You are on page 1of 13

Mesin mobil adalah suatu komponen mobil yang terdiri dari bagian-bagian logam yang bergerak dan fungsinya

saling berhubungan satu sama lain. Gerakan bagian-bagian logam tersebut yang lama-kelamaan akan aus sehingga mesin mobil memerlukan suatu sistem pelumasan yang berfungsi untuk mendistribusikan cairan pelumas atau oli ke bagian-bagian yang bergesekan tersebut.

Komponen-komponen Sistem Pelumasan : Oil Pressure Switch Suatu komponen yang berfungsi sebagai switch yang mengaktifkan lampu peringatan bila tekanan oli tidak tercukupi pada saat mesin mobil dinyalakan. Oil Pump Suatu komponen yang berfungsi untuk menarik oli yang berada di Oil Pump dan memompa oli tersebut ke seluruh bagian mesin mobil. Relief Valve Komponen ini bekerja untuk membebaskan tekanan pada saat Oil Pump mempunyai tekanan yang berlebihan.

Oil Strainer Komponen yang berupa saringan oli dan terpasang di saluran masuk oli untuk memisahkan partikel yang besar dari oli. Oil Filter Komponen ini berfungsi sebagai penyaring kotoran yang tidak diinginkan dari oli mesin yang secara bertahap akan terkontaminasi dengan kotoran besi dan lainnya. Sistem pelumasan pada mesin mobil mempunyai fungsi sebagai : 1. Cairan pelumas yang membentuk minyak film untuk melapisi komponenkomponen logam yang bergerak dan bergesekan sehingga dapat mencegah keausan. 2. Pendingin pada komponen-komponen yang bergerak dan menghasilkan panas dari gesekan dua benda tersebut. 3. Pembersih Kotoran yang dihasilkan dari gesekan komponen-komponen logam. 4. Perapat yaitu dengan menghasilkan sebuah seal (penyekat) sehingga dapat mencegah terjadinya kebocoran gas (blow by gas) antara piston dan dinding silinder. 5. Pencegah karat pada komponen-komponen logam.
http://www.liektoyota.com/2012/05/sistem-pelumasan-dalam-mesinmobil/http://www.liektoyota.com/2012/05/sistem-pelumasan-dalam-mesin-mobil/

Fungsi Sistem pelumasandalam kendaraan meliputi semua sistem yang memerlukan fluida pelumas sebagai media pelumas ataupun penerus tekanan/gaya yaitu pelumasan mesin, pelumasan gear/roda gigi (transmisi/differensial). Sedangkan pelumasan yang sekaligus sebagai media perantara tenaga/gaya tekan meliputi pelumasan transmisi otomatis (ATF), pelumasan power steering, pelumasan rem hydrolis. Sistem pelumasan adalah salah satu sistem yang sangat penting dalam kendaraan. Sistem pelumasan dalam mesin berfungsi untuk : 1. Pelumas (Lubricant) Salah satu fungsi minyak pelumas adalah untuk melumasi bagian-bagian mesin yang bergerak untuk mencegah keausan akibat dua benda yang bergesekan.

Minyak Pelumas sebagai Pelumas

Minyak pelumas membentuk Oil film di dalam dua benda yang bergerak sehingga dapat mencegah gesekan/kontak langsung diantara dua benda yang bergesekan tersebut.

Oil Film

2. Pendingin (Cooling) Minyak pelumas mengalir di sekeliling komponen yang bergerak, sehingga panas yang timbul dari gesekan dua benda tersebut akan terbawa/merambat secara konveksi ke minyak pelumas, sehingga minyak pelumas pada kondisi seperti ini berfungsi sebagai pendinginmesin.

Minyak Pelumas sebagai Pendingin

3. Pembersih (Cleaning) Kotoran atau bram-bram yang timbul akibat gesekan, akan terbawa oleh minyak pelumas menuju karter yang selanjutnya akan mengendap di bagian bawah carter dan ditangkap oleh magnet pada dasar carter. Kotoran atau bram yang ikut aliran minyak pelumas akan di saring di filter oli agar tidak terbawa dan terdistribusi kebagian-bagian mesin yang dapat mengakibatkan kerusakan/ mengganggu kinerja mesin.

Minyak Pelumas sebagai Pembersih

4. Perapat (Sealing) Minyak pelumas yang terbentuk di bagian-bagian yang presisi dari mesin kendaraan berfungsi sebagai perapat, yaitu mencegah terjadinya kebocoran gas (blow by gas) misal antara piston dan dinding silinder.

Minyak Pelumas sebagai Perapat

Kesimpulannya, bahwa sistem pelumasan terdapat 4 fungsi, yaitu pelumas, pendingin, pembersih, dan perapat. Sehingga penggunaan oli yang tepat pada mesin mesti perhatikan. Pahami fungsi sistem pelumasan di atas.
http://www.rider-system.net/2012/01/fungsi-sistem-pelumasan.html

Cara Kerja Pelumasan Mesin Pompa oli bekerja berdasarkan putaran poros engkol. Pompa oli melakukan hisapan oli dari oil pan dan saringan kasar pada bak oli. Oli yang terhisap kemudian ditekan melalui sistem pengatur tekanan dan melalui filter oli kemudian oli melumasi komponen-komponen mesin dan kembali ke bak oli oleh gaya gravitasinya sendiri. Begitu seterusnya sirkulasi pelumasan terjadi terus-menerus selama sistem pelumasan dapat bekerja dengan baik.

ALIRAN OLI PADA SISTEM PELUMASAN TEKANAN PENUH

KAJIAN TEORI DAN DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN


oleh Untung Hadi Widodo A. Kajian Teori Variabel Penelitian Teori adalah alur logika atau penalaran yang merupakan seperangkat konsep, definisi dan proposisi yang disusun secara sistematis. Secara umum teori mempunyai tiga fungsi yaitu untuk menjelaskan, meramalkan dan pengendalian suatu gejala. Mengapa banyak pengusaha yang bangkrut di era reformasi ini, dapat dijelaskan melalui berbagai teori setelah pengusaha besar bangkrut, maka bagaimana akibatnya terhadap perekonomian nasional (fungsi prediksi) supaya harga-harga tidak mahal, maka apa yang perlu dilakukan ( fungsi control) Landasan teori ini perlu ditegakan agar penelitian itu mempunyai dasar yang kokoh, dan bukan sekedar perbuatan coba-coba adannya landasan teoritis ini merupakan cirri bahwa penelitian itu merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data Dalam kaitanya dengan kegiatan penelitian, maka fungsi teori yang pertama digunakan untuk memperjelas dan mempertajam ruang lingkup variable yang akan diteliti. Fungsi teori yang kedua adalah untuk merumuskan hipotetis dan menyusun instrument penelitian, karena pada dasarnya hipotesis itu merupakan pernyataan yang bersifat prediktif. Selanjutnya fungsi teori yang ketiga(control) digunakan membahas hasil penelitian dan selanjutnya digunakan untuk memberikan saran dalam upaya pemecahan masalah dalam landsan teori perlu dikemukakan deskripsi teori dan kerangka berfikir, sehingga selanjutnya dapat dirumuskan hipotesis dan instrument penelitian a. Deskripsi Teori deskripsi teori dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori ( bukan sekedar pendapat pakar atau penulis buku) dan hasil hasil penelitian yang relevan dengan vaariabel yang diteliti, bebrapa jumlah kelompok teori yang perlu dikemukakan, akan terganatung pada luasnya permasalahan dan secara teknis tergantung kepada jumlah variabel yang diteliti. Bila dalam suatu penelitian terdpat tiga variabel independent dan satu dependen. Oleh karena itu semakin banyak yang diteliti, maka akan semakin banyak teori yang perlu dikemukakan.

Langkah- langkah untuk dapat melakukan pendeskripsian teori adalah sebagai berikut 1. tetapkan nama variabel yang diteliti dan jumlah variabelnya 2. cari sumber-sumber bacaan yang sebanyak-banyaknya dan yang relevan dengan setiap variabel yang diteliti 3. lihat daftar isi setiap buku dan pilih topic yang relevan dengan setiap variabel yang akan diteliti 4. cari devinisi setiap variabel yang akan diteliti pada setiap sumber bacaan bandingkan satu dengan yang lain dan pilih definisi yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan 5. baca seluruh isi topic buku yang sesuai dengan variabel yang akan diteliti, lakukan analisa renungkan dan buat rumusan dengan bahasa sendiri 6. deskripsikan teori-teori yang telah dibaca dari sumber-sumber bacaan kedalam bentuk tulisan dengan bahasa sendiri. 7. b. Kerangka Berfikir Uma sekaran dalam bukunya busines research ( 1992) mengemukakan bahwa kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengna berbagai factor yang telah didefinisikan sebagai masalah yang penting Kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antar variabel independent dan dependen bila dalam penelitian ada moderator dan intervening, maka juga perlu dijelaskan mengapa variabel itu ikut dilibatkan dalam penelitian Seorang peneliti harus menguasai teori- teori ilmiah sebagai dasar sebagai argumentasi dalam menusun kerngka berfikir yang membuahkan hipotesis. Kerangka pemikiran ini merupakan penjelasan sementara terhadap gejala- gejala yang menjadi objek pemasalahan. Jadi kerangka berfikir merupakan sentesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Berdasarkan teori yang telah dideskripsikan tersebut, selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis. Sehingga menghasilkan sentesa tentang hubungna antar variabel yang diteliti sintesa tentang hubungan variabel tersebut, selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis. 1. c. Hipotesis perumusan hipotesis penelitian merupakan langkah ketiga dalam penelitian setelah peneliti mengemukakan landasan teori dan kerangka berfikir tetapi perlu diketahui bahwa tidak setiap penelitian harus merumuskan hipitesis

hipoteisi merrupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertayaan dikatakan sementara karena karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang reelevan, belum didasarkan pada fakta- fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data, jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empiric Strategi Mengembangkan Landasan teori Landasan teori yang terdapat pada bab 2 skripsi adalah uraian teori-teori yang berkaitan dengan variabel penelitian. Tujuan pembahasan teori pada bab ini adalah untuk memberikan pemahaman yang jelas, secara teoretis-ilmiah, tentang inti masalah penelitian yang dikaji. Dengan dasar kajian ini, peneliti diharapkan mampu melihat masalah secara utuh , mampu menganalisis (mengurainya) secara sistematis, dan mampu mengaitkannya dengan masalah-masalah lain yang terkait. Bagaimana caranya? Langkah pertama, pahami dulu variabel yang terdapat pada masalah penelitian. Caranya adalah dengan menemukan kata kunci variabel tersebut. Dalam sebuah penelitian, jumlah variabel penelitian bisa bervariasi ada yang hanya satu variabel, dua variabel, atau beberapa variabel. B. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL Definisi operasional ialah suatu definisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang sedang didefinisikan atau mengubah konsep-konsep yang berupa konstruk dengan kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dan yang dapat diuji dan ditentukan kebenarannya oleh orang lain (Young, dikutip oleh Koentjarangningrat, 1991;23). Penekanan pengertian definisi operasional ialah pada kata dapat diobservasi. Definisi Operasional Didasarkan pada Kriteria yang Dapat Diobservasi Yang dimaksud dengan definisi operasional ialah suatu definisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang sedang didefinisikan atau mengubah konsep-konsep yang berupa konstruk dengan kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dan yang dapat diuji dan ditentukan kebenarannya oleh orang lain (Young, dikutip oleh Koentjarangningrat, 1991;23). Penekanan pengertian definisi operasional ialah pada kata dapat diobservasi. Apabila seorang peneliti melakukan suatu observasi terhadap suatu gejala atau obyek, maka peneliti lain juga dapat melakukan hal yang sama, yaitu mengidentifikasi apa yang telah didefinisikan oleh peneliti pertama.

Apabila seorang peneliti melakukan suatu observasi terhadap suatu gejala atau obyek, maka peneliti lain juga dapat melakukan hal yang sama, yaitu mengidentifikasi apa yang telah didefinisikan oleh peneliti pertama. Sedangkan definisi konseptual, definisi konseptual lebih bersifat hipotetikal dan tidak dapat diobservasi. Karena definisi konseptual merupakan suatu konsep yang didefinisikan dengan referensi konsep yang lain. Definisi konseptual bermanfaat untuk membuat logika proses perumusan hipotesa. Contoh; Komponen Penyusunan Definisi Operasional adalah; 1. Variabel 2. Definisi (Adalah suatu kondisi gangguan kesehatan pasien yeng telah ditetapkan oleh dokter mengalami gangguan gagal ginjal). 3. Hasil Ukur (Hasil dari diagnosa medis terhadap pasien/ responden) dg kriteria jawaban Diagnosa medis pasien gagal ginjal =Ya. Diagnosa Medis Tidak gagal Ginjal= Tidak 4. Skala Data (nominal) 5. Cara ukur (melalui Dokumen Status pasien) Pentingnya Operasionalisasi Variabel Variabel harus didefinisikan secara operasional agar lebih mudah dicari hubungannya antara satu variable dengan lainnya dan pengukurannya. Tanpa operasionalisasi variable, peneliti akan mengalami kesulitan dalam menentukan pengukuran hubungan antar variable yang masih bersifat konseptual. Operasionalisasi variable bermanfaat untuk: 1) mengidentifikasi criteria yang dapat diobservasi yang sedang didefinisikan; 2) menunjukkan bahwa suatu konsep atau objek mungkin mempunyai lebih dari satu definisi operasional; 3) mengetahui bahwa definisi operasional bersifat unik dalam situasi dimana definisi tersebut harus digunakan

Kajian teori dan operasional penelitian


oleh steofandi fizari A. Kajian Teori Hipotesa, pertanyaan penelitian dan tujuan harus dilandaskan pada pengetahuan teoritis dalam penelitian kuantitatif maupun kualitatif. Penggunaan

teori diperkenalkan dalam proses penyusunan karena peran pentingnya dalam menjelaskan hipotesa, pertanyaan penelitian dan tujuan. Bahwa teori merupakan serangkaian bagian (variabel) yang saling berhubungan yang dibentuk menjadi dalil atau hipotesa yang menentukan hubungan antar variabel (khusus ukuran atau arah). a. Sudut pandang Kuantitatif Menurut Kerlinger teori adalah sebagai serangkaian bagian (variabel), definisi dan dalil yang saling berhubungan yang dihadirkan sebuah pandangan sistematis tentang fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah. - Bentuk Teori Bentuk teori dapat berupa serangkaian hipotesa, pernyataan logis jikamaka, atau model visual. Bentuk presentasi teori menunjukkan urutan sebab musabab variabel-variabel. Hopkins menyajikan teorinya sebagai serangkaian hipotesa. - Penempatan Dalam penelitian kuantitatif penggunaan teori secara deduktif dan menempatkannya diawal rencana penelitian. Tujuan penelitian kuantitatif adalah menguji atau membuktikan sebuah teori, bukannya untuk mengembangkan teori. Oleh karena itu, untuk memulai penelitian dengan mengajukan sebuah teori, mengumpulkan data untuk mengujinya dan menguji ulang apakah teori tersebut diperkuat atau diperlemah oleh hasil penelitian. Teori tersebut menjadi kerangka penelitian secara keseluruha, suatu model terorganisir pernyataan atau hipotesa penelitian dan prosedur pengumpulan data. - Model Penulisan Berikut ini prosedur yang dapat digunakan dalam penulisan teoritis kuantitatif: 1. Lihatlah pustaka berdasarkan disiplin ilmu untuk mencari teori. 2. Lihatlah juga penelitian-penelitian sebelumnya yang menyoroti topic tersebut yang berhungan erat. Teori apa saja yang digunakan oleh penulis lain, batas jumlah teori 3. Ajukan pertanyaan mengapa variabel bebas mempengaruhi varibel terikat 4. Tulislah bagian teori b. Sudut Pandang Kualitatif Dalam penelitian kualitatif penggunaan teorit tidak sejelas dalam penelitian kuantatif. Istilah yang digunakan untuk teori beragam menurut jenis desain. Misalnya dengan pola grounded theory digunakan sebagai teori yang berlandaskan pada informasi dan informan. Teori ini akan memiliki semua atribut (bagian serangkaian untuk menjelaskan. Kemudian

apabila menggunaan pola Entografi kritis peneliti memulai dengan sebuah teori yang menjelaskan penelitian mereka. Teori sebab musabab ini dapat berupa teori persamaan atau penekanan. Selanjutnya dengan teori pola sebagai penjelasan yang berkembang selama penelitian naturalistis atau kualitatfi. Teori model ini mencerminkan pola pemikiran atau bagian yang saling berhubungan. Teori pola adalah sistim ide yang member informasi. Konsep dan hubungan di dalam teori pola membentuk sebuah sistim yang rapat dan saling memperkuat. Dan menentukan urutan-urutan tahap-tahap atau menghubungkan bagian-bagian secara keseluruhan. B. Operasional Penelitian Definisi operasional adalah petunjuk tentang bagaimana cara mengukur suatu variabel. Dengan demikian dapat menentukan apakah tetap menggunakan prosedur pengukuran yang sama atau diperlukan pengukuran yang baru. Jadi operasional penelitian adalah proses untuk menentukan variabel berkaitan dengan analisis dan konstruksi yang dilakukan secara metodologis, sistematis, dan konsisten. Operasional (Operational Research atau OR) merupakan salah satu metoda penelitian yang sifatnya dinamis, yaitu suatu proses penerapan metode analisis untuk memecahkan suatu masalah operasional, dengan meng-identifikasi penyebab keberhasilan dan kegagalan kegiatan melalui pendekatan operasional. Dalam pelaksanaannya perlu ada koordinasi antara peneliti dengan pengelola program di lapangan. MenurutBlomenfeld (1985), penelitian ope-rasional adalah suatu penerapan atau pemanfaatan metode analitis untuk membantu pengambil kebijaksanaan memilih beberapa kemungkinan untuk mencapai tujuan. Drake dkk (1983) juga berpendapat bahwa penelitian ope-rasional adalah suatu reflection in action (RIA) atau sering disebut bebenah/ perbaikan sambil jalan. Action menunjukkan adanya kegiatan atau intervensi, perubahan atau perbaikan.Reflection menunjuk pada monitoring dan evaluasi. Dengan demikian penelitian opera-sional sesungguhnya merupakan hubungan timbal balik antara operasional program dengan penelitian. Dengan kata lain, kegiatan operasional yang terus disem-purnakan berdasarkan masukan dari penelitian. Selanjutnya pendapat Gallen (1986) tak jauh berbeda dengan Blomenfeld, yaitu penelitian operasional adalah suatu penerapan metode analitis untuk memecahkan suatu masalah ope-rasional. Sedangkan Ross(1987) juga berpen-dapat serupa, yaitu penelitian operasional me-rupakan aplikasi metode riset untuk memecah-kan masalah-masalah kegiatan program. Laing pada tahun 1991 mengemukakan hal senada, peneli-tian operasional merupakan suatu proses atau cara untuk mengidentifikasi permasalahan program dan memberikan alternatif cara pemecahannya. Berdasarkan berbagai pengertian tentang pene-litian operasional yang telah dikemukakan di atas, maka pengertian secara umum penelitian opera-sional adalah suatu

pendekatan atau suatu usaha dengan menggunakan metode bersifat ilmiah untuk memecahkan suatu masalah yang terjadi dalam pelaksanaan suatu kegiatan program. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan penelitian operasi-onal, keterlibatan komponen operasional program dengan komponen penelitian tidak dapat di-pisahkan. Pengertian di atas mengandung maksud bahwa penelitian operasional merupakan proses yang terus berlanjut terhadap upaya-upaya penyem-purnaan program dengan memakai pendekatan bersifat ilmiah. Proses berlanjut atau yang biasa disebut tahapan penelitian operasional tersebut meliputi identifikasi permasalahan kegiatan prog-ram, pemilihan intervensi yang tepat, monitoring terhadap proses intervensi, evaluasi terhadap proses dan hasil intervensi, proses diseminasi ha-sil intervensi, dan pengembangan intervensi ke wilayah lainnya

You might also like