You are on page 1of 26

KOMPONEN KOMPONEN DAN BAHAN REFRIGRAN AC SPLIT

MESIN TATA UDARA 1. 2. 3. 4. 5. 6. AC AC AC AC AC AC Split Windows Standing Plafon ( Casette ) Chiller Sentral

Komponen AC dikelompokan menjadi 4 bagian yaitu : Komponen Utama A. Komponen Pendukung B. Kelistrikan C. Bahan Pendingin ( Refrigeran ) A. Komponen Utama. a.Kompressor. Jika dianalogikan, cara kerja komponen AC layaknya seperti jantung di tubuh Manusia, sebagai pusat sirkulasi darah yang diedarkan ke seluruh tubuh. Kompressor AC berfungsi sebagai pusat Sirkulasi ( memompa dan mengedarkan ) bahan pendingin atau refrigeran ( Freon ) keseluruh bagian AC. Fungsi Kompressor lainnya adalah : membentuk dua daerah tekanan yang berbeda, daerah bertekanan tinggi dan rendah. Kompressor adalah : Bagian dari sistem pendingin untuk memapatkan bahan pendingin, menghisap GAS dengan tekanan RENDAH dari EVAPORATOR, lalu dimamapatkan sehingga menjadi menjadi GAS dengan tekanan TINGGI dan suhu tinggi.

Pengecekan Korsleting (Contact Body) Kompresor 1. Matikan atau cabut kabel utama pemutus arus listrik (MCB atau stop kontak). 2. Siapkan tang ampere beserta pin pengukurnya. 3. Atur skala Tang Ampere pada posisi hambatan (ohm atau ). 4. Tempelkan atau tusuk pin pengukur tang ampere yang berwarna merah pada terminal S-C-R (satu per satu) kompresor dan pin berwarna hitam ke bagian body kompresor. 5. Perhatikan hasil pengukuran. 6. Jika jarum tidak bergerak atau hambatan menunjukkan 0 ohm, berarti tidak ada contact body. Sebaliknya, jika ada nila hambatan, berarti dipastikan ada body contact pada kompresor. Segera ganti kompresor untuk menghindari risiko kejutan listrik yang membahayakan. Gambar :

Catatan : - Pastikan tidak ada arus listrik yang masuk pada saat pengecekan contact body. - Sebelum mengukur, posisi jarum atau indikator display tang ampere menunjukkan nilai hambatan 0 ohm. - Pastikan pin berwarna hitam tang ampere menempel pada body kompresor dan tidak terhalang oleh cat, karat, dan benda isolator lainnya.

Pengecekan Sekering (Fuse) Pengecekan ini hampir serupa dengan pengecekan external overload motor protector. Catatan : ketika sekering rusak, perhatikan secara seksama nilai arus listrik yang tertera pada body sekering tersebut. Ganti sekering dengan spesifikasi yang sama.

Memeriksa Sekring ( Fuse ) Stop Kontak Listrik

Memeriksa Sekring ( Fuse ) PCB

Tip Mencari Posisi SCR (Starting, Common, dan Running) pada Motor Kompresor Motor kompresor AC terdiri dari dua bagian utama, yaitu stator dan rotor. Bagian stator adalah bagian yang diam (tidak berputar) yang terdiri dari sejumlah lilitan kawat tembaga yang digulung membentuk kumparan. Pada kumparan stator terdapat dua lilitan, yaitu lilitan utama (primier) dan pembantu (sekunder). Lilitan primier mempunyai diameter kawat yang lebih besar dan jumlah lilitannya lebih sedikit dibandingkan dengan lilitan sekunder. Akibatnya, lilitan primier memiliki nilai resistansi yang lebih kecil dibandingkan dengan lilitan

sekunder. Sebaliknya, lilitan sekunder memiliki diameter kawat yang lebih kecil dengan jumlah lilitan yang lebih banyak sehingga tahanannya lebih besar. Bagian Rotor adalah bagian yang bergerak (berputar) yang terdiri dari kumpulan pelat logam yang membentuk silinder. Pada bagian tengah silinder rotor terdapat as untuk menggerakkan atau memutar komponen kompresor. Pada unit kompresor, biasanya terdapat 3 buah terminal, yaitu terminal S (Starting), C (Common), dan R (Running). Untuk mengetahui letak ketiganya secara mudah, Anda bisa melihatnya pada penutup terminal body kompresor (biasanya, tertulis S-C-R).

Jika pada penutup terminal body kompresor tidak ditemukan petunjuk (S-C-R), berarti kita harus mencarinya terlebih dahulu. Agar lebih mudah, lakukan langkah berikut. 1. Siapkan tang ampere (beserta pin pengukur tambahannya) atau bisa menggunakan multi-tester. 2. Atur skala tang ampere atau multi-tester ke posisi pengukuran resistansi atau [x1] (ohm). 3. Jika diskemakan, terminal SCR seakan-akan membentuk sebuah segitiga.

4. Agar lebih mudah, sebaiknya buat sketsa atau gambar segitiga. Anggap saja, terminal S-C-R adalah titik x,y, dan z. Ini dilakukan karena kita belum bisa menentukan letak S, C, dan R secara pasti. Gambar

Membuat Segitiga XYZ agar mudah menentukan titik S C - R

5. Ukur tahanan atau resistansi antara terminal S-C-R. Karena masih belum megetahui secara pasti, ukur resistansi antara [x-y], [x-z], dan [y-z]. Kemudian, catat hasilnya. Misalkan saja, didapatkan hasil pengukuran resistansinya seperti sebagai berikut.

Gambar

Catatan : 1. Pengukuran kombinasi terminal S, C, dan R akan memberikan nilai tertentu, yaitu hasil resistansi terbesar kombinasi terminal merupakan hasil penjumlahan dua kombinasi terminal lainnya. 2. Perhatikan hasil tahanan terkecil dan terbesar pada gambar di atas. Ketentuan kombinasi terminal S, C, dan R sebagai berikut. - Tahanan terbesar adalah kombinasi lilitan primier (running) dan lilitan sekunder (starting). - Tahanan terkecil merupakan kombinasi lilitan primier (running) dan terminal penghubung (common). Dari kedua syarat tersebut, berarti bisa disimpulkan sebagai berikut. - Garis YZ adalah tahanan terbesar, berarti dipastikan titik X adalah terminal penghubung atau C (common). - Garis XZ adalah tahanan terkecil, berarti dipastikan titik Z adalah terminal utama atau R (running), dan titik y adalah terminal sekunder atau S (starting). Jadi, disimpulkan titik X = terminal C (common), Y = terminal S (starting), dan Z = terminal R (running).

Gambar

Pengecekan Kebocoran Sistem Pendingin Beberapa langkah berikut bisa dilakukan untuk memudahkan pencarian letak kebocoran sistem. 1. Periksa di bagian sambungan yang menggunakan ulir (napple), terutama di bagian sambungan outdoor yang menuju bagian indoor. 2. Periksa bagian pipa bekas sambungan atau pernah ditambal sebelumnya, kondisinya masih baik atau tidak. Jika kondisi tambalan rapuh, korosi atau rentan terjadi kebocoran, sebaiknya perbaiki sambungan dengan cara pengelasan. 3. Periksa pada bagian pipa yang berlekuk atau bengkok. Pastikan kondisi pipa tidak ada yang retak atau pecah. Gambar

4. Jika hal di atas sudah dilakukan, tetapi masih kesulitan menemukan letak kebocoran, Anda bisa menggunakan beberapa metode

pengecekan kebocoran refrigeran, seperti pengecekan menggunakan air sabun (soap bubbles), nyala api (halide torch), detektor elektronik (electronic leak detector), atau zat warna (colored tracing agent). Pada langkah ini hanya dijelaskan dengan menggunakan metode air sabun karena paling mudah dilakukan dibandingkan dengan metode lainnya. Caranya sebagai berikut. - Oleskan air sabun dengan menggunakan kuas ke seluruh bagian pipa sistem. - Tunggu beberapa saat dan amati adanya gelembung gas yang muncul. Jika muncul gelembung, dipastikan sistem mengalami kebocoran. Kebocoran yang sangat kecil (halus), biasanya munculnya gelembung gas relatif lebih lama. Pengecekan Aliran Air Pembuangan Indoor 1. Buka casing indoor untuk memudahkan pengecekan 2. Tuang segelas air atau lebih ke dalam bak (drainase) pembuangan air indoor. 3. Perhatikan secara seksama, apakah air mengalir keluar melalui pipa pembuangan air evaporator atau tidak. Jika tidak, periksa dan perbaiki dudukan drainase. Gambar

Cara memeriksa pembuangan Air di bagian Indoor.

Pemeriksaan Kinerja Unit AC 1. Nyalakan unit AC selama 20 menit. 2. Atur temperatur AC setidaknya lebih rendah 8 C dari temperatur kamar (27-28 C). Misalnya, temperatur AC diatur pada kisaran suhu 20 C. 3. Ukur temperatur udara yang masuk dan keluar indoor dengan menggunakan thermometer udara. Jika perbedaan temperatur

udara yang masuk dan keluar indoor sekitar 8 C atau signifikan dengan penurunan temperatur unit AC, berarti kinerja AC masih baik. Gambar

Cara memeriksa Kinerja Unit AC.

Penghitungan Nilai Kelistrikan Secara Sederhana Terkadang, beberapa jenis penghitungan nilai kelistrikan diperlukan ketika melakukan perawatan dan perbaikan AC, seperti arus (ampere), tegangan (volt), hambatan (ohm), dan daya listrik (watt). Hubungan keempatnya dapat diuraikan sebagai berikut. V=IxR P = I x R P=VxI Keterangan : P = daya listrik (watt atau W) I = arus listrik (ampere atau A) V = tegangan listrik (volt atau V) R = hambatan listrik (ohm atau ) Catatan : pada umumnya, tegangan listrik rumah yang ada di wilayah Indonesia ada dua jenis, yaitu 220 V dan 380 V.

a. Contoh Penghitungan Daya Listrik (W) Sebuah AC bekerja dengan tegangan sumber 220 V dan arus listrik yang mengalir setelah diukur dengan tang ampere adalah 4,1 A. Berapakah daya listriknya (W)? Jawab : P =IxV = 4,1 x 220 = 902 VA = 902 W = 900 W Jadi, daya listrik AC tersebut adalah 900 watt. b. Contoh Penghitungan mencari Arus Listrik (A) Sebuah AC memiliki daya listrik sebesar 1800 watt dan bekerja dengan tegangan sumber 220 V. Berapakah arus listrik (A) yang mengalir di dalamnya? Jawab : I =P:V = 1800 : 220 = 8,18 A = 8,2 A Jadi, arus listrik yang melewati unit AC adalah 8,2 ampere. c. Contoh Penghitungan Tegangan Listrik (V) Sebuah AC memiliki daya listrik sebesar 460 watt dan arus listrik yang mengalir adalah 2,1 A. Berapakah tegangan listriknya? Jawab : V = P: I = 460 : 2,1 = 219,04 V = 220 V Jadi, tegangan listrik yang melewati unit AC adalah 220 volt. a. Kondensor. Kondensor berfungsi sebagai alat penukar kalor, menurunkan temperatur refrigeran, dan mengubah wujud refrigeran dari bentuk gas menjadi cair. Biasanya pada kondensor AC menggunakan udara sebagi media pendinginnya ( Air Cooling condensor ). Sejumlah kalor yang terdapat pada refrigeran dilepaskan keudara bebas dengan

bantuan kipas ( fan motor ). Agar proses pelepasan kalor bisa lebih cepat dan dilengkapi dengan sirip-sirip. Untuk itu pembersihan siripsirip pipa kondensor sangat penting agar perpindahan kalor refrigeran tidak terganggu.jika sirip-sirip kondensor dibiarkan dalam kondisi kotor, akan mengakibatkan AC menjadi kurang dingin.

Kondensor adalah : Bagian dari Mesin-mesin pendingin yang menerima GAS bertekanan Tinggi dan suhu tinggi, bahan pendingin memberikan panas laten pada udara atau air yang mendinginkannya, lalu bentuknya berubah menjadi Cair. b. Pipa Kapiler. Pipa kapiler merupakan komponen utama yang berfungsi menurunkan tekanan refrigeran dan mengatur aliran Refrigeran menuju

EVAPORATOR. Fungsi utama pipa KAPILER ini sangat penting/vital karena menghubungkan dua bagian tekanan berbeda, yaitu :

tekanan tinggi dan tekanan renda. Refrigeran bertekanan tinggi sebelum melewati pipa kapiler akan diubah atau diturunkan

tekanannya. Akibat dari penurunan tekanan refrigeran menyebabkan penurunan suhu. Pada bagian inilah ( Pipa Kapiler ) refrigeran mencapai suhu terendah ( terdingin ). PIPIA KAPILER terletak diantara saringan ( Filter ) dan EVAPORATOR. Ketika mengganti atau memasang pipa kapiler baru, sebisa mungkin tidak bengkok karena bias menyebabkan penyumbatan. Dan penggantian harus disesuaikan dengan diameter dan panjang pipa sebelumnya.

PIPA KAPILER adalah : Bagian dari sistem untuk mengatur aliran bahan pendingin. Dibuat dari pipa tembaga dengan diameter dalam ( Lubang ) yang sangat kecil.

c. Evapoartor.
Evaporator berfungsi : menyerap dan mengalirkan panas dari udara ke refrigerant. Akibatnya, Wujud Cair refrigeran setelah melewati pipa kapiler akan berubah wujud menjadi Gas. Secara sederhana,

EVAPORATOR bisa dikatakan sebagai alat penukar Panas. Udara Panas disekitar ruangan ber AC diserap oleh Evaporator dan masuk melewati sirip-sirip pipa sehingga suhu udara yang keluar dari sirip-sirip menjadi lebih rendah dari kondisi semula atau dingin. Sirkulasi udara ruangan ber AC diatur oleh BLOWER INDOOR. Bagian Evaporator memerlukan pembersihan secara berkala.

Pembersihan sirip-sirip pipa Evapoartor menjadi sangat penting karena berpengaruh pada laju perpindahan panas udara ruangan. Ketika sirip-sirip pipa Evaporator tersumbat oleh kotoran, penyerapan panas pada udara tidak berjalan dengan baik. Akibatnya, embusan udara yang keluar dari AC terasa kurang dingin.

Pada dasarnya, EVAPORATOR dan KONDENSOR merupakan alat penukar Panas, tetapi mempunyai prinsip kerja yang berlawanan. Dengan demikian, kedua bagian ini merupakan komponen yang sangat penting dan berpengaruh terhadap kerja system pendinginan secara keseluruhan.

B. Komponen-komponen Pendukungn AC.


a. Strainer. Strainer atau Saringan berfungsi menyaring kotoran yang terbawa oleh refrigeran didalam system AC. Kotoran yang lolos dari saringan karena STRAINER rusak dapat menyebabkan penyumbatan pipa kapiler. Akibatnya, Sirkulasi refrigerant menjadi terganggu. Biasanya, kotoran yang menjadi penyumbat system pendingin, seperi karat dan serpihan logam.

b. Accumulator. Accumulator berfungsi sebagai penampung sementara refrigerant cair bertemperatur rendah dan campuran minyak pelumas Evaporator. Selain itu, Accumulator juga berfungsi mengatur sirkulasi aliran bahan refrigeran agar bisa keluar-masuk melalui saluran yang terdapat dibagian atas accumulator menuju ke saluran isap compressor, accumulator mengondisikan wujud refrigerant tetap dalam wujud gas. Sebab, ketika wujud refrigerant berbentuk gas akan lebih mudah masuk ke dalam komperssor dan tidak merusak bagian dalam Kompressor

ACUMULATOR adalah :

Sebuah tabung yang dipasang pada pipa

hisap dekat Evaporator untuk memisahkan bahan pendingin cair agar tidak masuk ke KOMPRESSOR.

c. Minyak Pelumas. Minyak Pelumas atau oli compressor pada system AC berguna untuk melumasi bagian-bagian compressor agar tidak cepat aus karena gesekan. Selain itu, minyak pelumas berfungsi meredam panas di bagian-bagian compressor.

Sebagian kecil dari Oli Kompressor bercampur dengan Refrigeran, kemudian ikut bersikulasi d9i dalam sistem pendingin melewati kondensor dan evaporator, oleh sebab itu, oli kompressor harus memiliki persyaratan khusus, yaitu : bersifat melumasi, tahan terhadap temperatur kompressor yang tinggi, memiliki titik beku yang rendah karena bercampur dengan refrigeran, dan tidak menimbulkan efek negatif ( Merusak ) pada sifat refrigeran serta komponen AC yang dilewatinya. Secara spesifik, syarat yang harus dipenuhi minyak pelumas sebagai berikut. 1. Memiliki struktur kimia yang stabil, tidak beraksi dengan refrigeran, dan tidak memiliki sifat korosi. 2. Tidak merusak tembaga pada suhu 121 C 3. Tidak mengandung Air, ter, lilin dan kotoran lainnya. 4. Memiliki titik beku yang rendah sehingga masih dapat

bersikulasi melewati bagian yang bersuhu rendah. 5. Tidak berbusa, sebab, busa pada minyak pelumas dapat merusak katup kompressor dan menyumbat pipa kapiler. 6. Mempunyai koefisien dielektrik yang rendah atau tidak mengatur arus listrik. 7. Mampu melumasi pada rendah. temperatur yang yang tinggi dan

d. Kipas ( Fan atau Blower ). Pada komponen AC, blower terletak di bagian Indoor yang berfungsi : Mengembuskan udara dingin EVPORATOR. Fan atau Kipas terletak pada bagian OUTDOOR yang berfungsi mendinginkan refrigeran pada kondensor. Sebenarnya, penyebutan BLOWER ( bagian Indoor ) dan KIPAS ( bagian Outdoor ) hanya untuk memudahkan karena keduanya memiliki bentuk yang berbeda. BLOWER berbentuk seperti TABUNG BERSIRIP, sedangkan KIPAS terdiri dari bilaqh daun kipas. Keduanya

merupakan bagian atau komponen yang berputar pada porosnya secara terus-menerus ketika komperssor bekerja ( dialiri arus listrik ). KOMPONEN BLOWER ( Indoor ) dan KIPAS ( Out door ) digerakkan oleh motor listrik yang berbeda.

KIPAS ( Outdoor )

C. Komponen Kelistrikan. a. Thermistor. Thermistor adalah : alat pengatur temperatur. Dengan begitu, thermistor mampu mengatur kerja komprosser secara otomatis berdasarkan perubahan temperatur. Biasanya, thermistor dipasang dibagian evaporator. Thermistor terbuat dari bahan SEMIKONDUKTOR yang dibuat dalam beberapa bentuk, seperti piringan, batangan, atau butiran, tergantung dari pabrik AC. butiran, memiliki diameter kecil Pada thermistor berbentuk ( Kira-kira 3 5 mm ). Kemudian,

beberapa butir thermistor tersebut dibungkus dengan kapsul yang terbuat dari bahan gelas ( Kapsul Kaca ). ( Pin ).

Selanjutnya, kapsul kaca dipasangi dua buah kaki terminal Karena ukurannya yang sangat kecil, thermistor berbeol.

ntuk butiran mampu memberikan reaksi yang sangat cepat terhadap perubahan temperatur. Thermistor dirancang agar memiliki tahanan yang nilainya semakin mengecil ketika temperatur bertambah.

Pada Unit AC ada 2 ( dua ) Jenis THERMISTOR yaitu : 1. Thermistor Temperatur Ruangan berfungsi menerima Respon perubahan temperatur dari embusan evaporator. 2. Thermistor Pipa Evaporator berfungsi menerima perubahan temperatur pada pipa evaporator.

b. PCB Kontrol. PCB kontrol merupakan alat mengukur kerja keseluruhan unit AC.

Jika dianalogikan, fungsi PCB Kontrol menyerupai fungsi otak manusia. Didalam komponen PCB kontrol terdiri dari bermacammacam alat eletronik, seperti THERMISTOR, SENSOR, KAPASITOR, IC, TRAFO, FUSE, SAKLAR, RELAY, dan alat eletronik lainnya. Fungsinya pun beragam, mulai dari mengontrol kecepatan BLOWER INDOOR, pergerakan SWING, mengatur temperatur, lama

pengoperasian ( TIMER ), sampai menyalakan atau menonaktifkan AC.

c. Kapasitor.
Yang merupakan alat eletronik yang berfungsi sebagai penyimpan muatan listrik sementara. Dikatakan sementara, kapasitor akan melepaskan semua muatan listrik yang terkandung secara tiba-tiba dalam waktu yang sangat singkat. Besarnya muatan yang bisa Satuan dari

ditampung tergantung dari kapasitas KAPASITOR. Kapasitas adalah : FARAD

( F ). Biasanya Kapasitor difungsikan

sebagai penggerak Kompressor pertama kali atau START Kapasitor. Dengan bantuan START KAPASITOR, hanya dibutuhkan waktu seper sekian detik atau sangat singkat untuk membuat MOTOR

KOMPRESSOR mencapai putaran penuh. Lama atau singkatnya waktu yang dibutuhkan tergantung dari jumlah muatan listrik yang tersimpan pada kapasitor. Setelah motor kompressor mencapai putaran hubungan listrik pada kompessor

maksimal, secara Otomatis

digantikan dengan listrik sentral ( PLN ). Kapasitor akan kembali mengisi muatan dan digunakan kembali sewaktu-waktu ketika akan menyalakan kompressor untuk pertama kalinya. Terkadang, karena kesalahan penyambungan dapat menyebabkan START KAPASITOR terus tersambung dengan kompressor, akibatnya, usia kapasitor tidak akan bertahan lama dan cepat SOAK ( Rusak ).

Pada unit AC, biasanya terdapat dua Start kapasitor, yaitu sebagai penggerak kompressor dan motor Kipas ( Fan ). Pada kompressor AC bertenaga 0,5 2 PK memiliki START KAPASITOR berukuran 15 50 F. Pada motor kipas ( Fan Indoor atau Outdoor ) memiliki strat kapasitor berukuran 1 4 F.

Pengecekan Kerusakan Kapasitor. Penegecekan kondisi kapasitor ada tiga cara Yaitu : Pengecekan fisik pengukuran hambatan listrik dan pengisian arus listrik kapasitor. 1. Pengecekan Fisik Kapasitor. - Cara yang paling mudah mengecek kerusakan kapasitor adalah : melihat wujud fisik body-nya. Biasanya body kapasitor yang sudah rusak akan menggelembung atau terbakar. - Atau pegang erat-erat body kapasitor. Kemudian kocok secara perlahan jika terasa ada bagian dalamnya bergerak-gerak berarti kapasitor sudah rusak.

2. Pengukuran hambatan listrik kapasitor. - Lepas kapasitor dari kabel soket. - Atur Tang Ampere atau multimeter pada Skala [ x 1.000 ] atau tertulis [ x K ]. - Ukur kedua terminalnya menggunakan pin pengukur tambahan pada Tang Ampere atau Multimeter. - Perhatikan jarum Tang Ampere atau multimeter. Ada tiga gejala berdasarkan gerak Jarum. Jika Jarum bergerak kekanan sampai nilai 0 kemudian jarum perlahan-lahan berbalik arah ( Ke kiri ) sampai berhenti dinilai RESISTANSI TERBESAR, berarti kondisi

kapasitor masih baik. Catatan : Nilai Resistansi Minimum ( Kondisi baik ) adalah 100 kilo Ohm. Jika jarum bergerak ke kanan sampai nilai 0, kemudian jarum perlahan-lahan berbalik arah (ke kiri) dan berhenti di posisi tengah, berarti kondisi kapasitor sudah lemah. Jika jarum bergerak ke kanan sampai nilai 0 dan tidak bergerak sama sekali, berarti kapasitor sudah rusak atau soak.

d. Overload Motor Protector. Overload Motor Protector ( OMP ) merupakan alat pengaman motor listrik kompressor ( biasanya terdapat pada jenis kompressor hermetik ). Kerja OMP dikendalikan oleh sensor panas yang terbuat dari campuran bahan logam dan bukan logam ( bimetal ). Batang bimetal inilah yang membuka dan menutup arus listrik secara otomatis ke motor listrik. Ketika bimetal dilewati arus listrik tinggi secara terus menerus atau kondisi kompressor yang terlalu panas, bimetal akan membuka sehingga arus listrik menuju kompressor akan putus. Begitu juga sebaliknya. Ketika suhu kompressor turun bimetal akan menutup, arus listrik akan mengalir menuju kompressor sehingga kompressor akan kembali bekerja. Penempatan OMP pada kompressor hermetik ada dua macam

yaitu : External OMP ( diletakkan di luar body kompressor ) dan Internal OMP ( diletakkan di dalam kompressor ). Biasanya, External OMP digunakan untuk mesin kompressor AC yang tidak terlalu besar ( 0,5 1 PK ). Sedangkan Internal OMP banyak terdapat pada mesin kompressor AC yang besar ( 1,5 2 PK ).

Pengecekan External Overload Motor Protector 1. Siapkan tang ampere beserta pin pengukurnya. 2. Atur skala tang ampere untuk pengukuran hambatan listrik (ohm atau ). 3. Tempel atau tusukkan pin pengukur tang ampere pada kedua terminal external overload motor protector. 4. Perhatikan hasil pengukuran hambatan listriknya. Jika jarum atau indikator menunjukkan sebuah nilai atau bergerak, berarti kondisi external overload motor protector dalam kondisi baik. Begitu juga sebaliknya. Catatan : - Lepas external overload motor protector dari soketnya sebelum diukur hambatannya. - Perhatikan body atau bentuk fisik external overload motor protector. Jika sudah terbakar, berarti harus diganti dengan yang baru.

Gambar :

e. Motor Listrik. Tentu saja, Motor listrik berfungsi : menggerakkan Kipas ( Outdoor ) dan Blower ( Indoor ). Bentuk dan ukuran motor listrik Indoor dan Outdoor berbeda. pada motor listrik Untuk membantu Memaksimalkan putaran, baik Indoor maupun Outdoor, dibutuhkan Start

kapasitor yang berfungsi menggerakkan motor listrik pertama kali sampai mencapai putaran penuh. Selanjutnya, fungsi Start KAPASITOR
AKAN DIGANTIKAN OLEH ARUS LISTRIK LISTRIK TRESEBUT.

PLN

UNTUK MEMUTAR KEDUA MOTOR

f. Motor Kompressor.
Motor kompressor berfungsi menggerakkan mesin kompressor. Ketika motor bekerja, kompressor akan berfungsi sebagai sirkulator bahan pendingin menuju keseluruh bagian sistem pendingin. Umumnya. Motor kompressor dikemas menjadi satu unit dengan kompressornya. Serupa dengan motor kipas, untuk START AWAL motor kompressor juga menggunakan bantuan START KAPASITOR.

D.Bahan Pendingin atau Refrigeran.


Bahan pendingin atau Refrigran merupsakan suatu jenis Zat yang mudah diubah wujudnya dari Gas menjadi CAIR, ataupun sebaliknya. Jika dianalogikan, refrigran di dalam mesin pendingin seperti : DARAH di

dalam Tubuh Manusia.

Refrigran bersikulasi secara terus menerus

melewati komponen Utama AC : Kompressor Kondensor Pipa Kpiler dan Evaporator Selama tidak ada kebocoran sistem, jumlah Refrigran yang bersikulasi tidak akan pernah berkurang.

Beberapa merek dan produsen refrigran yang beredar di pasaran antara lain FREON diproduksi oleh : E.I Dupont ( Amerika ), Genetron di produksi oleh : Allied Signal Corporation ( Amerika ), Forane di produksi Oleh : Elf Atochem ( Australia ), dan Klea di produksi oleh : ICI Americas ( Amerika ) Diantara merek refrigran yang telah disebutkan, FREON adalah : Merek yang paling POPULER dan banyak digunakan di Indonesia sehingga sering kali kita menggunakan Istilah : FREON untuk menyebut bahan pendingin atau Refrigran. Didalam sistem pendingin, keberadaan refrigran mutlak dibutuhkan. Jenis refrigran yang digunakan pada sistem pendingin AC adalah : Refrigran -22 Atau biasa disingkat ( R-22 ) ada juga unit AC yang menggunakan R-410A,

tetapi jumlahnya masih sedikit menggunakan. Sebenarnya R-410A dimaksudkan untuk menggantikan R-22,di karenakan R-410A lebih ramah lingkungan dan efisien dibandingkan R-22, Namun, kita tidak bisa begitu saja mengganti R-22 dengan R-410A. Sebab beberapa komponen juga harus diganti karena berpengaruh pada kinerja sistem pendingin secara keseluruhan.

..........Selamat belajar semoga sukses selalu........

You might also like