You are on page 1of 6

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( PTK ) BAHASA INDONESIA

CONTOH KARYA TULIS ILMIAH (KTI) : LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( PTK ) BAHASA INDONESIA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS SISWA KELAS XI SMA NEGERI MELALUI LATIHAN PENULISAN PROPOSAL ABSTRAK

Pada dasarnya menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang berkaitan dengan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam menulis, seseorang dapat menuangkan ide/gagasan dengan memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosa kata (Tarigan, 1982:21). Ketepatan mengungkapkan ide/gagasan tersebut harus didukung oleh ketepatan bahasa yang digunakan. Keterampilan menulis merupakan salah satu kompetensi dasar yang harus dimiliki siswa. Oleh karena itu, latihan menulis harus terus menerus dilaksanakan di sekolah. Masalah dalam penelitian ini adalah, apakah kemampuan menulis siswa kelas XI SMA Negeri melalui latihan penulisan proposal dapat meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas XI SMA Negeri dalam menulis yang baik dan benar. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan secara bersiklus. Pelaksanaan penelitian ini diadakan tiga siklus dan tiap siklus dilaksanakan dua kali pertemuan. Subjek penelitian adalah 47 orang siswa kelas XI IPA2. Lokasi penelitian adalah SMA Negeri. Teknik pengumpulan data menggunakan tes awal, tes akhir, serta observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum menggunakan metode survei, siswa kelas XI IPA2 SMA Negeri belum terampil menulis proposal. Pada tahap ini hanya 59,53 % siswa bernilai 65. Setelah metode survei digunakan pada siklus I, persentase keberhasilan siswa mencapai 63,93 %. Selanjutnya, pada siklus II juga terjadi peningkatan persentase nilai siswa, yakni menjadi 66,42%. Bahkan, pada siklus III persentase nilai siswa sudah mencapai 100%. Dengan demikian, pada siklus III ini siswa telah terampil menulis proposal melalui metode survei.

Kata-Kata Kunci: Peningkatan, Proposal, Survei .... dst. (Selengkapnya hub. via SMS : 081913127080)

JUDUL : " PENGARUH PEMANFAATAN MULTI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA KELAS XI SMA ... TAHUN PELAJARAN 2008/2009 " BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelajaran bahasa Indonesia pada umumnya tidak dianggap oleh siswa sebagai pelajaran yang sukar. Para siswa tidak pernah mengategorikan sebagai momok seperti halnya Pelajaran Matematika, Fisika, Bahasa Inggris, dan lain-lain. Tetapi pada kenyataannya nilai hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia tidak lebih baik dari mata pelajaran yang dianggap sukar dan sebagai momok bagi siswa. Permasalahan ini muncul bukan hanya karena kemampuan dan motivasi belajar siswa yang kurang, tetapi juga faktor lingkungan belajar yang kurang mendukung. Dalam hal ini kreativitas guru bahasa Indonesia dalam mengelola pembelajaran mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan permasalahan-permasalahan di atas, guru sebagai pengelola pembelajaran harus mengemas pembelajaran yang efektif dan bermakna bagi siswa. Pembelajaran akan memiliki makna, jika pembelajaran yang dikemas guru dapat dinikmati oleh siswa dan dapat memotivasi siswa. Setya Yuwana Sudikan (2004: 2) menegaskan, mengajar adalah menata lingkungan agar pembelajar termotivasi dalam menggali makna serta menghargai ketidak seragaman. Pada saat ini di sekolah telah mulai diperkenalkan pemanfatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Dalam proses pembelajaran setidaknya TIK menempati tiga peranan, yakni sebagai konten pembelajaran (standar kompetensi), sebagai media pembelajaran, dan sebagai alat belajar. Sejumlah penelitian membuktikan bahwa penggunaan multimedia dalam pembelajaran menunjang efektivitas dan efesiensi proses pembelajaran. Penelitian tersebut antara lain dilakukan oleh Francis M. Drawer. Hasil penelitian ini antar lain menyebutkan bahwa setelah lebih dari tiga hari pada umumnya manusia dapat mengingat pesan yang disampaikan melalui tulisan sebesar 10%, pesan audio 10%, visual 30%, audio visual 50%, dan apabila ditambah dengan melakukan, maka akan mencapai 80%. Berdasarkan hasil penelitian ini maka multi media pembelajaran berbasis TIK dapat dikatakan sebagai media yang mempunyai potensi yang sangat besar dalam membantu proses pembelajaran. Multi media telah mengalami perkembangan konsep sejalan dengan perkembangan teknologi pembelajaran. Ketika teknologi komputer belum dikenal, konsep multi multimedia sudah dikenal yakni dengan mengintegrasikan berbagai unsur media, seperti: cetak, kaset, audio, video, dan slide suara. Unsur-unsur tersebut dikemas dan dikombinasikan untuk menyampaikan suatu topik materi pelajran tertentu. Pada konsep ini, setiap unsur media dianggap mempunyai kekuatan dan kelemahan. Kekuatan salah satu unsur media dimanfaatkan untuk mengatasi kelemahan media lainnya. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang sangat pesat telah membawa perubahan besar pada segala bidang, termasuk bidang pendidikan. Bila dimanfaatkan dengan tepat, maka TIK dapat meningkatkan mutu pendidikan. Tulisan ini merupakan salah satu upaya untuk mendorong para warga sekolah dalam mengembangkan dan memanfaatkan TIK, khususnya multi media pembelajaran.

Pada hakikatnya tujuan dasar perlunya multi media pembelajaran adalah untuk meningkatkan efektifitas dan efesiensi proses pembelajaran. Indikator yang harus dipenuhi, yakni mencakup aspek desain pembelajaran, aspek rekayasa perangkat lunak, dan aspek komunikasi visual. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah-masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut. 1. Perlunya pengembangan kreativitas guru bahasa Indonesia dalam mengelola pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Banyak metode yang dapat digunakan guru bahasa Indonesia dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. 3. Perlunya terus-menerus pengayaan wawasan pengetahuan siswa, sebab pengetahuan yang luas merupakan modal dalam meningkatkan hasil belajar. 4. Pemanfaatan multi media pembelajaran berbasis TIK merupakan salah satu cara untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang menarik. 5. Pemanfaatan multi media pembelajaran berbasis TIK merupakan salah satu cara untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. 6. Pemanfaatan multi media pembelajaran berbasis TIK merupakan salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar siswa. C. Pembatasan Masalah Mengingat masalah yang tercakup dalam penelitian ini sangat luas maka penulis membatasinya sebagai berikut. 1. Objek penelitan ini adalah bagaimana pengaruh pemanfaatan multi media pembelajaran berbasis TIK terhadap motivasi belajar siswa. 2. Objek penelitan ini adalah bagaimana pengaruh pemanfaatan multi media pembelajaran berbasis TIK terhadap hasil belajar siswa. 3. Materi pembelajaran bahasa Indonesia yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pada pembelajaran menulis narasi. 4. Subjek penelitian ini adalah .... D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah tersebut di atas maka dapat ditentukan rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut. 1. Bagaimana pengaruh pemanfaatan multi media pembelajaran berbasis TIK terhadap motivasi belajar menulis narasi bagi siswa kelas ..... 2. Bagaimana pengaruh pemanfaatan multi media pembelajaran berbasis TIK terhadap hasil belajar menulis narasi bagi siswa kelas ..... E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah tersebut maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Mengetahui pengaruh pemanfaatan multi media pembelajaran berbasis TIK terhadap motivasi belajar menulis narasi bagi siswa kelas ..... 2. Mengetahui pengaruh pemanfaatan multi media pembelajaran berbasis TIK terhadap hasil belajar menulis narasi bagi siswa kelas ..... F. Manfaat Penelitian

Penulisan proposal penelitian dengan judul Pengaruh Pemanfaatan Multi Media Pembelajaran Berbasis TIK Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran Bahasa Indonesia Di SMA ..... Tahun Pelajaran 2008/2009 ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut. 1. Menumbuhkan minat dan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran sehingga meningkatkan hasil belajar yang diharapkan. 2. Guru dapat berkembang secara profesional karena dapat menunjukkan bahwa ia mampu memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya, khususnya pada pelajaran menulis narasi. 3. Membantu sekolah untuk berkembang karena adanya peningkatan /kemajuan pada diri guru dan pendidikan di sekolah tersebut.

CONTOH PROPOSAL PENELITIAN KUALITATIF


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI XXXX PROGRAM PASCASARJANA

RANCANGAN TESIS Diajukan oleh : Nama : XXXX NIM : XXXX Program Studi : Pendidikan Matematika

A. Judul COOPERATIVE LEARNING DAN ANALISIS SIKAP DALAM UPAYA MENGURANGI TINGKAT KENAKALAN SISWA SMK SEBAGAI SARANA PENINGKATAN KUALITAS LULUSAN SMK (STUDI KASUS SISWA JURUSAN TEKNIK BANGUNAN SMK DI XXXX) B. Pendahuluan Berdasarkan informasi dari beberapa guru SMK di Semarang mengatakan bahwa sebagian besar siswa SMK sangat sulit dikendalikan dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Siswa banyak yang bertindak sekeinginan hatinya. Kenyataan yang terjadi saat ini, ada guru yang sama sekali tidak dihiraukan oleh siswanya sendiri. Guru telah mencoba untuk mengatasinya, tetapi masih saja guru belum berhasil untuk memecahkan masalah tersebut. Berdasarkan hasil diskusi antara guru kelas dan dosen, sampailah pada suatu intuisi bahwa pada umumnya dalam belajar, siswa menginginkan sebuah suasana yang harmonis dan menyenangkan. Tetapi permasalahan tidak berhenti pada hal itu saja. Konsep menyenangkan antara guru dan siswa SMK sangatlah berbeda dan sangat sulit untuk dapat dipertemukan kedua konsep tersebut sehingga permasalahan tersebut tetap saja berlangsung sampai dengan saat ini. Dengan permasalahan tersebut, yang terjadi saat ini adalah rendahnya hubungan antar personal guru dengan siswa SMK. Guru hanya mementingkan tugas mengajar tanpa mengikutsertakan tugas membimbingnya. Dan siswa pun akhirnya menjadi acuh tak acuh, sehinga proses pendidikan yang terjadi di sekolah menjadi sulit diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Adanya permasalahan tersebut dapat diduga bahwa akhirnya pembelajaran menjadi kurang bermakna bagi siswa. Hal ini juga sesuai dengan penelitian Outhred & Michelmore dalam Silberman (2001) bahwa siswa mengalami kesulitan dalam menerapkan konsep untuk memecahkan masalah yang terkait dengan kehidupan sehari-hari. Pendidikan yang diberikan selama sekolah seakan-akan menjadi sia-sia. Mereka hanya secara formalitas bersekolah hanya untuk mendapat uang saku, dan akhirnya orientasi mereka bersekolah pun menjadi lain. Sikap seperti inilah yang kemudian dilampiaskan kepada tawuran dan hal-hal negatif lain. Sudah menjadi rahasia umum bahwa siswa SMK mudah untuk melakukan tawuran. Tanpa ikatan yang kuat dari sekolah bukan hal yang mustahil jika setiap hari terjadi perkelahian di sebuah SMK. Untuk mengatasi permasalahan yang diuraikan tersebut perlu adanya suatu penelitian yang menerapkan suatu strategi pembelajaran tertentu yang dapat meningkatkan ketertarikan siswa pada materi pelajaran. Selain itu juga perlu dilakukan sebuah penelitian yang mengukur sikap siswa dan guru dalam pembelajaran. Penelitian ini difokuskan kepada siswa dan guru SMK jurusan teknik bangunan. C. Rumusan Masalah Permasalahan yang telah diuraikan dalam pendahuluan dapat dirumuskan sebagai berikut. Bagaimanakah cara untuk mengurangi tingkat kenakalan siswa SMK?

Bagaimanakah cara meningkatkan minat siswa SMK untuk belajar? Untuk menjawab permasalahan tersebut akan di jawab melalui penelitian dengan berdasarkan pada refleksi awal (keadaan sebelum penelitian dilakukan). Selanjutnya permasalahan yang ada diuraikan dalam pertanyaan sebagai berikut. a. Bagaimanakah cara untuk mengurangi tingkat kenakalan siswa SMK? b. Metode pembelajaran yang bagaimanakah yang dapat digunakan untuk meningkatkan minat siswa SMK dalam proses pembelajaran dalam kelas? c. Bagaimanakah hubungan guru dan siswa SMK yang seharusnya? D. Pemecahan Masalah Untuk memecahkan masalah yang telah dirumuskan akan dilakukan kegiatan sebagai berikut. Untuk memecahkan masalah pertama dilakukan dengan mengadakan diskusi antar pihak yang terkait di luar siswa yang bersangkutan, kemudian dirumuskan pemecahannya. Selain itu dilakukan penelitian kualitatif yang menganalisis sikap siswa dan hubungannya dengan guru di kelas. Untuk memecahkan masalah kedua akan digunakan strategi pembelajaran kooperatif, di mana dalam metode ini dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting, yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman dan pengembangan keterampilan sosial. Untuk memecahkan masalah ketiga peneliti akan menggunakan analisis sikap guru dan siswa. Guru dan siswa diberikan angket untuk mengetahui sejauhmana sikap guru terhadap siswa dan sebaliknya sejauhmana sikap siswa terhadap guru kelasnya. Dengan analisis sikap ini nantinya akan dapat dirumuskan solusi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. E. Tinjauan Pustaka 1. Pembelajaran Kooperatif Dalam strategi pembelajaran perlu dikembangkan suatu strategi pembelajaran yang memungkinkan siswa belajar aktif . Belajar aktif meliputi ...............................................................dst.

You might also like