You are on page 1of 22

MODUL PENYAMBUNGAN KABEL FIBER OPTIK

KOMPETENSI : PENYAMBUNGAN KABEL FIBER OPTIK

BIDANG KEAHLIAN : TEKNOLOGI TELEKOMUNIKASI

PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK JARINGAN AKSES PELANGGAN

YAYASAN SANDHYKARA PUTRA TELKOM MODUL


UNTUK KALANGAN SENDIRI

Page 1 of 22

Kata Pengantar
Mengacu pada isi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional mengenai Tujuan Pendidikan Nasional (pasal 3) dan Penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. SMK sebagai lembaga pendidikan kejuruan berkepentingan untuk ikut andil mensukseskan pendidikan nasional dengan berbagai pola dan strategi pengembangan. Salah satu pola pengembangannya adalah melalui Kurikulum SMK Edisi 2004. Kurikulum SMK Edisi 2004 memiliki karakteristik yang berbeda dari kurikulum SMK sebelumnya, dimana pendidikan kecakapan hidup yang diperkaya dengan pelatihan berbasis kompetensi dan diperkuat dengan pelatihan berbasis produksi diharapkan dapat mengantarkan peserta diklat mencapai cita-citanya. Baik cita-citanya sebagai teknisi yang siap kerja maupun wirausaha di bidang telekomunikasi. Salah satu sistem yang disiapkan untuk mempermudah peserta diklat dan instruktur dalam mengimplementasikan Kurikulum SMK Edisi 2004 adalah modulmodul pemelajaran yang disusun sistemik mengikuti kompetensi yang akan ditempuh oleh peserta diklat. Dengan diterapkannya sistem leveling dan sertifikasi di SMK, maka kualitas muatan modul-modul pemelajarannya pun ditingkatkan ke standar yang berlaku secara nasional dan internasional. Modul-modul pemelajaran ini diterbitkan dalam versi cetakan (hardcopy) dengan demikian diharapkan peserta diklat dapat mengikuti kegiatan-kegiatan belajar dengan mudah dan menyenangkan.

Selamat belajar! Purwokerto, Juni 2006 Penyusun,

Page 2 of 22

Daftar Isi
Kata Pengantar

Bab I A. B.

Pendahuluan Deskripsi Diagram Pencapaian Kompetensi

Bab II A. B. C.

Pemelajaran

Kriteria Unjuk KErja Lingkup Belajar Materi Pokok Pembelajaran Sikap Pengetahuan Ketrampilan

D.

Uraian Materi (dilengkapi dengan evaluasi dan tugas)

Lembar Kerja / Job Sheet / Laporan

Penutup

Page 3 of 22

Bab I - Pendahuluan
Modul yang berjudul Mengoperasikan Jaringan Akses Fiber Optik Atas Tanah merupakan modul yang ke 12 dari modul modul yang disediakan di Program Keahlian Teknik Jaringan Akses Pelanggan.

Dalam Modul ini, Kompetensi yang dipelajar adalah sebagai berikut :

BIDANG KEAHLIAN

Teknik Telekomunikasi Teknik Jaringan Akses Pelanggan Mengoperasikan jaringan akses fiber optic atas tanah L
200 jam

PROGRAM KEAHLIAN : KOMPETENSI KODE


JAM PEMBELAJARAN

: :
:

SUB KOMPETE NSI L.1. Menguasai Konstruksi Jaringan akses fiber optik atas tanah

KRITERIA UNJUK KERJA Menguasai : Konstruksi Fiber optic berdasarkan manual book

LINGKUP BELAJAR Konstruksi dan Instalasi jaringan akses Fiber optic

MATERI POKOK PEMBELAJARAN SIKAP Kecermata n dalam memaham i konstruksi dan instalasi PENGETAHUAN Konstruksi kabel Fiber optic Fiber optic Single mode Fiber optic Multi mode Karakteristik fiber optic Perangkat kirim Perangkat terima Photo dioda Dioda laser KETERAMPILAN Membuat konstruksi kabel fiber optik

L.2. Menguasai penyambu ngan jaringan akses fiber optik atas tanah L.3. Menguasai instalasi jaringan akses fiber optik atas tanah

Penyambungan kabel fiber optic sesuai manual book

Penyambungan kabel fiber optic atas tanah

Perkembangan Fiber Optic baik di dunia maupun di Indonesia dipelajari berdasarkan pada manual book yang berlaku Mempelajari teori Fisika Optic Perangkat terminal Fiber optic Pemasangan

Perkembangan teknologi Fiber Optic di dunia dan Indonesia serta Teori Fisika Optic Dasar-dasar Perencanaan Jaringan Akses Fiber Optic dan petunjuk pelaksanaan

Hati hati, Peralatan menyambung kabel cermat fiber optik atas tanah dan teliti Bahan menyambung kabel dalam fiber optik atas tanah menyamb Urutan kerja menyambung ung kabel kabel fiber optik atas tanah fiber optik atas tanah Kecermata Perkembangan Fiber optic di n dalam dunia memaham Perkembangan Fiber optic di i dunia perkemba Keuntungan dan kerugian Fiber ngan Optic teknologi Propagasi udara dalam medium fiber optic Hukum pemantulan cahaya dan teori Hukum pembiasan cahaya fisika Pemasangan kabel udara Optic fiber optic Kecermata Pemasangan optical distribution n dalam network (ODN) dan optical memaham network unit (ONU) i dasarKonfigurasi sistem jaringan dasar akses fiber optic perencana Persyaratan teknis jaringan n jaringan

Penyambungan kabel fiber optik atas tanah

Menguasai dasar propagasi cahaya dalam medium Menguasai hukum Pemantulan cahaya Menguasai hukum Pembiasan cahaya Memasang kebel udara Fiber Optic

Page 4 of 22

SUB KOMPETE NSI

KRITERIA UNJUK KERJA kabel Fiber optic sesuai manual book Menguasai dasar-dasar perencanaan sesuai dengan manual book yang telah ditetapkan Prosedur pemeliharaan diidentifikasi sesuai dengan prosedur yang berlaku pada buku user manual Prinsip kerja alat ukur OTDR dipelajari sesuai dengan buku user manual Pedoman menangani gangguan dipelajari sesuai dengan buku user manual

LINGKUP BELAJAR

MATERI POKOK PEMBELAJARAN SIKAP akses fiber optic dan petunjuk pelaksana annya PENGETAHUAN akses fiber optic Rancangan jaringan akses fiber optic Design jaringan akses fiber optic Teknologi dan power budget KETERAMPILAN

L.4. Menguasai Pemelihara an jaringan akses fiber optik atas tanah

Identifikasi prosedur baku pemeliharaan jaringan akses fiber optic Peralatan OTDR dan buku pedoman prinsip kerja Sarana Instalasi jaringan akses fiber optic lengkap dengan datadata kabel dan pedoman penanganan gangguan

Kecermat an dalam menggun akan peralatan OTDR Kecermat an dalam menanga ni ganggua n pada jaringan akses fiber optic Kecermat an dalam memaha mi prosedur pemeliha raan jaringan akses fiber optic

Menerapkan Pemeliharaan kabel atas pemeliharaan kabel tanah jaringan akses fiber atas tanah jaringan optic akses fiber optic Pemeliharaan kabel bawah Menerapkan tanah jaringan akses fiber pemeliharaan kabel optic bawah tanah jaringan Pemeliharaan perangkat akses fiber optic terminal kirim dan terima Menerapkan Pemeliharaan perangkat HFC pemeliharaan terminal Penggunaan OTDR untuk kirim dan terima menentukan jenis gangguan Menerapkan Penggunaan OTDR untuk pemeliharaan menentukan letak gangguan perangkat HFC Penggunaan OTDR untuk Menggunakan alat menentukan redaman kabel ukur untuk: Penggunaan OTDR untuk Menentukan jenis menentukan sambungan gangguan kabel Menentukan letak Penggunaan OTDR untuk gangguan menentukan panjang kabel Menentukan Pembongkaran dan redaman kabel pemasangan kembali instalasi Menentukan kabel fiber optic atas tanah sambungan kabel Pembongkaran dan Menentukan panjang pemasangan kembali instalasi kabel kabel fiber optic bawah tanah Membongkar dan Pembongkaran dan memasang kembali pemasangan kembali instalasi kabel fiber sambungan kabel fiber optic optic atas tanah Penyambungan ulang kabel Membongkar dan fiber optic memasang kembali Terminasi ulang kabel fiber instalasi kabel fiber optic optic bawah tanah Membongkar dan memasang kembali sambungan kabel fiber optic Menyambung ulang kabel fiber optic Melakukan terminasi ulang kabel fiber optic

Page 5 of 22

SUB KOMPETE NSI L.5. Menguasai keselamat an kerja jaringan akses fiber optik atas tanah

KRITERIA UNJUK KERJA Prosedur keselamatan dan kesehatan kerja ditetapkan sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku

LINGKUP BELAJAR Prosedur kerja, keselamatan dan kesehatan kerja pada pekerjaan operasi dan pemeliharaan jaringan akses fiber optic

MATERI POKOK PEMBELAJARAN SIKAP Penghayat an akan pentingny a keselamat an dan kesehatan kerja PENGETAHUAN Peraturan perundangundangan keselamatan kerja Norma, standard dan sistem keselamatan kerja Kesehatan kerja Peralatan keselamatan kerja Keselamatan kerja pada instalasi fiber optic KETERAMPILAN Menerapkan prosedur kerja, keselamatan dan kesehatan kerja Pertolongan kecelakaan kerja pada instalasi kabel fiber optic

Sedang Pembagian Jam Pembelajaran Kompetensi Mengoperasikan Jaringan Akses Fiber Optik Atas Tanah adalah sbb :

BIDANG KEAHLIAN

Teknik Telekomunikasi Teknik Jaringan Akses Pelanggan Mengoperasikan jaringan akses fiber optic atas tanah L
200 jam
PENGETAHUAN Konstruksi kabel Fiber optic Fiber optic Single mode Fiber optic Multi mode Karakteristik fiber optic Perangkat kirim Perangkat terima Photo dioda Dioda laser JAM 40 JAM

PROGRAM KEAHLIAN : KOMPETENSI KODE


JAM PEMBELAJARAN
SUB KOMPETENSI L.1. Menguasai Konstruksi Jaringan akses fiber optik atas tanah

: :
:

L.2. Menguasai penyambungan jaringan akses fiber optik atas tanah

Peralatan menyambung kabel fiber optik atas tanah Bahan menyambung kabel fiber optik atas tanah Urutan kerja menyambung kabel fiber optik atas tanah

50 JAM

Page 6 of 22

SUB KOMPETENSI L.3. Menguasai instalasi jaringan akses fiber optik atas tanah

PENGETAHUAN Perkembangan Fiber optic di dunia Perkembangan Fiber optic di dunia Keuntungan dan kerugian Fiber Optic Propagasi udara dalam medium Hukum pemantulan cahaya Hukum pembiasan cahaya Pemasangan kabel udara fiber optic Pemasangan optical distribution network (ODN) dan optical network unit (ONU) Konfigurasi sistem jaringan akses fiber optic Persyaratan teknis jaringan akses fiber optic Rancangan jaringan akses fiber optic Design jaringan akses fiber optic Teknologi dan power budget

JAM 50 JAM

L.4. Menguasai Pemeliharaan jaringan akses fiber optik atas tanah

Pemeliharaan kabel atas tanah jaringan akses fiber optic Pemeliharaan kabel bawah tanah jaringan akses fiber optic Pemeliharaan perangkat terminal kirim dan terima Pemeliharaan perangkat HFC Penggunaan OTDR untuk menentukan jenis gangguan Penggunaan OTDR untuk menentukan letak gangguan Penggunaan OTDR untuk menentukan redaman kabel Penggunaan OTDR untuk menentukan sambungan kabel Penggunaan OTDR untuk menentukan panjang kabel Pembongkaran dan pemasangan kembali instalasi kabel fiber optic atas tanah Pembongkaran dan pemasangan kembali instalasi kabel fiber optic bawah tanah Pembongkaran dan pemasangan kembali sambungan kabel fiber optic Penyambungan ulang kabel fiber optic Terminasi ulang kabel fiber optic

40 JAM

L.5. Menguasai keselamatan kerja jaringan akses fiber optik atas tanah

Peraturan perundang-undangan keselamatan kerja Norma, standard dan sistem keselamatan kerja Kesehatan kerja Peralatan keselamatan kerja Keselamatan kerja pada instalasi fiber optic

20 JAM

Page 7 of 22

A. Diagram pencapaian Kompetensi Menguasai Sistem Telekomunikasi


TINGKAT I TINGKAT II TINGKAT III

E A
3

F G

B H I C J K D L M

Keterangan :
A. B. C. D. E. F. G. H. I. J. K. L. M. N. O.

Menggambar Teknik Merakit Komponen Elektronika Analog Merakit Komponen Elektronika Digital Mengoperasikan Sistem Telekomunikasi Mengoperasikan Perangkat Telekomunikasi Konsumen Mengoperasikan Jaringan Akses Tembaga Atas Tanah Mengoperasikan Jaringan Akses Tembaga Bawah Tanah Mengoperasikan Sistem Duct Mengoperasikan IKR/G Mengoperasikan xDSL Membuat Perencanaan Dasar Jaringan Akses Mengoperasikan Jaringan Akses Fiber Optik Atas Tanah Mengoperasikan Jaringan Akses Fiber Optik Bawah Tanah Mengoperasikan Jaringan Akses Radio Tetap (Fixed Wireless Telephone) Mengoperasikan Jaringan Akses Radio Bergerak (GSM , CDMA)

Page 8 of 22

Bab II - Pemelajaran
KOMPETENSI KODE
JAM PEMBELAJARAN

: :
:

Mengoperasikan jaringan akses fiber optic atas tanah L


200 jam

A. Kriteria Unjuk Kerja Konstruksi Fiber optic berdasarkan manual book Penyambungan kabel fiber optic sesuai manual book Perkembangan Fiber Optic baik di dunia maupun di Indonesia dipelajari berdasarkan pada manual book yang berlaku Mempelajari teori Fisika Optic Perangkat terminal Fiber optic Pemasangan kabel Fiber optic sesuai manual book Menguasai dasar-dasar perencanaan sesuai dengan manual book yang telah ditetapkan Prosedur pemeliharaan diidentifikasi sesuai dengan prosedur yang berlaku pada buku user manual Prinsip kerja alat ukur OTDR dipelajari sesuai dengan buku user manual Pedoman menangani gangguan dipelajari sesuai dengan buku user manual Prosedur keselamatan dan kesehatan kerja ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

B. Lingkup Belajar Konstruksi dan Instalasi jaringan akses Fiber optic Penyambungan kabel fiber optic atas tanah

Perkembangan teknologi Fiber Optic di dunia dan Indonesia serta Teori Fisika Optic
Dasar-dasar Perencanaan Jaringan Akses Fiber Optic dan petunjuk pelaksanaan Identifikasi prosedur baku pemeliharaan jaringan akses fiber optic Peralatan OTDR dan buku pedoman prinsip kerja Sarana Instalasi jaringan akses fiber optic lengkap dengan data-data kabel dan pedoman penanganan gangguan

Page 9 of 22

Prosedur kerja, keselamatan dan kesehatan kerja pada pekerjaan operasi dan pemeliharaan jaringan akses fiber optic

C. Materi Pokok Pembelajaran - Sikap Kecermatan dalam memahami konstruksi dan instalasi Hati hati, cermat dan teliti dalam menyambung kabel fiber optik atas tanah Kecermatan dalam memahami perkembangan teknologi fiber optic dan teori fisika Optic Kecermatan dalam memahami dasar-dasar perencanan jaringan akses fiber optic dan petunjuk pelaksanaannya Kecermatan dalam menggunakan peralatan OTDR Kecermatan dalam menangani gangguan pada jaringan akses fiber optic Kecermatan dalam memahami prosedur pemeliharaan jaringan akses fiber optic Kecermatan dalam menggunakan peralatan OTDR Kecermatan dalam menangani gangguan pada jaringan akses fiber optic Kecermatan dalam memahami prosedur pemeliharaan jaringan akses fiber optic Penghayatan akan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja

- Pengetahuan Konstruksi kabel Fiber optic Fiber optic Single mode Fiber optic Multi mode Karakteristik fiber optic Perangkat kirim Perangkat terima Photo dioda Dioda laser Peralatan menyambung kabel fiber optik atas tanah Bahan menyambung kabel fiber optik atas tanah Urutan kerja menyambung kabel fiber optik atas tanah

Perkembangan Fiber optic di dunia Perkembangan Fiber optic di dunia Keuntungan dan kerugian Fiber Optic Propagasi udara dalam medium

Page 10 of 22

Hukum pemantulan cahaya Hukum pembiasan cahaya


Pemasangan kabel udara fiber optic

Pemasangan optical distribution network (ODN) dan optical network unit (ONU)
Konfigurasi sistem jaringan akses fiber optic Persyaratan teknis jaringan akses fiber optic Rancangan jaringan akses fiber optic Design jaringan akses fiber optic Teknologi dan power budget Pemeliharaan kabel atas tanah jaringan akses fiber optic Pemeliharaan kabel bawah tanah jaringan akses fiber optic Pemeliharaan perangkat terminal kirim dan terima Pemeliharaan perangkat HFC Penggunaan OTDR untuk menentukan jenis gangguan Penggunaan OTDR untuk menentukan letak gangguan Penggunaan OTDR untuk menentukan redaman kabel Penggunaan OTDR untuk menentukan sambungan kabel Penggunaan OTDR untuk menentukan panjang kabel Pembongkaran dan pemasangan kembali instalasi kabel fiber optic atas tanah Pembongkaran dan pemasangan kembali instalasi kabel fiber optic bawah tanah Pembongkaran dan pemasangan kembali sambungan kabel fiber optic Penyambungan ulang kabel fiber optic Terminasi ulang kabel fiber optic Peraturan perundang-undangan keselamatan kerja Norma, standard dan sistem keselamatan kerja Kesehatan kerja Peralatan keselamatan kerja Keselamatan kerja pada instalasi fiber optic

- Ketrampilan Membuat konstruksi kabel fiber optik Penyambungan kabel fiber optik atas tanah Membaca blok / gambar sirkit pesawat GSM Menguasai dasar propagasi cahaya dalam medium Menguasai hukum Pemantulan cahaya

Page 11 of 22

Menguasai hukum Pembiasan cahaya Memasang kebel udara Fiber Optic

Menerapkan pemeliharaan kabel atas tanah jaringan akses fiber optic Menerapkan pemeliharaan kabel bawah tanah jaringan akses fiber optic Menerapkan pemeliharaan terminal kirim dan terima Menerapkan pemeliharaan perangkat HFC
Menggunakan alat ukur untuk: Menentukan jenis gangguan Menentukan letak gangguan Menentukan redaman kabel Menentukan sambungan kabel

Menentukan panjang kabel


Membongkar dan memasang kembali instalasi kabel fiber optic atas tanah Membongkar dan memasang kembali instalasi kabel fiber optic bawah tanah Membongkar dan memasang kembali sambungan kabel fiber optic Menyambung ulang kabel fiber optic

Melakukan terminasi ulang kabel fiber optic


Menerapkan prosedur kerja, keselamatan dan kesehatan kerja Pertolongan kecelakaan kerja pada instalasi kabel fiber optic

URAIAN MATERI

Page 12 of 22

PENYAMBUNGAN KABEL FIBER OPTIK

Penyambungan kabel serat optik terdapat dua cara yaitu : Mekanik Pemanasan

Peralatan : No A. Nama Peralatan Khusus 1. Lupsheat Cutter 2. Fibre Stripper 3. Fibre Cleaver 4. Adaptor & Torque Wrench 5. Fusion Splicer 6. Tensioning member 7. Re-opening tool B. Umum Gergaji Cutter Obeng Memotong kabel Mengupas isolasi Mengencangkan mof Mengupas kulit kabel Mengupas coating Memotong serat optik Mengencangkan Pemanasan/peleburan Mengencangkan mof Membuka tutup sambungan Fungsi

Material Penyambungan Serat Optik : Kabel serat optik Alkohol kadar minimal 95 % Tissue Sleve/conector Penyambung Kabel Optik Main sleve atas/bawah Clamp Clamping bar atas/bawah Fiber sheet

Page 13 of 22

Tension member clamp Busing with bounding wire Sealing type Sealing cord Tissu Sarung tangan Pita ukur PVC tape

B. PENGOPERASIAN FUSION SPLICER (SUMITOMO TYPE 35 SE) Digunakan untuk menyambungkan serat optik (selubung luar 80 sampai dengan 150 m). Pengoperasian menggunakan catuan 85 sampai dengan 265 Volt AC atau 12 Volt DC Yang perlu diperhatikan dalam pengoperasian alat penyambungan adalah : Jangan menyentuh elektroda karena mempunyai tegangan 6000 Volt. Pasang ground ke main body selama alat digunakan Peralatan dalam keadaan kering Jangan memberi minyak pada bagian apa saja dari alat tersebut Hindari dari debu dan kotoran Jangan menggunakan gas freon karena dapat menimbulkan gas berbahaya pada

saat discharge Jangan menggunakan generator tanpa pengatur tegangan

Page 14 of 22

Fusion Splacer terdiri dari 2 bagian atau panel yaitu : Panel bagian atas

ZL SELECT NEXT 1 FOCUS UP FOCUS DOWN


MSX

ZR 2
MSY

VY 3
MRR

VX SET 4
CLR

RESET 5 6 7 8

FILED CHANGE

ARC

HEATER SET

KEYBOARD SWITCH

Gambar. 3.1. Panel Bagian Atas

Panel Bagian Samping Kanan

DC 12V OUT

8A VIDEO OUT AC OFF DC


AC PROTECTOR DC

DC IN12 V

GND

POWER SWITCH

AC - IN 3A

RS-232-C

Gambar. 3.2. Panel bagian samping kanan


Page 15 of 22

Fungsi dan bagian dari Fusion Splacer Sumitomo : Panel Bagian Atas 1. SET 2. RESET 3. HEATER SET : switch awal untuk operasi otomatis : switch untuk mengembalikan ke posisi awal atau membatalkan : untuk mengoperasikan Heater (pemanas selongsong) dan

dilengkapi lampu indikator 4. SELECT : memilih/mengaktifkan item pada menu 5. NEXT pada menu 6. FOKUS UP/DOWN 7. ARC : untuk memindahkan fokus naik/turun : untuk menentukan langkah selanjutnya sesuai dengan yang ada

: untuk mengaktifkan peleburan ulang

8. FIELD CHANGE : mengganti layar X Y atau Y X 9. KEY SWITCH untuk setiap mode : untuk operasi manual dari pemilihan fungsi memilih parameter

Panel Bagian Samping Kanan 1. AC IN 2. DC IN : Terminal untuk menyambungkan peralatan dengan catuan AC : terminal untuk menyambungkan alat dengan catuan DC

3. AC PROTECTOR : untuk memutuskan circuit pada saat reset ditekan 4. DC PROTECTOR : untuk memutuskan circuit pada saat reset ditekan 5. RS 232 C : terminal untuk menyambungkan alat dengan PC seri telekomunikasi 6. POWER SWITCH 7. GND : untuk mematikan alat, AC Power ON dan DC

: terminal untuk menyambungkan alat dengan grounding : untuk menyambungkan alat dengan TV monitor, Video atau

8. VIDEO OUT Video printer

9. DC12 VOLT OUT diperlukan

: output 12 V DC untuk mencatu lengkapan lain bila

Page 16 of 22

PROSES PENYAMBUNGAN 1. Penyambungan serat Pengupasan kabel dengan panjang serat 2 m

2m

Pengupasan selubung serat dengan Fiber Stripper

V GROVE

4 cm

2.

Bersihkan ujung serat dengan tissu yang dibasahi alkohol/bisa juga mengggunakan colognet tissu. Potong ujung serat dengan Fiber Cleaver dengan disisakan 1,5 cm 2 cm Pengecekan potongan serat optik pada splicing machine Penyambungan serat optik dengan peleburan (Fusion Splacer)

Penyambungan kabel optik Kupas PE luar kabel sepanjang 1m dengan Lupsheet Cutter Belah PE dalam menjadi 2 bagian dengan kedalaman 4 cm Masukkan Bousing with Boundering wire ke dalam belahan PE Pasang kedua klem hingga menjepit bousing dan kencangkan dengan kunci sock Amplas kulit kabel dan bersihkan dengan tissu basah sesuai ukuran Pasang sealing tape pertama pada bagian yang sudah diamplas

Page 17 of 22

Pasang Rubber end block menutup sealing tape pertama. Pasang sealing tape 2 pada bagian atas Rubber end block lalu ikat dengan stainless steel Potong spacer/slotted 45 mm dan strength member 75 cm Pasang tension member clamp pada strength member Pasang penyangga tray pada kedua ujung kabel Penyambungan serat dan pemanasan sleeve Pengaturan fiber pada tray Tutup dengan fiber cover dan pasang clamping bar bagian atas Pasang bounding wire dan kencangkan semua baut Tutup sambungan dengan clousure / main sleeve C. METODA TERMINASI KABEL OPTIK Terminasi kabel serat optik dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu : Cable Termination Frame (CTF) Cable Termination Box (CTB) Terminasi kabel optik secara langsung

Penjelasan : Cable Termination Frame (CTF) Adalah cara terminasi kabel serat optik dengan menggunakan End Closure, pig tail dan konektor. Sambungan serat optik dengan pig tail disimpan didalam end closure. Bila konektor yang terpasang didalam kabinet adalah 96 buah, maka jumlah sambungan serat optik juga 96 buah. Metoda terminasi CTF mempunyai kapasitas besar, tetapi harganya lebih mahal dibandingkan dengan cara terminasi yang lainnya. Terminasi model CTF terlihat pada gambar 3.3

Cable Termination Box (CTB)

Page 18 of 22

Adalah cara terminasi kabel serat optik dengan menggunakan pig tail dan konektor ( tanpa menggunakan end closure ). Dengan demikian terminasi CTB lebih murah dibandingkan dengan terminasi CTF. Metoda ini sambungan serat optik dengan pig tail disimpan didalam box atau kabinet dimana didalamnya juga terpasang konektor-konektor.

Metoda terminasi ini mempunyai kapasitas yang lebih kecil dibandingkan dengan terminasi CTF. Terminasi model CTB diperlihatkan pada gambar 14.

Terminasi kabel optik secara langsung Adalah cara terminasi kabel serat optik dengan menggunakan konektor (tanpa menggunakan pig tail dan end closure). Dengan demikian dari segi ekonomis, terminasi ini adalah termurah dibandingkan dengan terminasi model lain.. Dalam metoda ini kualitas asembling konektor pada setiap serat optik harus memenuhi standar loss konektor yaitu 0,5dB. Sehingga diperlukan pengalaman didalam asembling konektor, karena sangat sulit mencapai nilai standar loss konektor tersebut.
rak kabel fiber optik (pig tail) ruang equipment splicing CTB cabinet pig tail pannel cable snaft

Kantor telepon

MH Cable vault

Duct scaning

Gambar.3.3. Cable Termination Frame (CTF)


Page 19 of 22

Prosedur Terminasi Kabel Optik Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pekerjaan terminasi kabel optik : Penangan kabel optik pada saat membuat lengkungan tidak boleh melebihi bending radius kabel yang diijinkan. Jaga kebersihan adaptor dan konektor dari debu dan kotoran Hati-hati jangan mengganggu kabel dan peralatan transmisi yang sedang beroperasi.

Prosedur Pekerjaan Terminasi


Persiapan

Pemasangan kabel optik di dalam ruang sentral transmisi Merakit kabinet CTF

Menyambung serat optik dengan pig tail

Perapian

Gambar..3.4. Diagram prosedur Pekerjaan terminasi

Page 20 of 22

Penjelasan : 1. Persiapan Supervisor dan staf memastikan rencana kerja pada hari itu. Supervisor dan staf mendiskusikan faktor keselamatan kerja pada pelaksanaan konstruksi dan cara mencegah bahaya yang mungkin terjadi. Memasang kabel optik diruang sentral transmisi.

Pekerjaan instalasi kabel optik diruang transmisi meliputi : Penarikan kabel dari cable chamber ke ruang transmisi. Instalasi kabel pada rak kabel di ruang transmisi Untuk menghindari kabel dari kerusakan, bending radius diposisi sudut harus diperhatikan 2. Merakit cabinet (CTB) Pekerjaan merakit kabineet harus mengikuti buku petunjuk yang dikeluarkan oleh pabrik. Merakit cabinet terdiri dari : Pemasangan braket Pemasangan cabinet Pemasangan coupling/adapter

3. Menyambung serat optik dengan pig tail Bila penyambungan menggunakan alat sambung fusion splicer maka fiber holder berukuran 250 m digunakan untuk memegang serat, sedangkan fiber holder berukuran 900 m digunakan untuk memegang pig tail. Setelah penyambungan selesai, titik sambung harus dilindungi dan dipasang selongsong sambungan (sleve), kemudian sleve diletakkan didalam tray dan disimpan didalam cabinet (CTB). 4. Pig tail dibuat slack dan disimpan didalam CTB Menghubungkan ujung konektor pigtail dengan konektor yang terpasang pad adaptor, pastikan bahwa adaptor dan konektor dalam kondisi bersih. 5. Perapihan Periksa bending radius kabel dan bending serat optik

Page 21 of 22

Pembersihan adaptor dan konektor, gunakan gas duster serta tissu yang dibasahi dengan alkohol Pemasangan label, setiap label yang dipasang di Cabinet (CTB) harus menunjukkan nama kabel, jumlah serat, nama rute kabel dan sebagainya.

D. PENGETESAN DAN PENCATATAN Pengetesan Tujuan Pengetesan : Untuk mengukur mutu optik kabel setelah diinstalasi, meliputi : Mengukur redaman serat Mengukur redaman sambungan Mengetahui apakah ada serat yang rusak atau putus Anggaran daya saluran

Cara Pengetesan Pengetesan dilaksanakan pada setiap span kabel optik yang dipasang dan dimulai dari ujung terminal/sentral secara berurutan ke arah ujung serat lainnya Agar pengetesan tersebut dapat dilakukan secara berurutan maka penyambungan kabel harus dilakukan dalam urutan yang sama dengan pengetesan Alat Pengetesan OTDR (Optical Time Domain Reflectometer) untuk pengetesan saluran. Besar redaman dan fisik serat Power Meter untuk menghitung anggaran daya saluran

Pencatatan Bertujuan untuk mengadministrasikan : Letak dan nomor manhole atau tiang Letak dan nomor SSK Jumlah dan panjang kabel serat, jumlah serat pada tiap kabel Hasil pengetesan

Page 22 of 22

You might also like