You are on page 1of 14

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Alasan kami mengambil tema ini adalah untuk mengenal siapa diri kita dan apa saja yang ada di diri kita, serta untuk menambahkan rasa percaya diri kita untuk mengahadapi kehidupan masa kini dan yang akan datang karena yang kita ketahui di jaman sekarang banyak moral-moral bangsa yang hancur karena krisis kurang percaya diri seperti contohnya : saat anak kuliahan bergaul banyak yang meniru gaya-gaya metropolitan bahkan tatacara orang barat pun diikutinya. Dan karena alasan tadilah kami bermaksud untuk membawakan tema be your self yang artinya jadi diri sendiri dalam bahasa umumnya kkita mengenal siapa diri kita dan percaya akan kemampuan kita.

1.2 Rumusan Masalah Apakah mengenal diri sendiri itu penting? Mengapa kita harus mengenal diri kita sendiri? Dan bagaimana langkah-langkah dan manfaat mengenal diri sendiri?

1.3 Tujuan

1.4 Manfaat

BAB II BE YOUR SELF

A. Mengapa harus menjadi diri sendiri Kunci proses pengembangan diri adalah mengenal diri sendiri. Ini tidak hanya berlaku bagi keberhasilan di bidang karier, melainkan juga di berbagai bidang kehidupan lainnya, termasuk keluarga, sosial masyarakat, dan spiritual. Dengan mengenal diri sendiri, seseorang mengetahui apa yang mesti jadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakatbakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut. Dengan demikian ia lebih mampu menemukan makna dan kepenuhan dari hidupnya. Dengan kita mengenal diri kita sendiri maka kita bisa menjadi seseorang yang tampil apa adanya, tanpa harus mengikuti orang lain. Orang pun akan lebih mengenal kita dengan ciri khas yang kita miliki. Pastinya kita akan lebih enjoy, percaya diri, dan lebih nyaman untuk berekspresi dalam kehidupan tampil dengan ciri khas kita sendiri. Apapun ciri khas yang kita miliki, itu jangan membuat kita minder, bahkan kita harus bangga karena kita bisa membangun kepribadian diri kita sendiri tanpa harus mengikuti orang lain. Ambil saja nilai positifnya, apapun ciri khas kita asalkan itu tidak menimbulkan dampak yg negatif ya jalani saja. Tidak perlu meniru orang lain karena belum tentu sesuai dengan diri kita. Maka syukuri saja apa yang kita punya.

B. Mengenal diri sendiri Ada banyak metode mengenal diri. Salah satunya adalah dengan mengisi kuisioner. Apa pun bentuk metode yang dipilih, tuntutan dasarnya adalah seseorang harus jujur pada dirinya sendiri. Ambil contoh ringan, banyak orang tidak jujur saat mengisi kuisioner mengenai dirinya, terlebih lagi bila hasil kuisioner tersebut dinilai oleh pihak lain. Mereka mengira dengan menulis jawaban yang ideal, mereka akan mendapatkan hasil penilaian yang baik, padahal mereka sedang membohongi diri mereka sendiri, yang justru mengagalkan

proses pengembangan diri. Penyebab utamanya adalah karena banyak orang bersikap untuk memenuhi harapan orang lain. Ketidakjujuran dan ketidakmampuan untuk bersikap apa adanya membuat mereka tidak menjadi diri mereka sendiri. 1. Apakah anda jujur pada diri anda sendiri? Seringkali menjadi jujur pada diri sendiri terasa menyakitkan. Banyak orang merasa mandek dalam kariernya. Mereka menganggap orang lain dan lingkungan sebagai sumber kegagalan. Mereka mengingkari bahwa penyebabnya justru berasal dari dalam diri mereka sendiri. Di lain pihak, seringkali pula orang tidak mampu jujur pada diri sendiri karena salah dalam memahami keberhasilan yang sedang diraihnya. Banyak orang berhasil lalu mengira mampu melakukan apa saja. Mereka mengembangkan kedua belah lengannya lebar-lebar dan menyangka akan berhasil di semua hal. Mereka tak mau mengakui bahwa ada batas-batas yang tak mungkin dilalui. Jujur pada diri sendiri adalah bersedia untuk menerima segala sesuatu apa adanya. Mengenali diri sendiri adalah belajar untuk menilai dan memahami diri sendiri dengan pikiran jernih tanpa dibebani dengan prasangka, harapan, ketakutan dan perasaan-perasaan lain. 2. Apakah anda bersedia menjadi diri anda sendiri? Banyak orang mengaburkan arti menjadi diri sendiri dengan semaunya sendiri. Menjadi diri sendiri melalui proses mengenal diri adalah menumbuhkan pengendalian diri karena dalam mengembangkan dirinya seseorang harus senantiasa berjalan pada potensipotensi yang dianugerahkan padanya. Selain itu, banyak orang menjadi apa yang dikatakan orang lain dan menganggapnya itu sesuai dengan dirinya. Yang perlu disadari adalah bahwa setiap orang itu berbeda dan unik. Tak ada orang yang sama. Mereka dianugerahi kemampuan, potensi dan bakat yang berbeda-beda.Tugas manusia adalah menggunakan semua itu untuk kemajuan kehidupan ini. Tujuan mengenal diri untuk pengembangan karir adalah mengenal apa potensi-potensi, bakat-bakat, kemampuan dan ketrampilan yang ada pada diri agar bisa digunakan untuk kemajuan karir. Selain itu, mengenal diri akan menumbuhkan kesadaran dan pengendalian diri, suatu bentuk pengembangan emosi dan spiritual yang dibutuhkan untuk mengiringi langkah kemajuan karir. Berjalan di atas potensi dan bakat diri selalu berkaitan erat dengan kebahagiaan dan gairah hidup. Bila anda benar-benar mengerjakan sesuatu yang sesuai dengan potensi dan

bakat, anda akan menemukan kegembiraan dan energi yang luar biasa besar. Kegiatan di atas hanya selembar kegiatan alternatif untuk mengenal titik-titik potensi yang memicu kebahagiaan dalam diri (bila sekarang anda masih bisa merasakan gairah atas kegiatan anda di masa lalu, maka itu adalah gairah yang muncul dari potensi diri anda.) Tentu takkan cukup lima point kegiatan di atas untuk benar-benar mengenal diri, karena mengenal diri adalah proses yang terus berjalan bahkan hingga akhir hayat. Namun setidaknya, dengan sedikit demi sedikit menguak apa yang ada dalam diri, anda akan menemukan sesuatu hal aturan sederhana: bahwa hanya dengan menjadi diri sendirilah seseorang menemukan kebahagiaan sejatinya. Dan, pengembangan diri semestinya bertujuan untuk menemukan kebahagiaan diri yang sejati, bukan yang lain.

C. Berbangga Menjadi Diri Sendiri Budaya tiru-miniru sepertinya telah menjadi tren hidup masa kini. tidak sedikit orang yang tidak percaya diri dengan identitas mereka sendiri. Padahal ada pepatah mengatakan, Menjadi kepala ikan teri itu jauh lebih baik, ketimbang menjadi ekor ikan hiu. Sebesar apa pun ikan hiu, manakala kita harus menjadi ekor, berarti kita harus membeo akan apa saja yang dilakukan oleh si-ikan hiu tersebut. Sebaliknya, ketika kita menjadi kepala ikan teri, maka kita lah yang akan menentuka arah perjalanan hidup kita sendiri. Kita akan memilih dan memilah jalan hidup tanpa harus dihantui perasaan minder atau sebagainya terhadap apa yang datang dari luar. Sayangnya pesona besarnya ikan hiu, ternyata lebih menggiurkan sebagian masyarakat nigeri ini. Akibatnya, mereka selalu meniru apa saja yang datang dari luar diri mereka, tanpa harus berfikir panjang untuk menyaring terlebih dahulu, antara yang pantas ditiru dan yang ditinggalkan atau antara perkara primer dan skunder. Kasus merebaknya gaya hidup hidonisme adalah buah yang harus kita terima saat ini karena mala-praktek gaya hidup yang kita terapkan. Orang yang suka meniru-niru orang lain adalah cerminan orang yang tidak memiliki kepribadian tinggi. Dia mudah silau dengan apa yang dia temukan dari luar dirinya. Dia akan selalu terombang-ambing. Setiap muncul mode terbaru, maka setiap kali itu pula gaya

hidupnya berubah. Tidak ada konsistensi dalam dirinya. Tentu lah pribadi macam ini akan sulit menggapai kesuksesan. Sebab, salah satu rumus kesuksesan seseorang, dia harus menjaga kekonsistensiannya di dalam melakukan segala hal. Nabi sendiri telah menegaskan dengan keras, agar kaum muslimin terhindar dari kebiasaan macam ini. Tidak tanggung-tanggung, melalui sabdanya, beliau mengecam umat Islam yang memiliki pola hidup macam ini, dan menetapkan mereka sebagai bagian dari kaum yang mereka ikuti. Man tasyabbaha biqaumin fahuwa minhu. (Barang siapa yang menyerupai suatu kaum maka dia termasuk bagian dari kaum tersebut). Demikian lah penegasan Rosulullah. Selain itu, menetapkan diri sebagai objek penjajahan adalah beban lain yang harus ditanggung oleh orang yang doyan tiru-meniru ini. Penjajahan terjadi dikarenakan dia tidak bebas mengekspresikan kepribadiannya. Dia selalu khawatir, takut, galau kalau-kalau dia akan dihina, dicemooh dikarenakan tidak mengikuti tren yang tengah berkembang. Ketakutan macam ini lah yang menyebabkan dia menjadi santapan empuk penjajahan dalam versi lain. Anak-anak remaja kita malu jika tidak memiki pacar. Dia resah dengan gelar jomblo. Seolah-olah sebutan itu adalah aib dan mencemarkan nama baik keluarga. Padahal, identitas-identitas itu hanya tiruan dan turunan dari budaya pop Barat untuk menanamkan gaya hidup bebas. Selanjutnya, sudah tentu mereka yang mengalami hal ini tidak akan merasakan kesenangan, ketenangan, kenyamanan, kebebasan sejati, sebab kepuasan yang mereka rasakan hanya bersumber dari hawa nafsu yang menguasai mereka. Padahal, kepuasaan sejati itu ada di hati. Kita mengaku Muslim, tetapi tidak tahu sumber-sumber ilmu pengetahuan asli dari kandungan al-Quran. Kita bangga berbahasa Inggris, tetapi membaca Kitab Suci saja hanya terjemahan. Ada sebuah cerita menarik yang terdapat dalam kitab Qiraaatu Al-Rasyidah. Ceritanya, terdapat lah dua ekor keledai yang tengah melakukan perjalanan. Satu di antara keduanya membawa garam, dan satu yang lain membawa karang. Singkat cerita, di pertengahan jalan keduanya menjumpai telaga. Karena merasa haus, si-keledai yang memikul garam langsung masuk ke telaga guna minum. Dan ternyata bersamaan dengan itu, garam yang berada di punggungnya sedikit demi sedikit mencair, sehingga semakin ringan lah beban yang ia pikul. Menyaksikan fenomena tersebut, si-keledai yang membwa karang tanpa pikir panjang juga langsung menyebur pula ke dalam telaga.

Harapannya tentu untuk menghilangkan rasa haus yang tengah mengerogotinya, dan meringankan beban yang sedang yang dipikulnya. Namun apa yang terjadi kemudian? Bukannya tambah ringan, namun tambah beratlah bebannya tersebut, sebab karang yang dia bawa bukannya mencair, tapi justru penuh terisi air. Semoga kisah unik ini menjadi inspirator kita untuk menjadi diri sendiri. Lalu apa kiatnya untuk menuju ke sana? Syukur Syukur menjadi kata kunci untuk menjadi diri sendiri. Kita memang banyak kekurangan, tapi jangan sampai kekurangan tersebut menjadikan kita minder dalam menatap kehidupan. Syukuri segala apa yang ada di tanggan kita dan berusaha memaksimalkannya untuk menghasilkkan sesuatu yang terbaik. Jangan pernah kita silau dengan apa yang datang dari luar, karena baik bagi orang lain, belum tentu bagi kita, dan juga sebaliknya.

D. Cara Menjadi Diri Sendiri 1. Jadilah menjadi diri yang berbeda Sadarilah bahwa Anda berbeda dengan orang lain, baik secara fisik maupun psikis (kejiwaan). Setiap orang memiliki ciri khas dan karakter masing-masing. Hal ini menyiratkan bahwa di satu sisi Anda memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain tetapi di sisi lain Anda juga mempunyai kekurangan dibanding orang lain. Kesadaran seperti ini akan membantu Anda merasa aman dan nyaman dalam menerima kondisi Anda yang sesungguhnya. Anda tidak merasa risau dengan keberadaan orang lain. Dan hal ini akan membantu menumbuhkan rasa percaya diri Anda. 2. Kenalilah diri sendiri Secara fisik anda tentu telah mengenali diri Anda dengan baik. Misalnya berapa tinggi dan berat tubuh Anda, apa warna rambut dan kulit Anda, atau bagaimana bentuk mata Anda. Anda tentu juga mengetahui secara pasti tempat dan tanggal lahir Anda, dimana tempat tinggal Anda, dan apa pekerjaan Anda. Tetapi hal-hal fisik ini tidak cukup untuk mengenali diri sendiri. Anda dituntut untuk mengenali hal-hal yang bersifat non-fisik seperti bagaimana

sifat, watak, kebiasaan, dan kepribadian Anda. Dari hal-hal seperti inilah kualitas diri Anda terbentuk.

3. Jangan menyesali diri Setiap orang tak lepas dari kelemahan dan kekurangan. Namun jangan sekalipun menyesalinya. Tak perlu repot membandingkan kekurangan Anda dengan kelebihan orang lain. Toh disamping kekurangan, Anda juga punya potensi lain dan kelebihan. Dan jangan sampai Anda menempuh 'jalan pintas' untuk merubah diri Anda. Lebih baik gali kelebihan Anda untuk menutupi kekurangan Anda. 4. Evaluasi Diri Lakukan evaluasi terhadap diri sendiri untuk mencapai apa yang Anda inginkan. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan identifikasi terhadap berbagai hambatan maupun hal yang memperlancar kesuksesan Anda. Ini mencakup berbagai aspek baik fisik maupun non fisik. Misalnya bagaimana cara bicara dan berpakaian Anda, bagaimana sifat dan karakter Anda. Jika Anda merasakan kekurangan di satu sisi maka Anda harus berusaha membenahinya. Mintalah bantuan orang lain yang mengenal Anda untuk mengevaluasi diri. Jadi Anda akan mendapatkan penilaian obyektif tentang diri Anda dan hal ini bisa menjadi masukan berharga bagi pengembangan diri. 5. Hargai diri sendiri Berpikirlah positif tentang diri Anda. Sekalipun Anda punya kekurangan, Anda tidak boleh menilai buruk dan membenci diri sendiri. Jika Anda selaludibayang-bayangi kelemahan Anda, Anda akan kesulitan menerima dan menghargai diri sendiri. Maka Anda harus memulainya dari diri Anda. Jika Anda saja sudah tidak menghargai diri sendiri, bagaimana dengan orang lain?

6. Percaya diri Pede atau rasa percaya diri yang Anda miliki bisa menjadi modal dasar dalam menerima diri sendiri. Anda dapat menerima diri Anda sendiri dalam segala suasana dan kondisi apapun. Kepercayaan diri ini memudahkan Anda menjadi diri sendiri. Karena Anda memiliki kebanggaan yang bersifat pribadi terhadap diri. Tapi tentu saja Anda tidak bisa puas hanya dengan rasa pede. Lebih jauh, Anda juga harus terus menggali dan meningkatkan hal-hal meningkatkan rasa pede Anda. Terlepas dari hal-hal di atas, Anda harus didukung oleh sikap dan pemikiran yang realistis. Artinya Anda harus menyadari bahwa Anda tidak mungkin bisa menyamai orang lain, baik fisik, kepandaian, ataupun kesuksesannya. Anda yang dapat

juga bisa mencapai sukses namun bukan kesuksesan seperti yang orang lain capai. Ingatlah, apapun adanya diri Anda, Anda harus menerima dan menghargai diri sebagai pribadi dapat yang memiliki segala kekurangan Anda dan kelebihan. tanpa Yang

penting,

Anda

menggali

kelebihan

sendiri

mencontek

kelebihan orang lain. Dengan demikian, Anda akan menjadi pribadi yang kuat dan bersahaja. Dan sukses pun siap Anda gapai....! 7. Punya prinsip hidup Keyakinan mendalam yang menjadi acuan dalam kehidupan itulah prinsip. Nilai-nilai yang bisa diambil menjadi prinsip hidup bisa berasal dari agama, hukum maupun norma. Prinsip ini yang akan menjadi pedoman apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Jadi kita punya pegangan, tidak asal ikut-ikutan dan plin-plan dalam mengambil keputusan. Jika bertentangan dengan prinsip, jangan dilakukan. 8. Miliki cita-cita Orang yang punya cita-cita akan terarah hidupnya untuk mengejar apa yang dia impikan. Jika sesuatu hal bertentangan atau tidak sejalan dengan cita-cita, jangan dilakukan. Jadilah diri sendiri dengan miliki cita-cita yang jelas dan berasal dari keinginan kita sendiri. Bukan ikut-ikutan atau paksaan. 9. Bergaul dengan orang-orang yang positif

Siapa teman kita akan menjadi salah satu penentu keberhasilan hidup. Teman bisa membantu kita meraih cita tapi bisa juga merubah kita menjadi pribadi yang berbeda. Temanteman yang baik akan mendorong kita untuk menjadi diri sendiri. Menyemangati kita untuk meraih cita. 10. Ada figur yang diteladani Contohlah orang-orang terbaik di bidangnya. Jadikan mereka motivasi dan inspirasi untuk menjadi orang yang lebih baik. Meniru kebaikan orang lain sangat dianjurkan tapi jangan menjadi fotokopian penampilan seseorang. Seharusnya kita adalah paduan dari kebaikan figur-figur teladan yang kita jadikan acuan. Misalnya; saya ingin punya semangat belajar tinggi seperti Habibie, tulisan seindah Habiburahman El Shirazy, badan sehat dan bugar seperti Ade Rai.

Manfaat Penting Mengenal Kepribadian Diri Setiap orang memiliki jenis karakter kepribadian yang berbeda-beda. Setiap jenis karakter memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Ibarat buah. Kita tidak bisa menilai bahwa semangka itu lebih baik daripada melon, atau sebaliknya. Karena setiap buah memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh sebab itu, yang dapat anda lakukan adalah jadilah diri anda yang terbaik. Perbaiki kekurangan anda. Dan tingkatkan terus kelebihan-kelebihan karakter yang anda miliki. Adapun, manfaat mengenal kepribadian diri sendiri diantaranya adalah sebagai berikut : * Mengetahui kelebihan yang anda miliki, dan meningkatkannya * Mendeteksi kelemahan yang anda miliki dan memperbaikinya * Mengetahui potensi-potensi diri yang ada pada diri anda dan mengoptimalkannya untuk kesuksesan anda dalam karir dan kehidupan * Menyadarkan diri sendiri bahwa anda masih memiliki banyak kekurangan sehingga pantang untuk bersikap sombong dan merendahkan orang lain.

* Dapat mengetahui jenis pekerjaan apa yang paling cocok dengan kepribadian karakter anda, sehingga anda melakukan pekerjaan tersebut dengan bahagia. Bahagia karena pekerjaan tersebut cocok untuk anda. Dan bahagia karena mendapatkan imbalan sepadan terhadap apa yang anda kerjakan dengan sepenuh hati. * Dapat menempatkan diri dalam menjalin relasi dengan orang lain sehingga dapat membantu kesuksesan anda * Mengenal diri sendiri dapat membantu anda untuk berkompromi dengan diri sendiri dan orang lain dalam berbagai situasi. * Mengenal kepribadian (personality) diri dapat membantu anda menerima dengan ihlas segala kelebihan dan kekurangan diri sendiri, sekaligus menerima dan bertoleransi terhadap kelebihan dan kelemahan orang lain (suami/isteri, anak, rekan kerja, atasan, kakak, adik, atau siapapun juga).

TIPS Bangga Menjadi Dirimu Sendiri

Datalah Kelebihan Dirimu, pasti kamu akan menemukan, ternyata kamu memiliki bakat dan keahlian yang tidak dimiliki oleh orang lain.

Bersikaplah Tegas, sikap keras akan membantumu dalam mengekspresikan diri secara langsung dan jujur.

Belajarlah Mengatakan Hal-hal Yang Positif Pada Siri Sendiri, dengan demikian kamu akan lebih menghargai dirimu sendiri.

Bertanggungjawablah Terhadap Perilakumu, dengan begitu kamu akan merasa percaya diri dalam bertindak.

Teguhkan Dirimu Bahwa Kamu Sedang Menuju Kesuksesan, tetapkan sasaran yang sangat realistis untuk kamu wujudkan.

Hormatilah Pilihan dan Keputusan Dirimu Sendiri, berpegangteguhlah pada keyakinan yang kamu anggap benar. Kalau kamu tidak menghormati keputusanmu, apalagi orang lain.

Bantulah Orang Lain, setiap kali kamu membantu orang lain, kamu juga menolong dirimu sendiri.

Belajarlah Menyelesaikan Persoalanmu Sendiri, dengan begitu kamu akan semakin bijak dalam menghadapi persoalan apapun dan tidak sampai terjadi prustasi segala.

E. Tujuan Menjadi Diri Sendiri Setiap manusia diciptakan unik adanya dengan segala potensi atau talenta yang dimilikinya. Namun tak banyak yang dapat mengetahui dengan persis potensi apa yang dimilikinya. Tugas kita sebagai manusia adalah mengenali segala potensi yang diberikan Tuhan kepada kita dan menggunakannya dalam melaksanakan tugas hidup kita sehari-hari. Dalam kehidupan kita, kita dapat melihat sejumlah potensi itu dalam diri kita maupun dalam diri orang lain. Misalnya ada orang yang diberi kemampuan untuk menjadi seorang pemimpin yang memiliki kharisma dan kecakapan memimpin yang baik, ada juga seorang guru yang diberi kemampuan yang mampu mengelola kelas dan menyampaikan materi pelajarannya dengan baik, ada juga seorang siswa yang diberi kemampuan dalam memahami setiap pelajaran dengan baik, atau diri kita yang memiliki kemampuan untuk menenangkan dan membuat orang lain merasa nyaman manakala orang tersebut sedang sedih, dsb. Potensi yang dimiliki ini adalah kemampuan-kemampuan yang sudah ia atau kita miliki sejak dalam kandungan, namun baru akan berkembang seiring proses belajar dan pengalaman hidup kita sehari-hari. Lalu potensi apa yang aku miliki? Pertanyaan ini nampaknya gampanggampang sulit untuk dijawab. Sebab seringkali penilaian kita terhadap diri kita sendiri meleset atau melenceng dari apa yang sebenarnya ada pada diri kita. Oleh karena itu, ketenangan dan kesiapan mental yang baik diperlukan untuk dapat mengenali potensi diri kita dengan tepat. Pada dasarnya potensi atau talenta tiap-tiap orang itu berbeda-beda satu dengan yang lainnya, meskipun ada kemiripan. Salah satu upaya yang dapat kita lakukan adalah dengan refleksi diri, yaitu suatu kegiatan untuk melihat diri lebih dalam lagi dengan mengajukan sejumlah pertanyaan (lebih banyak lebih baik) kepada diri sendiri tentang diri kita sendiri dan dari pertanyaan itu

diharapkan kita menjawabnya secara jujur dan terbuka. Agar kegiatan ini dapat berjalan dengan efektif, maka kita perlu mengupayakan tempat atau lingkungan yang kondusif, yang dapat menghantarkan kita pada ketenangan/keheningan

dan keberfokusan pada diri. Selain dengan merefleksikan diri, potensi yang kita miliki juga dapat diketahui melalui serangkaian tes psikologi (bakat) dan kita juga bisa menanyakannya kepada orang-orang terdekat kita, kepada orangtua atau teman dekat kita, misalnya.

Dengan mengetahui potensi diri, kita akan merasa lebih percaya diri dalam melaksanakan setiap tugas dalam hidup kita. Kita juga dapat mengambil keputusan secara tepat menyangkut karier atau hidup kita. Selain itu, secara psikis pribadi kita juga akan merasa nyaman sebab kita mengerjakan sesuatu sesuai dengan potensi yang kita miliki. Tentunya ini akan berpengaruh dalam banyak hal dalam hidup kita, terlebih akan nampak dalam kinerja (produktifitas) dari apa yang kita buat atau lakukan atau hasilkan dalam hidup kita sehari-hari. Jadi, jelaslah bahwa memahami potensi diri itu sangatlah penting dan memang perlu diupayakan oleh setiap pribadi. Sebab dengan memahami dan mengetahui potensi atau talenta yang kita miliki itu, ia dapat membantu kita meningkatkan kinerja (produktifitas) kita lebih baik lagi dari tugas-tugas atau dari apa yang kita lakukan sehari-hari dalam hidup. Selain itu, potensi itu pulalah yang akan mengarahkan dan memotivasi kita untuk lebih meningkatkan produktifitas hidup kita sehari-hari. Namun, yang perlu dingat adalah potensi itu bukanlah sebuah produk atau barang yang sudah jadi. Potensi atau talenta yang dapat meningkatkan kinerja (produktifitas) hidup kita adalah hasil atau produk dari pengalaman belajar dan pengalaman hidup kita sehari-hari yang sudah kita refleksikan.

F. Akibat Tidak Mengenal Diri Sendiri

1. Orang menganggap kita tidak berharga. 2. Tidak bisa bersaing dengan orang banyak di masyarakat. 3. Cenderung berdiri dan akhirnya menjadi tidak berani bergaul dengan lingkungan. 4. Jalan hidupnya hanya mengikuti alur hidup orang lain. 5. Tidak bisa mandiri. 6. Tidak tahu kebutuhan diri sendiri.

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan Setelah kami membahas tentang be yourself kami menyimpulkan bahwa jangan pernah minder ataupun kurang percaya diri banggalah pada diri kita sendiri dan percayalah kalau kita itu hebat.

B. Saran Saran dari kami kepada para pembaca untuk jangan kurang percaya diri dan jangan pula terlalu percaya diri. Karena ada pepatah mengatakan di atas langit masih ada langit dan di bawah bumi masih ada bumi.

You might also like