You are on page 1of 43

Judul

UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN

Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas : II (Dua) Nomor Modul : Eko.2.03

Penulis: Nurmawan, S.Pd Penyunting Materi: Dra. Endang Sri Rahayu, M.Pd Penyunting Media: Drs. Suharto Lasmono

DAFTAR ISI
IDENTITAS DAFTAR ISI PENDAHULUAN Kegiatan Belajar 1: SEJARAH PERKEMBANGAN UANG ........................... Tujuan Pembelajaran Khusus .......................................... Uraian Materi .................................................................. 1. Sejarah Perkembangan Uang ................................... 2. Pengertian Uang ........................................................ 3. Fungsi Uang .............................................................. 4. Jenis Uang ................................................................. 5. Teori Uang .................................................................. 6. Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Uang dalam Masyarakat ..................................................... TUGAS KEGIATAN 1 ....................................................... Kegiatan Belajar 2: PENGERTIAN INFLASI DAN SEBAB- SEBABNYA ....... Tujuan Pembelajaran Khusus .......................................... Uraian Materi .................................................................. 1. Pengertian Dan Sebab-sebab Inflasi .......... ............... 2. Macam-macam Inflasi ................................................ 3. Dampak Inflasi terhadap Kegiatan Ekonomi Masyarakat ................................................................. 4. Kebijakan Pemerintah dalam Mengatasi Dampak Inflasi ............................................................ TUGAS KEGIATAN 2 ....................................................... Kegiatan Belajar 3: BANK DAN KREDIT ....................................................... Tujuan Pembelajaran Khusus .......................................... Uraian Materi .................................................................. 1. Pengertian Dan Fungsi Bank ..................................... 2. Jenis-jenis Bank ......................................................... 3. Bentuk dan Produk-Produk Bank .......... .................... 4. Lembaga Keuangan Non-Bank .......... ...................... TUGAS KEGIATAN 3 ....................................................... 5 5 5 5 8 9 10 13 16 18 19 19 19 19 22 24 25 28 29 29 29 29 31 33 34 38

PENUTUP ........................................................................................................ 39 KUNCI KEGIATAN .......................................................................................... 41 REFERENSI ..................................................................................................... 43

PENDAHULUAN
Selamat kami sampaikan pada Anda yang telah menyelesaikan modul kedua dengan baik, semoga hasil yang akan Anda dapat merupakan prestasi yang memuaskan. Sekarang persiapkan diri Anda untuk mempelajari modul ketiga yang akan membahas mengenai uang, inflasi, bank dan kredit. Dalam modul ketiga ini, kegiatan belajar yang dibahas dibagi menjadi tiga kegiatan, meliputi: 1. Kegiatan Belajar 1 : membahas materi sejarah perkembangan uang, pengertian uang, fungsi uang, jenis-jenis uang dan faktor yang mempengaruhi permintaan uang dalam masyarakat serta teori uang. 2. Kegiatan Belajar 2 : membahas materi pengertian inflasi dan sebab-sebabnya, macam-macam inflasi, dampak inflasi terhadap kegiatan ekonomi masyarakat dan cara mengatasi inflasi. 3. Kegiatan Belajar 3 : membahas materi pengertian dan fungsi bank, jenis-jenis bank, bentuk dan produk-produk bank, lembaga keuangan non bank, pengertian dan syarat-syarat kredit, peranan kredit dalam perekonomian dan kebaikan dan keburukan kredit. Perlu Anda perhatikan bahwa dalam modul ini setiap pembahasan kegiatan belajar memerlukan perhatian yang khusus dan setiap materi memiliki spesifikasi yang harus Anda pahami, jadi Anda harus benar-benar memahami setiap materi pelajaran yang terdapat pada setiap kegiatan belajar. Setelah mempelajari modul ini, Anda diharapkan dapat memahami tentang uang dan lembaga keuangan. Agar tujuan tersebut di atas dapat dicapai dengan baik maka Anda harus memperhatikan langkah-langkah berikut: 1. Bacalah modul ini dengan baik sampai Anda mendapat pemahaman dari setiap materi yang Anda baca. 2. Jika mendapatkan permasalahan yang sulit untuk dipahami maka Anda harus membaca secara berulang dan coba diskusikan dengan teman belajar atau dengan orang yang Anda anggap memiliki kemampuan. 3. Catatlah istilah atau rumus yang menurut Anda penting. 4. Untuk mengukur pemahaman materi yang Anda baca, coba kerjakan tugas mandiri atau tes yang telah disediakan kemudian cocokkan dengan jawaban yang ada pada kunci jawaban.

5. Lakukan pengukuran mengenai kemampuan pemahaman setiap kegiatan belajar dan ulangi jika Anda merasa belum mencapai hasil yang memuaskan. 6. Anda memiliki waktu 7 x 45 menit untuk setiap kegiatan belajar, maka pergunakan waktu dengan baik dan pelajari modul ini dengan cermat, teliti dan penuh kesabaran. Anda harus memiliki semangat yang besar dan keyakinan yang tinggi bahwa Anda pasti bisa. Kami ucapkan selamat mempelajari modul ini, semoga Anda dimudahkan Allah SWT untuk memahami dan mendapatkan hasil yang memuaskan.

Kegiatan Belajar 1

SEJARAH PERKEMBANGAN UANG, PENGERTIAN UANG, FUNGSI UANG, JENIS-JENIS UANG DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN UANG DALAM MASYARAKAT, TEORI UANG.
Setelah mempelajari kegiatan ini diharapkan Anda dapat: 1. menjelaskan sejarah perkembangan uang; 2. menyebutkan pengertian uang; 3. menguraikan fungsi uang; 4. membedakan jenis-jenis uang; 5. menyebutkan faktor yang mempengaruhi permintaan uang dalam masyarakat; 6. menguraikan kembali teori-teori uang.

1. SEJARAH PERKEMBANGAN UANG


Sebelum dimulai, apakah Anda telah berkonsentrasi untuk memulai mempelajari kegiatan pertama ini? Baik kalau Anda sudah siap, kita akan mulai. Berbicara mengenai sejarah uang, tentu Anda akan dihadapkan pada pertanyaanpertanyaan berikut: 1. Kapan uang itu diciptakan ? 2. Siapa yang menciptakan ? 3. Bagaimana perkembangan selanjutnya ? Dari ketiga pertanyaan diatas, maka Anda bisa menjawab dan memulai untuk membahas sejarah perkembangan uang. Ada anggapan bahwa uang diciptakan pertama kali di negeri Cina lebih kurang 2700 SM (Sebelum Masehi) oleh Huang (Kaisar Kuning). Sejarah purba juga telah mencatat bahwa orang Assyria, Phunisia, dan Mesir juga telah menggunakan uang sebagai alat tukar. Akan tetapi dari seluruh perkembangan uang di negara manapun awalnya dimulai setelah orang mengenal kegiatan tukar-menukar, dan tukar-menukar yang pertama dilakukan di antaranya dimulai tukar-menukar antara barang dengan barang yang disebut Barter. Pertukaran dengan cara barter ini awalnya berjalan lancar dan tidak memiliki hambatan apapun. Akan tetapi setelah manusia semakin banyak ragam 5

kebutuhan maka cara barter mulai mengalami kesulitan dalam pelaksanaannya. Kesulitan-kesulitan itu di antaranya disebabkan: 1. Sulitnya kemungkinan untuk bertemu orang yang memiliki barang yang dikehendaki dan juga mau menukarkan barang tersebut dengan barang yang kita miliki. 2. Sulit mendapatkan barang yang sama nilainya untuk dipertukarkan. 3. Tidak adanya kesamaan untuk membayar di kemudian hari. 4. Tidak terdapat suatu cara menyimpan kekayaan atau daya beli umum. Dari kesulitan-kesulitan yang dihadapi seperti disebutkan di atas, akhirnya cara barter banyak yang ditinggalkan. Coba Anda amati apakah di daerah sekitar Anda masih ada penggunaan cara barter dalam jual beli! Setelah mengalami kesulitan dengan cara barter, orang mulai mencari alternatif lain yang dapat dijadikan sebagai alat yang dapat dipergunakan dalam pertukaran. Kemungkinan semacam itu baru dapat diatasi setelah digunakan suatu benda yang memiliki syarat: 1. dapat diterima; 2. digemari dimana-mana; 3. yang setiap waktu dapat ditukar dengan barang apa saja; 4. sulit mendapatkannya.

Gambar. Contoh barang perantara yang dapat mempermudah pertukaran (berfungsi sebagai uang)

Sebelum kita lanjutkan Coba Anda bertanya kepada orang yang sudah lanjut. Apakah dahulu ada barang / benda yang dijadikan sebagai alat pertukaran? Jika ada sebutkan? Dari benda-benda yang secara perkembangannya banyak dijadikan sebagai alat pertukaran di antaranya ada yang berupa kulit binatang, kerang dari laut, dan benda-benda yang memiliki syarat di atas. Benda itu yang disebut Uang Barang. 6

Penggunaan uang barang ini tidak dapat terus dipergunakan sebagai alat pertukaran, hal ini disebabkan karena ada kesulitan dalam ukuran,berat, bentuk dan jaminan lain yang tidak pasti. Dari permasalahan ini orang mulai mencari benda/logam yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: 1. Tidak mudah rusak. 2. Diterima oleh umum. 3. Mudah disimpan dan mudah dibawa-bawa. 4. Harganya tinggi walaupun dalam jumlah yang kecil. 5. Sifatnya sama dan dapat saling mengganti. 6. Mudah dibagi tanpa mengurangi nilai. 7. Harganya tetap dalam jangka waktu panjang. Dari persyaratan di atas maka alternatif benda yang dijadikan alat tukar adalah emas dan perak. Hal ini seperti kita dapatkan sekarang dalam mata uang beberapa negara seperti India, nama mata uangnya Rupee yang artinya perak, Belanda, nama mata uangnya Golden yang artinya emas. Uang yang terbuat dari emas dan perak disebut uang logam dan uang ini disebut juga sebagai full bodied money, karena nilai uang ini dijamin penuh (100%) oleh bodynya, artinya antara nilai nominal dan nilai bahan sama. Coba Anda perhatikan di film yang menceritakan suatu kerajaan, biasanya akan ada pembayaran transaksi dengan uang emas! Perkembangan selanjutnya, karena logam termasuk barang yang terbatas jumlahnya, maka orang mencari benda yang dapat dijadikan uang, dan akhirnya uang dibuat dari kertas, mengapa dibuat dari kertas? Alasannya: 1. Jumlahnya dapat memadai dengan kebutuhan 2. Biaya pembuatannya tidak begitu mahal. Penerimaan uang kertas oleh masyarakat di antaranya karena adanya kepercayaan.

2. PENGERTIAN UANG

Gambar. Uang kertas

Jika Anda memperhatikan gambar di atas, pasti Anda tahu kegunaannya dan itu merupakan sesuatu yang banyak diidamkan oleh orang-orang. Sehingga pada jaman sekarang ini uang merupakan salah satu unsur yang sangat penting dan kita tidak pernah merasa cukup untuk memilikinya. Dari kenyataan tersebut ada beberapa ahli ekonomi yang mengemukakan tentang pengertian uang, di antaranya sebagai berikut: 1. Roberson dalam bukunya Money menyatakan uang adalah segala sesuatu yang umum diterima dalam pembayaran barang-barang. 2. R.S. Sayers dalam bukunya Modern Banking menyatakan uang adalah segala sesuatu yang umum diterima sebagai pembayaran utang. 3. A.C. Pigou dalam bukunya the Veil of Money menyatakan bahwa uang adalah segala sesuatu yang umum dipergunakan sebagai alat penukar. 4. Rolling G. Thomas dalam bukunya Our Modern Banking and Monetary System mendefinisikan uang adalah segala sesuatu yang siap sedia dan pada umumnya diterima dalam pembayaran pembelian barang-barang, jasa-jasa dan untuk membayar utang. Dengan demikian, uang didefinisikan sebagai segala sesuatu (benda) yang diterima oleh masyarakat sebagai alat perantara dalam melakukan tukar-menukar atau perdagangan. Agar masyarakat menerima dan menyetujui penggunaan benda sebagai uang maka harus memenuhi dua persyaratan sebagai berikut: 1. Persyaratan psikologis, yaitu benda tersebut harus dapat memuaskan bermacam-macam keinginan dari orang yang memilikinya sehingga semua orang mau mengakui dan menerimanya. 2. Syarat teknis adalah syarat yang melekat pada uang, di antaranya: a. Tahan lama dan tidak mudah rusak b. Mudah dibagi-bagi tanpa mengurangi nilai. c. Mudah dibawa. d. Nilainya relatif stabil. e. Jumlahnya tidak berlebihan. f. Terdiri atas berbagai nilai nominal. Mungkin Anda bertanya kalau sekarang digunakan uang kertas, berarti uang kertas tidak memenuhi persyaratan salah satu yang di atas ? 8

Jawabannya karena uang kertas adalah uang yang dibuat berdasarkan kepercayaan maka ada pengecualian. Bagaimana ? Sampai pembahasan pengertian uang. Apakah masih ada yang belum dipahami ? Mudah-mudahan Anda dapat memahami ini semua dengan baik. Untuk mengingat apa yang Anda telah bahas, coba Anda jawab pertanyaan di bawah ini secara lisan saja! 1. Apa yang dimaksud dengan barter? 2. Sebutkan beberapa keterbatasan tukar-menukar dengan cara barter? 3. Apa syarat uang barang? 4. Apa definisi uang secara umum? 5. Apa syarat-syarat teknis uang? Jika Anda merasa dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas dengan baik, silahkan lanjutkan untuk mempelajari materi berikut, jika kurang memuaskan, ulangi membacanya!

3. FUNGSI UANG
Kegunaan uang tercermin dalam fungsi-fungsi uang. Fungsi uang dibagi atas Fungsi Asli dan Fungsi Turunan.

1. Fungsi Asli
Fungsi asli disebut juga fungsi primer dari uang. Fungsi asli ini terdiri atas: a. Sebagai alat tukar (medium of exchange) Uang dapat digunakan sebagai alat untuk mempermudah pertukaran. Agar uang dapat berfungsi dengan baik diperlukan kepercayaan masyarakat. Masyarakat harus bersedia dan rela menerimanya. b. Alat kesatuan hitung (a unit of account) Untuk menentukan harga sejenis barang diperlukan satuan hitung, juga dengan adanya satuan hitung, kita dapat mengadakan perbandingan harga satu barang dengan barang lain.

2. Fungsi Turunan
Fungsi turunan sebagai akibat dari Fungsi asli, dengan adanya fungsi asli uang muncul fungsi lain yang tidak kalah pentingnya, fungsi tersebut terdiri atas: a. Sebagai alat pembayaran yang sah Tidak semua orang dapat menciptakan uang terutama uang kartal, karena uang hanya dikeluarkan oleh lembaga tertentu, di Indonesia dikeluarkan oleh Bank Indonesia selaku Bank Sentral.

b. Alat penyimpan kekayaan dan pemindah kekayaan. Dengan uang, kekayaan berupa tanah, gedung, dapat dipindah pemilikannya dengan menggunakan uang. c. Alat pendorong kegiatan ekonomi. Apabila nilai uang stabil, orang senang menggunakan uang itu dalam kegiatan ekonomi, selanjutnya apabila kegiatan ekonomi meningkat, uang dalam peredaran harus ditambah sesuai dengan kebutuhan. d. Standar pencicilan utang. Uang dapat berfungsi sebagai standar untuk melakukan pembayaran di kemudian hari, pembayaran berjangka panjang atau pencicilan utang. Berdasarkan fungsi uang di atas, manakah fungsi uang yang sering dilakukan Anda? Coba diskusikan dengan teman Anda.

4. JENIS UANG
Sebelum melanjutkan pembahasan ke masalah jenis uang, apakah Anda masih merasa ada yang belum dipahami pada masalah fungsi uang? Jika tidak ada, mari kita mulai. Dewasa ini uang yang dipergunakan secara umum dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu uang kartal dan uang giral.

1. Uang Kartal
Uang kartal artinya uang yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari sebagai alat bayar. Uang kartal ada yang berbentuk logam dan ada yang berbentuk kertas yang benar-benar beredar dari tangan ke tangan sebagai alat pembayaran dalam masyarakat. 1) Uang Logam Berdasarkan sejarah perkembangannya, uang logam merupakan uang yang pertama dibuat, menurut macamnya mata uang logam dibagi tiga macam: a) Mata Uang Standar Mata uang standar adalah mata uang yang bebas dibuat dan dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang sah sampai jumlah tidak terbatas. Nilai Nominal yang tertulis pada uang sama dengan nilai instrinsiknya (bahannya). Mata Uang Standar disebut juga Full Bodied Money yaitu mata uang yang nilai intrinsiknya sama dengan nilai nominalnya, contoh: Uang logam emas. b) Mata Uang Tandap (bercap) Mata uang tandap (bercap) adalah mata uang yang tidak bebas dibuat. Mata uang itu dapat dipakai sebagai alat pembayaran yang sah sampai dengan jumlah yang tidak terbatas dan nilai nominalnya tidak sama dengan nilai instrinsiknya. Mata uang logam yang nilai nominalnya 10

tidak sama dengan nilai intrinsiknya disebut taken money, contoh seperti uang logam Rp. 100,- dan Rp. 500,- yang pembuatan logam nilainya lebih dari 1.000. c) Mata Uang Pencocok Mata uang pencocok adalah mata uang kecil (receh) yang tidak bebas dibuat dan dapat digunakan sebagai alat pembayaran sampai jumlah yang terbatas, misalnya uang logam Rp. 10,- Rp. 25,- Rp. 100,- dan Rp. 500,-. Uang logam yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari memiliki kelebihan dan kekurangan: Kelebihan uang logam: a) Kuat dan tahan lama. b) Mudah disimpan dan dibawa kemana-mana. c) Mudah ditukar dengan barang. Kekurangan uang logam: a) Membawa terlalu banyak akan menambah beban yang berat. b) Persediaan logam terbatas.

2) Uang Kertas Uang kartal disamping berbentuk logam, ada pula yang berbentuk kertas. Asal mulanya uang kertas itu berupa surat tanda penyimpanan yang serupa dengan deposito emas, perak atau deposito uang logam. Pedagang menyerahkan uangnya ke bank dan bank memberikan surat bukti deposito. Uang kertas pada dasarnya surat pengakuan hutang oleh bank yang sewaktu-waktu selalu dapat ditukar dengan emas. Dalam perkembangannya surat pengakuan hutang bank ini beredar sebagai uang. Saat ini uang kertas yang beredar disebut uang kepercayaan dan terdiri atas beberapa nilai pecahan, seperti Rp. 100,00, Rp. Rp. 500,00, Rp. 1.000,00, Rp. 5.000,00, sampai dengan Rp. 100.000,00. Uang kertas dibuat dengan kertas khusus dan menggunakan pengaman untuk menghindari pemalsuan. Coba untuk lebih meyakinkan Anda, perhatikan uang kertas yang Anda miliki! Perhatikan apakah ada pengamannya atau tidak?

2. Uang Giral
Uang giral disebut juga demand deposit artinya saldo rekening koran yang ada di Bank dan sewaktu-waktu dapat digunakan. Uang giral merupakan uang yang sah secara ekonomi tetapi secara hukum tidak, artinya hanya berlaku pada kalangan tertentu saja sehingga orang yang menolak 11

pembayaran dengan uang giral contohnya cek tidak dapat dituntut. Untuk mengambil uang giral dapat digunakan cek atau giro. a) Cek merupakan suatu perintah kepada bank untuk membayarkan sejumlah dana, dimana cek dikenal ada tiga macam: 1. Cek atas unjuk 2. Cek atas nama 3. Cek silang. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh cek di bawah ini:

Gambar cek

Apakah di antara Anda ada yang pernah menggunakan cek dalam suatu transaksi ? Jika ada coba Anda ceritakan bagaimana penggunaannya ! b) Giro Bilyet adalah surat perintah nasabah bank untuk memindahkan sejumlah uang dari rekeningnya kepada rekening nasabah yang lain yang ditunjuk. Jadi Giro bilyet tidak dapat ditukarkan dengan uang tunai di bank penerimanya. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh giro bilyet di bawah ini:

Gambar giro bilyet

Bagaimana tentang penjelasan uang giral ini, apa Anda sudah paham dengan apa yang telah disampaikan, jika mungkin, silahkan Anda berkunjung ke suatu bank yang ada di daerahmu dan tanyakan kepada pegawai yang mengerti mengenai cek atau giro ! 12

Secara umum uang giral dapat terbentuk ketika seseorang menyetor uang tunai ke bank dan jumlah tersebut ditulis atas nama yang menyetor uang tunai sehingga uang kartal berubah menjadi uang giral. Uang giral diciptakan oleh bank itu sendiri dan berlaku dalam wilayah yang terbatas. Jadi dari apa yang telah kita bicarakan berarti di masyarakat beredar dua jenis uang yaitu: - Uang kartal yang terdiri dari uang logam dan uang kertas; - Uang giral yang berbentuk cek atau giro bilyet. Untuk lebih meningkatkan ingatan dan pemahaman, coba Anda lengkapi tabel di bawah ini:
Uang menurut fungsi meliputi: 1. Fungsi Asli: a. ...................... b. ...................... 2. Fungsi Turunan: a. ...................... b. ...................... c. ...................... d. ...................... Uang menurut jenis meliputi: 1. Uang Kartal terdiri atas: a. ...................... b. ...................... 2. Uang Giral terdiri atas: a. ...................... b. ...................... c. ...................... d. ......................

5. TEORI UANG
Teori nilai uang membahas masalah-masalah keuangan yang berkaitan dengan nilai uang. Nilai uang menjadi perhatian para ahli ekonomi, karena tinggi atau rendahnya nilai uang sangat berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi. Hal ini terbukti dengan banyaknya teori uang yang disampaikan oleh beberapa ahli. Teori uang terdiri atas dua teori:

1) Teori Uang Statis atau disebut juga teori Kualitatif Statis.


Dalam teori ini dipertanyakan apakah sebenarnya uang? Dan mengapa uang itu ada harganya? Mengapa uang itu sampai beredar? Teori ini disebut statis karena tidak mempersoalkan perubahan nilai yang diakibatkan oleh perkembangan ekonomi. Yang termasuk teori uang statis adalah: a) Teori Metalisme (Intrinsik) oleh KMAPP Uang bersifat seperti barang, nilainya tidak dibuat-buat, melainkan sama dengan nilai logam yang dijadikan uang itu, contoh: uang emas dan uang perak. b) Teori Konvensi (Perjanjian) oleh Devanzati dan Montanari Teori ini menyatakan bahwa uang dibentuk atas dasar pemufakatan masyarakat untuk mempermudah pertukaran. 13

c) Teori Nominalisme Uang diterima berdasarkan nilai pertukarannya, yaitu daya belinya. d) Teori Negara. Asal Mula uang karena negara, apabila negara menetapkan apa yang menjadi alat tukar dan alat bayar maka timbullah uang. Jadi uang bernilai karena pengumuman negara berupa undang-undang pembayaran yang disahkan.

2) Teori Uang Dinamis.


Teori ini mempersoalkan sebab terjadinya perubahan dalam nilai uang. Teori dinamis antara lain: a) Teori Kuantitas dari David Ricardo Teori ini menyatakan bahwa kuat atau lemahnya nilai uang sangat tergantung pada jumlah uang yang beredar. Apabila jumlah uang berubah menjadi dua kali lipat, maka nilai uang akan menurun menjadi setengah dari semula, dan juga sebaliknya. Secara rumus teori ini dapat dinyatakan dengan rumus:

M=KP

atau

P= 1 x M K

M = Jumlah uang K = pembanding tetap/konstanta P = Tingkat harga b) Teori Kuantitas dari Irving Fisher Teori yang telah dikemukakan David Ricardo disempurnakan lagi oleh Irving Fisher dengan memasukan unsur kecepatan peredaran uang, barang dan jasa sebagai faktor yang mempengaruhi nilai uang dan Fisher mengajukan rumus yang lazim disebut Fishers equation, dengan rumus sebagai berikut:

M V = P T

M V P T

= = = =

Jumlah uang yang beredar Kecepatan peredarannya Tingkat harga Jumlah transaksi

14

Sehingga nilai uang dapat dicari dengan cara jumlah uang dikali kecepatan peredaran uang dibagi jumlah transaksi atau P = M.V T Contoh: Jumlah uang beredar 200 juta, kecepatan peredaran uang 0,5 dan jumlah transaksi 500 ribu, berapakah: a. Nilai Uang b. Jika uang naik 2 kali yang lain tetap, berapa nilai uang? Jawab: a. Nilai Uang M = 200.000.000 V = 0,5 T = 500.000 P = M.V T 200.000.000 x 0,5 500.000 = 100.000.000 500.000 = 200 =

b. Nilai Uang M = 2 x 200.000.000 = 400.000.000 V = 0,5 T = 500.000 P = M.V T 400.000.000 x 0,5 500.000 = 400 =

c) Teori Persediaan Kas Teori ini dilihat dari jumlah uang yang tidak dibelikan barang-barang. d) Teori Ongkos Produksi Teori ini menyatakan nilai uang dalam peredaran yang berasal dari logam dan uang itu dapat dipandang sebagai barang. Sampai disini apakah Anda sudah memahami permasalahan teori uang dengan baik, selanjutnya silahkan Anda diskusikan dengan teman Anda hal-hal yang masih belum dipahami secara baik dalam teori uang.

15

Untuk meningkatkan pemahaman, coba Anda kemukakan apa perbedaan antara: 1. Teori Metalisme dan Teori Uang Konvensi 2. Teori Uang David Ricardo dan Teori Uang Irving Fisher Jawaban Anda dapat Anda tulis atau Anda sampaikan secara lisan kepada teman Anda untuk dinilai. Jika tepat jawaban soal di atas berarti Anda telah memiliki pemahaman yang baik. Selamat buat Anda, dan jika kurang, ulangi mempelajarinya dengan penuh kesabaran.

6. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN UANG DALAM MASYARAKAT


Menurut J.M. Keynes ada tiga alasan mengapa orang menyukai memegang uang, yaitu: a. Motif Transaksi (Transaction Motive) Permintaan uang untuk bertransaksi mengacu kepada penggunaan uang untuk transaksi sehari-hari dalam pemenuhan kebutuhan seperti pembelian bahan baku, pembayaran upah dan pembayaran listrik. b. Motif Berjaga-jaga (Precantionary Motive) Permintaan uang untuk ditujukan pada pemenuhan kebutuhan darurat yang tidak dapat diperhitungkan sebelumnya, penambahan uang untuk membayar kenaikan harga yang mendadak. c. Motif Spekulasi Permintaan uang untuk ditujukan memperoleh keuntungan secara cepat karena mengetahui peluang ekonomi yang menguntungkan. Dari permintaan di atas Anda melakukan permintaan didorong oleh keinginan apa? Untuk mengulang tentang teori uang, coba Anda selesaikan latihan di bawah ini: Nama Teori Uang 1. Teori Konvensi 2. Teori Kuantitas dari Irving Fisher 3. Teori Persediaan Kas 4. Teori Metalisme Isi Teorinya

16

Bagus! Kami ucapkan selamat kepada Anda karena telah berhasil menyelesaikan kegiatan belajar pertama beserta menjawab latihan dengan baik, semoga Anda memiliki kemampuan yang semakin meningkat dan selanjutnya persiapkan untuk mempelajari kegiatan belajar kedua, semoga sukses.

17

KEGIATAN 1

Jawablah soal-soal berikut ini dengan jelas dan tepat!


1. Jelaskan yang dimaksud dengan uang? 2. Sebutkan syarat-syarat dari uang barang? 3. Fungsi uang terbagi atas dua fungsi, sebutkan klasifikasi dan isinya? 4. Coba Anda bedakan antara Uang Kartal dan Uang Giral? 5. Kemukakan faktor yang memotivasi seseorang memegang uang menurut Keynes? 6. Jika uang yang beredar sebesar 500, kecepatan peredaran uang 10 dan jumlah transaksi sebesar 100. Bila M berubah mejadi 1.500, V tetap, menurut teori kuantitas Irving Fisher maka tingkat harga (P) sebesar..... Cocokkan jawaban Anda dengan kunci tugas yang terdapat pada bagian akhir modul ini.

18

Kegiatan Belajar 2

PENGERTIAN INFLASI DAN SEBAB-SEBABNYA, MACAM-MACAM INFLASI, DAMPAK INFLASI TERHADAP KEGIATAN EKONOMI MASYARAKAT DAN CARA MENGATASI INFLASI.
Setelah mempelajari kegiatan ini diharapkan Anda dapat: 1. menjelaskan pengertian dan sebab-sebab inflasi; 2. membedakan macam-macam inflasi; 3. menguraikan dampak inflasi; dan 4. menjelaskan kebijakan pemerintah dalam memecahkan masalah inflasi.

1. PENGERTIAN DAN SEBAB-SEBAB INFLASI


Inflasi adalah suatu keadaan dalam perekonomian di mana terjadi kenaikan harga-harga secara umum. Kenaikan dalam harga barang dan jasa yang biasa terjadi jika permintaan bertambah dibandingkan dengan jumlah penawaran atau persediaan barang di pasar, dalam hal ini lebih banyak uang yang beredar yang digunakan untuk membeli barang dibanding dengan jumlah barang dan jasa. Perlu Anda ketahui juga bahwa tidak semua yang namanya kenaikan harga selalu diidentikan dengan inflasi, misalnya kenaikan harga pada hari Lebaran, ini hanya gejolak pasar yang terjadi sesaat saja dan tidak berlangsung terus-menerus. Sampai disini apakah Anda sudah memahami pengertian inflasi? Jika belum coba Anda diskusikan dengan teman atau orang lain yang Anda anggap mampu. Tentu Anda bertanya apakah setiap negara akan mengalami yang namanya inflasi? Inflasi sebagai bagian dari keadaan perekonomian tentu akan dialami oleh setiap negara, hanya saja setiap negara memiliki tingkat inflasi yang berbeda-beda. Untuk mengukur tingkat inflasi dapat menggunakan indek harga konsumen. Rumus untuk menentukan indek harga konsumen. Harga sekarang x 100 IHK = Harga pada Tahun Dasar 19

Contoh: Harga suatu jenis barang pada tahun 2002 sebesar Rp. 6.000,- dan pada tahun dasar harga barang tersebut Rp. 4.000,-, maka Indek harga pada tahun 2002 adalah Jawab: IHK = = Harga sekarang x 100 Harga pada Tahun Dasar

Rp. 6.000,- x 100 Rp. 4.000,= Rp. 150,00 Artinya pada tahun 2002 telah terjadi kenaikan harga sebesar 50% Setelah menghitung indek harga konsumen dari periode ke periode lainnya maka kita akan membandingkan indek harga konsumen tersebut yang hasilnya disebut dengan Laju Inflasi. Laju inflasi dapat dicari dengan rumus: Laju Inflasi = Indek harga periode ini - Indek harga periode lalu x 100% Indek harga periode lalu

Contoh soal: Daftar harga beras dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2001 Tahun 1999 2000 2001 Harga 2500 2800 3100

Berdasarkan data di atas: a. Hitung Indek Harga Konsumen b. Hitung laji inflasi tahun 2000 dan tahun 2001 dengan tahun dasar tahun 1999 Jawab: a. IHK tahun 1999 = IHK 1999 x 100% = 2500 x 100% = 100% IHK 1999 2500 IHK tahun 2000 = IHK 2000 x 100% = 2800 x 100% = 112% IHK 1999 2500 IHK tahun 2001 = IHK 2001 x 100% = 3100 x 100% = 124% IHK 1999 2500 20

b. Laju inflasi tahun 2000 =

112 100 x 100% = 22% 100 124 112 x 100% = 10,7% 100

Laju inflasi tahun 2001 =

Bagaimana sekarang Anda telah mempunyai pengertian yang makin bertambah mengenai cara mengetahui indek harga, jika akan mencoba silahkan Anda cari data yang relevan dan coba Anda tafsirkan sendiri, dan jangan lupa untuk mendiskusikan dengan teman Anda. Di Indonesia informasi mengenai inflasi dikelola oleh suatu badan yaitu Badan Pusat Statistik (BPS), jika ada di daerah Anda, coba kunjungi dan tanyakan mengenai apa yang telah Anda pelajari. Inflasi yang setiap negara pasti mengalaminya, tentu disebabkan oleh faktor yang berbeda-beda. Beberapa penyebab inflasi diantaranya bisa disebabkan oleh sektor ekspor-impor, tabungan atau investasi, pengeluaran dan penerimaan negara, sektor pemerintah dan swasta. Untuk lebih jelasnya, perhatikan beberapa uraian berikut: a. Inflasi disebabkan oleh sektor ekspor-impor Jika ekspor suatu negara lebih besar daripada impor, akan mengakibatkan terjadinya tekanan inflasi, tekanan inflasi terjadi karena semakin besar jumlah uang yang beredar di dalam negeri akibat penerimaan devisa. b. Inflasi disebabkan oleh sektor penerimaan dan pengeluaran negara Sektor penerimaan dan pengeluaran suatu negara yang defisit menjadi penyebab inflasi. Karena pengeluaran pemerintah lebih besar dari penerimaannya, maka untuk menutupi keadaan tersebut akan dilakukan dengan mengeluarkan uang baru, pengeluaran uang baru menimbulkan tekanan inflasi. c. Inflasi disebabkan oleh sektor swasta Pengeluaran kredit dalam jumlah yang cukup besar untuk memenuhi permintaan kredit swasta dapat juga menyebabkan terjadinya inflasi. Dari penyebab inflasi di atas dapat kita simpulkan bahwa pengendalian jumlah uang yang beredar di masyarakat dan keseimbangan antara permintaan dan penawaran barang merupakan salah satu hal yang dapat dilakukan untuk menekan inflasi.

21

2. Macam-macam Inflasi
Dari uraian di atas kita sudah dapat menyimpulkan bahwa inflasi yang terjadi di suatu negara tentu jenisnya berbeda-beda. Hal ini tentu tergantung dari penyebabnya. Inflasi terbagi atas: a. Menurut tingkat keparahan atau laju inflasi, meliputi: 1) Inflasi Ringan (Creeping Inflation) Inflasi yang tingkatannya masih di bawah 10% setahun 2) Inflasi Sedang Inflasi yang tingkatannya berada diantara 10% - 30% setahun 3) Inflasi Berat Inflasi yang tingkatannya berada diantara 30% - 100% setahun 4) Hiper Inflasi Inflasi yang tingkat keparahannya berada di atas 100% setahun. Hal ini pernah dialami Indonesia pada masa orde lama. b. Menurut penyebab awal inflasi 1) Demand Pull Inflation Yaitu Inflasi yang disebabkan karena permintaan masyarakat akan berbagai barang terlalu kuat. Untuk ilustrasinya perhatikan kurva di bawah ini.
D3 P P3 P2 P1 S D1 D2 D3 D1 D2 S

Q3 Q2 Q1

Penjelasan: Pergeseran kur va D 1 -D 2 disebabkan adanya penambahan permintaan Q1Q 2 yang berakibat naiknya harga (P1-P2) jika permintaan ber tambah terus (Q 2 -Q 3 ) menyebabkan harga akan terus naik (P 2 -P 3 ), begitu seterusnya. Hal ini akan menyebabkan kenaikan harga terus-menerus yang menyebabkan terjadinya inflasi.

Bagaimana, apakah Anda sudah memahami penjelasan kurva di atas. Jika belum, silahkan Anda diskusikan dengan guru bina? 2) Cost Push Inflation Inflasi yang timbul karena kenaikan ongkos produksi secara terusmenerus. Untuk lebih lanjutnya perhatikan penjelasan inflasi tersebut dengan kurva di bawah ini:

22

S3 P P3 P2 P1 D D S2 S1

Q3 Q2 Q1

Penjelasan: Penurunan produksi ditunjukkan pergeseran kurva S1 ke S2. Pergeseran kurva penawaran, jumlah penawaran menurun dari Q 1 ke Q 2 dan menaikkan harga barang hasil produksi dari P 1 ke P 2, dan apabila biaya produksi terus naik, maka harga akan naik lagi dari P2 ke P3. Jika ini terus terjadi maka akan mendorong kenaikan terus-menerus dan keadaan ini yang mengarah pada terjadinya inflasi.

3) Inflasi Permintaan dan Penawaran Inflasi ini disebabkan kenaikan permintaan di satu sisi dan penawaran di sisi lain. Timbulnya inflasi karena antara pelaku permintaan dan penawaran yang tidak seimbang artinya jika permintaan barang bertambah sementara penyediaan barang mengalami kekurangan. c. Berdasarkan Asal Inflasi 1) Domestik Inflation atau inflasi yang berasal dari dalam negeri. Inflasi ini terjadi karena pengaruh kejadian ekonomi yang terjadi di dalam negeri, misalnya terjadinya defisit anggaran belanja negara yang secara terusmenerus di atas dengan mencetak uang. Hal ini menyebabkan jumlah uang yang dibutuhkan di masyarakat melebihi transaksinya dan ini menyebabkan nilai uang menjadi rendah dan harga barang meningkat. 2) Imported Inflation atau inflasi yang tertular dari luar negeri. Inflasi ini disebabkan oleh kenaikan harga barang ekspor seperti teh dan kopi di luar negeri (negara tujuan ekspor), harganya mengalami kenaikan dan ini membawa pengaruh terhadap harga di dalam negeri. Berdasarkan penjelasan di atas, tentunya Anda sudah dapat memahami tentang macam-macam inflasi, maka dengan hal tersebut Anda dapat menyimpulkan dengan melengkapi diagram di bawah ini:

23

Menurut tingkat keparahan

1. 2. 3. 4. 1. 2. 3.

.................... .................... .................... .................... .................... .................... ....................

MacamMacam Inflasi

Menurut penyebab awal

Menurut ............... ...................

1. 2.

Domestic Inflation Imported Inflation

Apakah Anda dapat mengisi titik-titik pada diagram di atas? Bila belum coba baca uraiannya sekali lagi.

3. DAMPAK INFLASI TERHADAP KEGIATAN EKONOMI MASYARAKAT


Setelah Anda mengetahui mengenai inflasi, tentu yang terpikir sekarang adalah dampak yang ditimbulkan oleh inflasi tersebut apa saja? Inflasi sebagai suatu gejala ekonomi tentunya akan memiliki dampak terhadap kegiatan ekonomi masyarakat. Untuk membahas ini tentunya terlebih dahulu kita ingat kembali tentang kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi terdiri atas kegiatan konsumsi, produksi dan distribusi. Adapun dampak inflasi dapat dijelaskan di bawah ini:

a. Terhadap Konsumen
Inflasi menyebabkan harga-harga barang yang dikonsumsi naik, sementara pendapatan masyarakat tidak mengalami kenaikan. Sehingga dengan keadaan seperti ini maka akan terjadi perubahan pola konsumsi pada masyarakat seperti: 1) Kuantitas konsumsi berkurang, misalkan dari kebiasaan membeli 5 buah menjadi 3 buah saja 2) Adanya peralihan merk dari barang yang dikonsumsi menjadi barang yang murah Pengurangan jumlah barang dan peralihan penggunaan barang yang dikonsumsi menyebabkan jumlah permintaan terhadap suatu barang menurun, dan ini mengakibatkan kelesuan perusahaan dan ini akan mengarah pada terjadinya PHK.

b. Terhadap Produksi
Dampak inflasi terhadap produsen untuk memproduksi menjadi menurun, penurunan disebabkan oleh alasan berikut: 1) Kenaikan harga mengurangi kemampuan produsen untuk membeli faktor produksi misalnya bahan baku. Kekurangan bahan baku dapat mengakibatkan jumlah produksi berkurang. 24

2) Tingginya tingkat bunga pada saat inflasi menyebabkan produsen kesulitan memperluas produksi. 3) Munculnya suatu sikap dari produsen yang bersifat spekulatif diantaranya mengarahkan modalnya pada investasi baru, dan kewajiban memproduksi berkurang, akan mengarah terjadinya PHK

c. Terhadap Distribusi
Dampak inflasi terhadap kegiatan pendistribusian pendapatan masyarakat menajadi terganggu, karena orang berpenghasilan tetap secara riil pendapatannya mengalami kemerosotan. Untuk menutupi kebutuhan akibatnya ia harus menggunakan tabungan atau berhutang. Dengan demikian inflasi memperlebar kesenjangan distribusi pendapatan diantara anggotaanggota masyarakat, sehingga dampaknya saling berhubungan antara konsumen, produsen dan pihak-pihak lain.

4. KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENGATASI DAMPAK INFLASI


Sampai pembahasan dampak inflasi, maka Anda dapat menyimpulkan bahwa inflasi menyebabkan perubahan yang sangat luas terhadap kegiatan ekonomi masyarakat. Jika dihubungkan dengan keadaan sekarang tentunya dengan mudah Anda mendapatkan gejala-gejala negatif dari inflasi yang paling sederhana, harga-harga naik secara menyeluruh. Apakah Anda merasakan dampak tersebut? Inflasi tentunya harus diatasi dan untuk mengatasinya dapat dilakukan pemerintah dengan cara melakukan beberapa kebijakan yang menyangkut bidang moneter, fiskal dan non moneter. Adapun penjelasan kebijakan tersebut akan diuraikan di bawah ini. a. Kebijakan Moneter adalah kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan nasional dengan cara mengubah jumlah uang yang beredar. Penyebab inflasi diantara jumlah uang yang beredar terlalu banyak sehingga dengan kebijakan ini diharapkan jumlah uang yang beredar dapat dikurangi menuju kondisi normal. Untuk menjalankan kebijakan ini Bank Indonesia menjalankan beberapa politik/kebijakan yaitu politik diskonto, politik pasar terbuka dan menaikan cash ratio. 1) Politik Diskonto ditujukan untuk menaikan tingkat bunga karena dengan bunga kredit tinggi maka aktivitas ekonomi yang menggunakan dana pinjaman akan tertahan karena modal pinjaman menjadi mahal. 2) Politik Dasar Terbuka dilakukan dengan cara menawarkan surat berharga ke pasar modal. Dengan cara ini diharapkan masyarakat membeli surat berharga tersebut seperti SBI yang memiliki tingkat bunga tinggi, dan ini merupakan upaya agar uang yang beredar di masyarakat mengalami penurunan jumlahnya. 25

3) Cash Ratio artinya cadangan yang diwajibkan oleh Bank Sentral kepada bank-bank umum yang besarnya tergantung kepada keputusan dari bank sentral/pemerintah. Dengan jalan menaikan perbandingan antara uang yang beredar dengan uang yang mengendap di dalam kas mengakibatkan kemampuan bank untuk menciptakan kredit berkurang sehingga jumlah uang yang beredar akan berkurang. b. Kebijakan Fiskal adalah kebijakan yang berhubugan dengan finansial pemerintah. Bentuk kebijakan ini antara lain: 1) Pengurangan pengeluaran pemerintah, sehingga pengeluaran keseluruhan dalam perekonomian bisa dikendalikan. 2) Menaikkan pajak, akan mengakibatkan penerimaan uang masyarakat berkurang dan ini berpengaruh pada daya beli masyarakat yang menurun, dan tentunya permintaan akan barang dan jasa yang bersifat konsumtif tentunya berkurang. c. Kebijakan Non-Moneter dapat dilakukan dengan cara menaikan hasil produksi, kebijakan upah dan pengawasan harga dan distribusi barang. 1) Menaikan hasil produksi, cara ini cukup efektif mengingat inflasi disebabkan oleh kenaikan jumlah barang konsumsi tidak seimbang dengan jumlah uang yang beredar. Oleh karena itu pemerintah membuat prioritas produksi atau memberi bantuan (subsidi) kepada sektor produksi bahan bakar, produksi beras. 2) Kebijakan upah, tidak lain merupakan upaya menstabilkan upah/gaji, dalam pengertian bahwa upah tidak sering dinaikan karena kenaikan yang relatif sering dilakukan akan dapat meningkatkan daya beli dan pada akhirnya akan meningkatkan permintaan terhadap barang-barang secara keseluruhan dan pada akhirnya akan menimbulkan inflasi. 3) Pengawasan harga dan distribusi barang dimaksudkan agar harga tidak terjadi kenaikan, hal ini seperti yang dilakukan pemerintah dalam menetapkan harga tertinggi (harga eceran tertinggi/HET). Pengendalian harga yang baik tidak akan berhasil tanpa ada pengawasan. Pengawasan yang baik biasanya akan menimbulkan pasar gelap. Untuk menghindari pasar gelap maka distribusi barang harus dapat dilakukan dengan lancar, seperti yang dilakukan pemerintah melalui Bulog atau KUD.

26

Untuk lebih memantapkan pemahaman Anda, lengkapi bagan kebijakan pemerintah dalam pengendalian inflasi seperti yang tergambar di bawah ini

Cara mengatasi Inflasi

Kebijakan Pemerintah

Kebijakan Moneter Caranya: 1. ............... 2. ............... 3. ...............

.............. .............. Caranya: 1. ............... 2. ............... 3. ...............

Kebijakan Non-Moneter Caranya: 1. ............... 2. ............... 3. ...............

Apakah Anda dapat melengkapi bagan di atas? Selamat kami ucapkan bagi Anda yang dapat menyelesaikan latihan-latihan dengan baik dan bersiaplah untuk memulai mengkaji kegiatan ketiga pada modul ini. Semoga Anda dapat menuntaskan kegiatan belajar terakhir ini tanpa ada gangguan.

27

KEGIATAN 2

Jawablah soal-soal berikut ini dengan jelas dan tepat!


1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan inflasi 2. Sebutkan beberapa faktor yang menyebabkan inflasi 3. Jelaskan yang dimaksud Demand Pull Inflation 4. Sebutkan dampak inflasi terhadap kegiatan konsumsi 5. Sebutkan dan jelaskan kebijakan diskonto dan apa tujuannya Cocokkan jawaban Anda dengan kunci tugas yang terdapat pada bagian akhir modul ini.

28

Kegiatan Belajar 3

BANK DAN KREDIT

4. 5. 6. 7. 8.

Setelah mempelajari kegiatan ini diharapkan Anda dapat: 1. menjelaskan pengertian Bank; 2. menyebutkan fungsi-fungsi Bank; 3. mengklasifikasi jenis-jenis Bank; menginformasikan bentuk dan produk-produk Bank; menjelaskan Lembaga Keuangan Non-Bank; mendefinisikan pengertian Kredit; mendiskripsikan peranan kredit dalam perekonomian; dan mengidentifikasi kebaikan dan keburukan kredit.

A. PENGERTIAN DAN FUNGSI BANK


Anda sekarang telah memasuki kegiatan belajar ketiga dan ini tentunya merupakan kegiatan belajar terakhir pada modul ini. Apakah Anda sudah siap untuk menuntaskannya? Jika Anda sudah siap mari kita memulainya. Mendengar kata Bank tentunya semua orang pasti tahu apa yang ada dalam Bank tersebut. Apakah Anda pernah berkunjung pada suatu bank atau apakah Anda memiliki tabungan di suatu bank!

1) Pengertian Bank
Masyarakat pada umumnya telah mengetahui bahwa bank itu adalah tempat menabung, menyimpan uang ataupun meminjam uang bagi masyarakat yang membutuhkan. Berikut akan disampaikan dua definisi bank, sebagai berikut: a) Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, tentang Perbankan menyatakan: Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. b) Menurut Prof. G.M. Verryn Stuart mendefinisikan: Bank adalah suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan alat pembayarannya sendiri atau dengan uang yang diperolehnya dari

29

orang lain maupun dengan jalan memperedarkan alat-alat penukar baru berupa uang giral. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa bank merupakan tempat penyimpanan uang, pemberi atau penyalur kredit dan juga perantara dalam lalu lintas pembayaran.

2) Fungsi Bank
Fungsi perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun, penyalur dan pelayan jasa dalam lalulintas pembayaran dan peredaran uang di masyarakat yang bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional, dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak. Secara ringkas fungsi bank dapat dibagi menjadi sebagai berikut: a) Penghimpun dana Untuk menjalankan fungsinya sebagai penghimpun dana maka bank memiliki beberapa sumber yang secara garis besar ada tiga sumber, yaitu: 1) Dana yang bersumber dari bank sendiri yang berupa setoran modal waktu pendirian. 2) Dana yang berasal dari masyarakat luas yang dikumpulkan melalui usaha perbankan seperti usaha simpanan giro, deposito dan tabanas. 3) Dana yang bersumber dari Lembaga Keuangan yang diperoleh dari pinjaman dana yang berupa Kredit Likuiditas dan Call Money (dana yang sewaktu-waktu dapat ditarik oleh bank yang meminjam) b) Penyalur/pemberi Kredit Bank dalam kegiatannya tidak hanya menyimpan dana yang diperoleh, akan tetapi untuk pemanfaatannya bank menyalurkan kembali dalam bentuk kredit kepada masyarakat yang memerlukan dana segar untuk usaha. Tentunya dalam pelaksanaan fungsi ini diharapkan bank akan mendapatkan sumber pendapatan berupa bagi hasil atau dalam bentuk pengenaan bunga kredit. Pemberian kredit akan menimbulkan resiko, oleh sebab itu pemberiannya harus benar-benar teliti dan memenuhi persyaratan. Mungkin Anda pernah mendengar beberapa bank dilikuidasi atau dibekukan usahanya, salah satu penyebabnya adalah karena banyak kredit yang bermasalah atau macet. c) Penyalur dana Dana-dana yang terkumpul oleh bank disalurkan kepada masyarakat dalam bentuk pemberian kredit, pembelian surat-surat berharga, penyertaan, pemilikan harta tetap.

30

d) Pelayan Jasa Bank dalam mengemban tugas sebagai pelayan lalu-lintas pembayaran uang melakukan berbagai aktivitas kegiatan antara lain pengiriman uang, inkaso, cek wisata, kartu kredit dan pelayanan lainnya. Dari pelayanan yang dilakukan Bank, pelayanan jasa apa yang Anda sudah nikmati? Jika fungsi di atas diklasifikasikan lagi maka fungsi bank dibagi menjadi Fungsi Utama dan Fungsi Tambahan. 1) Fungsi Utama, meliputi: - penghimpun dana; - pembiayaan; - peningkatan faedah dari dana masyarakat; - penanggung resiko. 2) Fungsi Tambahan, meliputi: - memberikan fasilitas pengiriman uang; - penggunaan cek; - memberikan garansi bank. Fungsi bank yang dikemukakan di atas, secara umum merupakan fungsi bank umum, adapun fungsi dari bank sentral adalah: 1) penyelesaian utang-piutang antar bank; 2) mengedarkan uang kertas; 3) wakil pemerintah dalam menerima pembayaran pajak; 4) sumber dana pinjaman terakhir; 5) memegang cadangan kas sistem; 6) mengontrol volume dan keadaan kredit untuk mempertahankan tingkat kegiatan ekonomi. Apakah perbedaan antara Bank Umum dan Bank Sentral? Pelajarilah uraian berikut ini.

B. JENIS-JENIS BANK
Sejak diberlakukannya Undang-Undang nomor 10 tahun 1998, jenis bank dapat dibedakan menjadi Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat.

1. Bank Umum
Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalulintas pembayaran. Sifat jasa yang diberikan adalah umum. Bank Umum sering juga disebut Bank Komersial. Usahausaha bank umum yang utama antara lain: 31

a. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan; b. memberikan kredit; c. menerbitkan surat pengakuan hutang; d. memindahkan uang; e. menempatkan dana pada atau meminjamkan dana dari bank lain; f. menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga; g. menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga. Bank umum di Indonesia dilihat dari kepemilikannya terdiri atas: a. Bank pemerintah, seperti BRI, BNI, BTN. b. Bank Pembangunan Daerah (BPD), seperti BPD DKI Jakarta. c. Bank Swasta Nasional Devisa, seperti BCA, NISP, Bank Danamon. d. Bank Swasta Nasional Bukan Devisa. e. Bank Campuran, contoh Sumitomo Niaga Bank. f. Bank Asing, seperti Bank of America, Bank of Tokyo. Bank umum ada yang disebut Bank Devisa dan Bank Non Devisa: - Bank Umum Devisa artinya yang ruang lingkup gerak operasionalnya sampai ke luar negeri. - Bank Umum Non Devisa artinya ruang lingkup gerak operasionalnya di dalam negeri saja.

2. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)


Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan, yang dimaksud Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. Usaha-usaha Bank Perkreditan Rakyat, diantaranya: a. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, dan tabungan; b. memberi kredit; c. menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan yang ditetapkan pemerintah; dan d. menempatkan dananya dalam bentuk sertifikat Bank Indonesia (SBI) Pembagian bank selain didasarkan Undang-Undang Perbankan dapat juga dibagi menurut kemampuan bank menciptakan alat pembayaran, yang meliputi: 1. Bank Primer yaitu bank yang dapat menciptakan alat pembayaran baik berupa uang kartal maupun uang giral. Bank yang termasuk kelompok ini adalah: a. Bank Sentral atau Bank Indonesia sebagai pencipta uang kartal. Selain itu tugas Bank Sentral diantaranya: 32

- menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter; - mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran; dan - mengatur dan mengawasi bank. b. Bank Umum sebagai pencipta uang giral (uang yang hanya berlaku secara khusus dan tidak berlaku secara umum). 2. Bank Sekunder yaitu bank yang tidak dapat menciptakan alat pembayaran dan hanya berperan sebagai perantara dalam perkreditan yang tergolong dalam bank ini adalah Bank Perkreditan Rakyat. Bagaimana? Apakah Anda mendapatkan permasalahan memahami uraian diatas? Jika tidak, silahkan Anda lengkapi tabel di bawah ini, untuk menguatkan pemahaman. Aspek yang dilihat 1. Kepemilikan 2. Kewenangan mencetak uang kartal 3. Klasifikasi menurut kemampuan menciptakan alat pembayaran Bank Sentral Bank Umum BPR ................ ................

- Pemerintah ................ ................ Tidak boleh

................

Bank Primer

................

Apakah Anda dapat melengkapi dengan benar! Bila belum, pelajari kembali uraian di atas.

C. BENTUK DAN PRODUK-PRODUK BANK


Beberapa bentuk produk perbankan berupa pemberian kredit, pemberian jasa pembayaran dan peredaran uang, serta bentuk jasa perbankan lainnya. Untuk penjelasannya sebagai berikut: 1) Pemberian kredit dengan berbagai macam bentuk jaminan atau tanggungan misalnya tanggungan efek 2) Memberikan jasa-jasa dalam lalulintas pembayaran dan peredaran uang yang terdiri: a) Lalulintas pembayaran dalam negeri seperti transfer, inkaso. b) Lalulintas pembayaran luar negeri seperti pembukaan L/C (Letter of Credit) yaitu surat jaminan bank untuk transaksi ekspor-impor.

33

3) Jasa-jasa perbankan lainnya yang meliputi: a) Jual-beli cek perjalanan (travellers cheque) b) Jual-beli uang kertas (bank note) c) Mengeluarkan kartu kredit (Credit Card) d) Jual-beli valuta asing. e) Pembayaran listrik, telepon, gaji, pajak f) Menyiapkan kotak pengaman simpanan (safe deposite box) 4) Bentuk-bentuk simpanan di Bank a) Giro adalah simpanan pada bank yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran. b) Deposito Berjangka adalah simpanan pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu. c) Sertifikat Deposito adalah deposito berjangka yang bukti simpanannya dapat diperdagangkan. d) Tabungan adalah simpanan pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati.

D. LEMBAGA KEUANGAN NON-BANK


Setelah Anda mempelajari berbagai permasalahan Perbankan, tentunya banyak pengetahuan yang sudah dikuasai, akan tetapi dalam kenyataan mungkin Anda sering mendengar bahwa di koperasi orang bisa juga melakukan simpan pinjam. Tentu Anda bertanya apakah koperasi termasuk bank? Untuk menjawab pertanyaan tersebut silahkan Anda lanjutkan membacanya. Pengertian lembaga keuangan non Bank adalah semua badan yang melakukan kegiatan di bidang keuangan, yang secara langsung atau tidak langsung menghimpun dana terutama dengan jalan mengeluarkan kertas berharga dan menyalurkan dalam masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan. Lembaga keuangan berkembang sejak tahun 1972, dengan tujuan untuk mendorong perkembangan pasar modal serta membantu permodalan perusahaan-perusahaan ekonomi lemah. Jenis-jenis lembaga keuangan meliputi: 1. Lembaga pembiyaan pembangunan contoh PT. UPINDO. 2. Lembaga perantara penerbit dan perdagangan surat-surat berharga contoh PT. Danareksa. 3. Lembaga keuangan lain seperti: a. Perusahaan Asuransi yaitu perusahaan pertanggungan sebagaimana yang dijelaskan dalam kitab Undang-Undang Hukum Perniagaan ayat 246. b. PT. Pegadaian (Persero) yaitu Perusahaan milik Pemerintah yang ditugasi untuk membantu rakyat, meminjami uang secara perorangan dengan menjaminkan barang-barang bergerak maupun tak bergerak. 34

c. Koperasi Kredit yaitu sejenis koperasi yang kegiatan usahanya adalah mengumpulkan dana anggota melalui simpanan dan menyalurkan kepada anggota yang membutuhkan dana dengan cara pemberian kredit. Perlu Anda ketahui, selain lembaga keuangan yang resmi ada juga lembaga keuangan non bank yang tidak resmi seperti pengijon dan rentenir, akan tetapi keberadaan lembaga keuangan informal ini terkadang banyak merugikan masyarakat. Anda telah selesai membahas mengenai bank dan lembaga keuangan non bank berarti selangkah lagi Anda akan menuntaskan pembelajaran modul ini. Sebelum Anda mengkaji materi terakhir ada baiknya Anda bertanya dan mengevaluasi apakah seluruh materi sudah Anda pahami? Jika belum silahkan ulangi kembali dan jika ada teman atau guru bina silahkan mengadakan diskusi. Bila Anda menilai sudah cukup banyak Anda pahami, silahkan Anda mempelajari materi terakhir dari kegiatan ketiga ini. Selamat belajar!

A. Pengertian Kredit
Kata kredit berasal dari bahasa latin Credere berarti kepercayaan. Jadi kredit yaitu memberikan benda, jasa, uang, sekarang dengan pembayaran atau balas jasa di kemudian hari. Rolling G. Thomas mendefinisikan bahwa kredit adalah kepercayaan atas kemampuan si peminjam untuk membayar sejumlah uang pada masa yang akan datang. Jadi dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa kredit mencakup dua pihak yaitu pihak yang memberi dan pihak yang menerima. Apa yang diserahkan sekarang merupakan prestasi, sedang pembayaran, pengembalian maupun balas jasa di masa yang akan datang merupakan kontra prestasi.

B. Syarat Kredit
Sesuai dengan asal kata kredit yang berarti kepercayaan maka kredit dapat berlangsung bila ada kepercayaan terhadap penerima kredit. Kepercayaan tersebut banyak tergantung kepada kelayakan seseorang atau badan usaha. Kelayakan seseorang atau badan usaha penerima kredit dipengaruhi oleh 5C yaitu: 1. Character atau tabiat serta kemauan pemohon untuk memenuhi kewajiban. Perlu diteliti tentang kebiasaan kepribadian, cara hidup dan keadaan keluarga serta moral. 2. Capacity yaitu kemampuan, kepAndaian dan ketrampilan menggunakan kredit yang diterima sehingga memperoleh kemajuan, keuntungan serta mampu melunasi kewajiban atau utangnya. 35

3. Capital yaitu modal seseorang atau badan usaha penerima kredit. Tidak semua modal harus bersumber dari kredit. 4. Collateral, yaitu kepastian berupa jaminan yang dapat diberikan oleh penerima kredit. Anggunan atau jaminan sebagai alat pengaman dari ketidakpastian pada waktu yang akan datang pada saat kredit harus dilunasi. 5. Condition of economies yaitu dalam rencana pelepasan kredit harus mampu melihat ke depan, yaitu bagaimana keadaan perekonomian masa yang akan datang.

C. Peranan Kredit Dalam Perekonomian


Dalam kehidupan perekonomian, fungsi kredit makin lama makin memegang peranan yang sangat penting karena dengan adanya kredit dapat 1. meningkatkan daya guna uang; 2. meningkatkan peredaran dan lalu-lintas uang; 3. meningkatkan daya guna dan peredaran barang; 4. menjadi salah satu alat stabilitas ekonomi; 5. meningkatkan kegairahan berusaha; 6. meningkatkan pemerataan pendapatan; dan 7. menjadi alat untuk meningkatkan hubungan internasional.

D. Kebaikan dan Keburukan Kredit


Kredit selain mempunyai peranan kehidupan perekonomian tentunya akan menimbulkan dampak yang bersifat positif dan negatif, hal ini tentunya wajar saja dalam kehidupan masyarakat. Memang mengenai baik buruknya kredit bagi semua orang menyebabkan kita harus berhati-hati baik memberi kredit maupun menerima kredit. Adapun kebaikan dan keburukan kredit akan kita jabarkan di bawah ini. Kebaikan kredit: a. menambah produktivitas modal uang; b. memajukan urusan tukar-menukar seperti wesel, promes dan lain-lain; c. mempercepat peredaran barang-barang; d. dapat membuka usaha baru. Keburukan kredit: a. memberikan kemungkinan untuk berspekulasi; b. memberikan kesempatan para konsumen meminjam melebihi daya kemampuan (besar pasak daripada tiang); c. menyebabkan produksi yang sangat berlebihan; d. perluasan kredit akan menimbulkan inflasi; dan e. mendorong masyarakat mengarah pada sifat konsumtif.

36

Apakah dengan kredit orang akan lebih maju. Hal ini sekali lagi tergantung pada pemanfaatan dan ketrampilan menggunakan kredit dalam berusaha. Sampai materi ini apakah Anda sudah dapat memahami, jika belum silahkan diulang kembali. Selamat kepada Anda yang telah tuntas membahas materi ini dengan baik, semoga Anda dapat memperoleh prestasi yang memuaskan. Sebelum Anda mengakhiri pengkajian modul ini, cobalah Anda mengerjakan tugas di bawah ini, untuk lebih meyakinkan bahwa Anda telah memahami kajian kegiatan belajar tentang kredit, sebagai kajian terakhir pada modul ini. Dalam syarat kredit dikenal 5C. Coba Anda telaah aspek-aspek yang tercantum di bawah ini merupakan aspek penilaian kredit yang mana!

NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Aspek Yang Dinilai Sifat manusia Jumlah modal usaha Kemampuan menghasilkan laba Sikap hemat Kondisi resesi Bentuk barang jaminan Pengembalian tepat waktu Cara hidup Keadaan perusahaan

Termasuk Syarat Caracter ....................... ....................... ....................... ....................... ....................... ....................... ....................... .......................

Selamat, Anda telah berhasil menuntaskan seluruh pembahasan dalam modul ini. Sebelum ada mengakhiri kami ingatkan sekali lagi, bahwa Anda harus menghubungi guru bina/guru pamong untuk mendapatkan tes akhir modul ini. Jika Anda telah siap. Jika belum, silhakan gunakan waktu yang ada untuk memahami lebih baik dari materi-materi yang ada anggap sulit memahami atau mengingatnya. Selamat kepada Anda semoga Anda dapat mencapai prestasi yang memuaskan. Selamat mengerjakan tes akhir modul. Semoga Allah SWT memudahkan Anda.

37

KEGIATAN 3

Jawablah soal-soal berikut ini dengan jelas dan tepat!


1. Jelaskan pengertian bank menurut UU nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan 2. Sebutkan fungsi utama dari suatu bank 3. Sebutkan dan jelaskan klasifikasi bank menurut kemampuan mencetak alat pembayaran 4. Sebutkan contoh-contoh produk perbankan. 5. Sebutkan contoh-contoh lembaga-lembaga keuangan non bank 6. Jelaskan syarat kredit Collateral? 7. Sebutkan 2 kebaikan dan keburukan kredit. Cocokkan jawaban Anda dengan kunci tugas yang terdapat pada bagian akhir modul ini.

38

PENUTUP

1. Rangkuman
1. Uang adalah segala sesuatu, maksudnya benda apa saja asal mendapat pengakuan secara umum dan dapat dijadikan alat pembayaran. 2. Asal mula uang sangat erat hubungannya dengan perkembangan tukarmenukar. Sebelum ada uang pertukaran dilakukan dengan cara barter. 3. Fungsi uang terbagi atas: 1) Sebagai alat penukar 2) Sebagai satuan hitung 3) Sebagai penimbun kekayaan 4) Sebagai standar pencicilan hutang Dua dari fungsi urutan pertama disebut fungsi asli dan lainnya termasuk fungsi tambahan. 4. Jenis uang dapat dikelompokkan atas dua yaitu uang kartal dan uang giral. 5. Teori nilai uang 1) Teori Kuantitas dari David Ricardo 2) Teori Kuantitas dari Irving Fisher 3) Teori Statis: a) Teori metalisme b) Teori konvensi c) Teori nominalisme d) Teori negara 6. Motif memiliki uang menurut J.M. Keynes: 1) Motif transaksi 2) Motif berjaga-jaga 3) Motif spekulasi 7. Inflasi adalah suatu peristiwa dalam perekonomian dimana terjadi hargaharga dari semua barang naik secara terus-menerus. 8. Dampak Inflasi 1) Terhadap konsumen, kenaikan harga yang tidak diiringi dengan kenaikan pendapatan, dapat mengubah sifat konsumen terhadap barang yang dikonsumsinya. 2) Terhadap produsen, inflasi mengurangi minat produsen untuk memproduksi. 3) Terhadap distribusi, pendapatan masyarakat akan menjadi terganggu karena orang yang berpenghasilan tetap secara riil pendapatannya menjadi merosot.

39

9. Untuk mengatasi inflasi diperlukan langkah kebijakan oleh pemerintah 1) Kebijakan Moneter a) Kebijakan Diskonto b) Kebijakan pasar terbuka c) Menaikkan cash ratio 2) Kebijakan Fiskal a) Mengurangi pengeluaran negara b) Menaikkan pajak c) Mengadakan pinjaman pemerintah 3) Kebijakan Non-Moneter a) Usaha menaikkan hasil produksi b) Kebijakan Upah c) Pengawasan harga dan distribusi 10. Penggolongan bank menurut Undang-undang perbankan dibagi menjadi 1) Bank Umum 2) Bank Perkreditan Rakyat 11. Produk Bisnis perbankan 1) Memberikan kredit 2) Memberikan jasa-jasa dalam lalu-lintas pembayaran 3) Jasa lainnya 12. Yang termasuk lembaga keuangan lainnya 1) Perusahaan Asuransi 2) PT. Pegadaian 3) Koperasi Kredit 13. Syarat kredit terbagi atas 5 C: 1) Character 2) Capability 3) Capital 4) Collateral 5) Condition of Economics

2. Tindak Lanjut
Mintalah soal untuk tes akhir modul Eko II, pada guru bina Anda. Tambahkan pengetahuan Anda dengan membaca buku lain yang relevan dengan materi modul ini. Catatlah informasi penting dalam penyelesaian belajar modul ini.

1) Barter adalah tukar-menukar antara barang dengan barang. 2) Lukuiditas adalah kesanggupan perusahaan untuk melunasi utang jangka pendek.

40

TUGAS

KEGIATAN 1
1. Uang adalah sebagai segala sesuatu yang diterima oleh masyarakat sebagai alat perantara dalam melakukan tukar-menukar atau perdagangan. 2. Syarat Uang barang: a. Dapat diterima b. Digemari dimana-mana c. Yang setiap waktu dapat ditukar dengan barang apa saja d. Sulit mendapatkannya 3. Fungsi Uang terbagi atas: a. Fungsi Asli yang meliputi 1) Sebagai alat tukar 2) Sebagai alat kesatuan hitung b. Fungsi Tambahan yang meliputi 1) Sebagai alat pembayaran yang sah 2) Alat pemindah dan penyimpan kekayaan 3) Alat pendorong kegiatan ekonomi 4) StAndar pencicilan hutang. 4. Uang kartal terdiri atas uang logam dan uang kertas dan berlaku umum. Sedangkan uang giral berupa saldo simapanan di bank dan hanya berlaku untuk kalangan tertentu. 5. Faktor motivasi memegang uang menurut J.M. Keynes a. Transaksi motive b. precautionary motive c. Spekulasi motive V1 = 10 T1 = 100 6. Diketahui: M1 = 500 MV = PT P = 500 x 10 = 5000 = 50 100 100 M2 = 1500 V2 = V1 T2 = T1 MV = PT P = 1.500 x 10 = 15.000 = 150 100 100

41

KEGIATAN 2
1. Inflasi adalah suatu keadaan dalam perekonomian dimana terjadi kenaikan hargaharga secara umum. 2. Faktor-faktor penyebab terjadinya inflasi a. Sektor ekspor-impor b. Sektor penerimaan dan pengeluaran c. Sektor swasta. 3. Demand pull inflation yaitu inflasi yang disebabkan karena permintaan masyarakat akan berbagai barang terlalu kuat. 4. Inflasi menyebabkan harga-harga barang yang dikonsumsi mengalami kenaikan sementara pendapatan masyarakat tidak mengalami kenaikan sehingga dengan keadaan ini maka akan terjadi perubahan pola konsumsi pada masyarakat. Seperti perubahan kuantitas dan perubahan mutu. 5. Kebijakan diskonto adalah kebijakan untuk menaikkan atau menurunkan tingkat suku bunga dengan tujuan untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar.

KEGIATAN 3
1. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. 2. Fungsi utama bank meliputi: a. Penghimpun dana b. Pembiayaan c. Peningkatan faedah dari dana masyarakat d. Penanggung resiko 3. Klasifikasi bank menurut kemampuan mencetak alat pembayaran terbagi atas a. Bank Primer yang meliputi Bank Sentral, Bank Umum b. Bank Sekunder yang meliputi BPR 4. Contoh-contoh produk perbankan: a. Pemberian kredit dengan jaminan efek b. Pemberian jasa-jasa lalulintas pembayaran seperti inkaso, LC c. Jual beli cek perjalanan d. Kartu kredit e. Jual beli valuta asing. 42

5. Contoh-contoh lembaga keuangan bukan bank seperti: a. Lembaga pembiayaan pembangunan, contoh PT. UPINDO b. Perusahaan Asuransi c. PT. Pegadaian d. Koperasi Kredit 6. Collateral yaitu kepastian berupa jaminan yang dapat diberikan oleh penerima kredit 7. Kebaikan kredit: a. Menambah produktivitas modal uang b. Memajukan urusan tukar menukar seperti wesel, promes dan lain-lain Keburukan kredit: a. Memberikan kemungkinan untuk berspekulasi b. Memberikan kesempatan para konsumen meminjam melebihi daya kemampuan.

REFERENSI
Drs. A. Arifinal Chaniago, Christian Toweula, dkk. Ekonomi 2, Bandung : Angkasa. Buku-buku ekonomi lainnya yang relevan.

43

You might also like