You are on page 1of 41

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Kondisi pembelajaran yang aktif merupakan impian guru dalam mengajar. Untuk mewujudkan hal tersebut suatu strategi pembelajaran yang direncanakan oleh seorang guru dengan mengedepankan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Diharapkan dengan kegiatan belajar yang menekankan keaktifan siswa mampu meningkatkan prestasi belajar siswa. Untuk menciptakan kondisi pembelajaran aktif tersebut guru menggunakan metode dan media pembelajaran yang tepat dan afektif. Pada Saat pembelajaran PKn semester II dengan materi Organisasi guru mendapati banyak diantara anak didiknya yang tidak memperhatikan pada saat guru menerangkan. Berdasarkan hasil evaluasi belajar siswa menunjukkan nilai yang rendah, tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran PKn kurang dari apa yang diharapkan oleh guru. Hanya ada 8 siswa dari 31 siswa yang mencapai nilai diatas 70. Motivasi dan minat siswa dalam mata pelajaran PKn juga cenderung menurun, siswa kurang aktif dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga mengakibatkan nilai evaluasi yang rendah. Berdasarkan permasalahan yang terdapat diatas, peneliti meminta bantuan kepada teman sejawat untuk mengatasi masalah tersebut. Dari diskusi yang dilakukan oleh peneliti dan teman sejawat akhirnya dapat terungkap permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran, yaitu: a) rendahnya tingkat minat membaca siswa pada mata paelajaran PKn, (b) Rendahnya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran, (c) Guru terlalu banyak didepan kelas berceramah, sehingga siswa merasa bosan, (d) Tidak adanya media / alat

perga pembelajaran yang dapat menarik oerhatian siswa, (e) Pendekatan yang dilakukan guru terhadap siswa kurang sesuai, (f) Penjelasan yang terlalu abstrak, (g) Kurangnya perhatian siswa ketika pembelajaran berlangsung. Untuk mengatasi hal tersebut diatas peneliti akan melakukan kegiatan Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas V SDN 008 Tepian Baru Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur yang menekankan pada peningkatan prestasi belajar pada mata pelajaran Bengalon Kabupaten Kutai Timur. Apakah dengan menggunakan metode demontrasi kelompok dapat PKn melalui metode demontrasi kelompok pada siswa kelas V SDN 008 Tepian Baru Kecamatan

meningkatkan hasil belajar siswa kelas v pada mata pelajaran Pkn yang membahas tentang organisasi ? Beberapa alas anpeniliti menggunakan menggunakan metode demontrasi kelompok dalam mengajarkan materi organisasi ( PKn ) diantaranya : 1. 2. 3. 4. Dengan kelompok siswa dapat berinteraksi dengan temanya, Demontrasi kelompok dapat membwa siswa melkukan praktik langsung, Demontrasi kelompok dapat memecahkan suatu kesulitan, Dengan demontrasi kelompok akan mendapatkan pengalaman baru dalam pembelajaran. Dari beberapa alasan pengambilan permasalahan dalam penelitian tindakan kelas tersebut, maka dapat dirumuskan suatu judul penilitian tindakan kelas Metode demonstrasi kelompok dapat meningkatkan prestasi dan pemahaman siswa kelas V Dengan pokok bahasan Organisasi mata pelajaran Pkn SDN 008 Tepian Baru Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur Tahun pelajaran 2011/2012 B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka dapat merumuskan fokus penelitian yaitu Apakah penggunaan metode demontrasi kelompok dapat meningkatkan prestasi dan pemahaman materi orgnisasi pada siswa kelas V SDN 008 Tepian Baru Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur ? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan pada rumusan masalah tersebut, maka penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan : Metode Demonstrasi Kelompok dapat meningkatkan pemahaman dan prestasi belajar siswa tentang Organisasi pada siswa kelas V SDN 008 Tepian Baru Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur Tahun pelajaran 2011/2012 D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian yang diharapkan dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah : 1. Bagi Peneliti Hasil penelitian 2. Bagi Guru Lain Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan kemampuan guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan mata pelajaran PKn pada siswa kelas V semester II SDN 008 Tepian Baru Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur Tahun pelajaran 2011/2012 melalui pendekatan Demonstrasi Kelompok dapat berguna bagi guru SDN lain. 3. Bagi Siswa Hasil penelitian ini dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar dalam mata pelajaran PKn pada siswa kelas V SDN 008 Tepian Baru Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur Tahun pembelajaran 2011/2012 4. Bagi Lembaga Sekolah Dasar ini merupakan dasar tinjauan bagi peneliti untuk mengembangkan penelitian lanjutan. Khususnya mata pelajaran PKn.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan hasil dan mutu pendidikan di SD tempat penelitian pada khususnya dan mutu pendidikan nasional pada umumnya demi kemajuan lembaga. 5. Secara keilmuan diharapkan dapat menambah kasanah perbendaharaan Ilmu pengetahuan, serta dapat mendorong peneliti lain untuk meneliti hal Serupa dengan kajian yang lebih luas dan mendalam.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A.

Pengertian Belajar Mengajar Belajar dan mengajar adalah dua konsep yang hampir tidak dapat dipisahkan satu dari yang lainnya, terutama dalam praktiknya disekolah sekolah. Bahkan apabila keduanya telah digerakkan secara sadar-tujuan, rangkaian interaksi belajar mengajar akan segera terjadi. Belajar akan efektif jika dilakukan dalam suasana yang menyenangkan (Peter Kline;1999). Mengajar dipandang sebagai upaya atau proses yang dilakukan guru untuk membuat siswa siswanya belajar.

B. a. Pengertian

Pengertian Prestasi Belajar Prestasi adalah hasil yang dicapai ( dari yang telah dikerjakan atau dilakukan ( Poerwardaminto,1988 : 143 ). Dan belajar adalah suatu proses untuk mendapatkan pengetahuan pengalaman sehingga mampu merubah tingkah laku itu menjadi tetap, tidak dapat berubah lagi dengan modifikasi yang sama ( Heman Hudoyo,1979 : 305). Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran dan ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru kepada siswanya ( Kamus Besar Bahasa Indonesia). b. Manfaat Motivasi terhadap Prestasi Belajar Motivasi belajar merupakan unsur yang penting dalam proses pembelajaran. Ada tidaknya motivasi belajar dalam diri siswa akan menentukan apakah siswa ikut aktif dalam pembelajaran atau bersikap pasif dan tidak peduli. Siswa yang mempunyai motivasi belajar yang kuat

tentu akan mendapatkan prestasi yang baik, sebaliknya siswa yang malas akan mendapatkan nilai yang rendah dan kurang memuaskan. Pemberian motivasi belajar kepada siswa perlu dilakukan, motivasi diberikan oleh guru dalam pembelajaran berlangsung. Keterlibatan orang tua juga mutlak diperlukan, baik berupa perhatian dan bimbingan kepada anak dirumah. C. a. Pengertian PKn dan Manfaat Belajar PKn Pengertian Pendididkan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang digunakan sebagai wahana untuk mengembengkan dan melestarikan nilai nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia ( Wahab, 2000 ) Jadi, menurut peneliti, Pendidikan kewarganegaraan adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan manusia dengan manusia lain untuk menjadi warga negara yang sesuai dengan pancasila. b. Manfaat belajar PKn 1) 2) 3) Membelajarkan dan melatih siswa berfikir kritis Membawa siswa mengenal, memilih dan memecahkan Untuk mengembangkan potensi individu warga Negara yang memadai dan memungkinkan untuk

masalah Indonesia sehingga memiliki wawasan, posisi dan keterampilan kewarganagaraan berpartisipasi secara cerdas dan bertanggung jawab dalam berbagai dimensi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia. 4) Melatih siswa dalam berfikir sesuai dengan metode ilmiah dan ketrampilan sosial lain yang sejalan dengan pendekatan inkuiri.

D. Pengertian Pendekatan Demonstrasi dan Alat Peraga a. Pengertian Pendekatan Demonstrasi Pendekatan Demonstrasi adalah pendekatan yang dilakukan guru dengan cara memperagakan atau mendemonstrasikan alat peraga yang digunakan dan di tunjukkan kepada siswa bagaimana cara menggunakannya. Pendekatan ini dimaksudkan untuk menarik perhatian siswa, agar dalam saat pendemonstrasian siswa tidak salah dalam memperagakannya. Siswa yang biasanya malas dan bosan mengikuti pelajaran, dengan adanya alat peraga akan menjadi lebih tertarik. Guru mengharapkan dengan mengunakan pendekatan demonstrasi ini dapat menarik minat belajar siswa dalam belajar. Dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan demonstrasi kelompok, guru menggunakan strategi pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, menyenangkan dan inovatif. 1. Aktif : bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasanan, sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan dan mengemukakan gagasan. 2. Kreatif 3. Efektif : guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan. : pembelajaran menghasilkan sesuatu yang harus dikuasai 4. Menyenangkan siswa setelah proses pembelajaran berlangsung. : suasana belajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar, sehingga waktu curah perhatiannya tinggi. 5. Inovatif : pembelajaran yang menghasilkan perubahan yang positif pada diri siswa, pembelajaran. dengan inovatif dapat memberikan pembaharuan bagi siswa dalam

Yang

harus

diperhatikan

dalam

pembelajaran

dengan

menggunakan

pendekatan demonstrasi adalah : 1. Memahami sifat yang harus dimiliki anak 2. Mengenal anak secara perseorangan 3. Memanfaatkan perilaku anak dalam mengorganisir belajar 4. Mengembangkan kemampuan berfikir kritis, kreatif dan kemampuan memecahkan masalah. 5. Mengembangakn ruang belajar sebagai lingkungan belajar yang menarik 6. Memberikan umpan balik 7. Memberikan antara aktif fisik dan aktif mental Sikap guru dalam pembelajaran : a) c) e) f) Terbuka mendengarkan pendapat siswa Memberi umpan balik Menumbuhkan sikap percaya diri Tidak terlalu cepat membantu siswa b) Menghargai pendapat siswa d) Mendorong siswa tidak takut

g) Tidak menertawakan h) Membiasakan siswa mendengarkan pendapat dari siswa yang lainnya. i) Mentolelir dan mendorong siswa untuk memperbaiki.

Langkah langkah dalam pembelajaran demonstrasi adalah: Guru menyampaikan tujuan pembelajaran; Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan di sampaikan; Siapkan bahan atau alat yang diperlukan; Seluruh siswa memperhatikan demonstrasi dan menganalisanya; Tiap siswa / kelompok mengemukakan hasil analisa dan juga pengalaman siswa di demonstrasikan;

b.

Guru membuat kesimpulan. Alat Peraga Suatu model pembelajaran atau alat bantu dalam pembelajaran. Yang mana fungsinya untuk memudahkan siswa dalam memahami materi yang telah dipelajarinya. Alat peraga bisa berupa benda konkrit atau gambar gambar yang menarik dan sesuai dengan materi yang dipelajari. Keberadaan alat peraga sangat membantu guru dalam proses kegiatan belajar mengajar. Dalam hal ini guru menggunakan alat peraga berupa bagan struktur organisasi.

E.

Pengertian Belajar Kelompok Belajar kelompok merupakan suatu cara belajar dimana beberapa siswa berkumpul membentuk kelompok belajar untuk bekerja sama dan tukar menukar pendapat dalam bentuk yang manghasilkan ketetapan yang telah disepakati bersama dalam rangka menyelesaikan tugas atau mengkaji suatu materi pembelajaran. Pembentukan belajar kelompok dikembangkan atas dasar pertimbangan berikut : a. Siswa sebagai individu mempunyai prestasi belajarnya berbeda beda satu sama lainnya. b. Siswa sebagai makhluk social memiliki dorongan yang kuat untuk menampilkan kekuasaannya didepan orang lain, dan memiliki kebutuhan untuk berkomunikasi dengan orang lain. c. Tidak semua masalah dapat dipecahkan sendiri sehingga dibutuhkan bantuan dan pendapat orang lain. d. Proses dan hasil belajar yang diperoleh dari diskusi kelompok lebih kaya dan komperhensif.

F.

Hipotesis Tindakan

Hipotesis artinya sebagai pendapat yang masih lemah dan masih perlu dikaji lagi akan kebenarannya. Penulis membuat hipotesis sebagai berikut melalui metode demonstrasi kelompok dengan materi organisasi pada mata pelajaran PKN siswa kelas V semester II SDN 008 Tepian Baru Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur Tahun Pembelajaran 2011/2012 dapat meningkatkan pemahaman dan prestasi belajar siswa?. G. Organisasi Organisasi ialah bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja sama secara formal, terikat dalam rangkaian pencarian dalam mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. Organisasi juga dapat diartikan suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah yang di mana orang-orang berkumpul, bekerja sama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin, dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya, sehingga dapat meraih tujuan dari organisasi. Atau sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Dalam berorganisasi setiap individu dapat terintrasaksi dengan semua sruktur yang terkait baik secara langsung maupun secara tidak langsung kepada organisasi Yang mereka pilih . Macam macam Organisasi : 1. organisasi di lingkungan sekolah contoh : Pramuka, OSIS, UKS 2. organisasi di lingkungan masyaraka contoh: Parpol, Karang Taruna H. Metode Demontrasi Metode Demontrasi metode pengajaran dengan cara memperagakan barang,kejadian,aturan untuk melakukan kegiatan, baik secara langsung

10

maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. 1. Manfat metode demontrasi : a. perhatian siswa dapat lebih di pusatkan. b. proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari. c. memberikan pengalaman dan kesan yang menarik bagi siswa. 2. Kelebihan dari metode demontrasi : a. membantu anak didik memahami dengan jelas materi yang disajikan. b. memudahkan berbagai jenis penjelasan. c. membantu siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran.

11

BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A.

Tujuan Penelitian Penelitian adalah salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. 1. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas adalah : a. b. c. Meningkatkan dan memperbaiki praktek pembelajaran di kelas (Suyanto, 199) Untuk meningkatkan relevansi, Untuk meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan atau perbaikan praktek pembelajaran di kelas adalah tujuan antara (Intermediate goals). Sedangkan sasaran akhirnya adalah meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber sumber daya yang terintegrasi di dalamnya. 2. Prosedur pelaksaan tindakan dalam penelitian kelas : a. b. c. d. e. Rencana tindakan, Pelaksanaan tindakan, Observasi dan Refleksi, Rencana Tindak Lanjut.

Kegiatan berlangsung secara berulangulang dalam bentuk spiral atau siklus sebagaimana gambar di bawah ini :

12

DIAGRAM SIKLUS PENELITIAN

B.

Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode menurut Raka Joni dan kawan kawan (1998), yang menggunakan 5 tahapan dalam melaksanakan PTK. 1) 2) 3) 4) 5) Penetapan fokus masalah penelitian Perencanaan tindakan perbaikan Pelaksanaan tindakan ( observasi ) Pengamatan / analisis dan refleksi Perencanaan tindak lanjut.

13

C.

Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 008 Tepian Baru Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur. Data analisis dari hasil evaluasi siswa kelas V menunjukkan nilai yang kurang maksimal. Hal ini dikarenakan siswa kurang aktif dalam pembelajaran, siswa kurang termotivasi, strategi pembelajaran yang digunakan kurang sesuai, tidak adanya media pembelajaran. Untuk itulah peneliti melakukan perubahan startegi dalam pembelajaran yaitu dengan menggunakan pendekatan demonstrasi kelompok dan penggunaan alat peraga bagan struktur organisasi. 1) Lokasi Penelitian Perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan di SDN 008 Tepian Baru Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur Tahun pembelajaran 2011/2012 2) Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas V SDN 008 Tepian Baru Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur Tahun pembelajaran 2011/2012 mulai tanggal 9 April 2012 sampai dengan 12 April 2012. Jadwal pelaksanaan pembelajaran untuk setiap mata pelajaran adalah sebagai berikut:

Siklus I Hari /Tanggal Waktu 3) Mata Pelajaran yang diteliti Mata Pelajaran Kompetensi Dasar : PKn 11 April 2012 Jam ke 5 6

Siklus I 18 April 2012 Jam ke 1 2

Standar Kompetensi : Memahami Kebebasan Berorganisasi : Mendiskripsikan Pengertian Organisasi.

14

4) Kelas yang diteliti Kelas yang dilakukan perbaikan pembelajaran adalah kelas V SDN 008 Tepian Baru Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur Tahun pembelajaran 2011/2012 dengan jumlah siswa 31 anak. Tabel 4.1 Daftar Subyek Penelitian kelas V SDN 008 Tepian Baru No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 Nama Siswa Ahmad Furgon .S Andika Ihkwan .F Angga Adi S Arbain Narullah Arif Setiawan Bilkis Lidiaska .A Cucuk Prayoga Herman Adi .S Ihrom Sirot Imatusa`diah Intan Dwi .A Kabib Amirudin Kamal Amirullah Khoirul Pajar Komarudin Islami Kurin .M.A.A. Lilis Ariska Lupi Pertiwi. L M. Fauzi M. yusron Aditiya M.Syaifudin M.Yusron .P Narmia Isnawati 15 Jenis Kelasmin Laki-laki Perempuan

24 25 26 27 28 29 30 31

Rika Kristiana Riska Rahayu .R Sita Anisa Sobar Utomo Sulton Amirudin Tika Faria Totok Adi .S Ubet Nasrullah

5) Karakteristik Siswa Karakteristik siswa kelas V SDN 008 Tepian Baru Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur Tahun pembelajaran 2011/2012 bermacam-macam. Diantaranya ada siswa yang rajin dan memahami penjelasan dari guru, ada siswa yang memperhatikan jika diterangkan tetapi sulit dalam menangkap pembelajaran, ada siswa yang malas, dan bahkan ada siswa yang nakal. D. Materi Penelitian Yang menjadi obyek penelitian adalah: 1. 2. 3. Keterampilan siswa dalam mengenal Organisasi. Keterampilan siswa dalam mengidentifikasi cirri-ciri organisasi. Ketrampilan siswa dalam menyebutkan macam-macam organisasi disekolah. E. Prosedur Penelitian Proses dan hasil evaluasi siswa mata pelajaran PKn yang merupakan bahan untuk menyusun rencana perbaikan pembelajaran dan penelitian tindakan kelas. Dalam hal ini peneliti berkolaborasi dengan teman sejawat untuk menetapkan materi dan strategi pembelajaran agar kualitas pembelajaran mendapatkan hasil yang lebih baik. Dibawah ini gambaran tentang rencana perbaikan pembelajaran yang akan dilakukan oleh guru.

16

SIKLUS I a. penetapan fokus masalah Permasalahan yang dihadapi guru dalam siklus I ini adalah siswa Belum paham dan mampu menyebutkan berbagi macam organisasi serta belum bisa menjelaskan tentang setruktur organisasi.sehubungan dengan hal tersebut peneliti melanjutkan di tahap berikutnya. b. Tahap Perencanaan Tindakan Pada tahap ini yang dilakukan adalah penyusunan rencana perbaikan pembelajaran yang terdiri dari : 1. Penetapan tujuan pembelajaran PKn tentang Mendiskripsikan pengertian organisasi dengan menyebutkan struktur struktur organisasi. 2. 3. 4. c. Menetapkan strategi pembelajaran dengan demontrasi kelompok. Menetapkan teknik pembelajaran secara individu. Menyusun instrumen pengamatan kegiatan belajar siswa dan pedoman penilaian hasil belajar serta pedoman refleksi. Tahap Pelaksanaan Tindakan Pada tahap pelaksanaan perbaikan pembelajaran PKn adalah sebagai berikut: 1. Kegiatan Awal ( 10 menit ) Guru mempersiapkan kelas kearah yang lebih baik. Guru melakukan Tanya jawab dengan siswa. Pertanyaan yang diajukan antara lain: 1. 2. 3. 4. 2. Pernahkah anak kelas V ikut pramuka ? Apakah nama regu klian dalam pramuka itu ? Sipakah yang pernah jd ketua regu dalam pramuka ? Apakah kalian senang dalam mengikuti kegiatan pramuka ?

Guru menyampaikan tujuan yang hendak dicapai. Kegiatan Inti ( 50 menit ) 1. 2. Guru menyedikan media bagan struktur organisasi. Guru menjelaskan tentang pengertian organisasi

17

3. 4. 5. 6. 7. 8.

Guru menjelaskan tentang pentingnya suatu organisasi. Guru memberikan penjelasan tentang tugas tugas pengurus organisasi. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru. Siswa mencatat hal - hal yang penting. Siswa diminta untuk mendiskusikan nama nama organisasi yang ada disekitar kehidupan sehari - hari Setelah selesai melakukan kegiatan, siswa diminta membaca penjelasan tentang nama nama organisasi yang telah ditulis didepan kelas.

9. 3. 1.

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Siswa bersama guru membuat kesimpulan tentang Organisasi, pengertian organisasi, ciri - ciri, nama nama organisasi yang ada disekolah dan masyarakat.

Kegiatan Akhir ( 10 menit )

2. 4.

Guru menutup pelajaran.

Tahap Observasi Pada tahap ini guru dan teman sejawat mengadakan pengamatan kegiatan siswa dalam melakukan sharing dengan teman sebangku, yaitu saat melakukan diskusi memasukkan dalam tabel nama - nama organisasi disekolah dan masyarakat, memandu diskusi serta pengamatan proses (instrument terlampir).

5.

Tahap Refleksi Tahap ini sebagai peneliti menilai keberhasilan kegiatan mengevaluasi tahap tahap tindakan, menentukan tindakan serta menyusun rekomendasi untuk menentukan perbaikan perencanaan atau mengulang tahapan yang dianggap belum berhasil.

6.

Tahap Tindak Lanjut Pada tahap ini peneliti merencanakan untuk melakukan perbaikan kembali, karena pada perbaikan ini belum terselesaikan, sehingga peneliti menentukan rencana perbaikan untuk Siklus II.

18

SIKLUS II Pada tahap ini tergantung pada hasil rekomendasi siklus I, jika pada siklus I dinyatakan berhasil dan merekomendasikan ke siklus berikutnya, maka siklus II dilaksanakan sesuai langkah langkah pada siklus I, tetapi ada perbedaan pada tujuan pembelajaran ( pada kegiatan inti pembelajaran), yaitu : a. Siswa-siswa yang dianggap nama pengurus Organisasi. b. c. d. sendiri. e. Setelah kegiatan itu selesai, guru meminta siswa untuk memasukkan nama-nama organisasi yang ada disekolah dan masyarakat dalam tabel yang sudah disiapkan oleh guru secara individu. f. Setelah selesai melaksanakan itu, guru melakukan Tanya jawab dengan siswa. Siswa yang lain diminta untuk diam dan tidak memberitahu teman yang ditanya. a. Penetapan focus masalah permasalahan yang dihadapai guru dalam siklus I adalah siswa belum paham dan belum mampu menyebutkan berbagai macam organisasi. pada siklus II ini kelanjutan dari siklus I menerapkan kegiatan belajar yang menilai tentang aspek sikap, minat, bakat yang dimiliki siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar yang terjadi di dalam kelas. Guru membagi kelas menjadi dua kelompok . Guru menyuruh kelompok menlyelesaikan permasalahan dengan kerja sama team. Siswa yang lain diberi tugas untuk mengamati tindakan kelompok yang lain, hal ini dimaksudkan agar kelompok lain tidak ramai guru pada siklus I tidak memperhatikan, diminta untuk maju kedepan dan menyebutkan nama-

b. Tahap perencanaan tindakan

19

pada tahap ini yang dilakukan adalah menyusun Rencana perbaikan pembelajaran yang terdiri atas: 1) Penetapan tujuan pembelajaran pkn mendiskripsikan pengertian organisasi. 2) Menetapkan strategi pembelajaran dengan pendekatan kontekstual. 3) Menentukan strategi pembelajaran dengan demontrasi kelompok. 4) Menyusun instrument pengamatan kegiatan belajar siswa dan pedoman penilaian hasil belajar serta pedoman refleksi. c. Tahap pelaksanaan tindakan pada tahap pelaksanaan perbaikan siklus II pembelajaran pkn adalah sebagai berikut : 1. Kegiatan Awal ( 10 menit ) Guru mempersiapkan kelas kearah yang lebih baik. Guru melakukan Tanya jawab dengan siswa. Pertanyaan yang diajukan antara lain: 1. 2. 3. 4. 2. Pernahkah anak kelas V ikut pramuka ? Apakah nama regu klian dalam pramuka itu ? Sipakah yang pernah jd ketua regu dalam pramuka ? Apakah kalian senang dalam mengikuti kegiatan pramuka ?

Guru menyampaikan tujuan yang hendak dicapai. Kegiatan Inti ( 50 menit ) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Guru menyedikan media bagan struktur organisasi. Guru menjelaskan tentang pengertian organisasi Guru menjelaskan tentang pentingnya suatu organisasi. Guru memberikan penjelasan tentang tugas tugas pengurus organisasi. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru. Siswa mencatat hal - hal yang penting. Siswa diminta untuk mendiskusikan nama nama organisasi yang ada disekitar kehidupan sehari - hari

20

8.

Setelah selesai melakukan kegiatan, siswa diminta membaca penjelasan tentang nama nama organisasi yang telah ditulis didepan kelas.

Guru memberikan kesempatan kepada siswauntuk bertanya. 3. Kegiatan Akhir ( 10 menit ) Siswa bersama guru membuat kesimpulan tentang Organisasi, pengertian organisasi, ciri - ciri, nama nama organisasi yang ada disekolah dan masyarakat. Guru menutup pelajaran. d. Observasi Dalam observasi siklus II ini peneliti mengadakan pengamatan terhadap aspek yangdimiliki siswa meliputi sakap, minat, dan bakat yang dimiliki siswa dalam kelompok maupun hasil pekerjaan siswa secara individu. Adapun hasil peningkatan yang di peroleh antara lain adalah : 1) Dalam kelompok, siswa lebih aktif melakukan diskusi dengan kegiatan nama-nama organisasi yang ada di sekitar kehidupan sehari-hari. 2) Dalam mengerjakan soal secara individu siswa mengalami peningkatan hal ini terbukti dengan hasil soal yang dikerjakan mendapatkan nilai di atas rata-rata. e. Refleksi Dalam melakukan Refleksi siklus II ini guru menemukan kelebihan dalam tindakan perbaikan, adapun kelebihan tindakan perbaikan adalah sebagai berikut : 1. 2. Respon siswa terhadap pelajaran meningkat. Keaktifan siswa dalam berdiskusi secara kelompok dan pengerjaan tugas Secara individual mengalami peningkatan hal ini terbukti pada hasil nilai tes yang meningkat ,siswa yang mencapai nilai lebih dari atau sama dengan 70 sebanyak 28 siswa dengan prosentase 90,3% siswa,sedangkan siswa yang mendapat di bawah 70 adalah 3 siswa dengan prosentase 9,7%.

21

Dan Kegiatan belajar mengajar (KBM) Siklus II berhasil meningkatkan nilai siswa.

22

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. 1.

Hasil Pengolahan Data Pelaksanaan Penelitian Untuk meningkatkan prestasi siswa kelas V khususnya dalam pembelajaran PKn, peneliti mencoba mengubah strategi pembelajaran melalui pendekatan demonstrasi dalam kelompok dan penggunaan alat peraga peta buta. Dengan menggunakan pendekatan demonstrasi ada beberapa cara untuk meningkatkan prestasi siswa, diantaranya: (1) guru dapat mengenal dan membatu siswa yang kurang aktif, (2) guru dapat menyelidiki penyebab siswa yang kurang aktif, (3) guru dapat menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan individu. Penelitian ini dilakukan oleh peneliti sendiri dari awal sampai akhir penelitian, dengan bantuan teman sejawat. Dengan menggunakan model menurut Raka Joni dan kawan kawan (1998), yang terdapat 5 tahapan dalam pelaksanaan PTK. Kelima tahapan itu adalah: a) b) c) d) e) Penetapan fokus masalah Perencanaan tindakan perbaikan Pelaksaan tindakan dan observasi Refleksi Perencaan Tindak lanjut.

Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, yaitu : 1) Siklus I a). Penetapan fokus masalah Permasalahan yang dihadapi guru dalam siklus I ini adalah siswa belum mampu menyebutkan macam-macam organisasi. b). Perencanaan tindakan perbaikan

23

Kegiatan dalam merencanakan tindakan ini meliputi penyusunan Rencana perbaikan pembelajaran tentang organisasi yang meliputi: Penentuan standar kompetensi Penentuan Kompetensi dasar Perumusan indicator Perumusan tujuan perbaikan Materi pembelajaran Penggunaan alat peraga Rumusan soal soal latihan.

c). Pelaksaan tindakan dan observasi Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan berupa pembelajaran dalam kelas dengan prosedur sebagai berikut: a. Pre-test ( tes awal ) dengan melakukan Tanya jawab dengan siswa tentang hal yang berhubungan dengan bentuk dan nama-nama organisasi yang ada di lingkungan sekitar siswa. b. Penjelasan materi terdiri dari: Memahami pengertian organisasi Menemukan berbagai macam organisasi Memberikan penegasan jawaban yang benar tentang penemuan organisasi yang telah dilakukan siswa. Menyelesaikan soal yang berhubungan dengan oranisasi. Memeriksa hasil pekerjaan siswa.

Observasi ( pengamatan ) Kegiatan observasi pada siklus I adalah pengamatan terhadap keaktivan siswa dalam mendeskripsikan organisasi dan pengetahuan siswa terhadap berbagai nama-nama organisasi.

24

Pengamatan yang dilakukan oleh guru mendapati berbagai macam temuan-temuan. Temuan pada tahap ini adalah: 1. Dalam mengerjakan soal latihan diperoleh: No. Nama Siswa 1 Sulton Amirudin 2 Arif setiawan 3 Andika Ihwan F 4 Angga Adi S 5 Ihrom Sirot 6 Kamal Amirullah 7 M. Yusron Aditiya 8 Rika Kristiana 9 Sobar Utomo 10 Lilis Ariska 11 Imroatus .M 12 Intan Dwi A. 13 Tutuk Adi S 14 Ubet Nasrullah 15 Komarudin Islami 16 Khoirul Anam 17 M. Syaifudin 18 Ahmad furgon S 19 Arbai Narullah 20 Cucuk Prayoga 21 Herman Adi S 22 Kabib Amirudin 23 Khoirul Pajar 24 Lupi Tianik L 25 Riska Rahayu R 26 Kurin M.A.A. 27 Sita Anisa 28 Tika Faria 29 M. Fauzi 30 M. Yusron .P 31 Bilkis Lidiaska .A Jumlah Nilai Rata rata kelas 25 Nilai Siklus I 30 70 50 60 40 60 70 50 60 60 70 60 90 30 40 60 70 60 50 60 70 60 90 60 40 40 100 60 50 70 60 1.860 60,0

2.

1 siswa dapat menyelesaikan 5 soal dengan jawaban benar semua, dan mendapat nilai 100; 2 siswa dapat menyelesaikan 5 soal dengan kesalahan soal dan mendapat nilai 90; 6 siswa dapat menyelesaikan 5 soal dengan kesalahan 1 soal dan mendapat nilai 70; 12 siswa dapat menyelesaikan 5 soal dengan kesalahan 2 soal dan mendapat nilai 60; 4 siswa dapat menyelesaikan 5 soal dengan kesalahan 2 soal dan mendapat nilai 50; 4 siswa dapat menyelesaikan 5 soal dengan kesalahan 3 soal dan mendapat nilai 40; 3 siswa dapat menyelesaikan 5 soal dengan kesalahan 2 soal dan mendapat nilai 30.

Menemukan jawaban yang benar Setelah memeriksa hasil pekerjaan siswa, lembar soal dikembalikan lagi dan diberitahukan jawaban yang benar oleh guru.

3.

Subyek

penelitian

menunjukkan

keseriusannya

dalam

mengikuti pembelajaran sampai akhir. d). Refleksi Kegiatan refleksi dalam siklus ini merupakan evaluasi terhadap perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan yang dilakukan oleh guru. Pada kegiatan ini ditemukan materi pembelajaran perlu penjelasan lebih konkrit dan diperlukan alat peraga yang lebih menarik, agar siswa menjadi lebih tertarik lagi terhadap materi pelajaran. Dari hasil observasi diatas ditemukan masih ada 22 siswa (71%) dari seluruh siswa sebanyak 31 siswa belum bisa menemukan nama organisasi yang ada disekolah dan

26

masyarakat. 22 siswa ( 71%) yang belum bisa tersebut mendapatkan nilai dibawah 70. Dan 29% (Sekitar 9 siswa) yang mendapat nilai lebih atau sama dengan 70. e). Perencaan Tindak lanjut Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran masih ditemukan 71%, yaitu 22 siswa yang belum aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Masih banyak siswa yang tidak berani bertanya maupun menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Untuk itulah guru perlu melakukan percobaan yang lain dan diperlukan untuk lebih mengoptimalkan pendekatan yang digunakan agar siswanya lebih aktif lagi. Untuk perencanaan selanjutnya guru akan melakukan perbaikan lagi yaitu pada Siklus II. 2) 1. Siklus II Penetapan fokus masalah Pada siklus I diperoleh temuan bahwa dari 31 siswa hanya 9 siswa yang mendapatkan nilai lebih atau sama dengan 70, dan 22 siswa mendapat nilai dibawah 70, hal ini berarti ada beberapa siswa yang belum menguasai materi seluruhnya. Guru harus berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Untuk itu guru diperlukan melakukan perbaikan lagi, yaitu pada siklus II ini. 2. perbaikan Kegiatan dalam perencanaan ini berupa pembuatan Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP terlampir) terdiri atas: a. kompetensi b. c. Kompetensi dasar Hasil belajar Standar Perencanaan tindakan

27

d. e. f. g. pembelajaran h. langkah kegiatan pembelajaran i. sarana belajar j. k. penilaian. 3. dan observasi Pelaksanaan Tindakan

Tujuan perbaikan Indikator Materi ajar Metode Langkah Sumber Evaluasi Instrument dan

Pelaksanaan

tindakan

Pelaksanaan tindakan berupa pembelajaran dengan prosedur sebagai berikut: a. b. yaitu: Membentuk kelas menjadi dua kelompok. Melakukan penemuan tentang berbai nama organisasiyang ada secara berkelompok Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Beberapa siswa mepresentasikan hasil jawabannya didepan teman-temannya. Siswa yang lain menyimak dan mencocokkan dengan jawabannya. Guru memantapkan hasil presentasi siswa, agar siswa mendapatkan jawaban yang tepat. 28 Pre-test ( tes awal ) tentang pengetahuan terhadap organisasi. Penjelasan materi dengan pendekatan demonstrasi ,

Siswa menyelesaikan soal soal latihan materi organisasi. Pembuatan kesimpulan tentang materi yang telah diajarkan secara bersama-sama dan terbimbing. Observasi ( pengamatan ) Pengamatan terhadap keaktivan siswa berdiskusi dalam kelompok dan prestasi hasil pekerjaan siswa secara individu. Ada beberapa hal yang dapat ditemukan oleh peneliti. Seluruh siswa sudah aktif dalam kegiatan diskusi, kegiatan menemukan bebagai macam organisasi. Setiap kelompok dan individu yang ditanya sudah dapat menjawab pertanyaan dengan tepat dan sesuai. Dalam mengerjakan soal latihan secara individu diperoleh data sebagai berikut: No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Nama Siswa Sulton Amirudin Arif Setawan Andika Ihwan F Angga Adi S Ihrom Sirot Kamal Amirullah M. yusron A Rika Kristiana Sobar Utomo Lilis Ariska Imroatus M Intan Dwi a Tutuk Adi s Ubet nasrullah Komarudin Islami Khoirul Anam M.Syaifudin 29 Nilai Siklus II 70 100 80 70 60 70 90 100 80 80 100 80 100 90 70 80 100

18 Ahmad Furgon S 19 Arbain Narullah 20 Cucuk Prayoga 21 Herman Adi s 22 Kabib Amiridin 23 Khoirul Pajar 24 Lupi Tianik L 25 Riska Rahayu R 26 Kurin M. A.A 27 Sita Anisa 28 Tika Faria 29 M. Fauzi 30 M.Yusron P 31 Bilkis Lidiaska A Jumlah Nilai Rata rata kelas

80 60 80 70 70 100 70 100 60 80 70 90 70 100 2550 82,25

Dalam mengerjakan soal latihan (individu) diperoleh prosentase hasil belajar siswa kelas V SDN 008 Tepian Baru Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur Tahun pembelajaran 2011/2012 sebagai berikut : No 1 2 3 4 5 Nilai 100 90 80 70 60 Jumlah Frekuensi 8 3 8 9 3 31

Dari prosentase diatas dapat diperoleh kesimpulan bahwa siswa yang mendapat nilai lebih atau sama dengan 70 adalah 28 siswa dengan prosentase (90,3%), sedangkan siswa yang mendapat nilai dibawah 70 adalah 3 siswa dengan prosentase ( 9,7%). 4. Refleksi

30

Kegiatan refleksi pada siklus II ini merupakan evaluasi terhadap perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan pada pembelajaran PKn. Dalam kegiatan refleksi ini ditemukan: 1. Dalam kegiatan kelompok, sudah seluruh siswa maksimal dalam mengerjakan tugas sehingga didapatkan ketuntasan dalam pembelajaran. Karena sudah mendapatkan prosentase ketuntasan sebesar 90,3%, jadi pembelajarn tentang materi organisasi bisa dikatakan siswa sudah dapat menguasai materi pembelajaran. 2. Dalam mengerjakan soal latihan siswa yang mendapatkan nilai lebih atau sama dengan 70 adalah 29 siswa dengan prosentase (90,7%). Hasil ini sudah sesuai dengan tujuan dan harapan dari guru. Ketuntasan belajar sudah dicapai oleh guru. Sehingga tidak perlu melakukan perbaikan lagi. 5. Perencanaan tindak lanjut Pada tahap siklus II, guru sudah mendapati ketuntasan belajar siswa, sehingga untuk perencanaan tindak lanjut guru dapat melanjutkan ke materi berikutnya. 6. Interprestasi Data Dari hasil pengamatan didapat peningkatan hasil belajar dengan menggunakan pendekatan demonstrasi kelompok, hal ini dapat terlihat dari tabel berikut: No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Nama Siswa Sulton Amirudin Arif Setiawan Andika Ihwan F Angga Adi s Ihrom Sirot Kamal Amirudin M.Yusron Aditiya Rika Kristiana Sobar Utomo 31 Nilai Siklus I Siklus II 30 70 70 100 50 80 60 70 40 60 60 70 70 90 50 100 60 80

10 Lilis Ariska 11 Imroatus M 12 Intan Dwi A 13 Tutuk Adi S 14 Ubet Nasrullah 15 Komaridin Islami 16 Khoirul Anam 17 M .syaifudin 18 Ahmad FurgonS 19 Arbain Narullah 20 Cucuk Prayoga 21 Herman Adi S 22 Kabib Amirudin 23 Khoirul Pajar 24 Lupi Tianik L 25 Riska Rahayu R 26 Kurin M.A.A 27 Sita anisa 28 Tika Faria 29 M. Fauzi 30 M.Yusron P 31 Bilkis Lidiaska A Jumlah Nilai Rata rata kelas

60 70 60 90 30 40 60 70 60 50 60 70 60 90 60 40 40 100 60 50 70 60 1.860 60,0

80 100 80 100 90 70 80 100 80 60 80 70 70 100 70 100 60 80 70 90 70 100 2550 82,25

Dari data tabel diatas didapat nilai rata-rata kelas yang meningkat, siklus I = 60,0 ; dan pada siklus II = 82,25. Dan diperoleh peningkatan prosentase ketuntasan belajar siswa, pada siklus I = 29% dan pada siklus II = 90,3 %. B. 1. Deskripsi Temuan dan Refleksi Pada Siklus I Deskripsi Temuan pada tahap ini adalah: Dalam mengerjakan soal latihan diperoleh: No. Nama Siswa Nilai Siklus I

32

1 Ahmad furgon S 2 Andika Ihwan F 3 Angga Adi S 4 Arbai Narullah 5 Arif setiawan 6 Bilkis Lidiaska .A 7 Cucuk Prayoga 8 Herman Adi S 9 Ihrom Sirot 10 Imroatus .M 11 Intan Dwi A. 12 Kabib Amirudin 13 Kamal Amirullah 14 Khoirul Anam 15 Khoirul Pajar 16 Komarudin Islami 17 Kurin M.A.A. 18 Lilis Ariska 19 Lupi Tianik L 20 M. Fauzi 21 M. Syaifudin 22 M. Yusron .P 23 M. Yusron Aditiya 24 Rika Kristiana 25 Riska Rahayu R 26 Sita Anisa 27 Sobar Utomo 28 Sulton Amirudin 29 Tika Faria 30 Tutuk Adi S 31 Ubet Nasrullah Jumlah Nilai Rata rata kelas -

30 70 50 60 40 60 70 50 60 60 70 60 90 30 40 60 70 60 50 60 70 60 90 60 40 40 100 60 50 70 60 1.860 60,0

1 siswa dapat menyelesaikan 5 soal dengan jawaban benar semua, dan mendapat nilai 100;

33

2 siswa dapat menyelesaikan 5 soal dengan kesalahan soal dan mendapat nilai 90; 6 siswa dapat menyelesaikan 5 soal dengan kesalahan 1 soal dan mendapat nilai 70; 12 siswa dapat menyelesaikan 5 soal dengan kesalahan 2 soal dan mendapat nilai 60; 4 siswa dapat menyelesaikan 5 soal dengan kesalahan 2 soal dan mendapat nilai 50; 4 siswa dapat menyelesaikan 5 soal dengan kesalahan 3 soal dan mendapat nilai 40; 3 siswa dapat menyelesaikan 5 soal dengan kesalahan 2 soal dan mendapat nilai 30.

Menemukan jawaban yang benar Setelah memeriksa hasil pekerjaan siswa, lembar soal dikembalikan lagi dan diberitahukan jawaban yang benar oleh guru. Subyek penelitian menunjukkan keseriusannya dalam mengikuti pembelajaran sampai akhir. Evaluasi Kegiatan dalam siklus ini merupakan evaluasi terhadap perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan yang dilakukan oleh guru. Materi pembelajaran perlu penjelasan lebih konkrit dan diperlukan alat peraga yang lebih menarik, agar siswa menjadi lebih tertarik lagi terhadap materi pelajaran. Dari hasil observasi diatas ditemukan masih ada 22 siswa (71 %) dari seluruh siswa sebanyak 31 siswa belum bisa menemukan macammacam organisasi yang ada dimasyarakat dan sekolah. 22 siswa ( 71%) yang belum bisa tersebut mendapatkan nilai dibawah 70. Dan 29% (Sekitar 9 siswa) yang mendapat nilai lebih atau sama dengan 70. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran masih ditemukan 71%, yaitu 22 siswa yang belum aktif dalam 34

kegiatan belajar mengajar. Masih banyak siswa yang tidak berani bertanya maupun menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Untuk itulah guru perlu melakukan percobaan yang lain dan diperlukan untuk lebih mengoptimalkan pendekatan yang digunakan agar siswanya lebih aktif lagi. Untuk perencanaan selanjutnya guru akan melakukan perbaikan lagi yaitu pada Siklus II. 2. Pada Siklus II Ada beberapa hal yang dapat ditemukan oleh peneliti, sebagai berikut: Seluruh siswa sudah aktif dalam kegiatan diskusi melalui kegiatan menemukan organisasi yang ada dilingkungan . Setiap kelompok dan individu yang ditanya sudah dapat menjawab pertanyaan dengan tepat dan sesuai. Dalam mengerjakan soal latihan secara individu diperoleh data sebagai berikut : No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Nama Siswa Ahmad furgon S Andika Ihwan F Angga Adi S Arbai Narullah Arif setiawan Bilkis Lidiaska .A Cucuk Prayoga Herman Adi S Ihrom Sirot Imroatus .M Intan Dwi A. Kabib Amirudin Kamal Amirullah Khoirul Anam Khoirul Pajar Komarudin Islami Kurin M.A.A. Lilis Ariska Lupi Tianik L M. Fauzi M. Syaifudin M. Yusron .P 35 Nilai Siklus II 70 100 80 70 60 70 90 100 80 80 100 80 100 90 70 80 100 80 60 80 70 70

23 M. Yusron Aditiya 24 Rika Kristiana 25 Riska Rahayu R 26 Sita Anisa 27 Sobar Utomo 28 Sulton Amirudin 29 Tika Faria 30 Tutuk Adi S 31 Ubet Nasrullah Jumlah Nilai Rata rata kelas

100 70 100 60 80 70 90 70 100 2550 82,25

Dalam mengerjakan soal latihan ( individu) Dari tabel diatas diperoleh prosentase hasil belajar siswa kelas V SDN 008 Tepian Baru Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur Tahun pembelajaran 2011/2012 sebagai berikut: No 1 2 3 4 5 Nilai 100 90 80 70 60 Jumlah Frekuensi 8 3 8 9 3 31

Dari tabel diatas dapat diperoleh kesimpulan bahwa siswa yang mendapat nilai lebih atau sama dengan 70 adalah 28 siswa dengan prosentase (90,3%), sedangkan siswa yang mendapat nilai dibawah 70 adalah 3 siswa dengan prosentase ( 9,7%). Evaluasi Kegiatan pada siklus II ini merupakan evaluasi terhadap perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan pada pembelajaran PKn. Dalam kegiatan refleksi ini ditemukan: a. Dalam kegiatan kelompok, sudah seluruh siswa maksimal dalam mengerjakan tugas sehingga didapatkan ketuntasan dalam pembelajaran. Karena sudah mendapatkan prosentase ketuntasan

36

sebesar 90,3%, jadi pembelajarn tentang materi organisasi bisa dikatakan siswa sudah dapat menguasai materi pembelajaran. b. Dalam mengerjakan soal latihan siswa yang mendapatkan nilai diatas 70 adalah 28 siswa dengan prosentase (90,3%). Hasil ini sudah sesuai dengan tujuan dan harapan dari guru. Ketuntasan belajar sudah dicapai oleh guru. Sehingga tidak perlu melakukan perbaikan lagi Pada tahap siklus II, guru sudah mendapati ketuntasan belajar siswa telah berhasil meningkatkan prestasi siswa dari 29% nilai lebih besar atau sama dengan 70 pada siklus I dan meningkat menjadi 90,3% pada siklus II. sehingga untuk perencanaan tindak lanjut guru dapat melanjutkan ke materi berikutnya. C. Pembahasan Penelitian ini upaya membantu meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SDN 008 Tepian Baru Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur tentang Organisasi melalui pendekatan demonstrasi kelompok dengan menggunakan bagan struktur organisasi. Untuk merealisasi usaha tersebut, peneliti melakukan 2 siklus, yang terdiri dari 5 komponen, yaitu: pemfokusan masalah, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan dan pengamatan, refkleksi dan perencanaan tindak lanjut. Setiap pelaksanaan tindakan peneliti melakukan berbagai langkah langkah sesuai dengan rencana perbaikan pembelajaran (instrument terlampir ). Pada siklus I, guru melakukan pre-test ( tes awal ) sebagai tolak ukur kemampuan siswa secara individu untuk mengetahui kesiapan belajar siswa terhadap materi yang akan dipelajari, serta melakukan perbaikan pembelajaran dengan pendekatan demonstrasi kelompok, yaitu siswa melakukan diskusi dalam kelompok. Dalam kegiatan kelompok ini seluruh siswa sudah dapat menjawab pertanyaan yang diajukan guru dengan tepat. Sedangkan dalam kegiatan belajar mengajar serta hasil belajar yang diperoleh siswa, ditemukan data 71% siswa belum dapat menjawab soal latihan tentang organisasi. Serta baru ditemukannya 29% siswa yang baru dapat menjawab soal latihan.

37

Pada siklus II, guru berupaya mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar, dengan membimbing siswa melakukan diskusi dalam kelompok. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar siswa dapat terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Agar siswa dapat mendeskripsikan pengertian Organisasi. Selain itu siswa juga dituntut untuk dapat mengamati hasil tempelannya dan menyampaikan hasil pengamatan dan diskusi dengan teman sekelompoknya. Dengan menggunakan pendekatan demonstrasi kelompok nama dan alat peraga yang menarik ditemukan data yaitu 28 siswa mendapat lebih atau sama dengan 70, dengan prosentase (90,3%). Sedangkan dari data pengamatan dalam kelompok ada 25 siswa yang sudah aktif dalam diskusi dengan temannya. TABEL PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 Nama Siswa Ahmad furgon S Andika Ihwan F Angga Adi S Arbai Narullah Arif setiawan Bilkis Lidiaska .A Cucuk Prayoga Herman Adi S Ihrom Sirot Imroatus .M Intan Dwi A. Kabib Amirudin Kamal Amirullah Khoirul Anam Khoirul Pajar Komarudin Islami Kurin M.A.A. Lilis Ariska Lupi Tianik L M. Fauzi M. Syaifudin M. Yusron .P M. Yusron Aditiya aktif KEGIATAN SIKLUS Siklus I Siklus II sedang pasif aktif sedang 38

pasif

24 Rika Kristiana 25 Riska Rahayu R 26 Sita Anisa 27 Sobar Utomo 28 Sulton Amirudin 29 Tika Faria 30 Tutuk Adi S 31 Ubet Nasrullah JUMLAH

11 14 7

24

Apakah dengan hal ini pembelajaran yang dilakukan oleh guru berhasil? Ternyata hasil evaluasi siswa menunjukkan nilai yang cukup signifikan. Yaitu 28 anak dapat menjawab soal dengan nilai lebih atau sama dengan 70. dengan prosentase 90,3%. Pembelajarn yang diulang ulang dan menggunakan alat peraga yang menarik serta dengan pendekatan demonstrasi kelompok l dapat meningkatkan hasil prestasi siswa. Hal ini sesuai dengan harapan guru sekaligus peneliti.

39

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A.

Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Strategi pembelajaran dengan menggunakan pendekatan demonstrasi kelompok di pembelajaran PKn tentang Organisasi pada siswa kelas V SDN 008 Tepian Baru Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur dapat meningkatkan hasil prestasi belajar siswa. Dari data tabel diperoleh nilai rata rata pada siklus I = 60,00 dan pada siklus II = 82,25. prosentase ketuntasan belajar siswa pada siklus I = 29 % dan pada sikuls II = 90.3% 2. Dengan menggunakan strategi pendekatan Demonstrasi kelompok pembelajaran akan menjadi lebih menarik dan menyenangkan, karena dalam pendekatan demonstrasi kelompok siswa dapat melakukan pengamatan dan penggunaan alat peraga yang dapat menunjang dalam kegiatan belajar mengajar di kelas V SDN 008 Tepian Baru Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur. 3. Pendekatan Demonstrasi dengan belajar kelompok dengan pemberian motivasi, bimbingan, pujian dan dengan penggunaan alat peraga yang menarik sudah terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

B.

Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis memberikan saran sebagai berikut: 1. Dalam pembelajaran PKn sebaiknya guru sering sering melakukan kreativitas yang sesuai dengan materi agar pembelajaran lebih menarik dan dapat memikat perhatian siswa.

40

2.

Dalam pembelajaran PKn,sebaiknya guru lebih menekankan pembelajaran dalam kelompok, karena dengan belajar kelompok akan lebih mengaktifkan siswa dalam melakukan diskusi dan dengan belajar kelompok siswa tidak malu bertanya kepada temannya sendiri (sharing).

3. 4.

Dalam pembelajaran sebaiknya guru banyak memberikan motivasi agar pembelajaran tidak terasa tegang dan membosankan. Setelah pembelajaran perlu dilakukan evaluasi dan refleksi agar guru dapat merencanakan tindak lanjut, apakah perlu perbaikan atau sudah tuntas.

5.

Ciptakan suasana belajar yang kondusif dan lingkungan yang bersih, agar siswa merasa nyaman.

41

You might also like