You are on page 1of 29

Statistik Non Parametrik

Bony Wiem Lestari S2 Kebidanan Jawa Barat 2012

Latihan
Suatu penelitian dilakukan untuk mengukur efek obat X terhadap denyut nadi. Dilakukan pengumpulan data denyut nadi sebelum dan sesudah diberikan obat X pada 10 orang subjek. Hasil pencatatan denyut nadi terlampir. Apakah terdapat perbedaan bermakna pada denyut nadi sebelum dan sesudah pemberian obat X?

Individu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Sebelum 60 68 64 80 76 72 86 82 72 70

Sesudah 90 100 110 120 116 112 124 120 116 124

Latihan
1. Lakukan entri data pada SPSS 2. Rumuskan tujuan penelitian, hipotesis nol dan alternatif, data set, jenis observasi, jenis variabel dan uji statistik yang digunakan 3. Lakukan uji normalitas data, apakah data berdistribusi normal atau tidak? 4. Kesimpulan: Hipotesis nol ditolak atau tidak?

Latihan 1 (15 menit)


Suatu penelitian dilakukan untuk mengetahui perbedaan berat badan pada anak yang tinggal di pedesaan dan perkotaan. Diperoleh data dari 142 anak berusia 5 tahun dari pedesaan dan 171 anak berusia 5 tahun dari perkotaan. Selanjutnya dihitung rata-rata berat badan dari kelompok anak pedesaan dan anak perkotaan. Uji statistik apa yang dipilih?
5

Jawaban:
1. Tujuan penelitian: untuk mengetahui perbedaan berat badan pada anak yang tinggal di pedesaan dan perkotaan 2. Hipotesis :
Hipotesis nol : Tidak terdapat perbedaan rata-rata berat badan anak yang tinggal di pedesaan dan perkotaan Hipotesis alternatif: Terdapat perbedaan rata-rata berat badan anak yang tinggal di pedesaan dan perkotaan

3. Data set: 2 kelompok (pedesaan dan perkotaan) 4. Jenis observasi: tidak berpasangan (individu yang berbeda walaupun umurnya sama 5 tahun) 5. Jenis variabel: kuantitatif /numerik (rasio)

Jawaban:
6. Jumlah sampel :
Lihat rumus hal 216 point 2.1 (Perhitungan jumlah sampel untuk perbandingan dua ratarata)

7. Uji statistik yang digunakan


Unpaired-t test bila memenuhi syarat uji parametrik. Jika tidak memenuhi syarat, gunakan uji Mann-Whitney

Latihan 2 (15 menit)


Pada 300 anak balita yang tinggal di pemukiman kumuh diperiksa kadar hemoglobinnya. Rata2 (x) = 9,9 mg/dL dengan simpang baku (s) = 1,5 mg/dL. Hemoglobin balita rata2 (m) = 11,0 mg/dL. Apakah hemoglobin balita di pemukiman kumuh tersebut berbeda bermakna dengan hemoglobin normal pada balita?
8

Jawaban:
1. Tujuan penelitian : untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kadar Hb balita di pemukiman kumuh dengan hemoglobin normal pada balita? 2. Hipotesis :
Hipotesis nol : Tidak terdapat perbedaan rata-rata hemoglobin balita di pemukiman kumuh dengan hemoglobin normal pada balita Hipotesis alternatif: Terdapat perbedaan rata-rata hemoglobin balita di pemukiman kumuh dengan hemoglobin normal pada balita

3. Data set: 2 kelompok (sampel vs populasi) 4. Jenis observasi: tidak berpasangan

Jawaban:
5. Jenis variabel: kuantitatif/ numerik (interval) 6. Jumlah sampel:
Lihat rumus hal 214 point 1.1 (perhitungan jumlah sampel untuk uji rata-rata satu kelompok)

7. Uji statistik yang digunakan:


Unpaired-t test bila memenuhi syarat uji parametrik. Jika tidak memenuhi syarat, gunakan uji Mann-Whitney

Uji statistik non-parametrik:


1. Jika masalah skala pengukuran variabel adalah kategorik (ordinal dan nominal) 2. Jika data dengan skala numerik tetapi tidak memenuhi syarat untuk uji parametrik (misalnya distribusi data tidak normal), maka dilakukan uji nonparametrik yang merupakan alternatif dari uji parametriknya.

11

Uji statistik non-parametrik:


Chi-square test Fisher-test McNemar test Korelasi rank Mann Whitney Wilcoxon

12

DATA BERPASANGAN

Wilcoxon Signed Rank Test


Untuk data yang berpasangan Satu individu diamati 2 kali (one sample) Jenis data Interval / Rasio non free distribution Padanannya pd Stat. parametrik adalah paired t test

Cara memberi peringkat (Ranking)


Data diurut Diberi peringkat 1 2 3 4 n Misal 2 4 4 5 6 7 7 7 8 Rank 1 2,5 2,5 4 5 7 7 7 9 Data kembar (2+3)/2=2,5 (6+7+8)/3=7 (ties) dihitung rata-ratanya n (n+1) Checking: Semua jmlh peringkat (R)= = 45
2
1 + 2,5 + 2,5 + 4 + 5 + 7 + 7 + 7 + 9 = 45
15

Contoh soal
Suatu penelitian dengan mengamati Nadi sebelum perlakuan (Nadi-1) dan setelah perlakuan (Nadi-2) didapatkan data seperti terlihat pada Tabel 2.1 Apakah ada perbedaan Nadi-1 dan Nadi-2 dengan =0,01 pada one tail dan two tail

16

Tabel 2.1 Hasil Pemeriksaan Nadi Anak2 Sebelum dan Sesudah Pemberian Obat X

Individu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Sebelum 60 68 64 80 76 72 86 82 72 70

Sesudah 90 100 110 120 116 112 124 120 116 124

17

n 1

x 60

y 90

d (y-x) Peringkat (tanda + 30 1

2
3 4 5 6

68
64 80 76 72

100
110 120 116 112

+ 32
+ 46 + 40 + 40 + 40

2
9 6 6 6

7
8 9 10

86
82 72 70

124
120 116 124

+ 38
+ 38 + 44 + 54

3,5
3,5 8 10 55
18

Receck & cara melihat tabel


n (n+1) 10 (11) R = = = 55 2 2 T hit = 55 > T tabel (1%, n=10) = 5 one tail = 3 two tail Ho ditolak, H1 diterima Kesimpulan: Terdapat perbedaan sangat bermakna antara nadi-1 dan nadi-2. Jadi obat x dapat meningkatkan nadi.
19

Tes Mc Nemar
Dapat digunakan untuk Rancangan Pre & Post test, dimana setiap individu digunakan sebagai pengontrol dirinya sendiri. Digunakan untuk skala pengukuran: nominal atau ordinal.

Metode Analisis
Dibuat tabel frekuensi yang berbentuk segi empat

Sesudah

+ Sebelum
A
C

+
B
D

Individu dicatat di sel A jika dia berubah dari positif ke negatif Individu dicatat di sel D jika dia berubah dari negatif ke positif.
21

Individu dicatat di sel B jika sebelum dan sesudah adalah positif. Individu dicatat di sel C jika sebelum dan sesudah adalah negatif. Karena A+D menunjukkan jumlah total individu yang berubah, maka harapan di bawah Ho adalah:
(A+D) kasus berubah dalam satu arah, dan (A+D) kasus berubah dalam arah lain Dg kata lain (A+D) adalah frekuensi yg diharapkan di bawah Ho.
22

Dari rumus: Di mana Oi = banyak kasus yg diobservasi dalam kategori ke-I Ei = banyak kasus yg diharapkan dalam kategori ke-I Dlm tes Mc Nemar untuk signifikansi perubahan ini kita hanya berkepentingan dg sel A & sel D Jika A = banyak kasus yg diobservasi dlm sel A D= sel D (A+D)= yg diharapkan baik di selA maupun di sel D, maka
23

Setelah dijabarkan akan diperoleh

Artinya: distribusi sampling x2 di bawah Ho sbg-mana dihslkan dg rumus di atas kira2 berdistribusi chi-kuadrat dg db=1
Kontinyu Diskrit

Perlu koreksi . Koreksi kontinyuitas (Yates, 1934)


24

DATA TIDAK BERPASANGAN

Uji Fisher Exact


Untuk menganalisis data yang independen baik nominal maupun ordinal bila kedua sampel independen berukuran KECIL atau ada nilai expected yang kurang dari 5.
Tabel Kontigensi 2 x 2 Kelompok I Kelompok II A C + B D Jumlah A+B C+D

Jumlah

A+C

B+D

Tabel 6.2 Hasil Observasi berikut sebagai contoh

Kelompok I Kelompok II Jumlah

10
4 14

+ 0
5 5

Jumlah 10
9 19

Uji Chi-square
Semua hipotesis untuk data kategorik tidak berpasangan menggunakan uji Chi-square, bila memenuhi syarat uji Chi-square Syarat uji Chi-square adalah sel yang mempunyai nilai expected kurang dari 5, maksimal 20% dari jumlah sel. Jika syarat uji Chi-square tidak terpenuhi untuk tabel 2 x 2 dipakai uji Fisher Exact.

Uji Mann Whitney


Dipakai untuk analisis komparatif , 2 kelompok, data tidak berpasangan Skala pengukuran : numerik namun distribusinya tidak normal.

You might also like