You are on page 1of 3

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA LINGKUNGAN

Hari , tanggal Materi Tujuan

: Senin , 24 Oktober 2011 : Standarisasi larutan HCl 0,1 N : Untuk mengetahui konsentrasi suatu larutan

A. Dasar teori Titrasi adalah proses penentuan konsentrasi suatu larutan dengan mereaksi larutan yang sudah tertentu konsentrasinya ( larutan standar ) . Produser dari titrasi asam basa ini adalah dengan mengukur volume dari asam dan basa yang bereaksi sehingga proses ini disebut titrasi volumetri . Secara tekhnis titrasi dilakukan dengan cara mereaksikan sedikit demi sedikit larutan basa melalui buret kedalam larutan asam dengan volume tertentu yang terletak pada labu erlenmeyer sampai keuanya tepat habis , ditandai dengan berubahnya warna indikator . Pada titrasi asam basa dikenal istilah titik ekuivalen dan titik akhir titrasi . Titik ekuivalen adalah titik pada proses titrasi ketika asam dan basa tepat habis bereaksi . Untuk mengetahui titik ekuivalen dapat kita gunakan indikator . pada saat terjadi perubahan warna indikator , titrasi dihentikan . Saat perubahan warna indikator terjadi , saai tiu disebut titik akhir titrasi . Dalam analisis titrasi volumetri ini , kita lakukan pengukuran volume suati asam dan basa dengan sangat teliti . Untuk menatakan ekuivalen asam atau basa dalam suatu liter larutan disebut konsentrasi kenormalan ( N ) . Pada titrasi asam dan basa , jumlah ekuivalen asam sama dengan jumlah ekuivalen basa . Ekuivalen asam = ekuivalen basa VA . NA = VB . NB B. Alat dan Bahan 1. Labu erlenmeyer 2 buah 2. Labu ukur 3. Gelas kimia 4. Pipet volume 5. Statif dan buret asam 6. Pipet tets 7. Batang pengaduk 8. Corong 9. Neraca analtik 10. Spatula 11. Botol semprot 12. Alat bantu sedot 13. HCl 0,1 N 14. Na2CO3 ( padat ) 15. Aquades 9

16. Indikator metil orenge ( MO ) 17. Tissue C. Cara Kerja 1. Sebelum digunakan , semua alat harus dibersihkan atau disterilkan menggunakan aquades sebanyak 3 kali . 2. Menimbang x gram NAaCO3 0,1 N voleme 100 ml dengan menggunakan neraca analtic . x gram diperoleh dari perhitungan Gram = N . BE . V = 0,1 . 53 . 0,1 = 0,5300 gram Berat NAaCO3 sebenarnya 0,5304 gram 3. Memasuka 0,5304 gram NAaCO3 dalam labu ukur , dan melarutkannya dengan aquades hingga 100 ml . 4. Mengambil 25 ml larutan NAaCO3 dari labu ukur mengunakan pipet volume , pindahkan dalam labu erlenmeyer 250 ml kemudian tambahkan 3 tetes indikator MO 5. Titrasi dengan HCl , mula mula dengan agak cepat HCl dialirkan kedalam labu erlenmeyer kemudian secara perlahan . saat titrasi jangan lupa menggojok labu erlenmeyer . 6. Mengamati perubahan warna yang terjadi . Titrasi dehentikan jika warna indikator menjadi merah muda 7. Ulangi langkah 4 , 5 dan 6 untuk titrasi yang ke 2 , agar diperoleh dua hasil yang tetap .

D. Data praktikum 1. Berat NAaCO3 = 0,5304 gram 2. Tabel volume titrasi No Volume awal ( ml ) 1 0 2 2

Volume akhir ( ml ) 25,3 28

Volume titrasi ( ml ) 25,3 26 25,65

Pembahasan tabel : 1. Percobaan 1 : Volume awal HCl yang dimasukan dalam buret 0 mL setelah dititrasi volume HCl menjadi 25,3 mL . Volume titrasi = Vakhir - Vawal = 25,3 0 = 25,3 mL 2. Percobaan 2 : volue awal HCl yang dimasukkan dalam buret 2 mL . setelah dititrasi volume HCl menjadi 28 mL Volume titrasi = Vakhir - Vawal 10

= 28 2 = 26 mL

E. Pembahasan 1. Berat NaaCO3 yang diperlukan untuk titrasi adalah 0,5300 gram . Setelah diperoleh berat sebenarnya dari NaaCO3 sebesar 0,5304 gram . 2. N1 V1 ( HCl ) = N2 V2 (NaaCO3 ) N . NaaCO3 = = = 0,10007 N N . HCl =

= 0,0975 N Faktor HCl = = = = 0,975

11

You might also like