You are on page 1of 14

SUPERVISI PENDIDIKAN

A. PENGERTIAN SUPERVISI

■ Arti morfologis

Supervision (inggris) :

Super : atas, vision : visi

Jadi supervise artinya : lihat dari atas

■ Arti semantik

Supervisi pendidikan adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan ke arah
perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan
belajar dan belajar pada khususnya.

Menurut keputusan mentri pendidikan dan kebudayaan nomor 0134/0/1977, temasuk kategori
supervisor dalam pendidikan adalah kepala sekolah, penelik sekolah, dan para pengawas
ditingkatkan kabupaten/kotamadya, serta staf di kantor bidang yang ada di tiap provinsi.

Salah satu tugas pengawas dengan perincian sebagai berikut :

“mangendalikan pelaksanaan kurikulum meliputi isi, metode penyajian, penggunaan alat


perlengkapan dan penilaian agar sesuai dengan ketentuan dan peraturan perudangan yang
berlaku”.

Pada rambu-rambu penilaian kinerja kepala sekolah (SD), dirjen dikdasmen tahun 2000
sebagai berikut :

1. kemampuan menyusun program supervisi pendidikan

2. kemampuan malaksanakan program supervisi pendidikan

3. kemampuan memanfaatkan hasil supervise

pada dasarnya tugas pokok kepala sekolah adalah menilai dan membina penyelenggaraan
pembelajaran di sekolah. Dengan kata lain salah satu tugas kepala sekolah sebagai pembinaan
yang dilakuakan memberikan arahan, contoh dalam proses pembelajaran di sekolah. Berarti
bahwa kepala sekolah merupakan supervisor yang bertugas melaksanakan supervisi
pembelajaran.

Willes (1975), mengatakan di atas bertujuan untuk memelihara atau mengadakan


perubahan oprasional sekolah, dengan cara mampengaruhi tenaga pengajar secara
langsung demi mempertinggi kegiatan belajar siswa. Supervise hanya berhubungan
langsung dengan guru, tetapi berkaitan siswa dalam proses belajar

Ross L (1980), mendefinisikan bahwa supervisi adalah pelayanan kapada guru-guru yang
bertujuan menghasilkan perbaikan pengajaran, pembelajaran dan kurikulum.
Purwanto (1987), supervise ialah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk
membantu para guru dan pegawai sekolah dalam melakukan pekerjaan secara efektif.

Sesuai dengan rumusan diatas maka kegiatan yang dapat disimpulkan dalam supervisi
pembelajaran sebagai berikut :

1. membangkitkan dan merangsang semangat guru-guru menjalankan tugasnya terutama


dalam pembelajaran.

2. mengembangkan kegiatan belajar mengajar.

3. upaya pembinaan dalam pembelajaran

INSPEKSI DAN SUPERVISI

Inspeksi : inspectie (belanda) yang artinya memeriksa

Orang yang menginsipeksi disebut inspektur

Inspektur dalam hal ini mengadakan :

→ Controlling : memeriksa apakah semuanya dijalankan sebagaimana mestinya

→ Correcting : memeriksa apakah semuanya sesuai dengan apa yang telah


ditetapkan/digariskan

→ Judging : mengandili dalam arti memberikan penilaian atau keputusan sepihak

→ Directing : pengarahan, menentukan ketetapan/garis

→ Demonstration : memperlihatkan bagaimana mengajar yang baik

Orang yang melakukan supervise disebut supervisor. Dibidang pendidikan disebut


supervisor pendidikan.

Supervisi bercirikan :

Research :meneliti situasi sebenarnya disekolah

Evalution : penilaian

Improvement :mengadakan perbaikan

Assiatance :memberikan bantuan dan bimbingan

Cooperation :kerjasama antara supervisor dan supervised ke arah perbaikan


situasi
Kepengawasan pendidikan di Indonesia dewasa ini mengalami masa transisi dari
inspeksi kea rah supervise yang dicita-citakan. Yang disebut supervisor pendidikan
bukan hanya para pejabat/petugas dari kantor pembinaan, kepala sekolah, guru-guru dan
bahkan murid pun dapat disebut sebagai supervisor, bila misalnya diserahi tugas untuk
mengetuai kelas atau kelompoknya.

B. PRINSIP-PRINSIP SUPERVISI PENDIDIKAN

1. Prinsip-prinsip fundamental

Pancasila merupakan dasar atau prinsip fundamental bagi setiap supervisor pendidikan
Indonesia. Bahwa seorang supervisor haruslah seorang pancasilais sejati.

2. Prinsip-prinsip praktis

a. Negatif

⇒ Tidak otoriter

⇒ Tidak berasas kekuasaan

⇒ Tidak lepas dari tujuan pendidikan

⇒ Bukan mencari kesalahan

⇒ Tidak boleh terlalu cepat mengharapkan hasil

b. Positif

⇒ Konstruktif dan kreatif

⇒ Sumber secara kolektif bukan supervisor sendiri

⇒ Propessional

⇒ Sanggup mengembangkan potensi guru dkk

⇒ Memperhatikan kesejahteraanguru dkk

⇒ Progresif

⇒ Memperhitungkan kesanggupan supervised

⇒ Sederhana dan informal

⇒ Obyektif dan sanggup mengevaluasi diri sendiri


C. TUJUAN SUPERVISI PENDIDIKAN

1. Tujuan umum

⇒ Membina orang-orang yang disupervisi menjadi manusia dewasa yang sanggup


berdiri sendiri.

⇒ Membina orang-orang yang disupervisi menjadi manusia pembangunan dewasa


yang berpancasila.

⇒ Perbaikan situasi pendidikan dan pengajaran pada umumnya dan peningkatan mutu
mengajar dan belajar pada khususnya.

2. Tujuan khusus

⇒ Membantu guru-guru lebih memahami tujuan pendidikan yang sebenarnya

⇒ Membantu guru-guru untuk dapat lebih memahami dan menolong murid

⇒ Memperbesar kesnggupan guru mendidik murid untuk terjun ke msyarakat

⇒ Memperbesar kesadaran guru terhadap kerja yang demokratis dan kooperatif

⇒ Membesar ambisi guru untuk berkembang

⇒ Membantu guru-guru untuk memanfaatkan pengalaman yang dimiliki

⇒ Memperkenalkan karyawan baru kepada sekolah

⇒ Melindungi guru daru tuntutan tak wajar dari masyarakat

⇒ Mngembangkan professional guru

D. FUNGSI SUPERVISI PENDIDIKAN

1. Penelitian (research) → untuk memperoleh gambaran yang jelas dan objektif tentang suatu
situasi pendidikan

⇒ Perumusan topik

⇒ Pengumpulan data

⇒ Pengolahan data

⇒ Konlusi hasil penelitian

2. Penilaian (evaluation) → lebih menekankan pada aspek daripada negative


3. Perbaikan (improvement) → dapat mengatahui bagaimana situasi pendidikan/pengajaran
pada umumnya dan situasi belajar mengajarnya.

4. Pembinaan → berupa bimbingan (guidance) kea rah pembinaan diri yang disupervisi

E. TEKHNIK SUPEERVISI PENDIDIKAN

1. Tekhnik kelompok : cara pelaksanaan supervise terhadap sekelompok orang yang


disupervisi

2. Tekhnik perorangan : dilakukan terhadap individu yang memiliki masalah khusus.

F. METODE SUPERVISI

1. Metode langsung : alat yang digunakan mengenai sasaran supervise

2. Metode tak langsung : mempergunakan berbagai alat perantara (media)

G. TEKHNIK DAN METODE YANG LAIN

1. Kunjungan sekolah (school visit)

Akan memberikan pengatahuan yang lengkap tentang situasi sekolah sehingga


program akan lebih efektif.

2. Kunjungan kelas (class visit)

Merupakan suatu metode supervise yang “to the point” kena sasaran

3. Pertemuan individual

Setelah suatu kunjungan berakhir, hendaklah diadakan pembicaraan langsung dan


pribadi tentang hasil kunjungan dengan orang yang dikunjungi.

4. Rapat sekolah

Untuk membicarakan kepentingan murid dan sekolah dan hal-hal yang berhubungan
dengan sekolah

5. Pendidikan ini service

Untuk kepentingan mutu mrngajar dan belajar, maka guru perlu mengembangkan
pengetahuan sesuai dengan profesinya dengan berbagai cara. Misalnya : study
individual, study grops, menghadiri ceramah, mengadakan intervisitasi dsb.

6. Workshop (musyawarah kerja_muker)


Untuk mengembangkan professional karyawan (in-service)

7. Intervisitas

Saling kunjung-memgunjungi sesama guru untuk mengobservasi situasi belajar


masing-masing

8. Demonstrasi mengajar

Metode ini dapat dilakukan oleh supervisor sendiri atau oleh guru yang ahli untuk
memperkenalkan metode mengajar yang efektif.

9. Bulletin supervisi

Bulletin berkala dapat dimanfaatkan untuk perbaikan program pendidikan dan


penngajaran, bisa mingguan atau bulanan.

10. Bulletin bord

- pengumuman administrative

- pengunguman supervise

- pengunguman untuk murid

- dsb

11. Kunjungan rumah

Tujuannya untuk mempelajari bagaimana situasi hidup orang yang disupervisi di


rumah terutama meneliti masalah-masalah yang secara langsung atau tak langsung
mempengaruhi tugas/kewajiban orang yang disupervisi itu.

H. PROGRAM SUPERVISI PEDIDIKAN

Suatu program supervisi pendidikan adalah rangka program perbsikan pendidikan dan
pengajaran.

1. perancanaan

Perancaan adalah pemikiran dan perumusan tentang apa, bagaimana, mengapa,


siapa, kapan dan dimana.

a. prinsip-prinsip : kooperatif, kreatif, komprehensif, flexible, kontinu

b. Syarat-syarat :

⇒ tilikan jelas tentang tujuan pendidikan

⇒ pengetahuan tentang mengajar yang baik


⇒ pengetahuan tentang pengalaman belajar murid

⇒ pengetahuan tentang guru-guru

⇒ pengetahuan tentang murid-murid

⇒ pengaetahuan tentang masyarakat

⇒ pengetahuan tentang sumber-sumber fisik

⇒ factor biaya

⇒ factor waktu

c. proses : merumuskan what, why, how, who, when, where

2. organisasi program

a. pola-pola :

→ horizontal

→ vertical

b. langkah-langkah mengorganisir program :

⇒ persiapakan suasana

⇒ pertimbangan situasi

⇒ penyusunan program

⇒ pembagian tanggung jawab

⇒ perwujudan program

⇒ pembinaan perkembangan program

⇒ integrasikan program dengan masyarakat

⇒ persiapan program evaluasi

3. evaluasi

Evaluasi dalam hubungannya dengan pendidikan adalah menentukan sampai


dimana tujuan-tujuan pendidikan yang ditetapkan telah tercapai.

a. prinsip-prinsip

⇒ rencana harus komprehensif


⇒ penyusunan harus kooperatif

⇒ program harus kontinu dan berinteraksi dengan kurikulum

⇒ lebih menggunakan data yang objektif daripada yang subyektif

⇒ menghargai para participant

b. proses

⇒ merumuskan tujuan evaluasi

⇒ menyeleksi alat-alat evaluasi

⇒ menyusun alat-alat evaluasi

⇒ menerapkan alat-alat evaluasi

⇒ mengelola hasil

⇒ menyimpulkan

c. aspek-aspek yang dievaluasi :

⇒ peronil → murid, guru, karyawan, wali murid, kepsek, supervise

⇒ materiil → kurikulum, perlengkapan sekolah, administrasi,


perlengkapan murid

⇒ operational → proses kepemimpinan, proses mengajar, usaha


kesejahtraan personil, usaha integrasi sekolah dan masyarakat

4. alat-alat :

a. Objektif :

⇒ ujian karangan (essay examination)

⇒ ujian objektif

b. lebih ke subjektif

⇒ observasi

⇒ wawancara

⇒ angket

⇒ checklist dan rating-scale


⇒ laporan pribadi dan tekhnik projektif

⇒ catatan-catatan anekdot

⇒ catatan-catatan komulatif

⇒ case study

⇒ sosiometri

⇒ laporan stenografis

⇒ buku-buku catatan

⇒ kotak saran

⇒ rapat-rapat supervise

I. JENIS-JENIS SUPERVISI

Beberapa jenis supervisi antara lain :

1. observasi kelas
2. saling kunjung
3. demontrasi mengajar
4. supervisi klinnis
5. kaji tindak (action research)

J. PELAKSANAAN SUPERVISI PEMBELAJARAN

 . Observasi kelas

observasi kelas merupakan salah satu cara paling baik memberikan supervisi
pembelajaran Karen dapat melihat kegiatan guru, murid dan masalah yang timbul.

1. perancanaan

Kepala sekolah merencanakan dalam menyusun program dalam satu semester atau
tahunan. Program tidak terlalu kaku, tergantung dari jumlah guru yang perlu di
observasi. Ada tiga macam observasi yaitu dengan pemberitahuan, tanpa
pemberitahuan, dan atas undangan.

2. mekanisme observasi

a. persiapan yang diperhatikan :


- guru diberi tahu kepala sekolah bahwa kepala sekolah akan mengadakan
observasi

- kesepakatan kepala sekolah dan guru tolak ukur tentang apa yang dioservasi

b. sikap observasi didalam kelas

- memberikan salam kepada guru yang mengajar

- mencari tempat duduk yang tidak mencolok

- tidak boleh menegur kesalahan guru di dalam kelas

- mencatat setiap kegiatan

- bila ada memakai alat elektronika : tape recorder, kemera

- mempersiapkan isian berupa check list

c. membicarakan hasil observasi

hasil yang dicatat dibicarakan dengan guru, dan beberapa hal yang diperlu
dikemukankan :

- kepala sekolah mempersiapkan (bisa bertanya pada nara sumber atau


perpustakaan)

- waktu percakapan

- tempat percakapan

- sikap ramah simpatik tidak memborong percakapan

- percakapan hendaknya tidak keluar dari data observasi

- guru diberi kesempatan dialog dan mengeluarkan pendapat

- kelamahan guru hendaknya menjadi motivasi guru dalam memperbaiki


kelemahan

- saran untuk perbaikan diberikan yang mudah dan praktis

- kesepakatan perbaikan disepakati bersama dengan menyenangkan.

d. laporan percakapan

- hasil pembicaraan didokumenkan menurut masing-masing guru yang telah


diobservasi

- isi dokumen dimulai dari tanggal, tujuan data yang diperoleh, catatan diskusi,
pemecahan masalah dan saran-saran
 Saling mengunjungi

Dalam kegiatan belajar mengajar sudah ada wadah dari kegiatan untuk menambah
pengetahuan dan meningkatkan kemampuan pembelajaran guru-guru antara lain :

1. untuk tingkat SMP dan SMA adalah musyawarah guru mata pelajaran (MGMP)

2. untuk tingkat Sekolah Dasar adalah Pusat kegiatan guru (PKG)

 Domonstrasi mengajar

Dalam kegiatan pembelajaran sangat sukar menentukan mana yang benar dalam praktek
mengajar karena mengajar menurut Siswoyo (1997) sebagai seni dan filusuf. Menurut
pendapat diatas mengajar dalam pekerjaan disekolah bukan pekerjaan yang mudah,
sehingga kepala sekolah dalam demonstrasi pembelajaran tidak perlu mengakui
kelemahan dan perlu mencarikan ahli yang dapat memberikan gambaran tentang
pembelajaran yang baik

 Supervisi klinis

Supervisi klinis termasuk bagian dari supervisi pengajaran. Perbedaannya dengan


supervisi yang lain adalah prosedur pelaksanaannya ditekankan kepada mencari sebab-
sebab atau kelemahan yang terjadi dalam proses pembelajaran dan kemudian langsung
diusahkan perbaikan kekurangan dan kelemahan tersebut.

Pelaksanaan supervisi klinis menurut la sulo (1987), mengemukakan ciri-ciri supervisi


sebagai berikut :

1. bimbingan supervisor kepada guru bersifat bantuan, bukan perintah atau instruksi.

2. ksepakatan antara guru dan supervisor tentang apa yang dikaji dan jenis
keterampilan yang paling pointing (diskusi guru dengan supervisor)

3. instrument dikembangkan dan disepakati bersama antara guru dengan supervisor

4. guru melakukan persiapan dengan aspek kelemahan-kelemahan yang akan


diperbaiki. Bila perlu berlatih diluar sekolah

5. pelaksanaannya seperti dalam teknik observasi kelas

6. balikan diberikan dengan segera dan bersifat obyektif

7. guru hendaknya dapat menganalisa penampilannya

8. supervisor lebih banyak bertanya dan mendengarkan daripada memerintah atau


mengarahkan

9. supervisor dan guru dalam keadaam suasanan intim dan terbuka


10. supervisor dapat digunakan untuk membentuk atau peningkatan dan perbaikan
keterampilan pembelajaran

 Kaji tindak

Fokos utama kajia tindak adalah mendorong para prektisi untuk meneliti dan terlibat
dalam praktik penelitiannya sendiri. Hasil penelitiannya dipakai sendiri oleh peneliti dan
orang lain yang membutuhkan

Menurut kemmi (1995), kaji tindak dirumuskan dalam empat tahap yaitu : tahap
perencanaan, tahap aksi atau pelaksanaan tindakan, tahap pengamatan, tahap evaluasi
danrefleksi/umpan balik.

Laporan hasil penelitian kaji tindak terdiri dari :

1. gagasan umum
2. perumusan masalah
3. perencanaan penelitian kaji tindak
4. pelaksanaan penelitian kaji tindak
5. monitoring
6. evaluasi dan refleksi
7. saran dan rekomendasi

K. PERANGKAT SUPERVISI

Salah satu perangkat yang digunakan dalam melaksankan supervisi ialah instrument observasi
pembelajaran/check list terutama untuk supervisi kelas, supervisi klinis, dengan demikian
diharapkan indicator yang diamati untuk setiap unsure yang diamati, antara lain :

A. Persiapan dan aperisepsi


B. Relevansi materi dengan tujuan instruksional
C. Penguasaan materi
D. Strategi
E. Metode
F. Manajemen kelas
G. Pemberian metivasi kepada siswa
H. Nada dan suara
I. Penggunaan bahasa
J. Gaya dan sikap perilaku
Sumber :

Drs. N. A. Ametembun (06-06-2008), Arti Supervisi Pendidikan [ online ].


www.aplikasi.wordpress.com

SUPERVISI PENDIDIKAN
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas m,andiri
Pada mata kuliah Administrasi Pendidikan

Disusun oleh :

TETEN DESRINI
207 202 828

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2008

You might also like