You are on page 1of 5

Tata Kerja

Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia


Dini (HIMPAUDI)

I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pembangunan nasional pada hakekatnya merupakan pembangunan manusia Indonesia
seutuhnya. Untuk mewujudkan hal tersebut, pemerintah bersama masyarakat berupaya
mempersiapkan generasi muda berkualitas yang berorientasi pada konsep dasar
pembinaan tumbuh kembang anak usia dini secara holistik, mencakup pengembangan
pendidikan, kesehatan, sosial dan agama.

Kurangnya sosialisasi kepada masyarakat dalam pelaksanaan program Pendidikan Anak


Usia Dini (PAUD) selama ini menyebabkan pemahaman terhadap pendidikan anak usia
dini sangat minim, termasuk kurangnya koordinasi antara pendidik dan tenaga
Kependidikan PAUD yang ada di setiap Propinsi. Hal ini mengakibatkan
pengembangan dan peningkatan jumlah pendidik dan tenaga kependidikan PAUD serta
jumlah anak usia dini yang tertampung masih jauh dari jumlah yang diharapkan.

Keberadaaan pendidik dan tenaga kependidikan PAUD merupakan salah satu


komponen yang sangat penting dari keberhasilan pendidikan anak usia dini. Untuk
meningkatkan efektifitas, koordinasi dan sosialisasi program PAUD telah dibentuk
HIMPAUDI tingkat Pusat yang dideklarasikan di Batu, Malang - Jawa Timur pada
tanggal 31 Agustus 2005.

Agar misi himpunan ini dapat dilaksanakan secara merata, menyeluruh dan
berkesinambungan, perlu dibentuk HIMPAUDI di Tingkat Propinsi, diperlukan tata
kerja yang mengatur mekanisme pembentukan HIMPAUDI di Propinsi,
Kabupaten/Kota sampai ke Kecamatan, serta tugas wewenang dan tanggung jawab
pengurus.

B. Tujuan
1. Untuk memberikan panduan kepada para pembina, pendidik dan tenaga
kependidikan PAUD serta berbagai pihak di semua tingkat (Propinsi, Kabupaten/
Kota, Kecamatan) dalam melembagakan Himpunan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI).
2. Mendorong semua pihak untuk membentuk HIMPAUDI sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan masing-masing daerah.
3. Sebagai pedoman kerja dalam melaksanakan tugas organisasi.

C. Sasaran
1. Pengurus HIMPAUDI yang telah terbentuk.
2. Pendidik PAUD.
3. Tenaga Kependidikan: pengelola, pemerhati, pakar, praktisi dan masyarakat umum
lainnya yang menangani program PAUD.
4. Petugas Pemerintah lainnya yang menangani program pengembangan anak usia
dini.
5. Dinas Pendidikan Propinsi, Kabupaten/ Kota dan Kecamatan.

1
2
II. Organisasi dan Pembentukan
A. Pengertian
1. HIMPAUDI adalah suatu organisasi independen yang menghimpun unsur pendidik
dan tenaga kependidikan anak usia dini.
2. Pendidik anak usia dini adalah tenaga yang berperan menjadi panutan, pembimbing,
pengasuh dan fasilitator bagi anak usia dini. Pendidik bagi anak usia dini disebut
pendidik (guru).
3. Tenaga kependidikan adalah pengelola, pemerhati, pakar, praktisi dan masyarakat
umum lainnya yang melaksanakan program PAUD.

B. Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi)


1. Tugas Pokok
a. Mensosialisaikan pentingnya pendidikan anak usia dini yang berkualitas kepada
semua lapisan masyarakat.
b. Melakukan pembinaan dan pengembangan organisasi secara berjenjang.
c. Menampung, memperjuangkan dan mewujudkan aspirasi para pendidik dan
tenaga kependidikan anak usia dini.
d. Memfasilitasi pengembangan profesi pendidik dan tenaga kependidikan anak
usia dini.
2. Fungsi
a. Mempersatukan para pendidik dan tenaga kependidikan anak usia dini di
Indonesia.
b. Meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini sesuai dengan konsep dasar
pembinaan tumbuh kembang anak secara holistik.

C. Pembentukan Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini


(HIMPAUDI)
1. Identifikasi
Melakukan identifikasi terhadap beberapa pihak yang dianggap potensial untuk
membentuk HIMPAUDI. Pihak-pihak tersebut terdiri dari:
a. Pendidik/ Guru: TPA, KB dan Satuan PAUD sejenis lainnya.
b. Tenaga Kependidikan: pemerintah, pengelola, pemerhati, pakar, praktisi,
lembaga swadaya masyarakat, organisasi kemasyarakatan dan perguruan
tinggi serta masyarakat umum lainnya yang menyelenggarakan program
PAUD.
2. Komunikasi dan Informasi
Melakukan komunikasi dan informasi dengan pihak-pihak yang telah
teridentifikasi tentang pembentukan HIMPAUDI melalui kegiatankegiatan
pertemuan baik secara formal maupun informal.
3. Pembentukan
Syarat-syarat pembentukan antara lain:
a. Membuat pertemuan formal antara berbagai pihak terkait untuk menyepakati
terbentuknya HIMPAUDI.
b. Belum terbentuknya HIMPAUDI di wilayah yang bersangkutan.
c. Pengurus terdiri dari unsur pendidik dan tenaga kependidikan yang memiliki
komitmen dan dedikasi yang tinggi terhadap pendidikan anak usia dini.
d. Dasar pembentukan HIMPAUDI bersifat independen, semata-mata untuk
kepentingan Pendidikan Anak Usia Dini dan bukan merupakan perpanjangan
tangan bagi kepentingan lainnya.
4. Pengesahan
HIMPAUDI yang telah terbentuk, disahkan/ dilantik secara berjenjang (pengurus
tingkat Kecamatan dilantik oleh pengurus tingkat Kabupaten/ Kota, tingkat
3
Kabupaten/ Kota dilantik oleh pengurus tingkat Propinsi dan Pengurus Propinsi
dilantik oleh Pengurus Pusat).

D. Aktifitas HIMPAUDI
Langkah berikutnya adalah menyusun program kegiatan HIMPAUDI melalui tahapan
sebagai berikut :
1. Perencanaan.
Setelah HIMPAUDI terbentuk serta disahkan maka untuk selanjutnya pengurus
serta anggota organisasi bersama-sama membuat perencanaan program kerja dan
sosialisasi sesuai kondisi dan kebutuhan masing-masing daerah.
2. Pelaksanaan
Perencanaan yang sudah dibuat kemudian diimplementasikan atau dilaksanakan
melalui berbagai kegiatan yang menganut prinsip-prinsip prioritas, efektifitas dan
efisiensi.
3. Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan kegiatan yang sedang berjalan harus dimonitor untuk melihat apakah
sesuai dengan perencanaan yang dibuat. Setelah kegiatan selesai harus dievaluasi
untuk mengukur keberhasilan kegiatan. Hasil evaluasi dapat dijadikan masukan bagi
perencanaan program berikutnya.
4. Pelaporan
Untuk mempertanggungjawabkan kegiatan yang telah dilaksanakan harus membuat
laporan. Laporan dibuat sebagai bentuk transparansi kepada berbagai pihak terkait.
Sehingga akuntabilitas dan kredibilitas himpunan dapat dijaga dengan baik.
Pelaporan berisi antara lain: laporan kegiatan dan pertangungjawaban keuangan.

III. Pembagian Tugas, wewenang dan Tanggung Jawab


Tugas dan wewenang dibawah ini berlaku untuk semua tingkatan sesuai dengan
AD/ART.
A. Ketua Umum dan Ketua ketua
1. Ketua Umum
a. Merupakan pimpinan tertinggi, yang mewakili organisasi keluar maupun ke
dalam serta bertanggung jawab atas jalannya organisasi.
b. Berhak menetapkan biaya operasional berdasarkan program kerja maupun
biaya lainnya yang diperlukan
c. Ketua Umum bertanggung jawab kepada keputusan rapat dan forum
Musyawarah
d. Menyelesaikan masalah organisasi
e. Mengkoordinir perencanaan, pengawasan, evaluasi pelaksanaan program.
f. Ketua umum bersama bendahara umum bertanggung jawab atas kebijakan
pengaturan keuangan serta inventaris organisasi.
2. Ketua ketua
a. Ketua-ketua dapat mewakili Ketua Umum.
b. Ketua-ketua bertugas untuk mengkoordinasi bidang-bidang tertentu yang telah
disepakati.
c. Ketua-ketua membantu Ketua Umum menetapkan biaya operasional
berdasarkan program kerja maupun biaya lainnya yang diperlukan
d. Ketua-ketua membantu tugas Ketua Umum
e. Ketua-ketua bertanggung jawab kepada Ketua Umum atas terlaksananya
program program bidang koordinasinya
4
B. Sekretaris Umum dan Sekretaris sekretaris
1. Sekretaris Umum
a. Mengkoordinir pelayanan teknis administrasi untuk kelancaran jalannya
organisasi.
b. Mengatur tugas-tugas kesekretariatan
c. Mengatur jadual kegiatan, mengadministrasikan semua kegiatan.
d. Membuat pembagian tugas di antara sekrearis-sekretaris.
e. Mengkoordinir pelaksanaan harian kegiatan organisasi dan bersama ketua
umum dan ketua ketua lainnya.
f. Menginventarisir masalah-masalah yang timbul berkaitan dengan organisasi.
g. Sekretaris umum bersama ketua umum bertindak untuk dan atas nama
organisasi dengan menanda tangani surat surat keluar
h. Sekretaris umum menghimpun hasil keputusan rapat mendokumentasikan serta
mensosialisasikan kepada seluruh pengurus.
i. Sekretaris umum mengatur dan mengamankan inventaris organisasi.
2. Sekretaris-sekretaris
a. Sekretaris-sekretaris membantu sekretaris umum mengatur jadual kegiatan,
mengadministrasikan semua kegiatan dan melayani kebutuhan organisasi
b. Sekretaris-sekretaris dapat mewakili sekretaris umum dalam mengatur dan
melaksanakan tugas kesekretariatan.
c. Sekretaris-sekretaris melaksanakan tugas sesuai dengan pembidangan yang
telah ditetapkan dalam rangka koordinasi dan singkronisasi kegiatan.
d. Sekretaris-sekretaris membantu sekretaris umum menginventarisir masalah
yang timbul berkaitan dengan organisasi, serta mengupayakan pemecahannya.
e. Sekretaris-sekretaris membantu sekretaris umum dalam mengkoordinir
pelaksanaan harian kegiatan organisasi.
f. Sekretaris-sekretaris mewakili sekretaris umum yang berhalangan, bersama
ketua umum bertindak untuk dan atas nama organisasi dengan menanda tangani
surat surat keluar

C. Tanggung Jawab Bendahara Umum dan bendahara-bendahara


1. Bendahara Umum
a. Bendahara umum mengatur seluruh keuangan baik yang masuk maupun keluar.
b. Bendahara umum bertanggung jawab atas ketertiban pengelolaan keuangan
organisasi
c. Bendahara umum membuat pembagian tugas di antara bendahara-bendahara
d. Bendahara umum menginventarisir masalah yang timbul berkaitan dengan
keuangan organisasi, serta mengupayakan pemecahannya bersama dengan ketua
umum dan pengurus lainnya, khususnya dengan bagian yang berkaitan.
e. Bendahara umum membuat laporan keuangan sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan
sekali disampaikan dalam rapat pleno pengurus
f. Bendahara umum bersama-sama ketua umum mengkoordinir perencanaan dan
penggunaan keuangan organisasi
g. Bendahara umum dapat mengeluarkan uang berdasarkan persetujuan Ketua
umum.
2. Bendahara bendahara
a. Bendahara-bendahara dapat mewakili bendahara umum dalam mengatur keuangan.
b. Bendahara-bendahara bertanggung jawab atas ketertiban administrasi keuangan
organisasi
5
c. Bendahara-bendahara melaksanakan tugas sesuai dengan pembidangan yang telah
ditetapkan dalam rangka koordinasi dan singkronisasi kegiatan teknis administrasi
keuangan
d. Bendahara-bendahara membantu bendahara umum.
e. Bendahara-bendahara membantu bendahara umum menyiapkan bahan bahan untuk
membuat laporan keuangan.

D. Tanggung Jawab Ketua ketua dan Anggota Bidang


1. Ketua ketua Bidang
a. Ketua-ketua bidang merupakan pimpinan pada bidang yang telah ditetapkan,
bertugas memimpin bidang bersangkutan
b. Ketua-ketua bidang bertanggung jawab kepada Ketua Umum melalui ketua
(koordinator bidang) atas pelaksanaan program.
c. Ketua-ketua bidang bertugas merencanakan dan membuat program-program
bidang, memimpin pelaksanaannya, dan mengendalikan kegiatan-kegiatan bidang
d. Ketua-ketua bidang membuat jadual pelaksanaan program dan membuat serta
mengajukan anggaran kegiatan kepada ketua umum berkoordinasi dengan ketua
(koordinator bidang) masing masing.
e. Ketua-ketua bidang membagi tugas kepada anggota pengurus bidang dan memantau
tugas masing masing
f. Ketua-ketua bidang melakukan kerjasama dengan bidang lain dalam melaksanakan
program-program yang berkaitan.
2. Anggota Bidang
a. Anggota bidang merupakan pelaksana program bidang yang telah ditetapkan.
b. Anggota bidang bertanggung jawab kepada Ketua bidang.
c. Anggota bidang melaksanakan program sesuai dengan pembagian tugas.
d. Anggota bidang membantu ketua bidang dalam merencanakan dan membuat
program bidang.
e. Anggota bidang membantu ketua bidang dalam membuat jadual pelaksanaan
program dan membuat serta mengajukan anggaran kegiatan.
f. Anggota bidang membuat laporan tentang kegiatan pada bidang tugasnya.
g. Anggota bidang membantu ketua bidang dalam melakukan kerjasama dengan
bidang-bidang lain.
IV. Penutup
Terbentuknya HIMPAUDI diharapkan dapat menjadi wadah bagi para pendidik dan
tenaga kependidikan untuk saling asah, asih dan asuh dalam rangka meningkatkan mutu
program pendidikan anak usia dini secara optimal di seluruh Indonesia. Di samping itu
terbentuknya HIMPAUDI diharapkan dapat mengoptimalkan pemahaman dan
pengembangan pengetahuan serta keterampilan tentang program pendidikan anak usia
dini yang selama ini dirasa masih kurang.

Tata Kerja HIMPAUDI yang jelas dan teratur diharapkan tercipta organisasi yang sehat,
kreatif dan dinamis. Dan Tata Kerja ini, diharapkan dapat dijadikan acuan dan
dikembangkan sesuai dengan situasi dan kondisi dalam menjalankan roda organisasi baik
di Tingkat Pusat, Wilayah/ Daerah dan Kecamatan . Dengan harapan HIMPAUDI dapat
menjadi besar dan eksis di tengah-tengah masyarakat.
Jakarta, 22 Juli 2006

Panitia HIMPAUDI Pusat

You might also like