You are on page 1of 23

Disusun Oleh: 1.Ajeng Savitri 2.Dara Ulfah Anelsya 3.Fatimah Hasibuan 4.Larasati Nur Azizah 5.

Eka Aditya XI IPS 3 SMA N 68 Jakarta

Daftar Isi
Cover 1 Daftar Isi 2 Peta Konsep Uang ..3 Pengertian Uang ..4 Fungsi Uang .4 Jenis Uang .5 Nilai Uang 6-9 Peta Konsep Bank .10 Perbankan 11-16 Bukan Perbankan .16-17 Kebijakan Moneter .17-18 Daftar Pustaka .19

Uang dan Bank XI IPS 3 SMAN 68 Jakarta | 2

Peta Konsep Uang

Uang dan Bank XI IPS 3 SMAN 68 Jakarta | 3

A. Pengertian Uang
Pengertian uang menurut beberapa ahli: a) A. C. Pigou
Uang dan Bank XI IPS 3 SMAN 68 Jakarta | 4

Uang adalah segala sesuatu yang umum dipergunakan sebagai alat penukar. b) Robertson Uang adalah segala sesuatu yang umum diterima dalam pembayaran barang-barang. c) Rollin G. Thomas Uang adalah segala sesuatu yang diterima umum dalam pembayaran (pembelian) barang-barang, jasa-jasa, dan pelunasan utang. d) Albert Gaelord Hart Uang adalah kekayaan yang oleh pemiliknya dapat dibayarkan kepada sejumlah utang dengan segera dan tanpa menunda. e) George N. Halm Uang adalah alat untuk mempermudah pertukaran dan segera dapat mengatasi kesukaran-kesukaran dari barter.

Dari pengertian di atas, secara garis besar, uang merupakan alat tukar/transaksi dan alat pembayaran yang sah yang dapat diterima oleh masyarakat umum.

A. Fungsi Uang
Secara umum, uang memiliki fungsi sebagai perantara untuk pertukaran barang dengan barang, juga untuk menghindarkan perdagangan dengan cara barter. Secara lebih rinci, fungsi uang dibedalan menjadi dua: fungsi asli dan fungsi turunan.

1. Fungsi Asli Uang Yang merupakan fungsi asli uang yaitu: a) Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang dapat mempermudah pertukaran. Orang yang akan melakukan pertukaran tidak perlu menukarkan dengan
Uang dan Bank XI IPS 3 SMAN 68 Jakarta | 5

barang, tetapi cukup menggunakan uang sebagai alat tukar. Kesulitan-kesulitan pertukaran dengan cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang. b) Uang juga berfungsi sebagai satuan hitung (unit of account) karena uang dapat digunakan untuk menunjukan nilai berbagai macam barang/jasa yang diperjualbelikan, menunjukkan besarnya kekayaan, dan menghitung besar kecilnya pinjaman. Uang juga dipakai untuk menentukan harga barang/jasa (alat penunjuk harga). Sebagai alat satuan hitung, uang berperan untuk memperlancar pertukaran. c) Selain itu, uang berfungsi sebagai alat penyimpan nilai (valuta) karena dapat digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarangke masa mendatang. Ketika seorang penjual saat ini menerima sejumlah uang sebagai pembayaran atas barang dan jasa yang dijualnya, maka ia dapat menyimpan uang tersebut untuk digunakan membeli barang dan jasa di masa mendatang. 2. Fungsi Turunan Uang a) Uang sebagai alat penyimpanan kekayaan Sebagian orang biasanya tidak menghabiskan semua uang yang dimilikinya untuk keperluan konsumsi. Ada sebagian uang yang disisihkan dan ditabung untuk keperluan di masa datang. b) Uang sebagai alat pemindahan kekayaan Seseorang yang hendak pindah dari suatu tempat ke tempat lain dapat memindahkan kekayaannya yang berupa tanah dan bangunan rumah ke dalam bentuk uang dengan cara menjualnya. Di tempat yang baru dia dapat membeli rumah yang baru dengan menggunakan uang hasil penjualan rumah yang lama. c) Uang sebagai alat pembayaran utang Uang dapat digunakan untuk mengukur pembayaran pada masa yang akan datang.

B. Jenis Uang
1. Asalnya a) Mata uang dalam negeri

Uang dan Bank XI IPS 3 SMAN 68 Jakarta | 6

Mata uang dalam negeri adalah mata uang yang berasal dari dalam negeri yang dikeluarkan bank sentral negara tersebut. Di Indonesia uang rupiah merupakan uang dalam negeri. b) Mata uang asing Mata uang asing adalah mata uang yang berasal dari luar negeri dan berlaku di negeri asalnya serta transaksi perdagangan internasional. c) Mata uang unifikasi Mata uang unifikasi adalah mata uang yang digunakan oleh beberapa negara yang bekerjasama, biasanya negara dalam satu kawasan. 2. Lembaga yang mengeluarkan a) Uang Kartal Uang kartal adalah uang yang dijadikan sebagai alat transaksi sah dan wajib diterima seluruh masyarakat pada perekonomian. Uang kartal umumnya berbentuk uang kertas dan uang logam yang di Indonesia dibuat oleh Bank Indonesia selaku bank sentral yang diberi hak tunggal mencetak yang / hak oktroi. Uang dilindungi oleh Undang-Undang di mana pelaku pemalsuan uang diancam oleh hukuman denda dan kurungan penjara. Contoh uang kartal seperti uang logam Rp. 100,- uang kertas Rp. 1.000,- dan lain sebagainya. b) Uang Giral Uang giral adalah suatu tagihan pada bank umum yang dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran dan transaksi yang sah dan masyarakt tidak wajib menerima pembayarannya. Uang giral dapat dibilang mudah, aman dan praktis karena dalam melakukan transaksi di mana seseorang tidak perlu menghitung dan membawa banyak uang kontan, jika hilang atau jatuh ke tangan orang jahat dapat segera diblokir dan mudah dalam penggunaannya. Contoh uang giral yaitu adalah seperti cek, giro, telegraphic transfer, dan lain-lain. 3. Bahannya a) Uang logam
Uang dan Bank XI IPS 3 SMAN 68 Jakarta | 7

Uang logam adalah uang yang terbuat dari logam. Biasanya dari emas atau perak karena kedua logam itu memiliki nilai yang cenderung tinggi dan stabil, bentuknya mudah dikenali, sifatnya yang tidak mudah hancur, tahan lama, dan dapat dibagi menjadi satuan yang lebih kecil tanpa mengurangi nilai. b) Uang kertas Sementara itu, yang dimaksud dengan uang kertas adalah uang yang terbuat dari kertas dengan gambar dan cap tertentu dan merupakan alat pembayaran yang sah. Menurut penjelasan UU No. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia, yang dimaksud dengan uang kertas adalah uang dalam bentuk lembaran yang terbuat dari bahan kertas atau bahan lainnya (yang menyerupai kertas).

C. Nilai Uang
1. Terdiri atas a) Nilai intrinsik Nilai intrinsik uang adalah nilai uang berdasarkan bahan-bahan pembuatan uang. Contohnya, untuk membuat uang logam Rp100,00 diperlukan logam perak seberat 1 gram. Dengan demikian, uang sebesar Rp100,00 sama dengan harga yang senilai dengan 1 gram perak. Inilah yang disebut nilai intrinsik uang. b) Nilai Nominal Pada uang Rp100.000,00 tertera angka seratus ribu rupiah, maka nilai nominal uang tersebut adalah seratus ribu rupiah. Nilai nominal uang adalah nilai yang tertera pada setiap mata uang yang bersangkutan. Dari dua nilai uang di atas menimbulkan dua istilah fiducier money dan full bodied money. 1) Fiducier money, yaitu uang yang memiliki nilai nominal lebih besar daripada nilai intrinsiknya. Contohnya ialah semua uang kertas. 2) Full bodied money, yaitu uang yang memiliki nilai nominal sama dengan nilai intrinsiknya. Contohnya ialah semua jenis mata uang logam sehingga uang logam disebut juga full bodied money.
Uang dan Bank XI IPS 3 SMAN 68 Jakarta | 8

2. Lembaga yang mengeluarkan a) Permintaan Uang Permintaan uang menunjukkan keseluruhan uang yang diminta oleh sebuah perekonomian pada periode tertentu. Secara umum, ada tiga motif orang menggunakan uang : 1) Motif transaksi (transactional motive). Permintaan uang untuk motif ini dapat disebut dengan MDt. 2) Motif berjaga-jaga (precautionary motive). Permintaan uang untuk motif ini dapat disebut MDp. 3) Motif spekulasi (speculation motive), atau MDs. Permintaan uang untuk motif transaksi dan berjaga-jaga sangat dipengaruhi oleh pendapatan. Sedangkan permintaan uang untuk spekulasi sangat dipengaruhi oleh suku bunga. Ada beberapa hal yang mempengaruhi permintaan uang, diantaranya : 1) Pendapatan riil. Semakin tinggi pendapatan, permintaan akan uang akan semakin besar. Ini karena konsumsi dan tabungan akan bertambah seiring dengan meningkatnya pendapatan. 2) Tingkat suku bunga. Semakin tinggi suku bunga, permintan uang untuk motif spekulasi akan berkurang. Tingginya suku bunga akan membuat biaya pinjaman uang untuk berspekulasi bertambah mahal. Selain itu, jika tingkat suku bunga tinggi, orang akan lebih baik menabung di bank dengan jaminan suku bunga yang ada daripada berspekulasi. 3) Tingkat harga umum. Semakin tinggi tingkat harga umum, permintaan akan uang akan semakin bertambah. Ini karena harga barang/jasa bertambah mahal, sehingga dibutuhkan lebih banyak uang untuk membelinya. 4) Pengeluaran konsumen. Misalnya saja pengeluaran konsumen pada bulan-bulan menjelang Natal, puasa, atau Hari Raya lainnya akan bertambah. Akibatnya, permintaan uang juga akan bertambah.

b) Penawaran Uang

Uang dan Bank XI IPS 3 SMAN 68 Jakarta | 9

Penawaran uang/MS adalah jumlah keseluruhan uang yang diedarkan bank pada waktu tertentu di sebuah ekonomi. Defini MS dapat dilihat sebagai berikut : 1) M0, yaitu definisi MS secara sempit. M0 hanya terdiri dari uang kartal, yaitu uang kertas dan logam yang kita pegang sehari-hari. 2) M1, yaitu M0 ditambah dengan demand deposit (dd). Dd adalah tabungan yang kita miliki di bank, yang dapat dicairkan sewaktu-waktu apabila dibutuhkan. M1 ini merupakan perhitungan JUB yang sangat likuid. 3) M2, yaitu M1 ditambah dengan time deposit (td). Td adalah tabunga, deposito, dan sejenisnya, yang memiliki waktu jatuh tempo atau tidak dapat dicairkan sewaktu-waktu dibutuhkan. 4) M3, yaitu M2 ditambah dengan deposito jangka panjang, Ini meliputi dana-dana institusional yang ada dipasar uang. Uang logam dan kertas hanya dapat dicetak oleh bank sentral, misalnya Bank Indonesia di Indonesia. Dalam jangka pendek, MS adalah konstan. Dalam perekonomian, uang dalam bentuk logam dan kertas hanya boleh dicetak oleh bank sentral. Namun bank umum juga dapat mencetak uang secara tidak langsung, seperti yang disebutkan diatas, melalui dd, td, dan deposito jangka panjang. Oleh sebab itu, bank sentral juga mengelola MS melalui berbagai kebijakan moneter yang akan menstimulasi bank-bank umum untuk bertindak sesuai arah yang diinginkan. 3. Bahannya Teori nilai uang membahas masalah-masalah keuangan yang berkaitan dengan nilai uang. Nilai uang menjadi perhatian para ekonom, karena tinggi atau rendahnya nilai uang sangat berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi. Hal ini terbukti dengan banyaknya teori uang yang disampaikan oleh beberapa ahli. Teori uang terdiri atas dua teori, yaitu teori uang statis dan teori uang dinamis. a) Teori uang statis Yang termasuk teori uang statis adalah:
1) Teori Metalisme (Intrinsik) oleh KMAPP

Uang bersifat seperti barang, nilainya tidak dibuat-buat, melainkan sama dengan nilai logam yang dijadikan uang itu. Contoh: uang emas dan uang perak.
Uang dan Bank XI IPS 3 SMAN 68 Jakarta | 10

2) Teori Konvensi (Perjanjian) oleh Devanzati dan Montanari

Teori ini menyatakan bahwa uang dibentuk atas dasar pemufakatan masyarakat untuk mempermudah pertukaran. 3) Teori Nominalisme Uang diterima berdasarkan nilai daya belinya. 4) Teori Negara Asal mula uang karena negara, apabila negara menetapkan apa yang menjadi alat tukar dan alat bayar maka timbullah uang. Jadi uang bernilai karena adanya kepastian dari negara berupa undang-undang pembayaran yang disahkan. b) Teori uang dinamis Teori ini mempersoalkan sebab terjadinya perubahan dalam nilai uang. Teori dinamis antara lain:
1) Teori Kuantitas dari David Ricardo

Teori ini menyatakan bahwa kuat atau lemahnya nilai uang sangat tergantung pada jumlah uang yang beredar. Apabila jumlah uang berubah menjadi dua kali lipat, maka nilai uang akan menurun menjadi setengah dari semula, dan juga sebaliknya.
2) Teori Kuantitas dari Irving Fisher

Teori yang telah dikemukakan David Ricardo disempurnakan lagi oleh Irving Fisher dengan memasukan unsur kecepatan peredaran uang, barang dan jasa sebagai faktor yang memengaruhi nilai uang. 3) Teori Persediaan Kas Teori ini dilihat dari jumlah uang yang tidak dibelikan barang-barang. 4) Teori Ongkos Produksi Teori ini menyatakan nilai uang dalam peredaran yang berasal dari logam dan uang itu dapat dipandang sebagai barang.

Uang dan Bank XI IPS 3 SMAN 68 Jakarta | 11

Peta Konsep Bank

Uang dan Bank XI IPS 3 SMAN 68 Jakarta | 12

A. Lembaga Keuangan
Lembaga keuangan dalam dunia keuangan bertindak selaku lembaga yang menyediakan jasa keuangan bagi nasabahnya, dimana pada umumnya lembaga ini diatur oleh regulasi keuangan daripemerintah. Bentuk umum dari lembaga keuangan ini adalah termasuk perbankan, building society(sejenis koperasi di Inggris) , Credit Union, pialang saham, aset manajemen, modal ventura,koperasi, asuransi, dana pensiun, dan bisnis serupa lainnya. Di Indonesia lembaga keuangan ini dibagi kedalam 2 kelompok yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank (asuransi, pegadaian, dana pensiun, reksa dana, dan bursa efek).

1. Perbankan
Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat penukaran uang. Sedangkan menurut undang-undang perbankan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Industri perbankan telah mengalami perubahan besar dalam beberapa tahun terakhir. Industri ini menjadi lebih kompetitif karena deregulasi peraturan. Saat ini, bank memiliki fleksibilitas pada layanan yang mereka tawarkan, lokasi tempat mereka beroperasi, dan tarif yang mereka bayar untuk simpanan deposan.

a) Jenis jenis bank dilihat dari segi fungsinya 1) Bank Sentral

Uang dan Bank XI IPS 3 SMAN 68 Jakarta | 13

Menurut UU No.3 Tahun 2004, Bank Sentral adalah lembaga negara yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan alat pembayaran yang sah dari suatu negara, merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, mengatur dan mengawasi perbankan serta menjalan fungsi sebagai lender of the last resort.

Bank sentral yang dimaksud adalah Bank Indonesia. Bank Indonesia adalah lembaga negara yang independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan pemerintah dan atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang ini.

Tujuan Bank Indonesia Menurut UU RI No. 3 Tahun 2004 Pasal 7, dijelaskan tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Untuk mencapai tujuan yang dimaksud Bank Indonesia melaksanakan kebijakan moneter secara berkelanjutan, konsisten, transparan, dan harus mempertimbangkan kebijakan umum pemerintah di bidang perekonomian. Dalam rangka mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, bank Indonesia berwenang: melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas penyelenggaraan jasa sistem pembayaran, mewajibkan penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk menyampaikan laporan tentang kegiatannya. Pelaksanaan kewenangan di atas ditetapkan dengan Peraturan Bank Indonesia. mengatur dan mengawasi bank

Dalam rangka melaksanakan tugas mengatur dan mengawasi bank, Bank Indonesia menetapkan peraturan, memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan dan kegiatan usaha tertentu dari bank, melaksanakan pengawasan bank dan mengenakan sanksi terhadap bank sesuai dengan peraturan Bank Indonesia.
Uang dan Bank XI IPS 3 SMAN 68 Jakarta | 14

2) Bank Umum

Pengertian bank umum menurut Peraturan Bank Indonesia No. 9/7/PBI/2007 adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Jasa yang diberikan oleh bank umum bersifat umum, artinya dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Bank umum sering disebut bank komersial (commercial bank).

Bank umum mempunyai banyak kegiatan. Adapun kegiatankegiatan bank umum yang utama antara lain: menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk giro, deposito, sertifikat deposito, dan tabungan; memberikan kredit; menerbitkan surat pengakuan utang; memindahkan uang, baik untuk kepentingan nasabah maupun untuk kepentingan bank itu sendiri; menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan atau dengan pihak ketiga; menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga; dan melakukan penempatan dana dari nasabah ke nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek.

3) BPR (Bank Perkreditan Rakyat)

BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum.

Uang dan Bank XI IPS 3 SMAN 68 Jakarta | 15

BPR dalam melakukan kegiatannya tidak sama dengan kegiatan yang dilakukan oleh bank konvensional (bank umum). Ada kegiatan-kegiatan yang tidak boleh dilakukan oleh BPR, yaitu: menerima simpanan berupa giro, mengikuti kliring, melakukan kegiatan valuta asing, melakukan kegiatan perasuransian.

Adapun bentuk kegiatan yang boleh dilakukan oleh BPR meliputi hal-hal berikut ini. Menghimpun dana dalam bentuk simpanan tabungan dan simpanan deposito. Memberikan pinjaman kepada masyarakat. Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip syariah.

b) Jenis jenis bank dilihat dari kepemilikannya

Apabila ditinjau dari segi kepemilikannya, jenis bank terdiri atas bank milik pemerintah, bank milik swasta nasional, dan bank milik swasta asing. 1) Bank Milik Pemerintah Bank pemerintah adalah bank di mana baik akta pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungan bank dimiliki oleh pemerintah pula. Contohnya Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri. Selain itu ada juga bank milik pemerintah daerah yang terdapat di daerah tingkat I dan tingkat II masing-masing provinsi. Contoh Bank DKI, Bank Jateng, dan sebagainya. 2) Bank Milik Swasta Nasional Bank swasta nasional adalah bank yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh swasta nasional serta akta pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian keuntungannya juga dipertunjukkan untuk
Uang dan Bank XI IPS 3 SMAN 68 Jakarta | 16

swasta pula. Contohnya Bank Muamalat, Bank Danamon, Bank Central Asia, Bank Lippo, Bank Niaga, dan lain-lain. 3) Bank Milik Asing Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik milik swasta asing atau pemerintah asing. Kepemilikannya dimiliki oleh pihak luar negeri. Contohnya ABN AMRO bank, City Bank, dan lain-lain.

c) Jenis jenis bank dilihat dari kegiatan operasionalnya

1) Bank Konvensional Pengertian kata konvensional menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah menurut apa yang sudah menjadi kebiasaan. Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah berdasarkan kesepakatan umum seperti adat, kebiasaan, kelaziman. Berdasarkan pengertian itu, bank konvensional adalah bank yang dalam operasionalnya menerapkan metode bunga, karena metode bunga sudah ada terlebih dahulu, menjadi kebiasaan dan telah dipakai secara meluas dibandingkan dengan metode bagi hasil. Bank konvensional pada umumnya beroperasi dengan mengeluarkan produk-produk untuk menyerap dana masyarakat antara lain tabungan, simpanan deposito, simpanan giro; menyalurkan dana yang telah dihimpun dengan cara mengeluarkan kredit antara lain kredit investasi, kredit modal kerja, kredit konsumtif, kredit jangka pendek; dan pelayanan jasa keuangan antara lain kliring, inkaso, kiriman uang, Letter of Credit, dan jasa-jasa lainnya seperti jual beli surat berharga, bank draft, wali amanat, penjamin emisi, dan perdagangan efek. Bank konvensional dapat memperoleh dana dari pihak luar, misalnya dari nasabah berupa rekening giro, deposit on call, sertifikat deposito, dana transfer, saham, dan obligasi. Sumber ini merupakan pendapatan bank yang paling besar. Pendapatan bank tersebut, kemudian dialokasikan untuk cadangan primer, cadangan sekunder, penyaluran kredit, dan investasi. Bank konvensional contohnya bank umum dan BPR. Kedua jenis bank tersebut telah kalian pelajari pada subbab sebelumnya. 2) Bank Syariah
Uang dan Bank XI IPS 3 SMAN 68 Jakarta | 17

Sekarang ini banyak berkembang bank syariah. Bank syariah muncul di Indonesia pada awal tahun 1990an. Pemrakarsa pendirian bank syariah di Indonesia dilakukan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tanggal 18 20 Agustus 1990. Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam, maksudnya adalah bank yang dalam operasinya mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam, khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalah secara Islam. Falsafah dasar beroperasinya bank syariah yang menjiwai seluruh hubungan transaksinya adalah efesiensi, keadilan, dan kebersamaan. Efisiensi mengacu pada prinsip saling membantu secara sinergis untuk memperoleh keuntungan sebesar mungkin. Keadilan mengacu pada hubungan yang tidak dicurangi, ikhlas, dengan persetujuan yang matang atas proporsi masukan dan keluarannya. Kebersamaan mengacu pada prinsip saling menawarkan bantuan dan nasihat untuk saling meningkatkan produktivitas. Kegiatan bank syariah dalam hal penentuan harga produknya sangat berbeda dengan bank konvensional. Penentuan harga bagi bank syariah didasarkan pada kesepakatan antara bank dengan nasabah penyimpan dana sesuai dengan jenis simpanan dan jangka waktunya, yang akan menentukan besar kecilnya porsi bagi hasil yang akan diterima penyimpan. Berikut ini prinsip-prinsip yang berlaku pada bank syariah: Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah). Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah). Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah). Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (ijarah). Pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina).
Uang dan Bank XI IPS 3 SMAN 68 Jakarta | 18

Dalam rangka menjalankan kegiatannya, bank syariah harus berlandaskan pada Alquran dan hadis. Bank syariah mengharamkan penggunaan harga produknya dengan bunga tertentu. Bagi bank syariah, bunga bank adalah riba. Dalam perkembangannya kehadiran bank syariah ternyata tidak hanya dilakukan oleh masyarakat muslim, akan tetapi juga masyarakat nonmuslim. Saat ini bank syariah sudah tersebar di berbagai negara-negara muslim dan nonmuslim, baik di Benua Amerika, Australia, dan Eropa. Bahkan banyak perusahaan dunia yang telah membuka cabang berdasarkan prinsip syariah. Contoh Bank Syariah di Indonesia yaitu Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri.

d) Produk Perbankan

Giro: suatu istilah perbankan untuk suatu

cara pembayaran yang hampir merupakan kebalikan dari sistem cek. Suatu cek diberikan kepada pihak penerima pembayaran (payee) yang menyimpannya di bank mereka, sedangkan giro diberikan oleh pihak pembayar (payer) ke banknya, yang selanjutnya akan mentransfer dana kepada bank pihak penerima, langsung ke akun mereka.
Cek: perintah tertulis nasabah kepada bank untuk

menarik dananya sejumlah tertentu atas namanya atau atas unjuk.


Wesel: janji tertulis seseorang atau perusahaan untuk

membayar sejumlah uang pada tanggal tertentu kepada orang atau perusahaan lain yang tercantum dalam wesel tersebut. Wesel adalah bentuk lain dari utang piutang.
Tabungan: adalah simpanan yang penarikannya

hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan /atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.
Deposito berjangka: produk bank sejenis

jasa tabungan yang biasa ditawarkan kepada masyarakat. Dana dalam deposito dijamin oleh pemerintah melalui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan persyaratan tertentu.
Uang dan Bank XI IPS 3 SMAN 68 Jakarta | 19

Cek perjalanan: alat pembayaran semacam cek yang

diciptakan untuk orang bepergian dan dapat diuangkan pada kantor bank yang mengeluarkan atau pada pihak yang ditunjuk. Cek perjalanan dapat dibayar oleh perusahaan yang mengeluarkannya dan dijual dengan angka nominal tertentu dan dijamin dari kehilangan atau pencurian. Cek tadi diterima sebagai pengganti uang tunai oleh para pedagang dan dapat dicairkan di kantor-kantor tertentu. Jual beli valuta asing: memperjual belikan mata uang asing. Bank yang mendapat izin ini disebut bank devisa.
Pengiriman uang/transfer: pengiriman uang yang

sangat dibutuhkan masyarakat karena jarak yang cukup jauh.


ATM: sebuah alat elektronik yang mengijinkan

nasabah bank untuk mengambil uang dan mengecek rekening tabungan mereka tanpa perlu dilayani oleh seorang "teller" manusia. Banyak ATM juga mengijinkan penyimpanan uang atau cek, transfer uang atau bahkan membeli perangko.
Kredit: suatu fasilitas keuangan yang memungkinkan

seseorang atau badan usaha untuk meminjam uang untuk membeli produk dan membayarnya kembali dalam jangka waktu yang ditentukan.

2. Bukan Perbankan
a) Perusahaan Pembiayaan Konsumen Perusahaan consumers finance membeli barang kepada produsen dengan tunai kemudian menjual kepada konsumen dengan cara kredit. Contoh perusahaan consumers finance adalah Adira Finance, Suzuki Finance b) Asuransi Perusahaan asuransi adalah lembaga keuangan yang menghimpun dana dari nasabah dalam bentuk premi asuransi dan memberikan tanggungan ketika nasabah mengalami sesuatu. Perusahaan asuransi yang ada di Indonesia antara lain PT. Jasa Raharja, PT Jiwa Sraya, Allianz.
Uang dan Bank XI IPS 3 SMAN 68 Jakarta | 20

c) Pegadaian Pegadaian merupakan lembaga keuangan bukan bank yang melakukan usaha memberikan pinjaman pada masyarakat dengan jaminan (yang digadaikan). Ketika peminjam/penggadai tidak mampu membayar pinjamannya, barang yang digadaikan menjadi milik pegadaian. Pegadaian didirikan untuk menolong masyarakat yang kesulitan dana. d) Perusahaan Leasing Lembaga keuangan yang melakukan pembiayaan penyewaan barang-barang modal baik dalam bentuk sewa menyewa biasa maupun sewa menyewa yang diakhiri pembelian barang modal. e) Bursa Efek Merupakan tempat transaksi bagi pencari dan penyedia modal. Di bursa efek, pencari modal menjual saham atau obligasinya untuk mendapatkan modal yang diingankan.

3.

Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu; seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera. Kebijakan moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, "margin requirement", kapitalisasi untuk bank atau bahkan bertindak sebagai peminjam usaha terakhir atau melalui persetujuan melalui negosiasi dengan pemerintah lain. Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan menjalankan instrumen kebijakan moneter, yaitu antara lain: a) Fasilitas Diskonto (Discount Rate) Fasilitas diskonto adalah pengaturan jumlah duit yang beredar dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum. Bank umum kadang-kadang mengalami kekurangan uang sehingga harus meminjam ke bank sentral. Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan tingkat bunga bank sentral, serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi membuat uang yang beredar berkurang. b) Kebijakan Cash Ratio adalah penentuan angka persentase kas yang dimiliki bank. Persentase kas merupakan perbandingan terhadap kas atau uang yang dikreditkan kepada nasabah. Dengan adanya penentuan cadangan kas, bank sentral dapat mempengaruhi jumlah uang yang beredar. c) Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation) Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar
Uang dan Bank XI IPS 3 SMAN 68 Jakarta | 21

dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government securities). Jika ingin menambah jumlah uang beredar, pemerintah akan membeli surat berharga pemerintah. Namun, bila ingin jumlah uang yang beredar berkurang, maka pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah kepada masyarakat. Surat berharga pemerintah antara lain diantaranya adalah SBI atau singkatan dari Sertifikat Bank Indonesia dan SBPU atau singkatan atas Surat Berharga Pasar Uang. d) Kebijakan kredit ketat merupakan kebijakan untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dengan mengurangi jumlah kredit kepada nasabahnya dengan pemberian syarat-syarat kredit yang lebih diperketat dan ditambah lagi poin persyaratannya. Kebijakan kredit longgar merupakan kebalikan dari kebijakan kredit ketat, dimana syarat-syarat kredit lebih dipermudah agar uang yang beredar di masyarakat bertambah dengan semakin banyaknya aliran kredit dari bank. Tujuan kebijakan moneter, antara lain: a) Menjaga stabilitas harga dan ekonomi. b) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi. c) Memperbaiki posisi neraca pembayaran.

Uang dan Bank XI IPS 3 SMAN 68 Jakarta | 22

Daftar Pustaka
Buku Ekonomi SMA/MA Kelas X Buku Economics 1 for Senior High School YEAR X Mardiyatmo Buku LKS Ekonomi Pelita Untuk SMA/MA kelas X Smester 2
http://syadiashare.com/pengertian-uang-dan-jenis-jenis-uang.html https://diahtyas8.wordpress.com/2011/04/14/pengertian-uang/ http://wardayadi.wordpress.com/materi-ajar/kelas-x/uang-dan-bank/ http://www.google.co.id/url?

sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=8&ved=0CIoBEBYwBw&url =http%3A%2F%2Fpriyo.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles %2F11515%2F1.%2BEko_uang_bank_1.pdf&ei=toOpT7baKNGxrAeq0 7wG&usg=AFQjCNHJXVdDG9AQKfV1tEl7hpdUe7tGlw


http://www.crayonpedia.org/mw/Fungsi_Uang_(Fungsi_Asli_dan_Fungs

i_Turunan)_9.1
http://id.shvoong.com/social-sciences/1997528-fungsi-uang/ http://ekonomikelasx.blogspot.com/2010/04/fungsi-uang.html http://id.wikipedia.org/wiki/Uang http://organisasi.org/bentuk-dan-macam-jenis-uang-kartal-giral-kuasi-

fiat-komoditas-dan-hampir-likuid-sempurna
http://ekonomikelasx.blogspot.com/2010/04/nilai-uang.html http://yasinta.wordpress.com/2008/08/11/permintaan-dan-

penawaran-uang-money-supply-and-demand/
http://yumugee.wordpress.com/2012/04/11/jenis-jenis-bank/ http://110.138.206.53/bahan-

ajar/modul_online/ekonomi/MO_8/EKO204_06.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Kebijakan_moneter

Uang dan Bank XI IPS 3 SMAN 68 Jakarta | 23

You might also like