You are on page 1of 5

1.

Kompos Jerami Bahan dan peralatan yang digunakan terdiri dari jerami padi, dekomposer, ember, tali, bambu, plastik hitam dan parang/pisau. Tahapan pembuatan kompos jerami padi adalah sebagai berikut : - Larutkan dekomposer sesuai dosis dalam 250 liter air, lalu aduk sampai homogen. - Buat tumpukan jerami padi secara berlapis dengan ukuran 1m x 1m x 1m. - Setiap lapis (20 cm) disiram dengan larutan dekomposer 50 liter secara merata, dan begitu seterusnya hingga mencapai ketinggian 1 m. - Padatkan setiap lapisan jerami dengan cara diinjak-injak. - Setelah selesai tutup dengan plastik hitam, lalu diikat dengan tali. - Tumpukan jerami dibiarkan 2 - 4 minggu. - Pengomposan berjalan baik apabila terjadi penurunan tinggi tumpukan, jika dipegang terasa panas, tidak berbau menyengat, tidak kering dan jerami mulai melunak. http://banten.litbang.deptan.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=article&id=230&Item id=11 Kompos merupakan hasil penguraian parsial dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik atau anaerobik. Sedangkan pengomposan adalah proses dimana bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi. Membuat kompos adalah mengatur dan mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat terbentuk lebih cepat. Proses ini meliputi membuat campuran bahan yang seimbang, pemberian air yang cukup, mengaturan aerasi, dan penambahan aktivator pengomposan. Kompos mampu memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kandungan bahan organik tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan air tanah. Aktivitas mikroba tanah yang bermanfaat bagi tanaman akan meningkat dengan penambahan kompos. Aktivitas mikroba ini membantu tanaman untuk menyerap unsur hara dari tanah. Aktivitas mikroba tanah juga diketahui dapat membantu tanaman menghadapi serangan penyakit. Tanaman yang dipupuk menggunakan kompos cenderung lebih berkualitas dibanding tanaman yang dipupuk dengan pupuk kimia, misalnya hasil panen lebih tahan disimpan, lebih berat, lebih segar, lebih enak dan yang pasti lebih sehat. Hal yang paling melimpah untuk dijadikan kompos adalah jerami. Jerami yang dihasilkan dari satu areal pesawahan, rata-rata 1,4 dari jumlah hasil panennya. Bayangkan saja jika dari satu hektar lahan sawah menghasilkan 6 ton padi, berarti jeraminya ada 8,4 ton. Dan kalau dibuat kompos dengan hasil rata-rata 60%, maka kompos yang dapat dihasilkan sebanyak 5,04 ton. Hasil analisa laboratorium terhadap kompos jerami yang dibuat dengan menggunakan bakteri pengurai berbeda-beda nilai haranya. Hal ini tergantung dari jenis mikroba yang digunakan, komposisi bahan, cara dan perlakuan saat pembuatannya. Namun demikian perbedaan tersebut tidak lah terlalu signifikan. Berikut adalah salah satu dari hasil analisanya:

- Rasio C/N. 21 - C-Organik. 35,11% - Nitrogen (N). 1,86% - Fosfor (P2O5) 0,21% - Kalium (K2O) 5,35% - Kalsium (Ca). 4,2% - Magnesium (Mg) 0,5% - Tembaga (Cu).. 20 ppm - Mangan (Mn). 684 ppm - Zing (Zn).. 144 ppm Kalau mengacu pada nilai sesuai dengan hasil analisa di atas, maka dalam setiap ton kompos jerami memiliki kandungan hara setera dengan 41 kg urea, 6 kg SP36, dan 89 kg KCl atau sama dengan total NPK 136 kg. Dan untuk kompos yang dihasilkan dari satu hektar lahan (5,04 ton) setara dengan 206,64 kg urea, 30,24 kg SP36, dan 448,56 kg KCL. Tentunya jumlah ini cukup untuk dikembalikan lagi ke lahan sawah sebagai pupuk dan pastinya dapat menghemat biaya pembelian pupuk. Sungguh luar biasa, bukan! Cara-cara pembuatanya adalah sebagai berikut: 1. 2. Siapkan larutkan dari B-Satu, gula dan air sesuai petunjuk pada label. Tumpuk jerami, harus diinjak-injak sampai padat, setinggi 25 cm.

3. Beri kohe diatasnya kira-kira setebal 5 cm. Tahap ini sifatnya opsional, boleh dilakukan, boleh tidak. Kalau dilakukan tentunya akan lebih baik karena dapat memperkaya kandungan haranya. 4. Taburkan dedak padi halus, tidak perlu tebal cukup tertutup rata saja.

5. Siramkan larutan yang telah disiapkan ke seluruh permukaan bahan secara merata. Apabila larutan habis dan proses penyiraman belum selesai, larutan harus dibuat lagi. 6. Lakukan lagi tahap ke-2 sampai ke-5 di atasnya secara berlapis-lapis sampai mencapai ketinggian 1 meter (4 lapis). 7. Tutup seluruh bahan dengan pelastik yang gelap atau terpal. Usahakan sinar matahari dan air hujan tidak tembus (masuk).

8. Seminggu sekali penutup dibuka, kemudian bahan kompos dibalik (atas jadi dibawah). Setelah pembalikan selesai, bahan kompos harus ditutup kembali. Tahap ini dilakukan pada minggu ke-1 sampai ke-3. 9. Setelah 4 minggu, kompos sudah matang (jadi). Kompos boleh langsung disebarkan di sawah atau dikering anginkan dulu. Kompos yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. Warna menjadi coklat kehitaman. Terjadi perubahan bentuk fisik, menjadi remah. Suhu tidak panas (sama dengan suhu tanah). Tidak berbau. http://carabudidaya.com/membuat-kompos-jerami/ Cara Membuat Pupuk Organik dari sampah organik secara cepat Bahan : 1. Jerami kering/daun-daun kering/ sekam/serbuk gergaji atau bahan apa saja yang dapat difermentasi 200 kg. 2. Pupuk Organik yang sudah jadi 20 kg. 3. Dedak 20 kg. 4. Gula pasir (5 sendok makan). 5. BIOTAMA 3 200 ml (20 tutup botol). 6. Air secukupnya. . Cara Pembuatan : 1. Larutkan BIOTAMA 3 dan gula ke dalam air. 2. Jerami kering (atau bahan apa saja yang dapat difermentasi), potong kecil kecil, kemudian dicampur dengan Pupuk Organik yang sudah jadi dan dedak secara merata. 3. Siram larutan BIOTAMA 3 secara perlahan-lahan ke dalam adonan secara merata, sampai kandungan air adonan mencapai 30%. Bila adonan dikepal dengan tangan, air tidak keluar dari adonan, dan bila kepalan dilepas, maka adonan akan megar. 4. Adonan dicetak diatas ubin yang kering dengan ketinggian 15-20 cm, kemudian ditutup dengan karung/terpal , selama 3-4 hari. 5. Pertahankan suhu gundukkan adonan 40-500C. jika suhu lebih dari 500C, bukalah karung penutup dan adonan dibalik-balik, kemudian tutup lagi dengan karung goni. Suhu yang tinggi mengakibatkan Pupuk Organik menjadi rusak karena terjadi proses pembusukan. Pengecekan suhu dilakukan setiap pagi dan sore. 6. Setelah 5 7 hari Pupuk Organik telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organik.

. Cara membuat Pupuk Organik dari Jerami Padi Bahan : 1. Jerami 200 kg termasuk berbagai sampah pekarangan, daun daun, rumput dll dipotong 1 5 cm (lebih kecil akan lebih bagus) 2. Dedak 10 kg. 3. Sekam 200 kg. 4. Gula pasir 10 sendok makan. 5. BIOTAMA 3, 200 ml (20 tutup botol). 6. Air secukupnya . . Cara Pembuatan : 1. Tuangkan BIOTAMA 3 ke dalam timba berisi air 7 liter, tambahkan gula pasir. Air bisa ditambah ataupun dikurangi sesuai dengan kelembaban dari jerami/dedaunan sebagai bahan pupuk organik. 2. Jerami, sekam dan dedak dicampur secara merata. 3. Siramkan larutan BIOTAMA 3 secara perlahan lahan ke dalam adonan secara merata sampai Kadar Air 30% (yaitu saat adonan mudah dikepal dengan tangan namun kepalan mudah hancur saat digulingkan). 4. Adonan ditumpuk/dicetak di atas ubin yang kering dengan ketinggian 15-20 cm , kemudian ditutup dengan karung goni atau terpal, selama 2-3 hari. 5. Pertahankan suhu tumpukan jerami 40-500 C. Jika suhu lebih dari 500 C, bukalah karung goni atau terpal penutup dan gundukan adonan dibolak balik, kemudian ditutup lagi. Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan Pupuk Organik menjadi rusak karena terjadi proses pembusukan. Pengecekan suhu dilakukan setiap pagi dan sore. 6. Setelah jerami berwarna hitam kecoklatan dan lebih hancur ukurannya, maka Pupuk Organik telah siap digunakan. . CATATAN untuk PEMBUATAN PUPUK ORGANIK dari semua bahan: Apabila pada hari ke 3 masih belum terasa panas berarti pembuatan kurang berhasil hal ini bisa disebabkan karena beberapa hal, antara lain : konsentrasi BIOTAMA 3 terlalu sedikit bila dibanding limbah yang ada, penutup masih kurang rapat, atau ubin tidak rata sehingga ada air yang menggenangi atau terlalu banyak jumlah air yang tercampur dalam proses pembuatan pupuk organik. . Untuk mengatasi hal hal tersebut maka langkah yang dilakukan disesuaikan dengan permasalahan yang dihadapi, yaitu tambahkan BIOTAMA 3 secara langsung penutup diteliti agar tertutup rapat buat kemiringan sedemikian rupa sehingga tidak ada air yang tergenang di sekitar lahan pembuatan pupuk organik tsb

http://www.biotama.com/index.php?option=com_content&task=view&id=76&Itemid=1

You might also like