You are on page 1of 18

Pemboikotan

Ahad, 4 Maret 2012

Aamul Huzni (Tahun Duka Cita)


Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan. (QS.An-Nahl(16):127) Maka (apakah) barangkali engkau ( Muhammad) akan mencelakakan dirimu karena bersedih hati sesudah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini. (QS.Al-Kahfi(18):6) Janganlah sekali-kali engkau ( Muhammad) menujukan pandanganmu kepada keni`matan hidup yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan di antara mereka (orang-orang kafir itu), dan janganlah kamu bersedih hati terhadap mereka dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang beriman. (QS.Al-Hijr(15):88).

Keraguan Yang Mendalam


Ayat-ayat diatas adalah ayat-ayat yang diturunkan ketika Rasululllah dalam keadaan duka yang mendalam. Rasulullah bersedih karena para pemimpin Quraisy dan penduduk Mekah mendustakannya. Namun dengan pertolongan-Nya jualah Rasulullah bisa menahan kesabarannya. Waktu demi waktu berlalu. Tak satupun ayat-ayat AlQuran mampu menggugah hati orang-orang Mekah untuk meninggalkan kesyirikan mereka. Mereka tetap dalam keraguan yang mendalam. Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolongpenolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. (QS.Al-Baqarah(2):23).

Kondisi Setelah 5 Tahun Kenabian


Lima tahun setelah wahyu pertama turun berlalu sudah. Karena penyiksaan tidak juga berkurang, akhirnya Rasulullah mengizinkan sejumlah Muslimin untuk mencari suaka ke Habasyah. Mereka terdiri dari 12 Muslim dan 4 Muslimah, termasuk diantaranya adalah Ruqayah, putri kedua Rasulullah dan suaminya, Ustman bin Affan. Negeri di Afrika yang sekarang bernama Ethiopia ini ketika itu berada dibawah pemerintahan seorang raja Nasrani alim yang sangat bijaksana, yaitu Najasyi. Baru beberapa waktu mereka menetap di negeri tersebut, ketika kemudian mereka mendengar kabar bahwa beberapa orang kuat Quraisy, yaitu Hamzah bin Abdul Muthalib dan Umar bin Khattab telah memeluk Islam. Maka merekapun berniat kembali ke Mekah. Namun ditengah perjalanan mereka terpaksa kembali ke Habasyah karena ternyata keIslaman dua tokoh tersebut malah makin membuat orang Quraisy memperkuat tekanan terhadap orang-orang Islam. Mereka bahkan mengirim beberapa wakilnya untuk pergi ke Habasyah dan meminta secara langsung kepada raja Najasyi agar mengembalikan orang-orang Islam yang meminta suaka kepadanya.

Keraguan Yang Mendalam & Umar Islam Pada Masa Hamzah


Masuk Islam-nya Hamzah bin Abdul Muththalib dan Umar bin Khattab semakin memperkuat posisi umat Islam di mata kaum kafir Quraisy.

Islam Pada Masa Hamzah & Umar


Sebelum masuk Islam-nya Hamzah dan Umar, intimidasi secara fisik menjadi andalan mereka sehingga sebagian sahabat diperintahkan Rasulullah saw berhijrah ke Abasiniamaka kini bentuk intimidasi tidak lagi secara fisik orang per orang , melainkan lebih dahsyat lagi, yaitu dengan melakukan pemboikotan total kepada umat Islam beserta keturunan Bani Hasyim dan Bani Abdul Muththalib. Kaum kafir Quraisy bersepakat untuk memboikot Bani Hasyim dan Bani Abdul Muththalib, kecuali Abu Lahab yang membelot kepada kaum kafir Qurasy. Mereka melakukan bolikot dengan menulis perjanjian (shahifah) yang ditulis oleh Manshur bin Ikrimah bin Amir bin Hasyim.

Shahifah (Konsensus)
Nota perjanjian itu digantung di Kabah. Adapun isi perjanjian (Shahifah) itu adalah: Mereka tidak menikah dengan wanita-wanita dari Bani Hasyim dan Bani Abdul Muththalib. Mereka tidak minikahkan putri-putri mereka dengan orang-orang Bani Hasyim dan Bani Abdul Muththalib. Mereka tidak menjual sesuatu apa pun kepada Bani Hasyim dan Bani Abdul Muththalib. Mereka tidak membeli sesuatu apa pun dari Bani Hasyim dan Bani Abdul Muththalib. (Abu Muhammad Abdul Malik bin Hisyam Al Muafiri, Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam I, Darul Falah, 2004)

Shahifah (Konsensus)
Mereka diboikot di Syiib Abu Thalib. Letaknya di kaki bukit Abu Qubays, bagian Mekkah sebelah timur. Berbentuk sebuah pelataran sempit yang dikelilingi dinding batu terjal lagi tinggi, tidak dapat dipanjat. Orang ganya dapat masuk keluar dari sebelah barat melalui celah sempit setinggi kurang dari dua meter, yang hanya dapat dilewati unta dengan susah payah. (H. Fuad Hasyem, Sirah Muhammad Rasulullah Suatu Penafsiran Baru, Mizan, 1990). Pemboikotan ini berlangsung selama tiga tahun, yaitu dimulai tahun ke-7 kenabian sampai tahun ke-10 kenabian.

Shahifah (Konsensus)
Mereka tidak tidak bisa keluar dari tempat ini kecuali pada bulan-bulan haram. Mereka membeli dari kafilah yang datang ke mekkah dari luar daerah, tetapi penduduk mekkah menghasut mereka agar menaikkan harga barang-barang dagangan mereka sehingga kaum Muslimin tidak dapat membelinya. Tak heran jika mereka banyak yang makan dedaunan dan kulit binatang. Tidak ada pasokan makanan, kecuali yang diselundupkan secara sembunyi-sembunyi dalam jumlah yang terbatas,isalnya yang dilakukan Hakim bin Hizam, keponakan Khadijah. (Syaikh Shafiyyur Rahman Al Mubarakfury, Sejarah Hidup Muhammad Sirah Nabawiyah, Rabbani Press, 2002).

Akhir Pemboikotan
Sebenarnya tidak semua kaum kafir Quraisy bersepakat dengan nota perjanjian itu. Karena itu. Setelah beberapa tahun berlalu, sebagian dari mereka bersepakat untuk membatalkan nota perjanjian itu. Pelopornya adalah Hisyam bin Amr Rabiah. Lima orang yang mendukung pemberhetian boikot: Hisyam bin Amr sampai ketemu lima orang yaitu Hisyam bin Amr, Zubair bin Abu Umayyah, Al Muthiim bin Adi, Al Bakhtari bin Hisyam, Zamaah bin Al Aswad bin Muththalib.

Ibroh
Embargo ini berdampak baik bagi Islam dan kaum muslimin, antara lain: Kaum muslimin dapat mengambil pelajaran langsung tentang kesabaran dan daya tahan. Mereka menyadari bahwa kehilangan keuntungan dan hancuran sarana-sarana kebaikan tertentu adalah kewajiban pertama yang harus diberikan dalam pengorbanan di jalan aqidah. Tekanan-tekanan itu tidak akan membunuh para dai bahkan semakin memperkuat akar dan dahannya

Proses itu berat, namun berbuah manis


Orang-orang Quraisy tidak pernah membayangkan bahwa suatu hari nanti, cepat atau lambat, fajar baru akan terbit, Mekah akan bersih dari berhala, Adzan berkumandang di seluruh sudutnya, dan orang-orang yang pernah diboikot itu akan menjadi pemegang kendali, para pemimpin yang memutuskan persoalan, dan mereka menjadi tawanan yang mengharapkan ampunan. Mereka hanya meyakini bahwa hari ini dan nanti adalah milik mereka, akan tetapi Allah balikkan harapannya, dan memberikan kemenangan besar kepada pembawa kebenaran.

Falah
, Dan di hari (kemenangan bangsa Rumawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman. Karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendaki-Nya. (Arrum: 4-5).

PELAJARAN BERHARGA
1. Motivasi akidah adalah satu-satunya motivasi kaum muslimin untuk memeluk Islam, meskipun menghadapi tekanan keras, dan tidak ada motivasi lain, apalagi yang bersifat materi. Di antar cara bijak para dai menghadapi ahlul batil adalah dengan argumentasi dan bukti, serta mendakwahinya dengan berangkat dari realitas yang mereka alami, tidak boleh menyikapi siksaan dengan siksaan, makian dengan makian. Seorang muslim tidak boleh tunduk dan bertahan dengan gangguan jika mampu membalasnya, atau ada orang yang membantunya menangkis siksaan itu. Seperti yang dilakukan kaum muslimin ketika Hamzah dan Umar masuk Islam, serta bantuan keluarga seperti Abu Thalib

2.

3.

PELAJARAN BERHARGA
4. diperbolehkan bagi seorang muslim untuk menangkis ahlil batil, mengungkapkan kepalsuan akidahnya, penyimpangan fikrahnya dengan serangan tidak membahayakan diri dai dan temantemannya dari jebakan musuh. 5. Seorang pemimpin sukses adalah yang mampu mencerahkan pasukan dan potensinya untuk menghindari gangguan, dan beralih kepada peperangan terbuka melawan musuhnya pada waktu, tempat yang baik bagi dawah. 6. Hijrah kaum muslimin ke Habasah adalah buah dari hubungan baik antara Islam dan Nasrani, serta kesepakatan untuk melawan kaum musyrikin, optimalisasi kekuatan yang tidak mengganggu dan memusuhi Islam dengan terbuka. 7. Jika seorang muslim komitmen dengan akidah yang lurus, maka akan mengusir kebimbangan hatinya, menguatkan cahaya keyakinan hatinya.

PELAJARAN BERHARGA
8. Kaum kafir melakukan pemutusan total dengan Rasulullah dan kaum muslimin karena Islam mulai menggoncang sendi-sendi aqidah mereka yang batil dan eksistensi spiritualnya dengan kuat. Mereka hanya mengikuti agama nenek moyang dan para pendahulunya. 9. Para pemimpin simbolis yang mendapatkan keuntungan materi, status sosial adalah orang-orang pertama yang memusuhi Islam, dan akan terus memusuhinya karena ia takut kehilangan posisi dan popularitas diri. Kehilangan kekuasaan dan kedudukan. 10. Masuk Islamnya Umar dan Hamzah adalah masuk Islamnya pemimpin yang akan berperan banyak dalam keseimbangan haq (benar) dan batil (salah). 11. Kaum muslim memanfaatkan semangat kesukuan dalam mencabut embargo.

PELAJARAN BERHARGA
12. Para dai ilallah keluar dari ujian dan penderitaan yang menimpanya dalam keadaan lebih tangguh, lebih kaya pengalaman, lebih mampu bergerak mencapai sasarannya, ketika mereka dapat mengambil buah ujian itu. 13. Tsiqah yang utuh dengan janji Allah yang akan memberi pertolongan dan tsiqah yang utuh kepada pemimpin dibarengi dengan harapan pahala di sisi Allah. 14. Berkorban dengan jiwa dan yang paling berharga adalah ciri para dai yang mengharapkan balasan dari Allah. 15. Pertolongan itu pasti datang jika sifat-sifat kelayakan untuk mendapatkan pertolongan itu terpenuhi. 16. Ahlul batil mengeluarkan hartanya untuk meninggikan kebatilannya, maka menjadi kewajiban ahlul haq untuk membelanjakan yang mahal dan mulia dalam rangka meninggikan kalimatul haq (kebenaran)

Keraguan Yang Mendalam


17. Bangsa Arab meski dalam jahiliyah memiliki janji dan kesepakatan yang tidak bisa dilanggar kecuali jika menyatakan dengang terbuka pembatalah janji itu. Dari itulah mereka tidak bisa keluar dari isi pengumuman itu sebelum pengumuman itu dirobek. 18. Allah swt menjaga kaum muslimin, dan menundukkan tokoh-tokoh kafir untuk membela mereka dan memecah barisan kaum musyrikin. 19. Allah memiliki beberapa pasukan, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah yang bekerja untuk membantuk kaum muslimin, seperti yang dilakukan tanah terhadap lembar pengumuman embargo.

You might also like