Professional Documents
Culture Documents
bersama yang jaraknya sekurang-kurangnya 5 (lima) kilometer dari batas kota, yang dilakukan dalam wilayah Republik Indonesia untuk kepentingan Negara atas perintah Pejabat yang Berwenang, termasuk perjalanan dari tempat kedudukan ke tempat meninggalkan lndonesia untuk bertolak ke luar negeri dan dari tempat tiba di lndonesia dari luar negeri ke tempat yang dituju di dalam negeri.
Komponen Biaya Perjalanan Dinas
1. 2. 3. 4. 5.
uang harian, terdiri dari uang makan, uang saku, dan transport lokal; biaya transport pegawai; biaya penginapan; uang representatif; sewa kendaraan dalam kota.
Tk Pejabat/PNS
Uang Harian
Biaya Transport
Uang Biaya Inap Repre sentatif Bintang Lima Suite Bintang Empat Deluxe Bintang Empat Deluxe Bintang Tiga Standard Bintang Dua Standard Bintang Satu Standard
Pejabat Negara (Ketua/Wakil Ketua dan Anggota Lembaga A Provinsi Bisnis Tinggi Negara, Menteri dan setingkat Menteri); Pejabat Negara Lainnya (termasuk Gubernur/Wakil Gub B Provinsi Bisnis dan pejabat yang setara) dan Pejabat Eselon I; C Pejabat Eselon II; Provinsi Ekonomi
200.000/hr500.000/hr
150.000/hr-
100.000/hr-
**Gubernur/Wakil Gubernur/Pejabat yang setara uang representif 200.000/hari dan sewa kendaraan Rp 500.000/hari.
Berdasarkan data di atas, kita ilustrasikan seorang pejabat eselon II berkedudukan di Semarang akan melakukan perjalanan dinas ke Jakarta selama 2 (dua) hari , maka biaya perjalanan dinasnya sbb:
No Komponen 1Uang harian 2Biaya transport pegawai; 3Biaya penginapan; 4Uang representatif; 5Sewa kendaraan dalam kota. Total Biaya Perjalanan Dinas
Keterangan: *Indeks Semarang-Jakarta dan kota/provinsi lainnya bersumber dari Standar Biaya TA 2012 ** Perjalanan dinas ke luar negeri berbeda indeksnya Dilihat total jumlahnya, 2 kali jumlah gaji pokok golongan III A (bahkan lebih). Perjalanan dinas dilakukan berdasarkan SPPD (Surat Perintah Perjalanan Dinas) yang diterbitkan oleh Pejabat yang Berwenang. SPPD tersebut semacam pertanggungjawaban yang mencantumkan maksud pejabat pemberi perintah perjalanan dinas, transport yang digunakan, tempat tujuan dll. Jika sudah sampai ditempat tujuan maka harus ada otorisasi pejabat yang berwenang tentunya dengan tanda tangan dan stempel instansi tujuan. Faktanya berdasarkan audit BPK ada penyimpangan-penyimpangan dalam perjalanan dinas yang paling banyak perjalanan dinas fiktif dengan SPPD fiktif, bahkan sampai pemalsuan ticket boarding pass (bekerja sama dengan agen penjualan), mempersingkat/mengelabui waktu perjalanan dinas. Satu lagi dalam perjalanan biasa boleh membawa keluarga namun tidak dibiayai negara, harus dengan biaya sendiri. Keluarga yang bisa dibiayai negara hanya pada perjalanan dinas tertentu seperti pindah dinas dan penjemputan/mengantarkan pemakaman bagi pejabat yang meninggal. Peraturan yang terkait (silakan googling) 1.Standar Biaya TA 2012 2.PMK No. 07/PMK.05 /2008 3.PMK No. 45/PMK.05/2007