Professional Documents
Culture Documents
b x P a x P x R M M
) ( ) (
2 1 1
b x P a x P x R M =
14
GAYA GESER DAN MOMEN TEKUK...14
Dengan demikian tahanan momen M adalah momen
pada titik D yang dibuat dengan momen-momen reaksi
pada A dan gaya-gaya P1 dan P2.
Momen tahanan M merupakan resultan momen karena
tekanan yang didistribusikan pada bagian vertikal pada
D.
Tegangan-tegangan ini bekerja pada arah horisontal
dan merupakan suatu tarikan pada bagian-bagian
tertentu pada penampang melintang dan suatu
tekanan pada bagian-bagian lainnya.
15
GAYA GESER DAN MOMEN TEKUK...15
Tahanan geser
Gaya vertikal V yang ditunjukkan pada Gb. 6(b)
disebut tahanan geser (resisting shear) untuk D.
Untuk kesetimbangan gaya pada arah vertikal,
atau
Gaya V ini sebenarnya merupakan resultan tegangan
geser yang didistribusikan pada bagian verikal D.
0
2 1 1
= =
V P P R F
v
2 1 1
P P R V =
16
GAYA GESER DAN MOMEN TEKUK...16
Momen tekuk
Jumlah aljabar momen-momen gaya luar pada satu sisi
bagian D terhadap suatu sumbu yang melalui D disebut
momen tekuk (bending moment) pada D.
Untuk pembebanan seperti ditunjukkan pada Gb. 6,
momen tekuk dinyatakan dengan:
) ( ) (
2 1 1
b x P a x P x R
17
GAYA GESER DAN MOMEN TEKUK...17
Jadi momen tekuk merupakan kebalikan (arah) dari
tahanan momen dengan besaran yang sama.
Momen tekuk juga dinotasikan dengan M.
Momen tekuk lebih lazim digunakan daripada tahanan
momen dalam perhitungan karena momen ini dapat
dinyatakan secara langsung dari beban atau gaya-gaya
eksternalnya.
18
GAYA GESER DAN MOMEN TEKUK...18
Gaya geser
Jumlah aljabar seluruh gaya vertikal disebelah kiri
titik D disebut gaya geser (shearing force) pada titik
tersebut.
Untuk pembebanan diatas dinyatakan dengan :
Gaya geser adalah berlawanan arah dengan tahanan
geser tetapi besarnya sama. Biasanya dinyatakan
dengan V. Dalam perhitungan gaya geser lebih sering
digunakan daripada tahanan geser.
2 1 1
P P R
19
GAYA GESER DAN MOMEN TEKUK...19
Hubungan antara intensitas beban, gaya geser, dan
momen tekuk
Jumlah aljabar seluruh gaya vertikal disebelah kiri
titik D disebut gaya geser (shearing force) pada titik
tersebut.
Suatu balok sederhana dengan beban bervariasi yang
dinyatakan dengan w(x) diilustrasikan seperti pada Gb.
8.
Sistem koordinat dengan origin diujung kiri (A) dan
variasi jaraknya dinyatakan dengan variabel x.
x dx
x
w(x)
20
GAYA GESER DAN MOMEN TEKUK...20
Untuk suatu nilai x, hubungan antara beban w(x) dan
gaya geser V adalah
dan hubungan antara gaya geser dengan momen tekuk
M adalah
dx
dV
w =
dx
dM
V =
21
GAYA GESER DAN MOMEN TEKUK...21
Contoh 2
Suatu balok kantilever dikenai pembebanan beban
terkonsentrasi pada ujungnya dan beban terdistribusi
pada separoh kanan panjang balok, seperti terlihat
pada gambar (a).
Dengan menggunakan fungsi singularitas, tulislah
persamaan-persamaan gaya geser dan momen tekuk
pada sembarang titik pada balok dan gambarkan
diagram gaya dan momennya.
22
GAYA GESER DAN MOMEN TEKUK...22
Contoh 2
Diagram gaya-gaya ditunjukkan pada gambar (b). Dari
gambar ini kita peroleh persamaan kesetimbangan statis:
(a)
P
B
w / unit panjang
L/2 L/2
(b)
P
B
w / unit panjang
O
V
1
M
1
x
2
1
wL
P V + =
8
2
1
wL
PL M + =
23
GAYA GESER DAN MOMEN TEKUK...23
meskipun untuk kasus kantilever ini sebenarnya kita
tidak perlu menuliskan persamaan-persamaan gaya geser
dan momen tekuknya.
Berdasarkan sistem koordinatnya, dengan origin O,
beban terkonsentrasi P dan beban terdistribusi
menghasilkan gaya geser negatip berdasarkan konvensi
tandanya. Dengan demikian kita dapatkan:
yang mengindikasikan gaya geser pada setiap posisi x .
1
0
2
) (
|
.
|
\
|
=
L
x w x P V
24
GAYA GESER DAN MOMEN TEKUK...24
Secara sama, momen tekuk
pada setiap posisi x adalah
Dengan demikian, diagram
gaya geser dan momen
tekuknya adalah seperti
ditunjukkan pada gambar (c)
dan (d) dibawah ini.
2
1
2 2
) (
|
.
|
\
|
=
L
x
w
x P M
(c)
(a)
P
B
w / unit panjang
L/2 L/2
Gaya geser
P
w
o
L/2
Momen tekuk
(d)
PL+w
o
L
2
/8 PL/2