You are on page 1of 20

About

ILMIBSI
Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Budaya dan Sastra se-Indonesia
17 Jun 2011 Leave a Comment

Peminjaman Istilah-Istilah Bidang Ekonomi dari Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia
Oleh Nila Rahma, Mahasiswa Program Studi Indonesia Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia

I. Pendahuluan Bahasa selalu berkembang dalam masyarakat yang juga semakin berkembang. Penggunaannya menyangkut berbagai bidang, seperti bidang hukum, politik, budaya, ataupun ekonomi. Dalam perkembangannya, suatu bahasa akan menerima kata-kata asing yang kemudian menjadi bagian dari kosakata bahasa tersebut. Tidak ada satupun bahasa di dunia ini yang sudah memiliki kosakata yang lengkap dan tidak memerlukan ungkapan untuk gagasan, temuan, atau rekacipta yang baru. Bahasa Inggris yang merupakan bahasa internasional pun pernah menyerap kata dari bahasa Yunani, Latin, Prancis, dan bahasa-bahasa lain. Sementara itu, istilah-istilah dalam bahasa Indonesia diambil dari berbagai sumber, terutama dari tiga golongan bahasa yang penting, yaitu (1) bahasa Melayu; (2) bahasa Nusantara, seperti Sansekerta dan Jawa Kuno; serta (3) bahasa asing, seperti bahasa Arab dan bahasa Inggris. Dalam makalah ini, akan diperlihatkan peminjaman istilah-istilah bidang ekonomi dari bahasa Inggris dalam bahasa Indonesia. II. Peminjaman Istilah-Istilah Bidang Ekonomi dari Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia Pengambilalihan istilah dari bahasa Inggris dalam masyarakat Indonesia adalah untuk menambah konsep dan tanda dalam bahasa Indonesia. Ini merupakan hasil kontak bahasa antara bahasa Ingggris dan bahasa Indonesia. Kontak bahasa adalah hubungan kebahasaan yang terjadi antara satu masyarakat bahasa dengan masyarakat bahasa yang lain (Samsuri, 1968: 661). Selain itu, akan terjadi saling pengaruh, baik langsung atupun tidak langsung, antara bahasabahasa tersebut. Ketika terjadi proses saling berpengaruh itu, bahasa yang lebih penting akan

banyak mempengaruhi bahasa yang kurang penting (Moeliono, 1980: 15). Suatu bahasa akan menerima kata-kata asing yang kemudian menjadi bagian dari kosakata bahasa tersebut. Dalam perkembangannya, suatu bahasa harus menambah jumlah konsep dan tanda untuk melakukan berbagai kegiatan. Dalam penjelasan ini, diberikan beberapa istilah bidang ekonomi dari bahasa Inggris dalam bahasa Indonesia. Pada setiap istilah, akan terdapat keterangan dengan abjad (a) dan (b) dengan penjelasan sebagai berikut: (a) Istilah dari bahasa aslinya disertai dengan maknanya (b) Makna dari Kamus Bahasa Indonesia Edisi Keempat (1) Bank (a) bank: establishment for keeping money and valuables safely, the money being paid out on the costumers order (b) bank: lembaga keuangan yang usaha pokonya memberikan pinjaman (kredit) dan jasa dalam pembayaran dan peredaran uang (2) Akumulasi (a) accumulation: The addition to capital of interest or profits (b) akumulasi: tambahan dana secara periodik dari bunga atau dari laba neto (3) Barter (a) Barter: exchange (goods, property, etc) for other goods, etc) (b) Barter:perdagangan dengan saling tukar barang. (4) Bisnis (a) Business: buying and selling; commerce, trade (b) Bisnis: usaha dagang; usaha komersial dalam dunia perdagangan (5) Cek (a) Check: bill (in restaurant) (b) Cek: Kertas atau formulir yang digunakan sebagai alat pembayaran; formulir tersebut dikeluarkan oleh bank dan diberikan kepada perseorangan atau perseorangan atau perusahaan yang membuka giro di bank tersebut. (6) Embargo (a) Embargo: order that forbids (trade movement of ships, etc; stoppage of commerce; or of branch of commerce; seize (ships or goods) by government authority for the service of the state. (b) Embargo: Larangan mengirimkan (mengekspor) barang dagangan dan sebagainya ke suatu negara (misalnya karena dalam permusuhan). (7) Komoditi (a) Commodity: Useful things especially an article of trade (b) Komoditi: barang dagangan; benda niaga (8) Subsidi (a) Subsidy: money granted, especially by a government to an industry or other cause needing

help or to anually in war, to keep prices at a desired level (b) Subsidi: bantuan uang dan sebagainya kepada yayasan atau perkumpulan (biasanya dari pihak pemerintah) (9) Transfer (a) Transfer: change position, move; hand over the possession of property, etc (b) Transfer: pindah atau beralih tempat (10) Royalti (a) Royalty: payment of money by a mining or oil company to owner of the land; sum paid to the owner of copy right or patent (b) Royalti: imbalan atau uang jasa yang dibayar oleh penerbit kepada pengarang untuk setiap buku yang diterbitkan. Munculnya istilah-istilah bidang ekonomi yang diserap dari bahasa Inggris seperti diuraikan di atas merupakan sebuah gambaran jelas mengenai perkembangan bahasa Indonesia. Apabila seseorang atau suatu masyarakat hendak menggambarkan suatu konsep baru, ia akan menciptakan kata-kata baru atau menyerap istilah-istilah asing dari bahasa asing yang memiliki kontak kebudayaan dengannya. Peminjaman dilakukan karena tidak adanya tanda untuk menggambarkan suatu konsep yang sudah ada dalam bahasa Indonesia. III. Penutup Dalam perkembangannya, suatu bahasa harus menambah jumlah konsep dan tanda untuk melakukan berbagai kegiatan. Dari hasil studi kasus tentang kemunculan istilah-istilah bidang ekonomi yang diserap dari bahasa Inggris dalam bahasa Indonesia seperti diuraikan di atas, terlihat jelas bahwa peminjaman istilah-istilah asing sangat dibutuhkan jika masyarakat hendak menggambarkan suatu konsep baru. DAFTAR PUSTAKA Echols, John M. dan Hassan Shadily. 1977. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: PT Gramedia. Moeliono, Anton. 1980. Bahasa Indonesia dan Ragam-ragamnya dalam Majalah Penulisan Bahasa Indonesia Jilid I No. 1 hal. 1534. Panitia Pengembangan Bahasa Indonesia. 2007. Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Samsuri. 1968. Analisa Bahasa. Jakarta: Penerbit Erlangga. Siregar, Amelia Fariza. 1985. Peminjaman Istilah-Istilah dari Bahasa Asing dalam Bahasa Indonesia di Bidang Ekonomi. Skripsi tidak diterbitkan. Jakarta: Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Tim Penyusun. 1995. Pedoman Pengindonesiaan Nama dan Kata Asing. Jakarta:Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Tim Penyusun. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Usman, Zuber. 1960. Kedudukan Bangsa dan Bahasa Indonesia. Jakarta: Gunung Agung. Suka Be the first to like this post. Posted in Kajian Linguistik Older Entry Newer Entry

Tinggalkan Balasan

Surel (wajib) (Address never made public) Nama (wajib) Situs web

Beritahu saya balasan komentar lewat surat elektronik. Beritahu saya tulisan baru lewat surat elektronik.

Subscribe to RSS

Kategori
o o o o o

Celotehan Kajian Budaya Kajian Linguistik Kajian Sastra Karya Sastra cerpen sajak Tokoh

o o o o o o o o o o o o

Uncategorized Discuss Get Inspired Get Polling Get Support Learn WordPress.com WordPress Planet WordPress.com News Daftar Masuk log RSS Komentar RSS

Senarai Blog

Meta

Blog pada WordPress.com. Theme: Bold Life by Jay Hafling. Ikuti

Follow ILMIBSI
Get every new post delivered to your Inbox.
Enter your

Powered by WordPress.com

About

ILMIBSI
Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Budaya dan Sastra se-Indonesia
17 Jun 2011 Leave a Comment

Peminjaman Istilah-Istilah Bidang Ekonomi dari Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia
Oleh Nila Rahma, Mahasiswa Program Studi Indonesia Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia

I. Pendahuluan Bahasa selalu berkembang dalam masyarakat yang juga semakin berkembang. Penggunaannya menyangkut berbagai bidang, seperti bidang hukum, politik, budaya, ataupun ekonomi. Dalam perkembangannya, suatu bahasa akan menerima kata-kata asing yang kemudian menjadi bagian dari kosakata bahasa tersebut. Tidak ada satupun bahasa di dunia ini yang sudah memiliki kosakata yang lengkap dan tidak memerlukan ungkapan untuk gagasan, temuan, atau rekacipta yang baru. Bahasa Inggris yang merupakan bahasa internasional pun pernah menyerap kata dari bahasa Yunani, Latin, Prancis, dan bahasa-bahasa lain. Sementara itu, istilah-istilah dalam bahasa Indonesia diambil dari berbagai sumber, terutama dari tiga golongan bahasa yang penting, yaitu (1) bahasa Melayu; (2) bahasa Nusantara, seperti Sansekerta dan Jawa Kuno; serta (3) bahasa asing, seperti bahasa Arab dan bahasa Inggris. Dalam makalah ini, akan diperlihatkan peminjaman istilah-istilah bidang ekonomi dari bahasa Inggris dalam bahasa Indonesia. II. Peminjaman Istilah-Istilah Bidang Ekonomi dari Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia Pengambilalihan istilah dari bahasa Inggris dalam masyarakat Indonesia adalah untuk menambah konsep dan tanda dalam bahasa Indonesia. Ini merupakan hasil kontak bahasa antara bahasa Ingggris dan bahasa Indonesia. Kontak bahasa adalah hubungan kebahasaan yang terjadi antara satu masyarakat bahasa dengan masyarakat bahasa yang lain (Samsuri, 1968: 661). Selain itu, akan terjadi saling pengaruh, baik langsung atupun tidak langsung, antara bahasabahasa tersebut. Ketika terjadi proses saling berpengaruh itu, bahasa yang lebih penting akan banyak mempengaruhi bahasa yang kurang penting (Moeliono, 1980: 15). Suatu bahasa akan menerima kata-kata asing yang kemudian menjadi bagian dari kosakata bahasa tersebut. Dalam perkembangannya, suatu bahasa harus menambah jumlah konsep dan tanda untuk melakukan berbagai kegiatan. Dalam penjelasan ini, diberikan beberapa istilah bidang ekonomi dari bahasa Inggris dalam bahasa Indonesia. Pada setiap istilah, akan terdapat keterangan dengan abjad (a) dan (b) dengan penjelasan sebagai berikut: (a) Istilah dari bahasa aslinya disertai dengan maknanya (b) Makna dari Kamus Bahasa Indonesia Edisi Keempat (1) Bank (a) bank: establishment for keeping money and valuables safely, the money being paid out on the costumers order (b) bank: lembaga keuangan yang usaha pokonya memberikan pinjaman (kredit) dan jasa dalam pembayaran dan peredaran uang (2) Akumulasi (a) accumulation: The addition to capital of interest or profits (b) akumulasi: tambahan dana secara periodik dari bunga atau dari laba neto

(3) Barter (a) Barter: exchange (goods, property, etc) for other goods, etc) (b) Barter:perdagangan dengan saling tukar barang. (4) Bisnis (a) Business: buying and selling; commerce, trade (b) Bisnis: usaha dagang; usaha komersial dalam dunia perdagangan (5) Cek (a) Check: bill (in restaurant) (b) Cek: Kertas atau formulir yang digunakan sebagai alat pembayaran; formulir tersebut dikeluarkan oleh bank dan diberikan kepada perseorangan atau perseorangan atau perusahaan yang membuka giro di bank tersebut. (6) Embargo (a) Embargo: order that forbids (trade movement of ships, etc; stoppage of commerce; or of branch of commerce; seize (ships or goods) by government authority for the service of the state. (b) Embargo: Larangan mengirimkan (mengekspor) barang dagangan dan sebagainya ke suatu negara (misalnya karena dalam permusuhan). (7) Komoditi (a) Commodity: Useful things especially an article of trade (b) Komoditi: barang dagangan; benda niaga (8) Subsidi (a) Subsidy: money granted, especially by a government to an industry or other cause needing help or to anually in war, to keep prices at a desired level (b) Subsidi: bantuan uang dan sebagainya kepada yayasan atau perkumpulan (biasanya dari pihak pemerintah) (9) Transfer (a) Transfer: change position, move; hand over the possession of property, etc (b) Transfer: pindah atau beralih tempat (10) Royalti (a) Royalty: payment of money by a mining or oil company to owner of the land; sum paid to the owner of copy right or patent (b) Royalti: imbalan atau uang jasa yang dibayar oleh penerbit kepada pengarang untuk setiap buku yang diterbitkan. Munculnya istilah-istilah bidang ekonomi yang diserap dari bahasa Inggris seperti diuraikan di atas merupakan sebuah gambaran jelas mengenai perkembangan bahasa Indonesia. Apabila seseorang atau suatu masyarakat hendak menggambarkan suatu konsep baru, ia akan menciptakan kata-kata baru atau menyerap istilah-istilah asing dari bahasa asing yang memiliki kontak kebudayaan dengannya. Peminjaman dilakukan karena tidak adanya tanda untuk menggambarkan suatu konsep yang sudah ada dalam bahasa Indonesia.

III. Penutup Dalam perkembangannya, suatu bahasa harus menambah jumlah konsep dan tanda untuk melakukan berbagai kegiatan. Dari hasil studi kasus tentang kemunculan istilah-istilah bidang ekonomi yang diserap dari bahasa Inggris dalam bahasa Indonesia seperti diuraikan di atas, terlihat jelas bahwa peminjaman istilah-istilah asing sangat dibutuhkan jika masyarakat hendak menggambarkan suatu konsep baru. DAFTAR PUSTAKA Echols, John M. dan Hassan Shadily. 1977. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: PT Gramedia. Moeliono, Anton. 1980. Bahasa Indonesia dan Ragam-ragamnya dalam Majalah Penulisan Bahasa Indonesia Jilid I No. 1 hal. 1534. Panitia Pengembangan Bahasa Indonesia. 2007. Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Samsuri. 1968. Analisa Bahasa. Jakarta: Penerbit Erlangga. Siregar, Amelia Fariza. 1985. Peminjaman Istilah-Istilah dari Bahasa Asing dalam Bahasa Indonesia di Bidang Ekonomi. Skripsi tidak diterbitkan. Jakarta: Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Tim Penyusun. 1995. Pedoman Pengindonesiaan Nama dan Kata Asing. Jakarta:Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Tim Penyusun. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Usman, Zuber. 1960. Kedudukan Bangsa dan Bahasa Indonesia. Jakarta: Gunung Agung. Suka Be the first to like this post. Posted in Kajian Linguistik Older Entry Newer Entry

Tinggalkan Balasan

Surel (wajib) (Address never made public)

Nama (wajib) Situs web

Beritahu saya balasan komentar lewat surat elektronik. Beritahu saya tulisan baru lewat surat elektronik.

Subscribe to RSS

Kategori
o o o o o

o o o o o o o o o o o o o

Celotehan Kajian Budaya Kajian Linguistik Kajian Sastra Karya Sastra cerpen sajak Tokoh Uncategorized Discuss Get Inspired Get Polling Get Support Learn WordPress.com WordPress Planet WordPress.com News Daftar Masuk log RSS Komentar RSS

Senarai Blog

Meta

Blog pada WordPress.com. Theme: Bold Life by Jay Hafling. Ikuti

Follow ILMIBSI

Get every new post delivered to your Inbox.


Enter your em

Powered by WordPress.com

Ryanbunnys Blog Just another WordPress.com weblog


Beranda About

300 Istilah Dalam Ekonomi Mikro


AD : Permintaan Agregat AS : Penawaran Agregat AE : Pengeluaran Agregat ATC : Biaya total rata-rata AVC : Biaya variable rata-rata C : konsumsi CPI : harga indeks konsumen D : permintaan E : Ekuilibrium Fed : Federal Reserve Board G : Pengeluaran Pemerintah GDP : Produk Domestik Bruto GDP : Produk Nasional Bruto I : Pengeluaran Investasi i : Tingkat Bunga LR : Jangka Panjang LRAS : Penawaran Agregat Jangka Panjang M : Impor M1,M2,M3, dst. : Penawaran Uang MC : Biaya Marginal MEC : Efisiensi Modal Marginal MP : Produk Marginal MR : Pendapatan Marginal MRP : Produk Pendapatan Marginal OPEC : Organization of Petroleum Exporting Countries p : Harga P : Tingkat harga q : Kuantitas r : Tingkat bunga S : Penawaran SR : Jangka pendek

SRAS : Penawaran agregat jangka pendek T : Pajak penghasilan TC : Biaya total TR : Pendapatan total X : Ekspor X-M : Ekspor bersih Y : Pendapatan nasional Y* : Pendapatan potensial penuh (tenaga kerja penuh) Yd : Pendapatan bersih (sigma) : Jumlah (pi) : Laba (eta) : Elastisitas (delta) Perubahan Harga Absolut : banyaknya uang yang harus dibelanjakan untuk memperoleh 1 unit komoditi. Keunggulan Absolut : keunggulan yang dimiliki suatu Negara terhadap Negara lain dalam memproduksi suatu komoditi. Harga Mati : harga yang secara sengaja ditentukan oleh penjual, dan bukan oleh kekuatan pasar. Agents : pengambil keputusan, termaksud rumah tangga, perusahaan dan badan pemerintah. Permintaan Agregat : total pembelian yang diinginkan oleh semua pembeli terhadapa output perekonomian. Gejolak Permintaan Agregat : suatu pergeseran dalam kurva permintaan agregat. Pengeluaran Agregat : pengeluaran total terhadap output akhir perekonomian, AE = C + I + G + ( X M ) Kurva Permintaan Agregat, Kurva AD : menghubungkan jumlah total output yang akan diminta dengan tingkat harga output itu. Kurva penawaran agregat, kurva AS : menghubungkan jumlah total output yang akan diproduksi dengan tingkat harga output itu. Gejolak penawaran agregat : suatu pergeseran dalam kurva penawaran agregat Gejolak permintaan agregat : suatu pergeseran dalam kurva permintaan agregat Anuitas : sejumlah uang tertentu yang dibayarkan menurut interval tertentu, selama periode yang di tentukan. Hukum antitrust : hokum yang dirancang untuk melarang perolehan dan penerapan monopoli oleh perusahaan bisnis Apresiasi : kenaikan nilai mata uang domestic di pasar bebas, dinyatakan dalam mata uang asing Elastisitas busur : ukuran tentang drajat respon rata-rata kuantitas terhadap harga pada suatu interval kurva permintaan AFC : biaya tetap rata-rata AP : produk rata-rata AC : biaya rata-rata AR : pendapatan rata-rata Alokasi sumber daya : pendistribusian faktor-faktor produksi yang tersedia untuk berbagai jenis pengunaan yang mungkin. Anggaran berimbang : situasi yang terjadi apablia pendapatan yang sekarang persis sama dengan pengeluaran yang sekarang Pengganda anggaran berimbang : perubahan pendapatan dibagi dengan perubahan pembiayaan pengeluaran pemerintah yang dibiayai pajak.

Kebijakn pertumbuhan berimbang : kebijakan yang dirangsang untuk menghasilkan pertumbuhan yang simultan di semua sektor ekonomi. Perkiraan neraca pembayaran : ringkasan catatan transaksi suatu Negara yang menyangkut pembayaran, atau penerimaan dengan valuta asing. Defisit neraca pembayaran : situasi dimana penerimaan pada transaksi berjalan dan neraca modal lebih kecil daripada pembayaran Surplus neraca pembayaran : situasi dimana penerimaan pada transaksi berjalan dan neraca modal melebihi pembayaran Neraca perdagangan : selisih antara nilai eksport dengan nilai impor barang-barang Neraca : laporan keuangan yang menunjukan kekayaan perusahaan dan kewajiban terhadap kekayaan itu pada saat tertentu Surat utang bank : kertas berharga yang diterbitkan bank-bank komersial Barter : system dimana barang dan jasa diperjualbelikan langsung dengan barang dan jasa lainnya Black market : situasi yang terjadi bila barang dijual secara tidak resmi Obligasi : bukti utang dalam jumlah dan jadwal pembayaran bunga tertentu Boikot : penolakan secara bersama-sama untuk membeli dan menjual suatu komoditi tertentu Harga impas : harga dimana perusahaan benar-benar mampu menutup semua biayanya Tingkat impas pendapatan : situasi ketika total pengeluaran konsumsi sama denga total pendapatan disposebel Sisa anggaran : silisih antara total pendapatan dengan total pengeluaran pemerintah Defisit anggaran : pendapat berada di bawah pengeluaran Surplus anggaran : pendapatan berada di atas pengeluaran Siklus ekonomi : pola jangka panjang fluktuasi tingkat kegiatan ekonomi yang teratur Kapasitas : tingkat output yang berkaitan dengan total biaya rata-rata jangka pendek yang minimum Modal : factor produksi yang terdiri dari semua perlengkapan pabrik untuk proses produksi selanjutnya Neraca modal : bagian dari perkiraan neraca pembayaran yang mencatat pembayaran / penerimaan yang timbul dari impor dan ekspor modal keuangan jangka panjang dan jangka pendek Peningkatan modal : penambahan modal pada proses produksi sehingga meningkatkan ratio modal terhadap tenga kerja Kapitalis : seseorang yang memiliki barang-barang modal Sistem ekonomi kapitalis : system ekonomi dimana kepemilikan modal terutama dikuasai oleh swasta dan bukan oleh pemerintah Nilai kapitalisasi : nilai harta yang diukur berdasarkan nilai sekarang atas arus pendapatan yang diharapkan akan diperoleh Rasio modal tenga kerja : suatu ukuran besarnya modal per-pekerja dalam suatu perekonomian Rasio modal output : rasio antara modal terhadap nilai output tahunan yang diproduksi oleh modal itu Persediaan modal : kuantitas agregat dari barang modal suatu Negara Perluasan modal : penambahan modal pada proses produksi supaya proporsi faktor-faktor produksinya tidak berubah Kartel : organisasi para produsen yang sepakat untuk menjadi satu penjual tunggal Bank sentral : bank yang bertindak sebagai banker bagi system perbankan komersial dan

seringkali juga bagi pemerintah Sertifikat deposito : deposito berjangka yang dapat di negosiasikan dan mempunyai suku bunga yang lebih tinggi dari pada deposito berjangka biasa Ceteris paribus : biasanya digunakan dalam dunia ekonomi untuk menunjukan bahwa semua variable kecuali satu variable yang disebutkan, diasumsikan tidak berubah Perubahan permintaan : kenaikan atau penurunan kualitas yang diminta pada tiap harga yang mungkin dari suatu komoditi Perubahan dalam jumlah yang diminta : kenaikan atau penurunan dalam jumlah tertentu yang dibeli pada harga tertentu Perubahan dalam jumlah yang ditawarkan : kenaikan atau penurunan barang dalam jumlah tertentu yang ditawarkan pada harga tertentu Perubahan dalam penawaran : keniakan atau penurunan kuantitas yang ditawarkan pada tiap harga yang mungkin dari suatu komoditi Angkatan kerja sipil : jumlah total orang yang bekerja, termaksud mereka yang bekerja sebagai militer, ditambah dengan jumlah yang menganggur Pasar imbang : situasi pasar dimana para pembeli mampu membeli semua yang mereka inginkan dan penjual telah mampu menjual semua yang mereka inginkan pada harga yang berlaku Rumah kliring : lembaga dimana utang-utang antar bank yang timbul dari transfer cek-cek antara bank-bank dihitung Ekonomi tertutup : ekonomi yang tidak memiliki perdagangan luar negri Perkumpulan tertutup : serikat pekerja yang memiliki hak tawar menawar secara ekslusif bagi semua anggotanya, dan hanya anggota serikat kerja saja yang dapat dipekerjakan Tawar-menawar kolektif : proses yang terjadi antara serikat pekerja dan pengusaha sampai pada suatu persetujuan dan melaksanakan persetujuan itu Kolusi : suatu kesapakatan antara para penjual untuk bertindak seperti penjual tunggal Ekonomi komando : system ekonomi dimana putusan pemerintah mempunyai pengaruh kuat terhadap alokasi sumber daya Bank komersial : lembaga yang dimiliki swasta, berorientasi mencari laba, melakukan pemindahan dana jika di instruksikan dengan cek memberikan pinjaman dan melakukan investasi lainnya Kebijakn perdagangan : berbagai pembatasan atas arus bebas barang dan jasa antar Negara Komoditi : sesuatu yang dapat dipasarkan yang diproduksi untuk memenuhi kebutuhan Pasar bersama : serikat pabean dengan ketetapan tambahan bahwa factor produksi dapat bergerak bebas diantara para anggota Sumber kekayaan bersama : sumber daya alam yang tidak dimiliki oleh siapa pun dan dapat digunakan oleh siapa saja Saham biasa : bentuk penyertaan modal yang mengandung hak suara, kekayaan bersih dan laba perusahaan Keunggulan komparatif : kemampuan suatu negara untuk memproduksi komoditi tertentu dengan biaya oportunitas produk-produk lain yang lebih rendah dari pada Negara lain Statistika komparatif : turunan dari prediksi dengan menganalisis pengaruh suatu perubahan pada beberapa varaiabel eksogen terhadap posisi keseimbangannya Devaluasi Bersaing : serangkaian evaluasi terhadap nilai tukar oleh sejumlah Negara Komplemen : dua komoditi yang digunakan secara bersama sama satu sama lain Rasio konsentrasi : sebagian dari total penjualan pasar yang dikendalikan oleh sebagian perusahaan industri besar

Industri biaya konstan : suatu industry dimana biaya-biaya dari perusahaan yang paling efisien akan tetap konstan meski sedang mengalami kontraksi dalam jangka panjang Konsumerisme : suatu gerakan yang menonjolkan konflik antara kepentingan perusahaan dengan kepentingan umum Indeks harga konsumen (IHK) : suatu ukuran harga rat-rata berbagai komoditi yang biasanya dibeli rumah tangga Surplus konsumsi : selisih antara nilai total yang ditempatkan konsumen pada semua unit komoditi tertentu yang dikonsumsi Konsumsi : tindakan menggunakan komoditi baik barang maupun jasa Fungsi konsumsi : hubungan antara jumlah pengeluaran konsumsi yang diinginkan dengan semua faktor yang menentukannya Pasar yang mampu bersaing : pasar mampu bersaing sepenuhnya jika tidak ada biaya tertanam untuk masuk atau keluar Perseroan terbatas : bentuk organisasi bisnis dimana perusahaan merupakan badan hukum tersendiri yang terpisah dari para pemilik dan kepemilikannya Biaya : bagi perusahaan yang memproduksi, nilai input yang digunakn untuk menghasilkan output Analisis keefektifan biaya : analisis biaya program dengan tujuan menemukan cara berbiaya termurah untuk mencapai hasil tertentu Minimasi biaya : implikasi dari maksimasi laba bahwa perusahaan akan memilih metode untuk menghasilkan output tertentu dengan biaya terendah Serikat ahli : serikat yang diorganisasikan untuk mengabungkan para pekerja yang punya keterampilan dan pekerjaan tertentu Penjahatan kredit : penjahatan dana yang tersedian diantara para peminjam dalam situasi kelebihan permintaan pinjaman pada suku bunga yang berlaku Data antar bagian : beberapa pengukuran dan pengamatan yang berbeda, yang dibuat pada waktu yang bersamaan Pengaruh pendesakan : penurunan pengeluaran perorangan yang disebabkan oleh kenaikan suku bunga yang mengikuti kebijakan fiscal Transaksi berjalan : bagian dari perkiraan neraca pembayaran yang mencatat pembayaran dan penerimaan yang ditimbulkan dari perdagangan barang dan jasa GDP nilai sekarang : yang dinilai berdasrkan harga-harga yang berlaku pada saat pengukuran Serikat pabean : sekelompok Negara yang bersepakat untuk mengadakan perdagangan bebas di antara mereka sendiri Pengangguran bersifat siklus : karena kelebihan pengangguran friksional dan struktural Hutang : jumlah yang dipinjam oleh seorang kreditor , termaksud bank dan lembaga keuangan lainnya Tenggang keputusan : periode waktu antara timbulnya masalah dengan tercapainya keputusan mengenai apa yang harus dilakukan Deflasi : pengurangan tingkat harga umum Permintaan : hubungan menyeluruh antara kuantitas komoditi tertentu yang akan dibeli konsumen selama periode waktu tertentu Kurva permintaan : grafik yang menggambarkan hubungan antara kuantitas komoditi tertentu yang akan dibeli selama periode waktu tertentu dengan harga komoditi tersebut Rekening giro : simpanan dibank yang dapat ditarik sesuai permintaan dan dapat dipindah bukukan denga cek

Permintaan terhadap uang : jumlah total uang beredar yang ingin dipegang masyarakat untuk berbagai keperluan Inflasi permintaan : kenaikan inflasi yang disebabkan karena adanya kelebihan permintaan agregat Schedule permintaan : table yang menunjukan hubungan antara kuantitas komoditi yang akan dibeli konsumen selama periode tertentu Uang giral : uang milik masyarakat yang disimpan dalam bentuk giro pada bank-bank komersial 155 Depresiasi : turunnya nilai mata uang domestic di pasar bebas, terhadap nilai mata uang asing Depresi : periode dimana kegiatan ekonomi sangat rendah dengan tingkat pengangguran tinggi Permintaan turunan : permintaan terhadap factor produksi tertentu Negara maju : Negara-negara berpendapatan tinggi didunia Negara berkembang : Negara-negara yang berpendapatan rendah dibawah Negara maju Produk unik : produk yang cukup berbeda terhadap yang lainnya dalam satu industry Beban langsung : jumlah uang untuk pajak yang dikumpulkan dari para pembayar pajak Investasi langsung : dimana penanam modalnya memiliki control langsung melalui hak suaranya Tingkat diskonto : tingkat bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus pembayaran di masa yang akan datang untuk memperoleh nilai sekarang Tenaga kerja pesimis : orang yang ingin bekerja, tetapi berhenti mencari pekerjaan karena tidak ada lowongan pekerjaan Kebijakan fiscal bebas : kebijakan yang dikeluarkan untuk mengatasi setiap keadaan ekonomi yang khusus apabila terjadi Disekuilibrium : apabila terdapat kelebihan permintaan ataupun kelebihan penawaran Laba yang dibagikan : laba yang dibayarkan pada pemilik perusahaan Dividen : bagian dari laba yang dibayarkan kepada para pemegang saham perusahaan Duopoli : industry yang terdiri dari 2 perusahaan Efisiensi ekonomis : metode memproduksi setiap output dengan biaya paling murah Pertumbuhan ekonomi : kenaikan riel, atau harga kkonstan, GNP potensial Skala ekonomis : penurunan biaya per unit output yang dihasilkan dari ekspansi output Ekonomi : serangkaian kegian produksi dan konsumsi yang saling berkaiatan Permintaan elastis : situasi dimana presentase perubahan harga tertentu mengakibatkan presentase perubahan yang lebih besar dalam kuantitas yang sama Elastisitas permintaan : ukuran besarnya respon dari kuantitas komoditi yang diminta terhadap perubahan harga pasar Elastisitas penawaran : ukuran besarnya respon dari kuantitas komoditi yang ditawarkan terhadap perubahan harga pasar Kondisi ekuilibrium : kondisi yang harus dipenuhi jika pasar atau sector ekonomi berada pada keadaan ekuilibrium Modal ekuitas : dana yang disediakan oleh para pemilik perusahaan yang pengembaliannya pada laba perusahaan Nilai tukar : harga mata uang suatu Negara yang dinyatakan dalam mata uang lain dapat dibeli atau dijual Pajak cukai : pajak atas penjualan komoditi tertentu Eksternalitas : berbagai pengaruh baik atau buruk, terhadap pihak-pihak yang tidak secara langsung terlibat dalam proses produksi Pasar faktor produksi : pasar tempat penjualan jasa berbagai factor produksi

Mobilitas faktor produksi : suatu keadaan apabila factor-faktor produksi dapat dipertukarkan penggunaannya Jasa factor produksi : digunakan untuk menghasilkan output Factor-faktor produksi : sumber daya yang digunakan dalam memproduksi barang maupun jasa untuk memenuhi kebutuhan Uang fiat : uang kertas atau pun uang logam yang tidak didukung dan tidak dapat dipertukarkan menjadi yang lainnya, tetapi masih sebagai mata uang yang sah Barang jadi : barang-barang yang tidak digunakan sebagai input oleh perusahaan lain, tetapi di produksi untuk di konsumsi Perusahaan : suatu unit yang menggunakan factor-faktor produksi dan menghasilkan barang dan jasa untuk dijual kepada yang lain Kebijakan fiscal : penggunaan kegiatan menaikan pendapatan dan kegiatan pengeluaran yang dilakukan pemerintah dalam usahanya mempengaruhi variable makro seperti GNP dan lapangan kerja Biaya tetap : biaya yang tidak berubah mengikuti biaya output Investasi tetap : investasi dalam bentuk pabrik dan peralatannya Valuta asing : mata uang atau berbagai klaim terhadapnya Barang bebas : komoditi dengan kualitas yang ditawarkan melampaui kuantitas yang diminta pada harga nol (0) Pengangguran friksional : disebabkan bahwa kenyataan untuk berpindah dari pekerjaan satu ke pekerjaan lainnya memerlukan waktu Pasar barang : pasar dimana output barang dan jasa dijual Pembelian pemerintah : termaksud semua pengeluaran pemerintah dalam membeli barang dan jasa yang sedang diproduksi Produk homogen : setiap unit produk yang tampak serupa dengan unit lainnya Kuota impor : batas yang ditetapkan oleh pemerintah mengenai kuantitas komoditi asing yang masuk ke negeri itu selama periode tertentu Efek pendapatan : pengaruh pada kuantitas yang diminta karena perubahan pendapatan riel Kebijakan pendapatan : setiap campur tangan langsung oleh pemerintah untuk mempengaruhi pembentukan upah dan tenaga kerja Kurva indeferen : kurva yang menggambarkan semua kombinasi dari 2 komoditi yang memberikan sejumlah keputusan yang sama Peta indeferen : satu set kurva indeferen yang didasarkan pada sekumpulan preferensi rumah tangga tertentu Industri : sekelompok perushaan yang memproduksi barang yang sejenis Permintaan inelastis : situasi dimana presentase perubahan harga tertentu hanya mengakibatkan presentase yang lebih kecil dari perubahan kuantitas yang diminta Barang inferior : barang yang mempunyai elastisitas terhadap pendapatan negative Inflasi : kenaikan rata-rata semua tingkat harga Infrastruktur : berbagai instalasi dan kemudahan dasar yang sangat diperlukan masyarakat dalam melakukan perdagangan Injeksi : pendapatan yang dihasilkan perusahaan domestic yang tidak timbul dari pengeluaran rumat tangga domestic Inovasi : pengenalan suatu penemuan kedalam metode produksi Input : bahan baku dan berbagai jasa factor produksi yang digunakna dalam proses produksi Bunga : pembayaran atas penggunaan uang pinjaman

Suku bunga : harga yang harus dibayar dari setia dolar yang dipinjam per tahun Barang perantara : semua output yang digunakna sebagai input oleh produsen lain untuk tahap produksi Internalisasi : suatu proses yang mengakibatkan produsen mempertimbangkan pengaruh eksternal sebelumnya Temuan : penemuan sesuatu yang baru, seperti produk baru 216 Persediaan : persediaan yang dipertahankan perusahaan untuk meredakan pengaruh fluktuasi jangka pendek dalam produksi Tenaga kerja : factor produksi yang tediri dari semua kontribusi fisik dan mental yang disediakan orang Kurva laffer : grafik yang menghubungkan pendapatan yang dihasilkan dengan tariff pajak marginal Hukum permintaan : bahwa harga pasar dan kuantitas yang diminta dipasar berhubungan terbalik satu sama lain Alat pembayaran sah : benda yang menurut hokum harus diterima sebagai alat untuk membeli barang dan jasa Harga batas : harga minimum yang dapat diterapkan oleh perusahaan baru yang memasuki pasar tanpa menderita rugi Likuiditas : tingkat kemudahan dan kepastian suatu harta untuk dicairkan menjadi alat tukar dalam system ekonomi Titik balik terendah : titik dasar siklus bisnis Utilitas marginal : tambahan keputusan yang diperoleh seorang pembeli dari mengkonsumsi tambahan 1 unit barang Pasar : tempat berlangsungnya negosiasi pertukaran komoditi Ekonomi pasar : suatu masyarakat yang melakukan spesialisasi dalam aktivitas produksi Kegagalan pasar : kegagalan system pasar bebas untuk mencapai efisiensi alokatif yang optimal Sector pasar : bagian dari suatu perekonomian dimana komoditi dibeli dan dijual Markup : jumlah yang ditambahkan pada biaya untuk menentukan harga Uang : setiap benda yang pada umunya sebagai alat pembayaran / pertukaran Jumlah uang beredar : total kuantitas uang dalam perekonomian pada waktu tertentu Monopoli : situsi pasar yang output industrinya dikontrol oleh penjual tunggal Monopsoni : situasi pasar yang didalamnya hanya terdapat pembeli tunggal Hutang nasional : volume hutang pemerintah pusat yang sedang berjalan Pendapatan nasional : nilai total output dan nilai pendapatan yang timbul oleh produksi output tersebut Barang normal : barang-barang yang mempunyai elastisitas pendapatan positif Oligopoli : struktur pasar yang industrinya didominasi oleh sejumlah kecil perusahaan yang saling bersaing Petrodolar : uang yang dihasilkan oleh Negara-negara pengekspor minyak Batas harga tertinggi : harga maksimum yang diijinkan Batas harga terendah : harga minimum yang diperbolehkan
Suka 3 bloggers like this post.

This entry was posted on Maret 4, 2010. It was filed under Uncategorized .

4 Tanggapan

1. thehokoyoku

sangat bermanfaat, terima kasih.. Oktober 16, 2011 pada 6:54 am


Balas

ryanbunny

thankz atas komentar nya Oktober 16, 2011 pada 8:05 am


Balas

2. ahmad holidi 87 (@holidi_87)

makasih.makro jg ditunggu gan April 4, 2012 pada 8:37 am


Balas

ryanbunny

thankz kunjungan nyaa gan,, ditunggu aja makro nya April 4, 2012 pada 5:00 pm
Balas

Tinggalkan Balasan
Enter your comment here...

Fill in your details below or click an icon to log in:


Surel (wajib) (Address never made public)

Nama (wajib)

Situs web

Beritahu saya balasan komentar lewat surat elektronik. Blog pada WordPress.com. | Theme: Modularity Lite by Graph Paper Press.
Ikuti

Follow Ryanbunny's Blog


Get every new post delivered to your Inbox.
Enter your

Powered by WordPress.com

You might also like