You are on page 1of 9

Rukun Islam adalah : 1. Keyakinan kepada Allah SWT. 2. Keyakinan kepada Malaikat 3. Keyakinan kepada Kitab Suci 4.

Keyakinan kepada Nabi dan Rasul 5. Keyakinan kepada Hari Akhir 6. Keyakinan kepada Qadha dan Qadhar Tuhan Yang Maha Esa itu bersifat : 1. Hidup Allah SWT. adalah Tuhan Yang Maha Hidup. 2. Berkuasa Allah SWT. adalah Tuhan Yang Maha Kuasa. Kekuasaan-Nya Maha Esa, tiada setara, tidak ada tolok bandingnya. 3. Berkehendak Allah SWT. mempunyai kehendak. Kehendak-Nya Maha Esa dan berlaku untuk seluruh alam semesta, termasuk manusia di dalamnya. Tugas-tugas Malaikat di alam dunia ini antara lain : a. Menyampaikan wahyu Allah kepada manusia melalui para Rasul-Nya b. Mengukuhkan hati orang-orang yang beriman c. Memberi pertolongan kepada manusia d. Membantu perkembangan rohani manusia e. Mendorong manusia untuk berbuat baik f. Mencatat perbuatan manusia g. Melaksanakan hukuman Allah SWT Secara garis besar Al-Quran berisi atau memuat : a. Aqidah b. Syariah, baik ibadah maupun muamalah c. Akhlak dengan semua ruang lingkupnya d. Kisah-kisah umat manusia di masa lampau e. Berita-berita tentang zaman yang akan datang f. Benih dan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan, dasar-dasar hukum yang berlaku bagi alam semesta termasuk manusia di dalamnya Akhlaknya baik, terlukiskan dengan kata-kata : a. Shidiq (benar) b. Amanah (dapat dipercaya) c. Tabligh (menyampaikan) d. Fathanah (cerdas). empat jalur hubungan manusia, yaitu : a. Hubungan manusia dengan Allah SWT. b. Hubungan manusia dengan dirinya sendiri c. Hubungan manusia dengan sesama manusia

d. Hubungan manusia dengan lingkungan hidup. Ketaqwaan atau pemeliharaan hubungan dengan Allah SWT. dapat dilakukan dengan cara : 1. Beriman kepada Allah SWT. 2. Beribadah kepada Allah SWT. 3. Mensyukuri nikmat-Nya 4. Bersabar menerima cobaan dari Allah dalam pengertian tabah, 5. Memohon ampun atas segala dosa Secara singkat berikut dikemukakan beberapa contoh : 1. Sabar (QS. Al-Baqarah ayat 153) 2. Ikhlas (QS. Al-Bayyinah ayat 5) 3. Berkata benar (QS. Al-Kahfi ayat 29) 4. Berlaku adil (QS. An-Nisa ayat 135) 5. Tidak menganiaya diri (QS. Al-Baqarah ayat 195) 6. Berlaku benar dan jujur (QS. At-Taubah ayat 119) 7. Menjaga diri (QS. At-Tahrim ayat 6) 8. Pemaaf (QS. Ali Imran ayat 134) ciri utamanya, diantaranya adalah : 1. Makhluk yang paling unik, dijadikan dalam bentuk yang paling baik, ciptaan Allah SWT. yang paling sempurna. 2. Manusia memiliki potensi (daya atau kemampuan yang mungkin dikembangkan) beriman kepada Allah SWT. 3. Manusia diciptakan oleh Allah SWT. untuk mengabdi kepada-Nya, 4. Manusia diciptakan oleh Allah SWT. untuk menjadi khalifah-Nya di bumi. 5. Di samping akal, manusia dilengkapi Allah dengan perasaan dan kemauan atau kehendak. 6. Secara individual manusia bertanggung jawab atas segala perbuatannya. 7. Berakhlak. alam yaitu : 1. Di alam gaib (alam ruh/arwah) 2. Di alam rahim 3. Di alam dunia (yang fana ini) 4. Di alam barzah 5. Di alam akhirat Komitmen tersebut adalah : 1. Meyakini, mengimani kebebaran agama Islam seyakin-yakinnya. 2. Mempelajari, mengilmui ajaran Islam secara baik dan benar. 3. Mengamalkan ajaran Islam 4. Mendakwahkan, menyebarkan ajaran Islam secara bijaksana 5. Sabar dalam berIslam,

karakteristik agama Islam, yakni antara lain : 1. Rabbaniyah (Bersumber langsung dari Allah s.w.t) 2. Insaniyah Alamiyah (humanisme yang bersifat universal) 3. Syamil Mutakamil (Integral menyeluruh dan sempurna) 4. Al-Basathah (elastis, fleksibel, mudah) 5. Al-Adalah (keadilan) 6. Keseimbangan (equilibrium, balans, moderat) 7. Perpaduan antara Keteguhan Prinsip dan Fleksibilitas 8. Graduasi (berangsur-angsur/bertahap) 9. Argumentatif Filosofis fungsi atau kedudukan Islam dalam kehidupan, berikut ini penjelasannya : 1. Islam Sebagai Agama Allah 2. Islam sebagai Panggilan Allah. 3. Islam sebagai Rumah yang Dibangun oleh Allah. 4. Islam Sebagai Jalan yang Lurus 5. Islam Sebagai Tali Allah 6. Islam Sebagai Sibgah Allah. 7. Islam Sebagai Bendera Allah. Agama wahyu mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : a. Agama wahyu dapat dipastikan kelahirannya. Rasul Allah. c. Memiliki kitab suci yang berisi himpunan wahyu yang diturunkan oleh Allah. d. Ajaran agama wahyu mutlak benar karena berasal dari Allah yang Maha Benar, e. Sistem hubungan manusia dengan Allah dalam Agama wahyu, f. Konsep ketuhanan agama wahyu adalah monoteisme murni sebagai- mana yang disebutkan dalam ajaran agama langit itu. g. Dasar-dasar agama wahyu bersifat mutlak, h. Sistem nilai agama wahyu ditentukan oleh Allah sendiri i. Agama wahyu menyebut sesuatu tentang alam yang kemudian dibuktikan kebenarannya oleh ilmu pengetahuan(sains) modern. j. Melalui agama wahyu Allah memberi petunjuk, pedoman, tuntunan dan peringatan kepada manusia Islam, hasilnya adalah sebagai berikut : 1. Agama Islam dilahirkan pada tanggal 17 Ramadhan tahun Gajah, bertepatan dengan tanggal 6 Agustus 610 M. 2. Disampaikan oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad sebagai utusan Allah. 3. Meimiliki kitab suci Alquran yang memuat asli semua wahyu yang diterima oleh Rasul-Nyaselama 22 tahun 2 bulan 22 hari, mula-mula di Mekah dan kemudian di Madinah.

4. Ajaran Islam mutlak benar karena berasal dari Allah yang Maha Benar dan Maha Mengetahui segala sesuatu. 5. Sistem hubungan manusia dengan Allah disebutkan dalam Alquran, dijelaskan dan dicontohkan pelaksanaannya oleh Rasul-Nya. 6. Konsep Ketuhanan Islam adalah tauhid, monoteisme murni, ke Esaan Allah, esa dalam Zat, esa dalam sifat , esa dalam perbutan dan seterusnya. 7. Dasar-dasar agama Islam bersifat fundamental dan mutlak, berlaku untuk seluruh umat manusia di manpun dia berada. 8. Nilai-nilai terutama nilai-nilai etika (akhlak) dan estetika (keindahan) yang ditentukan oleh Agama Islam sesuai dengan fitrah manusia dan kemanu siaan. 9. Soal-soal alam (semesta) yang disebutkan dalam Agama Islam yang dahulu diterima dengan keyakinan saja, kini telah banyak dibuktikan kebenarannya oleh sains modern. 10.Bila petunjuk, pedoman dan tuntunan serta peringatan agama Islam dilaksanakan dengan baik dan benar akan terbentuk insan kamil, manusia sempurna. Ciri-cirinya adalah : 1. Ayat-ayat Makiyah pada umumnya pendek-pendek, merupakan 19/30 dari seluruh isi al-Quran, terdiri dari 86 surat, 4.780 ayat. Sedangkan ayatayat Madaniyah pada umumnya panjang-panjang, merupakan 11/30 dari seluruh isi al-Quran, terdiri dari 28 surat, 1456 ayat. 2. Ayat-ayat Makkiyah dimulai dengan kata-kata yaa ayyuhannaas (hai manusia) sedang ayat ayat Madaniyah dimulai dengan kata-kata yaa ayyuhallaziina aamanu (hai orang-orang yang beriman). 3. Pada umumnya ayat-ayat Makkiyah berisi tentang tauhid yakni keyakinan pada Kemaha Esaan Allah, hari Kiamat, akhlak dan kisah-kisah umat manusia di masa lalu, sedang ayat-ayat Madaniya memuat soal-soal hukum, keadilan, masyarakat dan sebagainya. al-Hadis disamping al-Quran sebagai sumber agama dan ajaran Islam, yakni sebagai berikut : (1) Menegaskan lebih lanjut ketentuan yang terdapat dalam al-Quran (2) Sebagai penjelasan isi Al-Quran. (3) Menambahkan atau mengembangkan sesuatu yang tidak ada atau samarsamar ketentuannya di dalam Al-Quran. Suatu perbuatan baru dapat disebut sebagai cerminan akhlak, jika memenuhi syarat : 1. Dilakukan berulang-ulang sehingga hampir menjadi suatu kebiasaan. 2. Timbul dengan sendirinya, tanpa pertimbangan yang lama dan di pikir-pikir terlebih dahulu. Secara garis besarnya akhlak dibagi dua, yaitu :

1. Akhlak terhadap Allah SWT. 2. Akhlak terhadap makhluk (semua ciptaan Allah SWT.) Akhlak terhadap makhluk dapat dibagi dua, yaitu : 1. Akhlak terhadap manusia 2. Akhlak terhadap bukan manusia Akhlak terhadap manusia dibagi dua, yaitu : 1. Akhlak terhadap diri sendiri 2. Akhlak terhadap orang lain Akhlak terhadap bukan manusia dibagi dua, yaitu : 1. Akhlak terhadap makhluk hidup bukan manusia, 2. Akhlak terhadap makhluk (mati) bukan manusia, 1. Akhlak terhadap Allah SWT. antara lain : a. Al-Hubb, yaitu mencintai Allah SWT. melebihi cinta kepada apa dan siapapun juga dengan mempergunakan firman-Nya dalam Al-Quran sebagai pedoman hidup dan kehidupan; Kecintaan kita kepada Allah SWT. diwujudkan dengan cara melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya. b. Al-Raja, yaitu mengharapkan karunia dan berusaha memperoleh keridhaan Allah SWT. c. As-Syukr, yaitu mensyukuri nikmat dan karunia Allah SWT. d. Qanaah, yaitu menerima dengna ikhlas semua qadha dan qadhar Allah SWT. setelah berikhtiar maksimal (sebanyak-banyaknya, hingga batas tertinggi). e. Memohon ampun hanya kepada Allah SWT. f. At-Taubat, yaitu bertaubat hanya kepada Allah SWT. Taubat yang paling tinggi adalah taubat nasuha yaitu taubat benar-benar taubat, tidak lagi melakukan perbuatan sama yang dilarang Allah SWT. dan dengan tertib melaksanakan semua perintah dan menjauhi segala larangan-Nya. g. Tawakal berserah diri kepada Allah SWT. 2. Akhlak terhadap Makhluk, dibagi dua yakni :

A. Akhlak terhadap Manusia, diantaranya : (1). Akhlak terhadap Rasulullah (Nabi Muhammad SAW.), dianta ranya. a. Mencintai Rasulullah SAW. secara tulus dengan mengikuti semua sunnahnya. b. Menjadikan Rasulullah SAW. sebagai idola, suri teladan dalam hidup dan kehidupan. c. Menjalankan apa yang disuruh-Nya, tidak melakukan apa yang dilarang-Nya. (2). Akhlak terhadap Orang Tua (birrul walidain), diantaranya : a. Mencintai mereka melebihi cinta kepada kerabat lainnya. b. Merendahkan diri kepada keduanya diiringi perasaan kasih sayang. c. Berkomunikasi dengan orang tua dengan hikmat, mempergunakan kata-kata lemah lembut. d. Berbuat baik kepada bapak-ibu dengan sebaik-baiknya, dengan mengikuti nasehat baiknya, tidak menyinggung perasaan dan menyakiti hatinya, membuat bapak-ibu ridha. e. Mendoakan keselamatan dan keampunan bagi mereka kendatipun seorang atau kedua-duanya telah meninggal dunia. (3). Akhlak terhadap Diri Sendiri, diantaranya : a. Memelihara kesucian diri. b. Menutup aurat (bagian tubuh yang tidak boleh kelihatan, menurut hukum dan akhlak Islam). c. Jujur dalam perkataan dan berbuat ikhlas serta rendah diri. d. Malu melakukan perbuatan jahat. e. Menjauhi dengki dan menjauhi dendam. f. Berlaku adil terhadap diri sendiri dan orang lain. g. Menjauhi segala perkataan dan perbuatan sia-sia. (4). Akhlak terhadap Keluarga, diantaranya : a. Saling membina rasa cinta dan kasih sayang dalam kehidupan keluaraga b. Saling menunaikan kewajiban untuk memperoleh hak. c. Berbakti kepada bapak-ibu. d. Mendidik anak-anak dengan kasih sayang. e. Memelihara hubungan silahturrahim dan melanjutkan silahturrahmi yang dibina orang tua yang telah meninggal dunia. (5). Akhlak terhadap Tetangga, diantaranya : a. Saling mengunjungi. b. Saling bantu di waktu senang, lebih-lebih tatkala susah. c. Saling beri-memberi, saling hormat-menghormati.

d. Saling menghindari pertengkaran dan permusuhan. (6). Akhlak terhadap Masyarakat, diantaranya : a. Memuliakan tamu. b. Menghormati nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat bersangkutan. c. Saling menolong dalam melakukn kebajikan dan taqwa. d. Menganjurkan anggota masyarakat termasuk diri sendiri berbuat baik dan mencegah diri sendiri dan orang lain melakukan perbuatan jahat (mungkar). e. Memberi makan fakir miskin dan berusaha melapangkan hidup dan kehidupannya. f. Bermusyawarah dalam segala urusan mengenai kepentingan bersama. g. Mentaati putusan yang telah diambil. h. Menunaikan amanah dengan jalan melaksanakan kepercayaan yang diberikan seseorang atau masyarakat kepada kita. i. Menepati janji. B. Akhlak terhadap Bukan Manusia (Lingkungan Hidup), diantaranya : a. Sadar dan memelihara kelestarian lingkungan hidup. b. Menjaga dan memanfaatkan alam c. Sayang pada sesama makhluk. Dengan demikian, akhlak terbagi menjadi dua jenis, yaitu : 1. Akhlak baik atau terpuji (Akhlaqul Mahmudah), 2. Akhlak yang tercela, (Akhlaqul Madzmumah), Berikut akan diuraikan secara singkat mengenai akhlak buruk : (1). Akhlak buruk terhadap Allah SWT. : a. Takabbur (Al-Kibru), b. Musyrik (Alk-Syirk), c. Murtad (Ar-Riddah), d. Munafiq (An-Nifaaq), e. Riya (Ar-Riyaa), f. Boros atau Berfoya-foya (Al-Israaf), g. Rakus atau Tamak (Al-Hirshu atau Ath-Thamau), (2). Akhlak buruk terhadap Manusia : a. Mudah marah (Al-Ghadhab), b. Iri hati atau dengki (Al-Hasadu atau Al-Hiqdu), c. Mengadu-adu (An-Namiimah), d. Mengumpat (Al-Ghiibah), e. Bersikap congkak (Al-Asharu), f. Sikap kikir (Al-Bukhlu), g. Berbuat aniaya (Azh-Zhulmu),

kebahagiaan yang abadi di akhirat yaitu: a. Hubungan manusia dengan Tuhannya secara vertical, melalui ibadah, seperti: Shalat, puasa, zakat, haji dan sebagainya. b. Hubungan manusia muslim dengan saudaranya yang muslim, dengan silaturahmi, c. Hubungannya dengan sesama manusia, dengan tolong menolong dan bekerjasama, d. Hubungannya dengan alam lingkungan khususnya, dan alam semesta e. Hubungannya dengan kehidupan dengan jalan berusaha mencari karunia Allah yang halal, dan memanfaatkannya di jalan yang halal pula, perbedaan antara syariat dan fikih adalah sebagai berikut: 1. Syariat terdapat dalam Al-Quran dan kitab-kitab Hadits (As-Sunnah), yang dimaksud disini adalah firman Tuhan dan Sunnah Nabi Muhammad saw, sedangkan fikih terdapat dalam kitab-kitab fikih, yang dimaksud di sini adalah pemahaman manusia yang memenuhi syarat tentang syariat. 2. Syariat bersifat fundamental, mempunyai ruang lingkup yang lebih luas dari fikih. Fikih bersifat instrumental, ruang lingkupnya terbatas pada apa yang biasanya disebut perbuatan hukum. 3. Syariat adalah ketetapan Allah dan ketentuan Rasul-Nya, karena itu berlaku abadi. Fikih adalah karya manusia yang dapat berubah atau diubah dari masa ke masa. 4. Syariat hanya satu, sedang fikih mungkin lebih dari satu seperti terlihat pada aliran-aliran hukum yang disebut mazahib atau mazhab-mazhab itu. 5. Syariat menunjukkan kesatuan dalam Islam, sedang fikih menunjukkan keragamannya (H.M. Rasjidi dalam Mohammad Daud Ali:1997:239). ibadah dibagi menjadi empat yaitu: 1. Ibadah Ruhaniyah yaitu ibadah yang dilakukan oleh ruhani, seperti niat berbuat baik, dzikir sirr (dalam hati). 2. Ibadah jasmaniah-ruhaniyah, yaitu ibadah yang dilakukan oleh perpaduan antara ruhani dan jasmani, seperti misalnya shalat dan shiam. 3. Ibadah ruhaniyah-maliyah yaitu ibadah yang dilakukan oleh perpaduan ruhani dan harta, misalnya zakat, shadakah. 4. Ibadah jasmaniah, ruhaniyah dan maliyah, yaitu ibadah yang dilakukan oleh perpaduan antara jasmani, ruhani dan harta sekaligus seperti ibadah haji dan umrah (Mohammad Daud Ali; 1993:245). Bila dilihat dari segi bentuk dan sifatnya, maka ibadah dapat dikategorikan ke dalam lima kategori, yaitu : 1. Ibadah dalam bentuk perkataan atau lisan seperti berdzikir, berdoa, memuji Allah, membaca Al-Quran. 2. Ibadah dalam bentuk perbuatan yang telah ditentukan cara dan tata caranya, seperti shalat, haji, umrah.

3. Ibadah dalam bentuk perbuatan yang tidak ditentukan cara dan tata caranya, seperti menolong orang lain, membantu orang sedang kesulitan. 4. Ibadah yang cara pelaksanaannya berupa menahan diri, seperti puasa, Itikaf, dan 5. Ibadah yang sifatnya menggugurkan hak, misalnya memaafkan orang lain yang bersalah, membebaskan orang yang berhutang dari kewajiban membayar (Mohammad Daud Ali; 1997:246) Secara lebih simpel, menurut ajaran Islam ibadah dibagi atau dikelompokkan menjadi dua, yaitu : 1. Ibadah Mahdhah; murni, khassah, khusus, 2. Ibadah Ghairu mahdhah; ammah; umum, yaitu segala kegiatan manusia beriman yang memenuhi 3 (tiga) syarat : a. Perbuatan itu positif (artinya mendatangkan kebaikan, baik untuk diri sendiri maupun orang lain), sebagai garis amalnya. b. Dilaksanakan berdasarkan niat yang ikhlas karena Allah semata, sebagai landasan amalnya, dan c. Bertujuan memperoleh ridha Allah, sebagai titik tujuan beramal.

You might also like