You are on page 1of 6

Head pompa 11:20 AM Pompa 2 comments Hal ini tergantung pada density dari fluida yang ditangani.

. Misal sebuah pompa sentrifugal akan menghasilkan head H yang sama untuk semua fluida tanpa pengaruh dari density . Density menentukan tekanan pompa dan mempengaruhi power input pompa P.Head H sebuah pompa adalah pemanfaatan energi mekanik yang dihasilkan pompa dalam menangani fluida berhubungan dengan berat fluida dalam satuan meter (m).

Dimana : P=Power input pompa(kW) =Density (kg/m3) g = Gravitasi konstan (9.81 m/s2) H = Head(m)

Tekanan pada setiap titik fluida disebabkan oleh kolom vertikal fluida, karena beratnya memberikan tekanan yang sama di semua titik. Tinggi kolom ini disebut head statis dan dinyatakan dalam feet. Head statis berhubungan dengan tekanan tertentu tergantung pada berat jenis fluida sesuai rumus berikut:

Dimana: Head (feet)

Defenisi Pompa Sentrifugal


10:27 AM Pompa No comments

Pompa centrifugal adalah sebuah mesin kinetik yang berputar memberikan energi pada fluida dengan mengubah energi mekanis menjadi energi hidrolik melalui aktivitas sentrifugal. Pemberian energi ini menyebabkan fluida dapat mengalir naik ke level yang lebih tinggi sehingga flow dan pressure dihasilkan secara dinamis. Pompa centrifugal di isi penuh dengan fluida dan impeller berputar memberikan energi sentrifugal pada fluida sehingga percepatan (velocity) berubah. Selanjutnya terjadi aliran fluida melalui rusuk (vanes) impeller dan rongga

(rotodynamic) dengan percepatan yang lebih besar kemudian mendorong fluida keluar. Dengan keluarnya fluida ini akan mengurangi pressure di suction eye sehingga menyebabkan lebih banyak fluida baru masuk ke dalam inlet impeller. Fluida yang keluar dari impeller tadi mengalami hambatan aliran, hambatan pertama terjadi di volute. Ketika fluida bergerak menuju discharge pompa, pergerakannya melambat dan mengisi area bersekat. Pada saat fluida melambat percepatannya inilah energi kinetik diubah menjadi pressure (tekanan). Jadi, perubahan energi kinetik menjadi energi sentrifugal terjadi sebelum fluida keluar dari discharge pompa.

Pompa sentrifugal terdiri atas dua komponen utama : Bagian yang berputar disebut Impeller Bagian yang diam disebut Casing (Volute) Pada pompa sentrifugal, saluran masuk (suction) dan saluran keluar (dicharge) tidak diberi pembatas (seperti pada pompa positive displacement yang mana ada komponen reciprocating atau rotary dalam komponennya. Gambar disamping menunjukkan section sebuah pompa sentrifugal dengan dua bagian utamanya. Sebuah pompa sentrifugal tidak menghasilkan pressure dan tidak melakukan penghisapan, tapi hanya mengalirkan fluida. Tekanan merupakan indikasi terjadi sejumlah hambatan terhadap fluida. Impeller menjadi penyeimbang volute untuk menciptakan jarak ruang perpotongan antara impeller, volute dan fluida. Energi kinetik yang diberikan pada fluida proporsional dengan percepatan di ujung vane impeller. Jika impeller berputar lebih cepat atau diameternya diperbesar maka akan lebih tinggi velocity fluida di ujung rusuknya.

reciprocating Kompresor Sebuah kompresor reciprocating menggunakan tindakan reciprocating dari piston di dalam silinder untuk kompres pendingin. Ketika piston bergerak ke bawah, vakum yang dibuat di dalam silinder. Karena tekanan di atas katup intake lebih besar dari tekanan di bawahnya, katup asupan dipaksa terbuka dan refrigeran dihisap ke dalam silinder. Setelah piston mencapai posisi bawahnya itu mulai bergerak ke atas Katup intaketertutup, menjebak refrigeran di dalam silinder. Seperti piston terus bergerak ke atas itukompres pendingin, meningkatkan tekanannya. Pada titik tertentu tekanan yang diberikan oleh refrigeran memaksa katup buang membuka dan refrigeran dikompresimengalir keluar dari silinder. Setelah piston mencapai itu paling atas posisi, itu mulai bergerak ke bawah lagi dan siklus diulang.

Kompresor adalah peralatan mekanis yang berfungsi untuk memampatkan gas sehingga tekanan gas menjadi naik dengan cara mengubah energi mekanik penggerak menjadi energi aliran. Pada dasarnya kompresor dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu: 1. Kompesor perpindahan positif (Positive replacement compressor) 2. Kompresor dinamik (Dynamic compressor Pengelompokan tersebut didasarkan pada cara pengubahan energinya/kompresinya.

Kompresor Perpindahan Positif Pada kompresor perpindahan positif tekanan gas atau udara dapat bertambah dengan cara mengurangi volume gas yang dihisap masuk ke dalam silinder. Adanya gaya yang diberikan penyekat pada gas atau udara akan mengakibatkan terjadinya kenaikan tekanan yang akan memaksa gas atau udara tersebut keluar melalui katup buang.

Kompresor perpindahan positif terbagi menjadi 2, yaitu: 1. kompresor torak (Reciprocating compressor) 2. kompresor rotari (Rotary compressor)

Kompresor Torak Kompresor torak merupakan salah satu jenis kompresor yang telah digunakan untuk aplikasi yang sangat luas. Kecepatan alir masuknya dapat mencapai 100 hingga 10000 cfm (cubic feet per meter). Kompresor ini terdiri dari serangkaian penggerak mekanis seperti dalam rangkaian mekanis motor bakar. Terdapat kesamaan komponen-komponen utama antara kompresor torak dengan motor bakar diantaranya piston, batang penggerak, silinder piston, crank shaft, dan sebagainya. Prinsip kerja kompresor ini adalah sesuai dengan prinsip kerja motor bakar, dimana pada saat piston ditarik volume akan membesar, tekanan akan menurun. Pada saat tekanan menurun gas yang memiliki tekanan lebih tinggi akan memasuki ruangan melalui katup isap. Pada saat piston bergerak menekan, maka volume akan mengecil sehingga tekanan akan membesar. Dengan tekanan yang lebih besar dari tekanan diluar, maka udara akan bergerak dari ruangan menuju keluar melalui katup tekan. Kompresor jenis ini dilengkapi dua jenis katup yaitu katup isap dan katup tekan. Katup isap berfungsi sebagai saluran masuk gas sebelum gas dikompresi. Setelah gas dikompresi, gas tersebut akan dialirkan ke katup tekan. Katup ini hanya berlaku satu arah. Karena itu katup tekan juga berfungsi untuk mencegah gas mengalir kembali ke kompresor. Kompresor torak tidak dapat melayani putaran tinggi, karena kompresor ini dapat menghasilkan gaya inersia akibat gerak bolak-baliknya. Sehingga dengan putaran yang sangat tinggi akan mengakibatkan gaya inersia yang sangat tinggi, hal ini akan menimbulkan getaran yang tinggi dan dapat memicu kerusakan komponen-komponen mekanis. Kompresor yang kompresinya hanya pada satu sisi disebut single acting compressor. Kompresor yang terdiri dari dua sisi kompresi disebut double acting compressor. Susunan yang terdiri dari satu atau banyak silinder dan dihubungkan secara paralel disebut single stage compressor. Sebaliknya, kalau disusun seri dan biasanya dihubungkan dengan cooler disebut multistage compressor. Kompresor Rotari

Kompresor putar dapat menghasilkan tekanan yang sangat tinggi. Pada kompresor putar getaran yang dihasilkan relatif kecil dibandingkan dengan kompresor torak. Hal ini disebabkan sudusudu pada kompresor putar, yang merupakan elemen bolak-balik, mempunyai masa yang jauh lebih kecil daripada torak. Selain itu kompresor putar tidak memerlukan katup, sedangkan fluktuasi alirannya sangat kecil dibandingkan dengan kompresor torak. Ada beberapa jenis kompresor putar, salah satunya adalah kompresor sudu luncur. Kompresor sudu luncur mempunyai sebuah rotor yang memiliki sudu-sudu. Rotor ini berputar didalam sebuah stator berbentuk silinder. Rotor dipasang secara eksentrik terhadap stator. Sudu-sudu dipasang pada alur disekeliling rotor dan ditekan kedinding silinder oleh pegas didalam alur. Jika rotor berputar maka sudu akan ikut berputar sambil meluncur di permukaan didalam silinder. Atas dasar hal tersebut kompresor ini dinamakan kompresor sudu luncur. Jenis kompresor putar lainnya adalah kompresor putar jenis sekrup. Kompresor putar ini memiliki sepasang rotor berbentuk sekrup. Pasangan ini berputar serempak dalam arah yang berlawanan dan saling mengait seperti roda gigi. Putaran serempak ini dapat berlangsung karena kaitan gigi-gigi rotor itu sendiri atau dengan perantaraan sepasang roda gigi penyerempak putaran. Karena gesekan antar rotor sangat kecil, kompresor ini mempunyai performansi yang baik untuk umur kerja yang panjang. Perbedaan tekanan maksimum yang diizinkan pada kompresor ini ditentukan oleh defleksi lentur rotor dan besarnya biasanya adalah 30 kg/cm2 (2900 kPa)..

Kompresor Dinamik Kompresor dinamik bekerja dengan cara memindahklan energi pada sudu dengan dasar pembelokan aliran sehingga energi kinetik dalam kompresor akan bertambah seiring bertambahnya kecepatan alirannya. Proses ini berlangsung pada bagian yang bergerak yang disebut impeler. Setelah melewati impeler, gas tersebut akan dilewatkan pada rumah kompresor yang berbentuk volut. Bentuk rumah kompresor ini akan menurunkan kecepatan aliran gas atau dengan kata lain mengubah energi kinetik menjadi energi tekanan. Berdasarkan arah alirannya, kompresor dinamik dibagi menjadi tiga, yaitu: 1. Kompresor arah radial (Radial flow compressor) 2. Kompresor arah axial (Axial flow compressor) 3. Kompresor arah Campuran (Mixed flow compressor

Kompresor Arah Radial Kompresor ini biasanya disebut kompresor sentrifugal. Pada kompresor jenis ini, gas meninggalkan impeler dengan arah tegak lurus sumbu poros kompresor. Ketika impeler berputar, gas dialirkan diantara sudu-sudu yang berputar dari sisi isap ke sisi tekan kemudian diarahkan ke

bagian statis yang disebut difuser. Gas yang melewati difuser kecepatan alirannya akan diperlambat, kemudian energi aliran akan dikonversikan ke energi tekanan seiring dengan menurunnya kecepatan aliran. Semakin radial sudu kompresor semakin sedikit tekanan pada impeler dan makin besar konversi energi pada difuser.

Kompresor Arah Axial Pada kompresor jenis ini gas meninggalkan impeler dengan arah sejajar dengan sumbu poros kompresor. Kompresor ini beroperasi pada kapasitas yang besar. Kompresor Arah Campuran Pada kompresor jenis ini gas akan meninggalkan impeler dengan arah aliran miring/diagonal terhadap sumbu poros. Impeler pada kompresor ini membentuk sudut tertentu terhadap rotor.

Berdasarkan konstruksinya kompresor dibedakan atas: 1. berdasarkan tingkat kompresinya 1. satu tingkat 2. dua tingkat atau lebih 2. berdasarkan langkah kerja 1. kerja tunggal 2. kerja ganda 3. berdasarkan susunan silinder 1. mendatar 2. tegak 3. bentuk-L, bentuk-V, bentuk-W, dll. 4. berdasarkan cara pendinginan 1. pendinginan air 2. pendinginan udara 5. berdasarkan tekanan akhirnya 1. tekanan rendah ( < 25 atg ) 2. tekanan sedang ( 25-100 atg ) 3. tekanan tinggi ( 100-500 atg) 6. berdasarkan kapasitas yang dihasilkan 1. kapasitas kecil ( <160 m /jam) 2. kapasitas sedang (160-4000 m /jam) 3. kapasitas besar ( >4000 m /jam

You might also like