You are on page 1of 8

PETUNJUK UNTUK GURU MODUL Topik Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Kelas Waktu : Biologi IV : Keterkaitan antara metabolisme

karbohidrat,lemak dan protein. : 2. Memahami pentingnya proses metabolismepada organisme : 2.4.Mendeskripsikan keterkaitan antarametabolisme karbohidrat, lemak dan protein : XII IPA : 1 x 45 menit

Pendahuluan I. Petunjuk Umum Modul ini merupakan kelanjutan dari modul III yang telah dipelajari peserta didik dan untuk mempelajari modul IV ini, peserta didik harus telah menyelesaikan modul III dengan baik. Pada modul IV peserta didik memperoleh pengetahuan tentang keterkaitan antara metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan modul Mempersiapkan segala perlengkapan yang diperlukan Pemberian pengarahan penggunaan modul Pembagian modul kepada siswa Pelaksanaan percobaan menggunakaan LKS Penilaian hasil pemblajaran oleh siswa Pembelajaran dengan modul oleh siswa

Pemberian post tes

Guru berinteraksi dengan siswa yang mengalami kesulitan

II. PETUNJUK KHUSUS 1. 2. 3. 4. Topik : Keterkaitan antara metabolisme karbohodrat,lemak dan protein. Kelas : XII IPA Waktu : 1 x 45 menit Tujuan pembelajaran : Setelah mempelajari materi ini kamu diharapkan mampu menjelaskan keterkaitan antara metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. 5. Pokok-pokok materi: Keterkaitan antara metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. 6. Prosedur pembelajaran a. Tugas/ kegiatan guru 1) Menciptakan suasana kelas yang cocok untuk memulaipelajaran 2) Mempersiapkan alat-alat yang diperlukan 3) Menjelaskan tugas-tugas yang harus dilaksanakan siswa 4) Mengawasi dan membantu siswa yang mengalamikesulitan 5) Memberi tes pada siswa b. Kegiatan siswa 1) Membaca petunjuk siswa 2) Memahami tujuan pembelajaran 3) Membaca dengan cermat teks dalam modul 4) Melakukan percobaan seperti teks dalam modul 5) Melakukan tugas-tugas pada lembaran kerja c. Alat, bahan dan sumber(lihat LKS) 1) Alat yang diperlukan : tumbuhan hijau yang berdaun,kertas timah/ plastik hitam, gelas kimia, lampu spiritus, kaki tiga dan kawat kasa, spidol, tabung reaksi, gunting, pincet, cawan petri, Corong kaca, Ember besar isi 20 liter,Termometer0 C ,Kawat (besi), Plastik/kertas minyakberagam warna ,korek api 2) Bahan yang diperlukan : air secukupnya, alkohol secukupnya,yodium. Tumbuhan air (Hydrilla/Chara), NaHCO3 (soda kue), air dingin/ batu es, air panas. 3) Sumber : buku biologi 3 untuk Sekolah Menengah Umum Kelas 3 Program Ilmu Pengetahuan Alam, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 1995 atau buku lainyang relevan. 7. Evaluasi a. Prosedur evaluasi Program pengajaran ini diakhiri dengan tes akhir dengan menggunakan tes padalembaran tes. Selama pembelajaranberlangsung diadakan evaluasi melalui : - pengisian lembaran kerja oleh siswa - observasi oleh guru b. Alat evaluasi : - lembaran kerja - lembaran tes

LEMBARAN KEGIATAN SISWA MODUL Topik Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Kelas Waktu : Biologi IV : Keterkaitan antara metabolisme karbohodrat, lemak dan protein. : 2. Memahami pentingnya proses metabolisme pada organisme : 2.4.Mendeskripsikan keterkaitan antara metabolisme karbohodrat, lemak dan protein. : XII IPA : 1 x 45 menit PETUNJUK UNTUK SISWA Pendahuluan Selamat untuk kamu yang telah menyelesaikan modul III dengan baik. Modul IV ini merupakan kelanjutan dari modul III atau modul sebelumnya. Tentu kamu semua masih ingat pelajaran pada modul III tentang proses anabolisme karbohidrat dan reaksi-reaksinya. Dalam modul III ini kamu akan mempelajari tentang keterkaitan antara metabolisme karbohidrat, lemak dan protein.Setelah mempelajari materi ini kamu diharapkan mampu menjelaskan keterkaitan antara metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Perhatikan langkah-langkah penggunaan modul dibawah ini ! Pahamilah peta konsep di awal materi dan daftar istilah Baca dan pahami penjelasan setiap materi dengan bantuan gambar dan diagram yang tersedia Jawab pertanyaan yang tersedia di akhir modul Jika mencapai nilai 80, lanjutkan pembelajaran modul II pada pertemuan berikut

Hitung jumlah bobot nilai yang diperoleh

Cek jawaban di kunci lembaran kerja

Kegiatan Belajar I

Pernahkah kamu melihat orang yang tubuhnya sangat gemuk atau menderita obesitas? Orang awam mengatakan bahwa ia terlalu banyak mengkonsumsi makanan berlemak, sehingga lemaknya menumpuk dan menyebabkan kegemukan. Tapi, benarkah seperti itu? Pada modul IV ini, kamu akan mempelajari bagaimana hubungan antar berbaai makanan yang kamu makan, tentu saja hal ini menyangkut dengan metabolisme. Pada modul sebelumnya kamu telah mempelajari tentang katabolisme karbohidrat. Jika kamu telah menguasai materi tersebut dengan baik, maka materi berikut ini akan menjadi mudah. Tapi jika kamu belum menguasainya, pelajarilah materi itu kembali. Pada modul II, kamu mempelajari bahwa bahan penghasil energi adalah glukosa yang termasuk kedalam karbohidrat. Karbohidrat bisa kamu peroleh dari nasi, roti ataupun kentang. Lalu pernahkah kamu mendengar orang yang vegetarian dimana makanan mereka hanyalah sayur-sayuran, tanpa nasi maupun daging. Darimanakah mereka mendapatkan energi jika mereka tidak makan nasi? Agar rasa penasaran kamu hilang, bacalah dengan baik penjelasan pada modul ini. 1. Metabolisme Karbohidrat a. Anabolisme Karbohidrat Pada tumbuhan, dikenal peristiwa fotosintesis sebagai reaksi anabolisme karbohidrat. Apakah pada hewan tidak terjadi anabolisme karbohidrat? Kamu telah memahami mengenai definisi dari anabolisme, yaitu penyusunan suatu senyawa kompleks dari senyawa yang lebih sederhana, dimana pada fotosintesis, senyawa sederhana berupa air dan karbondioksida. Namun senyawa sederhana tidak hanya itu. Sel mampu membuat karbohidrat dari bahan lain, misalnya gliseraldehida (monosakarida berkarbon-tiga) yang dihasilkan dari gliserol (alkohol yang didapatkan dari hidrolisis lemak). Perlu kamu garisbawahi bahwa anabolisme karbohidrat tidak mutlak dengan penghasilan glukosa, melainkan boleh molekul gula yang lain, misalnya fruktosa (monosakarida berkarbon-enam), ribosa (monosakarida berkarbon-lima), dan lain-lain. b. Katabolisme Karbohidrat Katabolisme karbohidrat erat dikaitkan dengan respirasi seluler, karena proses ini adalah proses paling penting bagi organisme untuk dapat tetap hidup. Pada respirasi seluler, glukosa akan memasuki tahapan respirasi dan menghasilkan energi berupa ATP. Pada materi berikutnya akan dijelaskan bagaimana senyawa lain dapat menghasilkan energi sebagai pengganti glukosa jika tubuh kekurangan glukosa. 2. Metabolisme Lipid Seluruh senyawa organik yang bersifat tidak dapat larut dalam air, digolongkan kedalam kelompok lipid, contohnya adalah lemak, minyak dan kolesterol. Pada penjelasan berikut ini, akan difokuskan pada lemak dan minyak karena senyawa lipid inilah yang paling banyak digunakan sebagai pengganti glukosa ketika sel kekurangan glukosa. a. Anabolisme Lemak dan Minyak Perbedaan lemak dan minyak adalah pada struktur kimianya yang menyebabkan sifat fisika dan kimia mereka juga berbeda. Rantai asam lemak pada minyak memiiki ikatan rangkap, sedangkan pada lemak tidak. Akibatnya, minyak

memiliki titik leleh yang leih rendah dibandingkan lemak dan dapat dilihat pada suhu ruang, minyak berbentuk cair sedangkan lemak berbentuk padat. Hal yang penting dari anabolisme minyak dan lemak adalah dua molekul penyusunnya, yaitu gliserol dan rantai asam lemak. Gliserol dapat didapatkan dari gliseraldehida dan asam lemak didapatkan dari pennggabungan asetil Ko-A. bagaimanakah reaksi kimianya? 1) Pembentukan gliserol dari gliseraldehida fosfat Sel membutuhkan energi untuk tetap hidup dan ini didapatkan dari respirasi seluler. Namun adakalanya pasokan bahan bakar yang masuk kedalam sel melebihi dari jumlah energi yang diperlukan. Pada umumnya bahan bakar ini berupa glukosa. Ukuran sel yang kecil mengharuskan sel menyimpan glukosa yang banyak dalam ruang yang sempit. Sel pertama kali akan mengubah glukosa menjadi polimernya yaitu amilum atau glikogen. Namun ketika kadar glikogen dalam sel telah menumpuk sedangkan pasokan glukosa masih banyak, maka sel masih memiliki cara lain, yaitu mengubah glukosa menjadi suatu molekul penyimpan energi berukuran kecil, tapi jumlah energi yang dihasilkan tetap sama. Molekul tersebut adalah lipid, khususnya lemak dan minyak. Didalam metabolisme selalui terdapat senyawa antara, yaitu senyawasenyawa yang dihasilkan dalam metabolisme sebelum mencapai produk akhir metabolisme. Misalnya pada respirasi seluler yang mengubah produk awal glukosa menjadi produk akhir karbondioksida, terdapat banyak senyawa antara, misalnya asam piruvat, asetil Ko-A, asam sitrat, dan lainlain. Senyawa-senyawa antara dapat digunakan sebagai bahan untuk membentuk senyawa baru yang lebih kompleks. Pada pembentukan gliserol, gliseraldehida fosfat (gugus fungsinya aldehida dan fosfat) berlebih yang dihasilkan dari glikolisis akan didefosforilasi dan direduksi menjadi gliserol (gugus fungsinya hidroksil) melalui rangkaian reaksi kimia. Gliserol yang digunakan selanjutnya akan dikondensasikan dengan asam lemak membentuk lemak atau minyak. 2) Pembentukan asam lemak dari asetil Ko-A Asetil Ko-A berlebih yang merupakan produk dari dekarboksilasi oksidatif, akan digunakan untuk membentuk asam lemak. Asetil Ko-A yang berkarbon-dua akan direaksikan dengan Asetil Ko-A lain dengan pembuangan gugus Ko-A, sehingga akan terbentuk ikatan hidrokarbon seperti pada bensin dengan salah satu ujungnya memiliki gugus karboksil yang menandakan sifat asam. b. Katabolisme lemak dan minyak Pada anabolisme lemak dan minyak, dibutuhkan molekul gliserol dan asam lemak untuk membentuk lemak dan minyak. Pada katabolismenya justru sebaliknya, lemak dan minyak akan dihidrolisis menjadi gliserol dan asam lemak sehingga dapat diubah menjadi senyawa antara dalam respirasi seluler untuk menghasilkan energi. Katabolisme lemak dan minyak terjadi ketika sel kekurangan glukosa sebagai sumber energi sedangkan sel membutuhkan energi yang banyak. Untuk gliserol akan diubah menjadi gliseraldehida fosfat dan asam lemak akan diubah menjadi Asetil Ko-A. 3. Metabolisme protein Protein merupakan polimer dari asam amino, dimana asam amino inilah yang berperan dalam metabolisme protein.
5

a. Anabolisme protein Asam amino merupakan suatu senyawa dengan struktur kimia yang khas, yaitu adanya gugus karboksil dan gugus amina. Gugus amina inilah yang membedakan asam amino dari senyawa organik lain. Gugus amina terdiri dari satu atom nitrogen (N) dan dua aton hidrogen (H) dalam keadaan tidak terionisasi. Asam amino memiliki struktur yang beragam. Struktur beberapa asam amino dapat dilihat pada gambar 1 berikut ini.

Gambar 1. Struktur kimia beberapa asam amino Untuk membentuk suatu asam amino, harus ada terlebih dahulu struktur dasar asam amino, yaitu gugus karboksil dan hidroksil. Gugus karboksil dapat dihasilkan dengan mengoksidasi gugus aldehida, dan gugus amina dapat dihasilkan dengan reaksi aminasi, yaitu penambahan gugus amina kedalam suatu senyawa.

Senyawa antara yang berlebih dari respirasi seluler akan diubah menjadi asam amino setelah polisakarida dan lipid terlalu jenuh. Adapun senyawa antara yang dapat diubah menjadi asam amino yaitu: - Asam piruvat dapat diubah menjadi glisin, serin dan sistein - Asetil Ko-A akan diubah menjadi fenilalanin, leusin, isoleusin, threonin, lisin, triptofan dan tirosin - Oksaloasetat akan diubah menjadi asparagin dan aspartat - Fumarat akan diubah menjadi fenilalanin dan tirosin - -ketoglutarat akan diubah menjadi arginin, histidin, dan prolin - Suksinat akan diubah menjadi valin, isoleusin dan metionin b. Katabolisme protein Protein dapat digunakan sebagai bahan bakar energi jika karbohidrat dan lipid tidak ada lagi didalam sel. Cara yang dilakukan tetap sama, yaitu asam amino akan diubah menjadi senyawa antara respirasi seluler yang selanjutnya dapat menghasilkan energi. Salah satu reaksi penting dalam pengubahan asam amino menjadi senyawa antara adalah reaksi deaminasi, yaitu pembuangan gugus amina dari asam amino. Gugus amina ini selanjutnya akan dipakai kembali dalam reaksi lain, dan jika kadarnya berlebih, maka akan dikeluarkan dari sel. Senyawa antara yang dihasilkan dari asam amino merupakan kebalikan dari anabolismenya dan dapat dilihat pada uraian diatas. Gambar 2 menunjukkan skema umum keterkaitan metabolisme antara karbohidrat, lipid dan protein.

Gambar 2. Keterkaitan antara metabolisme karbohidrat, lipid dan protein 7

Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman kamu tentang materi di atas, cobalah kamu kerjakan Lembaran Kerja LK.1) yang ada.

Tuliskan jawaban ananda pada Lembaran Kerja (LK.1) yang tersedia !

You might also like