You are on page 1of 3

PEMELIHARAAN BAY 20 kV TRAFO 3 GIS PENGGILINGAN Pemeliharaan PMT 20 kV PERALATAN KERJA 1 Multi Tester : 1 buah 7 Lampu senter : 1 buah

2 Obeng + & - : 1 set 8 Grounding : 1 set 3 Kuas 1.5" : 2 buah 9 Megger 5-000 - 10.000 V DC : 1 buah 4 Stop Kontak Rol : 1 buah 10 Megger 250 - 1000 V DC : 1 buah 5 Vacum Cleaner : 2 buah 11 Tester 20 KV : 1 buah 6 Lap kain : 4 kg 12 Kunci L : 1 set PERLENGKAPAN K3 1.Topi pengaman 2. Tanda pengaman 3. sepatu tahan tegangan 4. sarung tangan tahan tegangan LANGKAH KERJA 1 Koordinasi dengan SRB 2 Meng off kan/mematikan MCB untuk catu daya PMT dan relai proteksi 3 Meng Off kan /mematikan MCB untuk catu daya Heater 4 Mengeluarkan PMT dari kubikel sebagai berikut : 5 Melepas kabel kontrol / belalai 6 Menginjak pedal PMT bersamaan dengan menarik PMT keluar 7 Melepas pedal PMT tarik keluar dari kubikel 8 Tes tegangan pada ujung kabel penyulang (out going) dengan menggunakan detektor 20 kV, jika aman pasang grounding 9 Memasang tanda pengaman ( Pentanahan Masukl/Diground) dan ( sedang dikerjakan) 10 Membuka tutup PMT 11 Memastikan pegas/per utama dalam keadaan tidak terisi/charger 12 Mengukur tahanan isolasi PMT posisi off dan On, hasil pengukuran dicatat pada formulir yang telah disediakan. 13 Membersihkan mekanik PMT dari kotoran /karat, gemuk yang kering dengan menggunakan lap kain, kuas, vacum cleaner 14 Membersihkan terminal dari kotoran dengan menggunakan kuas dan lap kain dan vacum cleaner 15 Meriksa seluruh mur baut , jika ada yang kendor dikeraskan 16 Meriksa terminal-terminal, jika ada yang kendor dikeraskan 17 Melumasi semua mekanik yang bergerak dengan gemuk/grease 18 Mengulangi lagi pengukuran tahanan isolasi pada posisi PMT Off dan ON (catat pada formulir yuang telah dfisediakan) 19 Membandingkan dengan hasil pengukuran sebelum dipelihara, jika hasilnya tidak baik dilaporkan keatasan 20 Memasang tutup PMT kembali 20 Membersihkan kabel kontrol/belalai dengan menggunakan kuas, lap kain, vacum cleaner dan CRC cleaner

21 Mendorong PMT sampai ke dalam kubikel bersamaan dengan menginjak pedal 22 Memasang kabel kontrol/belalai 23 Mengumpulkan alat kerja dan tempatkan pada tempatnya 24 Mengecek ulang mungkin ada alat kerja masih ada yang ketinggalan 25 Mengecek / amati sekali lagi hasil pengukuran apa ada yang salah atau masih ada kekurangan atau sudah benar 26 Jika hasil pengukuran dinyatakan baik/laik paka maka dapat dilanjutkan : 27 Melakukan koordinasi dengan Dispatcher, AJ dan SRB 28 Melepas grounding kabel penyulang (out going) 29 Melepas tanda pengaman ( Pentanahan Masukl/Diground) dan ( sedang dikerjakan) 30 Meng On kan MCB untuk catu daya Heater, PMT dan relai proteksi 31 Penormalan : Manuver jaringan dengan Remote control dan cara manual dengan LBS di jaringan

Pengukuran keserempakan PMT Pengukuran keserempakan circuit breaker atau PMT adalah pengukuran dengan tujuan untuk mengetahui waktu kerja PMT secara individu serta untuk mengetahui keserempakan PMT pada saat open atau close Pada Pengujian ini menggunakan alat yang bernama Breaker analizer.Breaker analizer berfungsi untuk mengukur keserempakan buka tutup pole pada PMT atau circuit breaker. Untuk pengujian waktu keserempakan dari PMT dilakukan pada saat PMT atau CB tidak bertegangan dimana PMT diposisikan dalam keadaan lokal yaitu PMT dicontrol mekanisme open-close dengan menggunakan breaker analizer.Pada pengujian ini sumber DC dalam keadaan OFF. Lalu memposisikan alat uji pada PMT yang akan diuji Hasil pengukuran sebagai berikut. Hasil Pengukuran (ms) Posisi Fasa R Fasa S Fasa T Open 40,9 40,8 40,4 Close 73,6 74,1 74,3

Pengukuran tahanan Kontak Untuk meyakinkan bahwa kontak - kontak utama pemutus telah terhubung dengan sempurna maka perlu dilakukan pengukuran tahanan hubungan kontak - kontak dengan cara : 1. Menggunakan ohm meter untuk mengukur besarnya resistansi hubungan kontak kontak 2. Kontak kontak pemutus tenaga yang diukur, harus dalam posisi terhubung Mengoperasikan alat ukur dan mengatur arus pengukuran sesuai dengan kemampuan breaker Pada pengukuran ini digunakan arus sebesar 100 A. Hasil pengukuran sebagai berikut Hasil pengukuran () Posisi Fasa R Fasa S Fasa T Atas Bawah 26 36 24

You might also like