You are on page 1of 23

TELAAH SMP BANGUN RUANG

Oleh : Kelompok 8 Mauidhatul Mutmainah Acik Tince Retmawati Umi Kulsum Nizar Zulmi Erick Andrianto 0810251058 0810251061 0910251064 0910251063 0910251082

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER 2011

DAFTAR ISI

Halaman judul ....................................................................................................... i Daftar Isi ............................................................................................................... ii Pembahasan........................................................................................................... 1 1. Prisma .......................................................................................................... 1 2. Balok ........................................................................................................... 5 3. Kubus .......................................................................................................... 8 4. Limas ........................................................................................................... 10 5. Kerucut ...................................................................................................... 15 6. Tabung ......................................................................................................... 17 7. Bola ............................................................................................................. 19 Daftar Pustaka ....................................................................................................... 21

ii

PEMBAHASAN BANGUN RUANG

1) PRISMA 1. Pengertian dan Unsur Unsur Prisma Sisi tutup H G

D A Rusuk alas sisi alas

C B rusuk tegak

Prisma adalah bangun ruang yang mempunyai sepasang sisi sejajar yang kongruen (sama sebangun atau bentuk dan ukurannya sama ) kedua sisi yang kongruen tersebut (daerah diarsir ) dinamakan sisi alas atau tutup. Perhatikan Gambar di atas

Berdasarkan bangun ABCD.EFGH disamping adalah sebuah prisma. Daerah diarsir adalah dua sisi sejajar yang kongruen. Segiempat ABCD adalah sisi alas dan segi empat EFGH adalah sisi tutup . Sisi lain yang menghubungkan kedua sisi sejajar tersebut dinamakan dengan sisi tegak. Kumpulan dari semua sisi tegak prisma dinamakan selimut prisma. AB, BC, CD dan AD dinamakan rusuk rusuk alas. AE, BF, CG, dan DH dinamakan rusuk rusuk tegak yang panjangnya sama. Rusuk-rusuk tegak selanjutnya disebut tinggi prisma.

ii

2. Penamaan sebuah Prisma Penamaan sebuah prisma berdasarkan bentuk dan nama dari sisi sejajarnya. Perhatikan diagram berikut ! Prisma segitiga : adalah prisma yang sisi alas berupa segitiga. Contoh : prisma segitiga siku-siku, prisma segitiga sama kaki, prisma dan sebagainya. Prisma segiempat Prisma : adalah prisma yang sisi alas berupa segiempat. Contoh : prisma persegi (kubus),prisma persegi panjang, (balok), prisma belah ketupat, prisma layang layang, prisma trapesium, dsb. Prisma segilima : adalah prisma yang sisi alas dan tutupnya berupa segilima. Contoh : prisma segilima beraturan, prisma segilima sembarang. Prisma segienam : adalah prisma yang sisi alas dan tutupnya berupa segienam. Contoh : prisma segienam beraturan, prisma segitiga sembarang. 3. Jaring jaring prisma F D 10 cm
4cm

segitiga sama sisi,

D E D
5 cm 5 cm 4cm tutup

E
3 cm
10 cm

F 4 cm D
10 cm 3 cm C 4 cm 10 cm selimut A

C 3cm
B 10 cm A 5cm

A 5 cm

5 cm

4 cm alas A

4. Luas permukaan prisma

= luas alas + luas tutup + luas selimut = 2 luas alas + luas selimut

ii

= 2 luas alas + (keliling alas tinggi) Secara umum luas permukaan prisma (L) adalah : Luas prisma = 2 luas alas + (keliling alas x tinggi prisma) Contoh : F D C A Pembahasan : AC = = = = 8 cm Luas permukaan Prisma = 2 luas alas + (keliling alas tinggi) = 2 cm B E Perhatikan prisma ABC. DEF berikut ! Diketahui panjang AB = 10 cm BC = 6 cm, dan BE = 20 cm. Tentukan luas permukaan prisma ABC. DEF !

ABC siku-siku di C, maka berlaku dalil pythagoras

+ (AB + BC + AC) BE + (10 + 6 + 8) cm 20 cm

= 2

= 48 cm2 + 480 cm2 = 528 cm2

ii

Volume prisma = luas alas x tinggi prisma Contoh : H E 1m A B Diketahui sebuah kolam renang seperti gambar diatas ! a) Bangun apakah kolam renang tersebut ! b) Hitunglah isi (Volume) air yang dapat ditampung kolam tersebut ! Pembahasan : a) Kolam renang tersebut berupa bangun prisma trapesium, dengan sisi alas ABFE atau CDHG dan tinggi AD atau BC atau EH atau FG. b) Isi (volume) kolam = luas alas x tinggi prisma = luas ABFE x AD = =
( ( ) )

50 m F

G 3m C

12 m D

x AD x 12 m3

= 1.200 m3 = 1.200.000 dm3 = 1.200.000 liter

ii

2) BALOK
a. Pengertian dan unsur unsur balok Balok adalah prisma yang alas dan tutupnya berbentuk persegi panjang. Perhatikan gambar berikut !

H E F

G ABCD adalah sisi alas, EFGH adalah sisi tutup. ABFE dan BCGF disebut sisi tegak. BD disebut diagonal sisi atau diagonal bidang

D A B

ABCD. CF disebut diagonal sisi BCGF, AF disebut diagonal sisi ABFE. CE disebut diagonal

ruang balok ABCD. EFGH. BDHF disebut bidang diagonal yang berbentuk persegi panjang. AB = DC = EF = HG disebut rusuk-rusuk panjang (p) AD = BC = EH = FG disebut rusuk-rusuk lebar (l) AE = BF = CG = DH disebut rusuk-rusuk tinggi (t) b. Jaring-jaring balok

H H E D F C E A B H D E A G

F B

H Balok Jaring-jaring Balok

Balok ABCD.EFGH digunting (dipotong) menurut rusuk AE, EH, HD, HG, GC, CB kemudian dibentangkan akan terbentuk jaring-jaring balok.

ii

c. Diagonal sisi dan Diagonal ruang i. Diagonal Sisi Balok

H E D F

Pada balok ABCD.EFGH di samping terdapat 12 buah diagonal sisi, yaitu :

a) AC = BD = EG = FH , pada sisi alas dan tutup.

b) AF = BE = DG = CH, pada sisi depan dan belakang.

c) AH = DE = BG = CF, pada kedua sisi samping. d) Panjang diagonal sisi BD, terletak pada sisi ABCD. ABD siku-siku di A, maka BD = e) Panjang diagonal sisi BE, terletak pada sisi ABFE. BD =

ABE siku-siku di A, maka BE = BD = f) Panjang diagonal sisi BD, terletak pada sisi ABCD. ABD siku-siku di A, maka BD = g) Panjang diagonal sisi BG, terletak pada sisi BCGF. BCG siku-siku di C, maka BG = ii. H E F Diagonal Ruang Balok G Pada balok ABCD.EFGH disamping terdapat 4 buah diagonal ruang yang sama panjang, yaitu AG = BH =. CE = DF. D A CE = d. Luas Permukaan Balok Karena balok adalah sebuah prisma, maka luas permukaan balok (L) adalah: L = 2 luas alas + keliling alas x tinggi = 2 AB BC + (AB + DC + BC + AD) AE = 2 AB BC + ( 2 AB + 2 BC) AE = 2 AB BC + 2 AB AE + 2 BC AE
ii

BD = BD =

C B

AC adalah diagonal sisi ABCD, sehingga AC2 = p2 + l2 dan ACE siku-siku di A, maka

, jadi panjang diagonal ruangnya adalah :

= 2 (AB BC + AB AE + BC AE) L = 2 (pl + pt + lt) Contoh : Sebuah bungkus pasta gigi terbuat dari kertas berukuran 18cm x 4cm x 5cm. Tentukan: a. Ukuran panjang, lebar, dan tinggi ! b. Luas permukaan kertas untuk membuat bungkus tersebut ! Pembahasan : a. Bungkus pasta gigi berukuran 18 cm x 4 cm x 5 cm tersebut berbentuk balok dengan panjang 18 cm, lebar 4 cm, dan tinggi 5 cm. b. Luas permukaan kertas = luas permukaan balok = 2 (pl + pt + lt) = 2 ( 18 cm 4 cm + 18 cm 5 cm + 4 cm 5c m) = 2 ( 72 cm2 + 90 cm2 + 20 cm2) = 2 x 182 cm2 = 364 cm2 e. Volume Balok Karena balok merupakan sebuah prisma yang alasnya berbentuk persegi panjang, maka : Volume balok = volume prisma Volume balok = luas alas x tinggi Volume = (p x l) x t Contoh : Sebuah bungker penyelamat jika terjadi letusan gunung berapi berbentuk balok berukuran 25 m x 6 m x 3 m. Tentukan volume udara dalam bungker tersebut dalam satuan liter. Pembahasan : Bungker berukuran balok tersebut berukuran panjang (p) = 25 m, lebar (l) = 6 m, dan tinggi (t) = 3 m. Volume bungker = luas alas x tinggi = (p x l) x t

ii

= (25 m x 6 m) x 3 m = 450 m3 = 450.000 dm3 = 450.000 liter

3) KUBUS
a. Pengertian dan unsur unsur kubus Kubus adalah sebuah prisma yang semua sisinya (sisi alas, tutup, dan sisi-sisi tegaknya) berupa sebuah persegi yang kongruen. Kubus juga bisa diberi batasan berdasarkan pengertian balok, yaitu balok yang semua rusuknya sama panjang. Perhatikan Gambar berikut !

H E F

ABCD.EFGH adalah sebuah kubus. Keenam sisinya berbentuk persegi yang kongruen, Sehingga keduabelas rusuknya sama panjang, yaitu

D A B

AB = DC = EF = HG = AD = BC = EH = FG = AE = BF = CG = DH.

Keduabelas diagonal sisi (diagonal bidang) sama panjang, yaitu AF = BE = DG = CH = AC = BD = EG = FF = BG = CF = AH = DE. Keempat diagonal ruangnya sama panjang, yaitu AG = BH = CE = DF. Keenam bidang digonalnya kongruen. b. Diagonal sisi dan diagonal ruang H E F G (i) Pada kubus ABCD.EFGH disamping terdapat 12 buah diagonal sisi yang sama panjang dengan AC. Bila panjang rusuk kubus AB = BC = AE = n, maka D A B C pada ABC siku-siku di B berlaku

AC = = = = =n

Jadi bila panjang rusuk kubus n satuan, maka panjang diagonal sisinya adalah n satuan.

ii

(ii) Pada kubus ABCD.EFGH diatas, ada 4 buah diagonal ruang yang sama panjang dengan diagonal ruang CE. CE = = ( ) = = = =n Jadi bila panjang rusuk kubus n satuan, maka panjang diagonal ruang kubus adalah n satuan. CAE siku-siku di A maka berlaku:

c. Jaring-jaring kubus H E F H D A r B E A r B F E C D C G H G D H

E Kubus

Jaring-jaring Kubus

Jaring-jaring kubus berasal dari kubus yang digunting (dipotong) menurut rusuk AE, EF, EH, HD, DC,HG, FB kemudian dibentangkan. d. Luas permukaan kubus Berdasarkan gambar jaring-jaring kubus diatas, maka : Luas permukaan kubus = 6 x Luas sisi kubus = 6 x (r x r) Luas permukaan kubus = 6r2 e. Volume kubus Karena kubus merupakan balok yang semua rusuknya sama panjang maka : Volume kubus = p x l x t = r x r x r , karena p = l = t = rusuk kubus
ii

dengan r adalah rusuk kubus.

Volume kubus = r3

Contoh soal 1. Sebuah bak mandi berbentuk kubus dengan panjang rusuk 80 cm. Hitunglah berapa liter air yang dapat ditampung bak mandi tersebut ! Pembahasan : volume bak mandi = volume kubus = r3 = (80)3 cm = 83 dm = 512 dm3 = 512 liter Jadi bak mandi bisa menampung air sebanyak 512 liter.

4) LIMAS
1. Pengertian dan unsur unsur limas Limas adalah bangun ruang yang dibatasi oleh sebuah segi banyak, diantaranya sebagai alas, dan beberapa buah bidang berbentuk segitiga yang disebut bidang tegak yang bertemu pada satu titik puncak. T. Limas berikut adalah limas T.ABCD T

D P F

T disebut titik puncak limas, ABCD disebut sisi alas yang berbentuk segiempat. TAB, TBC, TCD, dan TAD dinamakan sisi tegak limas. TA, TB.
ii

TC, TD disebut rusuk rusuk tegak limas. AB, BC, CD, dan AD disebut rusuk rusuk alas limas. TP dinamakan tinggi limas, TE dinamakan tinggi dari sisi tegak TAB, TF dinamakan tinggi dari sisi tegak TBC. Bangun TAC dan TBD dinamakan bidang diagonal bidang diagonal limas T.ABCD. 2. Penamaan sebuah limas. Penamaan sebuah limas bergantung nama dari bangun sisi alasnya. Limas terdiri dari : a. Limas segitiga yaitu limas yang alasnya berbentuk segitiga. Contoh limas segitiga sama kaki, limas segitiga sama sisi, limas segitiga siku siku dan sebagainya. b. Limas segiempat yaitu limas yang alasnya berbentuk segiempat. Contoh limas persegi panjang, limas persegi ( pyramid) limas belah ketupat, limas jajar genjang dan sebagainya. c. Limas segilima yaitu limas yang alasnya berbentuk segilima. Contoh limas segilima sembarang limas segilima beraturan. d. Limas segienam yaitu limas yang alasnya berbentuk segienam. Contoh limas segienam sembarang, limas segienam beraturan. e. f. Limas segi-n yaitu limas yang alasnya berbentuk segi-n. Kerucut yaitu limas yang alasnya berbentuk lingkaran.

3. Jaring jaring dan luas permukaan limas.

D D P A E B F A C T H

G F

C T

E T

ii

Limas T.ABCD

Jaring-jaring T.ABCD

Jika limas T.ABCD pada gambar (i) dipotong menurut rusuk TA, TB, TC, TD kemudian dibentangkan, maka terbentuk jarring-jaring limas seperti ganbar (ii) Panjang TE = TG dan panjang TF = TH Luas permukaan limas = Luas permukaan jaring - jaring limas = luas alas + luas semua sisi tegak = luas ABCD + Luas TAB + Luas TCD + Luas TBC + Luas TAD = Luas ABCD + 2 Luas TAB + 2 Luas TBC = AB . CD + 2. + 2.

= AB . CD + AB . TE + BC . TF Contoh soal dan pembahasannya 1. Diketahui sebuah limas persegi panjang berukuran 18cm x 32 cm. Bila ukuran tinggi limas 12 cm, tentukan : a. Ukuran tinggi dari sisi-sisi tegaknya ! b. Luas permukaan limas ! Pembahasan T

D H A 16 P E 16 B F

C 9 9

a. Ukuran tinggi sisi sisi tegaknya, panjang TE = TG Perhatikan TE =


ii

TPE siku siku di P maka berlaku dalil Pythagoras

= = =

cm cm cm = 15 cm

Perhatikan TPF siku siku di F, maka berlaku dalil Pythagoras TF = = = = = 20 cm Jadi, panjang garis TE = TG = 15 cm dan TF = TH = 20 cm cm cm cm

b. Luas permukaan limas = Luas alas + luas sisi sisi tegak = luas ABCD + Luas TAB + Luas TCD + Luas TBC + Luas TAD = Luas ABCD + 2 Luas TAB + 2 Luas TBC = AB . CD + 2. + 2.

= AB . CD + AB . TE + BC . TF = ( 32 x 18 ) cm2 + ( 32 x 15 ) cm2 + ( 18 x 20 ) cm2 = ( 576 + 480 + 360) cm2 = 1416 cm2

2. Volume Limas

T D P A
ii

ABCD.EFGH adalah sebuah kubus, dengan sisi alas ACD dan tinggi AE. Bila semua diagonal ruang kubus digambarkan, maka keempat diagonal ruangnya berpotongan di titik T sedemikian hingga panjang TP = AE atau AE = 2TP. Dalam kubus

ABCD.EFGH terbentuk 6 buah limas yang kongruen. Dengan demikian maka, Volum limas T.ABCD = volum kubus ABCD.EFGH

(AB.BC) x AE

(AB.BC) x 2TP

(AB.BC) x TP

Karena AB X BC adalah luas alas limas, TP adalah tinggi limas, maka : Volum limas = luas alas x tinggi

ii

5) KERUCUT
1. Pengertian Kerucut Kerucut adalah bangun ruang yang dibatasi oleh sebuah sisi alas yang berbentuk lingkaran, dan sebuah sisi lengkung yang disebut sisi selimut. T Titik puncak

Tinggi kerucut

bidang sisi selimut

r jari jari kerucut 2. Ciri Ciri Kerucut a. Kerucut mempunyai 2 bidang sisi ( 1 bidang sisi lingkaran (sisi alas) dan bidang sisi selimut ). b. Mempunyai 2 rusuk dan 1 titik puncak. c. Tinggi kerucut adalah jarak terdekat dari titik puncak ke bidang alas 3. Luas Permukaan Kerucut Luas permukaan kerucut = Luas sisi alas + Luas selimut kerucut = ( x r 2) + ( x r x s) = r (r + s) 4. Volume Kerucut Karena kerucut adalah limas yang alasnya berbentuk lingkaran, maka diperoleh rumus volume kerucut sebagai berikut : Volume kerucut = x Luas alas x tinggi x x r2 x t

Contoh soal :
ii

Jika diketahui jari jari alas kerucut 7 cm, bidang sisi selimut 10 cm. Hitunglah luas pemukaan kerucut dan volume kerucut. Pembahasan : T

s = 10 cm

r = 7 cm t2 = s2 r2 t2 = 100 49 t = t = 7,14 cm Luas permukaan = r (r + s) = . 7.( 7 + 10)

= 374 cm2 Volume = x x r2 x t

= x 3,14x 72 x 7,14 = 366, 19 cm3

ii

6) TABUNG
1. Pengertian Tabung Tabung adalah bangun ruang yang dibatasi oleh dua buah sisi yang kongruen dan sejajar yang berbentuk lingkaran serta sebuah sisi lengkung ( selimut tabung ). Jari - jari r Tutup

tinggi

selimut tabung

Sisi alas 2. Unsur unsur Tabung a. Tabung memiliki 2 rusuk. b. Memiliki 3 bidang sisi ( 1 bidang sisi alas, 1 bidang sisi tutup dan 1 bidang sisi selimut). c. Alas dan tutupnya berupa lingkaran. 3. Jaring Jaring dan Luas Permukaan Tabung

Jaring-jaring tersebut terdiri atas

ii

1. Selimut tabung yang berupa persegi panjang dengan panjang = keliling alas tabung = 2r dan lebar = tinggi tabung = t 2. Dua buah lingkaran berjari-jari r. Dengan demikian, luas selimut tabung dapat ditentukan dengan cara berikut. 4. Luas Permukaan dan Volume Tabung Luas selimut tabung = keliling alas x tinggi tabung = 2r x tinggi tabung = 2rt Setelah memperoleh luas selimut tabung, dapat ditentukan pula luas permukaan tabung. Luas permukaan tabung = luas lingkaran alas + selimut tabung + luas lingkaran tutup = r2+rt + r2 = 2r2 +2rt = 2r (r+t) Menentukan rumus luas tabung tanpa tutup: a. Luas tabung tanpa tutup :

Ltanpa tutup = Luas sisi alas + Luas selimut


= r2 + 2 r t b. Volume tabung : V = Luas alas x tinggi = r2 x t = r2 t

ii

7) BOLA

Jari jari bola

1. Pengertian Bola Bola adalah bangun ruang yang hanya mempunyai 1 bidang sisi, bola juga tidak mempunyai sudut dan tidak mempunyai rusuk. 2. Luas Sisi dan Volume Bola a. Luas Sisi Bola L = 4 x luas lingkaran = 4 x r2 = 4 r2 b. Volume Bola Volume Bola = 4 x volume kerucut =4x r2 t

Karena pada bola, t = r maka: Volume Bola = 4 x r2 r

=4x = r3

r3

ii

Dengan metode integral, kita dapat membuktikan bahwa rumus volume bola adalah r3. Perlu diketahui bahwa volume bola merupakan integral dari luas

permukaan bola. Volume Bola = Luas permukaan Bola = 4 r2 dr =4 =4 ( = r2 dr r3)

r3 r3 ( Terbukti )

ii

DAFTAR PUSTAKA

Adiawan,Cholik. 2000. Matematika SLTP Kelas 3. Jakarta: Erlangga. Arifin,teguh.1987.Rumus-rumus matematika lengkap SMP. Surabaya: Giri Surya. Djumanta, Wahyudin. 1999. Matematika Jilid 3 SLTP. Jakarta : Multi Trust. Djumanta, Wahyudin. 2008. Belajar Matematika Aktif dan Menyenangkan. Bandung : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. http://id.wikipedia.org/wiki/luas_&volume. http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_full.php?id=270&fname=materi03.html Soedjadi dan Joko Moesono. 1995. Matematika 3. Jakarta: Perum Penerbitan dan Percetakan Balai Pustaka.

ii

You might also like