You are on page 1of 8

SISTEM INTEGUMEN ( KULIT )

A. Pengertian
Sistem integumen merupakan Sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat dan produknya (keringat atau lendir). Kulit merupakan lapisan jaringan yang terdapat pada bagian luar menutupi dan melindungi permukaaan tubuh, berhubungan dengan selaput lendir yang melapisi rongga-rongga, lubang-lubang masuk. Pada permukaan kulit bermuara kelenjar keringat dan kelenjar mukosa

B. Lapisan Kulit
1. Epidermis Terbagi atas 4 lapisan: a. Lapisan basal / stratum germinativum * terdiri dari sel sel kuboid yang tegak lurus terhadap dermis. * Tersusun sebagai tiang pagar atau palisade. * Lapisan terbawah dari epidermis. * Terdapat melanosit yaitu sel dendritik yang yang membentuk melanin( melindungi kulit dari sinar matahari.

b. lap. Malpighi/ stratum spinosum.

* Lapisan epidermis yang paling tebal. * Terdiri dari sel polygonal * Sel sel mempunyai protoplasma yang menonjol yang terlihat seperti duri.

c. lap. Granular / s. granulosum.

* Terdiri dari butir butir granul keratohialin yang basofilik.

d. lapisan tanduk / korneum. * Terdiri dari 20 25 lapis sel tanduk tanpa inti.

Setiap kulit yang mati akan terganti tiap 3- 4 minggu. Dalam epidermis terdapat 2 sel yaitu : 1. Sel merkel. Fungsinya belum dipahami dengan jelastapi diyakini berperan dalam pembentukan kalus dan klavus pada tangan dan kaki. 2. Sel langerhans. Berperan dalam respon respon antigen kutaneus. Epidermis akan bertambah tebal jika bagian tersebut sering digunakan. Persambungan antara epidermis dan dermis di sebut rete ridge yang berfungsi sebagai tempat pertukaran nutrisi yang essensial. Dan terdapat kerutan yang disebut fingers prints.

2. Dermis Merupakan lapisan kedua dari kulit, batas dengan epidermis dilapisi oleh membran basalis dan di sebelah bawah berbatasan dengan sub kutis. Lapisan dermis lebih tebal daripada epidermis, Banyak terdapat jaringan saraf & ujungujung saraf reseptor sensori somatik . Banyak terdapat pembuluh darah regulasi suhu tubuh . Dermis terdiri dari dua lapisan : Bagian atas, pars papilaris ( stratum papilar ) dan Bagian bawah (pars retikularis) Terdiri dari jaringan ikat longgar yang tersusun dari serabut-serabut : serabut kolagen, serabut elastis, serabut retikulus. Serabut ini saling beranyaman dan masing-masing mempunyai tugas yang berbeda : Serabut kolagen, untuk memberikan kekuatan kepada kulit, Serabut elastic, untuk memberikan kelenturan pada kulit, dan retikulus, terdapat terutama disekitar kelenjar dan folikel rambut dan memberikan kekuatan pada alat tersebut.

3. Sub Kutis Terdiri dari kumpulan sel-sel lemak dan diantara gerombolan ini berjalan serabutserabut jaringan ikat dermis. Sel-sel lemak ini bentuknya bulat dengan intinya terdesak ke pinggir sehingga membentuk seperti cincin. Lapisan lemak ini disebut penikulus adiposus, yang berfungsi untuk mempertahankan suhu, penimbunan kalori, dan tambahan untuk kecantikan tubuh .

C. Pelengkap Kulit
1. Warna kulit Penentu dasar warna kulit adalah kuantitas melanin yang tersimpan di dalam sel epidermis. Melanosit yang memproduksi pigmen tersebar di stratum basal epidermis. Melanosit mengubah asam amino tyrosin menjadi pigmen melanin coklat kehitaman yang diatur oleh enzim tyrosinase. Pada keadaan tertentu yang bersifat sementara, warna kulit berubah oleh perubahan volume darah yang melalui kapiler kulit & jumlah hemoglobin yang teroksigenasi . Banyak sedikitnya melanin dipengaruhi oleh: ras(suku bangsa), hormon, pengaruh sinar UV dan infra merah.

2. Rambut Terdapat di seluruh kulit kecuali telapak tangan kaki dan bagian dorsal dari falang distal jari tangan, kaki, penis, labia minora dan bibir. Terdapat 2 jenis rambut : a. rambut terminal ( dapat panjang dan pendek.) b. Rambut velus( pendek, halus dan lembut). Fungsi rambut : 1. Melindungi kulit dari pengaruh buruk :Alis mata melindungi mata dari keringat agar tidak mengalir ke mata, bulu hidung (vibrissae) 2. Menyarig udara. 3. Sebagai pengatur suhu, 4. Pendorong penguapan kerngat dan 5. Indera peraba yang sensitive. Rambut terdiri dari akar ( sel tanpa keratin) dan batang ( terdiri sel keratin ) Bagian dermis yang masuk dalam kandung rambut disebut papil. Terdapat 2 fase

: a. fase pertumbuhan (Anagen) kecepatan pertumbuhan rambut bervariasi rambut janggut tercepat diikuti kulit kepela. Berlangsung sampai dengan usia 6 tahun. 90 % dari 100.000 folikel rambut kulit kepala normal mengalami fase pertumbuhan pada satu saat. b. Fase Istirahat( Telogen) Berlangsung + 4 bulan, rambut mengalami kerontokan 50 100 lembar rambut rontok dalam tiap harinya.

3. Kuku Kulu merupakan sel epidermis kulit-kulit yang telah berubah tertanam dalam palung kuku menurut garis lekukan pada kulit. Permukaan dorsal ujung distal jari tangan atau kaki tertdapat lempeng keatin yang keras dan transparan.tumbuh dari akar yang disebut kutikula. Berfungsi mengangkat benda benda kecil. Pertumbuhan rata- rata 0,1 mm / hari.pembaruan total kuku jari tangan : 170 hari dan kuku kaki: 12- 18 bulan. Bagian dari kuku : Ujung kuku atas ujung batas, Badan kuku yang merupakan bagian yang besar dan Akar kuku (radik).

4. Kelenjar Kulit Mempunyai lobulus yang bergulung-gulung dengan saluran keluar lurus yang merupakan jalan untuk mengeluarkan berbagai zat dari badan (kelenjar keringat). Ada 2 kelenjar yang terdapat pada kulit : 1. Kelenjar Sebasea berfungsi mengontrol sekresi minyak ke dalam ruang antara folikel rambut dan batang rambut yang akan melumasi rambut sehingga menjadi halus lentur dan lunak. 2. Kelenjar keringat Diklasifikasikan menjadi 2 kategori: a. kelenjar Ekrin terdapat disemua kulit. Melepaskan keringat sebgai reaksi penngkatan suhu lingkungan dan suhu tubuh. Kecepatan sekresi keringat dikendalkan oleh saraf simpatik.pengekuaran keringat oada tangan, kaki, aksila, dahi, sebagai reaksi tubuh terhadap setress,

nyeri dll. b. kelenjar Apokrin. Terdapat di aksil, anus, skrotum, labia mayora, dan bermuara pada folikel rambut. Kelenjar ini aktif pada masa pubertas,pada wanita akan membesar dan berkurang pada siklus haid. Kelenjar Apokrin memproduksi keringat yang keruh seperti susu yang diuraikan oleh bakteri menghasilkan bau khas pada aksila.

D. Fungsi Kulit
1. Sebagai pengatur panas Suhu tubuh tetap stabil meskipun terjadi perubahan suhu lingkungan. Hali ini karena adanya penyesuaian antara panas yang dihasilkan oleh pusat pengatur panas, medulla oblongata. Pengendalian persarafan dan vasomotorik dari arterial kutan ada 2 cara : a. Vasodilatasi ; kapiler melebar, kulit menjadi panas, dan kelebihan panas dipancarkan ke kelenjar keringat sehingga terjadi penguapan cairan pad a permukaan tubuh. b. Vasokonstrinsik ; pembuluh darah mengkerut, kulit menjadi pucat dan dingin, hilangnya keringat dibatasi dan panas tubuh tidak dikeluarkan.

2.

Sebagai indera peraba Panca indera peraba terdapat pada kulit disamping itu kulit juga sebagai pelepas panas yang ada pada tubuh. Kulit mempunyai banyak ujung-ujung saraf peraba yang menerima rangsangan dari luar diteruskan ke pusta saraf di otak. Sensasi kulit terdiri dari rasa, raba, tekana, panas, dingin dan rasa sakit.

3. Sebagai penyimpan air Kulit dan kelenjar di bawahnya bekerja sebagai tempat penyimpanan air, jaringan adipose di bawah kulit penyimpan lemak yang utama pada tubuh. Kemampuan melindungi kulit : a. Menghindari hilangnya cairan dari jaringan dan menghindari masuknya air ke dalam jaringan

b. Menghalangi cedera pada struktur di bawahnya c. Mencegah bahaya dehidrasi yang lebih parah jika epidermis mengalami kerusakan.

E. Kulit dan Homeostasis


(1) Reseptor panas dan dingin terletak dalam kulit. Saat suhu tubuh meningkat, hypothalamus mengirimkan sinyal saraf menuju kelenjar keringat dan menyebakan pelepasan air sekitar 1-2 liter perjam untuk mendinginkan tubuh. (2) Hipothalamus juga menyebabkan pelebaran pembuluh darah di kulit membuat lebih banyak darah mengalir ke area tersebut dan menebabkan panas terlepa dri permukaan kulit. (3) Saat suhu tubuh menurun, kelenjar keringat mengkerut dan produksi keringat berkurang. Jika suhu tubuh terus menerus berkurang, tuuh akan menjaga thermiogenesis, dengan cara meningkatkan laju metabolisme dan dengan menggigil. (4) Kehilangan air lewat kulit berlangsung dalam dua cara; a. penguapan dan b. berkeringat.

F. Kulit dan Penerimaan Rangsang


(1) Reseptor sensoris dalam kulit adalah untuk nyeri, tekanan (sentuhan) dan suhu. (2) Paling dalam di kulit terdapat badan Meissner, yang secara khusus berada di ujung jari dan bibir sangat sensitive terhadap sentuhan. (3) Badan Pacini menanggapi tekanan. (4) Reseptor suhu lebih banyak untuk dingin ketimbang untuk panas.

G. Penyakit pada Kulit


1. Lepra

Gejala: biasanya gejala awalnya kulit terlihat mengkerut bahkan jika penyakit tersebut sudah akut kumannya perlahan-lahan akan memakan kulit dan daging anda, jika anda merasa telah terkena penyakit kulit jenis ini segeralah berobat ke dokter karena jika di biarkan penyakit kulit ini dapat menjadi momok yang menakutkan.

2. Cacar air (Frambusia)

Penyebab : Penyakit kulit ini disebabkan oleh sejenis virus bakteri Trypanosoma. Penyakit ini sangat menular terutama melalui udara, pakaian, tempat tidur dan keropeng penderita. Keterangan : Dari jauh kulit yang terkena Frambusia mirip dengan buah frambus yang berbintil-bintil ranum. Gejala : Bintil, Frambus,Cacar Air.
3. Infeksi Jamur Kulit

Jamur dapat tumbuh di permukaan kulit kita, dan menyebabkan kerusakan tekstur kulit sehingga terlihat buruk. Belum lagi, rasa gatal yang sering menyerang menyertai infeksi jamur tersebut. Jika tidak segera di atasi, jamur kulit dengan cepat menyebar ke jaringan kulit yang lebih luas.
4. Kusta

Kusta adalah penyakit infeksi kronis yang di sebabkan oleh mycobacterium lepra yang interseluler obligat, yang pertama menyerang saraf tepi, selanjutnya dapat menyerang kulit, mukosa mulut, saluran nafas bagian atas, sistem endotelial, mata, otot, tulang, dan testis
5. Bisul (Furunkel)

Bisul disebabkan karena adanya infeksi bakteri Stafilokokus aureus pada kulit melalui folikel rambut, kelenjar minyak, kelenjar keringat yang kemudian menimbulkan infeksi lokal. Faktor yang meningkatkan risiko terkena bisul antara lain kebersihan yang buruk, luka yang terinfeksi, pelemahan diabetes, kosmetika yang menyumbat pori dan pemakaian bahan kimia.

SISTEM INTEGUMEN Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Anatomi Fisiologi Manusia Dosen Pengampu Erma Musbita T , S.Si

Disusun oleh : 1. Robi Akhlif A 2. 3. 4. 5. 6. 7. Aulia Yekti H Agus Hariyadi Arnita Wulandari Santi Harjani Aris Susilowati Umi Muthi H A420090164 A420090183 A420090187 A420090190 A420090196 A420090198 A420090225 A420090039

8. Elisa Purfianti

PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2011

You might also like