You are on page 1of 17

Setiap orang pasti mempunyai kekurangan dan kelebehin jadi jangan pernah saling mernjelek jelekkan karnah pd tiap

orang pasti ada kekurangannya,ada pada fisik,akhlak,

DAFTAR ISI

Bab I PENDAHULUAN A.LATAR BELAKANG


Kebutuhan tubuh akan natrium telah banyak diteliti oleh ilmuwan yang bergerak di bidang gizi dan kesehatan. Kita memerlukan minimum 200-500 miligram natrium setiap hari untuk menjaga kadar garam dalam darah tetap normal, yaitu 0,9 persen dari volume darah di dalam tubuh. Natrium adalah kation utama dalam cairan ekstraselular. 30-40% natrium ada di dalam kerangka tubuh. Di dalam tubuh, Na terdapat di dalam sel (intra selular) dan terutama terdapat dalam cairan di luar sel ( cairan ekstra selular ). Antara lain cairan saluran cerna, seperti cairan empedu dan pangkreas mengandung banyak natrium.

B. RUMUSAN MASALAH
1. 2. 3. 4. Apa pengertian natrium ? Apa kelebihan dan kekurangan dari natrium Sebutkan sumber natrium ! Apa fungsi natrium?

Bab II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN NATRIUM
Natrium atau sodium merupakan salah satu mineral penting bagi tubuh. Kadar natrium di dalam tubuh sekitar 2 persen dari total mineral. Tubuh orang dewasa sehat mengandung 256 gram senyawa natrium klorida (NaCl) yang setara dengan 100 gram unsur natrium. Kadar natrium normal pada serum 310-340 mg/dL. Natrium atau sodium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Na dan nomor atom 11.Natrium adalah logam reaktif yang lunak, keperakan, dan seperti lilin, yang termasuk ke logam alkali yang banyak terdapat dalam senyawa alam (terutama halite). Kebutuhan tubuh akan natrium telah banyak diteliti oleh ilmuwan yang bergerak di bidang gizi dan kesehatan. Kita memerlukan minimum 200-500 miligram natrium setiap hari untuk menjaga kadar garam dalam darah tetap normal, yaitu 0,9 persen dari volume darah di dalam tubuh. Natrium adalah kation utama dalam cairan ekstraselular. 30-40% natrium ada di dalam kerangka tubuh. Di dalam tubuh, Na terdapat di dalam sel (intra selular) dan terutama terdapat dalam cairan di luar sel ( cairan ekstra selular ). Antara lain cairan saluran cerna, seperti cairan empedu dan pangkreas mengandung banyak natrium.

B. KEKURANGAN NATRIUM
Kurangnya konsumsi natrium dapat menyebabkan : volume darah menurun yang membuat tekanan darah menurun, denyut jantung meningkat, pusing, kadang-kadang disertai kram otot, lemas, Lelah, kehilangan selera makan, daya ingat menurun, daya tahan terhadap infeksi menurun, luka sukar sembuh, gangguan penglihatan, rambut tidak sehat dan terbelah ujungnya, serta terbentuknya bercak-bercak putih di kuku. Akibat kekurangan natrium : 1. Kejang 2. Apatis Kekurangan natrium dapat terjadi sesudah muntah, diare, keringat berlebihan dan bila menjalankan diet yang sangat terbatas natrium.

Akibat kelebihan natrium: Menimbulkan keracunan yang dalam keadaan akut menyebabkan edema dan hypertensi. Hal ini dapat di atasi dengan banyak minum. Kelebihan konsumsi natrium secara terus menerus terutama dalam bentuk garam dapur dapat menimbulkan hypertensi. Walaupun natrium memegang peran penting untuk kesehatan tubuh, konsumsi yang berlebih tetap harus dicegah karena dapat menimbulkan efek negatif. Banyaknya sumber natrium di alam menyebabkan kasus defisiensi natrium sangat jarang terjadi. Sebaliknya, kasus kelebihan konsumsi yang justru sering menjadi masalah. Karena itu, kita perlu mencermati pola makan agar terhindar dari dampak negatif kelebihan natrium.

C. SUMBER NATRIUM
Natrium bahan pangan, baik nabati maupun hewani, merupakan sumber alami natrium. Umumnya pangan hewani mengandung natrium lebih banyak dibandingkan dengan nabati. Namun, sumber utamanya adalah : garam dapur (NaCl), soda kue (natrium bikarbonat), penyedap rasa monosodium glutamat (MSG), serta bahan-bahan pengawet yang digunakan pada pangan olahan, seperti natrium nitrit dan natrium benzoat. Kecap Makanan yang di awetkan Sumber dari hewani: Daging Ikan Telur susu Natrium juga mudah ditemukan dalam makanan sehari-hari, seperti pada kecap, makanan hasil laut, makanan siap saji (fast food), serta makanan ringan (snack). Umumnya makanan dalam keadaan mentah sudah mengandung 10 persen natrium dan 90 persen ditambahkan selama proses pemasakan. Dewasa ini fast food sering mendapat sorotan di beberapa negara maju dan berkembang sebagai salah satu penyebab hipertensi terbesar. Dengan alasan kepraktisan dan kelezatan, makanan seperti hamburger, piza, hot dog telah menjadi primadona di masyarakat saat ini, padahal makanan-makanan tersebut bukanlah makanan yang baik untuk kesehatan. Selain kadar lemak tinggi, makanan tersebut juga mengandung kadar natrium yang sangat tinggi, yaitu 2.275 mg per 100 gramnya. Dalam tubuh kita terdapat sistem otonom untuk mengatur keseimbangan kadar natrium di dalam darah. Jika kadar natrium terlalu tinggi, otak akan mengirimkan sinyal rasa haus dan mendorong kita untuk minum. Selain itu, jika sensor dalam pembuluh darah dan ginjal mengetahui adanya kenaikan tekanan darah dan sensor di

jantung menemukan adanya peningkatan volume darah, ginjal dirangsang untuk mengeluarkan lebih banyak natrium dan air kencing, sehingga mengurangi volume darah. Jika kadar natrium terlalu rendah, sensor dalam pembuluh darah dan ginjal akan mengetahui bila volume darah menurun dan memacu reaksi rantai yang berusaha untuk meningkatkan volume cairan dalam darah. Kelenjar adrenal akan mengeluarkan hormon aldosteron, sehingga ginjal menahan natrium. Sementara itu, kelenjar hipofisa mengeluarkan hormon antidiuretik, sehingga ginjal menahan air. Penahanan natrium dan air menyebabkan berkurangnya pengeluaran air kencing, yang pada akhirnya akan meningkatkan volume darah dan tekanan darah kembali ke normal. Sensitivitas seseorang terhadap kadar natrium dalam darah berbeda-beda. Umumnya, semakin bertambah usia seseorang, semakin bertambah tingkat sensitivitasnya

D. CARA MENDAPATKAN NATRIUM


Natrium diisolasi denga cara elektrolisis. Dibumi terdapat sumber untuk dipakai sebagai pembuatan natrium. Sumber yang paling murah adalah NaCl yang dapat diperoleh dari air laut dengan cara penguapan. NaCl memiliki titik leleh lebih dari 800 C oleh sebab itu pembuatan natrium hanya dengan NaCl saja akan membutuhkan energi yang cukup besar. Untuk menghemat energi maka NaCl dicampur dengan CaCl2 dengan perbandingan masing-masing 40% dan 60% sehingga titik lelehnya turun menjadi 580 C. Reaksi yang terjadi: Katoda : Na+ + e -> Na Anoda Cl- ->1/2Cl2 + e Proses elektrolisis dilakukan dengan cara mencairkannya dalam peralatan Down Cell dalam prakteknya sering diikuti dengan pembentukan logam kalsium akan tetapi padatan ini dikembalikan lagi ke tempat pelelhan. Kelimpahan Natrium

lapisan bumi = 23000 ppm Air laut = 10500 ppm Matahari = 1910000 relatif terhadap H=1exp12

Natrium banyak ditemukan diberbagai mineral logam misalnya sebagai NaCl, amphibole, kriolit, soda niter, dan zeolit. Natrium banyak terdapat di bintang yang ada diluar angkasa berdasarkan spektra garis D-nya dan bertanggung jawab terhadap cahaya hampir kebanyakan bintang. Aplikasi logam Natrium

Dipakai sebagai Alloy dengan logam lain

Diapaki sebagai perekovery logam lain seperti zirkonium dan kalium. Untuk membuat permukaan logam menjadi lebih halus Untuk memurnikan cairan logam Dipakai pada lampu natrium sebagai transfer panas yang ada direaktor nuklir atau mesin pembakaran. Diapaki sebagai sintesis reaktan untuk reaksi kimia organik. NaK adalah agen pengering. Manfaat Senyawaan kimia

ion natrium adalah ion penting yang ada di tubuh makhluk hidup Pembuatan sabun yaitu NaOH Senyawaan natrium penting dalam industri kertas, gelas, tekstil, petroleum, dan insutri logam. Beberapa senyawaan penting natrium adalah garam dapur NaCl, soda abu Na2CO3, baking soda NaHCO3, soda kostik NaOH, garam chili NaNO3, di dan tri-natrium fosfat, natrium tiosulfat Na2S2O3.5H2O, dan boraks Na2B4O7.10H2O. Efek Pada Kesehatan Kontak antara natrium dengan air, akan menghasilkan natrium hidroksida NaOH yang dapat mengiritasi kulit, hidung, tenggorokan, dan mata. Hal ini dapat menyebabkan batuk dan bersin. Eksposur secara berlebihan akan menyebabkan kesulitan bernafas, bronkitis kimia, dan kontak dengan kulit dapat menyebabkan iritasi, kulit melepuh dan kerusakan yang bersifat permanen. Kontak dengan mata dapat menyebabkan cacat permanen sampai kebutaan.

E. KEBUTUHAN NATRIUM
National Research Council of The National Academy of Sciences merekomendasikan konsumsi natrium per hari sebanyak 1.100-3.300 mg. Jumlah tersebut setara dengan -1 sendok teh garam dapur per hari. Untuk orang yang menderita hipertensi, konsumsi natrium dianjurkan tidak lebih dari 2.300 mg perhari. Jumlah tersebut sama dengan 6 gram NaCl atau lebih kurang satu sendok teh garam dapur. American Heart Association (AHA) merekomendasikan konsumsi Na bagi orang dewasa tidak lebih dari 2.400 mg/hari, yaitu setara dengan satu sendok teh garam dapur sehari. Menurut United States Department of Agriculture (USDA), rata-rata kebutuhan natrium ibu hamil sekitar 2.400 mg dalam sehari, kira-kira setara dengan satu sendok teh. Di beberapa negara, tingkat konsumsi natrium cenderung sangat tinggi. Tingkat konsumsi natrium di Amerika Serikat mencapai 4.000-5.000 mg/hari. Tingginya konsumsi natrium di AS disebabkan tingginya konsumsi fast food, sehingga hipertensi merupakan pembunuh paling mematikan. Di Jepang, konsumsi garam dapur sangat luar biasa, yaitu sekitar 25-35 gram/hari. Padahal, menurut ahli gizi, orang dewasa idealnya makan garam 6 gram sehari dan anak-anak hanya 3 gram garam per hari. Tingginya konsumsi garam di Jepang karena sebagian besar makanan berasal dari hewan laut, yang menyebabkan 84 persen pria dewasa di Jepang

dipastikan menderita hipertensi. Di Indonesia, seiring dengan meningkatnya dominasi pola makan ala Barat, hipertensi kian menjadi masalah. Dalam tubuh kita terdapat sistem otonom untuk mengatur keseimbangan kadar natrium di dalam darah. Jika kadar natrium terlalu tinggi, otak akan mengirimkan sinyal rasa haus dan mendorong kita untuk minum. Selain itu, jika sensor dalam pembuluh darah dan ginjal mengetahui adanya kenaikan tekanan darah dan sensor di jantung menemukan adanya peningkatan volume darah, ginjal dirangsang untuk mengeluarkan lebih banyak natrium dan air kencing, sehingga mengurangi volume darah. Jika kadar natrium terlalu rendah, sensor dalam pembuluh darah dan ginjal akan mengetahui bila volume darah menurun dan memacu reaksi rantai yang berusaha untuk meningkatkan volume cairan dalam darah. Kelenjar adrenal akan mengeluarkan hormon aldosteron, sehingga ginjal menahan natrium. Sementara itu, kelenjar hipofisa mengeluarkan hormon antidiuretik, sehingga ginjal menahan air. Penahanan natrium dan air menyebabkan berkurangnya pengeluaran air kencing, yang pada akhirnya akan meningkatkan volume darah dan tekanan darah kembali ke normal. Sensitivitas seseorang terhadap kadar natrium dalam darah berbeda-beda. Umumnya, semakin bertambah usia seseorang, semakin bertambah tingkat sensitivitasnya.

F. FUNGSI NATRIUM
Menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh ( ekstrasel ) Menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh Berperan dalam pengaturan kepekaan otot dan saraf Berperan dalam absorpsi glukosa Berperan sebagai alat angkut zat-zat gizi lain melalui membrane, terutama melalui dinding usus

Mineral natrium (Na) merupakan kation utama yang terdapat pada cairan ekstraselular, sedangkan kalium (K) merupakan kation utama pada cairan intraselular. Dengan demikian, mineral Na dan K memegang peran penting dalam mengatur keseimbangan cairan tubuh. Jika kedua mineral tersebut tidak berimbang, air akan mengalir ke dalam atau ke luar sel untuk menjaga konsentrasi Na dan K agar tetap berimbang. Unsur natrium sangat penting untuk penyerapan glukosa di dalam ginjal dan usus, serta untuk pengangkutan zat-zat gizi lain melewati membran sel. Melalui asosiasinya dengan klorida (Cl) dan bikarbonat, Na terlibat dalam pengaturan keseimbangan asam-basa, sehingga cairan tubuh berada pada kisaran pH netral untuk mendukung metabolisme tubuh. Sebagian besar natrium diserap oleh usus halus dan hanya sedikit yang diserap oleh lambung. Dari usus, natrium dialirkan oleh darah ke hati, kemudian ke ginjal untuk disaring dan dikembalikan ke darah dalam jumlah sesuai dengan kebutuhan tubuh. Regulasi metabolisme natrium oleh ginjal dikontrol oleh aldosteron, yaitu hormon yang disekresikan oleh kelenjar adrenal. Apabila konsumsi natrium rendah atau kebutuhan tubuh meningkat, kadar aldosteron akan meningkat dan ginjal lebih banyak menyerap kembali (reabsorpsi) natrium. Hal sebaliknya terjadi jika konsumsi natrium berlebihan.

Salah satu perannya yang paling esensial adalah untuk menjaga keseimbangan osmotik atau keseimbangan aliran cairan di dalam tubuh. Selain itu, natrium juga mempunyai peran penting untuk merangsang saraf serta membantu sel-sel untuk metabolisme zat gizi esensial lainnya. Bersama-sama dengan kalium, natrium juga mempunyai peran untuk menjaga fungsi dan kerja otot jantung, serta mencegah penyakit-penyakit berbahaya seperti gangguan saraf. Bagi ibu hamil, natrium berperan meningkatkan kerja jantung, memompa darah agar dapat memenuhi kebutuhan sang ibu dan janin.

Seiiring dengan pertambahan usia, metabolisme dan fungsi organ-organ tubuh semakin berkurang. Berbagai penyakit yang berhubungan dengan penurunan fungsi organ tersebut lazim disebut dengan penyakit degeneratif. Salah satu penyakit degeneratif yaitu hipertensi atau darah tinggi. Namun yang perlu diwaspadai, hipertensi saat ini tidak hanya masalah bagi kaum lanjut usia tapi sudah mulai dikeluhkan oleh orang dengan usia lebih muda. Sebagian besar masyarakat secara umum mengetahui mengenai perlunya pembatasan asupan garam pada penderita hipertensi. Namun, sebenarnya alasan mengapa asupan garam perlu dibatasi adalah karena kandungan mineral natrium di dalamnya. Jadi, yang dimaksud garam adalah garam natrium. Sehingga pada hipertensi tidak hanya asupan garam dapur saja yang dibatasi, tetapi juga semua bahan makanan sumber natrium. Bahan makanan sumber natrium yang perlu dibatasi, yaitu sebagai berikut : Garam. Setiap 1 gram garam dapur mengandung 400 mg natrium. Apabila dikonversikan ke dalam ukuran rumah tangga 4 gram garam dapur setara dengan sendok teh atau sekitar 1600 mg natrium. Semua makanan yang diawet dengan garam, seperti ikan asin, telur asin, ikan pindang, ikan teri, dendeng, abon, daging asap, asinan sayuran, asinan buah, manisan buah, serta buah dalam kaleng. Makanan yang dimasak dengan garam dapur atau soda kue (natrium bikarbonat), seperti biscuit, kracker, cake dan kue-kue lainnya. Bumbu-bumbu penyedap masakan. Sekarang ini, sudah banyak penyedap masakan dengan berbagai merk yang beredar di pasaran. Salah satu diantaranya yaitu vitsin/ motto/ micin/ MSG, yang masih sangat lazim

digunakan masyarakat untuk menambah cita rasa masakan. Contoh lain yaitu kecap, terasi, petis, tauco, saos sambal dan saos tomat. Makanan kaleng. Makanan kaleng sebenarnya terbuat dari bahan makanan segar, namun yang perlu diperhatikan yaitu dalam proses pembuatannya makanan kaleng ditambahkan garam untuk membuat bahan makanan tersebut lebih awet. Contoh makanan yang dikalengkan yaitu corned, dan sarden. Selain itu pada buah kaleng yang diawetkan, juga mengandung pengawet berupa natrium benzoat. Oleh karena itu pada hipertensi dianjurkan untuk menghindari minuman atau pun sari buah dalam kaleng. Fast food (makanan cepat saji). Gaya hidup masyarakat pada saat ini mengalami berbagai perubahan, termasuk dalam hal pola makan. Banyak dan padatnya aktivitas dengan waktu yang terbatas telah membuat masyarakat condong memilih makanan yang cepat saji. Selain itu semakin banyak produsen menawarkan berbagai macam makanan cepat saji, mulai dari restoran ternama franchaise dari luar negeri sampai gerobak pinggir jalan. Hal yang perlu diwaspadai adalah makanan cepat saji komposisi makanannya kurang berimbang. Makanan ini tinggi kandungan lemak jenuh, kurang serat, kurang vitamin, dan tinggi natrium. Salah satu hal yang merupakan bumerang bagi penderita hipertensi yaitu kandungan natrium yang terdapat di dalamnya. Produk-produk fast food tersebut seperti sosis, hamburger, fried chicken, pizza, dsb. Contoh bahan makanan lain yang mengandung tinggi natrium yaitu : keju, margarin, dan mentega. Berikut informasi mengenai kandungan natrium dalam beberapa makanan : Makanan Hamburger Bumbu sop Take away chicken Tomato/ chili sauce Keju French fries Regular 1 blok kecil 1 sdm 30 gram 1 kotak sedang Ukuran Kandungan natrium 800 mg 700 mg 400 mg 300 mg 200 mg 150

G.CONTOH PENYAKIT Hiponatremia (Kadar Natrium Darah Yang Rendah)


a. Definisi Hiponatremia Hiponatremia (kadar natrium darah yang rendah) adalah konsentrasi natrium yang lebih kecil dari 136 mEq/L darah. b. Penyebab Hiponatremia Konsentrasi natrium darah menurun jika natrium telah dilarutkan oleh terlalu banyaknya air dalam tubuh. Pengenceran natrium bisa terjadi pada orang yang minum air dalam jumlah yang sangat banyak (seperti yang kadang terjadi pada kelainan psikis tertentu) dan pada penderita yang dirawat di rumah sakit, yang menerima sejumlah besar cairan intravena. Jumlah cairan yang masuk melebihi kemampuan ginjal untuk membuang kelebihannya. Asupan cairan dalam jumlah yang lebih sedikit (kadang sebanyak 1L/hari), bisa menyebabkan hiponatremia pada orang-orang yang ginjalnya tidak berfungsi dengan baik, misalnya pada gagal ginjal. Hiponatremia juga sering terjadi pada penderita gagal jantung dan sirosis hati, dimana volume darah meningkat. Pada keadaan tersebut, kenaikan volume darah menyebabkan pengenceran natrium, meskipun jumlah natrium total dalam tubuh biasanya meningkat juga. Hiponatremia terjadi pada orang-orang yang kelenjar adrenalnya tidak berfungsi (penyakit Addison), dimana natrium dikeluarkan dalam jumlah yang sangat banyak. Pembuangan natrium ke dalam air kemih disebabkan oleh kekurangan hormon aldosteron. Penderita Syndrome of Inappropriate Secretion of Antidiuretik Hormone (SIADH) memiliki konsentrasi natrium yang rendah karena kelenjar hipofisa di dasar otak mengeluarkan terlalu banyak hormon antidiuretik. Hormon antidiuretik menyebabkan tubuh menahan air dan melarutkan sejumlah natrium dalam darah. Penyebab SIADH: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Meningitis dan ensefalitis Tumor otak Psikosa Penyakit paru-paru (termasuk pneumonia dan kegagalan pernafasan akut) Kanker (terutama kanker paru dan pankreas) Obat-obatan: - chlorpropamide (obat yang menurunkan kadar gula darah) - Carbamazepine (obat anti kejang) - Vincristine (obat anti kanker) - Clofibrate (obat yang menurunkan kadar kolesterol) - Obat-obat anti psikosa

- Aspirin, ibuprofen dan analgetik lainnya yang dijual bebas - Vasopressin dan oxytocin (hormon antidiuretik buatan).

C.Gejala
Beratnya gejala sebagian ditentukan oleh kecepatan menurunnya kadar natrium darah. Jika kadar natrium menurun secara perlahan, gejala cenderung tidak parah dan tidak muncul sampai kadar natrium benar-benar rendah. Jika kadar natrium menurun dengan cepat, gejala yang timbul lebih parah dan meskipun penurunannya sedikit, tetapi gejala cenderung timbul. Otak sangat sensitif terhadap perubahan konsentrasi natrium darah. Karena itu gejala awal dari hiponatremia adalah letargi (keadaan kesadaran yang menurun seperti tidur lelap, dapat dibangunkan sebentar, tetapi segera tertidur kembali). Sejalan dengan makin memburuknya hiponatremia, otot-otot menjadi kaku dan bisa terjadi kejang. Pada kasus yang sangat berat, akan diikuti dengan stupor (penurunan kesadaran sebagian) dan koma.

D. Diagnosa Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan darah dan gejala-gejalanya. E. Pengobatan Hiponatremia berat merupakan keadaan darurat yang memerlukan pengobatan segera. Cairan intravena diberikan untuk meningkatkan konsentrasi natrium darah secara perlahan. Kenaikan konsentrasi yang terlalu cepat bisa mengakibatkan kerusakan otak yang menetap. Asupan cairan diawasi dibatasi dan penyebab hiponatremia diatasi. Jika keadaannya memburuk atau tidak menunjukkan perbaikan setelah dilakukannya pembatasan asupan cairan, maka pada SIADH diberikan demeclocycline atau diuretik thiazide untuk mengurangi efek hormon antidiuretik terhadap ginjal

Bab III PENUTUP


A. KESIMPULAN
Natrium atau sodium merupakan salah satu mineral penting bagi tubuh.Natrium atau sodium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Na dan nomor atom 11.Natrium adalah logam reaktif yang lunak, keperakan, dan seperti lilin, yang termasuk ke logam alkali yang banyak terdapat dalam senyawa alam (terutama halite).Natrium adalah kation utama dalam cairan ekstraselular. Akibat kekurangan natrium : 1. Kejang 2. Apatis Kekurangan natrium dapat terjadi sesudah muntah, diare, keringat berlebihan dan bila menjalankan diet yang sangat terbatas natrium. Akibat kelebihan natrium: Menimbulkan keracunan yang dalam keadaan akut menyebabkan edema dan hypertensi. Hal ini dapat di atasi dengan banyak minum. Kelebihan konsumsi natrium secara terus menerus terutama dalam bentuk garam dapur dapat menimbulkan hypertensi. sumber utama natrium adalah : garam dapur (NaCl), soda kue (natrium bikarbonat), penyedap rasa monosodium glutamat (MSG), serta bahan-bahan pengawet yang digunakan pada pangan olahan, seperti natrium nitrit dan natrium benzoat. Kecap Makanan yang di awetkan Sumber dari hewani: Daging Ikan Telur Susu

Fungsi Natrium Menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh ( ekstrasel ) Menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh Berperan dalam pengaturan kepekaan otot dan saraf Berperan dalam absorpsi glukosa Berperan sebagai alat angkut zat-zat gizi lain melalui membrane, terutama melalui dinding usus

Bahan makanan sumber natrium yang perlu dibatasi, yaitu sebagai berikut :

Garam. Semua makanan yang diawet dengan garam, Makanan yang dimasak dengan garam dapur atau soda kue (natrium bikarbonat) Bumbu-bumbu penyedap masakan. Fast food (makanan cepat saji).

B. KRITIK DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA

http://www.webelements.com http://www.radiochemistry.org http://www.lenntech.com/ http://environmentalchemistry.com/ http://en.wikipedia.org/


JAKARTA, KOMPAS.com

WIWIN TRI SUTRISNO HASRIANI SAID RATNA DEWI M MERI

You might also like