You are on page 1of 13

Tugas Mata Kuliah Akuntansi Sektor Publik

Anda diminta untuk melakukan analisis atas pelaksanaan system akuntansi keuangan daerah. Tugas ini akan dikerjakan dalam kelompok, dimana setiap kelompok akan terdiri dari 4 orang. Setiap kelompok bertanggungjawab untuk melakukan analisis atas 1 Pemerintah Daerah di propinsi Jawa Tengah atau Jawa Timur (Ingat hanya 2 propinsi tersebut), tugas yang harus dilaksanakan yaitu: Melakukan analisis atas pelaksanaan e-government yang dilakukan oleh pemerintah daerah. Dimana anda diminta untuk menentukan content study yaitu menganalisis kadar dan keberadaan informasi keuangan yang diungkapkan melalui homepage pemerintah daerah. Analisis tersebut dilakukan dengan mengidentifikasikan keberadaan pengungkapan informasi yang terkait dengan sistem akuntansi pemerintah daerah yang diungkapkan melalui Internet. Penentuan pengungkapan informasi akan didasarkan pada checklist dibawah ini. Pemberian penilaian atas keberadaan informasi akan diberikan nilai 1 sedangkan ketidakberadaan informasi tersebut akan diberikan nilai 0. Disamping itu anda akan diminta untuk memberikan keterangan bentuk pengungkapan dari masing-masing items sesuai dengan checklist.
Items NERACA Keberadaan Neraca di homepage Keberadaan Neraca lengkap atau hanya ringkasan Unsur-unsur aktiva diklasifikasikan berdasarkan likuiditasnya 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 www.neraca Daerah Sidoarjo.go.id Ringkasan Aktiva lancar, Aktiva tetap, Aktiva lain-lain Aktiva lancar dan Aktiva tak lancar Aktiva lancar, aktiva tetap dan aktiva lain-lain Aktiva lancar Tabel daftar asset non lancer yang diperoleh 2004 Ekuitas dana umum dan Ekuitas dana dicadangkan Ada*) Bentuk

Klasifikasi Aktiva kedalam kategori Lancar dan Tidak Lancar? Ketepatan penempatan Aktiva sesuai dengan kategori?
Terdapat pemisahan antara Kas dengan Setara Kas dan Investasi Jangka Pendek Terdapat Informasi tentang Akumulasi Penyusutan Terdapat Informasi mengenai Aset non lancar lainnya Kewajiban diklasifikasikan berdasarkan periode jatuh temponya

Klasifikasi Kewajiban kedalam kategori jangka pendek dan jangka panjang? Ketepatan penempatan kewajiban sesuai dengan kategorinya?

Ekuitas Dana diklasifikasikan berdasarkan likuiditasnya Ekuitas Dana dijabarkan secara terinci masing-masing unsur pembentuknya

1 0

LAPORAN REALISASI ANGGARAN Keberadaan Laporan Realisasi Anggaran di homepage Keberadaan Realisasi Anggaran lengkap atau hanya ringkasan Perbandingan Anggaran dengan Realisasi Klasifikasi Belanja berdasarkan fungsinya 1 1 0 0 www.Sidoarjo.go .id (Dokumen public) Ringkasan (Tabel realisasi anggaran 2004) Belanja aparatur daerah, Belanja pelayanan public, Belanja bagi hasil dan Belanja tak tersangka Pendapatan asli daerah, Dana perimbagan dan Pendapatan lainlain yang sah. Pembiayaan APBD tahun anggaran 2004

Klasifikasi Belanja berdasarkan objeknya

Klasifikasi Pendapatan berdasarkan objeknya Pernyataan Pembiayaan LAPORAN KEUANGAN LAIN Keberadaan Laporan Arus Kas di homepage Arus Kas diklasifikasikan berdasarkan Aktivitasnya Keberadaan Catatan atas Laporan Keuangan INFORMASI KEUANGAN LAIN Keberadaan Statistik Daerah Keberadaan Laporan Teraudit Keberadaan Indikator Performa Keuangan Grafik, Bagan, Tabel Penyajian informasi mengenai pencapaian target APBD

1 1

0 0 1

Catatan atas laboran keuangan daerah

1 1 0 1 1 0 0

Penyajian informasi mengenai ekonomi makro Penyajian informasi mengenai kebijakan fiscal/keuangan
DIMENSI POLITIK Informasi biografi

Diskusi dalam Bidang Statistik Hasil pemeriksaan Tabel indicator data ekonomi Table ringkasan APBD tahun anggaran 2004 -

Biografi Kepala daerah, Biografi

Koleksi pidato atau pernyataan kepala daerah Email dan alamat yang dapat dihubungi Telpon yang dapat dihubungan atau hot line Keberadaan Agenda pertemuan dan rapat Notulen hasil rapat Keberadaan press release Struktur Organisasi dan Fungsi-Fungsinya Informasi bagi media CITIZENS DIALOGUE Keberadaan kotak saran atau komplain Keberadaan Forum Partisipasi dalam Demokrasi dan Pengelolaan Ketersediaan alternatif Bahasa (mis: Inggris) Pernyataan Proyek-proyek dan strategi pemerintah Publikasi pemerintah daerah Link ke situs pemerintahan lain Keberadaan site search engine Keberadaan site map

1 1 1 0 0 1 0 1

kepala badan keuangan dan Barang daerah Bupati Sidoarjo Informasi Informasi Informasi Artikel

1 1 1 1 1 1 0 0 0

Informasi Organisasi Artikel Indonesia-inggris Visi dan Misi Informasi -

*) Tentukan keberadaan/ketidakberadaan informasi tersebut Tugas ini diberikan sebagai pendukung aplikasi dari PP no 24 tahun 2005 dalam kajian pelaksanaannya di homepage pemerintah daerah yang bersangkutan. Tugas ini akan dikumpulkan pada tanggal 10 Desember 2007 di Laboratorium Komputer FE-UMM jam 10.00 tepat.

KESIMPULAN

Kota sidoarjo memiliki Laporan Keuangan yang merupakan tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Sidoarjo. Tanggung jawab terletak pada pernyataan pendapat atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2004 berdasarkan Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Daerah tersebut dilakukan dengan berpedoman pada Standar Audit Pemerintahan (SAP) yang ditetapkan oleh BPK-RI dan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan BPK-RI untuk merencanakan, mengumpulkan bukti yang cukup dan melaksanakan pemeriksaan agar memperoleh keyakinan yang memadai sebagai dasar untuk memberikan pendapat. Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2004 bertujuan untuk memberikan keyakinan apakah Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2004 telah disajikan secara wajar sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang ditetapkan di dalam Peraturan Perundangundangan yang berlaku. Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Kabupaten Sidoarjo Tahun Anggaran 2004 meliputi pengujian atas Laporan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja, Neraca, Laporan Aliran Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2004. Akan tetapi pada kenyataannya, akibat dari pengaruh Lumpur lapindo pemerintah Kota Sidoarjo memiliki hambatan dalam merancang sisem keuangannya. Sehingga dalam data ekonomi Kota Sidoarjo bentuk anggaran keuangan dan pendapatannya tidak sesuai dengan yang diinginkan dan hanya dalam bentuk ringkasan saja. Keterlambatan pemerintah Kota Sidoarjo untuk mengatasi hal ini, membuat system keuangan tersebut tidak jelas. Ketidaklengkapan data yang disediakan oleh Pemerintah Kota Sidoarjo, sehingga yang yang kami peroleh tidak mampu melengkapi pertanyaan-pertanyaan diatas. Kelengkapan data bias disebabkan oleh beberapa kemungkinan: 1. Tidak terbukanya PEMDA untuk memberikan data-data secara lengkap karena data-data tersebut tidak diperuntukkan untuk umum. 2. Adanya bencana Lumpur lapindo yang menyebabkan system keuangan daearah menjadi kacau. Akibatnya data yang sudah disusun menjadi kacau sehingga harus dikoreksi kembali.

Catatan Atas Laporan Keuangan Daerah TAHUN 2004

Kebijakan Akuntansi Keuangan Daerah


Pemerintah Kabupaten Sidoarjo belum membuat Surat Keputusan mengenai sistem dan prosedur pengelolaan keuangan daerah. Namun demikian telah membuat kebijakan dasar mengenai Akuntansi Keuangan Daerah, yaitu:

1. Periode Akuntansi
Periode akuntansi yang digunakan adalah tahun anggaran sesuai dengan ketetapan pemerintah, yaitu 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2004.

2. Basis Akuntansi
Basis akuntansi yang mendasari penyusunan Laporan Keuangan Tahun 2004 adalah basis kas modifikasian (modified cash basis), yaitu pencatatan transaksi penerimaan kas atau pengeluaran kas dibukukan pada saat uang diterima atau dibayar (dasar kas), sedangkan akhir tahun dilakukan (1) penyesuaian untuk mengakui transaksi dan kejadian dalam periode berjalan meskipun penerimaan atau pengeluaran kas dari transaksi dan kejadian yang dimaksud belum terealisir dan (2) mengakui adanya hutang, piutang serta aset daerah yang nantinya dicantumkan dalam neraca.

3. Pengakuan Akuntansi
Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan adalah modified cash basis. Dalam basis akuntansi ini, pengakuan pendapatan, belanja dan pembiayaan selama tahun berjalan dilakukan dengan basis kas, sedangkan pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dilakukan berdasarkan accrual (waktu), sehingga di akhir tahun laporan keuangan daerah sesuai yang disyaratkan dalam peraturan.

4. Kas dan Bank


Kas adalah alat pembayaran yang sah yang setiap saat dapat digunakan. Kas dan Bank terdiri atas uang tunai, uang yang ada di bank dan kas pengisian kas (Kas PK) yang ada di satuan kerja. Kas PK adalah uang Pemerintah Kabupaten Sidoarjo yang ada di Satuan Kerja

digunakan untuk membiayai kegiatan operasional satuan kerja. Kas dan Bank diakui pada saat diterima atau dikeluarkan berdasarkan nilai nominal Uang.

5. Piutang
Piutang/tagihan ke pihak ketiga dinilai dengan nilai nominalnya dan tidak dibentuk cadangan penghapusan piutang yang tidak tertagih. Piutang pajak/retribusi yang diakui adalah yang sudah ada surat ketetapan pajak/retribusinya (SKPD/SKRD).

6. Investasi Jangka Panjang


Investasi jangka panjang adalah penyertaan modal yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomis dalam jangka waktu lebih dari satu periode akuntansi. Investasi jangka panjang antara lain terdiri dari: a. Penyertaan modal pemerintah pada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), lembaga keuangan daerah, badan internasional dan badan usaha lainnya yang bukan milik daerah; b. Pinjaman kepada BUMD, lembaga keuangan daerah, pemerintah daerah otonom atau sebaliknya dan pihak lainnya yang terus dipinjamkan. c. Investasi jangka panjang lainnya yang dimiliki untuk menghasilkan pendapatan. Investasi jangka panjang dibagi menurut sifat penanaman investasinya, yaitu a) Investasi Non Permanen Investasi non permanen adalah investasi jangka panjang yang tujuan pemilikannya tidak berkelanjutan. Investasi jenis ini diharapkan akan berakhir dalam jangka waktu tertentu, seperti investasi dalam bentuk dana bergulir, obligasi atau surat utang, penyertaan modal dalam proyek pembangunan. b) Investasi Permanen Investasi permanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan, antara lain penyertaan modal pemerintah pada perusahaan negara/daerah, lembaga keuangan negara, BUMN, Badanbadan internasional seperti IMF, ADB, serta badan hukum lainnya. Investasi jangka panjang diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan harga

perolehan yaitu jumlah kas yang dikeluarkan atau akan dikeluarkan dalam rangka memperoleh kepemilikan yang sah atas investasi tersebut. Penghasilan atas investasi tersebut diakui sebesar bagian hasil yang diterima dan dicatat sebagai pendapatan dalam periode berjalan tanpa mempengaruhi besarnya investasi pada badan usaha/badan hukum yang terkait.

7. Aktiva tetap
Aktiva tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum dan dalam status pemilikan atau penguasaan Pemerintah Kabupaten/Kota/Propinsi. Untuk menentukan apakah suatu pos memiliki manfaat lebih dari satu tahun, suatu entitas harus menilai manfaat ekonomi masa depan yang dapat diberikan oleh pos tersebut, baik langsung maupun tidak langsung, bagi kegiatan operasional pemerintah. Manfaat tersebut dapat berupa aliran pendapatan atau penghematan belanja bagi pemerintah. Aktiva tetap dapat diperoleh dari dana yang bersumber dari sebagian atau seluruh APBD melalui pembelian, pembangunan, donasi, dan pertukaran dengan aktiva lainnya. Aktiva tetap yang bukan berasal dari dana donasi diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan jumlah belanja modal yang telah diakui dalam periode berkenaan. Aktiva tetap yang yang diperoleh dari dana donasi diakui dalam periode berkenaan, yaitu pada saat aktiva tersebut diterima dan hak kepemilikannya berpindah. Aktiva tetap dicatat dengan biaya perolehan. Apabila penilaian aset tetap dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan. Penentuan nilai wajar terhadap aktiva tetap Pemerintah Kabupaten Sidoarjo di bawah Tahun 2002 telah dilakukan oleh Tim Appraisal, sedangkan aktiva tetap Tahun 2003 2004 yang bukan berasal dari dana donasi diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan harga perolehan aktiva tetap.

8. Built, Operate and Transfer (BOT)


BOT adalah hak yang akan diperoleh atas suatu bangunan atau aktiva tetap lainnya yang dibangun dengan cara kemitraan pemerintah dan swasta berdasarkan perjanjian. BOT diakui berdasarkan harga perolehan pada saat bangunan atau aktiva lainnya tersebut selesai dibangun.

9. Ekuitas Dana
Ekuitas dana merupakan jumlah kekayaan bersih yang merupakan selisih antara jumlah aktiva dengan jumlah hutang. Akun Ekuitas Dana ini terdiri dari ekuitas dana umum, ekuitas dana dicadangkan dan ekuitas dana donasi. Ekuitas dana umum adalah jumlah kekayaan bersih tidak termasuk aktiva yang berasal dari donasi dan dana cadangan. Ekuitas dana umum diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan jumlah pembiayaan yang berupa sisa lebih perhitungan anggaran, hasil penjualan aset daerah yang dipisahkan dan jumlah surplus atau defisit. Ekuitas dana dicadangkan adalah jumlah kekayaan bersih berupa aktiva yang dicadangkan. Ekuitas dana dicadangkan diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan jumlah dana cadangan yang ditransfer dalam periode berjalan. Ekuitas dana donasi adalah jumlah kekayaan bersih berupa aktiva yang berasal dari donasi, diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan jumlah pembiayaan berupa penerimaan hibah, bantuan atau sumbangan yang telah diakui dalam periode berjalan.

TABEL TARGET DAN REALISASI PENDAPATAN DAERAH SAMPAI BULAN DESEMBER 2006

No

Jenis Pendapatan

Target (Rp)

Realisasi Sampai Bln Ini (Rp)

A PENDAPATAN ASLI DAERAH 1 Pajak Daerah 2 Retribusi Daerah 3 Bagian Laba Usaha Daerah 4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah 76.435.000.000,00 86.314.262.385,00 112,93 66.759.224.400,00 64.595.514.151,00 7.481.822.533,99 4.169.114.629,99 96,76 55,72

9.639.833.000,00 22.990.882.778,91 238,50

JUMLAH PENDAPATAN ASLI 160.315.879.933,99 178.069.773.944,90 111,07 DAERAH B DANA PERIMBANGAN 1 Bagi Hasil Pajak a. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) 54.045.000.000,00 106.156.324.895,00 196,42 46.943.000.000,00 32.593.809.715,00 69,43

b. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) c. PPh Perseorangan Hutan / Provisi Sumber Daya Hutan

17.429.826.656,00 18.135.238.829,00 104,05

2 Bagi Hasil Bukan Pajak / Sumber Daya Alam a. 166.388.640,00 1.451.000.000,00 2.907.000,00 752.992.730,00 25.970.000.000,00 70.117.000.000,00 788.280.427,00 78.404.731,06 1.266.892.463,00 3.083.993,00 300.879.840,00 47,12 87,31 39,96

b. Minyak Bumi c. Gas Alam d. Pertambangan umum e. Perikanan C Dana Alokasi Umum (DAU) D Dana Alokasi Khusus (DAK) 1 2 Bagi Hasil Pajak Propinsi Bantuan Keuangan Dari Propinsi

3.242.905,00 111,54

524.136.000.000,00 524.136.000.000,00 100,00 25.970.000.000,00 100,00 92.424.193.172,00 131,81 1.746.352.320,00 221,54

E BAGI HASIL PAJAK DAN BANTUAN KEUANGAN DARI PROPINSI

JUMLAH PENDAPATAN DAER902.118.275.886,99 980.884.196.807,96 108,73 AH Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sidoarjo

Berikut ini grafik laju inflasi Kabupaten Sidoarjo perbulan tahun 2004. GRAFIK LAJU INFLASI KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2004

Sumber : Bappekab dan BPS Kabupaten Sidoarjo Kebutuhan-kebutuhan primer utamanya bahan makanan memang sangat rentan terhadap perubahan harga, tetapi tahun 2004 terlihat menjadi penyumbang inflasi tertinggi dibanding dengan kelompok pengeluaran yang lain. Yang kedua karena kenaikan BBM, sehingga bisa menimbulkan inflasi yang tinggi di kelompok transportasi dan komunikasi. Kenaikan BBM akan mempengaruhi semua sektor pengeluaran yang selalu dibutuhkan pihak konsumen.Berikut grafik Laju Inflasi tahun 2004 menurut kelompok Pengeluaran. GRAFIK LAJU INFLASI TAHUN 2004 MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

Sumber : Bappekab dan BPS Kabupaten Sidoarjo Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga di beberapa pasar yang ada di Sidoarjo, terjadinya inflasi di bulan ini akibat naiknya harga-harga dari kelompok bahan makanan

terutama dari sub kelompok sayur-sayuran, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau. Secara umum nilai konsumsi rata-rata rumah tangga di Kabupaten Sidoarjo untuk bulan Desember 2004 sebesar Rp. 2.284.598,93. Ini berarti terjadi kenaikan nilai konsumsi sebesar 5,32 persen dibandingkan dengan nilai konsumsi rata-rata rumah tangga untuk bulan Desember 2003. Nilai konsumsi menurut kelompok pengeluaran tahun 2003-2004 Kabupaten Sidoarjo dapat dilihat pada tabel berikut : TABEL NILAI KONSUMSI MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN TAHUN 2003-2004 Nilai Konsumsi Desember Desember 2004 2003 2.162.980,11 2.284.598,93 515.093,23 554.529,86 420.816,81 569.372,00 161.899,32 100.721,77 104.309,52 372.949,64

Kelompok Pengeluaran

Umum 1. Bahan Makanan 2. Makanan Jadi, minuman, rokok dan tem406.691,70 bakau 3. Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar 537.224,65 4. Sandang 151.353,04 5. Kesehatan 100.050,11 6. Pendidikan, rekreasi dan olah raga 98.770,98 7. Transportasi, Komunikasi, jasa keuangan 353.796,70 Sumber : Bappekab dan BPS Kabupaten Sidoarjo

Inflasi akhir tahun 2004 sebesar 5,62 % tidak mencapai level dua digit, sehingga masih bisa melegakan pihak Pemerintah kabupaten, bila dibanding tahun 2003 masih tinggi satu tingkat, antara lain dipicu oleh adanya beberapa kebijakan Pemerintah yaitu kenaikan Tarif Dasar Listrik, telekomunikasi dan gas elpiji. Selain itu hari-hari besar yang hampir bersamaan di tahun 2004 juga ikut menjadi pemicu terjadinya inflasi.

TUGAS AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN KABUPATEN SIDOARJO

Disusun Oleh :
1.NOVI FITRIA A 2.BQ NENSI VENI I.P

( 05620054) ( 05620059) ( 05620067 )

3.SITI CHALIMATUS S ( 05620063) 4.EKA YULFA R

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2007

You might also like