You are on page 1of 5

Hemat Listrik

Rangkuman Diskusi Mailing List Migas Indonesia Juli 2003

Pertanyaan : (Lena) Mungkin ada yang bisa memberi pencerahan buat saya, kantor saya saat ini sedang dalam penghematan, termasuk salah satunya adalah mengurangi biaya listrik...kita sudah memakai capacitor bank, tapi secara keseluruhan belum bisa menghemat... Saya pernah mendengar kalau ada ballast yang bisa menghemat pemakaian lampu sampAi 50%, benar gak...??? Kebetulan, saya bekerja di perusahaan garment yang harus memakai banyak lampu TL, kira2 ada gak sih, alat yang bisa membantu untuk mengurangi biaya listrik...??? Ada lagi alat yang namanya energy saver, itu benar2 bisa menghemat gak...??? Mungkin ada yang perusahaannya pernah menggunakannya dan berhasil, bisa kasih pencerahan ke saya, sebelumnya terima kasih lho... Tanggapan 1 : (Ramzy SA Radiant Utama) Mba Lena, Saya pernah ikut audit 14001 di Hitachi - Ibaragi Jepang, dan saya sangat surprise dengan cara mereka melakukan efisiensi yang secara cost cukup besar penghematannya. Cara mereka mengurangi adalah sangat simpel yaitu dengan slogan dikampanyekan dan diimplementasikan dengan baik. Sistem penerangan dipabrik dan kantornya sama dengan kebanyakan kita menggunakan lampu jenis TL, tetapi apa yang mereka lakukan adalah setiap lampu dipasang tali saklar, jadi mereka hanya menyalakan lampu ditempat yang diperlukan saja dan sistem saklar di re-design sedemikian rupa dimana kalau waktu istirahat hanya lampu sekedarnya saja yang menyala, computer bila akan ditinggal lebih dari 1/4 jam harus dimatikan, artinya engga ada tuh diwaktu istirahat computer ada yang nyala, lampu ditoilet kalau kosong yang off engga nyala terus bahkan efisiensi lain adalah interoffice memo dan seluruh hard copy file harus menggunakan kertas "bekas" yang sebelahnya sudah ada isinya. Itu untuk pabrik yang kaliber dunia, jadi mba Lena dikantorku juga mau menerapkan program efisiensi pake alat segala macem tapi kalau mentalnya engga berubah sulit tuh. Tanggapan 2 : (Jay - PT Pantja Motor - ISUZU) Saya urun rembug di forum ini. Di Pabrik kami juga sedang dilakukan program efisensi disegala sektor termasuk juga listrik. Memang disebagian tempat dengan slogan sudah cukup untuk mengurangi pemakaian listrik dan hal ini tergantung dari individu masing - masing. Memang kalo di Jepang hal ini bisa sangat efektif sekali karena masalah disiplin sudah sangat membudaya sekali.

Kalo masalah peralatan kemaren kita juga sedang membahas dengan bagian electrical. Ditempat kami pun sudah Capasitor Bank, Setelah dilakukan analisa pemakaian listrik melalui tagihan dari PLN dibeberapa bulan memang memenuhi, namun disisi lain kita juga harus memperhatikan kapasitas dari Capasitor Bank apakah sudah cukup ato belum dan juga memperhatikan faktor dari Capar ( Kilo volt ampere reaktif ) yg timbul karena idle pemakai listrik kita. Jadi banyak hal yg harus dipertimbangkan dengan suatu analisa dari pemakaian listrik itu sendiri dan hal ini yg pasti orang Electrical yg lebih tau. Ditempat kami sampai dianalisa untuk dilakukannya improvement di jalur produksi, misalnya dengan meng - common use kan pemakaian oven dll. Mungkin dapat juga dilakukan pemberian Timer pada peralatan yg menggunakan listrik, dimana pengontrol pemakaian / setting dilakukan oleh Autorized person. Ini juga mampu mengurangi pemakaian listrik seperti halnya yg sudah dilakukan rekan kami dari Astra. Mungkin ada coment dari rekan - rekan yg lebih ahli masalah electrical?

Tanggapan 3 : (Mesra Eka Putra) Mbak Lena .... Untuk masalah pengurangan pemakaian listrik munurut saya ada beberapa aspek: 1. Improve dari segi Tool and equipment contohnya dengan pemasangan capasitor bank ( bagus untuk lampu TL ) untuk pengurangan beban pakai 2. Meningkatkan kesadaran pemakai listrik itu sendiri. contohnya dengan membuatkan spanduk atau semacam panpletlah yang bisa menumbuhkan sifat hemat listrik bagi pemakai 3. Improvement dari segi pemasangan lampu untuk satu production atau ruangan contohnya melakukan pengukuran pencahayaan untuk suatu ruangan Luasnya berapa ? cahaya yang dibutuhkan berapa ? dari sini akan ada hasil akhir lampu TL yang dipakai bagusnya sekian unit berarti nggak ada pemborosan. 4. Membuat suatu standarisasi didalam perusahaan contohnya Hari libur atau off semua equipment ( M/C, Lampu, AC, Computer, etc ) kondisi off kecuali yang nggak bisa di matikan ini mungkin bisa koordinasi dengan facility atau dengan maintenance 5. Melakukan cek hasil countermeasure ( evaluasi ) contohnya seminggu sekali adakan evaluasi untuk mengetahui adanya penurunan listrik yang dipakai dengan action yang telah diambil ( efektif atau tidak ) Tanggapan 4 : (Asep Saepudin) Saya ingin menambahkan b'Lena, Menurut saya sebenarnya kalau penambahan alat yang langsung dapat menghemat listrik itu gak ada ....kapasitor bank fungsi utamanya adalah untuk memperbaiki factor daya sehingga jaringan listrik kita bisa berkerja lebih optimal dan kita akan terhindar denda kVAR dari PLN jika PF di bawah 0.85. Satu-satu cara yg mungkin dilakukan untuk menghemat listrik selain cara yang diungkapkan p'Ramzy tadi adalah dengan mengganti peralatan listrik yang kita pakai dengan alat2 yang hemat energy, misalnya:

- pergunakan lampu hemat energy atau ganti balast magnetik yang ada dengan yang electronik sehingga konsumsi dayanya lebih rendah. - pergunakan motor2 listrik dengan motor efesiensi tinggi. Mengenai ketersediaan alat2 listrik hemat energy ini mungkin bisa langsung ditanyakan ke vendor yang bersangkutan. Tanggapan 5 : (Chormen Adirai Top Consultant) Yth. Ibu Lena, Kami sangat menyarankan agar perusahaan ibu menerapkan ISO 14001:1996, yang apabila kita terapkan dengan baik banyak hal yang bisa dihemat, misalnya energy saving, maupun sumber daya yang lain seperti pemakaian alat tulis, air, dsb. Kami akan sangat senang apabila dapat diberikan kesempatan untuk berdiskusi dengan ibu untuk penerapan program tersebut.

Tanggapan 6 : (Hernesto Quardino McDermott Indonesia) Mbak lena...kalau boleh saya menambahkan... 1. Penggunaan Reflektor pada lampu TL. Kita bisa menggunakan lampu TL yang 'body' nya mempunyai reflektor. 2. Kalau nggak salah ada perush. yang menjual lampu TL yang watt nya kecil, tetapi terangnya sama dengan lampu TL biasa. Nama merk lampu TL tsb..."SILVANIA" (harganya lebih mahal dari lampu TL biasa).

Tanggapan 7 : (Errich - Hitachi) Pak Ramzy, Maaf sedikit koreksi, mungkin salah ketik, bukan ibaragi tetapi ibaraki. Menurut pengalaman saya yang kebetulan pernah tugas di Jepang, memang betul apa yang dikatakan Pak Ramzy. Sedikit tambahan, untuk Air Conditioner (AC) pada musim panas, ada jadwal hidup sekitar jam 8.00 (atau sekitar 15 menit sebelum jam kerja dimulai) dan jadwal mati sekitar pukul 7.00 malam. Walaupun ada yang lembur sampai jam 11.00, terpaksa harus rela berpanas-panas ria. Demikian pula pada musim dingin, jadwal untuk pemanas ruangan hidup sekitar jam 7.00 dan jadwal mati sekitar jam 9.00 malam. Selain jadwal, untuk setting A/C, suhunya dibatasi hanya sampai 26 derajat C (jadi tidak terlalu dingin) dan untuk setting pemanas suhunya dibatasi hanya sampai 20 derajat C. Jadi walau di dalam kantor, kadang saya harus memakai jacket atau pakaian tebal pada musim dingin. Di setiap perusahaan di Jepang, ISO 14001 dijalankan betul-betul untuk mengurangi biaya-biaya yang dikeluarkan dan meningkatkan produktivitas, disamping untuk menyelamatkan lingkungan dan sumber daya alam. Pernah suatu ketika diadakan lomba antar perusahaan ISO 14001 dalam Group Hitachi Construction Machinery, yang dinilai adalah pelaksanaan ISO serta penghematan yang dapat dilakukan.

Tanggapan 7 : (Rama Royani - Limawira) Rekan Lena ysh, Dari pantauan saya sejak negeri ini perduli terhadap hemat energi tahun 1987 plus lagi krisis thn 1997, memang ada peningkatan keperdulian orang walaupun prosentasenya sangat sedikit. Sektor yang paling serius menangani usaha ini adalah sektor perhotelan karena biaya listrik bisa samai 3 bulan gaji, sehingga memang mereka sering mengadakan kontes sambil juga memberikan imbalan atas usaha penghematan tersebut. Saya banyak saya teliti adalah bangunan di sektor commercial building khususnya gedung perkantoran, hotel, retail, rumah sakit, dan gedung pemerintahan dan paling kelihatannya hasilnya adalah rekan rekan di Bandung yang kabarnya memiliki Club Energi. Gedung gedung lainnya hasilnya tidak jelas, hanya yang pasti untuk menjaga keberhasilannya dibutuhkan team manager yang bakatnya disiplin dan penuh dedikasi dan tentunya pimpinan puncaknya pun memiliki niat yang sangat keras untuk terus menerus memelihara usaha ini. Setelah team nya terbentuk, maka yang harus dilakukan adalah membuat peta pemakaian energi untuk melihat beban apa dalam bangunan yang menggunakan energi, berapa besarnya dalam KWH. Setelah memperoleh peta tersebut, mulailah dari yang paling besar sehingga dampak terhadap penghematannya pun akan besar. Pengalaman membuktikan bahwa AC menggunakan energi paling besar (50-70%), setelah itu lampu (20-40%). Nah kalau berbicara tentang kapasitor dan lampu maka bisa saya jawab sebagai berikut. Alasan utama Kapasitor dipasang adalah melulu untuk memperbaiki Power Factor yang apabila rendah ,maka pemilik sumber daya akan dirugikan karena daya terpasangnya tidak tergunakan , sedangkan bagi pemakai dampak langsungnya terhadap biaya energi hampir tidak ada atau sangat kecil, karena perhitungan biayanya diambil dari KW yang diturunkan dari VOLT x Ampere x PF. Kalau dipasang kapasitor Arus beban akan turun tetapi PF nya akan naik sehingga hasilnya sama saja Dampak tidak langsungnya biasanya terjadi apabila pengguna sering kena denda karena PF terlalu rendah, begitu juga dengan turunnya arus maka kalau kabelnya panjang dan terbatas maka akan mengurangi rugi rugi di kabel. Setahu saja kecuali kalau ada denda PF, dampak penghematannya sangat amat kecil. Tentang Electronic ballast, memang sekarang ini sudah mulai banyak diperjual belikan dan memang ada dampaknya yang lumayan tetapi tidak sampai 50 % karena pengguna energi terbesar adalah lampunya bukan ballastnya. Tentang alat untuk menghemat energi, walaupun banyak engineer yang percaya bahwa alat ini bisa menghemat energi, saya termasuk yang tidak percaya. Logikanya adalah kalau kita memasang alat apapun, baik seri atau parallel dengan beban maka alat tersebut pasti akan menyerap energi dan hal itu berarti bukannya menghemat.

Akan tetapi banyak juga orang yang berani menjamin akan adanya penghematan, karena memang ternyata setelah dipasang alat ini amperenya turun, hanya saja walaupun amperenya turun PF nya akan naik sehingga kalau perhitungan biaya energi benar benar diturunkan dari KW maka biayanya pun tidak akan berkurang, nah disini kita harus meneliti apakah KW meter anda benar benar menghitung KWH atau KVAH walaupun namanya KWH meter?? Saya sendiri saat ini sedang meneliti beberapa KWH meter. Melihat anda bekerja di garment sebaiknya buatlah peta pemakaian energinya (KWH)baik mesin mesin garmen nya, ac, boiler,lampu, fan ,pompa pompa dlsb masing masing kelompok setiap bulan dalam setahun. Kalau bisa buat juga bench mark dengan rekan lainnya yang bergerak dibidang yang sama. Catat juga waktu operasinya kalau mulai kapan berhenti, semakin banyak catatan tentang penggunaan energi tersebut semakin besar peluang kita untuk mengidentifikasikan sektor mana yang paling menghabiskan biaya energi. Tanggapan 8 : (M.Harisman Integra Teknik) Tidak ada jalan pintas untuk mendapatkan penghematan listrik. Semua alat energy saving yang dijual, komponen utamanya hanyalah "capacitor bank", dan ini hanya akan memperbaiki Power Factor (meningkatkan Cos Phi mendekati 1), sehingga charge dari PLN ke Industri (dari sisi KVAR-hour) dapat diminimalkan. Untuk skala rumahan, secara umum, penggunaan capacitor tidak akan menyebabkan berkurangnya nilai tagihan listrik, karena PLN tidak melakukan chage terhadap KVAR-hour. Untuk perumahan, yang di-charge hanyalah KWatt-hour (KWh).

You might also like