You are on page 1of 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. Bahwa penulis telah menyelesaikan makalah demi memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam (PAI). Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Dosen mata kuliah Pendidikan Agama Islam yang telah memberikan

tugas dan petunjuk kepada penulis sehingga penulis termotivasi dan menyelesaikan tugas ini. 2. Orang tua yang telah turut membantu, membimbing, dan mengatasi berbagai kesulitan sehingga tugas ini selesai. Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Amiin.

Cilegon, 13 Mei 2012

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI ... BAB I: Pendahuluan 1. Latar Belakang 2. Rumusan Masalah ... 3. Tujuan Penulisan ........ BAB II: Pembahasan 1. Pengertian Media Pendidikan Islam 2. Makna media pendidikan bagi guru Agama 5 6 7 Islam . 3. Fungsi Media Pendidikan Islam 4. Jenis Media Pendidikan Islam BAB III: PENUTUP 1. Kesimpulan 2. Saran .. 3. Daftar Pustaka 9 9 5 3 4 4 1 2

BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah Dalam sistem pendidikan modern, fungsi guru sebagai penyampai pesanpesan pendidikan tampaknya perlu dibantu dengan media pendidikan, agar proses belajar mengajar pada khususnya dan proses pendidikan pada umumnya dapat berlangsung secara efektif. Namun, meskipun begitu pentingnya media bagi tercapainya tujuan pendidikan, masih banyak dijumpai lembaga-lembaga pendidikan yang kurang mementingkan suatu alat / media tersebut. Terbukti banyak ditemukan kasus guru yang tidak mempergunakan media sesuai dengan bahan yang diajarkan, contoh dalam pengajaran Pendidikan Agama Islam, sehingga siswa mengalami banyak kesulitan dalam menyerap dan memahami pelajaran yang disampaikan, guru kesulitan menyampaikan bahan pelajaran, banyak siswa yang merasa bosan terhadap pelajaran tertentu. Hal ini dapat diidentifikasikan sebagai masalah kurangnya penggunaan media dalam pengajaran sedangkan materi pendidikan makin beragam dan perkembangan ilmu teknologi yang sudah semakin pesat. Dengan mulai meluasnya penggunaan media pendidikan, maka faktor peserta didik mulai menjadi perhatian dari para pakar pendidikan, karena peserta didik yang akan menerima pesan-pesan pendidikan. Maka mulailah digunakan orang pendekatan sistem, yaitu media pendidikan termasuk salah satu sub sistem pendidikan yang menjadi pokok bahasan yang disampaikan menjadi lebih tepat guna dan bermakna. Media pendidikan telah menjadi katalisator dunia pendidikan.

Rumusan Masalah 3

Rumusan masalah akan yang kami angkat dalam makalah ini adalah : 1. Apa yang dimaksud dengan media pendidikan Islam? 2. Apa makna media pendidikan bagi guru agama Islam? 3. Apa fungsi media pendidikan Islam? 4. Apa sajkah jenis media pendidikan Islam? Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan makalah adalah agar kita dapat mengetahui: 1. Pengertian media pendidikan Islam 2. Makna media pendidikan bagi guru agama Islam 3. Fungsi media pendidikan Islam 4. Jenis media pendidikan Islam

BAB II
4

PEMBAHASAN
1. Pengertian Media Pendidikan Islam Dalam bahasa Arab, media adalah perantara ( ) atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Sedangkan dalam bahasa latin, media berasal dari bentuk jamak medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Menurut Association For Education and Communication Technology (AECT), media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi, atau benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, atau sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audiens (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. Maka, media pendidikan agama Islam ialah semua aktivitas yang ada hubungannya dengan materi pendidikan agama, baik yang berupa alat yang dapat digunakan oleh guru agama dalam rangka mencapai tujuan tertentu dan tidak bertentangan dengan ajaran agama Islam. 2. Makna Media Pendidikan Bagi Guru Agama Islam Di sini, yang dimaksud dengan makna media pendidikan bagi guru agama Islam adalah media pendidikan yang digunakan itu mempunyai arti tersendiri bagi guru agama yang memakainya, sehingga dapat membantu peserta didiknya memproses pesan-pesan pendidikan yang disampaikannya (achievement), karena ia dapat menyajikan pokok bahasan yang telah diprogramkan dengan penampilan yang lebih menarik perhatian mereka. Ia dapat mengatasi masalah materi pendidikan yang berkenaan dengan ruang, waktu dan tempat yang tidak mungkin dihadirkan guru secara kenyataan apa adanya. Media pendidikan secara pedagogis dan psikologis dapat memenuhi harapan peserta didik untuk aktif mengikutinya dari awal sampai akhir karena

unsur gerak, suara dan latar belakang gambar yang ditampilkan memberikan kesan tersendiri bagi mereka karena hal-hal demikian makin menambah bobot sajian yang ditampilkannya. Selain itu, media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa, yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar anak didik karena kegiatan belajar dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik daripada tanpa bantuan media. 3. Fungsi Media Pendidikan Islam Fungsi media pendidikan yang digunakan oleh para guru agama dalam proses belajar mengajar yaitu: a. Membantu guru dalam bidang tugasnya Media pendidikan agama bila digunakan secara tepat dapat membantu mengatasi kelemahan dan kekurangan guru dalam penggunaan metodologi pengajarannya. Sehingga metode mengajar yang berpusat kepada guru atau guru sentries dapat dikurangi, agar keaktifan belajar mereka makin meningkat. Dengan meningkatkan aktivitas mereka ini, berarti prinsip belajar aktif dengan mengalami sendiri, menelaah dan menjelajah sendiri akan membuahkan hasil belajar yaitu menguasai bahan pelajaran tersebut karena diperoleh dengan usaha sendiri (experience, exploration and discovery). b. Membantu para peserta didik Dengan menggunakan media pendidikan yang dipersiapkan dengan baik, berarti guru agama telah membantu peserta didiknya mengaktifkan unsur-unsur psikologis yang ada dalam diri mereka seperti pengamatan, daya ingatan, minat, perhatian, berpikir, fantasi, emosi dan perkembangan kepribadian mereka. Sikap jiwa mereka yang tenang dengan minat belajar yang besar ini sangat potensial sekali ditumbuhkembangkan sebagai dasar materi keimanan, ibadah, muamalah, sikap sosial, pembentukan akhlak karimah dan sebagainya. Pesan-pesan pendidikan agama yang dibantu

dengan media pendidikan agama dapat membangkitkan motivasi kegairahan dalam belajar. 4. Jenis Media Pendidikan Islam Para ahli mengklasifikasikan media kepada dua bagian, yaitu alat yang bersifat benda (materiil) dan yang bukan benda. 1. Media yang bersifat benda Pertama, media tulis, seperti Al-Quran, Hadis, Tauhid, Fiqih, Sejarah. Kedua, benda-benda alam seperti hewan, manusia, tumbuh-tumbuhan dan lain-lain. Ketiga, gambar-gambar yang dirancang seperti grafik. Keempat, gambar yang diproyeksikan, seperti video, transparan. Kelima, audio recording (alat untuk didengar), seperti kaset, tape, radio, dan lain-lain. 2. Media yang bersifat bukan benda Para nabi menyebarkan agama kepada kaumnya atau kepada umat manusia bertindak sebagai guru-guru yang baik dan sebagai pendidikan keagamaan yang agung. Usaha Nabi dalam menanamkan aqidah agama yang dibawanya dapat diterima dengan mudah oleh umatnya, dengan menggunakan media yang tepat yakni melalui media perbuatan Nabi sendiri dan dengan jalan memberikan contoh teladan yang baik. Sebagai contoh teladan yang bersifat uswatun hasanah, Nabi selalu menunjukkan sifat-sifat yang terpuji. Hal ini diungkapkan dalam Al-Qur'an surat Al Ahzab: 21, yang artinya : "Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagi kamu" (QS. Al Ahzab; 21). Nabi selalu memberikan contoh tauladan atau menjadikan dirinya sebagai model dalam mendawahkan seruan Allah. Sebagai contoh, sewaktu meletakkan Hajarul Aswad ketika membangun kembali Kabah. Contoh teladan yang baik tersebut sangat besar pengaruhnya dalam misi pendidikan Islam dan dapat menjadi faktor yang menentukan terhadap keberhasilan dan perkembangan tujuan pendidikan secara luas.

Melalui tingkah laku atau suri tauladan yang ditampilkan oleh para pendidik dalam kehidupan di lingkungan sekolah merupakan alat peraga atau media pendidikan yang hidup di dalam jiwa para peserta didiknya. Mereka dapat melihat yang dikerjakan pendidiknya dan mendengarkan ucapan yang dituturkan di hadapan mereka. Mereka secara psikologis dan sosiologis cenderung meniru atau mengiritasi semua penampilan pendidik mereka yang menjadi idola dalam diri mereka. Contoh-contoh tingkah laku yang ditampilkan adalah media pendidikan yang sangat bermakna bagi peserta didik kita dan dapat mewarnai pembentukan kepribadian mereka bila contoh tingkah laku ini secara terus menerus ditampilkan secara sengaja dan berencana. Dalam konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara, contoh tingkah laku mendapat kedudukan utama dan dijadikan media pendidikan dalam upaya membentuk kepribadian peserta didik. Ada tiga konsep media pendidikan dalam konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara yang amat terkenal yaitu: 1. Ing Ngarso Sung Tulodo 2. Ing Madyo Mangun Karso 3. Tut Wuri Handayani Melalui contoh tingkah laku lingkungan khususnya di sekolah akan diinternalisasikannya. Sebab itu contoh tingkah laku dapat dijadikan media pendidikan yang sangat ampuh bagi diri peserta didik di lingkungan pendidikan formal.

BAB III PENUTUP


8

1. Kesimpulan Dalam proses belajar mengajar, kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut, ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Dengan menggunakan media, peserta didik akan memiliki pemahaman yang bagus tentang materi yang didapatkan, dan juga akan memiliki moral atau akhlak yang tinggi. Sehingga besar kemungkinan tujuan pendidikan akan tercapai secara efektif dan efisien. Selanjutnya, kita tinggal memilih media pengajaran apa yang cocok untuk dipraktekkan kepada siswa sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Terkait dengan pembelajaran agama Islam, maka media yang digunakan juga bermacam-macam, disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai. 2. Saran Dalam pemilihan media pengajaran agama, hendaknya disesuaikan dengan tujuan pengajaran agama itu sendiri, bahan/materi yang akan disampaikan, ketersediaan alat, pribadi guru, minat dan kemampuan siswa, dan situasi pengajaran yang akan berlangsung dan lain-lain, sehingga penggunaan media bukan sekedar upaya untuk membantu guru dalam mengajar, tetapi lebih dari itu, yaitu sebagai usaha yang ditujukan untuk memudahkan siswa dalam mempelajari pengajaran agama Islam.

Daftar Pustaka

Karom-kingsoka.blogspot.com/2010/01/media-pendidikan-agamaALAT DAN SARANA PENDIDIKAN media-pembelajaran-pai.html Metode dan media pendidikan islam.htm

islam.html ISLAM~Imronfauzi.wordpress.com.htm

10

You might also like