasanya berhak untuk mengawasi ------jalannya perseroan dan mendapat keterangan-keterangan tentang --------perseroan dan pekerjaannya serta memeriksa buku-buku, gedung-gedung

dan tempat-tempat yang dipakai oleh perseroan, untuk mana para pesero pengurus diharuskan memberi kesempatan. ----------------------------------------------------------------------- Pasal 11. --------------------------------------------------- Keluarnya Seorang Pesero Karena Kepailitan ------------------------------- Dan/ Atau Dibawah Pengampuan. -------------------Apabila seorang pesero dinyatakan pailit atau ditaruh dibawah ------------pengampuan ( onder curatele gesteld ), maka ia dipandang telah keluar --dari perseroan dengan ijin pesero lainnya, satu hari sebelum pernyataan -pailit atau sebelum jatuh dibawah pengampuan. -------------------------------Dalam hal seperti dimaksud dalam ayat 1 pasal ini, maka buku-buku -----perseroan ditutup pada hari keluarnya pesero yang bersangkutan dan -----bagiannya dalam kekayaan perseroan menurut buku, selambat - lambatnya pada waktu satu tahun terhitung mulai hari keluarnya akan diberikan -----kepada yang berhak atas bagian tersebut dan setelah pembayaran ---------dilakukan maka semua kekayaan dalam perseroan merupakan milik dan kepunyaan pesero yang masih ada, pesero mana berhak melanjutkan -----perseroan ini dengan sendirian atau dengan orang lain yang ----------------berkewarganegaraan Indonesia, dengan memakai nama perseroan ini. ------------------------------------------ Pasal 12. ----------------------------------------------------------------------- Kerugian. ----------------------------------Bilamana perseroan ini telah menderita kerugian sampai jumlah yang ----melebihi 50 % ( limapuluh prosen ) dari modalnya, maka pesero pengurus wajib memberitahukan hal itu kepada pesero komanditer dan pesero ------komanditer berhak untuk dengan seketika itu mengundurkan diri dari ----perseroan. ---------------------------------------------------------------------------Pesero yang bersangkutan dianggap telah keluar dari perseroan pada saat

kehendaknya untuk keluar itu diberitahukan kepada pesero lainnya ------dengan surat juru sita atau surat tercatat, dan bagiannya dalam kekayaan -perseroan menurut buku akan diberikan kepada pesero yang keluar itu ---sebagaimana ditentukan dalam pasal 10 ayat 2 tersebut di atas. -------------------------------------------------- Pasal 13. ------------------------------------------------------------------- Pengunduran Diri. -----------------------------Bilamana dibuktikan bahwa pesero pengurus melalaikan kewajibannya --untuk mengurus dan menjalankan perseroan dengan semestinya untuk ---melakukan tindakan yang merugikan perseroan, maka pesero lainnya ----berhak untuk dengan seketika itu juga mengundurkan diri dari perseroan dan menerima kembali bagian yang merupakan haknya dalam kekayaan -perseroan. ---------------------------------------------------------------------------Dalam kejadian demikian berlakulah apa yang ditentukan dalam pasal 10 ayat 2 tersebut di atas. --------------------------------------------------------------------------------------------------- Pasal 14. ---------------------------------------------------------------------- Pembubaran. --------------------------------Apabila perseroan ini dibubarkan maka urusan-urusannya akan -----------diselesaikan oleh pesero pengurus kecuali kalau pesero pengurus ---------- menunjuk pihak lain sebagai likuidator. ----------------------------------------

--------------------------------------- Pasal 15. ------------------------------------------------------------------------ Lain lain. -----------------------------------Hal hal yang tidak atau tidak cukup diatur dalam akta ini akan ----------diselesaikan dan diputuskan oleh semua pesero secara musyawarah dan ---mufakat. ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Pasal 16. ------------------------------------------------------------------------ Domisili. -----------------------------------Tentang pendirian perseroan ini dengan segala akibat-akibatnya, semua pesero memilih tempat kediaman hukum yang tetap dan umum (domisili) di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Purwokerto. ------------------------------Para Penghadap, saya, Notaris kenal. ---------------------------------------------------------------------- DEMIKIANLAH AKTA INI ------------------------Dibuat sebagai minuta dan dilangsungkan di Purwokerto, pada hari dan tanggal tersebut dalam kepala akta ini, dengan dihadiri oleh : ---------------1.

Nona SUSI SUSWATI, lahir di Banyumas, pada tanggal 09 (sembilan) Juni 1982 (seribu sembilan ratus delapan puluh dua), bertempat tinggal di Purwanegara, Rukun Tetangga 03, Rukun Warga 04, Kelurahan Purwanegara, Kecamatan Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas, pemegang Kartu Tanda Penduduk dengan Nomor Induk Kependudukan (N.I.K.) : 3302274906820002 ; ---------------------------2.

Nona NIKEN NOVITASARI PRABANDANI, lahir di Kebumen, pada

tanggal delapan Nopember seribu sembilan ratus delapan puluh tujuh (08-11-1987), bertempat tinggal di Jalan Pramuka 42, Rukun Tetangga 06, Rukun Warga 05, Kelurahan Kebumen, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen, untuk sementara waktu berada di Purwokerto, pemegang Kartu Tanda Penduduk nomor : 33.0512.481187.0033; --------------------------------------------------------keduanya Asisten Notaris, yang saya, Notaris kenal, sebagai saksi. ------Setelah akta ini saya, Notaris bacakan kepada para penghadap dan saksi, maka akta ini ditandatangani oleh para penghadap, saksi dan saya, Notaris. Dilangsungkan dengan tanpa perubahan. -----------------------------------Asli akta ini telah ditandatangani sebagaimana mestinya. Diberikan sebagai turunan yang sama bunyinya. -----------

Notaris di Purwokerto,

( PRIAN RISTIARTO, Sarjana Hukum )

You might also like