Professional Documents
Culture Documents
Diversitas fitoplankton
Pigmen adalah senyawa kimiawi yang mampu menyerap panjang gelombang tertentu dari cahaya tampak dan mencerminkan warna seperti yang tampak pada mata kita. Jenis pigmen yang terkandung dalam fitoplankton bermacam-macam, untuk mengoptimalkan penyerapan sinar matahari yang sampai di perairan
Bacillariophyceae Dinophyceae Cyanophyceae Lainnya: - Chrysophyceae kelas Raphidophiceae - Chrysophyceae, kelas Dictyophyceae - Prymnesiophyceae - Chryptophyceae - Euglenophyceae - Chlorophyceae
Cara fitoplankton menyimpan energi (lemak, karbohidrat) Struktur dinding sel Ada/tidaknya flagel (alat gerak) Struktur flagel Pola mitosis (pembelahan selular) Ciri-ciri morfologis lain misalnya simetri dan ukuran sel
Hidup uniselular, namun sering ditemukan hidup berkoloni , ada pula yang berantai
Pigmennya berwarna kuning-coklat
Mengandung frustula yaitu organel membran yang tersusun dari dua bagian (valves/theca), yaitu epivalve dan hipovalve, mengandung silikat.
Berdasarkan struktur, pola, dan proses-proses yang terkandung dalam dinding selnya, diatom terbadi menjadi 2 yaitu pennate dan centric
Bacillariophyceae (Diatoms)
Pennate Centric
memanjang Simetris bilateral Tercatat terdapat 800 species yang telah diidentifikasi
Berbentuk bundar Simetris radial Jumlahnya lebih banyak, mencapai 1000 species
Dinophyceae (dinoflagellata)
Berdasarkan dinding selnya dapat dibedakan menjadi dua yaitu thecate dan non-thecate
Bentuknya irregular
Lebih dari 80 species mampu menghasilkan cyste, 16 diantaranya dapat menyebabkan red tides, 7 diantaranya bersifat toksik)
Berdasarkan cystenya, ada dua macam yaitu temporer, dan istirahat permanen (mengendap di sedimen 6 pekan-5 bulan tgt species)
Sifat-sifatnya
Banyak species melakukan migrasi diurnal ( ke atas dan ke bawah permukaan kolom air)
Siang hari di permukaan air Malam hari di bawah permukaan, hingga beberapa meter, untuk memperoleh nutrien yang lebih baik
Memiliki kemampuan yang luar biasa dalam beradaptasi dengan kondisi ekstrim, seperti keberadaan vakuola gas, akinetes (stadium istirahat), dan heterocyst (mampu menangkap nitrogen dari atmosfer) saat intrat di perairan kadarnya rendah. Bisa menghasilkan racun (6 genus yaitu: Anabaena, Micricystis, Amphizomenon, Nodularia, Trichodesmium, dan Lyngbya)