You are on page 1of 9

Mengemudi Mobil di Jalan Tanjakan

Berikut ini trik yang dapat digunakan untuk mengemudi atau nyetir mobil di jalan tanjakan. Banyak pengemudi pemula yang menanyakan cara mengemudi di jalan tanjakan seperti cara berhenti di jalan tanjakan. Ketika mengemudikan mobil di jalan menanjak akan berbeda ketika mengemudikan mobil di jalan datar, terlebih sekali jika keadaan atau situasi di jalan tersebut mengharuskan kita untuk berhenti atau menunggu antrian yang mengharuskan kita untuk berhenti dalam waktu yang sebentar atau lama. Berbagai rintangan di jalan tanjakan seperti jalannya sempit dan berpapasan dengan mobil yang berlawanan arah, menunggu mobil yang di depan berjalan, dan berbagai keadaan yang membuat perjalanan macet. Berikut ini trik atau cara mengemudikan mobil atau nyopir mobil di jalan tanjakan: Kemudikan mobil dengan gigi persneling 2-3 sesuai dengan kecepatan dan tingginya tanjakan yang ditempuh. Jika mengharuskan kita untuk berhenti, maka cara berhenti di jalan tanjakan dapat kita gunakan berbagai cara. Ada 3 (tiga) teknik atau cara berhenti di tanjakan yang sering digunakan, yaitu: Berhenti dengan rem tangan, berhenti dengan rem kaki, berhenti dengan setengah kopling/kombinasi antara gas dan kopling. Berhenti dengan Rem Tangan: teknik ini merupakan cara yang aman jika berhenti di tanjakan yang cukup tinggi dan dalam waktu yang lama. Caranya: Injak Pedal Rem Kaki dan Pedal Kopling untuk menghentikan mobil, selanjutnya amankan mobil dengan menarik/mengangkat tuas Rem Tangan dan pindahkan persneling ke gigi netral. Jika akan berjalan kembali, pindahkan persneling ke gigi 1 (satu), tekan pedal gas, lepas kopling sampai terasa mobil sedikit bergetar, dan lepas/turunkan rem tangan pelan-pelan, jika sudah berjalan bantu dengan menginjak gas lebih dalam. Maka mobil akan melaju pelan-pelan tanpa mundur sedikitpun. Jika mobil mundur, berarti pedal kopling kurang diangkat/lepas dan pedal gas kurang diinjak. Berhenti dengan Rem Kaki: Caranya adalah dengan menghentikan mobil sebentar, yaitu injak pedal kopling dan pedal rem kaki untuk menghentikan mobil. Selanjutnya jika ingin berjalan kembali: lepas atau angkat pedal kopling sedikit sampai terasa mobil sedikit bergetar (yang menandakan tenaga disalurkan ke gigi). Kemudian lepas rem kaki pelan-pelan dan setelah berjalan sedikit, bantu dengan menginjak gas. Bagus untuk tanjakan yang kurang tinggi dan berhenti sebentar. Berhenti dengan Setengah Kopling ( kopling)/Kombinasi Gas dan Kopling: yaitu, jika situasi jalan mengharuskan kita untuk berhenti dalam waktu yang cukup singkat dan di tanjakan yang kurang tinggi. Caranya: hentikan laju kendaraan dengan menginjak pedal kopling dan menahan pedal gas sampai mobil berhenti. Jika ingin melanjutkan kembali perjalanan, maka lepas atau angkat pedal kopling pelan-pelan, selanjutnya bantu dengan menginjak pedal gas. Teknik ini memang dapat memboroskan bahan bakar (BBM) dan cepat merusak kanvas kopling, namun tidak ada salahnya jika ingin digunakan. Dalam kombinasi antara kopling dan gas harus diatur atau sesuaikan antara kedalaman gas dan kopling, semakin dalam gas maka penginjakkan kopling akan semakin dalam begitu pun sebaliknya. Jika mesin terdengar meraung keras berarti kombinasinya belum seimbang, hal ini dapat diatasi dengan mengurangi penekanan pada kopling atau mengurangi penekanan pada gas dan menambah penekanan pada kopling.

Tips Mengendarai Kendaraan di Jalan Macet dan Kondisi Tanjakan

Tips mengendarai kendaraan di jalan macet dan kondisi tanjakan 1. Hindari menginjak pedal kopling 1/2 untuk mempertahankan kendaraan supaya tidak bergerak mundur. Hal ini akan mempercepat keausan kanvas kopling. Jika ini dilakukan tidak menutup kemungkinan kopling akan slip dan kendaraan tidak bisa berjalan (mogok). 2. Cara yang aman adalah tarik tuas rem tangan ketika kendaraan berhenti sehingga kendaraan tertahan. Apabila akan bergerak maju / berjalan, dalam waktu yang bersamaan injak pedal gas dan lepas pedal kopling secara perlahan sambil melepaskan tuas rem tangan. Ini memungkinkan kendaraan melaju secara perlahan di jalur mendaki. 3. Matikan AC agar beban mesin tidak semakin berat. 4. Jaga jarak aman dengan kendaraan di depan minimal 5 meter, untuk menghindari jika kendaraan di depan bergerak mundur. 5. Apabila macet dalam waktu lama dan kondisi curam, tambahkan ganjalan berupa batu pada ban untuk mengurangi beban kerja rem tangan.

6.

Bagaimana cara mengendarai kendaraan di jalan macet dan kondisi mendaki (tanjakan)?

7. Jika di jalur menanjak ada kemacetan, kendaraan cenderung bergerak ke bawah atau mundur. Hindari menginjak pedal kopling 1/2 untuk mempertahankan kendaraan supaya tidak bergerak mundur. Hal ini akan mempercepat keausan kanvas kopling. Jika dilakukan tidak menutup kemungkinan kopling akan slip dan kendaraan tidak bisa berjalan (mogok). Cara amannya: tarik tuas rem tangan ketika kendaraan berhenti sehingga kendaraan tertahan. Apabila akan bergerak maju / berjalan, dalam waktu yang bersamaan injak pedal gas dan lepas pedal kopling secara perlahan sambil melepaskan tuas rem tangan. Ini memungkinkan kendaraan melaju secara perlahan di jalur mendaki.

Cara mengerem mobil dengan halus


Posted on November 30, 2011 by tqar

Ketika akan menghentikan laju kendaraan baik itu secara perlahan atau pun mendadak rem merupakan alat yang dapat mengurangi laju kendaraan, selain rem kopling merupakan hal yang mutlak digunakan ketika pengereman. Fungsi dari kopling di saat pengereman adalah untuk mencegah matinya putaran mesin mobil. Karena jika putaran mesin berada di bawah torsi minimum suatu kendaraan yang dianjurkan biasanya mesin akan mati. Jadi, itulah kenapa setiap pengereman pedal kopling harus ditekan/diinjak. Namun, pertanyaan kita adalah manakah yang lebih dahulu diinjak antara pedal kopling atau rem? Jawabannya adalah, bisa kopling duluan atau rem duluan. Karena jika kopling tidak diinjak terlebih dahulu ketika pengereman dalam laju yang kurang kencang maka mesin akan mati, oleh karena itu kopling harus diinjak terlebih dahulu untuk menjaga jangan sampai mesin mati karena laju kendaraan sudah melambat namun kopling belum diinjak. Namun, untuk laju kendaraan yang cepat, penekanan pada pedal rem terlebih dahulu juga dibolehkan karena mesin tidak akan mati jika putaran mesin masih tinggi, kemudian diiringi dengan menginjak pedal kopling atau langsung melaju kembali tanpa menginjak pedal kopling. Jadi, penggunaan kopling atau rem duluan yang diinjak adalah disesuaikan dengan laju kendaraan dan tujuan dari pengereman itu sendiri. Namun, yang terpenting adalah mengurangi laju kendaraan dengan mengurangi penekanan terhadap pedal gas atau pun melepas pedal gas sangat dianjurkan. Hal ini perlu dilatih untuk menentukan waktu kendaraan akan berhenti setelah pedal gas dilepas. Dengan mengurangi penggunaan rem, maka kita tidak membuang tenaga mobil secara percuma dan tentunya akan lebih menghemat penggunaan BBM. . . Sumber
Filed under: Dashboard | Tagged: cara ngerem mobil, rem dan kopling, rem halus | 6 Comments

Trik mengemudi saat tanjakan


Posted on November 30, 2011 by tqar

Berikut ini trik yang dapat digunakan untuk mengemudi atau nyetir mobil di jalan tanjakan. Banyak pengemudi pemula yang menanyakan cara mengemudi di jalan tanjakan seperti cara berhenti di jalan tanjakan. Ketika mengemudikan mobil di jalan menanjak akan berbeda ketika mengemudikan mobil di jalan datar, terlebih sekali jika keadaan atau situasi di jalan tersebut mengharuskan kita untuk berhenti atau menunggu antrian yang mengharuskan kita untuk berhenti dalam waktu yang sebentar atau lama. Berbagai rintangan di jalan tanjakan seperti jalannya sempit dan berpapasan dengan mobil yang berlawanan arah, menunggu mobil yang di depan berjalan, dan berbagai keadaan yang membuat perjalanan macet. Berikut ini trik atau cara mengemudikan mobil atau nyopir mobil di jalan tanjakan:

Kemudikan mobil dengan gigi persneling 2-3 sesuai dengan kecepatan dan tingginya tanjakan yang ditempuh. Jika mengharuskan kita untuk berhenti, maka cara berhenti di jalan tanjakan dapat kita gunakan berbagai cara. Ada 3 (tiga) teknik atau cara berhenti di tanjakan yang sering digunakan, yaitu: Berhenti dengan rem tangan, berhenti dengan rem kaki, berhenti dengan setengah kopling/kombinasi antara gas

dan kopling. Berhenti dengan Rem Tangan: teknik ini merupakan cara yang aman jika berhenti di tanjakan yang cukup tinggi dan dalam waktu yang lama. Caranya: Injak Pedal Rem Kaki dan Pedal Kopling untuk menghentikan mobil, selanjutnya amankan mobil dengan menarik/mengangkat tuas Rem Tangan dan pindahkan persneling ke gigi netral. Jika akan berjalan kembali, pindahkan persneling ke gigi 1 (satu), tekan pedal gas, lepas kopling sampai terasa mobil sedikit bergetar, dan lepas/turunkan rem tangan pelan-pelan, jika sudah berjalan bantu dengan menginjak gas lebih dalam. Maka mobil akan melaju pelan-pelan tanpa mundur sedikitpun. Jika mobil mundur, berarti pedal kopling kurang diangkat/lepas dan pedal gas kurang diinjak.

Berhenti dengan Rem Kaki: Caranya adalah dengan menghentikan mobil sebentar, yaitu injak pedal kopling dan pedal rem kaki untuk menghentikan mobil. Selanjutnya jika ingin berjalan kembali: lepas atau angkat pedal kopling sedikit sampai terasa mobil sedikit bergetar (yang menandakan tenaga disalurkan ke gigi). Kemudian lepas rem kaki pelan-pelan dan setelah berjalan sedikit, bantu dengan menginjak gas. Bagus untuk tanjakan yang kurang tinggi dan berhenti sebentar. Berhenti dengan Setengah Kopling ( kopling)/Kombinasi Gas dan Kopling: yaitu, jika situasi jalan mengharuskan kita untuk berhenti dalam waktu yang cukup singkat dan di tanjakan yang kurang tinggi. Caranya: hentikan laju kendaraan dengan menginjak pedal kopling dan menahan pedal gas sampai mobil berhenti. Jika ingin melanjutkan kembali perjalanan, maka lepas atau angkat pedal kopling pelan-pelan, selanjutnya bantu dengan menginjak pedal gas. Teknik ini memang dapat memboroskan bahan bakar (BBM) dan cepat merusak kanvas kopling, namun tidak ada salahnya jika

ingin digunakan. Dalam kombinasi antara kopling dan gas harus diatur atau sesuaikan antara kedalaman gas dan kopling, semakin dalam gas maka penginjakkan kopling akan semakin dalam begitu pun sebaliknya. Jika mesin terdengar meraung keras berarti kombinasinya belum seimbang, hal ini dapat diatasi dengan mengurangi penekanan pada kopling atau mengurangi penekanan pada gas dan menambah penekanan pada kopling.

Cara Mengemudikan Mobil Di Jalan Yang Menanjak


Menyetir mobil di jalan yang menanjak tidak cukup dengan kondisi mobil yang sehat saja, tetapi kondisi pengemudi yang sehat dan terampil pun juga harus diperlukan. Karena ada beberapa tipe pengemudi yang terkadang salah dalam mengemudikan mobilnya saat ditanjakan sehingga itu dapat membahayakan pengendara lain dan dapat merusak bagian-bagian sistem penggerak mobil. Berikut cara bagaimana mengemudikan mobil di jalan yang menanjak : Untuk Mobil Bertransmisi Manual : 1. Kondisi Tidak Macet : Apabila anda mengemudikan mobil manual gunakanlah gigi 2 dan 3 untuktanjakan sedang dalam kondisi tidak macet. Apabila kecepatan mobil terasa berat atau kurang narik pindahlah gigi 2 dan sesuaikan putaran mesin dengan stabil. Untuk kondisi tanjakan terjal dengan kondisi tidak macet gunakalah gigi 1 dan 2 dan juga sesuaikan putaran mesin dengan stabil. 2. Kondisi Macet : Apabila anda telah mengaktifkan rem tangan dan anda ingin menjalankan mobilnya, pertama-tama injak pedal kopling dalam-dalam, masukkan gigi 1, injak pedal rem dalam-dalam, lepaskan rem tangan (tetap injak pedal rem), angkat sedikit pedal kopling hingga mesin terasa seperti tertahan, lepas injakan pedal rem, dan langsung injak gas sambil seimbangkan dengan kopling. Jangan gunakan setengah kopling untuk menahan mobil anda dari mundur, itu dapat merusak atau cepat menghabiskan kampas kopling.

Berkendara Aman Di Pegunungan

Berkendara melintasi jalur gunung atau pegunungan sangat menyenangkan. Pemandangan indah dan udara segar merupakan kenikmatan yang bisa didapat. Namun di satu sisi, kondisi jalan yang berkelok-kelok dan banyak tanjakan atau turunan bisa menjadi ancaman tersendiri untuk pengemudi maupun kendaraan. Bagi manusia, keadaan ini bisa memicu kelelahan mengemudi lebih cepat karena keadaan jalan seperti itu membutuhkan konsentrasi ekstra. Untuk mobil, jalan pegunungan bisa menimbulkan beban tambahan pada beberapa komponennya. Rem, ban, transmisi, dan mesin dipastikan bekerja lebih keras kala menaklukkan rangkaian kelokan dan tanjakan itu. Nah, kami memiliki 8 tips yang bisa membuat perjalanan Anda melintasi jalan pegunungan atau gunung lebih aman dan nyaman. Mari kita simak satu per satu.

1. PERSIAPKAN DIRI DAN KENDARAAN


Pastikan tubuh dalam keadaan bugar. Mengemudi di jalan dengan banyak tikungan dan tanjakan menguras banyak energi. Konsentrasi tinggi dan gerakan tangan memutar setir merupakan sebagian sumber enguras energi.

Cek kondisi cairan rem dan transmisi. Utamanya kualitas cairan tersebut masih bagus, bila tidak segera lakukan pengantian. Air radiator juga mesti diperhatikan karena di jalan pegunungan rawan terjadi kemacetan juga dan mesin bekerja lebih keras.

Periksa ketebalan kampas rem karena komponen ini termasuk komponen yang bekerja paling keras di jalan pegunungan.

Tekanan angin ban mesti sesuai spesifikasi mobil dan kondisi ban pun harus bagus. Terakhir, pastikan tangki bahan bakar terisi penuh karena di tengah jalan pegunungan kerap sulit ditemukan SPBU.

2. MENANJAK DENGAN GIGI RENDAH


Saat mulai menanjak pastikan mobil di posisi gigi rendah. Tujuannya agar mobil mendapatkan torsi dan tenaga optimal saat mendaki tanjakan. Pada mobil bertransmisi manual tinggal taruh tuas persneling ke posisi gigi 1. Buat yang tanpa kopling atau otomatis langsung posisikan tongkat transmisi ke posisi L atau 1.

Selain memantau putaran mesin, temperatur mesin juga mesti diperhatikan. Mesin yang bekerja di putaran tinggi dengan posisi gigi rendah bisa membuat mesin lebih cepat panas dari biasanya.

Segera berhenti di tempat yang aman dan tidak mengganggu pengemudi lain bila indikator suhu mulai mendekati batas bahaya.

3. MANFAATKAN ENGINE BRAKE DI TURUNAN


Menuruni tanjakan mesin tidak bekerja sekeras saat menanjak. Cukup gunakan sedikit putaran mesin dan manfaatkan gravitasi untuk membuat mobil menggelinding ke bawah.

Namun Anda tetap mengontrol kecepatan kendaraan. Jangan terlalu kencang karena bisa menyebabkan pengemudi kesulitan mengendalikan mobil.

Untuk mengatur kecepatan turun mobil jangan terlalu banyak mengandalkan rem. Manfaatkan juga engine brake dengan cara memindahkan gigi ke posisi lebih rendah. Ini bisa dilakukan di mobil manual maupun otomatis.

4. PASTIKAN KONDISI AMAN SEBELUM MENYALIP


Mendahului kendaraan lain selalu memiliki potensi bahaya. Bila pengemudi melakukannya di jalan pegunungan potensi bahayanya menjadi lebih besar.

Prinsip utama untuk menyalip adalah pengemudi mesti yakin dulu kondisi yang dihadapinya aman. Jika tidak aman, jangan mendahului kendaraan di depan.

Jangan menyalip bila mobil mendekati puncak tanjakan atau tikungan dengan blind spot. Pasalnya pengemudi tidak bisa melihat dengan jelas kondisi jalan di depannya. Usahakan menyalip di ruas jalan yang relatif datar.

Bila mesti menyalip di tanjakan, pastikan pengemudi memiliki waktu dan ruang yang cukup untuk kembali masuk ke barisan atau jalurnya.

Ingat, gunung atau pegunungan bisa mengurangi tenaga yang dihasilkan mesin mobil. Soalnya, semakin tinggi elevasi, semakin rendah tekanan udara dan oksigennya yang dibutuhkan mesin untuk proses pembakaran.

Begitu juga jika terpaksa menyalip di turunan. Pastikan ada ruang dan waktu cukup untuk kembali ke barisan dan melakukan pengereman yang aman. Ingat, gravitasi di turunan membuat mobil melaju lebih cepat dan jarak pengereman bertambah panjang.

5. JANGAN MENIKUNG KENCANG


Selalu kurangi kecepatan sebelum memasuki tikungan. Jangan pernah menikung dengan kencang di jalan pegunungan. Soalnya banyak tikungan tajam dan sering tidak terdapat area menghindar bagi pengemudi dari arah berlawanan.

Saat mengambil tikungan, tetap berada di jalur Anda. Jangan mengambil posisi di tengah atau bahkan mengambil jalur mobil yang berlawanan.

Sebaiknya saat menikung posisi mobil berada di sisi paling luar jalur. Tujuannya untuk memberi ruang menghindar bila mobil dari arah berlawanan masuk tikungan terlalu cepat dan kehilangan kontrol.

6. WASPADA BLIND SPOT


Selain dari kendaraan sendiri, kondisi lingkungan di sekitar kendaraan juga bisa menimbulkan blind spot. Maksudnya, pandangan pengemudi terhalang oleh objek-objek lain yang muncul di jalan.

Di daerah pegunungan mudah sekali ditemukan blind spot seperti ini. Pandangan pengemudi terhadap kondisi jalan di depan bisa terhalang pohon, dinding bukit dan puncak bukit.

Jika menemukan ruas jalan dengan blind spot, segera kurangi kecepatan. Bunyikan klakson atau nyalakan lampu untuk memberi tahu kehadiran Anda kepada pengemudi yang dari arah berlawanan.

7. ANTISIPASI HUJAN DAN KABUT


Daerah pegunungan peluang turun hujan atau kabut sangat besar. Kerap kali dua hal ini terjadi dengan cepat dan intensitasnya tinggi. Bila menghadapi hal ini langkah pertama yang dilakukan adalah mengurangi kecepatan mobil.

Hujan deras dan kabut bisa menyebabkan jarak pandang pengemudi bisa berkurang. Bila ini terjadi nyalakan lampu depan untuk membantu melihat kondisi di depan sekaligus menjadi penanda kehadiran bagi pengemudi dari arah depan atau belakang. Bila memiliki foglamp bisa dinyalakan untuk membantu penerangan.

Hujan pun bisa membuat jalan menjadi licin yang membuat daya cengkeram ban berkurang. Oleh karena grip berkurang, potensi mobil untuk slip dan jarak pengereman lebih panjang pun semakin besar.

8. JANGAN MALU GUNAKAN REM PARKIR


Rem parkir juga menjadi alat penting yang digunakan saat melintasi jalan pegunungan. Khususnyabagi mobil bertransmisi manual yang mesti berhenti di tanjakan.

Saat mobil berhenti di tanjakan akibat antrean kendaraan atau karena kehabisan tenaga, setelahpedal rem diinjak pengemudi mesti lekas menarik rem parkir. Utamanya untuk mencegah mobil bergerak mundur ke bawah saat berhenti.

Rem parkir ini juga berguna saat pengemudi mulai menjalankan mobil kembali. Dengan aktifnya remparkir mobil tidak akan mundur saat kaki pengemudi memainkan kopling dan pedal gas untuk menggerakkan mobil lagi.

You might also like