Professional Documents
Culture Documents
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pembangunan nasional pada hakekatnya merupakan pembangunan manusia Indonesia
seutuhnya. Untuk mewujudkan hal tersebut, pemerintah bersama masyarakat berupaya
mempersiapkan generasi muda berkualitas yang berorientasi pada konsep dasar
pembinaan tumbuh kembang anak usia dini secara holistik, mencakup pengembangan
pendidikan, kesehatan, sosial dan agama.
Agar misi himpunan ini dapat dilaksanakan secara merata, menyeluruh dan
berkesinambungan, perlu dibentuk HIMPAUDI di Tingkat Propinsi, diperlukan tata
kerja yang mengatur mekanisme pembentukan HIMPAUDI di Propinsi,
Kabupaten/Kota sampai ke Kecamatan, serta tugas wewenang dan tanggung jawab
pengurus.
B. Tujuan
1. Untuk memberikan panduan kepada para pembina, pendidik dan tenaga
kependidikan PAUD serta berbagai pihak di semua tingkat (Propinsi, Kabupaten/
Kota, Kecamatan) dalam melembagakan Himpunan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI).
2. Mendorong semua pihak untuk membentuk HIMPAUDI sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan masing-masing daerah.
3. Sebagai pedoman kerja dalam melaksanakan tugas organisasi.
C. Sasaran
1. Pengurus HIMPAUDI yang telah terbentuk.
2. Pendidik PAUD.
3. Tenaga Kependidikan: pengelola, pemerhati, pakar, praktisi dan masyarakat umum
lainnya yang menangani program PAUD.
4. Petugas Pemerintah lainnya yang menangani program pengembangan anak usia
dini.
5. Dinas Pendidikan Propinsi, Kabupaten/ Kota dan Kecamatan.
1
2
II. Organisasi dan Pembentukan
A. Pengertian
1. HIMPAUDI adalah suatu organisasi independen yang menghimpun unsur pendidik
dan tenaga kependidikan anak usia dini.
2. Pendidik anak usia dini adalah tenaga yang berperan menjadi panutan, pembimbing,
pengasuh dan fasilitator bagi anak usia dini. Pendidik bagi anak usia dini disebut
pendidik (guru).
3. Tenaga kependidikan adalah pengelola, pemerhati, pakar, praktisi dan masyarakat
umum lainnya yang melaksanakan program PAUD.
D. Aktifitas HIMPAUDI
Langkah berikutnya adalah menyusun program kegiatan HIMPAUDI melalui tahapan
sebagai berikut :
1. Perencanaan.
Setelah HIMPAUDI terbentuk serta disahkan maka untuk selanjutnya pengurus
serta anggota organisasi bersama-sama membuat perencanaan program kerja dan
sosialisasi sesuai kondisi dan kebutuhan masing-masing daerah.
2. Pelaksanaan
Perencanaan yang sudah dibuat kemudian diimplementasikan atau dilaksanakan
melalui berbagai kegiatan yang menganut prinsip-prinsip prioritas, efektifitas dan
efisiensi.
3. Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan kegiatan yang sedang berjalan harus dimonitor untuk melihat apakah
sesuai dengan perencanaan yang dibuat. Setelah kegiatan selesai harus dievaluasi
untuk mengukur keberhasilan kegiatan. Hasil evaluasi dapat dijadikan masukan bagi
perencanaan program berikutnya.
4. Pelaporan
Untuk mempertanggungjawabkan kegiatan yang telah dilaksanakan harus membuat
laporan. Laporan dibuat sebagai bentuk transparansi kepada berbagai pihak terkait.
Sehingga akuntabilitas dan kredibilitas himpunan dapat dijaga dengan baik.
Pelaporan berisi antara lain: laporan kegiatan dan pertangungjawaban keuangan.
Tata Kerja HIMPAUDI yang jelas dan teratur diharapkan tercipta organisasi yang sehat,
kreatif dan dinamis. Dan Tata Kerja ini, diharapkan dapat dijadikan acuan dan
dikembangkan sesuai dengan situasi dan kondisi dalam menjalankan roda organisasi baik
di Tingkat Pusat, Wilayah/ Daerah dan Kecamatan . Dengan harapan HIMPAUDI dapat
menjadi besar dan eksis di tengah-tengah masyarakat.
Jakarta, 22 Juli 2006