Professional Documents
Culture Documents
=
2
2
11
1
1
i
i
n
n
r
o
o
43
Dengan:
Varian tiap butir tes :
N
N
X
X
i
=
2
2
2
) (
o
Varian total :
N
N
Y
Y
i
=
2
2
2
) (
o (Arikunto, 2002:376)
Keterangan :
11
r = reliabilitas tes
n = banyaknya butir soal
2
i
o = jumlah varian skor tiap item
2
i
o = varian total
N = jumlah responden
Y = skor total item
X = skor tiap item
Untuk menentukan derajat reliabilitas alat evaluasi dapat digunakan
kriteria sebagai berikut.
00 , 1 80 , 0
11
s < r
reliabilitas sangat tinggi (sangat baik)
80 , 0 60 , 0
11
s < r
reliabilitas tinggi (baik)
60 , 0 40 , 0
11
s < r
reliabilitas sedang (cukup)
40 , 0 20 , 0
11
s < r
reliabilitas rendah (kurang)
20 , 0
11
s r
reliabilitas sangat rendah
Soal yang akan dipergunakan dalam post-test minimal memiliki
derajat reliabilitas tinggi.
44
I. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini diperoleh data tentang pemahaman konsep matematika
siswa yang merupakan data kuantitatif dan dianalisis dengan statistik inferensial.
Statistik inferensial merupakan penyelidikan yang didasarkan atas data statistik
beserta petunjuk-petunjuk tentang ketelitian dan kemantapan dari keputusan yang
diambil berdasarkan teori probabilitas. Statistik inferensial digunakan untuk
menggeneralisasikan hasil penelitian yang meliputi estimasi (perkiraan) dan
pengujian hipotesis.
Uji statistik yang digunakan untuk menguji pengaruh pembelajaran metode
pemecahan masalah Kawakita Jiro terhadap pemahaman konsep matematika siswa
adalah dengan menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan uji-t satu
ekor (ekor kanan). Langkah-langkah analisis data yang dipergunakan adalah:
1. Uji Normalitas
Sebelum dilaksanakan pengujian untuk memperoleh simpulan, data
yang diperoleh harus diuji normalitasnya. Uji normalitas bertujuan untuk
menentukan apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Jika
data tidak berdistribusi normal, maka pengujian hipotesis tidak dapat
dilakukan dengan uji t, melainkan dengan statistik non parametrik. Untuk
menguji normalitas digunakan uji Chi-Square (
2
_ ) pada taraf signifikansi
5% dan derajat kebebasan ) 3 ( = k dk
.
Rumus yang dipergunakan adalah
=
k
i i
i i
hit
E
E O
1
2
2
) (
_ .
45
Dengan:
O
i
= frekuensi observasi
E
i
= frekuensi harapan
k = banyak kelas
Kriteria pengujian yaitu sampel ditarik dari populasi yang berdistribusi
normal jika
2
) 3 )( 1 (
2
<
k hit o
_ _ , dengan % 5 = o (Sudjana, 1996).
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok
memiliki varians yang homogen atau tidak. Apabila varians kedua
kelompok tidak homogen, maka pengujian hipotesis menggunakan uji-t
tidak dapat dilakukan dengan tepat, namun dapat dilakukan dengan uji-t
pendekatan. Uji homogenitas varians untuk kedua kelompok menggunakan
uji F, yaitu:
Terkecil Varians
Terbesar Varians
F
hit
=
Dengan kriteria pengujian adalah kedua populasi memiliki varian yang
berbeda jika
) 2 , 1 )( ( v v hit
F F
o
> . Dengan
o : taraf signifikansi, yaitu sebesar 5%
v
1
: derajat kebebasan pembilang, yaitu n
1
-1
v
2
: adalah derajat kebebasan penyebut, yaitu n
2
-1 (Sudjana, 1996).
3. Uji Hipotesis
Sesuai dengan hipotesis penelitian yang telah diajukan sebelumnya,
dapat dirumuskan hipotesis nol (H
0
) dan hipotesis alternatif (H
a
) berikut.
2 1
: s Ho melawan
2 1
: > Ha
(Sudjana, 1996)
46
2 1
: s Ho yaitu pemahaman konsep matematika siswa yang
mendapatkan pembelajaran dengan metode pemecahan
masalah Kawakita Jiro tidak lebih baik daripada
pemahaman konsep matematika siswa yang mendapat
pembelajaran konvensional.
2 1
: > Ha yaitu pemahaman konsep matematika siswa yang
mendapatkan pembelajaran dengan metode pemecahan
masalah Kawakita Jiro lebih baik dari pada pemahaman
konsep matematika siswa yang mendapat pembelajaran
konvensional.
Keterangan:
1
: rata-rata skor pemahaman konsep matematika siswa kelompok
eksperimen.
2
: rata-rata skor pemahaman konsep matematika siswa kelompok
kontrol.
Jika dari hasil uji normalitas dan homogenitas varians, diketahui bahwa
data berdistribusi normal dan variansnya homogen maka untuk menguji
hipotesisnya digunakan uji t satu ekor (ekor kanan) dengan taraf signifikansi
5%. Uji t yang digunakan adalah dengan rumus:
2 1
gab
2 1
hitung
1 1
n n
S
X X
t
+
=
47
Dengan:
( ) ( )
( ) 2
1 1
2 1
2
2 2
2
1 1
gab
2
+
+
=
n n
s n s n
S
1
) (
2
1 2
1
=
n
X X
s
i
1
) (
2
2 2
2
=
n
X X
s
i
(Sudjana, 1996).
Keterangan:
1
X = rata-rata skor kelompok eksperimen
2
X = rata-rata skor kelompok kontrol
X
i
= skor post-test
S
gab
= varians gabungan
s
1
= varians kelompok eksperimen
s
2
= varians kelompok kontrol
n
1
= banyak siswa dari kelompok eksperimen
n
2
= banyak siswa dari kelompok kontrol
Kriteria pengujian tolak H
0
jika t
hitung
t
tabel.,
dimana
t
tabel
= t
(1-o)(dk)
dengan derajat kebebasan dk =
dan o =5%.
Jika data kedua sampel berdistribusi normal, tetapi variansnya tidak
homogen maka digunakan uji t sebagai berikut.
2
2
2
1
2
1
2 1
'
n
s
n
s
X X
t
+
=
48
Kriteria pengujian hipotesisnya adalah tolak H
0
jika
2 1
2 2 1 1
'
w w
t w t w
t
+
+
>
dan
terima H
0
jika sebaliknya, dengan:
1
2
1
1
n
s
w = ,
2
2
2
2
n
s
w = ,
( )( ) 1 1 1
1
=
n
t t
o
,
( )( ) 1 1 2
2
=
n
t t
o
(Sudjana, 1996).
Dengan derajat kebebasan masing-masing (
) dan (
) serta
taraf signifikansi 5%.
Jika data tidak berdistribusi normal, data diuji dengan menggunakan
statistik non parametrik dalam hal ini digunakan uji tanda (Sudjana, 1996).
Tanda + atau tanda diperoleh dari selisih skor pemahaman konsep
siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang sudah
dipasangkan melalui proses matching. Jika skor pemahaman konsep siswa
pada kelompok eksperimen lebih dari skor pemahaman konsep siswa pada
kelompok kontrol, maka diberi tanda +, sedangkan jika skor pemahaman
konsep siswa pada kelompok eksperimen kurang dari skor pemahaman
konsep siswa pada kelompok kontrol, maka diberi tanda . Jika skor
pemahaman konsep siswa pada kelompok eksperimen sama dengan skor
pemahaman konsep siswa pada kelompok kontrol, maka pasangan tersebut
tidak diikutkan dalam uji tanda. Menurut Sudjana, (1996), kriteria pengujian
adalah tolak Ho jika harga h dari perhitungan kurang dari atau sama dengan
harga yang didapat dari tabel nilai kritis h untuk uji tanda pada taraf
signifikasi 5%, dengan h menyatakan banyaknya tanda + atau tanda
yang paling sedikit.
49
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Uji Coba Instrumen
Instrumen tes pemahaman konsep SPLDV siswa diujicoba terpakai pada
siswa Kelas VIII B3 SMP Negeri 6 Singaraja pada tanggal 21 November 2011.
Hasil uji coba instrumen dianalisis menggunakan Microsoft Excel. Langkah-
langkah analisis uji validitas dan reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 07 dan 08.
Berdasarkan hasil perhitungan validitas tes yang terlihat pada lampiran 07
diperoleh bahwa dari 6 soal yang diujicobakan ternyata semua merupakan soal
yang valid. Rangkuman hasil uji validitas setiap soal dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Uji Validitas Tes
Nomor Soal
1 2 3 4 5 6
r
xy
0.429 0.357 0.553 0.364 0.651 0.622
r
tabel
0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349
ket valid Valid valid valid valid Valid
Dari hasil analisis reliabilitas tes untuk soal yang valid diperoleh bahwa tes
tersebut reliabel dengan koefisien reliabilitas 0,831. Berdasarkan kriteria, soal soal
tersebut memiliki reliabilitas sangat tinggi sehingga soal-soal tersebut layak untuk
digunakan. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 08.
50
Selanjutnya, dari 6 soal yang valid semuanya digunakan sebagai tes
pemahaman konsep matematika karena mempertimbangkan 6 soal tersebut sudah
bisa mencerminkan materi yang disampaikan dan waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikannya juga memadai yaitu 2 jam pelajaran atau 80 menit.
B. Hasil Penelitian
Data tentang pemahaman konsep matematika siswa yang diperoleh melalui
post test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol ditunjukkan pada
lampiran 13. Dari data yang terkumpul diperoleh bahwa rata-rata skor pemahaman
konsep matematika siswa pada kelompok eksperimen adalah 5,67 dan rata-rata skor
pemahaman konsep matematika siswa pada kelompok kontrol adalah 4,68.
Rangkuman hasil analisis data pemahaman konsep matematika siswa pada
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol seperti tertera pada Tabel 4.2 berikut.
Tabel 4.2 Rangkuman Hasil Analisis Data Pemahaman Konsep
Matematika Siswa
No. Variabel
Post Test
Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
1 N 28 28
2
X
5,67 4,68
3 SD 3,13 1,52
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa rata-rata skor pemahaman konsep
matematika siswa pada kelompok eksperimen yang dibelajarkan dengan metode
pemecahan masalah Kawakita Jiro, lebih tinggi daripada rata-rata skor pemahaman
konsep matematika siswa pada kelompok kontrol yang dibelajarkan dengan
pembelajaran konvensional.
51
C. Pengujian Hipotesis Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh penerapan metode pemecahan masalah Kawakita
Jiro terhadap pemahaman konsep matematika siswa, maka dilakukan pengujian
terhadap H
0
. Sebelum dilaksanakan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji
normalitas dan uji homogenitas varians. Berikut ini diuraikan hasil uji normalitas
dan uji homogenitas varians data pemahaman konsep matematika siswa.
1. Hasil Uji Normalitas
Rangkuman hasil uji normalitas data kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol disajikan pada Tabel 4.3 berikut ini.
Tabel 4.3 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data Pemahaman
Konsep Matematika Siswa
Sampel hitung
2
_ tabel
2
_ Keterangan
Kelompok eksperimen 16,16 7,815 Tidak Normal
Kelompok kontrol 1,74 7,815 Normal
Untuk menguji normalitas data pada penelitian ini, digunakan uji Chi
Kuadrat (
2
_ ) dengan kriteria data berdistribusi normal jika
2
_
hitung
<
2
_
tabel
.
Hasil uji normalitas data pemahaman konsep matematika siswa pada
kelompok eksperimen (datanya disajikan pada lampiran 19) menunjukkan
bahwa hitung
2
_ = 16,16. Berdasarkan tabel, untuk taraf signifikansi 5 % dan
dk = 3 ( , 3 = k dk di mana k adalah banyaknya kelas interval yaitu 6),
2
_
tabel
=
2
_
(1-o)(k-3)
=
2
_
(0,95)(3)
= 7,815. Karena
2
_
hitung
>
2
_
tabel
, maka sebaran
data pemahaman konsep matematika siswa untuk kelompok eksperimen
tidak berdistribusi normal.
52
Sementara hasil uji normalitas data pemahaman konsep matematika
siswa pada kelompok kontrol (datanya disajikan pada lampiran 20)
menunjukkan bahwa hitung
2
_ = 1,74. Berdasarkan tabel untuk taraf
signifikansi 5 % dan dk = 3 (dk = k - 3, dimana k adalah banyaknya kelas
interval yaitu 6),
2
_
tabel
=
2
_
(1-o)(k-3)
=
2
_
(0,95)(3)
= 7,815. Karena
2
_
hitung
<
2
_
tabel
, akibatnya sebaran data pemahaman konsep matematika siswa untuk
kelompok kontrol berdistribusi normal.
2. Hasil Uji Homogenitas
Homogenitas varians data pemahaman konsep matematika siswa
dianalisis dengan uji F dengan kriteria kedua kelompok memiliki varians
homogen jika
tabel hitung
F F < . Uji homogenitas varians dilakukan jika data
pemahaman konsep kedua kelompok siswa berdistribusi normal. Karena
data pemahaman konsep siswa kelompok eksperimen tidak berdistribusi
normal, peneliti tidak perlu melakukan uji homogenitas.
3. Hasil Uji Hipotesis
Berdasarkan hasil uji normalitas, diperoleh bahwa sebaran data
pemahaman konsep matematika siswa pada kelompok eksperimen tidak
berdisribusi normal, sedangkan kelompok kontrol berdistribusi normal. Oleh
karena itu, uji hipotesis dapat dilakukan dengan uji tanda. Rangkuman hasil
analisis uji tanda dapat dilihat pada lampiran 21.
Berdasarkan kriteria pengujian, karena h
pengamatan
h
tabel
maka H
0
ditolak dan H
a
diterima. Artinya, pemahaman konsep matematika siswa
yang mendapatkan pembelajaran dengan metode pemecahan masalah
53
Kawakita Jiro tidak sama dengan pemahaman konsep matematika siswa
yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional. Dalam hal ini,
pemahaman konsep matematika siswa yang mendapatkan pembelajaran
dengan metode pemecahan masalah Kawakita Jiro lebih lebih tinggi secara
signifikan daripada pemahaman konsep matematika siswa yang dibelajarkan
dengan pembelajaran konvensional. Hal ini terlihat dari banyaknya tanda
+ yang lebih banyak daripada tanda -.
D. Pembahasan
Hasil analisis terhadap skor pemahaman konsep matematika siswa
menunjukkan bahwa rata-rata skor yang dicapai kelompok eksperimen adalah 5,68
sedangkan rata-rata skor yang dicapai kelompok kontrol adalah 4,68. Hal ini
menunjukkan bahwa rata-rata skor pemahaman konsep matematika siswa pada
kelompok eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata skor pemahaman konsep
matematika siswa pada kelompok kontrol. Dari hasil uji hipotesis dengan uji tanda
diperoleh h
pengamatan
= 9 dan h
tabel
= 7 dengan taraf signifikansi 5%. Ini berarti H
0
diterima dan H
a
ditolak. Dengan kata lain, pemahaman konsep matematika siswa
yang dibelajarkan dengan metode pemecahan masalah Kawakita Jiro lebih tinggi
daripada pemahaman konsep matematika siswa yang dibelajarkan dengan
pembelajaran konvensional.
Hal ini terjadi karena dengan penerapan metode pemecahan masalah
Kawakita Jiro dalam pembelajaran matematika dapat mengoptimalkan partisipasi
siswa dalam pembelajaran. Selama pembelajaran, siswa tidak lagi menjadi
penonton, melainkan turut aktif membangun pengetahuannya. Mereka diarahkan
54
untuk ikut serta dalam kegiatan pembelajaran, yang meliputi kegiatan untuk
menemukan solusi suatu masalah, melakukan diskusi dengan anggota kelompok,
dan mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.
Pembelajaran matematika dengan metode pemecahan masalah Kawakita
Jiro adalah cara menyajikan bahan pelajaran dengan memberikan persoalan untuk
dipecahkan oleh siswa secara individu, maupun berkelompok. Langkah pertama
yang dilakukan guru adalah menyiapkan persoalan - persoalan yang akan
diselesaikan oleh siswa secara individu. Persoalan ini diberikan pada pertemuan
sebelumnya, dan dibahas pada pertemuan berikutnya. Pada pertemuan berikutnya,
siswa mendiskusikan hasil brainstorming yang telah mereka lakukan secara
individu bersama teman sebangkunya. Hal ini bertujuan untuk menyempurnakan
hasil brainstorming yang mereka lakukan di rumah. Hasil ini kemudian
dikumpulkan kemudian dikelompokkan berdasarkan kesamaan gagasan untuk
selanjutnya dibuatkan diagram. Diagram yang telah terbentuk kemudian dibahas
oleh siswa secara berkelompok. Tujuannya adalah untuk menemukan simpulan dari
penyelesaian masalah yang diberikan.
Metode pemecahan masalah Kawakita Jiro berpengaruh positif terhadap
peningkatan pemahaman konsep siswa. Hal ini dapat terjadi karena kelebihan yang
dimiliki oleh metode pemecahan masalah Kawakita Jiro. Seperti yang telah
disebutkan di awal, proses brainstorming yang menjadi bagian dari MPMKJ dapat
merangsang semua peserta didik untuk ikut berpartisipasi dan terlibat aktif dalam
pembelajaran. Selain itu, penerapan MPMKJ dapat melatih siswa untuk kreatif dan
dapat bekerjasama, sehingga dapat menstimulasi munculnya ide baru dan melatih
55
siswa untuk berpikir divergen. Munculnya ide baru mengakibatkan peserta didik
dapat memunculkan hal-hal yang belum terpikirkan oleh guru.
Reitman (1970) menyatakan bahwa kegiatan belajar perlu mengutamakan
pemecahan masalah karena dengan menghadapi masalah peserta didik akan
didorong untuk menggunakan pikiran secara kreatif dan bekerjasama intensif untuk
memecahkan masalah yang dihadapi.
Berdasarkan pendapat Reitman di atas, dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran yang dilakukan dengan memecahkan masalah dapat mengembangkan
kemampuan berpikir siswa. Karena, dengan memecahkan masalah, siswa memiliki
kesempatan untuk membangun pengetahuan berdasarkan kemampuan yang
dimilikinya. Jika siswa dibiasakan untuk terlibat dalam menyelesaikan masalah,
maka siswa akan lebih memahami bagaimana masalah tersebut harus diselesaikan.
Sehingga, siswa juga akan lebih memahami konsep yang mereka gunakan dalam
menyelesaikan masalah tersebut.
Dalam pembelajaran, masalah yang diberikan dibuat agar dapat diselesaikan
dengan beberapa cara. Proses penyelesaian masalah yang dilakukan secara individu
bertujuan untuk memberi siswa kesempatan mencari pengalaman belajar dan
berkreasi tanpa dibatasi. Sedangkan proses pemecahan masalah yang dilakukan
secara berpasangan dan kelompok, memungkinkan siswa untuk bertukar pendapat,
atau adu argumentasi. Hal ini bertujuan agar setiap siswa mempunyai kesempatan
untuk menyampaikan gagasannya atau memberikan pertimbangan kepada siswa
lain dalam memutuskan solusi masalah yang diberikan guru. Di samping itu,
kegiatan diskusi kelompok ini dapat melatih siswa belajar secara demokratis.
56
Adanya variasi jawaban antar individu maupun kelompok, juga menjadi ajang
untuk melatih siswa menghargai pendapat teman.
Kegiatan presentasi hasil diskusi kelompok bertujuan untuk memberi siswa
kesempatan menilai hasil presentasi temannya dengan memberi komentar,
pendapat, dan argumentasi. Sebagai fasilitator, guru mengarahkan siswa agar
memperoleh konsep yang benar, sehingga penyelesaian masalah yang diberikan
menjadi jelas.
Untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan proses pembelajaran,
pada akhir pembelajaran dilakukan evaluasi dan refleksi. Siswa dapat
mengungkapkan pendapatnya terkait dengan kegiatan kegiatan pembelajaran yang
telah dilakukan pada saat kegiatan refleksi.
Pembelajaran dengan MPMKJ sejalan dengan pandangan konstruktivisme,
yaitu suatu proses pembentukan pengetahuan/pengertian. Pembentukan ini harus
dibuat sendiri oleh pebelajar/orang yang mau mengerti. Hal tersebut berarti bahwa
pebelajar sendirilah yang aktif berpikir, merumuskan konsep dan mengambil
makna. Peran pengajar disini adalah membantu supaya proses pengkontruksian
berjalan agar pebelajar membentuk pengetahuannya. Pembelajaran dengan filosofi
konstruktivisme mengutamakan peran siswa serta memprioritaskan pembentukan
pengetahuan pada diri siswa. Siswa diberikan kesempatan untuk mengungkapkan
pemikirannya tentang suatu masalah tanpa dihambat. Bahkan, ketika pendapat
mereka tidak termasuk dalam kategori manapun, siswa tidak akan disalahkan.
Pendapat seperti ini tetap diterima dan diberikan kategori tersendiri.
Ketika siswa menemui jalan buntu dalam memecahkan masalah, guru tidak
memberikan jawaban final kepada siswa, akan tetapi guru membantu dengan
57
pertanyaan arahan agar siswa mengetahui apa yang harus mereka lakukan untuk
memecahkan masalah tersebut. Hal ini bertujuan untuk membiasakan Siswa
berpikir dan mempertanggungjawabkan pemikirannya. Sehingga, mereka terlatih
untuk menjadi pribadi yang mandiri, kritis, kreatif, dan rasional.
Pembelajaran dengan metode pemecahan masalah Kawakita Jiro ini lebih
menekankan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered). Ini
ditandai dengan peran aktif siswa selama proses pembelajaran, mulai dari
menemukan solusi permasalahan, diskusi kelompok, dan presentasi hasil diskusi,
sementara peran guru adalah sebagai fasilitator dan mediator. Selain itu,
pembelajaran ini juga menekankan keterampilan proses sains yaitu keterampilan
yang dimiliki oleh siswa yang berkaitan dengan cara-cara mereka untuk
memperoleh pengetahuan sains. Pengetahuan awal siswa dikaitkan dengan
pengetahuan yang baru sehingga siswa merasakan bahwa belajar tersebut menjadi
bermakna.
Pembelajaran dengan metode pemecahan masalah Kawakita Jiro ini akan
memberikan kesempatan pada siswa untuk dapat terlibat aktif dalam pembelajaran.
Siswa memiliki kesempatan untuk lebih memahami konsep-konsep yang diajarkan,
mendalaminya, mengembangkan konsep dan keterampilannya pada situasi/kasus
yang berbeda dengan diberikannya soal-soal latihan pengembangan. Selain itu,
siswa juga dapat lebih banyak mengkomunikasikan dan mendiskusikan hasil
pekerjaannya dengan teman kelompoknya.
Semua kegiatan yang dilakukan memberi dampak yang positif dalam
mengoptimalkan pemahaman konsep matematika siswa. Konsep matematika tidak
ditransfer oleh guru, melainkan ditemukan dan dikonstruksi sendiri oleh siswa.
58
Karena konsep tersebut diperoleh sendiri oleh siswa, akibatnya siswa tidak lagi
menghafalkan konsep matematika. Siswa menjadi lebih memahami apa yang
mereka pelajari, karena mereka terlibat langsung dalam merumuskan konsep dan
mengambil makna dari apa yang mereka lakukan selama pembelajaran.
Uraian di atas, terlihat bahwa penerapan metode pemecahan masalah
Kawakita Jiro dalam pembelajaran matematika membawa dampak positif terhadap
pemahaman konsep matematika siswa. Hasil penelitian ini memberikan implikasi
bahwa metode pemecahan masalah Kawakita Jiro dapat diterapkan dalam
pembelajaran matematika sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman konsep
matematika siswa.
59
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan, hasil analisis, dan pembahasan yang
telah diuraikan di depan, dapat dilihat bahwa pemahaman konsep matematika siswa
yang dibelajarkan dengan metode pemecahan masalah Kawakita Jiro lebih tinggi
daripada pemahaman konsep matematika siswa yang dibelajarkan dengan
pembelajaran konvensional. Berdasarkan temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa
metode pemecahan masalah Kawakita Jiro berpengaruh positif terhadap
kemampuan pemahaman konsep matematika siswa.
B. Saran-saran
Berdasarkan simpulan di atas, dapat disampaikan beberapa saran sebagai
berikut.
1. Praktisi pendidikan, khususnya pihak-pihak yang terlibat dalam
pembelajaran matematika disarankan untuk menggunakan metode
pemecahan masalah Kawakita Jiro sebagai salah satu alternatif metode
pembelajaran di kelas.
2. Karena keterbatasan biaya, waktu, dan tenaga, penelitian ini dilakukan
pada populasi yang terbatas, yaitu pada siswa kelas VIII non unggulan
SMP Negeri 6 Singaraja. Peneliti lain yang tertarik untuk melakukan
60
penelitian terhadap metode pemecahan masalah Kawakita Jiro, disarankan
untuk melakukan penelitian dengan populasi yang lebih besar. Hal ini
untuk mengetahui pengaruh penerapan metode pemecahan masalah
Kawakita Jiro dalam pembelajaran matematika secara lebih mendalam.
3. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode pemecahan
masalah Kawakita Jiro terhadap pemahaman konsep matematika siswa.
Peneliti lain disarankan agar mengujicoba pengaruh metode ini pada aspek
pembelajaran yang berbeda, misalnya kemampuan memecahkan masalah.
4. Saat pembelajaran berlangsung, seringkali siswa menemui jalan buntu
dalam menyelesaikan masalah. Peneliti lain yang ingin melakukan
penelitian dengan metode ini hendaknya menyiapkan langkah-langkah
untuk mengantisipasi hal ini. Misalnya dengan menyiapkan lebih banyak
pertanyaan arahan yang dapat membimbing siswa menemukan solusi
masalah tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Amir, M.T. 2009. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta:
Kencana.
Ardana, M. 2007. Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). Makalah
disajikan dalam Seminar Matematika Regional Bali. Universitas Pendidikan
Ganesha. Singaraja, 26 November 2007.
Arie. 2008. Penerapan Metode Kawakita Jiro (MKJ) untuk Meningkatkan
Kompetensi Siswa tentang Sifat Sifat Bangun Datar Segiempat di Kelas
VII C SMP Negeri 19 Palu. (http://ariematikablog.blogspot.com/2008/05/
penerapan-metode-kawakita-jiro-mkj.html. Diakses pada tanggal 9 April
2010).
Arikunto, S. 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Boediono. 2002. Kurikulum dan Hasil Belajar Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
Matematika Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah. Jakarta
: Puskur, Balitbang Depdiknas.
Candiasa, M. 2010. Statistik Univariat dan Bivariat Disertai Aplikasi SPSS.
Singaraja: Unit Penerbitan Universitas Pendidikan Ganesha.
Depdiknas. 2006. Permen 22 Th. 2006-Standar Isi, Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar Matematika SMA-MA. Jakarta: Dirjen Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah, Diknas.
Depdiknas. 2007. Permen No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas.
Depdiknas. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
http://guruw.wordpress.com/ 2007/04/30/ktsp-kurikulum-tingkat-satuan-
pendidikan-whats-up.htm. (diakses pada 24 Januari 2011).
Depdiknas. 2007. Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran Matematika. Pusat
Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan.
Depdiknas. 2008. Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika.
Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan
Tenaga Kependidikan Matematika.
Editia Miusena, P. 2011. Pengaruh Model Pembelajaran Pemecahan Masalah
Berbantuan Spreadsheet Terhadap Pemahaman Konsep Matematika Siswa
Kelas X SMA Negeri 1 Ubud. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Jurusan
Pendidikan Matematika Undiksha Singaraja.
Farhan. 2011. Pengertian Metode Pembelajaran Brainstorming. (http://farhan-
bjm.blogspot.com/2011/09/pengertian-metode-pembelajaran.html. Diakses
tanggal 20 Januari 2012).
Fraenkel, J.R. & Norman, E.W. 1993. How To Design And Evaluate Research In
Education. Singapore :Mc Graw- Hill Inc.
Hamalik, O. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Herdian. 2010. Kemampuan Pemahaman Matematika.
(http://herdy07.wordpress.com/2010/05/27/kemampuan-pemahaman-
matematis/. Diakses pada tanggal 9 Oktober 2011).
Hudoyo, H. 1985. Teori Belajar Dalam Proses Belajar-Mengajar Matematika.
Jakarta: Depdikbud.
Hudoyo, H. 1988. Mengajar Belajar Matematika. Jakarta : Dikti.
Hudoyo, H. 2003. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika.
Malang: Universitas Negeri Malang.
Kasai, T. 2009. Relatedness Evaluation Qualitative Analysis.
(http://www.psystat.com/kasai/reqa-eng.htm diakses tanggal 22 Januari
2012).
Makarao, N. R. 2009. Metode Mengajar Dalam Bidang Kesehatan. Bandung:
Alfabeta.
Metrayana, K. 2010. Implementasi Model Pembelajaran Metakognitif untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas XI IA3 SMA
Negeri 1 Seririt. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Jurusan Pendidikan
Matematika Undiksha Singaraja.
Murniasih, N. 2008. Implementasi Metode PQ4R berbantuan LKS Terstruktur
untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas VIIIB
2
SMP Negeri 6 Singaraja. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Jurusan Pendidikan
Matematika Undiksha Singaraja.
NCTM. 1989. Curriculum and Evaluation Standards for School Mathematics.
Reston, VA : NCTM.
Nurhadi dan Senduk, A G. 2003. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya
dalam KBK. Malang : Universitas Negeri Malang.
Pitaloka, A. 2011. Meng-Hirarki-kan Ide.(http://konsultankarir.com/2011/05/28/
saya-dan-karir/meng-hirarki-kan-ide/. Diakses tanggal 21 Januari 2012).
Poerwadarminta, W.J.S. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Puskur Balitbang Depdiknas. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata
Pelajaran Matematika. Jakarta : Depdiknas.
Ratumanan, T.G. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Surabaya: Unesa University
Press.
Reitman, W. 1970. The Uses of Experience. New York: Bruner Marsel.
Sudiarta, G. P. 2008. Membangun Kompetensi Berpikir Kritis Melalui Pendekatan
Open Ended. Singaraja : Penerbit Undiksha
Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung:Tarsito.
Sudjana S., H.D. 2005. Strategi Pembelajaran. Bandung: Falah Production.
Sudrajat, A. 2008. Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, dan Model
Pembelajaran. (http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/
pengertian -pendekatan-strategi-metode-teknik-dan-model-pembelajaran/.
Di-akses pada tanggal 9 April 2010).
Suherman, E. 1993. Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Matematika. Jakarta:
Depdikbud.
Suherman, E., dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
Bandung:Universitas Pendidikan Indonesia.
Suparno, P. 1997. Filsafat Konstruktivisme dalam Pembelajaran. Yogyakarta:
Kanisius.
Suryabrata, S. 2006. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Wiedarti, P. 2005. Kontribusi Metode Kawakita Jiro dalam Pemecahan Suatu
Masalah. Yogyakarta: Jurnal Kependidikan dan Kebudayaan, Nomor 052,
Tahun II, 2005, hal. 125.
(http://www.scribd.com/doc/18965412/METODE-KAWAKITA-
JIRO?secret_password=&autodown=pdf. Diakses pada tanggal 9 April
2010).
Surakhmad, W. & Murry T. 1961. Metodologi Pengajaran. Jakarta: Universitas.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 01
Nilai Raport Kelas VIII B3 dan VIII B7 SMP Negeri 6 Singaraja
pada Semester Genap Tahun Pelajaran 2010/2011
NILAI RAPORT KELAS VIII B3 DAN VIII B7
SMP NEGERI 6 SINGARAJA PADA SEMESTER GENAP
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
KODE NILAI
KODE NILAI
K01 60
E01 61
K02 64
E02 60
K03 60
E03 60
K04 60
E04 80
K05 64
E05 65
K06 80
E06 69
K07
61
E07 68
K08 68
E08 61
K09 72
E09 78
K10 70
E10 79
K11 79
E11 60
K12
60
E12 78
K13 67
E13 84
K14 66
E14 62
K15 74
E15 62
K16 84
E16 60
K17 71
E17 60
K18 60
E18 61
K19
63
E19 63
K20 74
E20 60
K21 87
E21 74
K22 65
E22 66
K23 78
E23 72
K24
72
E24 71
K25 60
E25 60
K26 70
E26 70
K27
63
E27 70
K28 60
E28 63
K29 78
E29 70
K30 70
E30 72
K31
60
E31 64
K32 69
E32 64
Keterangan:
E : Kelas Eksperimen
K : Kelas Kontrol
Lampiran 02
Penyetaraan Sampel dengan Proses Matching Berdasarkan Nilai
Raport Kelas VIII B3 dan VIII B7 SMP Negeri 6 Singaraja pada
Semester Genap Tahun Pelajaran 2010/2011
PENYETARAAN SAMPEL
DENGAN PROSES MATCHING BERDASARKAN
NILAI RAPOR KELAS VIII B3 DAN VIII B7
SMP NEGERI 6 SINGARAJA
PADA SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2010/1011
KELAS VIII B3
PASANGAN
KELAS VIII B7
KODE NILAI NILAI KODE
K01 60
60 E02
K03 60
60 E03
K04 60
60 E11
K12 60
60 E16
K18 60
60 E17
K25
60
60 E20
K28 60 60 E25
K31 60 X
K07 61
61 E01
X 61 E08
X
61 E18
X 62 E14
X 62 E15
K19 63
63 E19
K27 63
63 E28
K02 64
64 E31
K05 64
64 E32
K22
65
65 E05
K14 66
66 E22
K13 67 X
K08 68
68 E07
K32 69
69 E06
K10
70
70 E26
K26 70
70 E27
K30 70
70 E29
K17 71
71 E24
K09 72
72 E23
K24 72
72 E30
K15 74
74 E21
K20
74 X
K23 78
78 E09
K29 78 78 E12
K11 79
79 E10
K06
80
80 E04
K16 84
84 E13
K21 87 X
Keterangan :
: memiliki pasangan
X : tidak memiliki pasangan
Dari proses matching di atas, diperoleh 28 pasangan untuk sampel.
Lampiran 03
Kisi-kisi Tes Pemahaman Konsep Matematika yang Diujicobakan
Kisi-Kisi Tes Pemahaman Konsep Matematika yang Diujicobakan
No. Indikator Hasil Belajar Indikator Pemahaman Konsep
No.
Soal
1.
Dapat mendefinisikan Persamaan Linear
Dua Variabel
4. Menyatakan ulang sebuah konsep 1
2.
Dapat menentukan himpunan penyelesaian
Persamaan Linear Dua Variabel
5. Mengklasifikasi objek menurut sifat-
sifat tertentu sesuai dengan konsepnya
1
5. Menyajikan konsep dalam berbagai
bentuk representasi matematis
1
7. Menggunakan dan memanfaatkan serta
memilih prosedur atau operasi tertentu
1
3.
Dapat mendefinisikan Sistem Persamaan
Linear Dua Variabel (SPLDV).
6. Memberi contoh dan bukan contoh dari
suatu konsep
2
4.
Dapat menentukan penyelesaian Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV).
3. Mengklasifikasi objek menurut sifat-
sifat tertentu sesuai dengan konsepnya
4
7. Mengembangkan syarat perlu atau
syarat cukup dari suatu konsep
3
8. Menggunakan dan memanfaatkan serta
memilih prosedur atau operasi tertentu
4
8. Mengaplikasikan konsep atau algoritma
pada pemecahan masalah
3
5.
Dapat membuat model matematika dari
masalah yang berkaitan dengan Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)
5. Menyajikan konsep dalam berbagai
bentuk representasi matematis
5,6
6.
Dapat menyelesaikan model matematika
dari masalah yang berkaitan dengan Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)
dan penafsirannya.
8. Menggunakan dan memanfaatkan serta
memilih prosedur atau operasi tertentu
5,6
9. Mengaplikasikan konsep atau algoritma
pada pemecahan masalah
5,6
Lampiran 04
Tes Pemahaman Konsep Matematika yang Diujicobakan
TES PEMAHAMAN KONSEP YANG DIUJICOBAKAN
Materi Pokok : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)
Kelas/Semester : VIII/ 1
Alokasi Waktu : 80 MENIT
A. Petunjuk
1. Isilah nama, nomor absen, dan kelas dengan jelas pada lembar jawabanmu!
2. Bacalah soal dengan teliti, jika ada yang kurang jelas tanyakan kepada
pengawas!
3. Kerjakan terlebih dahulu soal yang kamu anggap paling mudah!
4. Periksalah kembali jawaban yang telah dibuat sebelum dikumpulkan!
B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas
1. Diberikan persamaan 3x y = 1. Termasuk persamaan apakah ini?
Tentukanlah himpunan penyelesaian 3x y = 1 dengan x {0, 1, 2,3} dan y
Bilangan Asli. Gambarkan juga grafiknya.
2. Buatlah sebuah contoh SPLDV dan yang bukan SPLDV. Jelaskan jawaban
kalian!
3. Diberikan SPLDV :
ax + by = c
dx + ey = f
Apa syarat yang harus dipenuhi agar SPLDV tersebut memiliki tepat satu
penyelesaian?
4. Diketahui SPLDV berikut.
x y = 1
3x y = 6
Tentukan himpunan penyelesaiannya
5. Sebidang tanah memiliki ukuran panjang 8 meter lebih panjang dari pada
lebarnya. Jika keliling sebidang tanah tersebut adalah 44 m, tentukanlah:
a. model matematika dari soal tersebut,
b. ukuran panjang dan lebar sebidang tanah tersebut,
c. luas sebidang tanah tersebut,
d. Jika tanah tersebut dijual dengan Rp. 100.000,00 per meter persegi,
berapakah harga jual sebidang tanah tersebut ?
6. Keliling sebuah persegi panjang 76 cm. Jika selisih antara panjang dan lebar
persegi panjang tersebut 10 cm, tentukanlah:
a. model matematika dari cerita tersebut,
b. panjang dan lebar persegi panjang tersebut,
c. luas persegi panjang tersebut.
Lampiran 05
Rubrik Pengskoran Tes Pemahaman Konsep Matematika yang
Diujicobakan
RUBRIK PENGSKORAN TES PEMAHAMAN KONSEP YANG
DIUJICOBAKAN
MATERI POKOK : SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
(SPLDV)
Kelas/Semester : VIII/ 1
Indikator Pemahaman Konsep
Berdasarkan Peraturan Dirjen Dikdasmen Depdiknas Nomor
506/Kep/PP/2004 tanggal 11 November 2004 tentang rapor diuraikan bahwa
indikator siswa memahami konsep matematika adalah mampu:
1. Menyatakan ulang sebuah konsep,
2. Mengklasifikasi objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya,
3. Memberi contoh dan bukan contoh dari suatu konsep,
4. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis,
5. Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep,
6. Menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi
tertentu,
7. Mengaplikasikan konsep atau algoritma pada pemecahan masalah.
Adapun skor untuk tiap indikator adalah:
NO INDIKATOR BOBOT
1 Menyatakan ulang sebuah konsep 1
2 Mengklasifikasi objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan
konsepnya
1
3 Memberi contoh dan bukan contoh dari suatu konsep 1
4 Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis 1
5 Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep 1
6 Menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau
operasi tertentu
1
7 Mengaplikasikan konsep atau algoritma pada pemecahan masalah 2
Lampiran 06
Rubrik Pengskoran
RUBRIK PENGSKORAN
BUTIR SOAL NO. 1
Tentukanlah himpunan penyelesaian 3x y = 1 dengan x {0, 1, 2,3} dan y
Bilangan Asli. Gambarkan juga grafiknya.
No.
Indikator
Deskripsi jawaban yang diinginkan
Skor
1
6
Diketahui persamaan 3x y = 1 di mana x {0, 1, 2, 3} dan y {Bilangan
Asli}.
3x y = 1 merupakan persamaan linear dua variabel karena persamaan ini
memuat dua varibel, yaitu x dan y.
- Jika dipilih nilai x = 0 dari yang diketahui maka:
3x y = 1
3 0 y = 1
0 y = 1
y = 1
Nilai y = 1 tidak memenuhi syarat karena bukan anggota bilangan asli.
- Jika ditetapkan nilai x = 1 dari yang diketahui maka:
3x y = 1
3 1 y = 1
3 y = 1
y = 2
Nilai y = 2 memenuhi syarat karena anggota bilangan asli. Diperoleh x = 1
dan y = 2 atau dapat dituliskan (x,y) = (1, 2).
- Jika diambil nilai x = 2 dari yang diketahui maka:
3x y = 1
3 2 y = 1
6 y = 1
y = 5
Nilai y = 5 memenuhi syarat karena anggota bilangan asli. Diperoleh x = 2
dan y = 5 atau dapat dituliskan (x,y) = (2, 5).
1
1
2
4
- Sehingga untuk nilai x yang terakhir, yaitu = 3 maka:
3x y = 1
3 3 y = 1
9 y = 1
y = 8
Nilai y = 8 memenuhi syarat karena anggota bilangan asli. Diperoleh x = 3
dan y = 8 atau dapat dituliskan (x,y) = (3, 8).
Jadi, himpunan penyelesaian dari 3x y = 1 dengan x {0, 1, 2, 3} dan y
Bilangan Asli adalah {(1, 2), (2, 5), (3, 8)}.
Jika digambarkan dalam bidang koordinat Cartesius maka diperoleh gambar
berikut.
1
1
Skor Total 4
0
1
1
2
2
3
3
4
5
6
7
8
y
x
(3,8)
(2,5)
(1,2)
BUTIR SOAL NO. 2
Buatlah sebuah contoh SPLDV dan yang bukan SPLDV. Jelaskan jawaban kalian!
No.
Indikator
Deskripsi jawaban yang diinginkan Skor
3
Misalkan SPLDV tersebut adalah : 3x + y = 7
x + 4y = 6
Bentuk di atas merupakan SPLDV karena terdapat dua persamaan yang
variabelnya linear (pangkat tertingginya satu dan tidak ada perkalian variabel)
dan setiap persamaan memiliki tepat dua variabel.
Sedangkan salah satu contoh yang bukan SPLDV adalah: xy = 1.
Bentuk ini merupakan persamaan yang tidak linear, karena terdapat perkalian
variabel di dalamnya.
1
Skor Total 1
BUTIR SOAL NO. 3
Diberikan SPLDV :
ax + by = c
dx + ey = f
Apa syarat yang harus dipenuhi agar SPLDV tersebut memiliki tepat satu
penyelesaian?
No.
Indikator
Deskripsi jawaban yang diinginkan Skor
5
7
SPLDV tersebut identik dengan persamaan garis lurus. Dua persamaan garis
akan memiliki tepat satu titik potong jika tidak berimpit dan tidak sejajar.
Dua garis akan sejajar jika :
.
Dua garis akan berimpit jika :
.
1
2
Jadi, agar SPLDV tersebut memiliki tepat satu titik potong, haruslah
dan
.
Skor Total 3
BUTIR SOAL NO. 4
Tentukan himpunan penyelesaian SPLDV berikut.
x y = 1
3x y = 6
No.
Indikator
Deskripsi jawaban yang diinginkan Skor
6
Misalkan penyelesaiannya adalah (dapat dipilih salah satu metode
penyelesaian):
a. Penyelesaian dengan metode grafik
Langkah pertama, menentukan titik potong terhadap sumbu x dan sumbu y
1). Persamaan x y = 1.
Titik potong dengan sumbu x, berarti y = 0
x y = 1
x 0 = 1
x = 1
Diperoleh x = 1 dan y = 0 maka diperoleh titik potong dengan sumbu x
di titik (1, 0). Titik potong dengan sumbu y, berarti x = 0
x y = 1
0 y = 1
y = 1
Diperoleh x = 0 dan y = 1 maka diperoleh titik potong dengan sumbu y
di titik (0, -1)
2). Persamaan 3x y = 6.
Titik potong dengan sumbu x, berarti y = 0
3x y = 6
1
3x 0 = 6
3x = 6
x = 1
Diperoleh x = 2 dan y = 0, maka diperoleh titik potong dengan sumbu x
di titik : (2, 0). Titik potong dengan sumbu y, berarti x = 0
3x y = 6
3 0 y = 6
0 y = 6
y = 6
Diperoleh x = 0 dan y = 6 maka diperoleh titik potong dengan sumbu y
di titik (0, 6). Langkah kedua, gambarkan ke dalam bidang koordinat
Cartesius.
a). Persamaan x y = 1 memiliki titik potong dengan sumbu x dan y
masing masing di titik (1, 0) dan (0, -1)
b). Persamaan 3x y = 6 memiliki titik potong dengan sumbu x dan y
masing-masing di titik (2, 0) dan (0, 6).
Perhatikan grak berikut.
Langkah ketiga, tentukan himpunan penyelesaian SPLDV berikut.
Perhatikan gambar tersebut, titik potong antara garis 3x y = 6 dan x y = 1
2
adalah adalah (
). Jadi, Hp = {(
)}
b. Penyelesaian dengan metode substitusi
Langkah pertama, tuliskan masing-masing persamaan dalam bentuk
persamaan (1) dan (2).
x y = 1 (1)
3x y = 6 (2)
Langkah kedua, pilih salah satu persamaan, misalkan persamaan (1).
Kemudian, nyatakan salah satu variabelnya dalam bentuk variabel lainnya.
x y = 1
x = 1 + y (3)
Langkah ketiga, nilai variabel y pada persamaan (3) menggantikan variabel
y pada persamaan (2).
3x y = 6
3 . (1 + y) y = 6
3 + 3y y = 6
(- 3) + 3 + 2y = 6 + ( 3)
2y = 3
y =
(4)
Langkah keempat, nilai y pada persamaan (4) menggantikan variabel y pada
salah satu persamaan awal, misalkan persamaan (1).
x y = 1
x (
) = 1
x (
) + (
) = 1 + (
)
x = 2
(5)
Langkah kelima, menentukan penyelesaian SPLDV tersebut. Dari uraian
diperoleh nilai x =
dan y =
}
c. Penyelesaian dengan metode eliminasi
Langkah pertama, menghilangkan salah satu variabel dari SPLDV tersebut.
Misalkan, variabel y yang akan dihilangkan maka kedua persamaan harus
1
dikurangkan.
Diperoleh nilai x =
.
Langkah kedua, menghilangkan variabel yang lain dari SPLDV tersebut,
yaitu variabel x. Perhatikan koesien x pada SPLDV tersebut tidak sama.
Jadi, harus disamakan terlebih dahulu.
Kemudian, kedua persamaan yang telah disetarakan dikurangkan.
Diperoleh nilai y =
Langkah ketiga, menentukan penyelesaian SPLDV tersebut.
Diperoleh nilai x =
dan y =
}
d. Penyelesaian dengan metode kombinasi substitusi dan eliminasi
Langkah pertama, tuliskan masing-masing persamaan dalam bentuk
persamaan (1) dan (2).
x y = 1 (1)
3x y = 6 (2)
Langkah kedua, menghilangkan salah satu variabel dari SPLDV tersebut.
Misalkan, variabel y yang akan dihilangkan maka kedua persamaan harus
dikurangkan.
Diperoleh nilai x =
(3).
Selanjutnya nilai x =
y = 1
y = -1 +
y = 1
(5)
Langkah kelima, menentukan penyelesaian SPLDV tersebut. Dari uraian
diperoleh nilai x =
dan y = 1
.
Jadi, dapat dituliskan Hp = {(
}.
Skor Total 2
BUTIR SOAL NO. 5
Sebidang tanah memiliki ukuran panjang 8 meter lebih panjang dari pada lebarnya.
Jika keliling sebidang tanah tersebut adalah 44 m, tentukanlah:
a. model matematika dari soal tersebut,
b. ukuran panjang dan lebar sebidang tanah tersebut,
c. luas sebidang tanah tersebut,
d. Jika tanah tersebut dijual dengan Rp. 100.000,00 per meter persegi,
berapakah harga jual sebidang tanah tersebut ?
No.
Indikator
Deskripsi jawaban yang diinginkan Skor
Misal : panjang tanah tersebut = p
4
7
6
lebar tanah tersebut = l
Dimana : p = 8 + l
p l = 8 (1), dan
2(p + l) = 44
p + l = 22 (2)
a. Model matematika dari soal tersebut adalah,
p l = 8
p + l = 22
b. Mencari ukuran panjang dan lebar sebidang tanah tersebut.
1). Mencari ukuran panjang tanah tersebut.
Eliminasi variabel l dengan menjumlahkan persamaan (1) dan (2)
Diperoleh p = 15 (3)
2). Mencari ukuran lebar tanah tersebut
Substitusi persamaan (3) ke salah satu persamaan, misalnya persamaan
(1).
p l = 8
15 l = 8
15 l + l = 8 + l
8 + l = 15
(-8) + 8 + l = (-8) + 15
l = 7
Diperoleh l = 7 (4)
Jadi, ukuran panjang tanah tersebut adalah 15 m dan lebarnya 7 m.
c. Mencari luas sebidang tanah tersebut.
L = p x l
1
2
1
6
= 15 x 7
= 105 m
2
Jadi, luas tanah tersebut adalah 105 m
2
d. Jika tanah tersebut dijual dengan Rp. 100.000,00 per meter persegi, harga
jual sebidang tanah tersebut adalah :
Harga jual = 100.000 x 105
= 10.500.000
Jadi, harga jual tanah tersebut adalah Rp. 10.500.000,00
1
Skor Total 5
BUTIR SOAL NO. 6
Keliling sebuah persegi panjang 76 cm. Jika selisih antara panjang dan lebar
persegi panjang tersebut 10 cm, tentukanlah:
a. model matematika dari cerita tersebut,
b. panjang dan lebar persegi panjang tersebut,
c. luas persegi panjang tersebut.
No.
Indikator
Deskripsi jawaban yang diinginkan Skor
4
7
Misal : panjang persegi panjang tersebut = p
lebar persegi panjang tersebut = l
Dimana : 2(p + l) = 76
p + l = 38 (1), dan
p l = 10 (2)
a. Model matematika dari soal tersebut adalah,
p + l = 38 (1)
p l = 10 (2)
b. Mencari ukuran panjang dan lebar persegi panjang tersebut.
1
2
6
1). Mencari ukuran panjang persegi panjang tersebut.
Eliminasi variabel l dengan menjumlahkan persamaan (1) dan (2)
Diperoleh p = 24 (3)
2). Mencari ukuran lebar persegi panjang tersebut
Substitusi persamaan (3) ke salah satu persamaan, misalnya persamaan
(2).
p l = 10
24 l = 10
24 l + l = 10 + l
10 + l = 24
(-10) + 10 + l = (-10) + 24
l = 14
Diperoleh l = 14 (4)
Jadi, panjang persegi panjang tersebut adalah 24 cm dan lebarnya 14 cm.
c. Mencari luas persegi panjang tersebut.
L = p x l
= 24 x 14
= 336 cm
2
Jadi, luas tanah tersebut adalah 336 cm
2
1
Skor Total 4
Lampiran 07
Analisis Validitas Tes Pemahaman Konsep Matematika
ANALISIS VALIDITAS
TES PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA
Langkah-langkah Analisis Validitas Tes
Langkah-langkah yang ditempuh dalam menentukan validitas butir soal,
meliputi:
1. memberikan skor pada setiap jawaban siswa.
2. menentukan jumlah responden (N). Skor tiap-tiap item sebagai nilai dari X, skor
total sebagai nilai dari Y dan menentukan hasil kalinya (XY).
3. menentukan kuadrat dari skor tiap-tiap item (X
2
) dan skor total (Y
2
).
4. menentukan jumlah dari skor tiap-tiap item (
2
X ), jumlah dari skor total (
2
Y ).
5. menentukan koefesien korelasi menggunakan rumus korelasi product moment
yaitu:
( )( )
( ) ( )
|
.
|
\
|
|
.
|
\
|
=
2 2 2 2
Y Y N X X N
Y X XY N
r
xy
dengan :
X = skor butir tes
Y = skor total
N = jumlah responden
xy
r = koefisien korelasi
6. menentukan validitas butir soal dengan menggunakan kategori-kategori
validitas yang ditentukan.
ANALISIS VALIDITAS TES
Kode
Siswa
No Soal (X)
Y Y Y Y
1 2 3 4 5 6
A01 2 0 1 1 1 1 6 36 154 812
A02 1 1 0 1 0 0 3 9
A03 0 0 1 1 0 0 2 4
A04 1 1 1 1 0 0 4 16
A05 1 0 0 1 0 0 2 4
A06 1 0 1 2 0 0 4 16
A07 1 1 0 1 0 0 3 9
A08 2 1 1 1 1 0 6 36
A09 1 1 0 1 0 0 3 9
A10 2 1 1 1 1 0 6 36
A11 1 1 1 2 1 1 7 49
A12 1 1 1 2 1 1 7 49
A13 2 1 0 1 0 0 4 16
A14 2 0 1 1 1 0 5 25
A15 2 0 1 1 1 0 5 25
A16 2 1 1 1 1 1 7 49
A17 3 2 1 1 0 0 7 49
A18 1 0 0 2 0 1 4 16
A19 1 1 0 1 0 0 3 9
A20 1 0 1 2 1 1 6 36
A21 1 1 1 2 1 1 7 49
A22 1 2 1 1 0 0 5 25
A23 1 1 1 1 1 1 6 36
A24 1 1 1 1 0 0 4 16
A25 2 1 0 1 0 0 4 16
A26 1 0 1 1 1 0 4 16
A27 1 1 0 2 1 0 5 25
A28 1 0 0 1 1 0 3 9
A29 1 1 0 2 1 1 6 36
A30 1 1 1 1 1 0 5 25
A31 1 1 1 1 1 1 6 36
A32 1 1 0 1 1 1 5 25
X 41 24 20 40 18 11
jumlah
responden
(N) = 32
X 63 28 20 56 18 11
XY 209 125 109 200 102 67
r
xy
0.429 0.357 0.553 0.364 0.651 0.622
r
tabel
0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349
Ket Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Dari hasil analisis validitas tes, diperoleh bahwa dari 6 soal yang diujikan
semuanya valid yang selanjutnya digunakan sebagai tes pemahaman konsep
matematika.
Lampiran 08
Analisis Reliabilitas Tes Pemahaman Konsep Matematika
ANALISIS RELIABILITAS
TES PEMAHAMAN KONSEP GEOMETRI
Langkah-langkah Analisis Reliabilitas Tes
Untuk menganalisis reliabilitas dari tes kemampuan komunikasi matematika
siswa, ditempuh dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. memberikan skor pada setiap jawaban siswa.
2. menentukan validitas butir soal seperti pada lampiran 08.
3. memilih dari 6 butir soal yang diuji yang memenuhi kreteria validitas. Dalam
hal ini, semua soal valid.
4. ketujuh soal yang valid tersebut selanjutnya diuji reliabilitasnya dengan
menggunakan rumus alpha yaitu:
(
(
=
2
2
11
1
1
t
i
n
n
r
o
o
Varian tiap butir tes :
N
N
X
X
i
2
2
2
) (
= o
Varian total :
( )
N
N
Y
Y
t
=
2
2
2
o
keterangan
11
r = reliabilitas tes
n = banyaknya butir soal
2
i
o = jumlah varian skor tiap item
2
t
o = varian total
N = jumlah responden
Y = skor total item
X = skor tiap item
ANALISIS REALIBILITAS TES
Kode
Siswa
No Soal (X)
Y Y Y Y
1 2 3 4 5 6
A01 2 0 1 1 1 1 6 36 154 812
A02 1 1 0 1 0 0 3 9
A03 0 0 1 1 0 0 2 4
A04 1 1 1 1 0 0 4 16
A05 1 0 0 1 0 0 2 4
A06 1 0 1 2 0 0 4 16
A07 1 1 0 1 0 0 3 9
A08 2 1 1 1 1 0 6 36
A09 1 1 0 1 0 0 3 9
A10 2 1 1 1 1 0 6 36
A11 1 1 1 2 1 1 7 49
A12 1 1 1 2 1 1 7 49
A13 2 1 0 1 0 0 4 16
A14 2 0 1 1 1 0 5 25
A15 2 0 1 1 1 0 5 25
A16 2 1 1 1 1 1 7 49
A17 3 2 1 1 0 0 7 49
A18 1 0 0 2 0 1 4 16
A19 1 1 0 1 0 0 3 9
A20 1 0 1 2 1 1 6 36
A21 1 1 1 2 1 1 7 49
A22 1 2 1 1 0 0 5 25
A23 1 1 1 1 1 1 6 36
A24 1 1 1 1 0 0 4 16
A25 2 1 0 1 0 0 4 16
A26 1 0 1 1 1 0 4 16
A27 1 1 0 2 1 0 5 25
A28 1 0 0 1 1 0 3 9
A29 1 1 0 2 1 1 6 36
A30 1 1 1 1 1 0 5 25
A31 1 1 1 1 1 1 6 36
A32 1 1 0 1 1 1 5 25
X 41 24 20 40 18 11 jumlah
responden
X 63 28 20 56 18 11
XY 209 125 109 200 102 67
(N) = 32
0.327 0.313 0.234 0.188 0.246 0.226
1.533
t
2.215
R 0.831
Berdasarkan hasil analisis di atas, diperoleh bahwa koefisien reliabilitas tes
adalah 0,831. Dari kriteria yang telah ditetapkan maka derajat reliabilitas tes
tergolong sangat tinggi. Jadi tes pemahaman konsep dikatakan reliabel.
Lampiran 09
Kisi-kisi Tes Pemahaman Konsep Matematika
Kisi-Kisi Tes Pemahaman Konsep Matematika
No. Indikator Hasil Belajar Indikator Pemahaman Konsep
No.
Soal
1.
Dapat mendefinisikan Persamaan Linear
Dua Variabel
7. Menyatakan ulang sebuah konsep 1
2.
Dapat menentukan himpunan penyelesaian
Persamaan Linear Dua Variabel
8. Mengklasifikasi objek menurut sifat-
sifat tertentu sesuai dengan konsepnya
1
6. Menyajikan konsep dalam berbagai
bentuk representasi matematis
1
8. Menggunakan dan memanfaatkan serta
memilih prosedur atau operasi tertentu
1
3.
Dapat mendefinisikan Sistem Persamaan
Linear Dua Variabel (SPLDV).
9. Memberi contoh dan bukan contoh dari
suatu konsep
2
4.
Dapat menentukan penyelesaian Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV).
4. Mengklasifikasi objek menurut sifat-
sifat tertentu sesuai dengan konsepnya
4
9. Mengembangkan syarat perlu atau
syarat cukup dari suatu konsep
3
10. Menggunakan dan memanfaatkan serta
memilih prosedur atau operasi tertentu
4
9. Mengaplikasikan konsep atau algoritma
pada pemecahan masalah
3
5.
Dapat membuat model matematika dari
masalah yang berkaitan dengan Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)
6. Menyajikan konsep dalam berbagai
bentuk representasi matematis
5,6
6.
Dapat menyelesaikan model matematika
dari masalah yang berkaitan dengan Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)
dan penafsirannya.
10. Menggunakan dan memanfaatkan
serta memilih prosedur atau operasi
tertentu
5,6
11. Mengaplikasikan konsep atau
algoritma pada pemecahan masalah
5,6
Lampiran 10
Tes Pemahaman Konsep Matematika
TES PEMAHAMAN KONSEP
Materi Pokok : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)
Kelas/Semester : VIII/ 1
Alokasi Waktu : 80 MENIT
A. Petunjuk
1. Isilah nama, nomor absen, dan kelas dengan jelas pada lembar jawabanmu!
2. Bacalah soal dengan teliti, jika ada yang kurang jelas tanyakan kepada
pengawas!
3. Kerjakan terlebih dahulu soal yang kamu anggap paling mudah!
4. Periksalah kembali jawaban yang telah dibuat sebelum dikumpulkan!
B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas
1. Diberikan persamaan 3x y = 1. Termasuk persamaan apakah ini?
Tentukanlah himpunan penyelesaian 3x y = 1 dengan x {0, 1, 2,3} dan y
Bilangan Asli. Gambarkan juga grafiknya.
2. Buatlah sebuah contoh SPLDV dan yang bukan SPLDV. Jelaskan jawaban
kalian!
3. Diberikan SPLDV :
ax + by = c
dx + ey = f
Apa syarat yang harus dipenuhi agar SPLDV tersebut memiliki tepat satu
penyelesaian?
4. Diketahui SPLDV berikut.
x y = 1
3x y = 6
Tentukan himpunan penyelesaiannya
5. Sebidang tanah memiliki ukuran panjang 8 meter lebih panjang dari pada
lebarnya. Jika keliling sebidang tanah tersebut adalah 44 m, tentukanlah:
a. model matematika dari soal tersebut,
b. ukuran panjang dan lebar sebidang tanah tersebut,
c. luas sebidang tanah tersebut,
d. Jika tanah tersebut dijual dengan Rp. 100.000,00 per meter persegi,
berapakah harga jual sebidang tanah tersebut ?
6. Keliling sebuah persegi panjang 76 cm. Jika selisih antara panjang dan lebar
persegi panjang tersebut 10 cm, tentukanlah:
a. model matematika dari cerita tersebut,
b. panjang dan lebar persegi panjang tersebut,
c. luas persegi panjang tersebut.
Lampiran 11
Rubrik Pengskoran Tes Pemahaman Konsep
RUBRIK PENGSKORAN TES PEMAHAMAN KONSEP
MATERI POKOK : SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
(SPLDV)
Kelas/Semester : VIII/ 1
Indikator Pemahaman Konsep
Berdasarkan Peraturan Dirjen Dikdasmen Depdiknas Nomor
506/Kep/PP/2004 tanggal 11 November 2004 tentang rapor diuraikan bahwa
indikator siswa memahami konsep matematika adalah mampu:
1. Menyatakan ulang sebuah konsep,
2. Mengklasifikasi objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya,
3. Memberi contoh dan bukan contoh dari suatu konsep,
4. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis,
5. Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep,
6. Menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi
tertentu,
7. Mengaplikasikan konsep atau algoritma pada pemecahan masalah.
Adapun skor untuk tiap indikator adalah:
NO INDIKATOR BOBOT
1 Menyatakan ulang sebuah konsep 1
2 Mengklasifikasi objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan
konsepnya
1
3 Memberi contoh dan bukan contoh dari suatu konsep 1
4 Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis 1
5 Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep 1
6 Menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau
operasi tertentu
1
7 Mengaplikasikan konsep atau algoritma pada pemecahan masalah 2
Lampiran 12
Rubrik Pengskoran
RUBRIK PENGSKORAN
BUTIR SOAL NO. 1
Tentukanlah himpunan penyelesaian 3x y = 1 dengan x {0, 1, 2,3} dan y
Bilangan Asli. Gambarkan juga grafiknya.
No.
Indikator
Deskripsi jawaban yang diinginkan
Skor
1
6
Diketahui persamaan 3x y = 1 di mana x {0, 1, 2, 3} dan y {Bilangan
Asli}.
3x y = 1 merupakan persamaan linear dua variabel karena persamaan ini
memuat dua varibel, yaitu x dan y.
- Jika dipilih nilai x = 0 dari yang diketahui maka:
3x y = 1
3 0 y = 1
0 y = 1
y = 1
Nilai y = 1 tidak memenuhi syarat karena bukan anggota bilangan asli.
- Jika ditetapkan nilai x = 1 dari yang diketahui maka:
3x y = 1
3 1 y = 1
3 y = 1
y = 2
Nilai y = 2 memenuhi syarat karena anggota bilangan asli. Diperoleh x = 1
dan y = 2 atau dapat dituliskan (x,y) = (1, 2).
- Jika diambil nilai x = 2 dari yang diketahui maka:
3x y = 1
3 2 y = 1
6 y = 1
y = 5
Nilai y = 5 memenuhi syarat karena anggota bilangan asli. Diperoleh x = 2
dan y = 5 atau dapat dituliskan (x,y) = (2, 5).
- Sehingga untuk nilai x yang terakhir, yaitu = 3 maka:
1
1
2
4
3x y = 1
3 3 y = 1
9 y = 1
y = 8
Nilai y = 8 memenuhi syarat karena anggota bilangan asli. Diperoleh x = 3
dan y = 8 atau dapat dituliskan (x,y) = (3, 8).
Jadi, himpunan penyelesaian dari 3x y = 1 dengan x {0, 1, 2, 3} dan y
Bilangan Asli adalah {(1, 2), (2, 5), (3, 8)}.
Jika digambarkan dalam bidang koordinat Cartesius maka diperoleh gambar
berikut.
1
1
Skor Total 4
0
1
1
2
2
3
3
4
5
6
7
8
y
x
(3,8)
(2,5)
(1,2)
BUTIR SOAL NO. 2
Buatlah sebuah contoh SPLDV dan yang bukan SPLDV. Jelaskan jawaban kalian!
No.
Indikator
Deskripsi jawaban yang diinginkan Skor
3
Misalkan SPLDV tersebut adalah : 3x + y = 7
x + 4y = 6
Bentuk di atas merupakan SPLDV karena terdapat dua persamaan yang
variabelnya linear (pangkat tertingginya satu dan tidak ada perkalian variabel)
dan setiap persamaan memiliki tepat dua variabel.
Sedangkan salah satu contoh yang bukan SPLDV adalah: xy = 1.
Bentuk ini merupakan persamaan yang tidak linear, karena terdapat perkalian
variabel di dalamnya.
1
Skor Total 1
BUTIR SOAL NO. 3
Diberikan SPLDV :
ax + by = c
dx + ey = f
Apa syarat yang harus dipenuhi agar SPLDV tersebut memiliki tepat satu
penyelesaian?
No.
Indikator
Deskripsi jawaban yang diinginkan Skor
5
7
SPLDV tersebut identik dengan persamaan garis lurus. Dua persamaan garis
akan memiliki tepat satu titik potong jika tidak berimpit dan tidak sejajar.
Dua garis akan sejajar jika :
.
Dua garis akan berimpit jika :
.
1
2
Jadi, agar SPLDV tersebut memiliki tepat satu titik potong, haruslah
dan
.
Skor Total 3
BUTIR SOAL NO. 4
Tentukan himpunan penyelesaian SPLDV berikut.
x y = 1
3x y = 6
No.
Indikator
Deskripsi jawaban yang diinginkan Skor
6
Misalkan penyelesaiannya adalah (dapat dipilih salah satu metode
penyelesaian):
a. Penyelesaian dengan metode grafik
Langkah pertama, menentukan titik potong terhadap sumbu x dan sumbu y
1). Persamaan x y = 1.
Titik potong dengan sumbu x, berarti y = 0
x y = 1
x 0 = 1
x = 1
Diperoleh x = 1 dan y = 0 maka diperoleh titik potong dengan sumbu x
di titik (1, 0). Titik potong dengan sumbu y, berarti x = 0
x y = 1
0 y = 1
y = 1
Diperoleh x = 0 dan y = 1 maka diperoleh titik potong dengan sumbu y
di titik (0, -1)
2). Persamaan 3x y = 6.
Titik potong dengan sumbu x, berarti y = 0
3x y = 6
3x 0 = 6
1
2
3x = 6
x = 1
Diperoleh x = 2 dan y = 0, maka diperoleh titik potong dengan sumbu x
di titik : (2, 0). Titik potong dengan sumbu y, berarti x = 0
3x y = 6
3 0 y = 6
0 y = 6
y = 6
Diperoleh x = 0 dan y = 6 maka diperoleh titik potong dengan sumbu y
di titik (0, 6). Langkah kedua, gambarkan ke dalam bidang koordinat
Cartesius.
a). Persamaan x y = 1 memiliki titik potong dengan sumbu x dan y
masing masing di titik (1, 0) dan (0, -1)
b). Persamaan 3x y = 6 memiliki titik potong dengan sumbu x dan y
masing-masing di titik (2, 0) dan (0, 6).
Perhatikan grak berikut.
Langkah ketiga, tentukan himpunan penyelesaian SPLDV berikut.
Perhatikan gambar tersebut, titik potong antara garis 3x y = 6 dan x y = 1
adalah adalah (
). Jadi, Hp = {(
)}
1
b. Penyelesaian dengan metode substitusi
Langkah pertama, tuliskan masing-masing persamaan dalam bentuk
persamaan (1) dan (2).
x y = 1 (1)
3x y = 6 (2)
Langkah kedua, pilih salah satu persamaan, misalkan persamaan (1).
Kemudian, nyatakan salah satu variabelnya dalam bentuk variabel lainnya.
x y = 1
x = 1 + y (3)
Langkah ketiga, nilai variabel y pada persamaan (3) menggantikan variabel
y pada persamaan (2).
3x y = 6
3 . (1 + y) y = 6
3 + 3y y = 6
(- 3) + 3 + 2y = 6 + ( 3)
2y = 3
y =
(4)
Langkah keempat, nilai y pada persamaan (4) menggantikan variabel y pada
salah satu persamaan awal, misalkan persamaan (1).
x y = 1
x (
) = 1
x (
) + (
) = 1 + (
)
x = 2
(5)
Langkah kelima, menentukan penyelesaian SPLDV tersebut. Dari uraian
diperoleh nilai x =
dan y =
}
c. Penyelesaian dengan metode eliminasi
Langkah pertama, menghilangkan salah satu variabel dari SPLDV tersebut.
Misalkan, variabel y yang akan dihilangkan maka kedua persamaan harus
dikurangkan.
Diperoleh nilai x =
.
Langkah kedua, menghilangkan variabel yang lain dari SPLDV tersebut,
yaitu variabel x. Perhatikan koesien x pada SPLDV tersebut tidak sama.
Jadi, harus disamakan terlebih dahulu.
Kemudian, kedua persamaan yang telah disetarakan dikurangkan.
Diperoleh nilai y =
Langkah ketiga, menentukan penyelesaian SPLDV tersebut.
Diperoleh nilai x =
dan y =
}
d. Penyelesaian dengan metode kombinasi substitusi dan eliminasi
Langkah pertama, tuliskan masing-masing persamaan dalam bentuk
persamaan (1) dan (2).
x y = 1 (1)
3x y = 6 (2)
Langkah kedua, menghilangkan salah satu variabel dari SPLDV tersebut.
Misalkan, variabel y yang akan dihilangkan maka kedua persamaan harus
dikurangkan.
Diperoleh nilai x =
(3).
Selanjutnya nilai x =
y = 1
y = -1 +
y = 1
(5)
Langkah kelima, menentukan penyelesaian SPLDV tersebut. Dari uraian
diperoleh nilai x =
dan y = 1
.
Jadi, dapat dituliskan Hp = {(
}.
Skor Total 2
BUTIR SOAL NO. 5
Sebidang tanah memiliki ukuran panjang 8 meter lebih panjang dari pada lebarnya.
Jika keliling sebidang tanah tersebut adalah 44 m, tentukanlah:
a. model matematika dari soal tersebut,
b. ukuran panjang dan lebar sebidang tanah tersebut,
c. luas sebidang tanah tersebut,
Jika tanah tersebut dijual dengan Rp. 100.000,00 per meter persegi, berapakah
harga jual sebidang tanah tersebut ?
No.
Indikator
Deskripsi jawaban yang diinginkan Skor
Misal : panjang tanah tersebut = p
4
7
6
lebar tanah tersebut = l
Dimana : p = 8 + l
p l = 8 (1), dan
2(p + l) = 44
p + l = 22 (2)
a. Model matematika dari soal tersebut adalah,
p l = 8
p + l = 22
b. Mencari ukuran panjang dan lebar sebidang tanah tersebut.
1). Mencari ukuran panjang tanah tersebut.
Eliminasi variabel l dengan menjumlahkan persamaan (1) dan (2)
Diperoleh p = 15 (3)
2). Mencari ukuran lebar tanah tersebut
Substitusi persamaan (3) ke salah satu persamaan, misalnya persamaan
(1).
p l = 8
15 l = 8
15 l + l = 8 + l
8 + l = 15
(-8) + 8 + l = (-8) + 15
l = 7
Diperoleh l = 7 (4)
Jadi, ukuran panjang tanah tersebut adalah 15 m dan lebarnya 7 m.
c. Mencari luas sebidang tanah tersebut.
L = p x l
1
2
1
6
= 15 x 7
= 105 m
2
Jadi, luas tanah tersebut adalah 105 m
2
d. Jika tanah tersebut dijual dengan Rp. 100.000,00 per meter persegi, harga
jual sebidang tanah tersebut adalah :
Harga jual = 100.000 x 105
= 10.500.000
Jadi, harga jual tanah tersebut adalah Rp. 10.500.000,00
1
Skor Total 5
BUTIR SOAL NO. 6
Keliling sebuah persegi panjang 76 cm. Jika selisih antara panjang dan lebar
persegi panjang tersebut 10 cm, tentukanlah:
a. model matematika dari cerita tersebut,
b. panjang dan lebar persegi panjang tersebut,
c. luas persegi panjang tersebut.
No.
Indikator
Deskripsi jawaban yang diinginkan Skor
4
7
Misal : panjang persegi panjang tersebut = p
lebar persegi panjang tersebut = l
Dimana : 2(p + l) = 76
p + l = 38 (1), dan
p l = 10 (2)
a. Model matematika dari soal tersebut adalah,
p + l = 38 (1)
p l = 10 (2)
1
2
6
b. Mencari ukuran panjang dan lebar persegi panjang tersebut.
1). Mencari ukuran panjang persegi panjang tersebut.
Eliminasi variabel l dengan menjumlahkan persamaan (1) dan (2)
Diperoleh p = 24 (3)
2). Mencari ukuran lebar persegi panjang tersebut
Substitusi persamaan (3) ke salah satu persamaan, misalnya persamaan
(2).
p l = 10
24 l = 10
24 l + l = 10 + l
10 + l = 24
(-10) + 10 + l = (-10) + 24
l = 14
Diperoleh l = 14 (4)
Jadi, panjang persegi panjang tersebut adalah 24 cm dan lebarnya 14 cm.
c. Mencari luas persegi panjang tersebut.
L = p x l
= 24 x 14
= 336 cm
2
Jadi, luas tanah tersebut adalah 336 cm
2
1
Skor Total 4
Lampiran 13
Data Post Test Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Data Post Test Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
NO KODE SKOR NO KODE SKOR
1 K07
3
1 E01 2
2 K01 6 2 E02 2
3 K03 2 3 E03 2
4 K06 4 4 E04 12
5 K22 5 5 E05 3
6 K32 5 6 E06 5
7 K08 6 7 E07 4
8 K23 6 8 E09 4
9 K11 7 9 E10 4
10 K04 4 10 E11 4
11 K29 6 11 E12 12
12 K16 7 12 E13 8
13 K12
7
13 E16 3
14 K18 4 14 E17 2
15 K19 3 15 E19 3
16 K25 4 16 E20 6
17 K15 5 17 E21 8
18 K14 5 18 E22 2
19 K09 3 19 E23 5
20 K17 7 20 E24 11
21 K28 3 21 E25 7
22 K10 6 22 E26 4
23 K26 4 23 E27 2
24 K27 5 24 E28 3
25 K30
5
25 E29 8
26 K24 4 26 E30 10
27 K02 3 27 E31 6
28 K05 2 28 E32 5
JUMLAH 131 JUMLAH 147
Lampiran 14
Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi, dan Varians Kelompok
Eksperimen
MENGHITUNG RATA-RATA (
1
X ), STANDAR DEVIASI (
1
S ),
DAN VARIANS (
2
1
S ) KELOMPOK EKSPERIMEN
NO KODE SKOR
1 E01 2 -2.68 7.17
2 E02 4 -0.68 0.46
3 E03 4 -0.68 0.46
4 E04 3 -1.68 2.82
5 E05 2 -2.68 7.17
6 E06 6 1.32 1.75
7 E07 7 2.32 5.39
8 E09 4 -0.68 0.46
9 E10 3 -1.68 2.82
10 E11 3 -1.68 2.82
11 E12 6 1.32 1.75
12 E13 5 0.32 0.10
13 E16 3 -1.68 2.82
14 E17 2 -2.68 7.17
15 E19 4 -0.68 0.46
16 E20 5 0.32 0.10
17 E21 4 -0.68 0.46
18 E22 2 -2.68 7.17
19 E23 8 3.32 11.03
20 E24 8 3.32 11.03
21 E25 8 3.32 11.03
22 E26 10 5.32 28.32
23 E27 8 3.32 11.03
24 E28 8 3.32 11.03
25 E29 12 7.32 53.60
26 E30 8 3.32 11.03
27 E31 12 7.32 53.60
28 E32 8 3.32 11.03
Jumlah 159
264.11
Rata-rata 5.68 9.78
3.13
1
X X
i
( )
2
1
X X
i
( )
=
2
1
X X
i
Lampiran 15
Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi, dan Varians Kelompok
Kontrol
MENGHITUNG RATA-RATA (
2
X ), STANDAR DEVIASI (
2
S ),
DAN VARIANS (
2
2
S ) KELOMPOK KONTROL
NO KODE SKOR
1 K01 6 1.32 1.75
2 K02 3 -1.68 2.82
3 K03 2 -2.68 7.17
4 K04 4 -0.68 0.46
5 K05 2 -2.68 7.17
6 K06 4 -0.68 0.46
7 K07 3 -1.68 2.82
8 K08 6 1.32 1.75
9 K09 3 -1.68 2.82
10 K10 6 1.32 1.75
11 K11 7 2.32 5.39
12 K12 7 2.32 5.39
13 K14 5 0.32 0.10
14 K15 5 0.32 0.10
15 K16 7 2.32 5.39
16 K17 7 2.32 5.39
17 K18 4 -0.68 0.46
18 K19 3 -1.68 2.82
19 K22 5 0.32 0.10
20 K23 6 1.32 1.75
21 K24 4 -0.68 0.46
22 K25 4 -0.68 0.46
23 K26 4 -0.68 0.46
24 K27 5 0.32 0.10
25 K28 3 -1.68 2.82
26 K29 6 1.32 1.75
27 K30 5 0.32 0.10
28 K32 5
0.32
0.10
Jumlah 131 62.11
Rata-rata 4.68 2.30
1.52
1
X X
i
( )
2
1
X X
i
( )
=
2
1
X X
i
Lampiran 16
Distribusi Frekuensi Skor Kelompok Eksperimen
DISTRIBUSI FREKUENSI SKOR KELOMPOK EKSPERIMEN
1. Rentang Skor (R) = skor tertinggi skor terendah
= 12 2
= 10
2. Jumlah Kelas Interval (KI) = 1+ 3,3 log 28, dengan n = 28 (Aturan Struges)
= 1 + 3,3 log 28
= 5.7756215
~ 6
3. Panjang Kelas Interval (P) =
Interval Kelas Jumlah
Skor Rentang
=
5
10
= 2
Berdasarkan nilai-nilai di atas dapat dibuat tabel distribusi frekuensi kelompok
eksperimen sebagai berikut.
Interval Frekuensi
2-3 10
4-5 8
6-7 3
8-9 3
10-11 2
12-13 2
Lampiran 17
Distribusi Frekuensi Skor Kelompok Kontrol
DISTRIBUSI FREKUENSI SKOR KELOMPOK KONTROL
1. Rentang Skor (R) = skor tertinggi skor terendah
= 7 2
= 5
2. Jumlah Kelas Interval (KI) = 1+ 3,3 log 28, dengan n = 28 (Aturan Struges)
= 1 + 3,3 log 28
= 5.7756215
~ 6
3. Panjang Kelas Interval (P) =
Interval Kelas Jumlah
Skor Rentang
=
5
6
= 1.2
~ 1
Berdasarkan nilai-nilai di atas dapat dibuat tabel distribusi frekuensi kelompok
eksperimen sebagai berikut.
Interval Frekuensi
2 2
3 5
4 6
5 6
6 5
7 4
Lampiran 18
Uji Normalitas Kelompok Eksperimen
UJI NORMALITAS KELOMPOK EKSPERIMEN
Uji normalitas data kelompok eksperimen dilakukan dengan langkah sebagai
berikut.
1) Menghitung rata-rata dan simpangan baku (standar deviasi) skor kelompok
eksperimen
Rata-rata skor kelompok ekperimen (
1
X ) = 5,68
Standar deviasi skor kelompok ekperimen (
1
S ) = 3,13
2) Membuat tabel kerja untuk menghitung nilai chi kuadrat (
2
_ ), yaitu tabel di
bawah ini.
Kelas Batas Z
Daerah
kurva
N
Luas
daerah
tp.
kelas
Frekuensi
harapan
Frekuensi
observasi
1.5 -1.34 0.381
2-3 0.172 4.8216 8 10.10 2.10
3.5 -0.70 0.2088
4-5 0.177 4.9532 7 4.19 0.85
5.5 -0.06 0.0319
6-7 0.229 6.4176 3 11.68 1.82
7.5 0.58 0.2611
8-9 0.669 18.7404 7 137.84 7.36
9.5 1.22 0.4082
10-11 0.067 1.8704 1 0.76 0.41
11.5 1.86 0.475
12-13 0.020 0.5656 2 2.06 3.64
13.5 2.50 0.4952
16.16
2
) (
i i
E O
i
i i
E
E O
2
) (
=
6
1
2
2
) (
i
i
i i
E
E O
_
Keterangan :
1. Nilai Z dicari dengan rumus
1
1
S
X X
Z
=
2. Daerah kurva normal diperoleh dari tabel normal standar.
3. Nilai
i
E diperoleh dari hasil kali banyaknya anggota sampel (n = 28)
dengan luas Z.
4. Nilai
( )
=
6
1
2
i
i
E
i
E
i
O
merupakan
2
hitung
_
Kesimpulan:
Dari tabel kerja di atas diperoleh nilai
2
hitung
_ = 16,16 sedangkan nilai
2
tabel
_
untuk dk = 6 3 = 3 dengan taraf signifikan 5% (
( )( )
2
3 95 , 0
_ ) adalah 7,815.
Dari data tersebut maka
2
hitung
_ >
2
tabel
_ sehingga data untuk kelompok
eksperimen tidak berdistribusi Normal.
Lampiran 19
Uji Normalitas Kelompok Kontrol
UJI NORMALITAS KELOMPOK KONTROL
Uji normalitas data kelompok kontrol dilakukan dengan langkah sebagai
berikut.
1) Menghitung rata-rata dan simpangan baku (standar deviasi) skor kelompok
kontrol
Rata-rata skor kelompok ekperimen (
1
X ) = 4,68
Standar deviasi skor kelompok ekperimen (
1
S ) = 1,52
2) Membuat tabel kerja untuk menghitung nilai chi kuadrat (
2
_ ), yaitu tabel di
bawah ini.
Kelas Batas Z
Daerah
kurva
N
Luas
daerah
tp.
kelas
Frekuensi
harapan
Frekuensi
observasi
1.5 -2.10 0.4821
2 0.057 1.596 2 0.16 0.10
2.5 -1.44 0.4251
3 0.143 3.9984 5 1.00 0.25
3.5 -0.78 0.2823
4 0.235 6.566 6 0.32 0.05
4.5 -0.12 0.0478
5 0.253 7.0896 6 1.19 0.17
5.5 0.54 0.2054
6 0.180 5.026 5 0.00 0.00
6.5 1.20 0.3849
7 0.084 2.3436 4 2.74 1.17
7.5 1.86 0.4686
1.74
2
) (
i i
E O
i
i i
E
E O
2
) (
=
6
1
2
2
) (
i
i
i i
E
E O
_
Keterangan :
1. Nilai Z dicari dengan rumus
1
1
S
X X
Z
=
2. Daerah kurva normal diperoleh dari tabel normal standar.
3. Nilai
i
E diperoleh dari hasil kali banyaknya anggota sampel (n = 28)
dengan luas Z.
4. Nilai
( )
=
6
1
2
i
i
E
i
E
i
O
merupakan
2
hitung
_
Kesimpulan:
Dari tabel kerja di atas diperoleh nilai
2
hitung
_ = 1.74 sedangkan nilai
2
tabel
_
untuk dk = 6 3 = 3 dengan taraf signifikan 5% (
( )( )
2
3 95 , 0
_ ) adalah 7,815.
Dari data tersebut maka
2
hitung
_ <
2
tabel
_ sehingga data untuk kelompok
kontrol berdistribusi Normal.
Lampiran 20
Uji Hipotesis
UJI HIPOTESIS
Karena data skor pemahaman kosep siswa kelompok eksperimen tidak
berdistribusi normal, akibatnya, pengujian hipotesis diuji dengan menggunakan
statistik non parametrik dalam hal ini digunakan uji tanda.
Tanda + atau tanda diperoleh dari selisih skor pemahaman konsep
siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang sudah dipasangkan
melalui proses matching. Jika skor pemahaman konsep siswa pada kelompok
eksperimen lebih dari skor pemahaman konsep siswa pada kelompok kontrol, maka
diberi tanda +, sedangkan jika skor pemahaman konsep siswa pada kelompok
eksperimen kurang dari skor pemahaman konsep siswa pada kelompok kontrol,
maka diberi tanda . Jika skor pemahaman konsep siswa pada kelompok
eksperimen sama dengan skor pemahaman konsep siswa pada kelompok kontrol,
maka pasangan tersebut tidak diikutkan dalam uji tanda. Kriteria pengujian adalah
tolak Ho jika harga h dari perhitungan kurang dari atau sama dengan harga yang
didapat dari tabel nilai kritis h untuk uji tanda pada taraf signifikasi 5%, dengan h
menyatakan banyaknya tanda + atau tanda yang paling sedikit (Sudjana,
1996).
Analisis hasil uji tanda dapat dilihat tabel berikut:
KODE SKOR X
i
- Y
i
SKOR KODE
E02 2 - 6 K01
E03 4 + 2 K03
E16 3 - 7 K12
E17 2
-
4 K18
E20 6 + 4 K25
E25 7 + 3 K28
E01 4 + 3 K07
E28 3 - 5 K27
E31 6 + 3 K02
E32 5 + 2 K05
E05 3
-
5 K22
E22 2 - 5 K14
E07 4 - 6 K08
Kolom ketiga berisikan tanda (X
i
- Y
i
) yang memberikan h = 9 untuk tanda yang
paling sedikit, taitu tanda negatif. Dengan n = 25 dan = 0,05, didapatkan h = 7.
Dari pengamatan, diperoleh h = 9, di mana 9 > 7. Jadi, hipotesis pemahaman
konsep matematika siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan metode
pemecahan masalah Kawakita Jiro lebih baik pemahaman konsep matematika
siswa yang mendapat pembelajaran konvensional tidak dapat ditolak pada taraf
nyata 0,05.
E26 4 - 6 K10
E27 2
-
4 K26
E29 8 + 5 K30
E24 8 + 7 K17
E23 8 + 3 K09
E30 10 + 4 K24
E21 8 + 5 K15
E09 8 + 6 K23
E12 12
+
6 K29
E10 8 + 7 K11
E04 12 + 4 K06
E13 8 + 7 K16
Lampiran 21
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen 01
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VIII / I (Ganjil)
Materi Pokok : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (satu kali pertemuan)
Pertemuan ke : 1
A. Standar Kompetensi
Memahami sistem persamaan linear dua variabel dan menggunakannya
dalam pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
Menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel.
C. Indikator
1. Dapat mendefinisikan Persamaan Linear Dua Variabel
2. Dapat menentukan himpunan penyelesaian Persamaan Linear Dua
Variabel
3. Dapat mendefinisikan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV).
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mendefinisikan Persamaan Linear Dua Variabel
2. Siswa dapat menentukan himpunan penyelesaian Persamaan Linear Dua
Variabel
3. Siswa dapat mendefinisikan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
(SPLDV).
E. Materi Pokok dan Uraian Materi Pokok
1. Pengertian SPLDV
a. Persamaan Linear Satu Variabel
Di Kelas VII, telah dipelajari materi tentang persamaan linear satu
variabel. Perhatikan bentuk-bentuk persamaan berikut.
x + 5 = 6 6 + 7p = 20
4x + 3 = 9 2r = 3 + 9
12 + y = 14 8p + 6 = 24
Persamaan-persamaan tersebut memiliki satu variabel yang belum
diketahui nilainya. Bentuk persamaan seperti inilah yang dimaksud
dengan linear satu variabel.
Contoh Soal
4p + 5 = 17 merupakan persamaan linear dengan satu variabel, yaitu
p. Menentukan nilai p pada persamaan linear satu variabel di atas
adalah sebagai berikut.
4p + 5 = 17 (tulis kembali soal yang dimaksud)
4p + 5 + (-5) = 17 + (-5) (kedua ruas ditambahkan (-5))
4p = 12
4
12
4
4
=
p
(kedua ruas dibagi 4)
p = 3
Jadi, diperoleh nilai p = 3 dan himpunan penyelesaian, Hp = {3}.
b. Persamaan Linear Dua Variabel
Perhatikan bentuk-bentuk persamaaan berikut.
2x + 3y = 14 12m n = 30
p + q + 3 = 10 r + 6s = 10
4a + 5b = b + 7 9z 3v = 5
Persamaan-persamaan tersebut memiliki dua variabel yang belum
diketahui nilainya. Bentuk inilah yang dimaksud dengan persamaan
linear dua variabel. Jadi, persamaan dua variabel adalah persamaan
yang hanya memiliki dua variabel dan masing-masing variabel
berpangkat satu.
Contoh Soal
Tentukanlah himpunan penyelesaian dari persamaan linear dua
variabel berikut. Kemudian gambarkan graknya.
1). 3x + y = 12 ; x, y Bilangan Asli
Penyelesaian :
Diketahui persamaan 3x + y = 12 ; x, y Bilangan Asli.
Tetapkan nilai x = 1 sehingga:
3x + y = 12
3 1 + y = 12
3 + y = 12
y = 9
Diperoleh x = 1 dan y = 9 atau dapat dituliskan (x,y) = (1, 9).
Ambil nilai x = 2 sehingga:
3x + y = 12
3 2 + y = 12
6 + y = 12
y = 6
Diperoleh x = 2 dan y = 6 atau dapat dituliskan (x,y) = (2, 6).
Tetapkan nilai x = 3, sehingga:
3x + y = 12
3 3 + y = 12
9 + y = 12
y = 3
Diperoleh x = 3 dan y = 3 atau dapat dituliskan (x,y) = (3, 3).
Tetapkan nilai x = 4 sehingga:
3x + y = 12
3 4 + y = 12
12 + y = 12
y = 0
Diperoleh x = 4 dan y = 0, nilai ini tidak memenuhi karena nilai y
bukan anggota bilangan asli.
Jadi, himpunan penyelesaian dari 3x + y = 12 dengan x dan y anggota
bilangan asli adalah: {(1,9), (2,6), (3,3)} atau HP = {(1,9), (2,6),
(3,3)}.
Jika digambarkan dalam bidang koordinat Cartesius maka diperoleh
gambar berikut:
c. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Berbeda dengan persamaan dua variabel, SPLDV memiliki
penyelesaian atau himpunan penyelesaian yang harus memenuhi
kedua persamaan linear dua variabel tersebut.
Contoh
Penyelesaian dari sistem persamaan linear adalah mencari nilai-nilai
x dan y yang dicari demikian sehingga memenuhi kedua persamaan
linear. Perhatikan tabel berikut ini.
Tabel di atas menjelaskan bahwa persamaan linear 2x + y = 6
memiliki 4 buah penyelesaian. Adapun persamaan linear x + y = 5
memiliki 6 buah penyelesaian. Manakah yang merupakan
penyelesaian dari 2 x + y = 6 dan x + y = 5? Penyelesaian adalah nilai
x dan y yang memenuhi kedua persamaan linear tersebut. Perhatikan
dari tabel tersebut nilai x = 1 dan y = 4 sama-sama memenuhi
penyelesaian dari kedua persamaan linear tersebut. Jadi, dapat
dituliskan:
F. Sumber dan Alat Pembelajaran
1. Sumber Pembelajaran yang Digunakan
a. Buku Sekolah Elektronik Bidang Studi Matematika untuk kelas VIII
Sekolah Menengah Pertama (SMP)/ Madrasah Tsanawiyah (MTs)
b. Buku penunjang lainnya yang relevan
2. Alat Pembelajaran yang Digunakan
a. Lembar Kerja Siswa (LKS)
G. Metode Pembelajaran
1. Metode : Pemecahan Masalah Kawakita Jiro.
H. Kegiatan Belajar Mengajar
1. Pengalaman Belajar
Mencari informasi tentang persamaan Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel (SPLDV) melalui buku-buku pelajaran.
2. Langkah - Langkah Pembelajaran
No Struktur
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
1 Pendahuluan
a. Pada saat memasuki ruang
kelas, guru mengucapkan
salam
b. Menyampaikan standar kom-
petensi, kompetensi dasar dan
tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai.
a. Menjawab salam guru
dengan serempak
b. Menyiapkan sarana yang
diperlukan dalam pem-
belajaran.
5 menit
2
Kegiatan Inti
a. Menyinggung materi yang
akan dipelajari dengan contoh
di sekitar siswa untuk
memotivasi siswa tentang
pemanfaatan materi yang
akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari
b. Memberi kesempatan kepada
siswa untuk melakukan
brainstorming (curah
pendapat) secara berpasangan
untuk menyempurnakan hasil
brainstorming individu
terhadap masalah yang
diberikan pada pertemuan
a. Mencermati keterkaitan
materi dengan yang
disampaikan guru agar
termotivasi untuk
mempelajari materi
selanjutnya
b. Melakukan kegiatan
brainstorming (curah
pendapat) secara berpa-
sangan untuk menyem-
purnakan hasil brain-
storming individu terhadap
masalah yang diberikan
pada pertemuan
20 menit
sebelumnya
c. Memantau kegiatan
brainstorming (curah
pendapat) yang dilakukan
siswa serta memberikan
arahan kepada siswa
seperlunya
d. Memberi kesempatan kepada
siswa untuk membacakan
kartu Kawakita Jiro yang
sudah ditulisi pendapat
mereka
e. Membimbing siswa menge-
lompokkan kartu Kawakita
Jiro berdasarkan kemiripan
atau kesamaan ide.
sebelumnya
c. Bertanya kepada guru jika
mengalami kesulitan pada
saat melakukan
brainstorming
d. Membacakan isi kartu
Kawakita Jiro yang telah
ditulisi pendapat mereka
e. Mengelompokkan kartu
Kawakita Jiro berda-
sarkan kemiripan atau
kesamaan ide.
a. Mengarahkan siswa untuk
membuat diagram dari hasil
brainstorming pasangan siswa
b. Mengkondisikan siswa ke
dalam beberapa kelompok
yang terdiri dari 4 5 orang
untuk untuk memberi
kesempatan siswa membahas
diagram yang telah dibuat
c. Membimbing siswa untuk
memahami penjelasan
diagram dan membuat
kesimpulan dari diagram yang
telah dibuat
d. Memberikan kesempatan
kepada perwakilan kelompok
a. Membuat diagram ber-
dasarkan hasil brain-
storming pasangan siswa
b. Menempatkan diri ke
dalam beberapa kelompok
untuk membahas diagram
yang telah dibuat
c. Merumuskan penjelasan
diagram berdasarkan
arahan guru
d. Mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya ke
depan kelas
30 menit
untuk mempresentasikan hasil
diskusi mereka
e. Mengarahkan siswa untuk
menarik kesimpulan dari hasil
presentasi kelompok.
e. Menarik kesimpulan dari
hasil presentasi.
a. Memberi kesempatan kepada
siswa untuk menulis kembali
kesimpulan dan konsep yang
diperoleh dalam bentuk
rangkuman
b. Memberi umpan balik dan
penguatan untuk meluruskan
pemahaman konsep siswa
a. Menuliskan kembali
kesimpulan yang diperoleh
dalam sebuah rangkuman
b. Menanggapi umpan balik
dan penguatan yang
diberikan guru.
10 menit
3 Penutup a. Memberikan kuis kepada
siswa
b. Memberikan tugas terstruktur
dan kegiatan mandiri tak
terstruktur.
a. Mengerjakan kuis dengan
tertib
b. Mendengarkan dengan
seksama tugas dan PR
yang diberikan oleh guru
15 menit
TOTAL 80 menit
I. Penilaian
1. Penilaian proses
Afektif :
a. Dengan pengamatan langsung di kelas, guru mengamati kegiatan dan
keaktifan siswa dalam melakukan diskusi kelompok.
b. Dengan menilai keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan yang
diajukan, serta keaktifan dalam diskusi kelompok pada saat
mengerjakan LKS.
Kognitif:
a. Dengan menilai kemampuan siswa dalam menyampaikan idenya
dalam pembelajaran.
2. Penilaian Produk
a. Teknik : Latihan soal
b. Bentuk intrumen : essay
c. Instrumen : tes
J. Instrumen Penilaian
KUIS
Tentukan variabel pada persamaan berikut ini, kemudian carilah himpunan
penyelesaiannya:
1. 4y 3 = 5
2. 3x + 2 = 2x + 6
3. 5x y = 10 ; x {0, 1, 2, 3}, y {bilangan asli}, gambarkan pula
grafiknya
RUBRIK PENGSKORAN
No Deskripsi jawaban yang diinginkan Skor
1. 4y 3 = 5 merupakan persamaan linear satu variabel dengan
varibel y.
Menentukan himpunan penyelesaiannya:
4y 3 = 5
4y 3 + 3 = 5 + 3
4y = 8
4
8
4
4
=
p
y = 2
Jadi, diperoleh nilai y = 2 dan himpunan penyelesaiannya, Hp =
{2}
1
1
1
Skor I 3
2. 3x + 2 = 2x + 6 merupakan persamaan linear satu variabel
dengan varibel x.
Menentukan himpunan penyelesaiannya:
1
3x + 2 = 2x + 6
3x + 2 + (-2) = 2x + 6 +(-2)
3x = 2x + 4
3x 2x = 2x + 4 2x
x = 4
Jadi, diperoleh nilai x = 4 dan himpunan penyelesaian, Hp =
{4}.
1
1
Skor II 3
3. Diketahui persamaan 5x y = 10 di mana x {0, 1, 2, 3} dan y
{Bilangan Asli}.
5x y = 10 merupakan persamaan linear dua variabel dengan
varibel x dan y.
- Jika dipilih nilai x = 0 dari yang diketahui maka:
5x y = 10
5 0 y = 10
0 y = 10
y = 10
Nilai y = 10 tidak memenuhi syarat karena bukan anggota
bilangan asli.
- Jika ditetapkan nilai x = 1 dari yang diketahui maka:
5x y = 10
5 1 y = 10
5 y = 10
y = 5
Nilai y = 5 tidak memenuhi syarat karena bukan anggota
bilangan asli.
- Jika diambil nilai x = 2 dari yang diketahui maka:
5x y = 10
5 2 y = 10
10 y = 10
y = 0
Nilai y = 0 tidak memenuhi syarat karena bukan anggota
1
1
1
1
1
1
bilangan asli.
- Sehingga untuk nilai x yang terakhir, yaitu = 3 maka:
5x y = 10
5 3 y = 10
15 y = 10
y = 5
Diperoleh x = 3 dan y = 5 atau dapat dituliskan (x,y) = (3, 5).
Jadi, himpunan penyelesaian dari 5x y = 10 dengan x {0, 1,
2, 3} dan y Bilangan Asli adalah {(3, 5)}.
Jika digambarkan dalam bidang koordinat Cartesius maka
diperoleh gambar berikut.
1
1
1
1
1
Skor III 11
Total Skor 17
Nilai akhir = 100
total skor
skor
LEMBAR KERJA SISWA
(LKS)
Mata pelajaran : Matematika
Satuan pendidikan : SMP
Alokasi waktu : 20 menit (1x pertemuan)
I. Pokok bahasan
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)
II. Tujuan Pembelajaran
A. Siswa dapat mendefinisikan Persamaan Linear Dua Variabel
B. Siswa dapat menentukan himpunan penyelesaian Persamaan Linear Dua
Variabel
C. Siswa dapat mendefinisikan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
(SPLDV).
III. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Perhatikan persamaan-persamaan berikut
a. 5y 3t = 12
(persamaan linear dua variabel)
b. 2 + x = 8 - 2x
(persamaan linear satu variabel)
c. 4p
2
+ 6 = 18q
(persamaan non linear dua variabel)
d. 18 3x
2
= 12
(persamaan non linear satu variabel)
e. 20 + 5mn = 35o
(persamaan non linear dua variabel)
f. 4pq + 5 = 17
(persamaan non linear satu variabel)
g. f = 4 - 2g
(persamaan linear dua variabel)
h. f -3 = 4
(persamaan linear satu variabel)
Dari contoh di atas, apa yang dapat kalian simpulkan tentang Persamaan
Linear Dua Variabel?
2. Tentukanlah penyelesaian dari persamaan berikut dan gambarkan grafiknya.
p + q + 3 = 10; p {0, 1, 2, 3}, q {Bilangan Bulat}
3. Coba kamu perhatikan bentuk-bentuk persamaan linear dua variabel berikut.
a. 2x + 3y = 8
x + y = 2
b. p + 2q = 9
5p + q = 4
c. 3m 2n = 1
m + 3n = 5
d. 4a + b = 8
a b = 1
e. 9c + f = 12
c 3f = 2
f. k + l = 6
k + 2l = 12
Bentuk inilah yang dimaksud dengan Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel (SPLDV). Dari contoh di atas, apa yang dapat kalian simpulkan
tentang Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)?
Tugas I
Tentukan penyelesaian persamaan linear berikut
1. x + 5 = 6
2. 6 + 7p = 20
3. 3x + y = 12 ; x, y Bilangan Asli, serta gambarkan grafiknya
Tugas II
Carilah permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan sistem
persamaan linear dua variabel, kemudian selesaikanlah permasalahan tersebut.
Lampiran 22
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen 02
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VIII / I (Ganjil)
Materi Pokok : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Alokasi Waktu : 4 x 2 x 40 menit (empat kali pertemuan)
Pertemuan ke : 2-5
A. Standar Kompetensi
Memahami sistem persamaan linear dua variabel dan menggunakannya
dalam pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
Menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel.
C. Indikator
1. Dapat menentukan penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
(SPLDV).
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menentukan penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel (SPLDV) dengan metode grafik
2. Siswa dapat menentukan penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel (SPLDV) dengan metode substitusi
3. Siswa dapat menentukan penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel (SPLDV) dengan metode eliminasi
4. Siswa dapat menentukan penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel (SPLDV) dengan metode kombinasi substitusi dan eliminasi.
E. Materi Pokok dan Uraian Materi Pokok
2. Penyelesaian SPLDV
Seperti yang telah dipelajari sebelumnya, SPLDV adalah persamaan yang
memiliki dua buah persamaan linear dua variabel. Penyelesaian SPLDV dapat
ditentukan dengan cara mencari nilai variabel yang memenuhi kedua
persamaan linear dua variabel tersebut.
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menentukan
penyelesaian SPLDV. Metode-metode tersebut adalah:
a. Metode Grafik
b. Metode Substitusi
c. Metode Eliminasi
d. Metode Kombinasi Substitusi Eliminasi
Adapun metode tersebut akan diuraikan lebih rinci pada bagian berikut.
a. Metode Grafik
Grak untuk persamaan linear dua variabel berbentuk garis lurus.
SPLDV terdiri atas dua buah persamaan dua variabel, berarti SPLDV
digambarkan berupa dua buah garis lurus. Penyelesaian dapat
ditentukan dengan menentukan titik potong kedua garis lurus
tersebut.
Contoh
Gunakan metode grak, tentukanlah penyelesaian SPLDV berikut.
x + y = 2
3x + y = 6
Penyelesaian
1). Persamaan x + y = 2
Titik potong dengan sumbu x, berarti y = 0.
x + y = 2
x + 0 = 2
x = 2
Diperoleh x + y = 2 dan y = 0, maka diperoleh titik potong
dengan sumbu x di titik (2, 0).
Titik potong dengan sumbu y, berarti x = 0.
x + y = 2
0 + y = 2
y = 2
Diperoleh x = 0 dan y = 2, maka diperoleh titik potong dengan
sumbu y (0, 2).
2). Persamaan 3x + y = 6
Titik potong dengan sumbu x, berarti y = 0.
3x + y = 6
3x + 0 = 6
3x = 6 x = 2
Diperoleh x = 2 dan y = 0 maka diperoleh titik potong dengan
sumbu x di titik (2, 0). Titik potong dengan sumbu y, berarti x =
0.
3x + y = 6
3 0 + y = 6
y = 6
Diperoleh x = 0 dan y = 6 maka diperoleh titik potong dengan
sumbu y di titik (0, 6).Langkah kedua, gambarkan ke dalam
bidang koordinat Cartesius.
Persamaan x + y = 2 memiliki titik potong sumbu di (2, 0) dan
(0, 2). Persamaan 3x + y = 6 memiliki titik potong sumbu di (2,
0) dan (0, 6).
3). Perhatikan gambar tersebut, titik potong antara garis x + y = 2
dan 3x + y = 6 adalah (2, 0) Jadi, Hp = {(2, 0)}
b. Metode Substitusi
Penyelesaian SPLDV menggunakan metode substitusi dilakukan
dengan cara menyatakan salah satu variabel dalam bentuk variabel
yang lain kemudian nilai variabel tersebut menggantikan variabel
yang sama dalam persamaan yang lain.
Contoh
Gunakan metode substitusi, tentukan penyelesaian SPLDV berikut.
3x + y = 7
x + 4y = 6
Penyelesaian
Langkah pertama, tuliskan masing-masing persamaan dalam bentuk
persamaan (1) dan (2).
3x + y = 7 (1)
x + 4y = 6 (2)
Langkah kedua, pilih salah satu persamaan, misalkan persamaan (1).
Kemudian, nyatakan salah satu variabelnya dalam bentuk variabel
lainnya.
3x + y = 7
y = 7 3x (3)
Langkah ketiga, nilai variabel y pada persamaan (3) menggantikan
variabel y pada persamaan (2).
x + 4y = 6
x + 4 (7 3x) = 6
x + 28 12x = 6
x 12x = 6 28
11x = 22
x = 2 (4)
Langkah keempat, nilai x pada persamaan (4) menggantikan variabel
x pada salah satu persamaan awal, misalkan persamaan (1).
3x + y = 7
3 (2) + y = 7
6 + y = 7
y = 7 6
y = 1 (5)
Langkah kelima, menentukan penyelesaian SPLDV tersebut. Dari
uraian diperoleh nilai x = 2 dan y = 1.
Jadi, dapat dituliskan Hp = {(2, 1)}
c. Metode Eliminasi
Berbeda dengan metode substitusi yang mengganti variabel, metode
eliminasi justru menghilangkan salah satu variabel untuk dapat
menentukan nilai variabel yang lain. Dengan demikian, koesien
salah satu variabel yang akan dihilangkan haruslah sama atau dibuat
sama.
Contoh
Gunakan metode eliminasi untuk menentukan penyelesaian SPLDV
berikut.
x + y = 7
2x + y = 9
Penyelesaian
Langkah pertama, menghilangkan salah satu variabel dari SPLDV
tersebut.
Misalkan, variabel y yang akan dihilangkan maka kedua persamaan
harus dikurangkan.
Diperoleh nilai x = 2.
Langkah kedua, menghilangkan variabel yang lain dari SPLDV
tersebut, yaitu variabel x. Perhatikan koesien x pada SPLDV
tersebut tidak sama. Jadi, harus disamakan terlebih dahulu.
Kemudian, kedua persamaan yang telah disetarakan dikurangkan.
Diperoleh nilai y = 5
Langkah ketiga, menentukan penyelesaian SPLDV tersebut.
Diperoleh nilai x = 2 dan y = 5. Jadi, Hp = {(2, 5)}.
d. Metode Kombinasi Substitusi dan Eliminasi
Sesuai dengan namanya, metode ini merupakan gabungan metode
substitusi dan eliminasi. Artinya, akan terdapat proses penghilangan
dan penggantian variabel pada metode ini.
Contoh
Gunakan metode kombinasi substitusi eliminasi untuk menentukan
penyelesaian SPLDV berikut.
x + y = 7
2x + y = 9
Penyelesaian
Langkah pertama, tuliskan masing-masing persamaan dalam bentuk
persamaan (1) dan (2).
x + y = 7 (1)
2x + y = 9 (2)
Langkah kedua, menghilangkan salah satu variabel dari SPLDV
tersebut. Misalkan, variabel y yang akan dihilangkan maka kedua
persamaan harus dikurangkan.
Diperoleh nilai x = 2 (3).
Selanjutnya nilai x = 2 disubstitusikan ke salah satu persamaan,
misalnya persamaan (1).
x + y = 7
2 + y = 7
y = 7 2
y = 5 (5)
Langkah kelima, menentukan penyelesaian SPLDV tersebut. Dari
uraian diperoleh nilai x = 2 dan y = 5.
Jadi, dapat dituliskan Hp = {(2, 5)}.
F. Sumber dan Alat Pembelajaran
1. Sumber Pembelajaran yang Digunakan
a. Buku Sekolah Elektronik Bidang Studi Matematika untuk kelas VIII
Sekolah Menengah Pertama (SMP)/ Madrasah Tsanawiyah (MTs)
b. Buku penunjang lainnya yang relevan
2. Alat Pembelajaran yang Digunakan
a. Lembar Kerja Siswa (LKS)
G. Metode Pembelajaran
1. Metode : Pemecahan Masalah Kawakita Jiro.
H. Kegiatan Belajar Mengajar
1. Pengalaman Belajar
Mencari informasi tentang persamaan Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel (SPLDV) melalui buku-buku pelajaran.
2. Langkah - Langkah Pembelajaran
No Struktur
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
1 Pendahuluan
a. Pada saat memasuki ruang
kelas, guru mengucapkan
salam
b. Menyampaikan standar kom-
petensi, kompetensi dasar dan
tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai.
a. Menjawab salam guru
dengan serempak
b. Menyiapkan sarana yang
diperlukan dalam pem-
belajaran.
5 menit
2
Kegiatan Inti
a. Menyinggung materi yang
akan dipelajari dengan contoh
di sekitar siswa untuk
memotivasi siswa tentang
pemanfaatan materi yang
akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari
b. Memberi kesempatan kepada
siswa untuk melakukan
brainstorming (curah
pendapat) secara berpasangan
untuk menyempurnakan hasil
brainstorming individu
terhadap masalah yang
diberikan pada pertemuan
sebelumnya
c. Memantau kegiatan
brainstorming (curah
a. Mencermati keterkaitan
materi dengan yang
disampaikan guru agar
termotivasi untuk
mempelajari materi
selanjutnya
b. Melakukan kegiatan
brainstorming (curah
pendapat) secara berpa-
sangan untuk menyem-
purnakan hasil brain-
storming individu terhadap
masalah yang diberikan
pada pertemuan
sebelumnya
c. Bertanya kepada guru jika
mengalami kesulitan pada
20 menit
pendapat) yang dilakukan
siswa serta memberikan
arahan kepada siswa
seperlunya
d. Memberi kesempatan kepada
siswa untuk membacakan
kartu Kawakita Jiro yang
sudah ditulisi pendapat
mereka
e. Membimbing siswa menge-
lompokkan kartu Kawakita
Jiro berdasarkan kemiripan
atau kesamaan ide.
saat melakukan
brainstorming
d. Membacakan isi kartu
Kawakita Jiro yang telah
ditulisi pendapat mereka
e. Mengelompokkan kartu
Kawakita Jiro berda-
sarkan kemiripan atau
kesamaan ide.
a. Mengarahkan siswa untuk
membuat diagram dari hasil
brainstorming pasangan siswa
b. Mengkondisikan siswa ke
dalam beberapa kelompok
yang terdiri dari 4 5 orang
untuk untuk memberi
kesempatan siswa membahas
diagram yang telah dibuat
c. Membimbing siswa untuk
memahami penjelasan
diagram dan membuat
kesimpulan dari diagram yang
telah dibuat
d. Memberikan kesempatan
kepada perwakilan kelompok
untuk mempresentasikan hasil
diskusi mereka
e. Mengarahkan siswa untuk
a. Membuat diagram ber-
dasarkan hasil brain-
storming pasangan siswa
b. Menempatkan diri ke
dalam beberapa kelompok
untuk membahas diagram
yang telah dibuat
c. Merumuskan penjelasan
diagram berdasarkan
arahan guru
d. Mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya ke
depan kelas
e. Menarik kesimpulan dari
30 menit
menarik kesimpulan dari hasil
presentasi kelompok.
hasil presentasi.
a. Memberi kesempatan kepada
siswa untuk menulis kembali
kesimpulan dan konsep yang
diperoleh dalam bentuk
rangkuman
b. Memberi umpan balik dan
penguatan untuk meluruskan
pemahaman konsep siswa
a. Menuliskan kembali
kesimpulan yang diperoleh
dalam sebuah rangkuman
b. Menanggapi umpan balik
dan penguatan yang
diberikan guru.
10 menit
3 Penutup a. Memberikan kuis kepada
siswa
b. Memberikan tugas terstruktur
dan kegiatan mandiri tak
terstruktur.
a. Mengerjakan kuis dengan
tertib
b. Mendengarkan dengan
seksama tugas dan PR
yang diberikan oleh guru
15 menit
TOTAL 80 menit
I. Penilaian
1. Penilaian proses
Afektif :
a. Dengan pengamatan langsung di kelas, guru mengamati kegiatan dan
keaktifan siswa dalam melakukan diskusi kelompok.
b. Dengan menilai keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan yang
diajukan, serta keaktifan dalam diskusi kelompok pada saat
mengerjakan LKS.
Kognitif:
a. Dengan menilai kemampuan siswa dalam menyampaikan idenya
dalam pembelajaran.
2. Penilaian Produk
a. Teknik : Latihan soal
b. Bentuk intrumen : essay
c. Instrumen : tes
J. Instrumen Penilaian
Selesaikan SPLDV berikut.
x + y = 7
2x + y = 9
RUBRIK PENGSKORAN
Deskripsi jawaban yang diinginkan Skor
Misalnya dengan menggunakan metode kombinasi substitusi dan
eliminasi untuk menentukan penyelesaian SPLDV berikut.
x + y = 7
2x + y = 9
Langkah-langkahnya adalah :
Langkah pertama, tuliskan masing-masing persamaan dalam
bentuk persamaan (1) dan (2).
x + y = 7 (1)
2x + y = 9 (2)
Langkah kedua, menghilangkan salah satu variabel dari SPLDV
tersebut. Misalkan, variabel y yang akan dihilangkan maka
kedua persamaan harus dikurangkan.
Diperoleh nilai x = 2 (3).
Selanjutnya nilai x = 2 disubstitusikan ke salah satu persamaan,
misalnya persamaan (1).
x + y = 7
2 + y = 7
y = 7 2
y = 5 (5)
Langkah kelima, menentukan penyelesaian SPLDV tersebut.
1
Dari uraian diperoleh nilai x = 2 dan y = 5.
Jadi, dapat dituliskan Hp = {(2, 5)}.
1
Total skor 2
Nilai akhir = 100
total skor
skor
LEMBAR KERJA SISWA
(LKS)
Mata pelajaran : Matematika
Satuan pendidikan : SMP
Alokasi waktu : 20 menit (1x pertemuan)
I. Pokok bahasan
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)
II. Tujuan Pembelajaran
A. Siswa dapat menentukan penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel (SPLDV) dengan metode grafik
B. Siswa dapat menentukan penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel (SPLDV) dengan metode substitusi
C. Siswa dapat menentukan penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel (SPLDV) dengan metode eliminasi
D. Siswa dapat menentukan penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel (SPLDV) dengan metode kombinasi substitusi dan eliminasi.
III. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Carilah informasi tentang cara menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel (SPLDV) dari buku maupun sumber lainnya.
2. Selesaikanlah Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) berikut ini
dengan cara yang menurutmu paling mudah.
3x + y = 5
2x 3y =7
Setelah memperoleh penyelesaian SPLDV di atas, coba ceritakan
bagaimana kalian melakukannya?
Tugas I
Tentukan himpunan penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)
berikut
1. Gunakan metode grak, tentukan penyelesaian dari SPLDV berikut.
x + 2y = 2
3x y = 10
2. Gunakan metode subtitusi, tentukan penyelesaian dari SPLDV berikut.
x + y = 5
x y = 1
3. Gunakan metode eleminasi, tentukan penyelesaian dari SPLDV berikut
x y = 1
3x + 2y = 13
4. Gunakan metode kombinasi substitusi dan eleminasi, tentukan penyelesaian
dari SPLDV berikut
x 3y = 8
3x y = 8
Tugas II
Carilah permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan sistem
persamaan linear dua variabel, kemudian selesaikanlah permasalahan tersebut.
Lampiran 23
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen 03
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VIII / I (Ganjil)
Materi Pokok : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (satu kali pertemuan)
Pertemuan ke : 6
A. Standar Kompetensi
Memahami Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) dan
menggunakannya dalam pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
1. Membuat model matematika dari masalah yang berkaitan dengan Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)
2. Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) dan penafsirannya.
C. Indikator
1. Dapat membuat model matematika dari masalah yang berkaitan dengan
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)
2. Dapat menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan
dengan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) dan
penafsirannya.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat membuat model matematika dari masalah yang berkaitan
dengan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)
2. Siswa dapat menyelesaikan model matematika dari masalah yang
berkaitan dengan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) dan
penafsirannya.
E. Materi Pokok dan Uraian Materi Pokok
3. Penerapanan SPLDV
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali permasalahan-
permasalahan yang dapat dipecahkan menggunakan SPLDV. Pada umumnya,
permasalahan tersebut berkaitan dengan masalah aritmetika sosial. Misalnya,
menentukan harga satuan barang, menentukan panjang atau lebar sebidang
tanah, dan lain sebagainya.
Contoh
Harga 1 kg beras dan 4 kg minyak goreng Rp14.000,00. Sedangkan harga
2 kg beras dan 1 kg minyak goreng Rp10.500,00. Tentukan:
a. model matematika dari soal tersebut,
b. harga sebuah beras dan minyak goreng,
c. harga 2 kg beras dan 6 kg minyak goreng.
Jawab:
a. Misalkan: harga 1 kg beras = x
harga 1 kg minyak goreng = y
maka dapat dituliskan:
1x + 4y = 14.000
2x + 1y = 10.500
Diperoleh model matematika:
x + 4y = 14.000
2x + y = 10.500
b. Untuk mencari harga satuan beras minyak goreng, tentukan
penyelesaian SPLDV tersebut.
Dengan menggunakan metode subtitusi, diperoleh:
x + 4y = 14.000 (1)
2x + y = 10.500 (2)
menentukan variabel x dari persamaan (1)
x + 4y = 14.000
x = 14.000 4y (3)
Subtitusikan nilai x pada persamaan (3) ke persamaan (2).
2x + y = 10.500
2 (14.000 4y) + y = 10.500
28.000 8y + y = 10.500
8y + y = 10.500 28.000
7y = 17.500
y = 2.500 (4)
Subtitusikan nilai y pada persamaan (4) ke persamaan (2).
2x + y = 10.500
2x + (2.500) = 10.500
2x = 10.500 2.500
2x = 8.000
x = 4.000
menentukan nilai x dan y.
Dari uraian tersebut diperoleh:
x = harga 1 kg beras = Rp 4.000,00
y = harga 1 kg minyak goreng = Rp2.500,00
c. Mencari harga 2 kg beras dan 6 kg minyak goreng
Model matematika dari masalah tersebut adalah
2x + 6y (5)
Substitusi x = Rp. 4.000,00
y = Rp. 2.500,00
Diperoleh : 2(4.000) + 6(2.500)
= 8.000 + 15.000
= 23.000
Jadi, harga 2 kg beras dan 6 kg minyak goreng adalah Rp. 23.000,00
F. Sumber dan Alat Pembelajaran
1. Sumber Pembelajaran yang Digunakan
a. Buku Sekolah Elektronik Bidang Studi Matematika untuk kelas VIII
Sekolah Menengah Pertama (SMP)/ Madrasah Tsanawiyah (MTs)
b. Buku penunjang lainnya yang relevan
2. Alat Pembelajaran yang Digunakan
a. Lembar Kerja Siswa (LKS)
G. Metode Pembelajaran
1. Metode : Pemecahan Masalah Kawakita Jiro.
H. Kegiatan Belajar Mengajar
1. Pengalaman Belajar
Mencari informasi tentang persamaan Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel (SPLDV) melalui buku-buku pelajaran.
2. Langkah - Langkah Pembelajaran
No Struktur
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
1 Pendahuluan
a. Pada saat memasuki ruang
kelas, guru mengucapkan
salam
b. Menyampaikan standar kom-
petensi, kompetensi dasar dan
tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai.
a. Menjawab salam guru
dengan serempak
b. Menyiapkan sarana yang
diperlukan dalam pem-
belajaran.
5 menit
2
Kegiatan Inti
a. Menyinggung materi yang
akan dipelajari dengan contoh
di sekitar siswa untuk
memotivasi siswa tentang
pemanfaatan materi yang
akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari
a. Mencermati keterkaitan
materi dengan yang
disampaikan guru agar
termotivasi untuk
mempelajari materi
selanjutnya
20 menit
b. Memberi kesempatan kepada
siswa untuk melakukan
brainstorming (curah
pendapat) secara berpasangan
untuk menyempurnakan hasil
brainstorming individu
terhadap masalah yang
diberikan pada pertemuan
sebelumnya
c. Memantau kegiatan
brainstorming (curah
pendapat) yang dilakukan
siswa serta memberikan
arahan kepada siswa
seperlunya
d. Memberi kesempatan kepada
siswa untuk membacakan
kartu Kawakita Jiro yang
sudah ditulisi pendapat
mereka
e. Membimbing siswa menge-
lompokkan kartu Kawakita
Jiro berdasarkan kemiripan
atau kesamaan ide.
b. Melakukan kegiatan
brainstorming (curah
pendapat) secara berpa-
sangan untuk menyem-
purnakan hasil brain-
storming individu terhadap
masalah yang diberikan
pada pertemuan
sebelumnya
c. Bertanya kepada guru jika
mengalami kesulitan pada
saat melakukan
brainstorming
d. Membacakan isi kartu
Kawakita Jiro yang telah
ditulisi pendapat mereka
e. Mengelompokkan kartu
Kawakita Jiro berda-
sarkan kemiripan atau
kesamaan ide.
a. Mengarahkan siswa untuk
membuat diagram dari hasil
brainstorming pasangan siswa
b. Mengkondisikan siswa ke
dalam beberapa kelompok
yang terdiri dari 4 5 orang
untuk untuk memberi
kesempatan siswa membahas
a. Membuat diagram ber-
dasarkan hasil brain-
storming pasangan siswa
b. Menempatkan diri ke
dalam beberapa kelompok
untuk membahas diagram
yang telah dibuat
30 menit
diagram yang telah dibuat
c. Membimbing siswa untuk
memahami penjelasan
diagram dan membuat
kesimpulan dari diagram yang
telah dibuat
d. Memberikan kesempatan
kepada perwakilan kelompok
untuk mempresentasikan hasil
diskusi mereka
e. Mengarahkan siswa untuk
menarik kesimpulan dari hasil
presentasi kelompok.
c. Merumuskan penjelasan
diagram berdasarkan
arahan guru
d. Mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya ke
depan kelas
e. Menarik kesimpulan dari
hasil presentasi.
a. Memberi kesempatan kepada
siswa untuk menulis kembali
kesimpulan dan konsep yang
diperoleh dalam bentuk
rangkuman
b. Memberi umpan balik dan
penguatan untuk meluruskan
pemahaman konsep siswa
a. Menuliskan kembali
kesimpulan yang diperoleh
dalam sebuah rangkuman
b. Menanggapi umpan balik
dan penguatan yang
diberikan guru.
10 menit
3 Penutup a. Memberikan kuis kepada
siswa
b. Memberikan tugas terstruktur
dan kegiatan mandiri tak
terstruktur.
a. Mengerjakan kuis dengan
tertib
b. Mendengarkan dengan
seksama tugas dan PR
yang diberikan oleh guru
15 menit
TOTAL 80 menit
I. Penilaian
1. Penilaian proses
Afektif :
a. Dengan pengamatan langsung di kelas, guru mengamati kegiatan dan
keaktifan siswa dalam melakukan diskusi kelompok.
b. Dengan menilai keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan yang
diajukan, serta keaktifan dalam diskusi kelompok pada saat
mengerjakan LKS.
Kognitif:
a. Dengan menilai kemampuan siswa dalam menyampaikan idenya
dalam pembelajaran.
2. Penilaian Produk
a. Teknik : Latihan soal
b. Bentuk intrumen : essay
c. Instrumen : tes
J. Instrumen Penilaian
1. Umur Sani 7 tahun lebih tua dari umur Ari. Sedangkan jumlah umur
mereka adalah 43 tahun. Tentukanlah:
a. model matematika dari soal tersebut,
b. umur masing-masing.
RUBRIK PENSKORAN
Deskripsi jawaban yang diinginkan Skor
a. Misalkan: umur Sani = x tahun
umur Ari = y tahun
maka dapat dituliskan:
x = 7 + y
x y = 7
x + y = 43
1
1
Diperoleh model matematika:
x y = 7
x + y = 43
b. Untuk menghitung umur masing-masing, tentukan SPLDV
tersebut. Dengan menggunakan metode eleminasi,
diperoleh:
menghitung variabel x
menghilangkan variabel y
Menentukan nilai x dan y
Dari uraian tersebut, diperoleh: x = umur Sani = 25 tahun
y = umur Ari = 18 tahun
1
1
1
Total skor 5
Nilai akhir = 100
total skor
skor
LEMBAR KERJA SISWA
(LKS)
Mata pelajaran : Matematika
Satuan pendidikan : SMP
Alokasi waktu : 20 menit (1x pertemuan)
I. Pokok bahasan
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)
II. Tujuan Pembelajaran
A. Membuat model matematika dari masalah yang berkaitan dengan Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)
B. Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) dan penafsirannya.
III. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Harga sebuah buku tulis dan sebuah buku gambar Rp. 8.000,00. Sedangkan
harga dua buku tulis dan sebuah buku gambar Rp.11.000,00. Tentukanlah:
a. model matematika dari soal tersebut,
b. harga satuan dari buku tulis dan buku gambar,
c. harga dari 5 buku tulis dan 4 buku gambar.
Tugas I
Tentukan himpunan penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)
berikut
1. Harga satu kaos dan satu celana adalah Rp130.000,00. Sedangkan harga dua
potong kaos dan satu potong celana adalah Rp130.000,00. Tentukanlah:
a. model matematika dari soal tersebut,
b. harga satuan kaos dan celana,
c. harga 4 potong kaos dan 2 celana.
2. Sebidang tanah memiliki ukuran panjang 8 meter lebih panjang dari pada
lebarnya. Jika keliling sebidang tanah tersebut adalah 44 m
2
, tentukanlah:
a. model matematika dari soal tersebut,
b. ukuran panjang dan lebar sebidang tanah tersebut,
c. luas sebidang tanah tersebut,
d. Jika tanah tersebut dijual dengan Rp100.000,00 per meter persegi,
berapakah harga jual sebidang tanah tersebut ?
Tugas II
Carilah permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan sistem
persamaan linear dua variabel, kemudian selesaikanlah permasalahan tersebut.
Lampiran 24
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol 01
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VIII / I (Ganjil)
Materi Pokok : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (satu kali pertemuan)
Pertemuan ke : 1
A. Standar Kompetensi
Memahami sistem persamaan linear dua variabel dan menggunakannya
dalam pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
Menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel.
C. Indikator
1. Dapat mendefinisikan Persamaan Linear Dua Variabel
2. Dapat menentukan himpunan penyelesaian Persamaan Linear Dua
Variabel
3. Dapat mendefinisikan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV).
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mendefinisikan Persamaan Linear Dua Variabel
2. Siswa dapat menentukan himpunan penyelesaian Persamaan Linear Dua
Variabel
3. Siswa dapat mendefinisikan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
(SPLDV).
E. Materi Pokok dan Uraian Materi Pokok
1. Pengertian SPLDV
a. Persamaan Linear Satu Variabel
Di Kelas VII, telah dipelajari materi tentang persamaan linear satu
variabel. Perhatikan bentuk-bentuk persamaan berikut.
x + 5 = 6 6 + 7p = 20
4x + 3 = 9 2r = 3 + 9
12 + y = 14 8p + 6 = 24
Persamaan-persamaan tersebut memiliki satu variabel yang belum
diketahui nilainya. Bentuk persamaan seperti inilah yang dimaksud
dengan linear satu variabel.
Contoh Soal
4p + 5 = 17 merupakan persamaan linear dengan satu variabel, yaitu
p. Menentukan nilai p pada persamaan linear satu variabel di atas
adalah sebagai berikut.
4p + 5 = 17 (tulis kembali soal yang dimaksud)
4p + 5 + (-5) = 17 + (-5) (kedua ruas ditambahkan (-5))
4p = 12
4
12
4
4
=
p
(kedua ruas dibagi 4)
p = 3
Jadi, diperoleh nilai p = 3 dan himpunan penyelesaian, Hp = {3}.
b. Persamaan Linear Dua Variabel
Perhatikan bentuk-bentuk persamaaan berikut.
2x + 3y = 14 12m n = 30
p + q + 3 = 10 r + 6s = 10
4a + 5b = b + 7 9z 3v = 5
Persamaan-persamaan tersebut memiliki dua variabel yang belum
diketahui nilainya. Bentuk inilah yang dimaksud dengan persamaan
linear dua variabel. Jadi, persamaan dua variabel adalah persamaan
yang hanya memiliki dua variabel dan masing-masing variabel
berpangkat satu.
Contoh Soal
Tentukanlah himpunan penyelesaian dari persamaan linear dua
variabel berikut. Kemudian gambarkan graknya.
1). 3x + y = 12 ; x, y Bilangan Asli
Penyelesaian :
Diketahui persamaan 3x + y = 12 ; x, y Bilangan Asli.
Tetapkan nilai x = 1 sehingga:
3x + y = 12
3 1 + y = 12
3 + y = 12
y = 9
Diperoleh x = 1 dan y = 9 atau dapat dituliskan (x,y) = (1, 9).
Ambil nilai x = 2 sehingga:
3x + y = 12
3 2 + y = 12
6 + y = 12
y = 6
Diperoleh x = 2 dan y = 6 atau dapat dituliskan (x,y) = (2, 6).
Tetapkan nilai x = 3, sehingga:
3x + y = 12
3 3 + y = 12
9 + y = 12
y = 3
Diperoleh x = 3 dan y = 3 atau dapat dituliskan (x,y) = (3, 3).
Tetapkan nilai x = 4 sehingga:
3x + y = 12
3 4 + y = 12
12 + y = 12
y = 0
Diperoleh x = 4 dan y = 0, nilai ini tidak memenuhi karena nilai y
bukan anggota bilangan asli.
Jadi, himpunan penyelesaian dari 3x + y = 12 dengan x dan y anggota
bilangan asli adalah: {(1,9), (2,6), (3,3)} atau HP = {(1,9), (2,6),
(3,3)}.
Jika digambarkan dalam bidang koordinat Cartesius maka diperoleh
gambar berikut:
c. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Berbeda dengan persamaan dua variabel, SPLDV memiliki
penyelesaian atau himpunan penyelesaian yang harus memenuhi
kedua persamaan linear dua variabel tersebut.
Contoh
Penyelesaian dari sistem persamaan linear adalah mencari nilai-nilai
x dan y yang dicari demikian sehingga memenuhi kedua persamaan
linear. Perhatikan tabel berikut ini.
Tabel di atas menjelaskan bahwa persamaan linear 2x + y = 6
memiliki 4 buah penyelesaian. Adapun persamaan linear x + y = 5
memiliki 6 buah penyelesaian. Manakah yang merupakan
penyelesaian dari 2 x + y = 6 dan x + y = 5? Penyelesaian adalah nilai
x dan y yang memenuhi kedua persamaan linear tersebut. Perhatikan
dari tabel tersebut nilai x = 1 dan y = 4 sama-sama memenuhi
penyelesaian dari kedua persamaan linear tersebut. Jadi, dapat
dituliskan:
F. Sumber dan Alat Pembelajaran
1. Sumber Pembelajaran yang Digunakan
a. Buku Sekolah Elektronik Bidang Studi Matematika untuk kelas VIII
Sekolah Menengah Pertama (SMP)/ Madrasah Tsanawiyah (MTs)
b. Buku penunjang lainnya yang relevan
2. Alat Pembelajaran yang Digunakan
a. Lembar Kerja Siswa (LKS)
G. Metode Pembelajaran
1. Metode : Tanya Jawab.
H. Kegiatan Belajar Mengajar
1. Pengalaman Belajar
Mencari informasi tentang persamaan Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel (SPLDV) melalui buku-buku pelajaran.
2. Langkah - Langkah Pembelajaran
No Struktur
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
1 Pendahuluan
a. Pada saat memasuki ruang
kelas, guru mengucapkan
salam
b. Menyampaikan standar kom-
petensi, kompetensi dasar dan
tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai.
a. Menjawab salam guru
dengan serempak
b. Menyiapkan sarana yang
diperlukan dalam pem-
belajaran.
5 menit
2
Kegiatan Inti
a. Mengaitkan materi yang akan
dipelajari dengan contoh di
sekitar siswa untuk
memotivasi siswa tentang
pemanfaatan materi yang
akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari
b. Menyampaikan materi
pelajaran secara bertahap
c. Memberi kesempatan siswa
untuk bertanya jika ada
kesulitan dalam memahami
penjelasan guru.
a. Menyimak dengan
seksama apa yang
disampaikan guru agar
termotivasi untuk mem-
pelajari materi selanjutnya
b. Memperhatikan dan
mencatat penjelasan guru
dengan seksama
c. Mengajukan pertanyaaan
jika menemui kesulitan
dalam memahami
penjelasan yang
disampaikan guru.
20 menit
d. Memberi kesempatan kepada
siswa untuk berdiskusi dalam
mengerjakan latihan soal
e. Memantau diskusi serta
memberikan arahan kepada
siswa seperlunya dalam
pengerjaan latihan soal
f. Memberikan kesempatan
kepada siswa untuk
mempresentasikan hasil
diskusi mereka.
d. Berdiskusi dan
mengerjakan latihan soal
dengan baik dan tertib
e. Bertanya kepada guru jika
mengalami kesulitan pada
saat pengerjaan latihan
soal
f. Mempresentasikan hasil
diskusi ke depan kelas.
30 menit
a. Memberi pertanyaan, umpan
balik dan penguatan kepada
siswa
b. Memberi konfirmasi terhadap
hasil eksplorasi dan elaborasi
siswa untuk meluruskan
pemahaman konsep siswa yang
masih keliru.
a. Menjawab pertanyaan dari
guru
b. Memperhatikan penje-
lasan guru dengan
seksama.
10 menit
3 Penutup a. Memberikan kuis kepada
siswa
b. Memberikan tugas terstruktur
dan kegiatan mandiri tak
terstruktur.
a. Mengerjakan kuis dengan
tertib
b. Mendengarkan dengan
seksama tugas dan PR
yang diberikan oleh guru
15 menit
TOTAL 80 menit
I. Penilaian
1. Penilaian proses
Afektif :
a. Dengan pengamatan langsung di kelas, guru mengamati kegiatan dan
keaktifan siswa dalam mengerjakan latihan soal
b. Dengan menilai keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan yang
diajukan, serta keaktifan dalam diskusi kelompok pada saat
mengerjakan latihan soal.
Kognitif:
a. Dengan menilai kemampuan siswa dalam menyampaikan idenya
dalam pembelajaran.
2. Penilaian Produk
a. Teknik : Latihan soal
b. Bentuk intrumen : essay
c. Instrumen : tes
J. Instrumen Penilaian
KUIS
Tentukan variabel pada persamaan berikut ini, kemudian carilah himpunan
penyelesaiannya:
1. 4y 3 = 5
2. 3x + 2 = 2x + 6
3. 5x y = 10 ; x {0, 1, 2, 3}, y {bilangan asli}, gambarkan pula
grafiknya
RUBRIK PENSKORAN
No Deskripsi jawaban yang diinginkan Skor
1. 4y 3 = 5 merupakan persamaan linear satu variabel dengan
varibel y.
Menentukan himpunan penyelesaiannya:
4y 3 = 5
4y 3 + 3 = 5 + 3
4y = 8
4
8
4
4
=
p
y = 2
Jadi, diperoleh nilai y = 2 dan himpunan penyelesaiannya, Hp =
1
1
{2} 1
Skor I 3
2. 3x + 2 = 2x + 6 merupakan persamaan linear satu variabel
dengan varibel x.
Menentukan himpunan penyelesaiannya:
3x + 2 = 2x + 6
3x + 2 + (-2) = 2x + 6 +(-2)
3x = 2x + 4
3x 2x = 2x + 4 2x
x = 4
Jadi, diperoleh nilai x = 4 dan himpunan penyelesaian, Hp =
{4}.
1
1
1
Skor II 3
3. Diketahui persamaan 5x y = 10 di mana x {0, 1, 2, 3} dan y
{Bilangan Asli}.
5x y = 10 merupakan persamaan linear dua variabel dengan
varibel x dan y.
- Jika dipilih nilai x = 0 dari yang diketahui maka:
5x y = 10
5 0 y = 10
0 y = 10
y = 10
Nilai y = 10 tidak memenuhi syarat karena bukan anggota
bilangan asli.
- Jika ditetapkan nilai x = 1 dari yang diketahui maka:
5x y = 10
5 1 y = 10
5 y = 10
y = 5
Nilai y = 5 tidak memenuhi syarat karena bukan anggota
bilangan asli.
- Jika diambil nilai x = 2 dari yang diketahui maka:
1
1
1
1
1
5x y = 10
5 2 y = 10
10 y = 10
y = 0
Nilai y = 0 tidak memenuhi syarat karena bukan anggota
bilangan asli.
- Sehingga untuk nilai x yang terakhir, yaitu = 3 maka:
5x y = 10
5 3 y = 10
15 y = 10
y = 5
Diperoleh x = 3 dan y = 5 atau dapat dituliskan (x,y) = (3, 5).
Jadi, himpunan penyelesaian dari 5x y = 10 dengan x {0, 1,
2, 3} dan y Bilangan Asli adalah {(3, 5)}.
Jika digambarkan dalam bidang koordinat Cartesius maka
diperoleh gambar berikut.
1
1
1
1
1
1
Skor III 11
Total Skor 17
Nilai akhir = 100
total skor
skor
LEMBAR KERJA SISWA
(LKS)
Mata pelajaran : Matematika
Satuan pendidikan : SMP
Alokasi waktu : 20 menit (1x pertemuan)
I. Pokok bahasan
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)
II. Tujuan Pembelajaran
A. Siswa dapat mendefinisikan Persamaan Linear Dua Variabel
B. Siswa dapat menentukan himpunan penyelesaian Persamaan Linear Dua
Variabel
C. Siswa dapat mendefinisikan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
(SPLDV).
III. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Perhatikan persamaan-persamaan berikut. Manakah di antara persamaan-
persamaan berikut yang termasuk Persamaan Linear Dua Variabel? Jelaskan
jawaban kalian.
a. 5y 3t = 12
b. 2 + x = 8 - 2x
c. 4p
2
+ 6 = 18q
d. 18 3x
2
= 12
e. 20 + 5mn = 35o
f. 4pq + 5 = 17
g. f = 4 - 2g
h. f -3 = 4
2. Tentukanlah penyelesaian dari persamaan berikut dan gambarkan grafiknya.
p + q + 3 = 10; p {0, 1, 2, 3}, q {Bilangan Bulat}
Tugas I
Tentukan penyelesaian persamaan linear berikut
1. x + 5 = 6
2. 6 + 7p = 20
3. 3x + y = 12 ; x, y Bilangan Asli, serta gambarkan grafiknya
Tugas II
Carilah permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan sistem
persamaan linear dua variabel, kemudian selesaikanlah permasalahan tersebut.
Lampiran 25
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol 02
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VIII / I (Ganjil)
Materi Pokok : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Alokasi Waktu : 4 x 2 x 40 menit (empat kali pertemuan)
Pertemuan ke : 2-5
A. Standar Kompetensi
Memahami sistem persamaan linear dua variabel dan menggunakannya
dalam pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
Menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel.
C. Indikator
1. Dapat menentukan penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
(SPLDV).
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menentukan penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel (SPLDV) dengan metode grafik
2. Siswa dapat menentukan penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel (SPLDV) dengan metode substitusi
3. Siswa dapat menentukan penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel (SPLDV) dengan metode eliminasi
4. Siswa dapat menentukan penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel (SPLDV) dengan metode kombinasi substitusi dan eliminasi.
E. Materi Pokok dan Uraian Materi Pokok
2. Penyelesaian SPLDV
Seperti yang telah dipelajari sebelumnya, SPLDV adalah persamaan yang
memiliki dua buah persamaan linear dua variabel. Penyelesaian SPLDV dapat
ditentukan dengan cara mencari nilai variabel yang memenuhi kedua
persamaan linear dua variabel tersebut.
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menentukan
penyelesaian SPLDV. Metode-metode tersebut adalah:
a. Metode Grafik
b. Metode Substitusi
c. Metode Eliminasi
d. Metode Kombinasi Substitusi Eliminasi
Adapun metode tersebut akan diuraikan lebih rinci pada bagian berikut.
a. Metode Grafik
Grak untuk persamaan linear dua variabel berbentuk garis lurus.
SPLDV terdiri atas dua buah persamaan dua variabel, berarti SPLDV
digambarkan berupa dua buah garis lurus. Penyelesaian dapat
ditentukan dengan menentukan titik potong kedua garis lurus
tersebut.
Contoh
Gunakan metode grak, tentukanlah penyelesaian SPLDV berikut.
x + y = 2
3x + y = 6
Penyelesaian
1). Persamaan x + y = 2
Titik potong dengan sumbu x, berarti y = 0.
x + y = 2
x + 0 = 2
x = 2
Diperoleh x + y = 2 dan y = 0, maka diperoleh titik potong
dengan sumbu x di titik (2, 0).
Titik potong dengan sumbu y, berarti x = 0.
x + y = 2
0 + y = 2
y = 2
Diperoleh x = 0 dan y = 2, maka diperoleh titik potong dengan
sumbu y (0, 2).
2). Persamaan 3x + y = 6
Titik potong dengan sumbu x, berarti y = 0.
3x + y = 6
3x + 0 = 6
3x = 6 x = 2
Diperoleh x = 2 dan y = 0 maka diperoleh titik potong dengan
sumbu x di titik (2, 0). Titik potong dengan sumbu y, berarti x =
0.
3x + y = 6
3 0 + y = 6
y = 6
Diperoleh x = 0 dan y = 6 maka diperoleh titik potong dengan
sumbu y di titik (0, 6).Langkah kedua, gambarkan ke dalam
bidang koordinat Cartesius.
Persamaan x + y = 2 memiliki titik potong sumbu di (2, 0) dan
(0, 2). Persamaan 3x + y = 6 memiliki titik potong sumbu di (2,
0) dan (0, 6).
3). Perhatikan gambar tersebut, titik potong antara garis x + y = 2
dan 3x + y = 6 adalah (2, 0) Jadi, Hp = {(2, 0)}
b. Metode Substitusi
Penyelesaian SPLDV menggunakan metode substitusi dilakukan
dengan cara menyatakan salah satu variabel dalam bentuk variabel
yang lain kemudian nilai variabel tersebut menggantikan variabel
yang sama dalam persamaan yang lain.
Contoh
Gunakan metode substitusi, tentukan penyelesaian SPLDV berikut.
3x + y = 7
x + 4y = 6
Penyelesaian
Langkah pertama, tuliskan masing-masing persamaan dalam bentuk
persamaan (1) dan (2).
3x + y = 7 (1)
x + 4y = 6 (2)
Langkah kedua, pilih salah satu persamaan, misalkan persamaan (1).
Kemudian, nyatakan salah satu variabelnya dalam bentuk variabel
lainnya.
3x + y = 7
y = 7 3x (3)
Langkah ketiga, nilai variabel y pada persamaan (3) menggantikan
variabel y pada persamaan (2).
x + 4y = 6
x + 4 (7 3x) = 6
x + 28 12x = 6
x 12x = 6 28
11x = 22
x = 2 (4)
Langkah keempat, nilai x pada persamaan (4) menggantikan variabel
x pada salah satu persamaan awal, misalkan persamaan (1).
3x + y = 7
3 (2) + y = 7
6 + y = 7
y = 7 6
y = 1 (5)
Langkah kelima, menentukan penyelesaian SPLDV tersebut. Dari
uraian diperoleh nilai x = 2 dan y = 1.
Jadi, dapat dituliskan Hp = {(2, 1)}
c. Metode Eliminasi
Berbeda dengan metode substitusi yang mengganti variabel, metode
eliminasi justru menghilangkan salah satu variabel untuk dapat
menentukan nilai variabel yang lain. Dengan demikian, koesien
salah satu variabel yang akan dihilangkan haruslah sama atau dibuat
sama.
Contoh
Gunakan metode eliminasi untuk menentukan penyelesaian SPLDV
berikut.
x + y = 7
2x + y = 9
Penyelesaian
Langkah pertama, menghilangkan salah satu variabel dari SPLDV
tersebut.
Misalkan, variabel y yang akan dihilangkan maka kedua persamaan
harus dikurangkan.
Diperoleh nilai x = 2.
Langkah kedua, menghilangkan variabel yang lain dari SPLDV
tersebut, yaitu variabel x. Perhatikan koesien x pada SPLDV
tersebut tidak sama. Jadi, harus disamakan terlebih dahulu.
Kemudian, kedua persamaan yang telah disetarakan dikurangkan.
Diperoleh nilai y = 5
Langkah ketiga, menentukan penyelesaian SPLDV tersebut.
Diperoleh nilai x = 2 dan y = 5. Jadi, Hp = {(2, 5)}.
d. Metode Kombinasi Substitusi dan Eliminasi
Sesuai dengan namanya, metode ini merupakan gabungan metode
substitusi dan eliminasi. Artinya, akan terdapat proses penghilangan
dan penggantian variabel pada metode ini.
Contoh
Gunakan metode kombinasi substitusi eliminasi untuk menentukan
penyelesaian SPLDV berikut.
x + y = 7
2x + y = 9
Penyelesaian
Langkah pertama, tuliskan masing-masing persamaan dalam bentuk
persamaan (1) dan (2).
x + y = 7 (1)
2x + y = 9 (2)
Langkah kedua, menghilangkan salah satu variabel dari SPLDV
tersebut. Misalkan, variabel y yang akan dihilangkan maka kedua
persamaan harus dikurangkan.
Diperoleh nilai x = 2 (3).
Selanjutnya nilai x = 2 disubstitusikan ke salah satu persamaan,
misalnya persamaan (1).
x + y = 7
2 + y = 7
y = 7 2
y = 5 (5)
Langkah kelima, menentukan penyelesaian SPLDV tersebut. Dari
uraian diperoleh nilai x = 2 dan y = 5.
Jadi, dapat dituliskan Hp = {(2, 5)}.
F. Sumber dan Alat Pembelajaran
1. Sumber Pembelajaran yang Digunakan
a. Buku Sekolah Elektronik Bidang Studi Matematika untuk kelas VIII
Sekolah Menengah Pertama (SMP)/ Madrasah Tsanawiyah (MTs)
b. Buku penunjang lainnya yang relevan
2. Alat Pembelajaran yang Digunakan
a. Lembar Kerja Siswa (LKS)
G. Metode Pembelajaran
1. Metode : Tanya Jawab.
H. Kegiatan Belajar Mengajar
1. Pengalaman Belajar
Mencari informasi tentang persamaan Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel (SPLDV) melalui buku-buku pelajaran.
2. Langkah - Langkah Pembelajaran
No Struktur
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
1 Pendahuluan
a. Pada saat memasuki ruang
kelas, guru mengucapkan
salam
b. Menyampaikan standar kom-
petensi, kompetensi dasar dan
tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai.
a. Menjawab salam guru
dengan serempak
b. Menyiapkan sarana yang
diperlukan dalam pem-
belajaran.
5 menit
2
Kegiatan Inti
a. Mengaitkan materi yang akan
dipelajari dengan contoh di
sekitar siswa untuk
memotivasi siswa tentang
pemanfaatan materi yang
akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari
b. Menyampaikan materi
pelajaran secara bertahap
c. Memberi kesempatan siswa
untuk bertanya jika ada
kesulitan dalam memahami
penjelasan guru.
a. Menyimak dengan
seksama apa yang
disampaikan guru agar
termotivasi untuk mem-
pelajari materi selanjutnya
b. Memperhatikan dan
mencatat penjelasan guru
dengan seksama
c. Mengajukan pertanyaaan
jika menemui kesulitan
dalam memahami
penjelasan yang
disampaikan guru.
20 menit
a. Memberi kesempatan kepada
siswa untuk berdiskusi dalam
mengerjakan latihan soal
a. Berdiskusi dan
mengerjakan latihan soal
dengan baik dan tertib
30 m
e
ni
b. Memantau diskusi serta
memberikan arahan kepada
siswa seperlunya dalam
pengerjaan latihan soal
c. Memberikan kesempatan
kepada siswa untuk
mempresentasikan hasil
diskusi mereka.
b. Bertanya kepada guru jika
mengalami kesulitan pada
saat pengerjaan latihan
soal
c. Mempresentasikan hasil
diskusi ke depan kelas.
t
a. Memberi pertanyaan, umpan
balik dan penguatan kepada
siswa
b. Memberi konfirmasi terhadap
hasil eksplorasi dan elaborasi
siswa untuk meluruskan
pemahaman konsep siswa
yang masih keliru.
a. Menjawab pertanyaan dari
guru
b. Memperhatikan penje-
lasan guru dengan
seksama.
10 menit
3 Penutup a. Memberikan kuis kepada
siswa
b. Memberikan tugas terstruktur
dan kegiatan mandiri tak
terstruktur.
a. Mengerjakan kuis dengan
tertib
b. Mendengarkan dengan
seksama tugas dan PR
yang diberikan oleh guru
15 menit
TOTAL 80 menit
I. Penilaian
1. Penilaian proses
Afektif :
a. Dengan pengamatan langsung di kelas, guru mengamati kegiatan dan
keaktifan siswa dalam mengerjakan latihan soal
b. Dengan menilai keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan yang
diajukan, serta keaktifan dalam diskusi kelompok pada saat
mengerjakan latihan soal.
Kognitif:
a. Dengan menilai kemampuan siswa dalam menyampaikan idenya
dalam pembelajaran.
2. Penilaian Produk
a. Teknik : Latihan soal
b. Bentuk intrumen : essay
c. Instrumen : tes
J. Instrumen Penilaian
Selesaikan SPLDV berikut.
x + y = 7
2x + y = 9
RUBRIK PENSKORAN
Deskripsi jawaban yang diinginkan Skor
Misalnya dengan menggunakan metode kombinasi substitusi dan
eliminasi untuk menentukan penyelesaian SPLDV berikut.
x + y = 7
2x + y = 9
Langkah-langkahnya adalah :
Langkah pertama, tuliskan masing-masing persamaan dalam
bentuk persamaan (1) dan (2).
x + y = 7 (1)
2x + y = 9 (2)
Langkah kedua, menghilangkan salah satu variabel dari SPLDV
tersebut. Misalkan, variabel y yang akan dihilangkan maka
kedua persamaan harus dikurangkan.
1
Diperoleh nilai x = 2 (3).
Selanjutnya nilai x = 2 disubstitusikan ke
salah satu persamaan, misalnya
persamaan (1).
x + y = 7
2 + y = 7
y = 7 2
y = 5 (5)
Langkah kelima, menentukan penyelesaian SPLDV tersebut.
Dari uraian diperoleh nilai x = 2 dan y = 5.
Jadi, dapat dituliskan Hp = {(2, 5)}.
1
Total skor 2
Nilai akhir = 100
total skor
skor
LEMBAR KERJA SISWA
(LKS)
Mata pelajaran : Matematika
Satuan pendidikan : SMP
Alokasi waktu : 20 menit (1x pertemuan)
I. Pokok bahasan
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)
II. Tujuan Pembelajaran
A. Siswa dapat menentukan penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel (SPLDV) dengan metode grafik
B. Siswa dapat menentukan penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel (SPLDV) dengan metode substitusi
C. Siswa dapat menentukan penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel (SPLDV) dengan metode eliminasi
D. Siswa dapat menentukan penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel (SPLDV) dengan metode kombinasi substitusi dan eliminasi.
III. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Diberikan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) seperti berikut.
3x + y = 5
2x 3y =7
Selesaikanlah Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) tersebut
dengan metode:
a. Metode Grafik
b. Metode Substitusi
c. Metode Eliminasi
d. Metode Kombinasi Substitusi Eliminasi
Tugas I
Tentukan himpunan penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)
berikut
1. Gunakan metode grak, tentukan penyelesaian dari SPLDV berikut.
x + 2y = 2
3x y = 10
2. Gunakan metode subtitusi, tentukan penyelesaian dari SPLDV berikut.
x + y = 5
x y = 1
3. Gunakan metode eleminasi, tentukan penyelesaian dari SPLDV berikut
x y = 1
3x + 2y = 13
4. Gunakan metode kombinasi substitusi dan eleminasi, tentukan penyelesaian
dari SPLDV berikut
x 3y = 8
3x y = 8
Tugas II
Carilah permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan sistem
persamaan linear dua variabel, kemudian selesaikanlah permasalahan tersebut.
Lampiran 26
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol 03
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VIII / I (Ganjil)
Materi Pokok : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (satu kali pertemuan)
Pertemuan ke : 6
A. Standar Kompetensi
Memahami Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) dan
menggunakannya dalam pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
1. Membuat model matematika dari masalah yang berkaitan dengan Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)
2. Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) dan penafsirannya.
C. Indikator
1. Dapat membuat model matematika dari masalah yang berkaitan dengan
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)
2. Dapat menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan
dengan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) dan
penafsirannya.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat membuat model matematika dari masalah yang berkaitan
dengan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)
2. Siswa dapat menyelesaikan model matematika dari masalah yang
berkaitan dengan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) dan
penafsirannya.
E. Materi Pokok dan Uraian Materi Pokok
3. Penerapanan SPLDV
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali permasalahan-
permasalahan yang dapat dipecahkan menggunakan SPLDV. Pada umumnya,
permasalahan tersebut berkaitan dengan masalah aritmetika sosial. Misalnya,
menentukan harga satuan barang, menentukan panjang atau lebar sebidang
tanah, dan lain sebagainya.
Contoh
Harga 1 kg beras dan 4 kg minyak goreng Rp14.000,00. Sedangkan harga
2 kg beras dan 1 kg minyak goreng Rp10.500,00. Tentukan:
a. model matematika dari soal tersebut,
b. harga sebuah beras dan minyak goreng,
c. harga 2 kg beras dan 6 kg minyak goreng.
Jawab:
a. Misalkan: harga 1 kg beras = x
harga 1 kg minyak goreng = y
maka dapat dituliskan:
1x + 4y = 14.000
2x + 1y = 10.500
Diperoleh model matematika:
x + 4y = 14.000
2x + y = 10.500
b. Untuk mencari harga satuan beras minyak goreng, tentukan
penyelesaian SPLDV tersebut.
Dengan menggunakan metode subtitusi, diperoleh:
x + 4y = 14.000 (1)
2x + y = 10.500 (2)
menentukan variabel x dari persamaan (1)
x + 4y = 14.000
x = 14.000 4y (3)
Subtitusikan nilai x pada persamaan (3) ke persamaan (2).
2x + y = 10.500
2 (14.000 4y) + y = 10.500
28.000 8y + y = 10.500
8y + y = 10.500 28.000
7y = 17.500
y = 2.500 (4)
Subtitusikan nilai y pada persamaan (4) ke persamaan (2).
2x + y = 10.500
2x + (2.500) = 10.500
2x = 10.500 2.500
2x = 8.000
x = 4.000
menentukan nilai x dan y.
Dari uraian tersebut diperoleh:
x = harga 1 kg beras = Rp 4.000,00
y = harga 1 kg minyak goreng = Rp2.500,00
c. Mencari harga 2 kg beras dan 6 kg minyak goreng
Model matematika dari masalah tersebut adalah
2x + 6y (5)
Substitusi x = Rp. 4.000,00
y = Rp. 2.500,00
Diperoleh : 2(4.000) + 6(2.500)
= 8.000 + 15.000
= 23.000
Jadi, harga 2 kg beras dan 6 kg minyak goreng adalah Rp. 23.000,00
F. Sumber dan Alat Pembelajaran
1. Sumber Pembelajaran yang Digunakan
a. Buku Sekolah Elektronik Bidang Studi Matematika untuk kelas VIII
Sekolah Menengah Pertama (SMP)/ Madrasah Tsanawiyah (MTs)
b. Buku penunjang lainnya yang relevan
2. Alat Pembelajaran yang Digunakan
a. Lembar Kerja Siswa (LKS)
G. Metode Pembelajaran
1. Metode : Tanya Jawab
H. Kegiatan Belajar Mengajar
1. Pengalaman Belajar
Mencari informasi tentang persamaan Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel (SPLDV) melalui buku-buku pelajaran.
2. Langkah - Langkah Pembelajaran
No Struktur
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
1 Pendahuluan
a. Pada saat memasuki ruang
kelas, guru mengucapkan
salam
b. Menyampaikan standar kom-
petensi, kompetensi dasar dan
tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai.
a. Menjawab salam guru
dengan serempak
b. Menyiapkan sarana yang
diperlukan dalam pem-
belajaran.
5 menit
2 Kegiatan Inti a. Mengaitkan materi yang akan a. Menyimak dengan 20 menit
dipelajari dengan contoh di
sekitar siswa untuk
memotivasi siswa tentang
pemanfaatan materi yang
akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari
b. Menyampaikan materi
pelajaran secara bertahap
c. Memberi kesempatan siswa
untuk bertanya jika ada
kesulitan dalam memahami
penjelasan guru.
seksama apa yang
disampaikan guru agar
termotivasi untuk mem-
pelajari materi selanjutnya
b. Memperhatikan dan
mencatat penjelasan guru
dengan seksama
c. Mengajukan pertanyaaan
jika menemui kesulitan
dalam memahami
penjelasan yang
disampaikan guru.
a. Memberi kesempatan kepada
siswa untuk berdiskusi dalam
mengerjakan latihan soal
b. Memantau diskusi serta
memberikan arahan kepada
siswa seperlunya dalam
pengerjaan latihan soal
c. Memberikan kesempatan
kepada siswa untuk
mempresentasikan hasil
diskusi mereka.
a. Berdiskusi dan
mengerjakan latihan soal
dengan baik dan tertib
b. Bertanya kepada guru jika
mengalami kesulitan pada
saat pengerjaan latihan
soal
c. Mempresentasikan hasil
diskusi ke depan kelas.
30 menit
a. Memberi pertanyaan, umpan
balik dan penguatan kepada
siswa
b. Memberi konfirmasi terhadap
hasil eksplorasi dan elaborasi
siswa untuk meluruskan
pemahaman konsep siswa
a. Menjawab pertanyaan dari
guru
b. Memperhatikan penje-
lasan guru dengan
seksama.
10 menit
yang masih keliru.
3 Penutup a. Memberikan kuis kepada
siswa
b. Memberikan tugas terstruktur
dan kegiatan mandiri tak
terstruktur.
a. Mengerjakan kuis dengan
tertib
b. Mendengarkan dengan
seksama tugas dan PR
yang diberikan oleh guru
15 menit
TOTAL 80 menit
I. Penilaian
1. Penilaian proses
Afektif :
a. Dengan pengamatan langsung di kelas, guru mengamati kegiatan dan
keaktifan siswa dalam melakukan diskusi kelompok.
b. Dengan menilai keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan yang
diajukan, serta keaktifan dalam diskusi kelompok pada saat
mengerjakan LKS.
Kognitif:
a. Dengan menilai kemampuan siswa dalam menyampaikan idenya
dalam pembelajaran.
2. Penilaian Produk
a. Teknik : Latihan soal
b. Bentuk intrumen : essay
c. Instrumen : tes
J. Instrumen Penilaian
1. Umur Sani 7 tahun lebih tua dari umur Ari. Sedangkan jumlah umur
mereka adalah 43 tahun. Tentukanlah:
a. model matematika dari soal tersebut,
b. umur masing-masing.
RUBRIK PENSKORAN
Deskripsi jawaban yang diinginkan Skor
a. Misalkan: umur Sani = x tahun
umur Ari = y tahun
maka dapat dituliskan:
x = 7 + y
x y = 7
x + y = 43
Diperoleh model matematika:
x y = 7
x + y = 43
b. Untuk menghitung umur masing-masing, tentukan SPLDV
tersebut. Dengan menggunakan metode eleminasi,
diperoleh:
menghitung variabel x
menghilangkan variabel y
Menentukan nilai x dan y
Dari uraian tersebut, diperoleh: x = umur Sani = 25 tahun
y = umur Ari = 18 tahun
1
1
1
1
1
Total skor 5
Nilai akhir = 100
total skor
skor
LEMBAR KERJA SISWA
(LKS)
Mata pelajaran : Matematika
Satuan pendidikan : SMP
Alokasi waktu : 20 menit (1x pertemuan)
I. Pokok bahasan
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)
II. Tujuan Pembelajaran
A. Membuat model matematika dari masalah yang berkaitan dengan Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)
B. Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) dan penafsirannya.
III. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Harga sebuah buku tulis dan sebuah buku gambar Rp. 8.000,00. Sedangkan
harga dua buku tulis dan sebuah buku gambar Rp.11.000,00. Tentukanlah:
a. model matematika dari soal tersebut,
b. harga satuan dari buku tulis dan buku gambar,
c. harga dari 5 buku tulis dan 4 buku gambar.
Tugas I
Tentukan himpunan penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)
berikut
1. Harga satu kaos dan satu celana adalah Rp130.000,00. Sedangkan harga dua
potong kaos dan satu potong celana adalah Rp130.000,00. Tentukanlah:
a. model matematika dari soal tersebut,
b. harga satuan kaos dan celana,
c. harga 4 potong kaos dan 2 celana.
2. Sebidang tanah memiliki ukuran panjang 8 meter lebih panjang dari pada
lebarnya. Jika keliling sebidang tanah tersebut adalah 44 m
2
, tentukanlah:
a. model matematika dari soal tersebut,
b. ukuran panjang dan lebar sebidang tanah tersebut,
c. luas sebidang tanah tersebut,
d. Jika tanah tersebut dijual dengan Rp100.000,00 per meter persegi,
berapakah harga jual sebidang tanah tersebut ?
Tugas II
Carilah permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan sistem
persamaan linear dua variabel, kemudian selesaikanlah permasalahan tersebut.
Lampiran 27
Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian di Sekolah