You are on page 1of 40

Pengertian Oseanografi

Oseanografi
Oseanografi (berasal dari bahasa Yunani oceanos yang berarti laut dan atau graphos yang berarti gambaran atau deskripsi juga disebut oseanologi atau ilmu kelautan) adalah cabang dari ilmu bumi yang mempelajari segala aspek dari samudera dan lautan. Secara sederhana oseanografi dapat diartikan sebagai gambaran atau deskripsi tentang laut. Dalam bahasa lain yang lebih lengkap, oseanografi dapat diartikan sebagai studi dan penjelajahan (eksplorasi) ilmiah mengenai laut dan segala fenomenanya. Laut sendiri adalah bagian dari hidrosfer. Seperti diketahui bahwa bumi terdiri dari bagian padat yang disebut litosfer, bagian cair yang disebut hidrosfer dan bagian gas yang disebut atmosfer. Sementara itu bagian yang berkaitan dengan sistem ekologi seluruh makhluk hidup penghuni planet Bumi dikelompokkan ke dalam biosfer. Para ahli oseanografi mempelajari berbagai topik, termasuk organisme laut dan dinamika ekosistem; arus samudera, ombak, dan dinamika fluida geofisika; tektonik lempeng dan geologi dasar laut; dan aliran berbagai zat kimia dan sifat fisik didalam samudera dan pada batas-batasnya. Topik beragam ini menunjukkan berbagai disiplin yang digabungkan oleh ahli oceanografi untuk memperluas pengetahuan mengenai samudera dan memahami proses di dalamnya: biologi, kimia, geologi, meteorologi, dan fisika. Beberapa sumber lain berpendapat bahwa ada perbedaan mendasar yang membedakan antara oseanografi dan oseanologi. Oseanologi terdiri dari dua kata (dalam bahasa Yunani) yaitu oceanos (laut) dan logos (ilmu) yang secara sederhana dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang laut. Dalam arti yang lebih lengkap, oseanologi adalah studi ilmiah mengenai laut dengan cara menerapkan ilmu-ilmu pengetahuan tradisional seperti fisika, kimia, matematika, dan lain-lain ke dalam segala aspek mengenai laut. Oseanografi adalah bagian dari ilmu kebumian atau earth sciences yang mempelajari laut,samudra beserta isi dan apa yang berada di dalamnya hingga ke kerak samuderanya. Secara umum, oseanografi dapat dikelompokkan ke dalam 4 (empat) bidang ilmu utama yaitu: geologi oseanografi yang mempelajari lantai samudera atau litosfer di bawah laut; fisika oseanografi yang mempelajari masalah-masalah fisis laut seperti arus, gelombang, pasang surut dan temperatur air laut; kimia oseanografi yang mempelajari masalah-masalah kimiawi di laut, dan yang terakhir biologi oseanografi yang mempelajari masalah-masalah yang berkaitan dengan flora dan fauna atau biota di laut. Studi menyeluruh (komprehensif) mengenai laut dimulai pertama kali dengan dilakukannya ekspedisi Challenger (1872-1876) yang dipimpin oleh naturalis bernama C.W. Thomson (yang berkebangsaan Skotlandia) dan John Murray (yang berkebangsaan Kanada). Istilah Oseanografi sendiri digunakan oleh mereka di dalam laporan yang diedit oleh Murray. Selanjutnya Murray menjadi pemimpin dalam studi berikutnya mengenai sedimen laut. Keberhasilan dari ekspedisi Challenger dan pentingnya ilmu pengetahuan tentang laut dalam perkapalan/perhubungan laut, perikanan, kabel laut dan studi mengenai iklim akhirnya membawa banyak negara untuk melakukan ekspedisi-ekspedisi berikutnya. Organisasi oseanografi internasional yang pertama kali didirikan adalah The International Council for the Exploration of the Sea (1901).

Cabang-cabang
Ilmu oceanografi dapat dibagi menjadi beberapa cabang:

Biologi laut atau oceanografi biologi, ilmu mengenai tumbuhan, binatang dan mikrobe (biota) samudera dan interaksi ekologi mereka; Oceanografi kimia atau kimia laut, ilmu mengenai kimia samudera dan interaksi kimianya dengan atmosfer; Geologi laut atau oceanografi geologi, ilmu mengenai geologi dasar laut termasuk tektonik lempeng; Oceanografi fisika ilmu mengenai ciri fisik samudera termasuk struktur suhu-salinitas, pencampuran, ombak, pasang, dan arus; Rekayasa laut mencakup disain dan membangun anjungan minyak, kapal, pelabuhan, dan struktur lainnya sehingga memungkinkan kita untuk menggunakan samudera dengan bijaksana.

Cabang-cabang tersebut menunjukkan bahwa banyak ahli oceanografi pada awalnya mendapat pendidikan ilmu pasti atau matematika dan kemudian menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan interdisipliner mereka untuk oceanografi

0 Morfologi Dasar Laut


Posted by Dias Natasasmita on 2 Juni 2011 1. Continental Shelf Dasar lautan yang dangkal dan merupakan daratan yang meluas serta terdapat disepanjang pantai.sebenarnya continental shelf ini adalah bagian dari benua yang berdekatan dan tergenang oleh air laut(dalamnya tak lebih dari 200 m). Paparan benua (continental shelf) merupakan kelanjutan wilayah benua (kontinen). Kedalamannya 200 m. Sebagian besar paparan terbentuk selama periode glasial dan berupa permukaan daratan , tetapi sekarang relatif terendam dangkal di bawah laut dikenal sebagai rak laut dan teluk-teluk. Paparan benua ini terdiri dari lereng curam suatu dataran yang diikuti oleh kenaikan secara mendatar dari dataran itu. Sedimen dari dataran tinggi menuruni lereng dan terakumulasi sebagai tumpukan sedimen di dasar lereng, yang disebut kontinental bertingkat dan daerah tebing paparan benua disebut tebing benua/kontinen. Lebar Paparan Benua sangat bervariasi. landas continental terbesar adalah Paparan Siberia di Samudra Arktik - membentang hingga 1500 kilometer (930 mil) lebarnya. Lebar ratarata Paparan Benua adalah sekitar 80 km (50 mil). Kedalaman Paparan Benua juga bervariasi, tetapi umumnya terbatas pada air dangkal dari 150 m (490 kaki). [3] Kemiringannya biasanya cukup rendah, pada urutan 0,5 ; bantuan vertikal juga minim, kurang dari 20 m (66 kaki). [4]

Meskipun Paparan Benua diperlakukan sebagai fisiografi laut suatu provinsi, hal ini tidak menjadikannya bagian dari cekungan laut dalam, tetapi margin dari benua. [5] margin Pasif benua seperti terdapat di sebagian besar pantai Atlantik yang memiliki Paparan Benua luas dan dangkal , tersusun dari irisan tebal sedimen yang berasal dari erosi yang panjang dari benua tetangga. margin kontinental aktif telah sangat berkurang, Paparan Benua ini relatif curam, karena seringnya terjadi gempa bumi yang membawa pergerakan sedimen sedimen ke laut dalam. [6] Contoh lain dari Paparan Benua adalah Dangkalan Sunda antara Kalimantan, Jawa, dan Sumatera yang berkedalaman 40 45 meter 1. Continental Slope Continental slope (lereng benua) biasanya terdapat di pinggir continental shelf (landasan benua). Daerah continental slope bisa mencapai kedalaman 1500 m dengan sudut kemiringan biasanya tidak lebih dari 5 derajat.Kedalaman lereng benua lebih dari 200 meter. Lebar dari lereng ini mencapai 100 km. Tidak hanya submarine canyon, lereng benua ini merupakan jalan bagi sedimen untuk tertransportasi menuju ke continental rise dan lantai samudera. Penampakan lereng benua yang sekarang ini memilki banyak sekali variasi dan beberapa lereng terakumulasi oleh tebalnya susunan sedimen. Lereng benua secara relatif merupakan bagian yang terjal dari tepi landasan benua. Beberapa lereng benua terbentuk oleh aktivitas tektonik seperti faulting dan folding dimana disertai dengan erosi yang luas. 1. Dataran Abisal Dataran abisal (bassin floor) adalah dasar laut yang luas setelah tebing benua, dan mengarah ke laut lepas. Dataran abisal merupakan bagian dari paparan benua. Dataran abisal merupakan kenampakan topografi yang sangat datar, dan kemungkinan kawasan ini merupakan tempat yang paling datar pada permukaan bumi. Dataran abisal yang dijumpai di pantai Argentina mempunyai perbedaan tinggi kurang dari 3 meter pada jarak lebih dari 1300 kilometer. Topografi yang datar ini kadang-kadang di selingi dengan puncak-puncak gunung bawah laut yang tertimbun. Dataran abisal tersusun oleh akumulasi sedimen yang sangat tebal. Kenampakan sedimen pada daerah ini menunjukkan bahwa dataran ini dibentuk oleh endapan sedimen yang telah megalami pengangkutan sangat jauh oleh arus turbid. Endapan turbid ini berselingan dengan material sedimen yang berukuran lempung yang terus menerus terendapkan pada tempat ini. Dataran abyssal didefinisikan sebagai dataran yang memiliki gradien kurang dari 1:1000, yang berfungsi untuk membedakannya dari kenaikan kontinental (continental rise) yang berdekatan. Dataran ini pada dasarnya lingkungan yang paling luas dan datar di permukaan bumi. Kedalaman air di atas dataran abyssal berkisar dari sekitar 3000 hingga 6000 m. Kedalaman tersebut bisa bervariasi, dan kemiringan yang dimiliki bertahap sampai ratusan kilometer. Topografi yang datar ini kadang-kadang di selingi dengan puncak-puncak gunung bawah laut yang tertimbun.

Dataran abisal tersusun oleh akumulasi sedimen yang sangat tebal. Kenampakan sedimen pada daerah ini menunjukkan bahwa dataran ini dibentuk oleh endapan sedimen yang telah megalami pengangkutan sangat jauh oleh arus turbid. Endapan turbid ini berselingan dengan material sedimen yang berukuran lempung yang terus menerus terendapkan pada tempat ini. Dataran abisal dijumpai sebagai bagian dari dasar samudera pada semua lautan. Dataran ini akan lebih luas apabila tidak dijumpai palung laut yang berdekatan dengan daratan. Samudera Atlantik memiliki dataran abisal yang lebih luas daripada samudera Pacifik karena samudera Atlantik mempunyai palung laut jauh lebih sedikit dibandingkan yang dijumpai pada samudera Pasifik. Dataran abyssal yang besar dan luas terjadi di masing-masing dari tiga cekungan laut besar dan juga hadir dalam mediterraneans besar seperti Teluk Meksiko dan Laut Mediterania. 1. Submarine Canyon (Ngarai Bawah Laut) Relief terbesar pada pinggiran benua (continental margin) berada pada ngarai bawah laut (submarine canyon). Submarine canyon berbentuk seperti lembah yang memotong lereng benua (continental slope) dan membentangpada bagian landasan benua(continental shelf) dan continental rise. Lembah dari submarine canyon biasanya berbentuk V, dengan sisi lembah curam. Jalur dari lembah submarine canyon mungkin bisa lurus atau mungkin juga berliku-liku. Submarine canyon adalah jalur utama dari sedimen untuk dibawa atau mengalami transportasi dari benua ke lingkungan laut dalam. Gradien dari lantai ngarai ini cukup terjal, pada lembah pendek berkisar 60 m/km dan pada lembah yang panjang berkisar 10-15 m/km. Meskipun terlihat tidak terlalu curam, namun kemiringan yang dimiliki lembah ini adalah 5 sampai 30 kali gradien lereng benua (continental slope). Submarine canyon biasanya terdapat 2 km dibawah permukaan laut. Ekstensi lembah relatif lurus, menebang sekitar 200 meter ke landas kontinen, dan melebar dari sekitar tiga kilometer di garis pantai sekitar 15 mil ke arah laut yang akhir. Banyak kepala submarine canyon terletak di dekat mulut sungai, dan ada beberapa yang segaris atau sejalur dengan landasan lembah dimana lembah tersebut terhubung ke lembah sungai di benua. Penataan ini berhubungan dengan asal-usul ngarai tersebut.Bagian atas ngarai banyak digali oleh sungai selama berdiri rendah permukaan laut, dan bagian bawah dibentuk terutama melalui erosi oleh arus turbiditiy dan sedimen-gravitasi fenomena transportasi. Data menunjukkan bahwa selama permukaan laut rendah berdiri dari 5-10 juta tahun terakhir, jumlah sedimen yang luar biasa diperkenalkan dengan lingkungan lautdekat kekar/belahan pada landasan maupun lereng benua, yang merupakan posisi garis pantai selama banyak waktu itu. Sedimen ini dihasilkan oleh arus turbidity yang hampir terus menerus dan kuat untuk mengikis ngarai yang dalam. Permukaan landasan benua, lereng, dan laut dalam semua beralur oleh lembah-lembah bawah laut dengan lebar bervariasi, kedalaman, dan panjang, agak seperti lembah benua. Asal lembah spektakuler yang lipatan lereng benua, yang dikenal sebagai lembah bawah laut, masih sengketa, tapi asal lembah yang lebih rendah sepanjang rak kontinental dangkal cukup dipahami dengan baik. Beberapa lembah yang melintasi landasan benua tampaknya ekstensi ke arah laut dari lembah besar di tanah sebelah. Salah satu lembah terbaik kapal selam terkenal adalah perpanjangan

terendam Banyak teori telah dikemukakan untuk menjelaskan asal-usul Submarine Canyon ini. Beberapa peneliti berpikir bahwa mereka terbentuk oleh gerakan bumi, yang lain telah menyimpulkan bahwa mereka diukir oleh arus turbidity, dan yang lain percaya bahwa mereka terkikis oleh gerusan pasang surut. Lalu ada teori bahwa ngarai dipotong selama penurunan luas laut di masa lalu, atau bahwa mereka dibentuk oleh munculnya lumpur bawah laut dan tanah longsor. Cukuplah untuk mengatakan bahwa tidak ada penjelasan tunggal belum terbukti memuaskan bagi mayoritas penyidik, dan asal ngarai ini masih diperdebatkan. Contoh Submarine canyon adalah Congo Canyon, sungai ngarai terbesar yang membentang dari sungai Congo, yang mempunyai panjang 800 km dan mempunyai kedalaman 1200 m, Amazon Canyon, yang membentang dari sungai Amazon, Hudson Canyon yang membentang dari sungai Hudson dan Zhemcug Canyon, submarine canyon terbesar yang ada di Laut bering. 1. Punggung Laut (Ridge) Punggung Laut adalah dasar lautan yang dangkal,memanjang,dan sempit yang dikanan kirinya merupakan laut dalam.contoh : pegunungan disamudra atlantik,yaitu pegunungan atlantik utara dari kepulauan Azora sampai ke sint paul. Punggung laut atau punggung bukit lautan, adalah bentukan di dasar laut yang mirip tanggul raksasa. Panjangnya bisa ribuan kilometer. Punggung laut dibatasi oleh laut dalam di kanan kirinya. Punggung laut yang berlereng curam disebut ridge, sedangkan yang berlereng landai disebut rise. Ridge terjadi ketika sebagian besar pegunungan laut bergerak atau bergeser dan mendorong sisa lempeng tektonik jauh dari pegunungan-pegunungan tersebut. Kebanyakan arah pergerakannya menuju ke zona subduksi. Proses lainnya adalah dengan apa yang seering disebut dengan conveyor mantel. Gejala ini menunjukan bagian atas mantel yang terlalu fleksibel untuk menghasilkan gesekan dan memungkinkan untuk menarik lempeng tektonik ke arah yang tertentu. Selain itu, proses upwelling mantel yang menyebabkan magma berpeluang membentuk tonjolan dibawah laut menyebabkan adanya diskontinuitas seismic sekktar 400km (250 mil) 1. Gunung Laut (Sea Mount) Gunung bawah laut (seamount) merupakan puncak-puncak gunung yang muncul pada dasar samudera dengan ketinggian sampai beberapa ratus meter di atas topografi sekitarnya. Puncak kerucut yang terjal ini telah banyak dijumpai pada semua samudera di dunia ini . Samudera Pasifik merupakan samudera dengan gunung bawah laut yang terbanyak dibandingkan dengan samudera lainnya. Jika pertumbuhan gunug api tersebut cukup cepat, maka gunungapi tersebut akan membentuk suatu pulau. Setelah gunungtersebut tumbuh sebagai pulau, gunung tersebut akan mengalami proses erosi oleg aliran air perukaan dan kerja ombak sehingga ketinggiannya menurun sampai mendekati muka air laut.

Gunung laut adalah bagian yang berdiri sendiri, dan kakinya mulai dari dasar laut. Puncak gunung dapat muncul ke permukaan air. gunung ini menjulang tinggi mencapai permukaan laut atau tidak namun akarnya ada di dasar laut . Contohnya gunung Krakatau Contohnya Gunung Krakatau di Selat Sunda. Gunung laut ini didunia ada lebih dari 30 000 gunung laut yang ada dibawah samodra. Namun kebanyakan gunung laut ini berupa gunung api yang sudah mati atau sudah tidak aktif lagi. Seamounts dapat ditemukan di setiap cekungan lautan di dunia, Seamount terdistribusikan sangat luas dan baik dalam ruang dan waktu. Sebuah gunung bawah laut secara teknis didefinisikan sebagai gunugn yang terisolasi akibat meningkatnya elevasi 1.000 m (3.281 kaki) atau lebih dari dasar laut sekitarnya, cenderung ditemukan pada kerak samudera dekat pegunungan tengah laut, mantel bulu, dan busur kepulauan. Hampir setengah dari seamounts dunia ditemukan di Samudra Pasifik, dan sisanya terdistribusikan sebagian besar melintasi lautan Atlantik dan India. Secara keseluruhan ada juga yang signifikan terdapat dalam distribusi disekitar belahan bumi selatan. Cara paling mudah untuk mengetahui proses terbentuknya gunung laut barangkali adalah dengan melihat proses tektonik lempeng (plate tectonic).Di Daerah pemekaran samodra terjadi proses keluarnya material dari mantel atas yang keluar seperti keluarnya gelembung air pada saat mendidih. Arus berputarnya ini disebut arus konveksi. Persis arus air ketika merebus air. Kalau merebus air yang keluar itu gelembung udara, tetapi ini yang keluar material dari lapisan mantel atas yang cair. Kerak samodra yang selalu bertambah atau bergerak karena ada pembentukan kerak baru pada zona pemekaran samodra. Pada saat keluar tentu saja ada yang berukuran besar dan membentuk sebuah gunung api bawah laut. Gunung api bawah laut ini terbentuk diatas kerak samodra dan terus terbawa oleh kerak samodra menuju zona penunjaman disebelah kanan. Semakin jauh dari zona pemekaran, tentusaja material mantel yang cair dan panas ini kehilangan suhunya. sehingga membentuk seamount atau gunung laut yang seringkali berupa gundukan yang tidak lagi berupa gunung api yang aktif. Ketika mendekati zona penunjaman tentusaja bagian atas dari kerak samodra ini akan bergesekan dengan kerak benua. Gesekan ini menimbulkan panas dan sering menyebabkan batuan pembentuk kerak samodra ini meleleh. Batuan yang meleleh dan cair ini akan keluar membentuk gunung api seperti yang kita lihat di rentetan Gunung Api sepanjang bagiam barat Sumatra, hingga bagian selatan Jawa. Termasuk Gunung Merapi, Semeru dan gunung api yang lain yang masih aktif. Karena biasanya gunung laut itu tidak lagi mendapatkan pasokan panas, maka materialnya tidak lagi berupa material cair panas seperti sumber dapur magma. Coba bandingkan dengan gunung api

di sebelah kanan (pada pinggiran kerak benua) dimana terdapat pasokan material panas hasil gesekan antara kerak samodra dengan kerak benua. Sebenernya banyak sekali seamount yang ada di sekitar Indonesia. Yang terkenal adalah yang berada disebelah selatan Jawa. Salah satu gunungnya ada yang muncul kepermukaan membentuk Pulau Krismas, atau Pulau Natal atau Christmas Island. Pulau ini sangat terkenal sebagai tujuan wisata. Daerah Pulau Natal ini memang tidak termasuk teritorial Indonesia, bahkan masuk Australia. Daerah dangkal dikelilingi lautan dalam ini sering merupakan daerah berkumpulnya ikan-ikan laut karena daerah ini seringkali ditumbuhi karang-karang karena airnya jernih, jauh dari populasi manusia sehingga jauh dari sampah dan polusi. Dengan demikian perlu penelitian khusus untuk mengetahui biodiversity (keberagaman hayati) di lingkungan kompleks gunung laut ini. Keberadaan biodiversity (keberagaman hayati) diseputar gunung laut ini ada harta berupa ikan dan karang yang harus dijaga lingkungannya. ompleks Gunung Laut ini memiliki arti khusus dalam proses alam baik keberagaman biologi maupun fisik. 1. Lubuk Laut (Basin) Lubuk laut atau basin/bekken adalah cekungan di dasar laut berbentuk bulat atau lonjong (oval). Basin terjadi akibat pemerosotan dasar laut. dasar laut yang bentuknya cekung seperti lembah dasar laut. 1. Palung Laut (Trech) Palung Laut (Trench / trog) Palung adalah dasar laut sangat dalam dan berdinding curam, yang semakin ke dasar semakin menyempit. Palung sempit dan tidak terlalu curam disebut trench, sedangkan jika lebih lebar dan curam disebut trog. Kedalaman palung bisa mencapai 7.000 11.000 meter. Fenomena ini yang menyebabkan terjadinya gempabumi. Aktivitas gunung api juga berhubungan dengan proses pembentukan palung laut. Pada laut yang terbuka, palung laut membentuk alur yang sejajar dengan deretan pulau-pulau gunung api (volcanic island arcs). Sedangkan deretan gunung api kemungkinan dijumpai sejajar dengan palung laut yang berdekatan dengan daratan. Aktivitas gunung api ini terjadi karena kerak bumi yang menunjam ke dalam mantel bumi mengalami penghancuran dan mencairan yang membentuk magma kembali. Proses ini disebut juga proses pergerakan lempeng secara konvergen. Pergerakan secara konevergen terjadi apabila dua lempeng tektonik tertelan (consumed) ke arah kerak bumi, yang mengakibatkan keduanya bergerak saling menumpu satu sama lain (one slip beneath another). Wilayah dimana suatu lempeng samudra terdorong ke bawah lempeng benua atau lempeng samudra lain disebut dengan zona tunjaman (subduction zones). Di zona tunjaman inilah sering terjadi gempa. Pematang gunung-api (volcanic ridges) dan parit samudra (oceanic trenches) juga terbentuk di wilayah ini. Palung laut juga bisa terjadi akibat menyusupnya lempeng samudera ke bawah lempeng benua. jadi lokasinya berada di daerah2 tumbukan lempeng benua dan samudera, seperti di barat pulau sumatra dan selatan pulau jawa.

Palung-laut dalam merupakan alur atau parit yang panjang dan relatif sempit yang menggambarkan bagian terdalam dari lautan. Beberapa diantaranya di bagian barat Samudera Pasifik, palung laut ini mempunyai kedalaman lebih dari 10 000 meter di bawah muka air laut. Pada tempat ini terjadi penunjaman lempeng-lempeng kerak bumi ke dalam mantel bumi sehingga terjadi penghancuran dari kerak tersebut. Fenomena ini yang menyebabkan terjadinya gempabumi. Aktivitas gunung api juga berhubungan dengan proses pembentukan palung laut. Pada laut yang terbuka, palung laut membentuk alur yang sejajar dengan deretan pulau-pulau gunung api (volcanic island arcs). Sedangkan deretan gunung api kemungkinan dijumpai sejajar dengan palung laut yang berdekatan dengan daratan. Aktivitas gunung api ini terjadi karena kerak bumi yang menunjam ke dalam mantel bumi mengalami penghancuran dan mencairan yang membentuk magma kembali. 1. Mid Ocean Ridge Mid Oceanic Ridge atau biasa disingkat MOR, adalah rantai gugusan gunungapi di bawah laut dimana kerak bumi baru terbentuk dari leleran magma dan aktivitas gunung berapi. MOR juga berasosiasi dengan daerah divergensi lempeng tektonik yang membentuk celah di dasar laut (rift). Kebalikan dari MOR adalah zona subduksi lempeng Subduction Zone. Pematang tengah samudera dijumpai pada semua samudera dan merupakan 20% dari permukaan bumi, dan merupakan kenampakan topografi yang sangat menakjubkan didasar laut. Topogarfi ini merupakan rangkaian pegunungan yang memanjang sampai sekitar 65.000 kilometer. Meskipun demikian kenampakan pematang tengah samudera sangat berbeda dengan rangkaian pegunungan yang dijumpai di daratan. Kalau rantai pegunungan di daratan disusun oleh batuan graniti dan andesitik serta batuan dan batuan metamorf yang megalami perlipatan dan penesaran, maka pematang tengah samudera disusun oleh lapisan-lapisan batuan beku basaltic yang belum mengalami deformasi. Sebetulnya pemakaian kata pematang tidak begitu tepat, karena kenampakan topografi ini tidak sempit tetapi mempunyai lebar antara 500 sampai 5000 kilometer. Topografi cenderung kasar, terutama dekat daerah pusat. Puncak dari pematang ditandai oleh adanya celah (rift) dan dibatasi oleh pematang yang memanjang sampai ratusan kilometer. Sumbu dari pematag ditandai oleh gempabumi yang terus menerus dan dicirikan oleh aliran panas yang sangat tinggi dari kerak bumi. Celah yang terdapat pada tengah pematang merupakan tempat magma baru muncul dari astenosfer yang secara menerus membentuk kerak samudera baru. Celah ini menggambarkan batas kerak yang divergen tempat terjadinya pemekaran lantai dasar samudera. (sea floor spreading). Kenampakan yang menonjol dari pematang ini disebabkan karena kerak samudera yang baru sangat panas, dan mempunyai volume yang lebih besar daripada kerak samudera yang dingin. Ketika kerak yang baru ini bergerak menjauh dari pusat pemekaran, terjadi lah proses pendinginan yang bertahap dan terjadi pula kontraksi. Proses kontraksi panas ini semakin besar semakin menjauhi pusat pemekaran. Dibutuhkan waktu sekitar 100 juta tahun untuk terjadinya proses pendinginan dan kontraksi yang menyeluruh. Sekarang batuan yang terbentuk tersebut terletak pada dasar samudera dan telah tertutupi oleh lapisan sedimen yang tebal. Pematang samudra (ocean ridge) pertama kali ditemukan di Samudra Atlantik, di mana pada dasarnya membagi dua cekungan laut, kemudian dikenal sebagai Mid-Atlantic Ridge. Pematang ini terbentuk akibat pergerakan lempeng bumi secara divergen.Pergerakan lempeng secara

Divergenterjadi pada dua lempeng tektonik yang bergerak saling memberai (break apart). Ketika sebuah lempeng tektonik pecah, lapisan litosfer menipis dan terbelah, membentuk batas divergen. Pada lempeng samudra, proses ini menyebabkan pemekaran dasar laut (seafloor spreading). Sedangkan pada lempeng benua, proses ini menyebabkan terbentuknya lembah retakan (rift valley) akibat adanya celah antara kedua lempeng yang saling menjauh tersebut. Pematang TengahAtlantik (Mid-Atlantic Ridge) adalah salah satu contoh divergensi yang paling terkenal, membujur dari utara ke selatan di sepanjang Samudra Atlantik, membatasi Benua Eropa dan Afrika dengan Benua Amerika . 1. Guyot Guyot atau sering juga disebut dengan tablemount merupakan sebuah gunung bawah laut yang terisolasi dengan rata-rata tinggi lebih dari 200 m (660 kaki) di bawah permukaan laut. Puncak guyot berbentuk datar dan diameternya dapat mencapai 10 km (6mil). Guyot ini merupakan bekas dari sebuah gunung api. Guyots paling sering ditemukan di kisaran samudera pasifik. Diperkirakan ada sekitar 2000 guyot di cekungan pasifik. Guyot menunjukan bukti bahwa telah terjadinya penurunan permukaan yang bertahap mulai dari pegunungan karang (reef), karang atol dan akhirnya menjadi sebuah gunung yang yang tererndam di dalam. Hal ini terjadi disebabkan oleh erosi, ombak, angin dan proses atmosfer. Klerengan tercuram dari guyots adalah sekitar 20 derajat. Faktor lain yang menyebabkan terjadinya gutot adalah pergerakan bawah air yang dihasilkan oleg punggung samudera, seperti mid ocean ridge. Secara bertahap mid menyebar dari waktu ke waktukarena terdorong lava cair dibawah peermukaan bumi dan hali ini akan menyebabkan terciptanya suatu dataran baru. Ju

MORFOLOGI DASAR LAUT INDONESIA


Penulis Artikel Puslitbang Geologi Kelautan : Mulyana W. dan M.Salahuddin Indonesia adalah negara kepulauan yang dipersatukan oleh wilayah lautan dengan luas seluruh wilayah teritorial adalah 8 juta km2, mempunyai panjang garis pantai mencapai 81.000 km, hampir 40 juta orang penduduk tinggal di kawasan pesisir. Luas wilayah perairan mencapai 5,8 juta km2 atau sama dengan 2/3 dari luas wilayah Indonesia, terdiri dari Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) 2,7 juta km2 dan wilayah laut territorial 3,1 juta km2. Luas wilayah perairan Indonesia tersebut telah diakui sebagai Wawasan Nusantara oleh United Nation Convention of The Sea (UNCLOS, 1982).

Gambaran Umum Indonesia adalah negara kepulauan yang dipersatukan oleh wilayah lautan dengan luas seluruh wilayah teritorial adalah 8 juta km2, mempunyai panjang garis pantai mencapai 81.000 km, hampir 40 juta orang penduduk tinggal di kawasan pesisir. Luas wilayah perairan mencapai 5,8 juta km2 atau sama dengan 2/3 dari luas wilayah Indonesia, terdiri dari Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) 2,7 juta km2 dan wilayah laut territorial 3,1 juta km2. Luas wilayah perairan Indonesia tersebut telah diakui sebagai Wawasan Nusantara oleh United Nation Convention of The Sea (UNCLOS, 1982). Wilayah pantai dan laut Indonesia yang selain luas merupakan peluang dan sekaligus tantangan karena dengan semakin terbatasnya sumberdaya mineral dan energi di darat dan faktor resiko kerusakan lingkungan di darat jauh lebih besar maka perhatian kegiatan riset geologi dan geofisika ditujukan ke laut sebagai harapan dimasa datang yang dapat mengungkapkan berbagai kekayaan sumberdaya mineral dan energi. Fisiografi Dasar Laut Secara fisiografi wilayah laut Indonesia dapat dibagi menjadi tiga wilayah , yaitu: [1]daerah Paparan Sunda terletak di bagian barat Indonesia; [2] Paparan Sahul di bagian timur Indonesia dan; [3] zona transisi. Paparan Sunda meliputi daerah-daerah perairan Selat Malaka, Laut Cina Selatan dan Laut Jawa dengan kedalaman rata-rata mencapai 120 meter membentuk paparan sedimen yang tebal dengan penyebaran yang cukup luas. Paparan Sahul meliputi daerah-daerah di selatan Laut Banda dan Laut Aru. Daerah ini sangat dipengaruhi oleh sistem benua Australia, sehingga sedimen di daerah ini ditafsirkan sebagai sedimen asal kontinen Australia. Sedangkan daerah transisi meliputi daerah-daerah perairan Laut Sulawesi, Laut Maluku, Laut Banda dan Laut Flores. Perbedaan yang menyolok antara Indonesia bagian barat dan Indonesia bagian timur adalah batas antara kaduanya barimpit dangan apa yang semula disebut sebagai garis wallace (wallace line). Garis ini, yang membujur dengan arah utara-selatan melalui Selat Makasar dan Selat Lombok (antara P. Bali dan P. Lombok), semula adalah suatu garis yang mumbatasi fauna dan flora yang berbeda antara bagian timur dan barat, tetapi garis ini ternyata juga mamperlihatkan bentuk fisiografi yang barbeda. Dari kenampakkan fisiografi wilayah laut Indonesia maka dapat ditafsirkan secara geologi bahwa

perkembangan tektonik antara Indonesia bagian barat dan bagian timur mempunyai perbedaan. Indonesia bagian barat terdiri dari beberapa pulau-pulau besar di mana antara pulau satu dengan lainnya dipisahkan oleh laut dangkal serta mempunyai tatanan tektonik yang lebih saderhana apabila dibandingkan dengan Indonesia bagian timur yang terdiri dari sederetan pulau pulau berbentuk busur lengkung dengan perbedaan bentuk relief yang sangat menonjol dan dipisahkan oleh laut dalam, yang mempunyai palung-palung dalam dan pegunungan yang tinggi sehingga mempunyai tatanan tektonik lebih rumit. Morfologi Dasar Laut Panorama permukaan dasar laut atau morfologi merupakan gambaran dasar laut sebagaimana yang ada di daratan, seperti kenampakkan dari : pegunungan, gunung api, lereng, dataran, lembah, parit dan channel. Bentuk morfologi tersebut, umumnya berkaitan dengan proses-proses geologi dari pembentukan dan perkembangannya baik secara sendiri-sendiri maupun secara kelompok. Berdasarkan peta batimetri Indonesia, pola batimetri yang berkembang memperlihatkan morfologi dasar lautnya mengikuti garis pantai dan pola hasil tektonik (Gambar 1: Peta Batimetri Indonesia). Di sekitar Paparan sunda (Selat Malaka, Laut Cina Selatan dan Laut Jawa) berkembang morfologi paparan yang mengikuti garis pantai. Sedangkan di Kawasan Timur Indonesia (KTI) memperlihatkan kedalaman yang besar, mulai 2000 meter (Timor Trough) hingga lebih 7000 meter (Cekungan Weber). Pada umumnya cekungan di KTI yang terbentuk sangat bervariasi dan terisi oleh sedimen laut dalam yang sangat tipis. Daerah tinggian memperlihatkan bentuk tojolan-tojolan dan lembah sempit yang tajam sebagai penciri utama batuan dasar (Basement Rock). Bentukbentuk tersebut tidak terlepas dari pengaruh tumbukan intra mikrokontinen Australia dengan busur Kepuluan Banda. Proses tersebut masih berlangsung hingga saat ini sehingga sedimen-sedimen yang ada selain terdorong ikut penyusupan juga terakresi bahkan membentuk gunung api bawah laut (Sub-marine volcano). Posisi kawasan Indonesia yang terletak pada jalur tektonik tersebut telah memberi pengaruh yang besar terhadap bentukan roman dan morfologi dasar laut Indonesia. Pengaruh langsung tersebut adalah terbentuknya wilayah paparan, tepi margin dan busur kepulauan. Kondisi morfologi dasar laut Indonesia mempunyai perbedaan mencolok antara kawasan barat dan kawasan timur. Laut Jawa yang merupakan sistem Paparan Sunda (Sunda Shelf) mempunyai kedalaman dasar laut rata-rata 130 meter, sedangkan Laut Flores dan Laut Banda yang merupakan laut tepi mempunyai kedalaman lebih 5000 meter. Karakteristik laut dan samudra secara umum didasarkan pada kedalaman dasar laut yang dengan mudah dapat diamati dari nilai garis kontur peta batimetri. Untuk sistem samudra terdapat hubungan empiris yang memperlihatkan hubungan antara kedalaman dan umur pembentukannya. Makin tua umur samudra serta proses-proses geologi yang berjalan, akan makin dalam dasar laut tersebut. Daftar Pustaka British Petroleum Exploration Operating Co.Ltd, 1991, Peta Fisiografi Dasar Laut Indonesia dan Sekitarnya Gabungan Data Satelit SEASAT dan GEOSAT. Bakosurtanal dan Departemen Kelautan dan Perikanan, 2003, Peta Batas Negara Kesatuan Republik Indonesia. Chase,T.E, Seekins,B.A., Youngs, J.D., Prasetyo, H.,1994, Peta Batimetri Indonesia dan Perairan Sekitarnya. Hardjawidjaksana, K. dan Kristanto, N.A., 1999, Offshore Mineral Resources Map of Indonesia. Pusat Pengembangan Geologi Kelautan, Bandung.

NOAA, 2003, Citra Indonesia. Prasetyo, H., 1996, Profil Kelautan Nasional : Menuju Kemandirian, Edisi kedua. Panitia Pengembangan Riset dan Teknologi Kelautan serta Industri Maritim. Salahuddin, M., Lubis, S., Makmur, A., Astjario, P., 2001, Pangkalan data Geologi dan Geofisika Kelautan di Wilayah Perairan Indonesia. Pusat Pengembangan Geologi Kelautan, Bandung (Tidak dipublikasikan). T.E, H., 1996, Profil Kelautan Nasional : Menuju Kemandirian, Edisi kedua. Panitia Pengembangan Riset dan Teknologi Kelautan serta Industri Maritim. Wilayah pantai dan laut Indonesia yang selain luas merupakan peluang dan sekaligus tantangan karena dengan semakin terbatasnya sumberdaya mineral dan energi di darat dan faktor resiko kerusakan lingkungan di darat jauh lebih besar maka perhatian kegiatan riset geologi dan geofisika ditujukan ke laut sebagai harapan dimasa datang yang dapat mengungkapkan berbagai kekayaan sumberdaya mineral dan energi.

RSS Feed Who's online


There are currently 0 users and 1 guest online.

Kalender Kegiatan

No upcoming events available

more

Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan

PENDAHULUAN Latar Belakang Sebagai negara kepulauan yangw i l a y a h p e r a i r a n l a u t n y a l e b i h l u a s dari pada wilayah daratannya, makaperanan wilayah laut menjadi sangatp e n t i n g b a g i k e h i d u p a n b a n g s a dann e g a r a . A s p e k f i s i k k e m a r i t i m a n b e r k a i t a n e r a t d e n g a n p o t e n s i f i s i k l a u t d a l a m m e n d u k u n g w i l a y a h maritime. Secara umum aspek fisikd a p a t d i b e d a k a n m e n j a d i p o t e n s i s e d i m e n t l a u t , t o p o g r a f i l a u t , d a n potensi sumber daya energi (Anonim,2010).P a n t a i d i I n d o n e s i a m e m i l i k i bentang dan ekosistim yang terbentukoleh gejala alam yang berbeda dalamk u r u n w a k t u l a m a , y a n g d e n g a n d e m i k i a n m e n g h a s i l k a n l i n g k u n g a n yang sangat berbeda. Proses geologim a u p u n p e r u b a h a n g a r i s p a n t a i s e i r i n g p e r u b a h a n p a r a s m u k a l a u t mengiringi perkembangan pantai diI n d o n e s i a . M a k a , d a p a t d i k a t a k a n bahwa pantai merupakan e k o s i s t e m d i m a n a k o n d i s i d a r a t d a n l a u t berinteraksi, menghasilkan lingkunganunik dan rentan dari setiap perubahan(Anonim, 2010). Permasalahan P e r m a s a l a h a n y a n g a k a n dibahas pada praktikum kali ini adalahb a g a i m a n a u n t u k m e n g e t a h u i d a n m e m a h a m i t e r m i n o l o g i t o p o g r a f i pantai, bagaimana mengetahui danm a m p u m e l a k s a n a k a n

m e t o d e standard analisis topografi pantai,sertabagaimana mengetahui faktor faktorf i s i k a , g e o l o g i a s e a n o g r a f i y a n g b e r p e n g r u h t e r h a d a p p e m b e n t u k a n topografi pantai. Tujuan P r a k t i k u m y a n g d i l a k u k a n bertujuan untuk mengetahui danmemahami terminologi topografip a n t a i , m e n g e t a h u i d a n m a m p u m e l a k s a n a k a n m e t o d e s t a n d a r d analisis topografi pantai, mengetahuif a k t o r f a k t o r f i s i k a , g e o l o g i aseanografi yang berpengruh terhadappembentukan topografi pantai. TINJAUAN PUSTAKA Dasar Laut Dalam kawasan yang terbatasi n i b o l e h d i k a t a k a n s e m u a t i p e t o p o g r a f i d a s a r l a u t b i s a d i t e m u k a n seperti paparan (shelf) yang dangkal,depresi yang dalam dengan berbagaibentuk (basin, palung), berbagi bentukelevasi berupa punggung (rise, ridge),g u n u n g b a w a h i n i ( s e a m o u n t ) , t e r u m b u k a r a n g d a n s e b a g a i n y a (Nontji, 2002).K o m p l e k s n y a t o p o g a r f i d a s a r laut di Indonesia diseaabbkan karenad i k a w a s a n i n i b e r b e n t u r a n a t a u bergesekkan empat lempeng litosfery a k n i l e m p e n g l e m p e n g Eurasia,Filipina,Pasifik, dan samudraH i n d i a - A u s t r a l i a . D a l a m g e o l o g i dikenal teori tektonika lempeng (platet e k t o n i k ) y a n g m e n g a n g g a p bahwakerak bumi ini terdiri atas lempeng-l e m p e n g l i t o s f e r y a n g p l a s t i s d a n berbenturan, maka salah satunya akantertekan menukik ke bawah lempeng lainnya hingga di zone benturan itut e r b e n t u k l a h p a l u n g - p a l u n g l a u t dalam, begitu juga sebaliknya (Nontji,2002). LAUTM e n u r u t t e r j a d i n y a L a u t dibedakan menjadi : 0Laut Transgresi, yaitu laut yangm e l u a s , t e r j a d i k a r e n a d a r a t a n rendah yang tergenang oleh airl a u t . P a d a p e r a i r a n Indonesiat e r d a p a t d u a w i l a y a h y a n g m e r u p a k a n t e r m a s u k l a u t transgresi yakniDangkalan Sunda danDangkalan Sahul.1 L a u t I n g r e s i , y a i t u l a u t y a n g dalam, terjadinya karena dasar lautm e n g a l a m i p e n u r u n a n . P a d a perairan Indonesia laut laut yangm e r u p a k a n j e n i s l a u t i n g r e s i a d a l a h : L a u t B a n d a (kedalaman7.440 meter), Laut Maluku, LautF l o r e s , L a u t S u l a w e s i . Di luarI n d o n e s i a p e r a i r a n l a u t y a ng m e r u p a k a n j e ni s l a u t i n g r e s i adalah: Laut Jepang (kedalaman4 . 0 0 0 m e t e r ) , L a u t K a r i b i a (kedalaman 5.505 meter).2 L a u t R e g r e s i , y a i t u l a u t y a n g m e n y e m p i t , t e r j a d i n y a k a r e n a menyempitnya luas permukaanl a u t k a r e n a k e g i a t a n e r o s i d a n s e d i m e n t a s i y a n g t i a d a h e n t i - hentinya serta berlangsung selamab e r a b a d - a b a d m e n g a k i b a t k a n semakin meluasnya dataran pantai.C o n t o h n y a p a d a p e r a i r a n Indonesia. M e n u r u t k e d a l a m a n n y a l a u t d i b e d a k a n m e n j a d i b e b e r a p a zona : 1 . Z o n a p e s i s i r ( littoral zone ),wilayah laut antara garis batas airpasang naik dengan garis batas airp a s a n g s u r u t . W i l a y a h i n i tergenang pada saat pasang naiksedangkan pada surut wilayah initidak tergenang air laut.2.Z o n a E p i r e n i t i k y a i t u b a g i a n c e k u n g a n lautan di antara garis-g a r i s s u r u t d a n t e m p a t p a l i n g dalam yang masih dapat dicapaioleh daya cahaya sinar matahari(pada umumnya sampai s e d a l a m 50 meter )3 . Z o n a l a u t d a n g k a l (

neuritic zone ) , w i l a y a h l a u t y a n g d a n g k a l antara batas pasang surut antara50 sampai kedalaman 200 meter.Z o n a i n i k a y a a k a n i k a n d a n t u m b u h - t u m b u h a n l a u t , k a r e n a masih terdapat sinar matahari yangm e n y e b a b k a n f o t o s i n t e s i s d a p a t b e r j a l a n baik (matahari dapatm e n e m b u s a i r l a u t h i n g g a kedalaman 90 meter). Pada zonai n i p u l a p l a n k t o n d a p a t tumbuhd e n g a n s u b u r k a r e n a t e r d a p a t b a n y a k o k s i g e n , d a n m a s i h t e r d a p a t o m b a k y a n g m e n y e b a b k a n t e r s e b a r n y a plankton sebagai makanan utamaikan.3 Z o n a l a u t d a l a m ( bathyal zone ),w i l a y a h l a u t y a n g d a l a m d e n g a n k e d a l a m a n n y a a n t a r a 2 0 0 m e t e r h i n g g a k e d a l a m a n 1 . 0 0 0 m e t e r . Karena sinar matahari sudah tidakd a p a t m e n e m b u s z o n a i n i m a k a tumbuhan mulai berkurang namunbinatang masih banyak terdapat diwilayah laut ini.4 Z o n a l a u t s a n g a t d a l a m ( abyssal zone ), wilayah laut yangk e d a l a m a n n y a l e b i h d a r i 1 . 0 0 0 meter, zona ini m e r u p a k a n z o n a yang sangat gelap sehingga sudaht i d a k t e r d a p a t l a g i t u m b u h - t u m b u h a n y a ng d a p a t hi d u p , na m u n m a s i h a d a b i n a t a n g b i n a t a n g y a n g d a p a t h i d u p p a d a wilayah yang memiliki organ yangdapat menimbulkan cahaya sendiri.

S e t i a p j a l u r t e r s e b u t b i a s a n y a mempunyai ciri-ciri persekutuan hidup jasad-jasad tertentu sehingga denganm e n g g u n a k a n f o s i l - f o s i l y a n g d i t e m u k a n d a p a t d i k o n s t r u k s i k a n keadaan daerah seperti semula.Gambar 1. Pembagian Zona Pantai M e n u r u t l e t a k n y a l a u t diklasifikasikan menjadi: 1 . L a u t t e p i , y a i t u l a u t y a n g t e r l e t a k d i t e p i b e n u a d a n d i p i s a h k a n d a r i s a m u d e r a o l e h pulau-pulau. P e r a i r a n l a u t y a n g termasuk ke dalam klasifikasi lauttepi antara lain : Laut Jepang, LautCina Selatan, Laut Utara2 . L a u t t e n g a h , y a i t u l a u t y a n g t e r l e t a k d i a n t a r a b e n u a b e n u a . P e r a i r a n l a u t y a n g t e r m a s u k k e dalam klasifikasi laut tengah antaralain : Laut tengah, Laut Australia,Laut Karibia, Teluk Meksiko.3 . L a u t p e d a l a m a n , y a i t u l a u t y a n g h a m p i r s e l u r u h n y a d i k e l i l i n g i dengan daratan. Perairan laut yangtermasuk ke dalam klasifikasi lautpedalaman antara lain : Laut Baltik,Laut Hitam, Laut (Danau) Kaspia.(Anonim, 2010)B e n t u k - b e n t u k m u k a b u m i d i l a u t a n adalah sebagai berikut : 1. Landasan Benua (Continental Shelf) C o n t i n e n t a l s h e l f ( l a n d a s a n b e n u a ) a d a l a h d a s a r l a u t y a n g b e r b a t a s a n dengan benua. Di dasar laut ini seringd i t e m u k a n j u g a l e m b a h y a n g menyerupai sungai. Lembah beberapas u n g a i y a n g t e r d a p a t d i C o n t i n e n t a l S h e l f i n i m e r u p a k a n b u k t i b a h w a dulunya continental shelf meupakanb a g i a n d a r a t a n y a n g k e m u d i a n tenggelam. Wilayah laut yang dangkald i s e p a n j a n g p a n t a i y a n g kedalamannya kurang dari 200 meterdengan sudut kemiringan lereng kira-kira 0,4%. 2. Lereng Benua (Continental Slope) Continental slope (lereng benua)b i a s a n y a t e r d a p a t d i p i n g g i r continental shelf. Daerah continentalslope bisa mencapai kedalaman 1500m . M e r u p a k a n k e l a n j u t a n d a n g k a l a n d e n g a n s u d u t k e m i r i n g a n l e r e n g 4 % hingga 6%

3. Dangkalan (Plat) M e r u p a k a n p e r l u a s a n d a r i l a n d a s kontinen dengan kedalam lebih kurang2 0 0 m e t e r d a n m a s i h m e r u p a k a n kelanjutan benua. 4 . D a s a r S a m u d e r a ( O c e a n F l o o r ) terdiri atas: Deep Sea Plain m e l i p u t i d u a p e r t i g a s e l u r u h d a s a r l a u t d a n terletak pada kedalaman lebih dari1.500 m, biasanya relief di daerahini bervariasi, mulai dari yang ratasampai pada puncak vulkanik yangmenyembul di atas permukaan lautsebagai pulau yang terisolasi. T h e D e e p s merupakank e b a l i k a n d a r i d e e p s e a p l a i n .

Hanya sebagian kecil dasar lautans e b a g a i t h e d e e p s . T h e d e e p s permukaan laut adalah dasar lautd e n g a n cirri a d a n y a p a l u n g l a u t ( t r o g ) d a n m e n c a p a i k e d a l a m a n yang besar, misalnya di SamuderaP a s i f i k m e n c a p a i k e d a l a m a n 75.000 m.(Anonim, 2010)P a d a o c e a n f l o o r t e r d a p a t r e l i e f bentukan antara lain:1 . G u n u n g l a u t , y a i t u g u n u n g y a n g kakinya di dasar laut sedangkanb a d a n p u n c a k n y a m u n c u l k e a t a s p e r m u k a a n l a u t d a n m e r u p a k a n s e b u a h p u l a u . Contoh: gunung Krakatau.2 . S e a m o u n t , y a i t u g u n u n g d i dasar laut dengan lereng yangc u r a m d a n b e r p u n c a k r u n c i n g serta kemungkinan mempunyat i n g g i s a m p a i 1 k m atau lebiht e t a p i t i d a k s a m p a i k e p e r m u k a a n l a u t . Contoh: St. Helena, Azores d a Ascension di laut Atlantik.3 . G u y o t , y a i t u g u n u n g d i d a s a r l a u t y a n g b e n t u k n y a s e r u p a dengan seamount tetapi bagianp u n c a k n y a d a t a r . B a n y a k terdapat di lautan Pasifik.4 . P u n g g u n g l a u t ( r i d g e ) , y a i t u punggung pegunungan yanga d a d i d a s a r l a u t . Contoh: punggung laut Sibolga.5 . A m b a n g l a u t ( d r e m p e l ) , y a i t u pegunungan di dasar laut yangt e r l e t a k d i a n t a r a d u a l a u t dalam.C o n t o h : a m b a n g l a u t s u l u , ambang laut sulawesi.6 . L u b u k l a u t

(basin), yaitu dasarl a u t y a n g b e n t u k n y a b u l a t c e k u n g y a n g t e r j a d i k a r e n a ingresi.C o n t o h : l u b u k l a u t s u l u , l u b u k laut sulawesi.7 . P a l u n g l a u t ( t r o g ) , y a i t u l e m b a h yang dalam dan memanjang didasar laut terjadi karena ingresi.C o n t o h : P a l u n g S u n d a , P a l u n g Mindanao, Palung Mariana.Gambar 2. Relief dasar laut Pantai dan Pesisir Daerah pinggir laut atau wilayahd a r a t y a n g b e r b a t a s a n l a n g s u n g d e n g a n bagian laut disebut sebagaipantai. Pantai juga bisa didefinisikans e b a g a i w i l a y a h p e r t e m u a n a n t a r a daratan dengan lautan. Lebih lanjutpengertian p e s i s i r b i s a d i j a b a r k a n dari 2 segi yang berlawanan : Dari segi daratanPesisir adalah wilayah daratansampai wilayah laut yang masihd i p e n g a r u h i s i f a t s i f a t d a r a t (seperti angin darat, drinase airtawar dari sungai, sedimentasi) Dari segi lautP e s i s i r a d a l a h w i l a y a h l a u t s a m p a i w i l a y a h d a r a t y a n g masih dipengaruhi sifat sifatl a u t ( s e p e r t i p a s a n g s u r u t , s a l i n i t a s , i n t r u s i a i r l a u t k e wilayah daratan, angin laut )D a l a m l i t e r a t u r e b a r a t s e r i n g dikenal 2 istilah, yaitu coast dan shorey a n g b i a s a d i t e r j e m a h k a n kedalam

bahasa indonesia sebagai pantai.Sebenarnya antara dua k o s a k a t a t e r s e b u t t e r d a p a t p e r b e d a a n pengertian sebagai berikut : C o a s t : W i l a y a h p a n t a i y a n g k e r i n g a t a u d i s e b u t sebagai pesisir S h o r e : W i l a y a h p a n t a i yang basah termasuk daerahpasang surut( Neshyba, 1987 ) D i k e n a l a d a b e b e r a p a t i p e p a n t a i , antara lain : Pantai pasir Pantai pasir Lumpur Pantai pasir karang Pantai karang Pantai berbatuS e d a n g k a n b e r d a s a r k e m i r i n g a n pantai kita kenal adanya : Pantai landai P a n t a i c u r a m d e n g a n tingkat kemiringan > 60

0 P a n t a i l a n d a i d a p a t d i k e l o m p o k k a n menjadi :Kelompok tingkat kemiringanantara 0 0 - 30 0 Kelompok tingkat kemiringanantara 30 0 - 45 0 Kelompok tingkat kemiringanantara 45 0 60 0 (Wibisono, 2004)Penggolongan pantai berdasarkankomposisi yang membentuknya0 P a n t a i B e r b a t u Pantai berbatu t e r s u s u n d a r i bahan yang keras merupakan daerahyang paling padat mikroorganismenyadan mempunyai keragaman terbesar.G a m b a r a n p a n t a i b e r b a t u a d a l a h m e n o n j o l n y a pembagian horizontala t a u z o n a s i o r g a n i s m e ( N y b a k k e n , 1988).1 P a n t a i B e r p a s i r Selama kondisi gelombangb i a s a , p a n t a i d a l a m k e a d a a n keseimbangan dinamis. Selama terjadig e l o m b a n g , s e j u m l a h b e s a r p a s i r bergerak pada profil pantai, tetaptia n g k u t a n n e t t o p a d a s u a t u l o k a i s yang ditinjau sangat kecil. Saat terjadibadai, terlihat perubahan profil pantai.Dengan membandingkan profil panatis e b e l u m d a n s e s u d a h b a d a i d a p a t d i k e t a h u i volume sedimen yangt e r e r o s i d a n m u n d u r n y a g a r i s pantai(Nybakken, 1988).2 P a n t a i B e r l u m p u r P a n t a i i n i t i d a k d a p a t b e r k e m b a n g d e n g a n h a d i r n y a gerakan g e l o m b a n g . K a r e n a i t u , pantai ini hanya terbatas pada daerahintertidal yang benar terlindungi daria k t i v i t a s g e l o m b a n g l a u t t e r b u k a . K a r e n a d a e r a h i n i t e r b e n t u k b i l a p e r g e r a k a n a i r r e n d a h , m a k a kemiringan pantai lumpur cenderungutnuk lebih datar(Nybakken, 1988).Bila tipe-tipe pantai di atas kita lihatd a r i s u d u t p a n d a n g p r o s e s y a n g bekerja membentuknya, maka pantaidapat dibedakan menjadi:0 P a n t a i h a s i l proses erosi , yaitup a n t a i y a n g t e r b e n t u k t e r u t a m a m e l a l u i p r o s e s e r o s i y a n g b e k e r j a d i p a n t a i . T e r m a s u k d a l a m k a t e g o r i i n i adalah pantai batu (rocky shore).1 P a n t a i h a s i l prosessedimentasi , y a i t u p a n t a i y a n g terbentuk terutama kerena p r o s e s e d i m e n t a s i y a n g b e k e r j a d i p a n t a i . Termasuk kategori ini adalah beach.B a i k s a n d y b e a c h m a u p u n g r a v e l y beach.2 P a n t a i h a s i l aktifitasorganisme , y a i t u p a n t a i y a n g terbentuk karena aktifitas organismet u m b u h a n y a n g t u m b u h d i p a n t a i . T e r m a s u k k a t e g o r i i n i a d a l a h p a n t a i mangrove.K e m u d i a n , b i l a d i l i h a t d a r i s u d u t morfologinya, pantai dapat dibedakanmenjadi:1. P a n t a i b e r t e b i n g ( c l i f f e d coast)

, y a i t u p a n t a i y a n g m e m i l i k i t e b i n g v e r t i k a l . K e b e r a d a a n t e b i n g i n i menunjukkan b a h w a p a n t a i dalam kondisi erosional. Tebingy a n g t e r b e n t u k d a p a t b e r u p a t e b i n g p a d a b a t u a n i n d u k , maupun endapan pasir.2. Pantai berlereng (non-cliffedcoast) , y a i t u p a n t a i d e n g a n lereng pantai. Pantai berlerengini biasanya merupakan pantaipasir.(Anonim, 2010) Sediment laut 1.Pengelompokan sedimen berdasarUkuran.A d a y a n g m e n g e l o m p o k k a n menjadi ukuran large,intermediet dansmall. Ukuran partikel mempengaruhi jarak/jauhnya sedimen terdeposisi danl a m a p e n g e n d a p a n n y a . P a r t i k e l y a g berukuran besar membutuhkan energit r a n s p o r t y a n g l e b i h b e s a r dibandingkan dengan partikel yangu k u r a n n y a k e c i l . D i w i l a y a h pesisir,partikel yang berukuran lebihb e s a r t e r e n d a p k a n l e b i h a w a l dibandingkan dengan partikel yangberukuran lebih kecil yang t e r b a w a aliran arus kewilayah lautan. Partikelp a s i r t e r d e p o s i s i d a l a m h i t u n g a n hari,sedang clay akan terdeposisi lebihk u r a n g 5 0 . 0 0 0 h a r i ( > 1 2 5 t a h u n ) d i deep sea floor.Sebagai habitat hewan bentos,ukuransedimen mempengaruhi jenis bentosyang dijumpai antara lain:pebble dangranule dihuni oleh gastropoda,sandd i h u n i b i v a l v i a d a n l a n a u s e r i n g k a l i dihuni cacing.Ukuran partikel mempengaruhi jarak/jauhnya sedimen terdeposisi danlama pengendapannya.Partikel yangberukuran besar membutuhkan energit r a n s p o r t y a n g l e b i h b e s a r dibandingkan dengan partikel yangu k u r a n n y a k e c i l . D i w i l a y a h pesisir,partikel yang berukuran lebihb e s a r t e r e n d a p k a n l e b i h a w a l dibandingkan dengan partikel yangberukuran lebih kecil yang t e r b a w a aliran arus kewilayah lautan. Partikelp a s i r t e r d e p o s i s i d a l a m h i t u n g a n hari,sedang clay akan terdeposisi lebihk u r a n g 5 0 . 0 0 0 h a r i ( > 1 2 5 t a h u n ) d i deep sea floor. Sebagai habitat hewanb e n t o s , u k u r a n s e d i m e n mempengaruhi jenis bentos.2 . P e n g e l o m p o k a n s e d i m e n berdasarkan LokasiS e d i m e n d i k e l o m p o k k a n s e b a g a i s e d i m e n n e r i t i k ( n e r i t o s = pesisir)dan pelagic(pelagios = lautan)b e r d a s a r l o k a s i d i t e m u k a n n y a . Sedimen neritik dijumpai di sekitarc o n t i n e n t a l m a r g i n d a n p u l a u - pulau,denga ukuran partikel y a n g bervariasi.Sebagian besar sedimenn e r i t i k b e r a s a l d a r i e r o s i b a t u a n d daratan dan di bawa oleh aliran sungaimenuju wilayah pesisir dan kemudianakan disebarkan oleh dan gelombangl a u t . S e d i m e n p e l a g i c t e r d i r i d a r i p a r t i k e l y a n g b e r u k u r a n s a n g a t h a l u s , y a n g t e r d e p o s i s i p e r l a h a n d i dasar laut.3 . P e n g e l o m p o k a n s e d i m e n berdasarkan Asal Bardasar asal usulnya sedimendapat digolongkan sebagai berikut:a.Lithogenous/Terigoneus.L i t h o g e n o u s ( l i t h o s = b a t u , g e n e r a r e = memproduksi)Terigenous(terri=daratan). Jenis sedimen ini berasald a r i p e l a p u k a n ( w e a t h e r i n g process=angina,air,perubahansuhu)batuan didaratan dan juga debugunung api & debu dari daerah kering.Kebanyakan sedimen dari lithogenousmemiliki kandungan kursa yang tinggik a r e n a k u a r s a m e r u p a k a n m i n e r a l y a n g b a n y a k t e r d a p a t d i b a t u a n d a n cenderung stabil.S e d i m e n l i t h o g e n o u s mendominasi sedimen neritik.Bilas e d i m e n lithogenous terdeposisisebagai sedimen pelagic d e n g a n k a n d u n g a n C l a y s e b a n y a k > 7 0 % (abbysall clay) sedang clay

bamyakm e n g a n d u n g o k s i d a b e s i d a n i n i m e n j a d i k a n s e d i m e n b e r w a r n a kemerahan (red clay)b. BiogenousS e d i m e n i n i b e r a s a l d a r i b i o t a l a u t y a n g t e l a h m a t i d a n t e r d i r i d a r i cangkang,fragment karang,serpihans k e l e t o n d l l . k o m p s i s i k i m i a d a r i s e d i m e n b i g e n o u s : k a l s i u m karbonat/caco3 atau s i l i c a / s i o 2 . b i l a s e d i m e n t e r s u s u n a t a s m a t e r i a l biogous>30%dari beratnya (ooze)ataucalcareous ooze dan siliceous ooze.C a l c a r e o u s o o z e d i s u s u n o l e h coccolithopore(single-celledplant)dengan ukuran <2um-beberapam m . K e d a l a m a n d i m a n a c a l c a r e o u s skeletal materil mulai terendapnyad i k e n a l s e b a g a i l y s o c l i n e . Silliceouso o z e d i s u s u n o l e h a t o m d a n radiolarian.c.HydrogenousS e d i m e n i n i b e r a s l d a r i komponen kimia yang larut dalam airlaut dengan kosentrasi yang kelewat j e n u h s e h i n g g a t e r j a d i p e n g e n d a p a n . C o n t o h e n d a p a n m a n g a n ( M n ) y a n g b e r b e n t u k n o d u l ,endapan fosforite(P2O5)dan endapanglaukonit.d.Cosmogenous.S e d i m e n i n i b e r a s a l d a r i l u a r a n g k a s a y a n g m a s u k k e bumi.sebagian besar partikel terbakars a a t m e m a s u k i a t m o s f e r b u n i t e t a p i sekitar 10% material dapat mencapaipermukaan bumi.jumlah sedimen inisangat sedikit disbanding dengan jenissedimen yang lainnya.(Wibisono, 2004) Gelombang Laut Gelombang laut atau ombakmerupakan gerakan air laut y a n g p a l i n g u m u m d a n m u d a h k i t a a m a t i . Helmholts menerangkan prinsip dasart e r j a d i n y a g e l o m b a n g l a u t sebagaib e r i k u t : Jika ada dua massa benda y a n g berbeda kerapatannya (densitasnya)b e r g e s e k a n s a t u s a m a l a i n , m a k a p a d a b i d a n g g e r a k a n n y a a k a n terbentuk gelombang.G e l o m b a n g t e r j a d i k a r e n a beberapa sebab, antara lain:0 K a r e n a a n g i n . G e l o m b a n g terjadi karena a d a n y a g e s e k a n a n g i n d i p e r m u k a a n , o l e h k a r e n a itu arah gelombang sesuai denganarah angin.1 K a r e n a m e n a b r a k p a n t a i . Gelombang yang sampai ke pantaiakan terjadi hempasan dan pecah.Air yang pacah itu akan terjadi arusbalik dan membentuk gelombang,o l e h k a r e n a i t u a r a h n y a a k a n b e r l a w a n a n d e n g a n a r a h datangnya gelombang2 K a r e n a g e m p a b u m i . Gelombang laut terjadi karenaa d a n y a g e m p a d i d a s a r l a u t . G e m p a t e r j a d i k a r e n a a d a n y a gunung laut yang m e l e t u s a t a u adanya getaran/pergeseran kulitb u m i d i d a s a r l a u t . G e l o m b a n g yang ditimbulkan biasanya besard a n d i s e b u t d e n g a n g e l o m b a n g tsunami. Contoh ketika GunungK r a k a t a u m e l e t u s 1 8 8 3 , m e n y e b a b k a n t e r j a d i n y a gelombang t s u n a m i y a n g b a n y a k menimbulkan kerugian.Gerakan permukaan gelombang dapatdikelompokan sebagai berikut:a . G e r a k o s i l a s i , y a i t u g e r a k g e l o m b a n g a k i b a t m o l e k u l a i r bergerak melingkar. Gerak osilasibiasanya terjadi di laut lepas, yaitup a d a b a g i a n l a u t d a l a m . A d a n y a g e l o m b a n g d i b a n g k i t k a n o l e h kecepatan angin, lamanya anginb e r t i u p , l u a s d a e r a h y a n g d i t i u p angin (fetch), dan kedalaman laut.Gelombang ini memiliki tinggi danl e m b a h g e l o m b a n g . P u n c a k g e l o m b a n g a k a n p e c a h d i d e k a t p a n t a i y a n g d i s e b u t b r e a k e r a t a u gelora.b . G e r a k

t r a n s l a s i , y a i t u gelombang osilasi yang telah pecahlalu seperti memburu garis pantai,b e r g e r a k s e a r a h d e n g a n g e r a k g e l o m b a n g t a n p a d i i m b a n g i gerakan mundur. G e l o m b a n g i n i tidak memiliki puncak dan lembahy a n g k e m u c i a n d i k e n a l dengani s t i l a h s u r f . G e l o m b a n g i n i d i m a n f a a t k a n u n t u k o l a h r a g a surfing.c . G e r a k s w a s h d a n b a c k swash berbentuk gelombang telahmenyentuh garis pantai.Kedatangan gelombang disebutswash, sedangkan ketika kembalidisebut back swash.Gambar 3. Bagian-bagian darigelombangKeterangan :a. Gelombang osilasib. Gelora (surf atau breaker)c. Gelombang translasid. Swashe. Back swashf. Arus dasar(Anonim, 2010) Arus Laut Arus laut (sea current) adalahg e r a k a n m a s s a a i r l a u t d a r i s a t u t e m p a t k e t e m p a t l a i n b a i k s e c a r a vertikal (gerak ke atas) maupuns e c a r a h o r i z o n t a l ( g e r a k a n k e samping). Contoh-contoh gerakan ituseperti gaya coriolis, yaitu gaya yangmembelok arah arus dari tenaga rotasibumi. Pembelokan itu akan mengarahk e k a n a n d i b e l a h a n b u m i u t a r a d a n m a n g a r a h k e k i r i d i b e l a h a n b u m i selatan. Gaya ini yang mengakibatkanadanya aliran gyre yang searah jarum j a m ( k e k a n a n ) p a d a b e l a h a n b u m i u t a r a d a n b e r l a w a n a n d e n g a n a r a h jarum jam di belahan bumi selatan.Perubahan arah arus dari pengaruh

Laut
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa Langsung ke: navigasi, cari Untuk kegunaan lain dari Laut, lihat Laut (disambiguasi). "Bahari" beralih ke halaman ini. Untuk kegunaan lain dari Bahari, lihat Bahari (disambiguasi).

Matahari di atas laut

Laut atau bahari adalah kumpulan air asin yang luas dan berhubungan dengan samudra. Air di laut merupakan campuran dari 96,5% air murni dan 3,5% material lainnya seperti garamgaraman, gas-gas terlarut, bahan-bahan organik dan partikel-partikel tak terlarut. Sifat-sifat fisis utama air laut ditentukan oleh 96,5% air murni.

Daftar isi
[sembunyikan]

1 Sejarah o 1.1 Awal mula 2 Penjelajahan Laut oleh Manusia o 2.1 Pemetaan Laut o 2.2 Dunia Bawah Laut 3 Penelitian Kelautan o 3.1 NOAA o 3.2 IMO 4 Daftar laut di dunia o 4.1 Laut Atlantik 5 Lihat pula

[sunting] Sejarah
Laut, menurut sejarahnya, terbentuk 4,4 milyar tahun yang lalu, dimana awalnya bersifat sangat asam dengan air yang mendidih (dengan suhu sekitar 100 C) karena panasnya Bumi pada saat itu. Asamnya air laut terjadi karena saat itu atmosfer Bumi dipenuhi oleh karbon dioksida. Keasaman

air inilah yang menyebabkan tingginya pelapukan dan menyebabkan air laut menjadi asin seperti sekarang ini. Pada saat itu, gelombang tsunami sering terjadi karena seringnya asteroid menghantam Bumi. Pasang surut laut yang terjadi pada saat itu juga bertipe mamut atau tinggi/besar sekali tingginya karena jarak Bulan yang begitu dekat dengan Bumi.

[sunting] Awal mula


Menurut para ahli, awal mula laut terdiri dari berbagai versi; salah satu versi yang cukup terkenal adalah bahwa pada saat itu Bumi mulai mendingin akibat mulai berkurangnya aktivitas vulkanik, disamping itu atmosfer bumi pada saat itu tertutup oleh debu-debu vulkanik yang mengakibatkan terhalangnya sinar Matahari untuk masuk ke Bumi. Akibatnya, uap air di atmosfer mulai terkondensasi dan terbentuklah hujan. Hujan inilah (yang mungkin berupa hujan tipe mamut juga) yang mengisi cekungan-cekungan di Bumi hingga terbentuklah lautan. Secara perlahan-lahan, jumlah karbon dioksida yang ada diatmosfer mulai berkurang akibat terlarut dalam air laut dan bereaksi dengan ion karbonat membentuk kalsium karbonat. Akibatnya, langit mulai menjadi cerah sehingga sinar Matahari dapat kembali masuk menyinari Bumi dan mengakibatkan terjadinya proses penguapan sehingga volume air laut di Bumi juga mengalami pengurangan dan bagian-bagian di Bumi yang awalnya terendam air mulai kering. Proses pelapukan batuan terus berlanjut akibat hujan yang terjadi dan terbawa ke lautan, menyebabkan air laut semakin asin. Pada 3,8 milyar tahun yang lalu, planet Bumi mulai terlihat biru karena laut yang sudah terbentuk tersebut. Suhu bumi semakin dingin karena air di laut berperan dalam menyerap energi panas yang ada, namun pada saat itu diperkirakan belum ada bentuk kehidupan di bumi. Kehidupan di Bumi, menurut para ahli, berawal dari lautan (life begin in the ocean). Namun demikian teori ini masih merupakan perdebatan hingga saat ini. Pada hasil penemuan geologis di tahun 1971 pada bebatuan di Afrika Selatan (yang diperkirakan berusia 3,2 s.d. 4 milyar tahun) menunjukkan adanya fosil seukuran beras dari bakteri primitif yang diperkirakan hidup di dalam lumpur mendidih di dasar laut. Hal ini mungkin menjawab pertanyaan tentang saat-saat awal kehidupan dan di bagian lautan yang mana terjadi awal kehidupan tersebut. Sedangkan kelautan itu sendiri adalah ilmu yang mempelajari berbagai biota atau makhluk hidup di laut yang perlu dimanfaatkan melalui usaha perikanan dan kelautan.

[sunting] Penjelajahan Laut oleh Manusia

[sunting] Pemetaan Laut

Kapal Santa Maria yang dipakai untuk menjelajah dunia

Penjelajahan terhadap lautan telah dilakukan sejak 800 M oleh bangsa Viking. Awalnya penjelajahan berfokus pada pencarian Emas, Perak, perhiasan, dan besi. Mereka berlayar ke Prancis, Inggris, dan Laut Tengah. Kemudian pada abad ke-7, penjelajahan dilanjutkan Bangsa Arab. Bangsa arab berlayar hingga Asia Tenggara, dengan penjelajahnya yang paling terkenal adalah Ibnu Batuta. Bangsa Arab menemukan cara untuk menentukan arah dengan panduan rasi bintang, serta mempelajari angin muson. Barulah pada abad ke-15, setelah Konstatinopel jatuh ke tangan Turki, Kerajaan-kerajaan Eropa melakukan penjelajahan laut ke seluruh dunia, terutama terkait dengan misi pencarian rempah-rempah dan mencari tanah jajahan yang baru. Di saat inilah pemetaan mengenai laut berkembang pesat.

[sunting] Dunia Bawah Laut


Eksplorasi dunia bawah laut dimulai dengan Lonceng Selam Halley di tahun 1717. Kemudian penemuan kapal selam dan sonar menandai awal permulaan penelajahan laut dalam. Hingga kini penelitian untuk laut dalam masih sulit dilakukan mengingat adanya tekanan air yang sangat besar dan kehidupan yang belum diketahui

[sunting] Penelitian Kelautan

Logo NOAA

Bagian ilmu yang berfokus dalam meneliti dunia kelautan disebut Oseanografi. Ada sejumlah organisasi yang menyelenggarakan penelitian mengenai kelautan, a.l.:

[sunting] NOAA

NOAA (National Oceanic and Atmospheric Association) yang memeriksa arus laut dan arah angin, yang berguna dalam mengatur arah perjalanan kapal. NOAA berbasis di Amerika Serikat dan bertugas untuk melaporkan potensi cuaca buruk dan gelombang tinggi laut.

[sunting] IMO

Logo IMO

International Maritime Organization adalah organisasi kelautan internasional dibawah naungan PBB. IMO bertugas untuk meneliti keselamatan dalam pelayaran, serta menyelesaikan konflik perairan

[sunting] Daftar laut di dunia

[sunting] Laut Atlantik


Laut Aegea * Laut Azov Laut Hitam * Laut Labrador Laut Adriatik * Laut land Laut Kreta Laut Ionia Laut Catalan Laut Mirtoan Laut Alboran Teluk Meksiko Laut Ligurian Laut Tengah Laut Marmara Laut Sargasso Laut Baltik Laut Utara Laut Norwegia Laut Karibia

[sunting] Lihat pula


Air Air asin Siklus air

Awan Banjir Es Embun Danau Hidrologi Hujan Salju Sungai Desalinasi Osmosis Osmosis terbalik

[ s

uhu air laut


6 Oktober 2011 astekita Laut, Lingkungan Tinggalkan Komentar Salah satu faktor yang sangat penting dalam proses kehidupan dan penyebaran organisme di laut adalah suhu. Suhu air laut merupakan parameter yang sering diukur mengingat kegunaannya dalam mempelajari proses fisika, kimia dan biologi laut. Selain itu juga suhu dimanfaatkan dalam mempelajari transportasi dan polutan yang masuk ke lingkungan laut. Suhu juga merupakan faktor pembatas dalam penyebaran hewan dan tumbuhan laut, sebagai contoh binatang karang yang penyebarannya sangat dibatasi oleh perairan yang hangat di daerah tropik dan subtropik. Proses metabolisme pada organisme hanya berfungsi dengan baik pada kisaran suhu yang relatif sempit, yakni antara 0 hingga 40 derajat Celcius. Namun terdapat juga organisme yang mampu mentolerir suhu sedikit di atas atau di bawah batas-batas tersebut. Ganggang hijau-biru dapat hidup pada suhu 85 derajat Celcius di sumber air panas. Proses metabolisme organisme akan meningkat dua kali lipat untuk kenaikan suhu sebesar 10 derajat Celcius. Suhu air laut berkisar -2 hingga 40 derajat Celcius mulai dari suhu air laut di daerah kutub sampai air laut di daerah tropis (perairan dangkal). Suhu air permukaan memperlihatkan kisaran yang amat luas sedangkan air laut dalam lebih stabil. Suhu perairan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : radiasi matahari, posisi matahari, letak geografis, musim, kondisi awan, proses interaksi air dan udara, penguapan dan hembusan angin. Secara alamiah atau terbesar faktor yang mepengaruhi besarnya suhu adalah matahari. Setiap detik matahari memancarkan bahang sebesar 1026 kalori dan setiap tempat di bumi yang tegak lurus ke matahari akan menerima bahang sebanyak 0,033 kalori/detik. Pancaran energi matahari ini akan sampai ke batas atas atmosfer bumi rata-rata 2 kalori/cm2/menit. Pancaran energi ini juga sampai ke permukaan laut dan diserap oleh massa air. Secara keseluruhan sebagian besar air samudera itu dingin. Kurang dari 10% volume air laut di muka bumi yang suhunya lebih dari 10 derajat Celcius dan 75% suhunya di bawah 4 derajat Celcius. Hal ini disebabkan sinar matahari hanya mampu menembus laut sampai beberapa ratus meter saja. Sedangkan pengaruh penyinaran matahari musiman hanya mencapai kedalaman kira-

kira 100 meter. Akibatnya di samudera terdapat lapisan atas yang relatif hangat dihubungkan dengan lapisan transisi mendadak ke air dingin yang merupakan kolom air samudera sisanya. Daerah atau lapisan dengan penurunan suhu cepat ke bawah disebut thermocline. Lapisan di atasnya sering dinamakan lapisan campuran (mixed layer) karena pada lapisan inilah suhu berubah-ubah menurut waktu dan ruang. Di bawah lapisan termoklin suhu air kembali relatif konstan karena terjadi pencampuran atau konveksi.

Share this:

Share Facebook Twitter2 Surat elektronik

Like this:
Suka Be the first to like this post. 00x600 /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-style-parent:""; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman","serif";}

1. Salinitas air laut Air laut mengandung 3,5% garam-garaman, gas-gas terlarut, bahan-bahan organik dan partikelpartikel tak terlarut. Keberadaan garam-garaman mempengaruhi sifat fisis air laut (seperti: densitas, kompresibilitas, titik beku, dan temperatur dimana densitas menjadi maksimum) beberapa tingkat, tetapi tidak menentukannya. Beberapa sifat (viskositas, daya serap cahaya) tidak terpengaruh secara signifikan oleh salinitas. Dua sifat yang sangat ditentukan oleh jumlah garam di laut (salinitas) adalah daya hantar listrik (konduktivitas) dan tekanan osmosis. Garam-garaman utama yang terdapat dalam air laut adalah Klorida (55%), Natrium (31%), Sulfat (8%), Magnesium (4%), Kalsium (1%), Potasium (1%) dan sisanya (kurang dari 1%) teridiri dari Bikarbonat, Bromida, Asam Borak, Strontium dan Florida. Tiga sumber utama garam-garaman di laut adalah pelapukan batuan di darat, gas-gas vulkanik dan sirkulasi lubang-lubang hidrotermal (hydrothermal vents) di laut dalam. Secara ideal, salinitas merupakan jumlah dari seluruh garam-garaman dalam gram pada setiap kilogram air laut. Secara praktis, adalah sulit untuk mengukur salinitas di laut, oleh karena itu penentuan harga salinitas dilakukan dengan meninjau komponen yang terpenting saja yaitu Klorida (Cl). Kandungan Klorida ditetapkan pada tahun 1902 sebagai jumlah dalam gram ion Klorida pada

satu kilogram air laut jika semua halogen digantikan oleh Klorida. Penetapan ini mencerminkan proses kimiawi titrasi untuk menentukan kandungan klorida.
Salinitas ditetapkan pada tahun 1902 sebagai jumlah total dalam gram bahan-bahan terlarut dalam satu kilogram air laut jika semua Karbonat dirubah menjadi Oksida, semua Bromida dan Yodium dirubah menjadi Klorida dan semua bahan-bahan organik dioksidasi. 800x600 /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-style-parent:""; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman","serif";}

2. Densitas air laut Densitas air laut merupakan jumlah massa air laut per satu satuan volume. Perbedaan densitas yang kecil secara horisontal (misalnya akibat perbedaan pemanasan di permukaan) dapat menghasilkan arus laut yang sangat kuat. Densitas air laut bergantung pada temperatur (T), salinitas (S) dan tekanan (p). Kebergantungan ini dikenal sebagai persamaan keadaan air laut (Equation of State of Sea Water): = (T,S,p). Lambang yang digunakan untuk menyatakan densitas adalah (rho). Densitas bertambah dengan bertambahnya salinitas dan tekanan serta berkurangnya temperatur, kecuali pada temperatur di bawah densitas maksimum. Densitas air laut terletak pada kisaran 1.025 kg m-3 sedangkan pada air tawar 1.000 kg m-3.

3. Suhu air laut Keadaan suhu perairan laut banyak ditentukan oleh penyinaran matahari yang disebut proses insolation. Pemanasan di daerah tropik/khatulistiwa akan berbeda dengan hasil pemanasan di daerah lintang tengah atau kutub. Oleh karena bentuk bumi bulat, di daerah tropis sinar matahari jatuh hampir tegak lurus, sedangkan di daerah kutub umumnya menerima sinar matahari dengan sinar yang condong. Sinar jatuh condong bidang jatuhnya akan lebih luas dari pada sinar jatuh tegak. Selain oleh kemiringan sinar jatuh, di daerah kutub banyak sinar dipantulkan kembali ke atmosfer sehingga semakin menambah dingin keadaan suhu di daerah kutub.

4. Tekanan dan kedalaman Tekanan air laut bertambah terhadap kedalaman. Kedalaman air laut biasanya diukur dengan menggunakan echo sounder atau CTD (Conductivity, Temperature, Depth). Kedalaman yang diukur dengan menggunakan CTD didasarkan pada harga tekanan. Tekanan didefinisikan sebagai gaya per satuan luas. Semakin ke dalam, tekanan air laut akan semakin besar. Hal ini disebabkan oleh semakin besarnya gaya yang bekerja pada lapisan yang

lebih dalam. Satuan dari tekanan dalam cgs adalah dynes/cm2, sedangkan dalam mks adalah Newton/m2. Satu Pascal sama dengan satu Newton/m2. Dalam oseanografi, satuan tekanan yang digunakan adalah desibar (disingkat dbar), dimana 1 dbar = 10-1 bar = 105 dynes/cm2 = 104 Pascal.
Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/earth-sciences/2253715-sifat-sifat-airlaut/#ixzz1t19zVO9W

DINAMIKA WARNA AIR LAUT

Helo blogreaders .. kita pasti sudah tahu kalau warna air laut umunya berwarna biru, tetapi jika kita melihat peta ada sebuah laut yang bernama laut merah, laut kuning ,laut hitam dan lain sebagainya. Perubahan warna air laut tersebut dapat terjadi bergantung pada molekul air dalam menyerap dan memantulkan cahaya matahari, zat air yang terlarut di air laut tersebut ,dan jenis endapan, serta organisme yang hidup dalam dasar laut. 1. Air Laut Berwarna Putih Karena ada endapan glacial di dasar lautnya, Biasanya ada di daerah kutub.

2. Air Laut Berwarna Hijau Ini disebabkan karena pada dasar laut tersebut terdapat fitoplankton yang memancarkan kandungan klorofilnya untuk melakukan fotosintesis. Pada saat cahaya matahari datang, klorofil pada fitoplankton menyerap sebagian besar warna merah dan warna biru, dan memantulkan warna hijau. Air Laut berwarna hijau ini biasa terlihat di perairan dekat pantai.

3. Air Laut Berwarna Kuning Laut ini berwarna kuning disebabkan banyaknya endapan lumpur didasar laut tersebut. Lumpur tersebut merupakan hasil metabolisme dari berbagai matrial di darat yang menghasilkan tanah yang berwarna coklat kekuningan, yang terbawa aliran air hingga sampai di lautan. Contoh perairan ini laut kuning di perairan antara jepang dan cina.

4. Air Laut Berwarna Hitam Pada dasar laut perairan yang berwarna hitam ,terdapat banyak endapan tanah loss berwarna hitam, contohnya Laut Hitam yang bearada di antara turki dengan benua eropa.

5. Air Laut Berwarna Merah Warna merah ini disebabkan karena pada dasar lautnya ada ganggang merah ,contohnya laut merah yang berada diantara Saudi Arabia dengan mesir.

Read more: http://emprorerfaisal.blogspot.com/2011/03/dinamika-warna-airlaut.html#ixzz1t1Annoqc MENGAPA WARNA AIR LAUT BERUBAH-UBAH ?(2004-08-26 06:32:41 Kapten Laut (KH) Gentio Harson )Secara umum warna air laut di seluruh dunia berkisar mulai dari biru violet gelap yang terjadi di lauttropis atau sekitar khatulistiwa, dimana terdapat proses produktivitas biologi yang rendah sampai padawarna hijau kekuningan yang terdapat di daerah subtropis dimana laju produktivitas biologinya tinggi.Cahaya tampak yang dipancarkan oleh sinar matahari ke laut mempunyai panjang gelombang 0,38 m 0,76 m. Cahaya tampak ini sebenarnya merupakan gabungan dari beberapa panjang gelombang mulaidari yang pendek ke panjang adalah violet, biru, hijau, kuning, orange dan merah. Bilamana beberapapanjang gelombang ini bergabung maka yang tampak adalah cahaya warna putih. Kita melihat suatubenda akan berwarna sebab obyek benda menghamburkan panjang gelombang cahaya yang ada. Jikapanjang gelombang cahaya tampak tidak ada maka berarti tidak ada cahaya yang jatuh di bendatersebut sehingga warnanya tidak kelihatan (gelap). Benda berwarna merah berarti benda tersebutmenghamburkan kembali panjang gelombang merah, panjang gelombang selain merah diabsorbsi olehbenda tersebut.Cahaya matahari yang menembus badan air laut akan mengalami beberapa proses. Diantaranya adalahproses refraksi, absorbsi dan proses scatering. Di laut absorbsi untuk cahaya tampak akan lebih besaruntuk warna cahaya dengan panjang gelombang yang lebih panjang, dengan demikian panjanggelombang yang lebih pendek akan ditransmisikan lebih kedalam. Misalnya pada panjang gelombangmerah akan diabsorbsi oleh badan air laut sampai pada kedalaman 15-20 m, panjang gelombang kuningakan hilang sebelum pada kedalaman 100 m, sedang panjang gelombang hijau masih tertangkap padakedalaman 250 m. Hanya panjang gelombang biru dan hijau dapat ditemui pada lebih dari kedalaman250 m, namun demikian dengan bertambahnya kedalaman maka intensitasnya secara bertahap menjadiberkurang dan akhirnya tidak ada sama sekali (gelap gulita). Pola absorbsi selektif ini menyebabkan airlaut akan berwarna biru hujau. Hanya di lapisan permukaan cahaya tampak terlihat sempurna atau

alami, karena seluruh panjang gelombang sinar tampak masih dapat ditemukan.Dalam kuantitas kecil air akan tampak berwarna jernih, warna biru menjadi lebih jelas kelihatan diperairan tropis yang jernih atau di kolam renang yang bersih. Absorbsi menjadi kuat pada spektrummerah pada ketebalam 1 meter di air murni dimana mampu mengabsorbsi 35% dari cahaya denganpanjang gelombang 0,680 m. Sebagai contoh faktor yang mempunyai kontribusi warna pada lautterbuka di daerah tropis dengan warna biru adalah bahwa jumlah partikulat matter di lautan ini sangatsedikit. Panjang gelombang merah akan lebih banyak diabsorbsi sehingga hanya mampu membekas diatas beberapa meter saja, sedang panjang gelombang biru banyak dihamburkan sampai padakedalaman yang lebih dalam.Pada daerah dimana wilayah perairannya mempunyai produktivitas biologinya tinggi, maka panjanggelombang merah akan diabsorbsi oleh air dan panjang gelombang biru diabsorbsi oleh YellowSubstance. Kondisi ini menyebabkan laut berwarna hijau, dimana tipe ini merupakan ciri khas perairansubtropis yang produktif.Kandungan Chlorofil pada phitoplankton hijau di laut mampu mengabsorbsi spektrum biru sehinggamampu mengubah warna air laut menjadi hijau. Spektrum hijau biru (0,4500,500 m) ini mampumampu menembus sampai pada kedalaman terjauh di lautan terbuka. Spektrum ini masih dapattertangkap 35% di permukaan pada kedalaman 10 m, sedangkan di perairan pantai yang keruh makaspektrum hijau kuning (0,500 0,550 m) mampu menembus kedalaman terdalam dibanding spektrumcahaya lainnya, tapi hanya 2 % panjang gelombang ini tersisa pada kedalaman 10 m. Melimpahnya jenis phitoplankton merah coklat secara tak terkendali (Red Tide) diketahui juga dapat menyebabkanberubahnya warna air laut menjadi merah secara sporadis dibeberapa wilayah perairan laut.Jika langit biru maka air laut akan berwarna biru tua. Tapi jika terdapat awan maka cahaya putih yangdipantulkan ke laut maka akan melemahkan penghamburan spektrum biru sehingga air laut berwarnabiru

terang.Air laut juga dapat berwarna putih susu dimana biasanya terjadi di Fjord. Aliran air dari glaycer banyakmembawa tepung batu yang merupakan hasil pelapukan material daratan, kemudian dibawa olehaliran air tawar menuju estaurine. Warna air laut akan berangsur menjadi hijau bilamana sudah terjadiproses pengadukan akibat perbedaan densitas. Tepung batu tersebut akan menggumpal kemudianmengendap.Biasanya perubahan warna di air laut dapat secara jelas dilihat pada daerah sepanjang perbatasanantara perairan dangkal dengan perairan dalam. Perairan dangkal mengandung konsentrasi YellowSubstance dan partikel tersuspensi lebih tinggi dibandingkan perairan dalam di laut terbuka. Jadi kitadapat melihat warna dari hijau ke biru jika kita bergerak dari perairan dangkal ke laut dalam.(Yellow Substance/Gelbstof/Gilvin adalah material hasil penguraian jaringan tumbuhan berupa materialorganik yang diuraikan oleh CO2, senyawa An Organik, Nitrogen, Sulfur, Posphor dan Asam Humickompleks. Hasil metabolisme ini memberikan tanah berubah berwarna coklat kuning yang kemudianterbawa air hujan masuk ke sungai dan berakhir di laut).

Leave a Comment

ubungan biota laut dengan warna air laut | 27 March 2012


Seperti yang sudah teman saya jelaskan di blog mereka http://elsanurman.blogspot.com/2012/03/dinamika-warna-air-laut.html, biota laut pun memiliki hubungan dalam pemberian warna air laut. Air laut berwarna hijau ini disebabkan karena pada dasar laut tersebut terdapat fitoplankton yang memancarkan kandungan klorofilnya untuk melakukan fotosintesis. Pada saat cahaya matahari datang, klorofil pada fitoplankton menyerap sebagian besar warna merah dan warna biru, dan memantulkan warna hijau. Air Laut berwarna hijau ini biasa terlihat di perairan dekat pantai.

Air laut berwarna merah ini disebabkan karena pada dasar lautnya ada ganggang merah, contohnya laut merah yang berada diantara Saudi Arabia dengan mesir. Air laut berwarna merah juga disebabkan adanya bloomning fitoplankton yang biasa disebut red tide.

A. Kandungan Fisik Air Laut Kandungan fisik dan kimia air laut merupakan akibat dari struktur atom air. Air merupakan gabungan dari hydrogen dan oksigen yang berhubungan dengan covalen bond (covalen bond hubungan antara 2 atom dalam molekul hasil pembagian dari electron). Covalen bond ada ketika elemen membagi elektronnyake dalam bentuk campuran.di dalam air, hydrogen dan oksigen berhubungan langsung dengan sudut 105. Masing-masing atom hydrogen dan oksigen memiliki electron yang didistribusikan tidak sama, dengan cara itulah masing-masing atom hydrogen bermuatan positif dan atom oksigen bermuatan negative. Air yang bersifat positif dan negative secara bersama-sama memberikan struktur molekul dipolar. Masing-masing sumbu positif (atom II) saling tarik menarik dan membentuk hubungan yang lemah, sumbu negative (atom B) dimolekul lain. Hubungan antara hydrogen ke atom oksigen disebut hydrogen bond. Karena merupakan agregasi cairan, jika ada molekul yang lebih banyak yang dapat diindikasikan dari jumlah H2O, jenis kandungan air terlihat tidak normal ketika dibandingkan dengan zat non polar seperti methane (cha) atau hydrogen sulfide (H2S), karena adanya hydrogen bond, air mempunyai titik didih (100 C) lebih tinggi dari yang diperkirakan. B. Konduktifitas Konduktifitas merupakan kapasitas dari air laut untuk memindahan arah aliran elektris dan bergantung pada konsentrasi ion-ion dan kecepatannya. Muatan atom disebut ion. Ion-ion yang lebih dalam setiap unit volume air. Teori kimia konduktifitas : ketika garam (sodium klorida/UaCl) dilarutkan dalam air, ion klorida negative menarik hydrogen positif dalam molekul air. Dengan cars ill,ion klorida atau klorit(Cl%) sebagai basis dapat ditentukan dengan rumus : S%=1,8 X Cl%. Salinitas ditentukan berdasarkan kandungan klorida agak akurat. Salininitas dari air laut akan ditentukan pula denan arus listrik. Dengan arus listrik kita dapat mengetahui temperature dan besarnya salinitas. C. Salinitas Salinitas adalah kandungan garam yang ada dilaut dan biasanya diperhitungkan sebagai jumlah gram garam terlarut pada 1000 gram air laut. Ahli ocenografi dari analisis intensif mereka berdasarkan air laut yang tenang dan terbuka dapat diketahui bahwa setiap 1 kg air laut terdapat 35 gram kandungan garamnya. Konsentrasi ini umumnya dinyatakan 35 bagian perseribu atau 35%. Salinitas dari lautan berfatiasi, mulai 33%

sampai 38% dengan rata-rata 35 %. Salinitas dari air laut yang luas tergantung pada perbedaan antar evaporasi dan presipitasi, panjang dari aliran runoff, pembekuan dan es yang mencair. Dalam area yang evaporasinya tinggi seperti laut merah salinitasnya mendekati mendekati 40%tapi didekat muara sungai biasanya hanya 20%. Pada umumnya salinitas yang tersebar berada pada zone daerah kering. Sebaran salinitas di laut dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pola sirkulasi air, penguapan, curah hujan dan aliran sungai. Perairan dengan tingkat curah hujan tinggi dan dipengaruhi oleh aliran sungai memiliki salinitas yang rendah sedangkan perairan yang memiliki penguapan yang tinggi, salinitas perairannya tinggi. Selain itu pola sirkulasi juga berperan dalam penyebaran salinitas di suatu perairan. Secara vertikal nilai salinitas air laut akan semakin besar dengan bertambahnya kedalaman. Di perairan laut lepas, angin sangat menentukan penyebaran salinitas secara vertikal. Pengadukan di dalam lapisan permukaan memungkinkan salinitas menjadi homogen. Terjadinya upwelling yang mengangkat massa air bersalinitas tinggi di lapisan dalam juga mengakibatkan meningkatnya salinitas permukaan perairan. Sistem angin muson yang terjadi di wilayah Indonesia dapat berpengaruh terhadap sebaran salinitas perairan, baik secara vertikal maupun secara horisontal. Secara horisontal berhubungan dengan arus yang membawa massa air, sedangkan sebaran secara vertikal umumnya disebabkan oleh tiupan angin yang mengakibatkan terjadinya gerakan air secara vertikal. Menurut Wyrtki (1961), sistem angin muson menyebabkan terjadinya musim hujan dan panas yang akhirnya berdampak terhadap variasi tahunan salinitas perairan. Perubahan musim tersebut selanjutnya mengakibatkan terjadinya perubahan sirkulasi massa air yang bersalinitas tinggi dengan massa air bersalinitas rendah. Interaksi antara sistem angin muson dengan faktor-faktor yang lain, seperti run-off dari sungai, hujan, evaporasi, dan sirkulasi massa air dapat mengakibatkan distribusi salinitas menjadi sangat bervariasi. Pengaruh sistem angin muson terhadap sebaran salinitas pada beberapa bagian dari perairan Indonesia telah dikemukakan oleh Wyrtki (1961). Pada Musim Timur terjadi penaikan massa air lapisan dalam (upwelling) yang bersalinitas tinggi ke permukaan di Laut Banda bagian timur dan menpengaruhi sebaran salinitas perairan. Selain itu juga di pengaruhi oleh arus yang membawa massa air yang bersalinitas tinggi dari Lautan Pasifik yang masuk melalui Laut Halmahera dan Selat Torres. Di Laut Flores, salinitas perairan rendah pada Musim Barat sebagai akibat dari pengaruh masuknya massa air Laut Jawa, sedangkan pada Musim Timur, tingginya salinitas dari Laut Banda yang masuk ke Laut Flores mengakibatkan meningkatnya salinitas Laut Flores. Laut Jawa memiliki massa air dengan salinitas rendah yang diakibatkan oleh adanya run-off dari sungai-sungai besar di P. Sumatra, P. Kalimantan, dan P. Jawa. D. Suhu Laut tropik memiliki massa air permukaan hangat yang disebabkan oleh adanya pemanasan yang terjadi secara terus-menerus sepanjang tahun. Pemanasan tersebut mengakibatkan terbentuknya stratifikasi di dalam kolom perairan yang disebabkan oleh adanya gradien suhu. Berdasarkan gradien suhu secara vertikal di dalam kolom perairan, Wyrtki (1961) membagi perairan menjadi 3 (tiga) lapisan, yaitu: a) lapisan homogen pada permukaan perairan atau disebut juga lapisan permukaan tercampur; b) lapisan diskontinuitas atau biasa disebut lapisan termoklin; c) lapisan di bawah termoklin dengan kondisi yang hampir homogen, dimana suhu berkurang secara perlahanlahan ke arah dasar perairan. Menurut Lukas and Lindstrom (1991), kedalaman setiap lapisan di dalam kolom perairan dapat

diketahui dengan melihat perubahan gradien suhu dari permukaan sampai lapisan dalam. Lapisan permukaan tercampur merupakan lapisan dengan gradien suhu tidak lebih dari 0,03 oC/m (Wyrtki, 1961), sedangkan kedalaman lapisan termoklin dalam suatu perairan didefinisikan sebagai suatu kedalaman atau posisi dimana gradien suhu lebih dari 0,1 oC/m (Ross, 1970). Suhu permukaan laut tergantung pada beberapa faktor, seperti presipitasi, evaporasi, kecepatan angin, intensitas cahaya matahari, dan faktor-faktor fisika yang terjadi di dalam kolom perairan. Presipitasi terjadi di laut melalui curah hujan yang dapat menurunkan suhu permukaan laut, sedangkan evaporasi dapat meningkatkan suhu permukaan akibat adanya aliran bahang dari udara ke lapisan permukaan perairan. Menurut McPhaden and Hayes (1991), evaporasi dapat meningkatkan suhu kira-kira sebesar 0,1 oC pada lapisan permukaan hingga kedalaman 10 m dan hanya kira-kira 0,12 oC pada kedalaman 10 75 m. Disamping itu Lukas and Lindstrom (1991) mengatakan bahwa perubahan suhu permukaan laut sangat tergantung pada termodinamika di lapisan permukaan tercampur. Daya gerak berupa adveksi vertikal, turbulensi, aliran buoyancy, dan entrainment dapat mengakibatkan terjadinya perubahan pada lapisan tercampur serta kandungan bahangnya. Menurut McPhaden and Hayes (1991), adveksi vertikal dan entrainment dapat mengakibatkan perubahan terhadap kandungan bahang dan suhu pada lapisan permukaan. Kedua faktor tersebut bila dikombinasi dengan faktor angin yang bekerja pada suatu periode tertentu dapat mengakibatkan terjadinya upwelling. Upwelling menyebabkan suhu lapisan permukaan tercampur menjadi lebih rendah. Pada umumnya pergerakan massa air disebabkan oleh angin. Angin yang berhembus dengan kencang dapat mengakibatkan terjadinya percampuran massa air pada lapisan atas yang mengakibatkan sebaran suhu menjadi homogen. Suhu juga dapat mempengaruhi fotosintesa di laut baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengaruh secara langsung yakni suhu berperan untuk mengontrol reaksi kimia enzimatik dalam proses fotosintesa. Tinggi suhu dapat menaikkan laju maksimum fotosintesa (Pmax), sedangkan pengaruh secara tidak langsung yakni dalam merubah struktur hidrologi kolom perairan yang dapat mempengaruhi distribusi fitoplankton (Tomascik et al., 1997 b). Secara umum, laju fotosintesa fitoplankton meningkat dengan meningkatnya suhu perairan, tetapi akan menurun secara drastis setelah mencapai suatu titik suhu tertentu. Hal ini disebabkan karena setiap spesies fitoplankton selalu berdaptasi terhadap suatu kisaran suhu tertentu. Temperature adalah kekayaan yang penting dari air laut. Temperature dari air laut yang sangat luas di dunia. Temperature dibawah permukaan yang sangat dalam, sirkulasi udara, turbelensi, lokasi geografis dan jarak dari sumbu pusat panas adalah vulkanik. Pada umumnya temperature air laut bervariasi mulai dibawah 5 C sampai 33% titik pembekuan dari air asin adalah 1,9C. Lautan adalah pompa raksasa yang memindahkan panas dari ekuator menuju ke kutub. Panas dari matahari bergerak dari lintang rendah ke lintang tinggi, dimana hal itu lepas dari atmosfer. Pemindahan ini adalah efektif dipermukaan air dari lautan dengan keadaan yang hebat (sebagai contoh aliran gulf ) yang bergerak dari daerah tropis yang panas ke daerah kutub). Kedalaman air (7500 m) terdapat di lintang tinggi. Temperature dari lautan jatuh pada 3 zone, yaitu: 1. Permukaan (campuran) lapisan dimana pantulan rata-rata temperature pada lintang. 2. Kedalaman (bawah) lapisan yang memantul pada sumber air dilintang tinggi. 3. Thermodhine antara 100-1500 m. kedalamannya yang temperatunya berasal dari pengurangan dari berbagai macam-macam bentuk dari nilai permukaan tinggi sampai nilai kedalaman rendah. Thermodine mengindikasikan pemindahan vertical dari permukaan air ke dalam kedalaman air maupun perpindahan jalur air horizontal. Meskipun beberapa dari perpindahan ini terjadi dengan difusi molekul, banyak dilahirkan diselesaikan dengan aliran pusat air kecil yang membawa air vertical (Pencampuran salinitas maupun temperature dari garam Cua + dan Cl) terbebas dari

lainnya dan membawa hubungan dengan molekul air. Jika electron positif dan negative terkandung oleh air, ion sodium positifdan ion klorida negative akan menarik muatan elektroda yang berlawanan. Selama ion terus bergerak disekitar molekul air menuju elektroda mereka menghasilkan gerakan elektrik air laut dapat digunakan untuk menentukan salinitas. E. Densitas Air Laut Distribusi densitas dalam perairan dapat dilihat melalui stratifikasi densitas secara vertikal di dalam kolom perairan, dan perbedaan secara horisontal yang disebabkan oleh arus. Distribusi densitas berhubungan dengan karakter arus dan daya tenggelam suatu massa air yang berdensitas tinggi pada lapisan permukaan ke kedalaman tertentu. Densitas air laut tergantung pada suhu dan salinitas serta semua proses yang mengakibatkan berubahnya suhu dan salinitas. Densitas permukaan laut berkurang karena ada pemanasan, presipitasi, run off dari daratan serta meningkat jika terjadi evaporasi dan menurunnya suhu permukaan. Sebaran densitas secara vertikal ditentukan oleh proses percampuran dan pengangkatan massa air. Penyebab utama dari proses tersebut adalah tiupan angin yang kuat. Lukas and Lindstrom (1991), mengatakan bahwa pada tingkat kepercayaan 95 % terlihat adanya hubungan yang positif antara densitas dan suhu dengan kecepatan angin, dimana ada kecenderungan meningkatnya kedalaman lapisan tercampur akibat tiupan angin yang sangat kuat. Secara umum densitas meningkat dengan meningkatnya salinitas, tekanan atau kedalaman, dan menurunnya suhu. F. Warna Air Laut Warna air laut ditentukan oleh kekeruhan air laut itu sendiri dari kandungan sedimen yang dibawa oleh aliran sungai. Pada laut yang keruh, radiasi sinar matahari yang dibutuhkan untuk proses fotosintesis tumbuhan laut akan kurang dibandingkan dengan air laut jernih. Pada perairan laut yang dalam dan jernih, fotosintesis tumbuhan itu mencapai 200 meter, sedangkan jika keruh hanya mencapai 15 40 meter. Laut yang jernih merupakan lingkungan yang baik untuk tumbuhnya terumbu karang dari cangkang binatang koral. Air laut juga menampakan warna yang berbeda-beda tergantung pada zat-zat organik maupun anorganik yang ada. Ada beberapa warna-warna air laut karena beberapa sebab: a. Pada umumnya lautan berwarna biru, hal ini disebabkan oleh sinar matahari yang bergelombang pendek (sinar biru) dipantulkan lebih banyak dari pada sinar lain. b. Warna kuning, karena di dasarnya terdapat lumpur kuning, misalnya sungai kuning di Cina. c. Warna hijau, karena adanya lumpur yang diendapkan dekat pantai yang memantulkan warna hijau dan juga karena adanya planton-planton dalam jumlah besar. d. Warna putih, karena permukaannya selalu tertutup es seperti di laut kutub utara dan selatan. e. Warna ungu, karena adanya organisme kecil yang mengeluarkan sinar-sinar fosfor seperti di laut ambon. f. Warna hitam, karena di dasarnya terdapat lumpur hitam seperti di laut hitam g. Warna merah, karena banyaknya binatang-binatang kecil berwarna merah yang terapung-apung.

You might also like