You are on page 1of 10

Tugas Kelompok Pembimbing : H. Azniah, SKM, M.

Kes

METODE PENELITIAN KEBIDANAN


(HIPOTESIS PENELITIAN)

OLEH: KELOMPOK : I KELAS : III F


-

RISNA MEGAWATI HASMIANTI

BT 09 282 BT 09 270 BT 09 261

YUSRIANI BT 09 288 ASRINI NUVIANI BT 09 248

AKBID BATARI TOJA WATAMPONE

PEMBAHASAN A. HIPOTESIS PENELITIAN 1. Pengertian Hipotesis berasal dari kata hypo yang berarti di bawah dan thesa yang berarti kebenaran. Hipoetesis dapat didefinisikan sebagai jawaban sementara yang kebenarannya masih harus diuji, atau rangkuman kesimpulan teoritis yang diperoleh dari tinjauan pustaka. Hipotesis juga merupakan proposisi yang akan diuji keberlakuannya atau merupakan suatu jawban sementara atau pertanyaan penelitian. Istilah hipotesis telah didefenisikan dalam beberapa defenisi. Beberapa defenisi mengenai hipotesis diantaranya adalah: 1. Menurut James E. Greightion, hipotesis merupakan sebuah dugaan tentatif atau sementara yang memprediksi situasi yang akan diamati. 2. Menurut Lungberg, hipotesis merupakan sebuah generalisasi yang bersifat tentatif; sebuah generalisasi tentitif yang valid yang masih diuji. Dalam tahap yang paling dasar hipotesis dapat berupa firasat, prediksi, ide imajinatif yang menjadi dasar penyelidikan lebih lanjut. 3. Menurut John W. Best, hipotesis merupakan prediksi yang baik atau kesimpulan yang dirumuskan yang bersifat sementara. Hipotesis diadopsi untuk menjelaskan fakta-fakta atau kondisi yang diamati dan untuk membimbing dalam penyelidikan lebih lanjut. Ciri-ciri Hipotesis Ciri-ciri hipotesis yang baik: 1. Hipotesis harus mempunyai daya penjelas. 2. Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada diantara variabel-variabel-variabel. 3. Hipotesis harus dapat diuji. 4. Hipotesis hendaknya konsistesis dengan pengetahuan yang sudah ada. 5. Hipotesis hendaknya dinyatakan sederhana dan seringkas mungkin.

2. Jenis Hipotesis a. Jenis Hipotesis berbadarkan hubungan antara variabel. Ada beberapa jenis hipotesis berdasarkan hubungan antarvariabel, yaitu hipotesis deskriptif, asosiatif, dan komparatif. 1. Hipotesis Deskriptif Hipotesis deskriptif merupakan hipotesis yang menggambarkan karakter sebuah kelompok atau variabel tanpa menghubungkannya dengan variabel yang lain. Hipotesis deskriptif juga berfungsi memberikan gambaran atau deskprisi tentang sampel penelitian. Contoh: 70 persen penduduk di daerah pedesaan bekerja sebagai petani; 80 persen penduduk di wilayah pesisir pantai utara Pulau Jawa sebagai nelayan. 2. Hipotesis Asosiatif Hipotesis asosiatif merupakan jenis hipotesis yang menjelaskan hubungan antarvariabel hipotesis ini dalam sebuah penelitian selalu dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang menjelaskan hubungan dua variabel atay lebih, baik secara eksplisit maupun implisit. Contoh: jenis kelamin memengaruhi prestasi belajar (eksplisit); perempuan memiliki prestasi belajar yag lebih belajar dari pada laki-laki (implisit). Nauman (2003) memberikan beberapa karakteristik hipotesis asosiatif, yaitu: a. Mempunyai minimal dua variabel yang dihubungkan; b. Menunjukkan hubungan sebab akibat atai pengaruh memengaruhi diantara dua variabel atau lebih; c. Menunjukkan perkiraan atau prediksi mengenai hasil yang diharapkan. d. Menghubungkan secara logis antara masalah penelitian dengan teori; e. Dapat diuji kembali dalam fakta-fakta empiris dan menunjukkan kebenaran atau kesalahan. Berikut disajikan beberapa contoh perumusan hipotesis asosiatif: a. ____mengakibatkan____ b. ____disebabkan_____ c. ____mendorong terjadinya____ d. ____hubungan dengan_____ e. ____memengaruhi____

f. ____berasosiasi dengan____ g. ____menghasilkan_____ h. Jika____, maka____ i. Semakin____. Semakin____ j. ____meningkatkan/ menurunkan____ 3. Hipotesis Komparatif Hipotesis komparatif merupakan hipotesis yang menyatakan perbandingan antara sampel atau variabel yang satu dengan sampel atau variabel yang lain. Contoh: terdapat perbedaan prestasi belajar antara mahasiswa laki-laki dan perempuan; terdapat perbedaan jenis pekerjaan yang disukai laki-laki dan perempuan. b. Jenis hipotesis berdasarkan keberadaan hubungan variabel Ada dua jenis hipotesis yang digunakan dalam penelitian antara lain: 1. Hipotesis kerja atau alternatif (Ha) Hipotesis kerja atau alternatif disingkat Ha, hipotesis kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y atau adanya perbedaan antara dua kelompok. 2. Hipotesis nol (Ho) Hipotesis nol (null hypotheses) disingkat Ho, hipotesis ini menyatakan tidak ada perbedaan antara dua variabel, atau tidak adanya pengaruh variabel X terhadap variabel Y. 3. Tujuan Hipotesis George J. Mouley (dalam Singh, 2006) menyatakan bahwa perumusan hipotesis memiliki tujuan-tujuan sebagai berikut: 1. Hipotesis memberikan arahan dalam penelitian yang berguna untuk mencegah kajian literatur dan pengumpulan data yang tidak relevan. 2. Hipotesis menambah kepekaan peneliti mengenai aspek-aspek tertentu dari siatuasi yang tidak relevan dari sudut pandang masalah yang dihadapi. 3. Hipotesis memungkinkan peneliti untuk memahami masalah yang diteliti dengan lebih jelas. 4. Hipotesis digunakan sebagai sebuah kerangka untuk meyakinkan peneliti.

Hipotesis merupakan unsur penting dalam sebuah penelitian. Untuk itu, hipotesis juga perlu dirumuskan dengan baik agar hipotesis dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Ada beberapa karakteristik hipotesis yang baik: 1. Hipotesis harus dapat memberikan bantuan dalam menentukan arah kapan peneliti harus melanjutkan proses penelitian. 2. Hipotesis membantu dalam memilih fakta yang dibutuhkan. 3. Hipotesis membantu dalam menarik kesimpulan 4. Hipotesis yang baik adalah hipotesis yang sesuai fakta-fakta yang diamati. 5. Hipotesis yang baik adalah hipotesis yang tidak bertentangan dengan hukum alam yang benar. 6. Hipotesis yang baik dinyatakan dalam istilah yang paling sederhana, mudah dipahami. 7. Hipotesis yang baik harus sesuai dengan penerapan penalaran deduktif. 8. Hipotesis yang baik ditunjukkan secara verbal dengan jelas. Hal ini berbeda dari apa yang umumnya disebut sebagai firasat. Hipotesis bukanlah firasat. 9. Hipotesis yang baik menjamin bahwa metode verifikasi berada dibawah kenadali peneliti. 10. Hipotesis yang baik menjamin bahwa alat dan teknik yang tersedia akan secara efektif digunakan untuk tujuan verifikasi. 4. Contoh-contoh Hipotesis 1. Ada hubungan antara lama pemakaian AKDR dengan kadar Homoglobin pada akseptor KB di Desa X. 2. Ada perbedaan kadar Homoglobin antara akseptor KB IUD dengan akseptor KB suntik di Desa X. 3. Ada pengaruh air rebusan daun sirih terhadap kesehatan reproduksi wanita pada wanita di Lokalisasi Baturaden.

Ada beberapa fungsi hipotesis dalam proses penelitian. Ashan (dalam Singh, 2006) menjelaskan beberapa fungsi hipotesis sebagai berikut: 1. Hipotesis merupakan solusi sementara mengenai suatu masalah dengan beberapa kebenaran yang memungkinkan seorang peneliti untuk memulai penelitian. 2. 3. 4. 5. Hipotesis menawarkan dasar secara spesifik dalam membangun apa yang Setiap hipotesis dapat mengakibatkan perumusan hipotesis yang lain. Sebuah hipotesis awal dapat mengambil bentuk hipotesis akhir. Setiap hipotesis membantu peneliti dengan pernyataan yang dapat diuji harus dipelajari untuk memberikan solusi sebuah masalah.

secara objektif, diterima atau ditolak dan mengantarkan peneliti untuk menafsirkan hasil dan menarik kesimpulan yang berhubungan dengan tujuan awal. Fungsi hipotesis dapat diringkas menjadi tiga. Berikut ini adalah tiga fungsi hipotesis: 1. Untuk membatasi bidang penyelidikan; 2. Untuk meningkatkan kepekaan peneliti sehingga ia harus bekerja secara selektif untuk memilih pendekatan terhadap masalah; 3. Untuk menawarkan cara sederhana untuk mengumpulkan bukti-bukti untuk verifikasi. Hipotesis merupakan unsur yang sangat penting dalam penelitian. Hal ini dikarenakan: 1. Hipotesis berfungsi sebagai "mata" peneliti. Carter V. Good berpendapat bahwa hipotesis membimbing peneliti dalam melakukan pemeriksaan lanjutan dan berfungsi sebagai "mata" peneliti dalam mencari j aw aban yangmeragukan untuk kemudian digeneralisasi. 2. Hipotesis menentukan fokus penelitian. Tanpa hipotesis, penelitian menjadi tidak fokus; hipotesis berperan sebagai penghubung antara teori dengan fenomena yang diteliti.

3. Hipotesis menjelaskan tujuan penelitian secara spesifik. Hipotesis merupakan tempat merumuskan tujuan yang jelas dan spesifik sebelum peneliti memberikan dasar untuk memilih sampel dan prosedur untuk mencapai tujuan-tujuan ini. 4. Hipotesis merupakan sebuah penghubung. Bagus Barr dan Scates berpendapat bahwa hipotesis memiliki fungsi penting untuk menghubungkan fakta-fakta dan informasi yang saling terkait dan mengorganisasi mereka secara keseluruhan. 5. Hipotesis dapat mencegah "kebutaan" penelitian. Menurut P.V. Muda, penggunaan hipotesis dapat mencegah penelitian yang "buta" (tidak memiliki arah) sehingga peneliti mengumpulkan data tanpa pandang bulu yang mungkin di kemudian hari terbukti tidak relevan dengan masalah yang diteliti. 6. Hipotesis berfungsi sebagai lampu pemandu (guiding light). Sebuah hipotesis berfungsi sebagai sinyal kuat, pembuka jalan untuk penelitian (dalam Singh, 2006). D.B. Van Dalen (Singh, 2006) juga menjelaskan pentingnya hipotesis sebagai berikut: 1. Hipotesis sangat diperlukan sebagai instrumen peneliti, karena hipotesis membangun jembatan antara masalah dan bukti empiris yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah. 2. Sebuah hipotesis menyediakan peta yang dapat membimbing dan mempercepat eksplorasi fenomena yang sedang dipertimbangkan. 3. Sebuah hipotesis merupakan poin penting dalam masalah. Peneliti dapat memeriksa secara menyeluruh fakta dan elemen konseptual yang tampaknya terkait dengan masalah. 4. Penggunaan hipotesis dapat menentukan fakta-fakta relevan. Sebuah hipotesis akan mengarahkan peneliti pada usaha-usaha mendapatkan saluran yang produktif. 5. Hipotesis tidak hanya menunjukkan apa yang harus dicari dalam penelitian, akan tetapi juga menunjukkan bagaimana cara untuk memperoleh data. Hipotesis membantu dalam menentukan desain penelitian, hipotesis menyarankan siapa yang menjadi subjek, bagaimana peralatan dan teknik yang diperlukan. 6. Hipotesis menyediakan peneliti mengenai instrumen yang paling efisien untuk mengeksplorasi dan menjelaskan fakta-fakta yang tidak diketahui. 7. Sebuah hipotesis memberikan kerangka untuk menarik kesimpulan. 8. Hipotesis mendorong peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

Hipotesis memainkan peran penting dalam peneritian ilmiah. Berikut ini adalah beberapa peran penting dari sebuah hipotesis: 1. Hipotesis menyatakan tujuan, seperti tujuan teori yang mungkin digunakan. Hipotesis juga menyediakan kerangka kerja untuk melakukan penelitian dan metodologi penelitian. Hipotesis mengarahkan kegiatan penelitian. 2. Sebuah penelitian merupakan lanjutan dari pernyataan hipotesis. Hipotesis bukanlah akhir dari suatu penelitian merainkan bantuan untuk proses penelitian. 3. Sebuah hipotesis mengambil beberapa karakteristik dari sebuah teori yang biasanya dianggap sebagai generalisasi yang lebih besar mengenai fenomena tertentu. 4. Hipotesis penelitian mungkin menyiratkan bagaimana prosedur yang harus digunakan dan data apa saja yang diperlukan agar menjadi lebih terorganisir. 5. Kesimpulan dari masalah penelitian juga dapat dinyatakan dalam konteks hipotesis awal. Artinya, hipotesis dapat digunakan sebagai pedoman dalam merumuskan kesimpulan akhir. 6. Sebuah hipotesis yang dinyatakan dalam penelitian eksperimental menyediakan dasar untuk merancang percobaan dan mengumpulkan bukti-bukti empiris untuk verifikasi sehingga dapat merumuskan teori baru dalam bidang tertentu. Terhadap hipotesis yang sudah dirumuskan peneliti dapat bersikap dua hal yakni: 1. Menerima keputusan seperti apa adanya seandainya hipotesisnya tidak terbukti (pada akhir penelitian). 2. Mengganti hipotesis seandainya melihat tanda-tanda bahwa data yang terkumpul tidak mendukung terbuktinya hipotesis (pada saat penelitian berlangsung). Untuk mengetahui variabel kedudukan hipotesis antara lain: 1. Perlu diuji apakah ada data yang menunjuk hubungan variabel penyebab dan variabel akibat. 2. Adakah data yang menunjukkan bahwa akibat yang ada, memang ditimbulkan oleh penyebab itu. 3. Adanya data yang menunjukkan bahwa tidak ada penyebab lain yang bisa menimbulkan akibat tersebut. Apakah ketiga hal tersebut dapat dibuktikan, maka hipotesis yang dirumuskan mempunyai kedudukan yang kuat dalam penelitian.

G.E.R brurrough mengatakan bahwa penelitian berhipotesis penting dilakukan bagi: 1. Penelitian menghitung banyaknya sesuatu 2. Penelitian tentang perbedaan 3. Penelitian hubungan. PENUTUP A. Kesimpulan Dari uraian pembahasan di atas maka dapat ditarik kesimpulan adalah sebagai berikut: 1. Hipotesis berasal dari kata hypo yang berarti di bawah dan thesa yang berarti kebenaran. Hipoetesis dapat didefinisikan sebagai jawaban sementara yang kebenarannya masih harus diuji, atau rangkuman kesimpulan teoritis yang diperoleh dari tinjauan pustaka. 2. Menurut James E. Greightion, hipotesis merupakan sebuah dugaan tentatif atau sementara yang memprediksi situasi yang akan diamati. 3. Ada beberapa jenis hipotesis berdasarkan hubungan antarvariabel, yaitu hipotesis deskriptif, asosiatif, dan komparatif. 4. Ada dua jenis hipotesis yang digunakan dalam penelitian yaitu Hipotesis kerja atau alternatif (Ha) dan Hipotesis nol (Ho). B. Saran Dari rumusan kesimpulan di atas maka terdapat saran adalah seabgai berikut: 1. Hendaknya mengenai bahasan hipotesis dalam penelitian perlu diketahui maka dari itu perlu disediakan buku-buku literatur yang cukup memadai. 2. Dalam pembelajaran mengenai hipotesis perlu dikaji lebih rinci agar dapat melaksanakan penelitian dengan mudah dan lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA Danim Sudarwan, Prof. Dr., S,kp Darwis, 2003. Metode Penelitian Kebidanan; Prosedur Kebijakan & Etik. EGC. Jakarta. Hidayat Alimul A.Aziz.2007.Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik AnalisisData. Salemba Medik. Jakarta. Martono Nanang. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif; Analisis Isi dan Analisis Data Skunder. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Setiawan Ari, Saryono. 2010. Metodologi Penelitian Kebidanan. Nuha Medika. Bantul, Yogyakarta. Umar Husein Umar, SE, MBA., M.M. Dr. 2009. Metode Penelitian UntukSkripsi dan Tesis Bisnis. Rajagrafindo Persada. Jakarta.

You might also like