Professional Documents
Culture Documents
Akademi Ramadhan
Penulis : • Budi Dharmawan
• Hasan Rifa’i Al Faridy
Penyunting : • Abu Salman
• Harjani Hefni, LC
Desain Sampul : • Abu Fadhilah
• Kjell B. Sandved
Penerbit : Yayasan Medina
Jl. Raya Bogor KM 31
Cimanggis, Depok 16951, Indonesia
Tel : +62 21 872 2558
Fax: +62 21 872 2831
HP : +62 81 5961 7000
Email: azhar.zainuri@ui.edu
Cetakan Pertama : September 2004
Cetakan Kedua : Oktober 2004
Cetakan Ketiga : Agustus 2006
Cetakan Keempat : Agustus 2008
Segala puji bagi Allah Rob Semesta Alam yang mengatur hidup dan
kehidupan ini dengan seimbang sehingga ketenteraman dan kenyamanan
hidup akan kita rasakan manakala keta’atan tanpa reserve kita berikan
kepadaNya setiap saat.
Buku ini berusaha untuk memberikan format baru agar terasa up to date
dengan apa yang tengah digandrungi oleh remaja kita akan sebuah acara
televisi stasiun swasta yang disebut sebagai : Akademi Fantasi” (AFI).
Ternyata acara ini bukan saja digandrungi oleh remaja , tapi juga anak-
anak serta orang tua dan merupakan acara TV dengan rating tertinggi
menurut versi Neilsen. Nampaknya demam acara serupa tengah merata
di seluruh stasiun televisi dunia dimana masing-masing stasiun televise
mengarah kepada acara-acara seperti itu dengan nama yang berbeda-
beda seperti di Indonesia misalnya ada “Indonesian Idols” mencontek dari
stasiun TV luar negeri. Tanpa kecuali negeri-negeri Islam ikut terhanyut
oleh acara ini dan mereka lupa sebenarnya ada Akademi yang lebih pas
iii
untuk semua usia dalam mencapai kebahagiaan bukan hanya
kebahagiaan dunia tetapi juga kebahagiaan akhirat.
Buku ini bukan buku Fiqih tentang puasa, tetapi cukup memadai untuk
digunakan sebagai petunjuk praktis menghadapi Ramadhan. Dengan
uraian ayat-ayat Al Qur’an dan Hadist yang cukup memadai apalagi
dilengkapi dengan tulisan tentang Zakat oleh Sdr. Hasan Rifa’i Al Faridy
sehingga menambah kesempurnaan buku ini. Saya berharap buku ini
sangat bermanfaat bagi penulis & keluarganya serta untuk kita semua.
iv
CERITA SAMPUL:
KISAH ULAT MENJADI KUPU-KUPU
Tapi pernahkah terpikir oleh kita bahwa dibutuhkan waktu 20 tahun untuk
mengumpulkan semuanya dan antara huruf serta angka yang satu
dengan yang lain boleh jadi didatangkan dari negeri yang berbeda?
Mengapa ? Karena semua huruf dan angka ini adalah lukisan Allah pada
sayap kupu-kupu. Kjell B. Sandved seorang fotografer yang gigih telah
bekerja selama 20 tahun untuk mengumpulkan semuanya. Diantara
kupu-kupu tersebut ditemuinya di Guinea; Malaysia; Brasilia dan belahan
dunia lainnya….
Kisah ini dimulai dari kupu-kupu yang lucu. Dia seringkali ditanya oleh
anak TK “kemana engkau terbang?” Pertanyaan ini muncul karena sang
kupu-kupu selalu hilir mudik mencari. Ternyata yang dicari adalah bunga-
bunga yang indah. Sementara sang kupu-kupu sesekali berayun-ayun di
atas tangkai yang lemah, sang anak kembali bertanya “Apakah sayapmu
tak merasa lelah?”
v
Tapi apakah si anak ini juga mengetahui bahwa lincah dan
menyenangkan si kupu-kupu hanyalah seekor ulat yang lamban dan tidak
disukai?
Ada satu hal yang guru atau orang tua sebaiknya tidak lupa untuk
menceritakannya. Yaitu suatu kenyataan bahwa tidaklah seekor ulat
dapat mengubah dirinya menjadi kupu-kupu sebelum terlebih dahulu dia
mengubah dirinya menjadi kepompong (pupa). Selama proses menjadi
kepompong ini sang ulat berpuasa menahan lapar dan dahaga. Sang ulat
demikian sabarnya sehingga akhirnya dengan seizin Allah dia menjadi
mahluk yang sama sekali baru (metamorfosa sempurna). Ada 7 kualitas
yang dimiliki oleh ulat yang telah menjadi kupu-kupu ini ;
vi
DAFTAR ISI
Hal
Kata Sambutan dari DR. Salim Segaf Al Jufri, MA iii
Cerita Sampul: Kisah Ulat Menjadi Kupu-Kupu v
Daftar Isi vii
1. Peserta Akademi Ramadhan 1
2. Persiapan Mengikuti Akademi Ramadhan 4
2.1. Persiapan pribadi 4
2.2. Persiapan oleh komunitas (lingkungan) 17
3. Hikmah dan Keutamaan Puasa 21
3.1. Pengertian Puasa 21
3.2. Hal hal yang membatalkan puasa 23
3.3. Hikmah puasa 25
3.4. Keutamaan puasa 26
4. Keistimewaan Ramadhan 30
4.1. Bulan paling utama yang paling berkah 30
4.2. Bulan pendidikan dan pelatihan 31
4.3. Bulan diturunkannya Al-Quran 32
4.4. Bulan ampunan dosa 32
4.5. Bulan yang memiliki lailatul qadr 33
4.6. Bulan dilipatgandakannya pahala 33
4.7. Bulan jihad dan kemenangan 34
5. Menuju Puncak Taqwa melalui Akademi Ramadhan 36
5.1. Niat dan Motivasi Puasa karena Allah 36
vii
DAFTAR ISI
Hal
5.2. Berusaha Mandi dari Hadats besar sebelum 36
Terbit Fajar
5.3. Melaksanakan Qiyam Ramadhan dan Tarawih 37
5.4. Mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka 38
5.5. Menjaga diri agar senantiasa membaca, 38
tadabbur, dan mengajarkan Quran
5.6. Berdoa ketika berbuka 41
5.7. Berlomba-lomba memberi makanan untuk orang 41
berbuka
5.8. Menjaga mata, telinga dan lidah 41
5.9. Senantiasa berusaha untuk telah berada di
Masjid sebelum adzan 42
5.10. Senantiasa melaksanakan shalat sunnah rawatib
12 rakaat setiap hari 43
5.11. Senantiasa melaksanakan shalat dhuha 44
5.12. Mendisiplinkan diri agar terbiasa shalat 2 rakaat
setelah wudhu 44
5.13. Memperbanyak dzikrullah 45
5.14 Memperbanyak bacaan shalawat kepada nabi 46
5.15. Memperbanyak istigfar 47
5.16. Memperbanyak shadaqah dan membantu orang
lain 47
viii
DAFTAR ISI
Hal
5.17. Memperbanyak silaturahim 47
5.18. Membantu dan menjenguk saudara saudara kita
yang sedang sakit 47
5.19. Melakukan umroh di bulan Ramadhan 48
5.20. Berdakwah menyeru manusia ke jalan Allah 48
5.21. Meningkatkan kesadaran bermuroqobah dan
muhasabah 49
5.22. Mengelola waktu dengan amal bermanfaat 49
5.23. Bersungguh sungguh di 10 hari terakhir dan
berusaha menggapai malam Lailatul qadr dengan
melaksanakan i’tiqaf di Masjid 52
5.24. Menjauhi kegiatan yang bisa merusak pahala
Ramadhan 55
5.25. Membayar Zakat Fitrah dan Zakat Mal 55
5.26. Melaksanakan takbir di malam Iedul Fitri 56
5.27. Melaksanakan Shalat Iedul Fitri 57
5.28. Merayakan Iedul Fitri secara sederhana 58
5.29. Melaksanakan puasa Syawal 59
5.30. Menjalani Kehidupan Pasca Ramadahan
layaknya bagaikan Ramadhan 60
ix
DAFTAR ISI
Hal
6. Panduan Zakat (Tulisan Hasan Rifa’i Al Farify) 61
6.1. Makna Zakat 61
6.2. Penyebutan Zakat dan Infaq dalam Al-Quran dan
As-Sunnah 61
6.3. Hukum Zakat 62
6.4. Macam-macam Zakat 62
6.5. Syarat-syarat wajib Zakat 62
6.6. Pengertian Maal (harta) 63
6.7. Syarat-syarat Kekayaan yang wajib dizakati 63
6.8. Harta (Maal) yang wajib dizakati 65
6.9. Nishab dan Kadar Zakat 67
6.9.1. Harta Peternakan 67
6.9.2. Emas dan Perak 71
6.9.3. Harta Perniagaan 73
6.9.4. Hasil Pertanian 75
6.10. Zakat Profesi 78
6.11. Harta Lain-Lain 79
6.12. Hikmah Zakat 82
x
BAB 1
AKADEMI RAMADHAN
3
BAB 2.
PERSIAPAN MENGIKUTI AKADEMI RAMADHAN
a. Pribadi
b. Lingkungan (komunitas)
4
14, dan 15 Sya’ban) sebagaimana dilakukan oleh Rasulullah
SAW.
Yahya Ibn Katsir berkata: "diantara doa yang dibaca oleh para
salaf adalah Ya Allah selamatkan aku hingga bulan ramadhan
dan karuniakan aku ramadhan dan terimalah ibadah-ibadahku
pada bulan ramadhan"
5
“Allahumma Qod Azhalna Syahru Ramadhan Wa Hadlara,
Fasallimuhu Lana Wasallimna Lahu Warzuqna Shiyamahu
Waqiyamahu, Warzuqna Fihil Jidda Wal Ijtihada Wan
Nasyatha, Wa A’idzna Fihi Minal Fitan”.
• akselerasi pembelajaran
• peningkatan capaian atas tujuan-tujuannya
• peneguhan atas keyakinan-keyakinannya.
6
1. Menempatkan hubungan kita dengan Allah sebagai hal yang
utama.
2. Sungguh-sungguh berserah diri kepada Allah.
3. Sabar dan taat dalam menjalankan ibadah kepada Allah.
4. Rendah hati di hadapan sesama manusia.
5. Memiliki hati seorang hamba.
8
Untuk menghantarkan kita kepada persiapan ruhani dan
persiapan fikri yang sempurna menghadapi Akademi Ramadhan,
marilah kita simak khutbah Rasulullah SAW menyambut
datangnya Ramadhan di bawah ini (akan lebih bermanfaat kalau
kita membacanya dengan mengulang sebanyak 3 kali):
9
Kasihanilah anak-anak yatim, niscaya dikasihi manusia anak-
anak yatimmu. Bertobatlah kepada Allah dari dosa-dosamu.
Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdoa pada waktu shalatmu
karena itulah saat-saat yang paling utama ketika Allah Azza wa
Jalla memandang hamba-hambanya dengan penuh kasih; Dia
menjawab mereka ketika mereka menyeru-Nya, menyambut
mereka ketika mereka memanggil-Nya, dan mengabulkan
mereka ketika mereka berdoa kepada-Nya.
10
Wahai manusia! Siapa yang membaguskan akhlaknya di bulan
ini ia akan berhasil melewati sirath pada hari ketika kaki-kaki
tergelincir. Barang siapa yang meringankan pekerjaan orang-
orang yang dimiliki tangan kanannya (pegawai atau pembantu)
di bulan ini, Allah akan meringankan pemeriksaan-Nya di hari
Kiamat. Barang siapa menahan kejelekannya di bulan ini, Allah
akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.
Barangsiapa memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan
memuliakannya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.
12
Mau tidak mau, untuk menghadapi Akademi Ramadhan kita
harus mempersiapkan fisik kita dengan cara kembali kepada
cara-cara hidup yang sehat. Ini kita lakukan, antara lain dengan:
Tubuh kita terdiri dari lebih dari 5 triliun sel, dimana setiap
individu selnya akan mati dalam tempo tidak lebih dari 3 (tiga)
bulan. Setiap saat, tubuh kita membuat sel-sel baru untuk
menggantikan sel-sel yang mati tersebut. Artinya, setiap tahun
tubuh kita adalah sepenuhnya terdiri atas sel yang baru-yang
berbeda dari sel-sel tubuh kita tahun sebelumnya.
14
b. Menjaga lisan dari perkataan yang bathil dan tidak
bermanfaat. Rasulullah SAW bersabda: "Apabila kalian
sedang berpuasa janganlah berkata dengan perkataan
kotor (keji) dan janganlah melakukan perbuatan bodoh
(berteriak, mencela) apabila ada orang yang menghina
katakan kepadanya bahwa saya sedang puasa"
(HR.Muttafaqun 'alaih). Ketika kita mampu menjaga lisan
maka insya Allah kita akan terhindar dari puasa yang sia-
sia namun ketika kita tidak mampu untuk itu maka puasa
kita akan sia-sia, sebagaimana yang disinyalir oleh
Rasulullah SAW "Barangsiapa yang tidak meninggalkan
perkataan dan perbuatan bohong maka Allah tidak
menperdulikan ibadah puasanya" (HR. Ibnu Majah).
c. Menjaga pendengaran dari hal-hal yang bathil.
d. Menjaga pikiran dari hal-hal yang tidak diperbolehkan oleh
syari’at.
e. Menjaga anggota badan lainnya dari hal-hal yang
diharamkan oleh Allah.
f. Mengurangi hal-hal yang tidak berguna atau bahkan
meninggalkannya.
g. Tidak memperbanyak yang halal di malam hari dan tidak
memfokuskan pikiran pada makanan dan minuman (QS :
Al-A’raf ayat 31).
15
bulan yang paling buruk bagi orang munafik kecuali bulan
Ramadhan, dikarenakan pada bulan itu orang beriman telah
menyiapkan diri untuk berkonsentrasi dalam beribadah dan
sebaliknya orang munafik sudah bersiap diri untuk menggoda
dan melalaikan orang beriman dari beribadah" (HR.Ahmad).
16
sisi materi secara baik, kita akan sulit untuk mencontoh dan
mengikuti kedermawanan Rasulullah SAW.
2.2.1. Rumah.
17
bukan berarti bahwa sesungguhnya anak-anak Indonesia bukan
dididik oleh sekolah tetapi dididik oleh TV? Oleh karena itu, kita
harus bisa meminimalisir penggunaan media ini. Bahkan,
Akademi Ramadhan dapat kita jadikan momentum “diet televisi”
bagi anggota keluarga kita di rumah.
2.2.2. Tetangga.
18
2.2.4. Tempat Kerja dan Pasar.
CATATAN PENTING:
Hiasan ini merupakan simbol dari ulat buruk rupa yang berhasil
mentransformasikan dirinya menjadi makhluk yang dicintai
19
(kupu-kupu yang indah rupa) dengan cara berpuasa
(membentuk dirinya menjadi kepompong). Pesan yang ingin
disampaikan adalah bahwa setiap kita dapat
mentransformasikan diri kita menjadi makhluk yang sama sekali
baru (ketaqwaan) seperti halnya kupu-kupu yang asalnya
hanyalah seekor ulat yang buruk rupa dan menjijikkan jika dan
hanya jika kita pada waktu berada dalam fase kepompong
(berpuasa) tersebut kita menjalankan ibadah puasa atau
Akademi Ramadhan dengan sepenuh hati, mengikhlaskan diri
kita semata-mata karena Allah SWT.
20
BAB 3.
HIKMAH DAN KEUTAMAAN PUASA
Puasa adalah menahan diri dari makan minum dan melakukan hubungan
seksual suami isteri, serta dari hal hal lain yang membatalkan puasa,
dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Puasa pada bulan Ramadhan
hukumnya wajib. Dalam Al-Quran Surah Al-Baqarah ayat 183- 185
dinyatakan:
Anak-anak tidak wajib berpuasa sampai masa akil balig dan secara fisik
matang dan mampu melaksanakannya. Pada anak laki-laki kematangan
fisik ditandai dengan tumbuhnya bulu disekitar wajah dan alat kelamin,
dan keluarnya air mani. Pada anak perempuan, tanda kematangan
fisiknya adalah telah mengalami menstruasi. Namun demikian, adalah
baik untuk melatih anak-anak untuk berpuasa sejak dini, disesuaikan
dengan kesehatan dan kondisi fisik mereka.
Orang yang makan dan atau minum karena lupa, puasanya tidak
batal. “Barangsiapa yang lupa bahwa ia sedang berpuasa,
lantas makan atau minum, maka hendaklah menyempurnakan
puasanya. Sebab sesungguhnya Allah telah memberinya makan
dan minum“ (HR Al-Jamaah)
23
tersebut. Jika tidak mampu, maka bebaskanlah mereka dari
kafarah tersebut.
24
3.3. Hikmah Puasa
3.3.8. Dan lain lain yang mungkin belum bisa diungkap saat ini.
27
“Wahai para pemuda, siapa diantara kamu yang mampu untuk
menikah, maka hendaklah segera menikah, karena ia lebih
dapat menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan.
Barangsiapa yang tidak sanggup, maka hendaklah berpuasa,
karena ia dapat mengurangi syahwat.“ (H.R. Bukhari dan
Muslim)
28
3.4.3. Puasa dapat memasukkan hamba ke Surga melalui pintu
khusus “Ar Rayyan. “
29
BAB 4.
KEISTIMEWAAN RAMADHAN
“Bulan paling utama adalah Ramadhan, dan hari paling utama adalah
Jum'at“ (HR At-Thabarani).
30
4.2. Bulan pendidikan dan pelatihan
Dengan mengacu kepada ayat 183 Surah Al-Baqarah, setiap kita terkena
ketentuan “wajib belajar“ dan “wajib latih“ dan “wajib memasuki“ Akademi
Ramadhan. Di dalam Akademi Ramadhan ini seluruh kebiasaan kita
secara fisikal dan spiritual dijungkir-balikkan. Kalau pada bulan-bulan
biasa kita makan sehari 3 kali maka di bulan ini kita hanya makan 2 kali
(waktu sahur dan buka). Pada bulan ini, saat siang hari ketika kita ingin
makan siang, justru diharamkan makan. Sebaliknya, saat-saat dimana
kita ingin tidur dan tengah terlelap justru kita diperintahkan untuk makan
(Sahur! Sahur! Sahur!).
Di bulan ini, kita juga dilatih untuk mengendalikan emosi kita untuk tidak
marah (ghodhob), tidak iri (hasad), untuk tidak dengki (hiqd), tidak
membicarakan kejelekan orang lain (ghibah), tidak membentuk isu
(fitnah), tidak mengadu domba (namimah), tidak menjadi orang yang
pelit (bakhil) dan sebagainya dengan harapan semua perilaku dan
perkataan yang mencerminkan hal-hal diatas tidak akan muncul pada
bulan-bulan selanjutnya setelah berakhirnya Akademi Ramadhan.
31
4.3. Bulan diturunkannya Al Qur'an.
Al-Qur’an atau “The Book“ (menurut Cat Steven) atau “Sang Buku“ yang
tidak ada keraguan di dalamnya, merupakan “operation manual“ bagi
orang-orang yang bertaqwa (QS. Al-Baqarah: 2). Sesungguhnya kita
manusia ini merupakan sebuah produk yang membutuhkan operation
manual (buku petunjuk) dari pabriknya, karena pabriklah yang lebih
mengerti spesifikasi dan kehandalan dari produknya. Tanpa buku
petunjuk, maka sebuah produk tidak akan dapat digunakan atau
difungsikan atau dioperasikan secara benar dan optimal. Begitu juga kita
manusia, tidak akan dapat menjalankan misi kita sebagai khalifah Allah
dimuka bumi secara benar dan optimal kalau kita tidak mendapat buku
petunjuk dari Allah SWT.
32
"Saat Ramadhan datang, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka
ditutup dan syaithan-syaithan dibelenggu". (HR. Muttafaqqun 'alaih).
Jika 1 malam nilainya adalah 1000 bulan, maka itu berarti malam Lailtul
Qadr dapat menghapuskan dosa yang telah diperbuat oleh seseorang
selama 1.000 bulan atau 83 tahun. Wajarlah apabila Rasulullah
menyampaikan bahwa orang yang memperoleh lailatul qadr seperti
terlahir kembali bagaikan sebagai seorang bayi baru lahir fitri tanpa dosa.
Semoga semua kita pada tanggal 1 syawal mencapai Idul Fitri atau
kembali kepada fitri (tanpa dosa).
34
pimpinan Thariq bin Ziyad terjadi pada tanggal 28 Ramadhan tahun 92
Hijriyah.
35
BAB 5.
MENUJU PUNCAK TAQWA MELALUI AKADEMI RAMADHAN
5.2. Berusaha mandi dari Hadats besar sebelum terbit fajar agar
dapat melakukan ibadah puasa dalam keadaan suci.
36
5.3. Melaksanakan Qiyam Ramadhan dan Shalat Tarawih.
Dari berbagai riwayat, jumlah rakaat Shalat Tarawih dan witir yang
pernah dilakukan Nabi dan para Sahabat berkisar dari 11, 13, 21, 23,
bahkan ada 39 dan 41 rakaat. Yang penting disini bukan jumlah
rakaatnya, tetapi kualitas rakaatnya.
“Ada tiga hal yang dicintai Allah 'Azza wa jalla: menyegerakan berbuka,
mengakhirkan sahur dan meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri
ketika shalat.“ (HR. Ath-Thabrani) .
Sementara itu Imam Ahmad bin Hambal, khatam Al-Qur’an setiap pekan.
Imam Malik meninggalkan mempelajari hadits Nabi dan majelis ilmu,
untuk mengkhususkan diri membaca Al-Qur’an setiap datang bulan
Ramadhan. Sufyan Ats-Tsauri meninggalkan seluruh aktifitas ibadahnya
untuk hanya membaca Al-Qur’an di bulan Ramadhan. Ibrahim An-
Nakho’i khatam Al-Qur’an setiap tiga hari sekali di bulan Ramadhan, dan
setiap dua malam sekali di sepuluh akhir Ramadhan.
Siapa yang ingin khatam setiap 7 hari sekali, maka ia harus membaca
delapan puluh delapan halaman setiap harinya. Alangkah baiknya bila
membaca Al-Qur’an itu dilakukan di masjid, karena Rasulullah SAW.
mengatakan: ”(Diantara orang-orang yang akan mendapatkan syafa’at
Allah dihari kiamat) adalah seseorang yang hatinya selalu terkait dengan
masjid” (HR Bukhari Muslim)
“Bagi orang yang berpuasa ketika ia berbuka, do'anya tidak ditolak“ (HR
Ibnu Majah).
"Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dan dengan rizqi-Mu aku berbuka,
kepada-Mu aku bertawakkal, kepada-Mu aku beriman, dahaga telah
hilang, urat-uratpun telah membasah dan pahala telah Engkau tetapkan
insya Allah ta'ala. Ya Allah yang maha luas karunia-Nya, ampunilah aku,
segala puji bagi Allah, yang telah memberikan pertolongan kepadaku,
sehingga aku dapat berpuasa dan yang telah memberikan rizqi
kepadaku, sehingga aku dapat berbuka".
Serta anggota-anggota tubuh lainnya serta pikiran kita dari hal-hal yang
tidak berfaedah, dan menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan dosa.
41
"Barang siapa yang tidak menjauhkan kata-kata dan perbuatan bohong,
maka Allah tidak menerima puasanya". (HR. Bukhari).
"Bisa jadi orang yang qiyamul-lail itu hanya mendapatkan meleknya saja
dan bisa jadi orang yang berpuasa itu hanya mendapatkan lapar dan
hausnya saja" (HR Ahmad, Ath-Thabarani dan Al Baihaqi dari Ibnu
Umar, juga diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Abu Hurairah dengan
redaksi sedikit berbeda).
42
dua pembebasan, pembebasan dari api neraka dan pembebasan dari
sifat munafik“ (HR. Tirmidzi.)
Setelah Selesai Shalat Wajib, tambahkan dalam doa rutin anda dengan
doa berikut ini: Ya Allah masukkanlah rasa bahagia pada para penghuni
kubur. Ya Allah kayakanlah semua yang fakir. Ya Allah kenyangkanlah
semua yang lapar. Ya Allah berilah pakaian semua yang telanjang. Ya
Allah bayarkan utang semua yang berutang. Ya Allah lepaskan semua
orang yang menderita kesulitan. Ya Allah kembalikan semua yang
berada dalam pengasingan. Ya Allah bebaskan semua yang tertawan.
Ya Allah perbaikilah semua urusan kaum Muslim yang rusak. Ya Allah
sembuhkanlah semua yang sakit. Ya Allah tutuplah kefakiran kami
dengan kekayaanmu. Ya Allah ubahlah keadaan kami yang jelek menjadi
sebaik-baiknya keadaan. Ya Allah bantulah kami membayar utang-utang
kami dan kayakanlah kami dari kefakiran. Sesungguhnya Engkau
berkuasa atas segala sesuatu.
Hal ini dilandasi oleh sabda Rasulullah SAW: ”Tidaklah seorang muslim
melaksanakan shalat dua belas raka’at selain shalat wajib setiap harinya,
43
kecuali Allah alan membangun baginya sebuah rumah di surga“ (HR.
Muslim).
Jika Anda ingin menambah pahala dan meraih kebaikan dari shalat
sunnah rawatib ini, maka hendaklah anda membiasakan sunnah rawatib
empat raka’at sebelum dzuhur dan empat raka’at setelahnya. Rasulullah
bersabda: “Siapa saja yang selalu melaksanakan empat raka’at qobla
dzuhur dan empat raka’at ba’danya, Allah mengharamkan dia atas api
neraka“ (HR Abu Daud & Tirmidzi).
ُ ْ
َ ْ ا ُ َ َو
ُ ْ ُ ْ ا ُ َ ُ َ
َ ْ ِ
َ
َ ُ َ ْ َوُ ا ِإَ َ ِإ
َ
ٍ ْ ِ !َ
ٍ َْ َ ُآَ َ َو ُه
Laa ilaaha illAllahu wahdahu laa syarikalahu lahulmulku wa
lahulhamdu wahuwa‚ ala kulli syai’in qodir yang dibaca sebanyak
seratus kali.
Rasulullah SAW. bersabda: “Siapa saja yang mengucapkan laa ilaha
illalohu wahdahu laa syarikalahu lahulmulku waalhulhamdu
wahuwa ‘ala kulli syai’in qodir sebanyak seratus kali dalam satu hari,
sama dengan pahala ia membebaskan 10 orang budak. Selain itu
dicatat pula baginya 100 kebaikan dan dihapus seratus keburukannya.
Kemudian ia pun dijauhkan dari godaan syaitan pada hari itu hingga
dating waktu petang. Dan tidak ada seorang pun yang lebih utama
darinya pada hari itu, kecuali orang yang mengerjakan amalan lebih
banyak darinya.” (HR. Mutafaqqun ‘alaih).
45
Dan biasakanlah mengucapkan kalimat laa haula wa laa quwwata illa
billah. Mengenai hal ini Rasulullah SAW. Bersabda: ”Inginkah aku
tunjukkan kalian kepada satu pintu diantara pintu-pintu surga? Yaitu
kalimat laa haula wa laa quwwata illa billah” (HR. Ahmad & Tirmidzi)
Demikian pula dengan dzikir yang jarang sekali dibaca orang, sesuai
dengan sabda Rasulullah SAW: ”Senangkah kalian bila aku ajarkan
kepada kalian beberapa kalimat yang membuat kalian diampuni Allah ?
Katakanlah laa ilaha illallahul ‘aliyyul ‘adhhim, laa ilaha illalahul
hakimul karim, laa ilaha illalahu subhanallahi robbis samawatis
sab’i wa robbil ‘arsyil ‘adhim, alhamdu lahu robbul ‘alamin”. (HR.
Tirmidzi)
Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam surat Ali Imran: ”dan orang-
orang yang memohon ampunan di waktu sahur”. Rasulullah SAW.
Bersabda: ”Bergembiralah orang-orang yang menerima buku catatan
amalnya dengan penuh catatan istighfar” Al-Albani menshohihkan hadits
ini. Dalam hadits yang lain Rasulullah SAW. bersabda: “Demi jiwaku
yang berada ditangan-Nya, kalaulah kalian tidak melakukan dosa,
tentulah Allah sudah menghilangkan kalian untuk kemudian Allah
mendatangkan suatu kaum yang mereka melakukan dosa namun
kemudian mereka memohon ampunan (beristighfar) kepada Allah dan
Allah pun mengampuni dosa-dosa mereka” (HR. Muslim).
Allah berfirman: ”Dan siapakah orang yang lebih baik perkataannya dari
orang yang menyeru ke jalan Allah, dan ia melakukan amal shaleh,
kemudian ia berkata: ”Sesungguhnya aku adalah bagian dari orang-
orang muslim” (QS Fushilat: 23).
Selain itu Rasulullah SAW. juga bersabda: ”Demi Allah, jika Allah
memberikan hidayah kepada seseorang melalui usahamu, maka itu lebih
baik bagimu daripada seekor unta merah”. (HR Bukhari dan Muslim)
48
5.21. Meningkatkan kesadaran bermuroqobah dan Muhasabah
Merasa diawasi terus oleh Allah SWT yang Maha Mengetahui, dan selalu
menyadari bahwa diri kita tengah berpuasa, tengah beribadah untuk
mencapai taqwa. "Dan agar kamu mengagungkan Allah sesuai dengan
apa yang ditunjukkan kepadamu" (QS Al Baqarah: 185).
49
Janganlah melewatkan keutamaan ini, dimana Anda akan tetap berada
di masjid sekitar dua puluh menit setelah terbitnya matahari untuk
kemudian shalat dua raka’at. Kemudian beristirahatlah sejenak, baik
dengan tidur atau yang lainnya sebelum berangkat ke sekolah atau
tempat kerja seperti biasanya. Usahakan menjauhi pembicaraan yang
tidak bermanfaat serta ghibah dan menyia-nyiakan waktu. Sebab
mungkin saja puasa yang kita lakukan ternodai oleh pembicaraan yang
tidak bermanfaat. Janganlah lupa untuk mengisi waktu luang di tengah
pekerjaan dengan membaca Al-Qur’an.
Mendekati adzan maghrib, sangat baik bila kita bersiap untuk berbuka
dengan berwudhu dan memperbanyak istighfar. Jangan lupa untuk
berdo’a seperti diajarkan oleh Rasulullah SAW dengan redaksi seperti
disebutkan pada bagian 5.6, atau bisa juga dengan redaksi di bawah ini:
َ#َ)5َ
ُ ا َء#َ ْ ُ ِإن2
ْ3َ ْا .
َ $َ 1َ ق َو
ُ ْا ْ ُ) ُو .
ِ /َ &ْ ا َو,َُ -
ا *
َ َذ َه
“Dengan izin Allah rasa lapar telah pergi dan tenggorokan sudah
terbasahi serta telah kami raih pahala”.
52
“Apabila memasuki 10 hari terakhir (dari bulan Ramadhan), Rasulullah
SAW menghidupkan malam, membangunkan keluarganya dan
mengencangkan sarungnya“ (HR Bukhari dan Muslim).
Sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan, maka wajib kita mengisi setiap
menit dan detiknya, untuk shalat, membaca Al-Qur’an dan mengisi
waktu malam dengan qiyamul-lail. Dalam kitab shahih Muslim, Aisyah
r.a. meriwayatkan bahwasanya Nabi SAW. selalu mengistimewakan
sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dengan beribadah tidak seperti
hari-hari lainnya. Dalam riwayat lain, Aisyah juga mengatakan
bahwasanya Nabi SAW. apabila memasuki sepuluh hari terakhir, ia
memasang kainnya didalam masjid untuk beri’tikaf, mengisi malam-
malamnya dengan ibadah dan membangunkan keluarganya. Seperti
yang kita ketahui bahwa pada bulan ini ada suatu malam yaitu lailatul
qadr yang Allah muliakan karena malam itu lebih baik dari seribu bulan.
Berjagalah jangan sampai malam itu terlewatkan dan penuhilah malam-
malam itu dengan ibadah.
53
Rasulullah SAW. beri’tikaf setiap bulan Ramadhan selama sepuluh
hari. Bahkan ketika berada di tahun di mana beliau wafat, beliau
beri’tikaf selama dua puluh hari. I’tikaf merupakan puncak dari ketaatan
kita, karena di saat itu kita mengisinya dengan shalat, tilawah Al Qur’an,
dzikir, do’a dan ibadah-ibadah lain. Dimakruhkan menyibukkan diri dalam
hal-hal yang tidak bermanfaat-aktifitas maupun ucapan-dan diam
membisu karena anggapan bahwa sikap itu termasuk mendekatkan diri
kepada Allah. Terkadang orang beranggapan bahwa i’tikaf merupakan
ibadah yang sangat sulit, padahal sesungguhnya ia merupakan ibadah
yang mudah bagi orang-orang yang dimudahkan Allah. Oleh sebab itu,
i’tikaf membutuhkan niat yang ikhlas dan azam yang kuat.
Hukum I’tikaf adalah sunnah. Dalam sepuluh hari hari terakhir bulan
Ramadhan berhukum sunnah mu’akkaddah. Jika seseorang bernadzar
i’tikaf maka ia wajib melaksanakannya. Waktu i’tikaf adalah bebas.
Kapan saja seseorang berdiam diri di masjid dengan niat i’tikaf, maka ia
dianggap sebagai orang yang i’tikaf. Rukun I’tikaf adalah niat dan
berdiam diri di masjid.
Zakat fitrah (zakatul fitri, atau shadaqatul Fitri), adalah zakat atau
sedekah yang dihubungkan dengan Idul Fitri. Saat itu, setiap muslim
harus membayar zakat berupa bahan makanan yang jumlahnya telah
ditentukan (2,5 kg), baik berupa gandum, juwawut, beras, atau apa saja
yang menjadi bahan makanan pokok daerah setempat, dan dihitung
menurut jumlah keluarga, termasuk orang tua, anak-anak, lelaki dan
perempuan (HR. Bukhari). Jumlah ini harus dikumpulkan oleh
55
masyarakat Islam, untuk dibagikan kepada orang yang berhak
menerimanya.
Zakat fitrah harus diberikan kepada yang berhak sebelum shalat Ied, dan
ini merupakan kewajiban bagi orang yang mampu. Uraian mengenai
zakat mal disajikan pada Bab 6 buku ini.
"Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tidak ada
Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha
Besar, dan bagi Allah segala puji. Allah Maha Besar, Maha Agung, dan
segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya, dan Maha Suci Allah pagi
dan petang, tidak ada Tuhan selain Allah sendiri saja, Maha Benar Janji-
Nya, Maha Penolong akan hamba-Nya, dan menghalau pasukan-
pasukan musuh sendiri-Nya saja. Tidak ada Tuhan selain Allah, dan
kami tidak menyembah selain kepada-Nya saja, mengikhlaskan agama
bagi-Nya sekalipun tidak disukai orang-orang kafir ". Tidak ada Tuhan
56
selain Allah, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar,
dan bagi Allah segala puji.
Maha suci Allah dan segala puji bagi Allah dan tidak ada Tuhan selain
Allah dan Allah itu Maha Besar". Bagi mereka yang terlambat tiba di
tempat shalat dan mendapati imam sedang shalat, ia jangan berbalik
pulang, tetapi bergabunglah dan ikutilah, kemudian tambahilah sebanyak
rakaat yang tertinggal. Apabila mereka mendapati jamaah telah selesai
57
shalat, maka kerjakanlah shalat Ied sebanyak dua rakaat. Jangan ragu,
jangan malu dan kerjakanlah hingga selesai. Bila selesai shalat Ied
duduklah dan dengarlah khutbah dengan khidmat.
Salah satu budaya masyarakat tidak baik adalah merayakan Iedul fitri
secara berlebih lebihan, mulai dari menyiapkan pakaian baru, makanan,
bahkan kendaraan baru. Betul bahwa iedul fitri merupakan sebuah
kemenangan yang patut dirayakan. Namun sebaiknya perayaan tersebut
tetap dalam kesederhanaan sebagaimana yang dicontohkan rasul.
Fitri berarti kita kembali kepada asal kita. Asal kita adalah bukan apa-apa
atau titik 0 (nol). Kembali kepada fitri berarti kita kembali kepada titik 0
(nol). Kalau kita kembali kepada titik 0 (nol) dan kita meyakini Allah
adalah 1 dan satu-satunya yang Akbar-maka rahmat dan pertolongan
Allah pun akan datang kepada kita tidak berhingga. Karena secara
matematis 1 dibagi 0 (nol) adalah tidak terhingga.
58
“Ikhlaskan hati tuk memaafkan
Leburkan kesalahanan dalam jabat tangan
Lupakan segala dosa dan kekhilafan
Mari kita bergabung
dalam barisan-Insan yang kembali dalam fitri kehidupan”
60
BAB 6.
PANDUAN ZAKAT
oleh Hasan Rifa’i Al Faridy
Selain itu, ada istilah shadaqah dan infaq, sebagian ulama fiqh,
mengatakan bahwa sadaqah wajib dinamakan zakat, sedang sadaqah
sunnah dinamakan infaq. Sebagian yang lain mengatakan infaq wajib
dinamakan zakat, sedangkan infaq sunnah dinamakan shadaqah.
Zakat merupakan salah satu rukun Islam, dan menjadi salah satu unsur
pokok bagi tegaknya syariat Islam. Oleh sebab itu hukum zakat adalah
wajib (fardhu) atas setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat
tertentu. Zakat termasuk dalam kategori ibadah (seperti shalat, haji, dan
puasa) yang telah diatur secara rinci dan paten berdasarkan Al-Qur'an
dan As Sunnah, sekaligus merupakan amal sosial kemasyarakatan dan
kemanusiaan yang dapat berkembang sesuai dengan perkembangan
ummat manusia.
62
6.6. Pengertian Maal (harta)
63
6.7.2. Berkembang
64
waktu mengeluarkan zakat), maka harta tersebut terbebas dari
zakat.
65
Termasuk dalam kategori emas dan perak, adalah mata uang
yang berlaku pada waktu itu di masing-masing negara. Oleh
karena segala bentuk penyimpanan uang seperti tabungan,
deposito, cek, saham atau surat berharga lainnya, termasuk
kedalam kategori emas dan perak. sehingga penentuan nishab
dan besarnya zakat disetarakan dengan emas dan perak.
Demikian juga pada harta kekayaan lainnya, seperti rumah, villa,
kendaraan, tanah, dll. Yang melebihi keperluan menurut syara'
atau dibeli/dibangun dengan tujuan menyimpan uang dan
sewaktu-waktu dapat di uangkan. Pada emas dan perak atau
lainnya yang berbentuk perhiasan, asal tidak berlebihan, maka
tidak diwajibkan zakat atas barang-barang tersebut.
6.8.6. Rikaz
6.9.1.1. Unta
67
Berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan
oleh At Tarmidzi dan Abu Daud dari Muadz bin Jabbal r.a,
maka dapat dibuat tabel sbb :
Jumlah
Zakat
(ekor)
5-9 1 ekor kambing/domba (a)
10-14 2 ekor kambing/domba
15-19 3 ekor kambing/domba
20-24 4 ekor kambing/domba
25-35 1 ekor unta bintu Makhad (b)
36-45 1 ekor unta bintu Labun (c)
46-60 1 ekor Hiqoh (d)
61-75 1 ekor Jad’zah (e)
76-90 2 ekor unta bintu Labun
91-120 2 ekor unta Hiqoh
Keterangan:
(a). Kambing berumur 2 tahun atau lebih, atau domba berumur
1 tahun atau lebih
(b). Unta betina umur 1 tahun, masuk tahun ke-2
(c). Unta betina umur 2 tahun, masuk tahun ke-3
(d). Unta betina umur 3 tahun, masuk tahun ke-4
(e). Unta betina umur 4 tahun, masuk tahun ke-5
68
6.9.1.2. Sapi, Kerbau dan Kuda
Jumlah
Zakat
(ekor)
30-39 1 ekor sapi jantan/betina tabi' (a)
40-59 1 ekor sapi betina musinnah (b)
60-69 2 ekor sapi tabi'
70-79 1 ekor sapi musinnah dan 1 ekor tabi'
80-89 2 ekor sapi musinnah
Keterangan:
(a) Sapi berumur 1 tahun, masuk tahun ke-2
(b) Sapi berumur 2 tahun, masuk tahun ke-3
Selanjutnya jika jumlah itu bertambah 30 ekor, zakatnya
bertambah 1 ekor tabi’, dan jika setiap jumlah itu
bertambah 40 ekor, zakatnya bertambah 1 ekor musinna
69
6.9.1.3. Kambing/domba
Jumlah
Zakat
(ekor)
40-120 1 ekor kambing (2 th) atau domba (1th)
121 -200 2 ekor kambing/domba
201-300 3 ekor kambing/domba
Selanjutnya setiap jumlah itu bertambah 100 ekor, zakatnya
bertambah 1 ekor.
70
kekayaan yang berupa modal kerja dan keuntungan lebih besar
atau setara dengan 85 gram emas murni, maka ia terkena
kewajiban zakat sebesar 2,5 %
71
sudah setahun, maka ia telah terkena wajib zakat, yakni sebesar
2,5%.
Tabungan Rp 5.000.000
Uang tunai (diluar kebutuhan pokok) Rp 2.000.000
Perhiasan emas (berbagai bentuk) 100 gram
Utang yang harus dibayar Rp 1.500.000
Perhiasan emas atau yang lain tidak wajib dizakati kecuali yang
melebihi jumlah maksimal yang layak dipakai. Jika layaknya
seseorang memakai perhiasan maksimal 60 gram, maka
perhiasan yang melebihii 60 gram akan kena pajak.
72
Contoh:
Tabungan Rp 5.000.000
Uang tunai (diluar kebutuhan Pokok) Rp 2.000.000
Perhiasan emas (100 – 60) gr x Rp Rp
4.000.000
100.000 (harga 1gr emas)
Jumlah Rp 11.000.000
Dikurangi Hutang Rp 1.500.000
Saldo Rp 9.500.000
Besar Zakat = 2,5% x 9.500.000 Rp 237.500
Catatan: Perhitungan harta yang wajib dizakati dilakukan setiap
tahun pada bulan yang sama.
73
8.500.000,-), maka ia wajib mengeluarkan zakat sebesar 2,5 %
x Rp 8.500.000 = Rp 212.500,-
75
Tetapi jika hasil pertanian itu selain makanan pokok, seperti
buah-buahan, sayur-sayuran, daun, bunga, dll, maka nishabnya
disetarakan dengan harga nishab dari makanan pokok yang
paling umum di daerah (negeri) tersebut (di negeri kita= beras).
Pada sistem pertanian saat ini, Selain air, ada lagi biaya lain
seperti pupuk, insektisida, dll. Untuk mempermudah perhitungan
zakatnya, biaya pupuk, intektisida dan sebagainya diambil dari
hasil panen, kemudian sisanya (apabila lebih dari nishab)
dikeluarkan zakatnya 10% atau 5% (tergantung sistem
pengairannya).
76
Contoh: Pada Sawah tadah hujan ditanami padi. Dalam pengelolaan
dibutuhkan pupuk dan insektisida Rp 200.000.
77
6.10.2. Hasil Profesi
78
Contoh:
Dalam hal ini zakat dapat dibayarkan setiap bulan sebesar 2.5%
dari saldo bulanan atau 2.5 % dari saldo tahunan.
81
6.12. Hikmah Zakat
82
kewajiban), Ukhuwah Islamiyah (persaudaraan Islam) dan
Takaful Ijti'ma (tanggung jawab bersama)
5. Menjadi unsur penting dalam mewujudakan keseimbanagn
dalam distribusi harta (sosial distribution), dan
keseimbangan tanggungjawab individu dalam masyarakat
6. Zakat adalah ibadah maaliyah yang mempunyai dimensi
dan fungsi sosial ekonomi atau pemerataan karunia Allah
SWT dan perwujudan solidaritas sosial, pernyataan rasa
kemanusian dan keadilan, pembuktian persaudaraan
Islam, pengikat persatuan ummat dan bangsa, sebagai
pengikat bathin antara golongan kaya dengan yang miskin
dan sebagai penimbun jurang yang menjadi pemisah
antara golongan yang kuat dengan yang lemah
7. Mewujudkan tatanan masyarakat yang sejahtera dimana
hubungan seseorang dengan yang lainnya menjadi rukun,
damai dan harmonis yang akhirnya dapat menciptakan
situasi yang tentram, aman lahir bathin. Dalam masyarakat
seperti itu takkan ada lagi kekhawatiran akan hidupnya
kembali bahaya komunisme dan atheis) dan paham atau
ajaran yang sesat dan menyesatkan. Sebab dengan
dimensi dan fungsi ganda zakat, persoalan yang dihadapi
kapitalisme dan sosialisme dengan sendirinya sudah
terjawab. Akhirnya sesuai dengan janji Allah SWT, akan
terciptalah sebuah masyarakat yang baldatun thoyyibatun
wa Rabbun Ghafur.
83