Professional Documents
Culture Documents
AS B E S
DISUSUN OLEH : CLARA OLIVIA ALVIONTINA IRUL TIWI AYU TRISNA 7011006 7011011
COVER
PENDAHULUAN
..................................................................................... 4
Pembagian Asbes Berdasarkan Panjang Serat 7 Tempat Terdapatnya Asbes 8 Pengolahan Asbes
.......................................................................
..................................................................................... 8 .............................................................
..................................................................................... 10
Efek Samping Asbes ..................................................................................... 10 Uandang Undang mengenai Asbes 12 Bahan Bangunan Pengganti Asbes 13 Cara mengurangi efek negatif dari Asbes .................................................. 14 ......................................................... .........................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Sekitar tahun 80-an bahan asbes biasanya sangat akrab digunakan sebagai penutup atap dan plafon rumah. Selain harga dan pemasangannya mudah karena asbes memiliki bobot yang ringan. Asbes dapat digolongkan menjadi dua bagian. Pertama golongan serpentine yaitu krisotil yang merupakan hidroksida magnesium silikat dan golongan kedua amphibole dari mineral-mineral pembentuk batuan, termasuk : actinolite, amosite (asbes coklat, cummingtonite, grunnerite), anthophyllite, chrysotile (asbes putih), crocidolite (asbes biru) dan tremolit. Asbes merupakan bijih mineral alami. Asbes banyak digunakan karena sifatnya yang tahan panas. Khususnya digunakan pada bangunan agar bangunan tidak mudah terbakar. Asbes digunakan sebagai bahan pelindung rangka besi, dicampur dengan bahan bangunan lain untuk atap atau tembok. Bahan yang terbuat dari asbes untuk
bangunan sering kita jumpai yaitu asbes gelombang (digunakan untuk atap), asbes plat (digunakan untuk plafon atau partisi). Asbes memiliki sifat tahan asam, relatif sukar larut, daya regang tinggi, serat asbes bersifat tahan panas dapat mencapai 800 C, fleksibel, tidak menguap, mampu meredam suara, tidak mudah dihancurkan di alam. Biasanya asbes digunakan untuk mobil, kompor, atap rumah, plafon, pelapis dan kabel listrik panas. Asbes sering juga digunakan pada isolating pipa pemanas dan juga untuk panel akustik karena sifatnya yang kedap air dan kedap suara. (Abraham JL, 1994; WHO, 1995). Serat-serat asbes mudah sekali terlepas dari ikatannya dan membentuk seratserat mikroskopis jika terhisap, asbes mengandung debu yang dapat dihirup oleh manusia dan debu-debu asbes ini merupakan partikel yang beterbangan di udara dan debu asbes ini dengan ukuran diameter kurang dari 3 m dengan panjang 3 kali diameter akan dapat mudah terhirup. Debu asbes akan merusak DNA dari sel lubang paru (mesothelium) serat asbes mengendap atau menusuk sel paru-paru tidak bisa diurai dan dikeluarkan lagi oleh tubuh akibatnya kontrol pertumbuhan sel terganggu sehingga menyebabkan penebalan atau pembengkakan pleura (selaput yang melapisi paru-paru) dan dikenal dengan penyakit Asbestosis (Roggli VL, 1994). Bahan asbes ini di beberapa negara sudah dilarang penggunaannya seperti di China, Amerika Serikat, Columbia dan negara-negara maju lainnya. Hal ini disebabkan karena bahan ini dapat menyebabkan resiko penyakit kanker bagi para pekerja dan pemakainya (Jacko, 2003).
BAB II
ISI
1.
Bahan Baku
Asbes adalah istilah pasar untuk bermacam-macam mineral yang dapat dipisah-pisahkan hingga menjadi serabut yang fleksibel. Berdasarkan komposisi mineralnya, asbes dapat digolongkan menjadi dua bagian. Golongan serpentin, yaitu mineral krisotil yang merupakan hidroksida magnesium silikat dengan komposisi Mg6(OH)6(Si4O11) H2O, dan Golongan amfibol, yaitu mineral krosidolit, antofilit, amosit, aktinolit dan tremolit. Walaupun sudah jelas mineral asbes terdiri dari silikat-silikat kompleks, tetapi dalam menulis komposisi mineral asbes terdapat perbedaan. Semula dianggap bahwa silikatnya terdiri dari molekul Si11O12. Akan tetapi berdasarkan hasil
penyelidikan sinar-X, sebenarnya silikat-silikat itu terdiri dari molekul-molekul Si4O11. Yang banyak digunakan dalam industri adalah asbes jenis krisotil. Perbedaan dalam serat asbes selain karena panjang seratnya berlainan, juga karena sifatnya yang berbeda. Satu jenis serat asbes pada umumnya dapat dimanfaatkan untuk beberapa penggunaan yaitu dari serat yang berukuran panjang hingga yang halus. Pembagian atas dasar dapat atau tidaknya serat asbes dipintal ialah : 1. Serat asbes yang dipintal, digunakan untuk :
Kopling, tirai dan layar, gasket, sarung tangan, kantong-kantong asbes, pelapis ketel uap, pelapis dinding, pakaian pemadam kebakaran, pelapis rem, ban mobil, bahan tekstil asbes, dan lain-lain.
Alat pemadam api, benang asbes, pita, tali, alat penyambung pipa uap, alat listrik, alat kimia, gasket keperluan laboratorium, dan pelilit kawat listrik.
2.
Semen asbes untuk pelapis tanur dan ketel serta pipanya, dinding, lantai, alat-alat kimia dan listrik. Kertas asbes untuk lantai dan atap, penutup pipa isolator-isolator panas dan listrik. Dinding-dinding asbes untuk rumah dan pabrik, macam-macam isolasi, gasket, ketel, dan tanur. Macam-macam bahan campuran lain yang menggunakan asbes sangat halus dan kebanyakan asbes sebagai bubur. Asbes Amfibol mengandung mineral : Crocidolite (Na2Fe5((OH)Si4O11)2,
Amosite (Mg, Fe) (OH) Si4O11)2 yang terbentuk karena proses metamorfosa kontak dari sedimen silika besi, Anthophylite (MgFe)7 ((OH)Si4O11)2 yang terbentuk dalam proses lensa amphobole dan berasal dari mineral serpentine ultrabasa dengan komposisi dunite, Tremolite (Ca2(Mg, Fe)5((OH)Si4O11)2 ditemukan dalam batuan beku tipe epimagnetik dapat juga dalam batu gamping kristalin dan dolomit
termetamorf, dan Actinolite(Ca2(Mg,Fe)5(OH)Si4O11)2 yang terbentuk dalam temperatur relatif rendah dalam kristal skist, dalam batuan beku karena metamorfisme, hidrothermal. Asbes jenis Amfibol yang biasa digunakan sebagai bahan serat tekstil adalah dari jenis varitas krosidolit. Hal ini berhubungan dengan daya pintalnya yang sesuai dengan kebutuhan industri tekstil. Asbes Serpentin mengandung mineral chrysotile dan antagonit yang merupakan hidroksida magnesium silikat dengan komposisi Mg6(OH)6(Si4O11) H2O atau (Mg6(OH)4Si3O8), terbentuk sebagai Galian ubahan hydrothermal (alterasi) dr batuan ultrabasa yang kaya magnesia (peridotite, dunite). Hanya sedikit yang terjadi karena pelapukan batu gamping magnesia (dolomit). Asbes dapat juga terjadi karena perubahan bentuk dan proses transformasi dari batu karang. Batu ini termasuk olivin yang disebut peridotite, tersusun dari besi magnesium dan silikat yang mengalami temperatur dan tekanan.
B. Sifat Asbes
1. Mikroskopi Dibawah mikroskop serat nampak bergelombang lurus, permukaan serat tidak kasar kalau dipintal akan selip. 2. Sifat fisik Kekuatan serat asbes tergantung jenisnya, cara penambangan dan pengolahan. Asbes tahan panas pada suhu 10000C, titik leleh 1180-15000C. Asbes akan kehilangan berat bila air kristal dan karbondioksida menguap.
3. Sifat kimia :susunan serat dipengaruhi komponen kimia.
4. Diskripsi asbes - Warna : putih, kelabu, hijau - Sistem kristal : monoklin, fibruos - Kekerasan : 6 - Gores : putih - Kemagnetan : non
Crude No 1: panjang serat = inch (19mm) atau lebih - Crude No2 : panjang serat = 3/8 inch
1. Asbes serabut panjang: - Dipintal untuk benang, tali, kain asbes - Untuk tirai tahan api, baju tahan api - Isolasi listrik dan tahan panas - Belt conveyor - Pelapis kampas rem kendaraan - Kaos tangan, sumbu, kaos lampu 2. Asbes Serabut sedang: - Bahan campuran semen asbes - Membuat pipa-pipa, lembaran asbes, atap 3. Asbes Serabut pendek
- Bahan tuang tahan api
E. Tempat Terdapatnya Asbes Penambangan : terbuka dan bwh tnh - Kebumen, gresik, tuban
F. Pengolahan Asbes
1. Dilakukan penggilingan untuk memisahkan antara serat dengan gumpalan. (basah atau
kering).
2. Penggilingan secara kering:
- Diremuk dengan jaw crusher/hammer crusher sampai ukuran 150 mm, kemudian dilakukan hand sorting. - Diayak dengan vibrating grizzly, lebar spasi 50 mm. Oversize diremuk lagi dengan setting 50 mm, produknya digabung dengan undersize dan dikeringkan dengan suhu 90-540 C selama 1-10 mnt.
1. Cara menekan (Jepitlah lembaran dengan papan penggaris, kemudian tekanlah bagian yang bebas ke bawah setelah di basahi dengan air seperlunya).
2. Pisau (berilah tanda yang jelas dan tepat pada tepi lembaran yang akan
dipotong, letakkanlah penggaris diatas lembaran yang telah diberi tanda dan dibasahi air seperlunya, kemudian garislah dengan pisau dengan sedikit ditekan dan berulang ulang sampai membekas sedalam tebal, tariklah lembaran yang bebas ke atas atau ke bawah sampai patah. 3. Dan pemotongan dengan geraji (beri tanda yang jelas bagian yang akan dipotong, letakkan lembaran pada bidang yang datar, gergaji dengan posisi tegak lurus setelah dibasahi air).
G. Keuntungan Asbes
1. Bahannya ringan sehingga tidak membutuhkan konstruksi gording yang khusus.
2. Tidak mudah rusak atau jebol. 3. Pemasangannya mudah. 4. Mudah diprbaiki jika terjadi kerusakan.
5. Mudah didapat.
6. Rumah menjadi lebih terasa sejuk karena sifat asbes yang tidak menyerap panas
(dari matahari).
7. Tentunya juga harganya yang cenderung lebih murah dibandingkan bahan
10
Mengapa asbes termasuk dalam kategori bahan yang sangat berbahaya, karena asbes yang kita kenal terdiri dari serat-serat yang berukuran sangat kecil, kira kira lebih tipis dari 1/700 rambut kita, serat-serat ini tidak menguap diudara dan tidak terlarut didalam air, jika terhirup oleh paru-paru akan menetap disana dan bisa menyebabkan berbagi macam penyakit. Asbes dapat membahayakan tubuh kita jika ada bagian yang rusak, sehingga serat seratnya bisa lepas, ini menjadi bebrbahaya karena sulit untuk mendeteksi bagai manakah yang dikatakan rusak, dan terkadang kita tidak sadar kalau asbes yang kita gunakan sudah rusak. Kondis lain yang sangat beresiko adalah saat membangun, menghancurkan atau merenovasi bangunan, ketika Asbes dipotong atau diperbaiki. Ketika di potong akan mengeluarkan serpihan-serpihan yang berupa serbuk, yang sangat berbahaya bagi paru-paru kita. Asbes terlihat padat karena proses penguapan, panas, dingin, hujan dan perubahan lainnya yang tak disadari pada atap asbes itulah yang menguraikan partikel padat asbes itu terurai menjadi partikel yang jauh lebih kecil seperti debu. Dan itu akan terikut terhirup saat penghuni rumah bernafas. Dan akhirnya menumpuk di bagian paru-paru kita. Peringatan maupun regulasi tentang bahaya asbes umumnya sudah diketahui oleh para engineer, kontraktor, arsitek, maupun semua yang pernah terlibat dalam proyek konstruksi. Sayangnya, banyak masyarakat awam yang belum mengenal betul (bahkan ada yang sama sekali tidak tahu) bahaya penggunaan asbes. Di toko bahan bangunan, asbes juga masih dijual dengan bebas. Dengan kata lain, tidak sulit kalau kita ingin membeli asbes dan menggunakannya sebagai bahan bangunan. Beberapa penyakit yang dapat muncul karena pengaruh asbes antara lain :
1. Asbestosis
11
Debu asbes juga dapat menyebabkan iritasi pada jaringan dan selubung paru-paru. Akibat iritasi, akan terbentuk jaringan parut yang kaku. Jaringan ini perlahan-lahan akan meluas dan menebal sehingga paru-paru tidak bisa lagi mengembang dan mengempis seperti layaknya paru-paru normal. Keadaan ini akan menimbulkan berbagai macam gejala seperti sulit bernapas, napas pendek, batuk, dan nyeri dada. Selain itu, aliran darah paru-paru juga akan terhambat, memaksa jantung untuk bekerja lebih keras. Lama kelamaan, jantung akan membesar. Timbulnya jaringan parut di paru-paru akibat debu asbes disebut asbestosis.
2. Mesothelioma
Adalah sejenis kanker atau tumor ganas yang menyerang selaput pada perut dan membrane paru - paru, Debu asbes yang telah masuk ke paru-paru, akan bergerak hingga sampai pada selubung paru-paru. Di sini, debu asbes akan merusak DNA dari sel selubung paru (mesothelium), akibatnya kontrol pertumbuhan sel terganggu. Sel yang telah menjadi abnormal akan membelah tak terkendali, kemudian berekspansi dan merusak jaringan di sekitarnya. yang selain mengenai orang yang bekerja pada lingkungan dengan konsentrasi asbes tinggi bisa juga menyerang keluarga yang tinggal serumah dengan orang yang terkena atau yang tinggal di dekat sumber pencemaran asbes.
3. Kanker paru-paru
Dapat muncul apabila seseorang terus menerus bekerja dalam lingkungan yang terkontaminasi asbes. Para perokok cenderung lebih beresiko dibandingkan yang bukan perokok apabila menghisap debu asbes. Mekanisme timbulnya kanker paru-paru akibat debu asbes hampir sama dengan kanker mesothelioma. Bedanya, yang terkena adalah dinding saluran napas (bronchiolus). Awalnya kerusakan hanya terbatas pada paru-paru, kemudian pada stadium lanjut dapat bermetastasis ke organ tubuh lainnya. Di Negara Negara maju, asbes putih digolongkan sebagai karsinogen ( bahan penyebab kanker). Asbes yang dihirup bisa menyebabkan "kanker" 20 hingga 30 tahun kemudian.
12
Karena bahayanya ini, beberapa negara mengatur regulasi khusus tentang penggunaan asbes sebagai bahan bangunan. Bahkan, The European Union melarang pemakaian semua jenis asbes, termasuk ekstraksi, pembuatan, hingga pengolahan produk asbes. Negara-negara maju membuat undang-undang tentang penggunaan asbes, misalnya Australia, Brazil, Kanada dan banyak negara lainnya.
mengandung asbes? Apa sebenarnya asbes itu? Asbes merupakan jenis serat mineral silika dan termasuk dalam golongan serpentine (krisotil yang merupakan hidroksida magnesium silikat dengan komposisi Mg6(OH)6(Si4O11) H2O), dan amphibole dari mineral-mineral pembentuk batuan, termasuk: actinolite, amosite (asbes coklat, cummingtonite, grunnerite), anthophyllite, chrysotile (asbes putih), crocidolite (asbes biru), tremolite, atau campuran yang sekurang-kurangnya mengandung salah satu dari mineral-mineral tersebut. Asbes mengandung debu yang dapat dihirup oleh manusia dan debu-debu asbes ini merupakan partikel yang beterbangan di udara seperti yang sering kita lihat di lingkungan kerja, dan debu asbes ini dengan ukuran diameter kurang dari 3m (kirakira lebih tipis dari 1/700 rambut kita) dengan panjang 3 kali diameter akan dapat dengan mudah terhirup. Penelitian menunjukkan bahwa serbuk-serbuk asbestos jika dihirup oleh manusia bisa menyebabkan kanker paru-paru. Asbestos dijumpai pada atap gelombang dan juga eternit dari bahan asbes. Kerusakan fisik pada material yang mengandung asbestos akan menimbulkan debu asbes. Hal ini sangat berbahaya jika sampai terhirup dan masuk paru-paru. Kegiatan memasang, mematahkan, menggergaji, mengebor, dan menghancurkan bahan yang mengandung asbes dapat melepaskan partikel asbes ke udara. Hal seperti ini sering diabaikan dan kurang mendapat perhatian karena penyakit yang ditimbulkan oleh partikel asbes ini biasanya baru muncul dalam jangka waktu 10 30 tahun kemudian. Apabila sudah terlanjur menggunakan atap atau eternit berbahan asbes, resiko terjadinya kanker
13
paru-paru dapat dikurangi dengan cara mengecat bagian dalam asbes. Saat ini pasaran telah menyediakan bahan serupa yang tidak mengandung asbestos dan aman digunakan. Sejak saat itu diberlakukan "Undang-undang yang melarang pemakaian asbes saat mendirikan bangunan".
14
Ardex (serat sintetis, serat selulosa, zat aditif, semen, dan air) Seng Eternit (serat sintetis, serat selulosa, zat additif, semen, dan air)
L. Harga Asbes
150105 (per lembar gelombang kecil) Rp 40.000 180105 (per lembar gelombang kecil) Rp 45.000 210105 (per lembar gelombang kecil) Rp 50.000 240105 (per lembar gelombang kecil) Rp 55.500 270105 (per lembar gelombang kecil) Rp 65.000 300105 (per lembar gelombang kecil) Rp 75.000
15
BAB III
PENUTUP
Asbes merupakan gabungan enam mineral silikat alam. Asbes biasa digunakan sebagai atap rumah karena memiliki beberapa keuntungan, diantaranya: 1. 2. 3. 4.
5.
Mudah didapatkan. Harganya murah. Bobotnya ringan. Pengerjaannya lebih mudah. Tahan terhadap panas, kedap suara, kedap air (cocok digunakan sebagai atap). Karena sifatnya yang cukup ampuh menghadapi berbagai kondisi, asbes bisa
digunakan juga sebagai isolator panas. Rumah beratap asbes pun akan terasa sejuk karena asbes memiliki sifat tidak menyerap panas, tidak kalah dengan genteng tanah liat. Ada 2 macam jenis asbes, yaitu asbes gelombang (biasanya untuk atap) dan asbes flat (bisa digunakan untuk plafond). Asbes tersusun dari fiber-fiber mineral alami. Namun kenyataannya, beberapa jenis fiber yang terkandung dalam asbes bisa membahayakan manusia. Asbes terdiri dari serat-serat yang sangat tipis, bahkan lebih tipis dari rambut manusia. Serat-serat ini bila
16
terhirup paru-paru tidak akan bisa dikeluarkan oleh tubuh. Serat ini akan menetap dengan tenang didalam paru-paru, dan secara perlahan akan memunculkan berbagai penyakit bagi manusia. Berbagai penyakit bisa timbul karena adanya fiber di dalam paru-paru, misalnya penyakit Asbestosis, Mesothelioma, hingga Kanker. Karena bahayanya ini, beberapa negara mengatur regulasi khusus tentang penggunaan asbes sebagai bahan bangunan. Bahkan, The European Union melarang pemakaian semua jenis asbes, termasuk ekstraksi, pembuatan, hingga pengolahan produk asbes. Negara-negara maju membuat undang-undang tentang penggunaan asbes, misalnya Australia, Brazil, Kanada dan banyak negara lainnya. Tips bagi yang ingin membangun rumah, utamakan kesehatan pengguna rumah. Gunakan material yang tidak berbahaya. Biasanya material yang sering membahayakan bagi kesehatan pemilik rumah adalah cat dan atap. Oleh karena itu, pilihlah yang berkualitas, pilih yang dipercaya banyak orang, pilih yang tidak membahayakan kesehatan. Karena, kesehatan jauh lebih mahal daripada harga material bangunan
17
DAFTAR PUSTAKA
Kanisus.
Gunawan, Rudy. 1994. Pengantar Ilmu Bangunan. Yogyakarta :
Kanisus.
18