You are on page 1of 4

Dalam buku yang ditulis oleh Prahalad, ada 3 aspek penting dalam inovasi dan penciptaan nilai, hal-hal

tersebut menurut Prahalad dalam bukunya dikaitkan dengan : Co-created dengan para pengkonsumsi Berbagai akses sumber daya ( tidak hanya satu akses) Negara berkembang dilibatkan sebagai sumber inovasi

Prahalad berargumen mengenai perusahaan- perusahaan dalam suatu indsutri harus mengambil keputusan untuk menjadi sukses, dalam kata-katanya "the industrial system as we know it has been morphing for some time. Now it may have reached an inflection point. Menurut Prahalad, sebelum jaman ini perusahaan diberi dua pilihan, yaitu untuk menekan biaya produksinya atau mendiferesiasikan produk-produknya, yang mana keduanya sulit untuk dicapai, perusahanperusahaan , jika ingin sukses harus mencapai suatu konsep yang dibuat oleh Prahalad. Prahalad mengembangkan dua konsep, yaitu N=1 dan R=G. Konsep N= 1 Dalam konsep ini perusahaan focus pada pengalaman setiap konsumen ketika membeli produknya, sebagai contoh, ketika kita membeli Starbuck, kita memiliki pengalaman berbedabeda ketika memilih kopi yang ditawarkan. Konsep N=1 secara garis besar berfokus pada : Pengalaman Individu Fokus pada konsumen individu Fleksibilitas, misal harga berdasarkan penilaian risiko setiap pasien asuransi Kualiatas, biaya, dan pengalaman Kolaborasi antar jaringan perusahaan kompleksitas, dapat dikelola hanya dengan sistem yang canggih Hubungan dengan pelanggan harus simple dan intuitif Scalability, (skala ekonomi) harus disesuaikan dengan skala operasi Konsep R=G

Konsep R=G memfokuskan integrasi horizontal perusahaan, artinya perusahaan harus mendapatkan akses, bukan kepemilikan dari suatu sumberdaya dimana saja, baik di luar, maupun di dalam negri diamana perusahaan itu menjalankan usahanya. Konsep R=G merupakan pendekatan terbaik untuk perusahaan dalam memanfaatkan sumberdaya demi kepuasan pelanggan. Dalam bukunya, ada prinsip- prinsip R=G yaitu : Prinsip(R = G) Dasar sumberdaya perusahaan besar dan pembelajaran bagaimana mengakses sumberdaya berkualitas tinggi dengan biaya rendah Akses sumberdaya, menjauh dari integrasi vertikal untuk mengakses spesialisasi, pemasok global Outsourcing merupakan salah satu cara mendapatkan biaya rendah, kemampuan kualitas yang tinggi Kecepatan (waktu) Scalability, continous scaling dan downsizing (perampingan) of operation Innovation arbitrage, perusahaan besar lebih baik fokus padaperusahaan

kecil sebagai sumber inovasi Kita melihat inovasi sebagai bentuk dari ekspektasi konsumen seperti respon berkelanjutan terhadap perubahan permintaan, perilaku, dan sebagai pengalaman konsumen. Kita harus bisa mengakses talen dan sumebrdaya terbaik di dunia. Kedua ide ini harus dihubungkan, yang mana penghubungnya memungkinkan ide berubah menjadi tindakan, maka dari itu bisnis proses merupakan alat untuk mempelajari hal-hal tersebut. Namun , Business process harus dihubungkan oleh keterampilan, sikap, dan orientasi manajer. Arsitektur-sosial struktur organisasi, pengukuran kinerja, pelatihan, keterampilan , dan nilai-nilai dari organisasi harus mencerminkan competitive imperative yang baru. Spesifikasi dari teknis arsitektur untuk perusahaa memunkinkan kita untuk mengembangkan proses bisnis tangguh dan difokuskan pada analitis untuk menghadapi kecenderungan kompetisi dan para oportunis. Caranya adalah pertama kita mendeskripsikan penciptaan nilai yang baru,

dan mengidentifikasi keuntungan sumberdaya yang baru lalu spesifikasikan teknis arsitektur yang paling memungkinkan untuk menganalisis risos ini. Kemudian kita merekognisis setiap organisasi adalah unik dengan historisnya masing-masing, yang mana masing-masing memiliki evolusinya dengan sejumlah besar akuisisi dan merger. Maka dari itu setiap organisasi besar memiliki tidak hanya satu kultur atau kapabilitas teknis, tetapi seringkali memiliki banyak subkultur dan pathwork yang terdiri dari legacy skills, pemikirin manajerial, dan system teknis di dalamnya.

Transformasi perusahaan besar bukan sulit maupun mudah tetapi akan mengambil banyak tenaga. Dan upaya upaya ini darus dimulai dengan keyakinan yang mendalan, yaitu perubahan memang perlu dilakukan, perubahan harus dimulai dengan merubah sudut pandang tentang lingkungan kompetitif. manajer harus reorientasi fungsi bisnis untuk memberikan efisiensi

dan fleksibilitas

yang

dituntut di

dunia

baru

dari

penciptaan

nilai.

Kombinasi

platform seperti ICT (Information and Communication Technology) dan

kemampuan proses

bisnis inilah yang dibantu oleh analisis yang memberikan wawasan kontekstual dan membantu manajemen untuk bertindak. 3 tren utama tantangan untuk manajer dalam aplikasi n=1 dan r=g . 1. Konvergensi di keseluruhan konektivitas dalam suara, data, dan video

melalui ponsel, PC, dan Internet. 2. Akses keseluruhan untuk komputasi pada biaya yang terus-menerus turun melalui kemajuan dalam teknologi baru dan inovasi dalam model pengiriman. 3. Eksperimen yang cepat dan giat di dalam platform baru untuk kolaborasi yang mencakup baik pribadi (sosial) dan kehidupan profesional. Solusinya adalah dengan pendekatan migrasi. Manajer harus menciptakan system yang secara selektif menarik tim secara unik, dan bersama sama menghasilkan kualitas tinggi, dengan teknik rendah biaya dan cepat. Transformasi ini adalah mengenai sentralitas individu dimana pilihannya, merupakan sebuah pengalaman baru.

Contoh Bagaimana Pelanggan akan berhubungan dengan Lembaga-Lembaga seperti Perusahaan dan Perusahaan dengan perusahaan lainnya

Bagaimana trik pendekatan migrasi dapat diaplikasikan manajer dalam tren baru sehingga bisa bertransformasi menjadi sebuah inovasi, pendekatan migrasi terdiri dari 2 langkah , yaitu : Manajer membangun kejelasan secara bersama untuk titik tolak permulaan mereka. Manajer seharusnya juga menginventaris portofolio proses bisnis mereka dan sistem aplikasi yang terkait dan database yang mendukung arsitektur proses bisnis dan kemampuan analitis.

You might also like