You are on page 1of 11

BACAAN DZIKIR SETELAH SHALAT

Bacaan dzikir setelah shalat fardhu sesuai tuntunan Rasulullah Muhammad SAW. ( Disunnahkan dzikir setelah shalat fardhu ). Astaghfirullah al'adzim (3x) "Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung" Allahumma antas-salam waminkas-salam tabarakta ya dzal jalali wal-ikram "Ya Allah, Engkaulah Yang Maha Sejahtera, dan dari pada Mu-lah segala Kesejahteraan serta Maha Besar Kabajikan-Mu, Ya Allah Yang Memiliki Kebesaran dan Kemuliaan" Subhanallah (33x) "Maha Suci Allah" Alhamdulillah (33x) "Segala puji bagi Allah" Allahu Akbar (33x) "Allah Maha Besar" Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariikalahu, lahul mulku walahul hamdu, wa huwa 'alaa kulli syai'in qadiir "Tiada Tuhan selain Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan dan segala puji dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu"

Membaca Ayat Kursi Ayat Kursi


Allahu laa ilaaha illa huwal hayyul qayyum. Laa ta'khudzuhuu sinatuw wa laa nauum. Lahuu maa fis samaawaati wa maa fil ardhi. Man dzal ladzii yasfa'u 'indahuu illaa bi idznih. Ya'lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum. Wa laa yuhithuuna bi syai-in min 'ilmihii illaa bimaa syaa-a. Wasi'a kursyiyyuhus samaawaati wal ardha. Wa laa yauuduhuu hif zhuhumaa wa huwal 'aliyyul 'azhiim. "Allah, tidak ada Tuhan selain Dia Yang Hidup Kekal lagi terus menerus mengurus makhlukNya, tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa idzin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi (Kekuasaan) Allah meliputi langit dan bumi. Dan

Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Agung". (QS: Al-Baqarah : 255)

Membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas


Bismillahirohman nirrohim Qul huwallaahu ahad (1) Allaahush shamad (2) Lam yalid wa lam yuulad (3) Wa lam yakul-lahuu kufuwan ahad (4) Katakanlah : "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa". Hanya Allah-lah tempat bergantung . Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan -Nya". (QS. Al-Ikhlas : 1-4) Bismillahirohman nirrohim Qul a'uudzu birabbil falaq (1) Min syarri maa khalaq (2) Wa min syarri ghaa-siqin idzaa waqab (3) Wa min syarrin naffaa-tsaati fil 'uqad (4) Wa min syarri haasidin idzaa hasad (5) Katakanlah : "Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai waktu Subuh". Dari kejahatan makhluk-Nya. Dan dari kejahatan waktu malam, apabila telah gelap gulita. Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul dari tali. Dan dari kejahatan orang yang dengki, apabila ia dengki." (QS. Al-Falaq : 1-5) Bismillahirohman nirrohim Qul a'uudzu birabbin naas (1) Malikin naas (2) Ilaahin naas (3) Min syarril waswaasil khannaas (4) Alladzii yuwas-wisu fii shuduurin naas (5) Minal jinnati wan naas (6) Katakanlah : "Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia.

Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan bisikan syaitan yang biasa bersembunyi. Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia. Dari golongan jin dan manusia." (QS. An-Naas : 1-6)

KEUTAMAAN DAN KEKUATAN BERDZIKIR


Keutamaan berdzikir kepada Allah SWT. di dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah : Keutamaan berdzikir adalah Allah SWT. senantiasa mengingat hamba-hambaNya yang sedang berdzikir kepadaNya, seperti yang diterangkan dalam Al-Qur'an dan Al-Hadist. Apabila kita senantiasa berdzikir kepada Allah SWT., akan dapat menambah keyakinan, menanamkan keagungan Allah di hati dan kalbu, menambah taqwa, ketaatan, keimanan dan menghindarkan diri dari perbuatan dosa. Dzikir merupakan suatu amal yang dicintai Allah SWT., mengingat dan menyebut nama Allah untuk mendekatkan diri kepada Allah, memperoleh ketentraman batin dan dapat menyelamatkan dari bencana di dunia maupun di akhirat. "Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orangorang yang lalai" (QS. al-A'raaf[7]:205) "Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu dan bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku" (QS. al-Baqarah[2]: 152) "Wahai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dengan dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang. Dia-lah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu) supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman" (QS. al-Ahzaab [33]:41-42-43) Tidak ada suatu kaum yang duduk dalam suatu majelis sambil berdzikir kepada Allah, pasti

mereka dikelilingi para malaikat dan diliputi rahmat, dan diturunkan kepada mereka ketenangan dan Allah selalu ingat kepada mereka di mana mereka berada. (HR. Muslim) Dari Uqbah bin Amir r.a. berkata : "Rasulullah SAW. menyuruh aku membaca surat-surat perlindungan (Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas) setiap selesai sholat." (HR Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, dan Nasa'i) Dari Abdullah bin Khubaib r.a. berkata : Kami pernah keluar pada malam hujan dan sangat gelap mencari Rasulullah agar beliau berdo'a untuk keselamatan kami, maka aku temukan beliau, lalu beliau bersabda : "Katakanlah." Aku tidak mengatakan sesuatu apapun, kemudian beliau bersabda lagi : "Katakanlah", akupun tidak mengatakan sesuatu apapun, lalu beliau bersabda lagi : "Katakanlah." Aku bertanya : "Wahai Rasulullah, apa yang harus aku ucapkan?" Beliau menjawab : "Bacalah (Qul huwallaahu ahad dan Qul a'uudzu birabbil falaq serta Qul a'uudzu birabbin naas) ketika kamu berada di waktu petang hari dan pagi hari sebanyak tiga kali, niscaya cukup untuk melindungi kamu dari segala sesuatu [yang jahat]." (HR Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasa'i) KEUTAMAAN & KEISTIMEWAAN AYAT KURSI Ayat kursi merupakan ayat Al-Qur'an yang paling agung. Membacanya setiap selesai shalat fardhu, menjadikan seseorang dilindungi Allah SWT. sepanjang hari. Disunnahkan membaca ayat Kursi setiap selesai shalat fardhu, pada dzikir pagi dan sore hari serta sebelum tidur (ketika berbaring di tempat tidur). Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa membaca ayat Kursi setiap selesai shalat fardhu, maka tidak ada yang akan menghalangi memasuki surga kecuali maut." (HR. Ibnu Sunni)

BACAAN DZIKIR kepada ALLAH SWT.


Barangsiapa membaca tasbih (Subhanallah) pada tiap-tiap selesai sholat, sebanyak 33 kali, membaca hamdalah (Alhamdulillah) sebanyak 33 kali, dan membaca Allahu Akbar sebanyak 33 kali dan untuk menyempurnakan menjadi 100 membaca : Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariikalahu, lahul mulku walahul hamdu, wa huwa 'alaa kulli syai'in qadiir, maka diampunkan dosanya meskipun dosanya sebanyak buih di laut. (HR. Muslim)

Dari Abu Hurairah r.a. berkata : "Aku berkata : "Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling bahagia dengan syafaatmu di hari kiamat nanti?" Jawab beliau Rasulullah SAW. : "Orang yang paling bahagia dengan syafaatku di hari kiamat nanti adalah orang yang mengucapkan LAA ILAAHA ILLALLAH dengan hati yang ikhlas dan jiwa yang bersih." (HR. Imam Bukhari) Barangsiapa yang mengucapkan Laa Ilaaha Illallah dengan ikhlas, maka ia masuk surga. Ditanyakan, "Bagaimana ikhlasnya?" Rasulullah SAW. menjawab,"Yaitu menjadi penghalang kamu dari melakukan yang diharamkan oleh Allah." (HR. Thabrani) Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW. bersabda: "Seseorang yang mengucapkan Laa Ilaaha Illallah (Tidak ada Tuhan selain Allah) dengan ikhlas hanya untuk Allah, maka dibukakan baginya pintu-pintu langit hingga ke 'Arsy selama menjauhi dosa-dosa besar." (HR. At-Tirmidzi) Rasulullah SAW. bersabda : "Barangsiapa memperbanyak istighfar, niscaya Allah akan menjadikan untuk setiap kesedihannya jalan keluar, dan untuk setiap kesempitannya kelapangan, dan Allah mengarunianya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya." (HR. Ahmad) Rasulullah SAW. bersabda : "Barangsiapa membiasakan beristighfar, maka Allah melapangkan kesempitannya dan memudahkan segala kesulitannya dan memberi rezeki kepadanya dari arah yang tiada disangka-sangka." (HR. Abu Dawud) Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW. bersabda: "Ada dua kalimat yang ringan diucapkan di lisan, namun berat dalam timbangan, dan amat dicintai oleh Ar-Rahman yaitu : SUBHAANALLAH WA BIHAMDIHI, SUBHAANALLAAHIL 'AZHIIM (Maha Suci Allah dan Maha Terpuji, Maha Suci Allah Yang Maha Agung)". (HR. Bukhari dan Muslim) Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW. bersabda : "Barangsiapa mengucapkan SUBHAANALLAH WA BIHAMDIHI (Maha Suci Allah dan Maha Terpuji), sebanyak 100 kali dalam satu hari, maka akan diampuni / dihapus dosa-dosanya, walaupun sebanyak buih lautan." (HR. Bukhari dan Muslim) Barangsiapa yang membaca "Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariikalahu, lahul mulku walahul hamdu, wa huwa 'alaa kulli syai'in qadiir" (Tiada Tuhan selain Allah, Yang Maha

Esa, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan dan segala puji dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu) sebanyak 10 kali, maka pahalanya bagaikan memerdekakan empat jiwa dari anak keturunan Nabi Ismail. (HR. Bukhari dan Muslim) Bacaan yang paling dicintai Allah SWT. ada empat, yang tidak salah engkau mulai dari mana saja, yaitu : SUBHANALLAH, WAL HAMDULILLAH, WA LA ILAHA ILLALLAH, WALLAHU AKBAR. (HR. Muslim) Dari Anas r.a. bahwa Rasulullah SAW. bersabda: "Sesungguhnya bacaan : SUBHANALLAH, WAL HAMDULILLAH, WA LA ILAHA ILLALLAH, WALLAHU AKBAR (Maha Suci Allah, Segala puji bagi Allah, Tidak ada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar), akan menggugurkan dosa-dosa sebagaimana daun-daun yang berguguran dari pohon." (HR. Ahmad) Abu Musa berkata bahwa Rasulullah SAW. bersabda kepadaku : Maukah aku tunjukkan kepadamu tentang perbendaraan dari surga? Jawabku : "Baiklah ya Rasulullah." Lalu beliau bersabda yaitu : Laa haula walaa quwwata illa billahi (Tidak ada daya dan kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah). (HR. Bukhari dan Muslim) Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW. bersabda : Barangsiapa membaca "Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariikalahu, lahul mulku walahul hamdu, wa huwa 'alaa kulli syai'in qadiir" (Tiada Tuhan selain Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan dan segala puji dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu) sebanyak 100 kali dalam satu hari, maka dia sama dengan memerdekakan sepuluh budak, dan dia dipastikan mendapat seratus kebaikan, dan akan dihapus dari padanya seratus kesalahan, serta dia akan dipelihara dari gangguan setan pada hari itu hingga petang, dan tidaklah seseorang akan mendapatkan yang lebih baik dari itu, kecuali ada seseorang yang mengamalkan lebih banyak lagi. (HR. Bukhari dan Muslim) Ada empat perkara, barangsiapa memilikinya Allah akan membangun untuknya rumah di surga, dan dia dalam naungan cahaya Allah Yang Maha Agung. Apabila pegangan teguhnya "Laa Ilaaha Illallah". Jika memperoleh kebaikan dia mengucapkan "Alhamdulillah", jika berbuat salah (dosa) dia mengucapkan "Astaghfirullah" dan jika ditimpa musibah dia berkata "Inna lillahi wainna ilaihi roji'uun." (HR. Ad-Dailami) Rasulullah SAW. bersabda "Sanggupkah kalian mengerjakan seribu kebajikan setiap hari? Maka

bertanya salah seorang diantara yang duduk dalam mejelis kepada beliau : Bagaimana caranya kami mengerjakan seribu kebajikan setiap hari? Jawab beliau : "Bacalah tasbih (Subhanallah) 100 kali, niscaya baginya akan dicatat seribu kebajikan, atau dihapus daripadanya seribu kesalahan." (HR. Muslim) Dari Juwairiyah ummul mukminin r.a. : Sesungguhnya Nabi SAW. pernah keluar dari rumahnya pagi-pagi setelah selesai shalat Shubuh, sedangkan dia (Juwairiyah) masih berada di tempat shalatnya. Kemudian Nabi SAW. kembali sesudah shalat Dhuha, sedangkan Juwairiyah masih tetap duduk ditempatnya itu. Lalu beliau bertanya : "Apakah engkau tetap pada tempatmu itu sejak kutinggalkan tadi ?" Juwairiyah menjawab : "Betul". Lalu Nabi SAW. bersabda : "Sungguh sesudah darimu tadi aku hanya membaca empat kalimat sebanyak tiga kali, yang andaikata ditimbang dengan apa yang telah engkau baca dalam dzikirmu semenjak pagi tadi niscaya akan seimbang. Kalimat itu ialah : Subhaanallahi wabihamdihi 'adada khalqihi, wa ridhaa nafsihi, wa zinata 'arsyihi, wa midaada kalimaatihi (Maha Suci Allah dan Maha Terpuji sebanyak bilangan makhluk-Nya, dan sebanyak yang diridhai oleh diri-Nya, dan seberat ArsyNya, dan sebanyak bilangan kalimat-Nya). (HR. Muslim) Seorang sahabat berkata, "Ya Rasulullah, sesungguhnya syariat-syariat Islam sudah banyak bagiku. Beritahu aku sesuatu yang dapat aku menjadikannya pegangan." Rasulullah SAW. berkata, "Biasakanlah lidahmu selalu bergerak menyebut-nyebut Allah (dzikrullah)." (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

Dzikir-dzikir Setelah Salam dari Shalat Wajib


Di antara dzikir-dzikir yang sifatnya muqayyad adalah dzikir setelah salam dari shalat wajib. Setelah selesai mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri, kita disunnahkan membaca dzikir, yaitu sebagai berikut: 1. Membaca:

Aku meminta ampunan kepada Allah (tiga kali). Ya Allah, Engkaulah As-Salaam (Yang selamat dari kejelekan-kejelekan, kekurangan-kekurangan dan kerusakan-kerusakan) dan dari-

Mu as-salaam (keselamatan), Maha Berkah Engkau Wahai Dzat Yang Maha Agung dan Maha Baik. (HR. Muslim 1/414) 2. Membaca:

Tiada tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kerajaan, dan pujian, dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang dapat menolak terhadap apa yang Engkau beri dan tidak ada yang dapat memberi terhadap apa yang Engkau tolak dan orang yang memiliki kekayaan tidak dapat menghalangi dari siksa-Mu. (HR. Al-Bukhariy 1/255 dan Muslim 414) 3. Membaca:

Tiada tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kerajaan, dan pujian, dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Tiada daya dan upaya serta kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah dan kami tidak beribadah kecuali kepada Allah, milik-Nya-lah segala kenikmatan, karunia, dan sanjungan yang baik, tiada tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, kami mengikhlashkan agama untuk-Nya walaupun orang-orang kafir benci. (HR. Muslim 1/415) 4. Membaca:

Maha Suci Allah. (tiga puluh tiga kali)

Segala puji bagi Allah. (tiga puluh tiga kali)

Allah Maha Besar. (tiga puluh tiga kali) Kemudian dilengkapi menjadi seratus dengan membaca,

Tiada tuhan yang berhak diibadahi selain Allah tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kerajaan dan pujian dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu.

Barangsiapa mengucapkan dzikir ini setelah selesai dari setiap shalat wajib, maka diampuni dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di lautan. (HR. Muslim 1/418 dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu) Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu anhu dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam beliau bersabda Ada dua sifat (amalan) yang tidaklah seorang muslim menjaga keduanya (yaitu senantiasa mengamalkannya, pent) kecuali dia akan masuk jannah, dua amalan itu (sebenarnya) mudah, akan tetapi yang mengamalkannya sedikit, (dua amalan tersebut adalah): mensucikan Allah Taala setelah selesai dari setiap shalat wajib sebanyak sepuluh kali (maksudnya membaca Subhaanallaah), memujinya (membaca Alhamdulillaah) sepuluh kali, dan bertakbir (membaca Allaahu Akbar) sepuluh kali, maka itulah jumlahnya 150 kali (dalam lima kali shalat sehari semalam, pent) diucapkan oleh lisan, akan tetapi menjadi 1500 dalam timbangan (di akhirat). Dan amalan yang kedua, bertakbir 34 kali ketika hendak tidur, bertahmid 33 kali dan bertasbih 33 kali (atau boleh tasbih dulu, tahmid baru takbir, pent), maka itulah 100 kali diucapkan oleh lisan dan 1000 kali dalam timbangan. Ibnu Umar berkata Sungguh aku telah melihat Rasulullah menekuk tangan (yaitu jarinya) ketika mengucapkan dzikir-dzikir tersebut. Para shahabat bertanya Ya Rasulullah bagaimana dikatakan bahwa kedua amalan tersebut ringan/mudah akan tetapi sedikit yang mengamalkannya? Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjawab Syaithan mendatangi salah seorang dari kalian ketika hendak tidur, lalu menjadikannya tertidur sebelum mengucapkan dzikir-dzikir tersebut, dan syaithan pun mendatanginya di dalam shalatnya (maksudnya setelah shalat), lalu mengingatkannya tentang kebutuhannya (lalu dia pun pergi) sebelum mengucapkannya. (Hadits Shahih Riwayat Abu Dawud no.5065, At-Tirmidziy no.3471, An-Nasa`iy 3/74-75, Ibnu Majah no.926 dan Ahmad 2/161,205, lihat Shahiih Kitaab Al-Adzkaar, karya Asy-Syaikh Salim AlHilaliy 1/204) Kita boleh berdzikir dengan tasbih, tahmid dan takbir masing-masing 33 kali dengan ditambah tahlil satu kali atau masing-masing 10 kali, yang penting konsisten, jika memilih yang 10 kali maka dalam satu hari kita memakai dzikir yang 10 kali tersebut. Hadits ini selayaknya diperhatikan oleh kita semua, jangan sampai amalan yang sebenarnya mudah, tidak bisa kita amalkan. Tentunya amalan/ibadah semudah apapun tidak akan terwujud kecuali dengan pertolongan Allah. Setiap beramal apapun seharusnya kita meminta pertolongan kepada Allah, dalam rangka merealisasikan firman Allah,

Hanya kepada Engkaulah kami beribadah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. (Al-Faatihah:4) 5. Membaca surat Al-Ikhlaash, Al-Falaq dan An-Naas satu kali setelah shalat Zhuhur, Ashar dan Isya`. Adapun setelah shalat Maghrib dan Shubuh dibaca tiga kali. (HR. Abu

Dawud 2/86 dan An-Nasa`iy 3/68, lihat Shahiih Sunan At-Tirmidziy 2/8, lihat juga Fathul Baari 9/62) 6. Membaca ayat kursi yaitu surat Al-Baqarah:255 Barangsiapa membaca ayat ini setiap selesai shalat tidak ada yang dapat mencegahnya masuk jannah kecuali maut. (HR. An-Nasa`iy dalam Amalul yaum wal lailah no.100 Ibnus Sunniy no.121 dan dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albaniy dalam Shahiihul Jaami 5/339 dan Silsilatul Ahaadiits Ash-Shahiihah 2/697 no.972) 7. Membaca:

Sebagaimana diterangkan dalam hadits Muadz bin Jabal radhiyallahu anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memegang kedua tangannya dan berkata Ya Muadz Demi Allah, sungguh aku benar-benar mencintaimu. Lalu beliau bersabda Aku wasiatkan kepadamu Ya Muadz janganlah sekali-kali engkau meninggalkan di setiap selesai shalat, ucapan (lihat di atas): Ya Allah tolonglah aku agar senantiasa mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu dan beribadah dengan baik kepada-Mu. (HR. Abu Dawud 2/86 dan dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albaniy dalam Shahiih Sunan Abi Dawud 1/284) Doa ini bisa dibaca setelah tasyahhud dan sebelum salam atau setelah salam. (Aunul Mabuud 4/269) 8. Membaca:

Tiada tuhan yang berhak diibadahi selain Allah tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kerajaan, dan pujian, yang menghidupkan dan mematikan dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Dibaca sepuluh kali setelah shalat Maghrib dan Shubuh. (HR. At-Tirmidziy 5/515 dan Ahmad 4/227 lihat takhrijnya dalam Zaadul Maaad 1/300) 9. Membaca:

Ya Allah sesungguhnya aku meminta kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang baik dan amal yang diterima. Setelah salam dari shalat shubuh. (HR. Ibnu Majah lihat Shahiih Sunan Ibni Maajah 1/152 dan Majmauz Zawaa`id 10/111)

Semoga kita diberikan taufiq oleh Allah sehingga bisa mengamalkan dzikir-dzikir ini, aamiin. Wallaahu Alam. Maraaji: Hishnul Muslim, karya Asy-Syaikh Said bin Ali bin Wahf Al-Qahthaniy, Shahiih Kitaab Al-Adzkaar wa Dhaiifihii, karya Asy-Syaikh Salim Al-Hilaliy dan AlKalimuth Thayyib, karya Ibnu Taimiyyah. Sumber : Buletin Al-Wala wal Baro Edisi ke-29 Tahun ke-3 / 17 Juni 2005 M / 09 Jumadil Ula 1426 H

You might also like