You are on page 1of 27

MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengantar Pendidikan Dosen Pembimbing:

Jaja Sulaeman, Drs., Mpd Disusun oleh :

KELOMPOK 7 1. IRA MELINDA 2. DANDI HANGGARA 3. EVANI MELINDA KELAS 1-F 111080034 111080125 111080197

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011

KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillah segala puji syukur kita panjatkan dan sanjungkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberi kenikmatan-Nya kepada kita tiada henti-hentinya. Salah satu kenikmatan-Nya ialah terselesaikannya tugas makalah yang diberikan kepada kami. Shalawat serta salam selalu kita haturkan kepada baginda nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari jaman keterpurukan ke jaman yang penuh perdamaian yaitu Islam. Dalam menyusun makalah ini, Penyusun telah banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga Penyusun mengucapkan banyak terima kasih sebesar-besarnya kepada: 1. Allah SWT yang telah memberikan kami kesehatan dan kelancaran dalam mengerjakan makalah ini sampai selesai. 2. Kedua orang tua kami yang selalu berjuang keras mendoakan kami dan memberikan dorongan baik moril maupun materi. 3. Bapak Jaja Sulaeman, Drs., Mpd selaku dosen mata kuliah Profesi Kependidikan. 4. Teman-teman yang selalu memberi motivasi dan dukungannya kepada kami. Akhirnya penulis mengharapkan semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penyusun sendiri dan para pembaca umumnya, amin yaa robbal alamin. Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam makalah ini. Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penyusun harapkan.

Cirebon, Desember

Penyusun

DAFTAR ISI

1. KATA PENGANTAR.......................... 2. DAFTAR ISI............................ 3. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .................................................. 4. BAB II PEMBAHASAN A. Jabatan Supervisor Sekolah ..................................................................................... B. Tugas pokok Pengawas Sekolah ............................................................................. C. Fungsi Pengawas Sekolah ....................................................................................... D. Kewenangan Pengawas Sekolah ............................................................................. E. Kompetensi Pengawas Sekolah ............................................................................... F. Kualifikasi Pengawas Sekolah ................................................................................ 5. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan.................................... B. Saran dan Kritik ........................................................................................................ 6. DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang Pengawas sekolah ialah pengawas yang mampu menjalankan tugasnya didalam dan diluar lingkungan kependidikan, pengawas sekolah juga harus mampu menjadi panutan bagi dirinya sendiri, guru, staf sekolah lainnya dengan perangai perangai yang baik pula. Selain itu pula pengawas sekolah juga harus bisa menjadi pengawas sekolah yang profesional. Pengawas sekolah adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberikan tanggung jawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan pengawasan pendidikan disekolah dengan melaksanakan penilaian dan pembinaan dari segi tehnik pendidikan dan administrasi pada satuan pendidikan pra sekolah, sekolah dasar dan menengah. Supervisi didefinisikan sebagai upaya pengikatan mutu proses dan hasil pembeljaran dengan jalan meningkatkan kompetensi dan ketrampilan guru melalui bimbingan profesional oleh pengawas sekolah. Supervisi adalah proses kerja supervisor dalam melakukan bimbingan dan pembelajaran baik secara individual maupun secara kolektif. Supervisi adalah proses bimbingan profesional untuk meningkatkan derajat profesionalitas guru bagi peningkatan mutu proses pendidikan dan pembelajaran.

BAB II PEMBAHASAN
A. Jabatan Supervisor Sekolah Dalam skema PP No 74 tahun 2008 tentang guru, pengawas sekolah esensinya adalah guru, yaitu guru dalam jabatan pengawas. Pengawas sekolah adalah tenaga profesional, yaitu di samping sebagai guru profesional, ia harus menjadi pengawas sekolah yang profesional pula. Dalam literatur akademik, pengawas sering dikenal sebagai supervisor. Fungsi supervisi itu antara lain dilakukan oleh pengawas sekolah yang dalam konteks UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional termasuk dalam tenaga kependidikan. Di dalam UU sisdiknas disebutkan bahwa tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. Jabatan pengawas, yang antara lain tugasnya melakukan supervisi sekolah dan orangnya disebut sebagai supervisor sekolah. Di dalam peraturan ini yang dimaksud dengan pengawas sekolah adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diberi tugas untuk melakukan pengawasan dengan melaksanakan penilaian dan pembinaan dari segi teknis pendidikan dan administrasi pada satuan pendidikan anak usia dini formal (PAUD, yang dulu sering disebut sebagai pendidikan prasekolah), dasar, dan menengah. Dengan berlakunya Peraturan Pemerintah No. 74 Taahun 2008 Tentang Guru, pengawas sekolah masuk rumpun guru. Dalam No. 74 Tahun 2008 disebutkan bahwa guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan tetap diberi tunjangan profesi guru apabila yang bersangkutan tetap melaksanakan tugas sebagai pendidik yang: (1) berpengalaman sebagai guru sekurangkurangnya pembimbingan dan pelatihan profesional 8 tahun atau kepala sekolah sekurangkurangnya 4 tahun, (2) memenuhi persyaratan akademik sebagai guru sesuai dengan peraturan perundang;ungdangan, (3) memiliki sertifikat pendidik, dan (4) melakukan tugas sebagai guru dan pengawas.

B. Tugas Pokok Pengawas Sekolah Tugas pokok pengawas sekolah adalah melakukan penilaian dan pembinaan dengan melaksanakan fungsi-fungsi supervisi, baik supervisi akademik maupun supervisi manajeril. Berdasarkan tugas pokok dan fungsinya, ada tiga kegiatan yang harus dilaksanakan pengawas yakni: Melakukan pembinaan pengembangan kualitas sekolah, kinerja kepala sekolah, kinerja guru, dan kinerja seluruh staf sekolah, Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan program sekolah beserta pengembangannya, Melakukan penilaian terhadap proses dan hasil program pengembangan sekolah secar kolaboratif dengan pemangku kepentingan sekolah. Tugas-tugas pokok dan tanggung jawab pengawas sekolah dijelaskan berikut ini. Pertama, melaksanakan pengawasan penyelenggaraan pendidikan disekolah sesuai dengan penugasannya pada jenjang pendidikan anak usia dini formal sampai dengan sekolah menengah. Kedua, meningkatkan kualitas proses belajar mengajar atau bimbingan dan hasil prestasi belajar atau bimbingan siswa dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Menurut Sudjana (2006), tugas pokok yang pertama merujuk pada supervisi atau pengawasan manajerial, sedangkan tugas pokok yang kedua merujuk pada supervisi atau pengawasan akademik. Pengawasan manajerial pada dasarnya memberikan pembinaan, penilaian dan bantuan atau bimbingan mulai dari rencana program, proses, sampai dengan hasil. Bimbingan dan bantuan diberikan kepada kepala sekolah dan seluruh staf sekolah untuk meningkatkan kinerja sekolah. Pengawasan akademik berkaitan dengan membina dan membantu guru dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran atau bimbingan dan kualitas hasil belajra siswa. Wewenang yang diberikan kepada pengawas sekolah meliputi: 1. Memilih dan menentukan metode kerja untuk mencapai hasil yang optimal dalam melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kode etik profesi. 2. Menetapkan tingkat kinerja guru dan tenaga lainnya yang diawasi beserta faktorfaktor yang mempengaruhinya. 3. Menentukan atau mengusulkan program pembinaan serta melakukan pembinaan. Pengawas perlu berkolaborasi dengan kepala sekolah dan guru agar dalam melaksanakan tugasnya sejalan dengan arah pengembanagn sekolah yang telah ditetapkan.

Merujuk pada kedua tugas pokok di atas, versi Depdiknas (2006), kegiatan yang dilakukan oleh pengawas disajikan berikut ini. 1. Menyusun program kerja kepengawasan untuk setiap semester dan setiap tahunnya pada sekolah yang dibinanya. 2. Melaksanakan penilaian, pengolahan dan analisis data hasil belajar/ bimbinagn siswa dan kemampuan guru. 3. Mengumpulkan dan mengolah data sumber daya pendidikan, proses pembelajaran/bimbingan, lingkungan sekolah yang berpengaruh terhadap perkembangan hasil belajar/bimbinagn siswa. 4. Melaksanakan analisis komprehensif mengenai pelbagai faktor sumber daya pendidikan sebagai bahan untuk melakukan inovasi sekolah. 5. Memberikan arahan, bantuan dan bimbinagn kepada guru tentang proses pembelajran/bimbingan yang bermutu untuk meningkatkan mutu proses dan hasil beajar/bimbingan siswa. 6. Melakukan penilaian dan monitoring penyelenggaraan pendidikan disekolah binaanya mulai dari penerimaan siswa baru, pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan ujian sampai kepada pelepasan lulusan/pemberian ijazah. 7. Menyusun laporan hasil pengawasan di sekolah binaannya dan melaporkan kepada Dinas Pendidikan, Komite Sekolah dan pemangku kepentingan lainnya. 8. Melaksanakan penilaian hasil pengawasan seluruh sekolah sebagai bahan kajian untuk menetapkan program kepengawasan semester berikutnya. 9. Memberikan bahan penilaian kepada sekolah dalam rangka akreditasi sekolah. 10. Memberikan saran dan pertimbangan kepada pihak sekolah dalam memecahkan masalah yang di hadapi sekolah berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan.

Di inggris (Depdiknas, 2006) tugas pengawas sekolah mencakup: 1. Inspecting (mengsupervisi) meliputi tugas mengsupervisi kinerja kepala sekolah, kinerja guru, kinerja staf sekolah, pelaksanaan kurikulum/mata pelajaran, pelaksanaan pembelajaran, ketersediaan dan pemanfaatan sumber daya, manajemen sekolah, dan aspek lainnya seperti: keputusan moral, pendidikan moral, kerjasama dengan masyarakat. 2. Advising (memberi advis atau nasihat) meliputi advis mengenai sekolah sebagai sistem, memberi advis kepada guru tentang pembelajaran yang efektif, memberi advis

kepada kepala sekolah dalam mengelola pendidikan, memberi advis kepada tim kerja dan staf sekolah dalam meningkatkan kinerja sekolah, member advis kepada orang tua siswa dan komite sekolah terutama dalam meningkatkan partisipasi msyarakat dalam pendidikan. 3. Monitoring (memantau) meliputi tugas: memantau penjamin/ standar mutu pendidikan, memantau penerimaan siswa baru, memantau proses dan hasil belajar siswa, memantau pelaksanaan ujian, memantau rapat gurudan staf sekolah, memantau hubungan sekolah dengan masyarakat, memantau data statistik kemajuan sekolah, memantau program-program pengembangan sekolah. 4. Reporting (membuat laporan) meliputi tugas: melaporkan perkembangan dan hasil pengawasan kepada kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/kota, provinsi dan/atau nasional, melaporkan perkembangan dan hasil pengawasan ke masyarakat publik, serta melaporkan perkembangan dan hasil pengawasan ke sekolah binaannya. 5. Coordinating (mengkoordinasi) meliputi tugas: mengkoordinasi sumber- sumber daya sekolah baik sumberdaya manusia, material, finansial, dll, mengkoordinasi kegiatan antar sekolah, mengkoordinasi kegiatan preservice dan in service training bagi kepalasa sekolah, guru, dan staf sekolah lainnya, mengkoordinasi personil pengaku kepentingan lain, mengkoordinasi pelaksanaan kegiatan inovasi sekolah. 6. Performing leadership (memimpin untuk melaksanakan tugas) meliputi tugas: memimpin pengembangan kualitas guru dan staf di sekolah binaannya, pengembangan inovasi sekolah, partisipasi dalam memimpi kegiatan manajerial pendidikan di dinas penddikan, dll.

C. Fungsi Pengawas Sekolah Pengawas sekolah melaksanakan fungsi supervisi, baik supervisi akademik dan supervisi manajerial. Menurut Depdiknas (2006), supervisi akademik adalah fungsi supervisi yang berkenaan dengan aspek pembinaan dan pengembangan kemampuan profesional guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran dan bimbingan di sekolah. Sasaran supervisi akademik antara lain membantu guru dalam: 1) Merencanakan kegiatan pembelajaran dan atau bimbingan 2) Melaksanakan kegiatan pembelajaran/bimbingan

3) Menilai proses da hasil pembelajaran/bimbingan 4) Memanfaatkan hasil penilaian untuk peningkatan layanan pembelajaran dan bimbingan 5) Memberikan umpan balik secara tepat dan teratur dan terusmenerus pada siswa 6) Melayani siswa yang mengalami kesulitan belajar 7) Memberikan bimbingan belajar pada siswa 8) Meciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan 9) Mengembangkan dan memanfaatkan alat bantu dan media pembelajaran dan atau bimbingan 10) Memanfaatkan sumber-sumber belajar 11) Mengembangkan interaksi pembelajaran/bimbingan (metode, strataegi, teknik, model, pendekatan, dll) yang tepat dan berdaya guna 12) Melakukan penelitian praktis bagi perbaikan pembelajaran/bimbingan 13) Mengembangkan inovasi pembelajaran/bimbingan Dalam melaksanakan fungsi supervisi akademik seperti diatas, pengaws hendaknya berperan sebagai: (1) Mitra guru dalam meningkatkan mutu proses danhasil pembelajaran dan bimbingan di sekolah binaanya (2) Inovator dan pelopor dalam mengembangkan inovasi pembelajaran dan bimbingan di sekolah binaanya (3) Pembina, pembimbing, atau konsultan pendidikan di sekolah binaanya (4) Konselor bagi kepala sekolah, guru, dan seluruh staf sekolah (5) Motivator untuk meningkatkan kinerja semua staf sekolah Supervisi manajerial adalah fungsi supervisi yang berkenaan dengan aspek pengelolaan sekolah yang terkait langsung dengan peningkatan efisiensi dan efektivitas sekolah yang mencakup: 1. Perencanaan 2. Koordinasi 3. Pelaksanaan 4. Penilaian 5. Pengembangan kompetensi SDM kependidikan dan sumber daya lainnya.

Sasaran supervisi manajerial adalah membantu kepala sekolah dan staf sekolah lainnya dalam mengelola administrasi pendidikan: 1. Administrasi kurikulum 2. Administrasi keuangan 3. Administrasi srana dan prasarana/perlengkapan 4. Administrasi personal atau ketenagaan 5. Administrasi kesiswaan 6. Administrasi hubungan sekolah dan masyarakat 7. Administrasi budaya dan lingkungan sekolah 8. Aspek-aspek administrasi lainnya dalam rangka mengingkatkan mutu pendidikan

Dalam melaksanakan fungsi supervisi manajerial, pengawas berpeeran sebagai: 1. Kolaborator dan negosiator dalam proses perencanaan, koordinasi, pengembangan manajemen sekolah 2. Asesor dalam mengidentifikasi kelemahan dan menganalisis potensi sekolah binaannya 3. Pusat informasi pengembangan mutu pendidikan di sekolah binaannya 4. Evaluator/judgement terhadap pemaknaan hasil pengawas

D. Kewenengan Pengawasan Sekolah Penelitian yang dilakukan oleh Ekosusilo (2003) menunjukkan kenyataan pelaksanaan supervisi oleh pengawas sungguh bertolak belakang dengan konsep ideal supervisi. Kegiatan supervisi yang dilakukan oleh pengawas masih jauh dari substansi teori supervisi. Supervisi yang dilakukan oleh pengawas lebih dekat pada paradigma inspeksi atau pengawasan. Setiap pengawas memiliki kewenangan dan hak-hak yang melekat pada jabatannya. Beberapa kewenangan yang ada pada pengawasan adalah kewenangan untuk: 1. Bersama kepala sekolah dan guru yang dibinannya, menentukan program peningkatan mutu pendidikan 2. Menyusun program kerja/agenda kerja kepengawasan pada sekolah binaannya dan membicarakannya dengan kepala sekolah dan guru pada sekolah yang bersangkutan 3. Menentukan metode kerja untuk pencapaian hasil optimal berdasarkan program kerja yang telah disusun

4. Menetapkan kinerja sekolah, kepala sekola dan guru serta tenaga kependidikan guna peningkatan kualitas diri dan layanan pengawas

E. Kompetensi Pengawas Sekolah


Istilah kompetensi seringkali lebih populer dan lebih mudah memaknainya dibandingkan dengan istilah kinerja. Standar kompetensi pun cenderting lebih mudah dibuat ketimbang standar kinerja yang cenderung subjektif itu. Kompetensi dan kinerja berbeda adanya. Kinerja cenderung dipersepsi sebagai tampilan riel di dunia kerja secara berbasis pada kompetensi dasar. sedangkan kompetensi merupakan sebuah prakondisi, berupa penguasaan dasar teoritis tertentu untuk dapat tampil secara riel pada tempat unit-unit layanan diperlukan. Apakah kompetensi itu ? Kompetensi adalah seperangkat pengetaluian. keterampilan. dan nilainilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Kompetensi juga dapat didefinisikan sebagai spesifikasi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dimiliki seseorang serta penerapannya di dalam pekerjaan, sesuai dengan standar kinerja yang dibutuhkan oleh masyarakat dan dunia kerja. Kompetensi itu sendiri memiliki taksonomi standar. Taksonomi standar kompetensi mencakup standar isi (content standarts), standar proses (proces standards), dan standar penampilan (performance
standards). Standar isi meiiputi muatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Standar proses

mencakup kriteria kinerja dalam aktivitas transformasi pengetahuan. keterampilan, dan sikap yang dituntut, termasuk daya dukung fasilitatifnya. Standar penampilan (performance staiularts) berkenaan dengan kriteria performansi. Merujuk pada ketiga standar ini kinerja atau penampilan dipandang sebagai bagian integral dari kompetensi, meski sesungguhnya kompetensi dan kinerja atau performansi itu berbeda adanya. Kompetensi (competency) sesungguhnya berbeda dengan kinerja atau performansi (performance). Kompetensi merujuk pada kemampuan teoritis yang tersembunyi (latent), sedangkan performansi merujuk pada tampilan riel yang dapat dilakukan oleh subjek di tempat kerja atau pada unit-unit layanan yang dibutuhkan. Kompetensi itu sendiri terdiri dari tiga kategori. yaitu kompetensi utama
(core competencies) atau kompetensi inti, kompetensi pendukung atau penunjang kompetensi inti. dan

kompetensi lain yang melengkapi dua kompetensi tersebut. Termasuk dalam kompetensi Iain ini adalah kompetensi sosiai, daya adaptabilitas, dan visi ke depan. Bagaimana kompetensi ideal pengawas satuan pendidikan? Berikut ini disajikan pemikiran konsepsional mengenai standar kompetensi pengawas satuan pendidikan. Standar di bawah ini cukup representatif untuk dijadikan topik-topik dalam kerangka pelatihan pengawas satuan pendidikan. Secara akademik, standar kompetensi pengawas sekolah dikelompokkan ke dalam tiga komponen,

yaitu: (1) komponen kompetensi profesional (terdiri dari subkomponen kompetensi pengawasan sekolah, kompetensi wawasan kependidikan, kompetensi akademik/vokasional dan kompetensi pengembangan profesi); (2) komponen kompetensi personal: (3) komponen kompetensi sosial.

Komponen Kompetensi Profesional Sub komponen kompetensi pengawas sekolah terdiri dari unit-unit kompetensi a. Menyusun program pengawasan sekolah; b. Menilai hasil belajar/bimbingan siswa dan kemampuan guru; c. Mengumpulkan dan mengolah data sumber daya pendidikan, proses d. belajar mengajar/bimbingan dan lingkungan sekolah yang berpengaruh terhadap perkembangan siswa e. Menganalisis hasil belajar/bimbingan siswa, guru dan sumber daya pendidikan f. Membina guru dan tenaga lainnya di sekolah; g. Menyusun laporan dan evaluasi pengawasan; h. Melaksanakan pembinaan lainnya di sekolah selain proses belajar mengajar/bimbingan siswa; i. Mengevaluasi hasil pengawasan dari seluruh sekolah yang ada di lingkungan kabupaten/kota.

Sub komponen kompetensi wawasan kcpendidikan terdiri dari unit-unit kompetensi a. Memahami landasan pendidikan; b. Memahami kebijakan pendidikan; c. Memahami pengelolaan sekolah dan pengembangan sumber daya manusia; d. Menerapkan sistem evaluasi pendidikan; e. Menerapkan pemanfaatan kemajuan IPTEK dalam pendidikan.

Sub komponen kompetensi akademik dan pengembangan profesi a. Menulis karya ilmiah/hasil penelitian/pengkajian/survei evaluasi di bidang pendidikan sekolah; b. Menulis karya tulis berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang pendidikan sekolah; c. Menulis tulisan ilmiah populer di bidang pendidikan sekolah pada media massa; d. Menulis makalah yang disampaikan pada pertemuan ilmiah berupa tinjauan, gagasan atau ulasan ilmiah; e. Menulis buku pelajaran atau modul;

f. Menciptakan pedoman pelaksanaan pengawasan sekolah; g. Membuat petunjuk teknis pengawasan sekolah; h. Menciptakan karya seni monumental/seni pertunjukan; i. Menemukan teknologi tepat guna; j. Menguasai kompetensi akademik/vokasional sesuai dengan materi pembelajaran/mata pe'iajaran yang diawasi.

Sub komponen kompetensi akademik/vokasional Terdiri dari unit-unit kompetensi sesuai dengan substansi materi pelajaran yang diawasi dan dibina atau sesuai dengan bidang bimbingan atau konseling bagi pengawas sekolah bidang bimbingan dan konseling. Komponen kompetensi personal a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa b. Berakhlak mulia c. Jiwa kepemimpinan d. Pengendalian emosi e. Etos kerja yang tinggi f. Pengembangan diri g- Keterbukaan h. Integritas Komponen kompetensi sosial, terdiri dari unit kompetensi: a. Bekerjasama dalam melaksanakan tugas b. Berpartisipasi dalam kegiatan kelembagaan c. Berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan

Sub kompetensi dan Indikator Menyusun program tahunan pengawasan sekolah a. Mengidentifikasi hasil pengawasan sekolah sebelumnya dan kebijaksanaan pendidikan

b. Mengolah dan menganalisis hasil program tahunan pengawasan sekolah c. Merumuskan rancangan program tahunan pengawasan sekolah d. Menyempurnakan rancangan program tahunan pengawasan sekolah

Menyusun program semester pengawasan sekolah a. Mengidentifikasi hasil pengawasan sekolah sesuai dengan program tahunan b. Mengolah dan menganalisis hasil program semester pengawasan sekolah c. Merumuskan rancangan program semesterpengawasan sekolah d. Menyempurnakan rancangan program semester pengawasan sekolah

Menyusun soal/instrumen penilaian/ instrumen layanan bimbingan dan konseling (BK) a. Menyusun kisi-kisi soal/instrumen penilaian/instrumen layanan BK b. Menyusun butir soal/instrumen penilaian/instrumen layanan BK berdasarkan kisi-kisi c. Melaksanakan uji coba soal/instrumen penilaian/instrumen layanan BK d. Mengolah dan menganalisis hasil uji coba soal/instrumen penilaian/instrumen layanan BK e. Menyempurnakan butir soal/instrumen penilaian/instrumen layanan BK kerdasarkan uji coba.

Menilai, mengolah, dan menganalisis data hasil belajar/bimbingan siswa dan kemampuan guru a. Menilai hasil belajar/bimbingan siswa b. Mengolah dan menganalisis hasil belajar/bimbingan siswa c. Memberikan saran untuk perbaikan berdasarkan hasil analisis d. Mampu menilai kemampuan guru dalam penguasaan materi dan penggunaan metodologi pengajaran/bimbingan siswa e. Mampu mengolah dan menganalisis hasil penilaian kemampuan guru f. Mampu memberikan saran dan contoh dalam pelaksanaan pembelajaran

Mengumpulkan dan mengolah data sumber daya pendidikan, proses pembelajaran atau bimbingan dan konseling a. Mengumpulkan data sumber daya pendidikan, proses belajar mengajar/ bimbingan, dan lingkungan sekolah

b. Mengolah dan mengevaluasi data sumber daya pendidikan, proses belajar/bimbingan, dan lingkungan sekolah c. Menggunakan hasil data tersebut sebagai alat pembinaan terhadap guru d. Memberi saran untuk perbaikan berdasarkan hasil analisis

Melaksanakan analisis sederhana terhadap hasil belajar/bimbingan siswa a. Menganalisis sederhana dengan menggunakan pendekatan kuantitatil melalui statistik sederhana (penghitungan rata-rata, distribusi IVekuensi. dan persentase) b. Menganalisis sederhana dengan menggunakan pendekatan kualitatif c. Menggunakan hasil data tersebut sebagai alat pembinaan terhadap guru d. Memberi saran untuk perbaikan berdasarkan hasil analisis

Melaksanakan analisis komprehensif terhadap hasil belajar/bimbingan siswa a. Menganalisis komprehensif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif melalui statistik lebih lanjut (t test, anova, korelasi, dan sebagainya) b. Menganalisis komprehensif dengan menggunakan pendekatan kualitatif c. Menggunakan hasil data tersebut sebagai alat pembinaan terhadap guru d. Memberi saran untuk perbaikan berdasarkan hasil analisis

Memberikan arahan dan bimbingan kepada guru tentang pelaksanaan proses belajar pengajar/bimbingan siswa a. Mendata kinerja guru tentang pelaksanaan proses belajar mengajar/ bimbingan siswa b. Memberikan arahan dan bimbingan berdasarkan hasil pendataan/temuan kinerja guru

Memberikan

contoh

pelaksanaan

tugas

guru

dalam

melaksanakan

proses

belajar

pengajar/bimbingan siswa a. Memberikan contoh penyusunan perangkat pembelajaran guru (analisis kurikulum, evaluasi, dan lain-lain) b. Memberikan contoh dalam membuat pelaksanaan pengajaran c. Memberikan contoh dalam membuat alat penilaian yang baik

Memberikan saran untuk peningkatan kemampuan profesional guru kepoda pimpinan instansi terkait a. Mendata kebutuhan yang diperlukan untuk meningkatkan kemampuan profesional guru b. Memberikan saran kepada pemimpin/instansi terkait untuk meningkatkan Kemampuan profesional guru

Membina pelaksanaan pemeliharaan lingkungan sekolah a. Mendata kondisi lingkungan sekolah b. Memberikan pembinaan sesuai dengan kondisi sekolahnya

Menyusun laporan hasil pengawasan sekolah per sekolah a. Menyusun laporan hasil pengawasan sekolah per sekolah b. Menyusun alternatif pemecahan berdasarkan permasalahan dalam laporan

Mengevaluasi hasil pengawasan seluruh sekolah yang menjadi tanggung jawabnya a. Mengidentifikasi kepengawasannya b. Mengklarifikasi hasil pengawasan seluruh sekolah hasil pengawasan seluruh sekolah di yang menjadi tanggungjawab

Membina pelaksanaan pengelolaan sekolah a. Membina dalam penyusunan program kerja sekolah b. Membina dalam penyusunan program kerja kepala sekolah c. Membina dalam penyusunan program kerja tata usaha sekolah d. Membina dalam penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah atau RAPBS e. Membina dalam penyusunan program f. lingkungan sekolah g. Membina administrasi kepegawaian guru dan tata usaha sekolah h. Membina administrasi keuangan i. Membina pendayagunaan sarana prasarana j. Membina penyusunan program komite sekolah k. Membina tenaga perpustakaan, laboratorium dan ekstra kuriku'ier

l. Membina penyelenggaraan usaha kesehatan sekolah (UKS) dan unit produksi (kantin, koperasi, toko) dan sejenisnya

Memantau dan membimbingpelaksanaan penerimaan siswa baru a. Mensosialisasikan juknis penerimaan siswa baru b. Memantau dan membimbing dengan menggunakan instrumen yang disiapkan c. Membuat laporan pelaksanaan penerimaan siswa baru d. Membuat alternatif pemecahan e. permasalahan dalam penerimaan siswa baru f. Membimbing sekolah dalam penerimaan siswa baru

Memantau dan membimbing pelaksanaan ujian akhir a. Mensosialisasikan pelaksanaan ujian akhir b. Memantau dan membimbing keterlaksanaan ujian akhir sesuai standar prosedur dan operasi (SPO) dan juknisnya c. Membuat laporan pelaksanaan ujian akhir d. Membuat alternatif pemecahan permasalahan dalam pelaksanaan ujian akhir e. Memberikan saran atas penyelesaian kasus khusus di sekolah f. Menyelesaikan kasus khusus di sekolah g. Membuat alternatif pemecahan kasus di sekolah

Memberikan bahan penilaian dalam rangka akreditasi sekolah a. Mengidentifikasi sekolah yang akan diakreditasi b. Memberikan arahan dan bimbingan tentang persiapan akreditasi sekolah

Mengevaluasi hasil pengawasan seluruh mata pelajaran/bimbingan siswa dari seluruh sekolah a. Mengevaluasi hasil belajar semua mata pelajaran/bimbingan siswa dari seluruh sekolah b. Membuat laporan hasil evaluasi seluruh mata pelajaran/bimbingan siswa dari seluruh sekolah c. Menyusun alternatif pemecahan sesuai hasil evaluasi

Menguasai landasan kependidikan dan proses pembelajaran

a. Menjelaskan jenis-jenis filsafat pendidikan b. Menjelaskan landasan psikologi pendidikan c. Menjelaskan pelbagai teori pendidikan d. Menjelaskan konsep dasar pengembangan kurikulum e. Menjelaskan struktur kurikulum f. Menjelaskan bermacam pendekatan kurikulum g. Menjelaskan tingkat perkembangan h. intelektual dan mental siswa i. Menjelaskan teori belajar yang sesuai dengan tingkat perkembangan intelektual dan mental siswa j. Menjelaskan metode pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan intelektual dan mental siswa k. Menjelaskan sistem penilaian hasil belajar siswa

Menguasai kebijakan pendidikan dan perundang-undangan pendidikan a. Menjelaskan dasar, fungsi dan tujuan pendidikan b. Menjelaskan prinsip penyelenggaraan pendidikan c. Menjelaskan ketentuan tentang standar nasional pendidikan dan kurikulum d. Menjelaskan ketentuan tentang pendidik dan tenaga kependidikan e. Menjelaskan ketentuan tentang sarana dan prasarana pendidikan f. Menjelaskan ketentuan tentang pengelolaan pendidikan g. Menjelaskan ketentuan tentang evaluasi, akreditasi dan sertifikasi h. Menjelaskan ketentuan tentang pengawasan pendidikan i. Menjelaskan kebijakan pembangunan nasional dalam bidang pendidikan yang menyangkut relevansi, pemerataan, peningkatan kualitas dan efisiensi j. Menjelaskan kebijakan pemerintah dalam wajib belajar 9 tahun k. Menjelaskan visi dan misi pendidikan nasional l. Menjelaskan program strategis di bidang pendidikan m. Menjelaskan tujuan pendidikan di sekolah sesuai dengan jenis sekolah yang diawasi n. Menjelaskan sistem dan struktur standar kompetensi siswa dan guru o. Memanfaatkan standar kompetensi siswa dan guru dalam pembinaan sekolah p. Menjelaskan konsep pengembangan dan pengelolaan q. Menjelaskan konsep pengembangan manajemen pendidikan r. Menjelaskan konsep dan struktur kurikulum yang diberlakukan

Menguasai pengelolaan sekolah dan pengembangan sekolah

a. Menjelaskan konsep dasar manajemen b. sekolah c. Menjelaskan konsep kepemimpinan sekolah d. Menjelaskan penerapan konsep manajemen strategis di sekolah e. Menjelaskan penerapan konsep manajemen peningkatan mutu sekolah f. Mengembangkan model manajemen sekolah yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sekolah g. Menjelaskan metode pengembangan melalui pelatihan, pengalaman penugasan, engembangan karier dan peningkatan kesejahteraan h. Menggunakan metode analisis kebutuhan pelatihan (training need analysis) bagi guru dan karyawan i. Melakukan penyusunan dan evaluasi program pengembangan sumber daya manusia atau SDM j. Menjelaskan sistem jabatan fungsional pengawas sekolah dan angka kreditnya k. Menjelaskan sistem jabatan fungsional guru dan angka kreditnya

Menerapkan sistem evaluasi pendidikan

a. Mengidentifikasi model-model evaluasi, ketenagaan, manajemen, sarana, dan prasarana sekolah b. Memahami teknik penyusunan laporan hasil evaluasi c. Menentukan masalah dan hal penting yang perlu dilaporkan

Menerapkan met ode supervisi pendidikan dalam pengawasan sekolah a. Menjelaskan pengertian supervisi. prinsip. jenis. dan teknik supervisi b. Mengidentifikasi teknik supervisi yang tepat dalam pembinaan sekolah c. Memahami konsep dan penerapan manajemen mutu pendidikan di sekolah d. Memahami konsep manajemen mutu sekolah e. Membantu perencanaan sistem mutu sekolah f. Membantu penerapan sistem manajemen mutu sekolah

g. Mengevaluasi sistem manajemen mutu sekolah h. Memperbaiki dan menindak lanjuti hasil evaluasi sistem manajemen mutu sekolah

Menerapkan pemanfaatan IPTEK dan teknologi informasi a. Memanfaatkan teknologi dalam alat pembelajaran dan manajemen sekolah b. Menjelaskan pemanfaatan komputer dalam pembelajaran dan manajemen sekolah c. Menjelaskan pemanfaatan alat-alat dengan teknologi terbaru dalam ' pembelajaran d. Menggunakan komputer terutama untuk word processor dan spread sheet (contoh: microsoft word, excel, dan lain-lain)

e. Menjelaskan jenis-jenis teknologi informasi yang dimanfaatkan dalam pendidikan f. Mengidentifikasi dampak negatif dan positif teknologi informasi

g. Menggunakan pelbagai fungsi internet,terutama menggunakan e-mail dan mencari informasi

Melakukan aktivitas ilmiah dan penelitian a. Menjelaskan konsep, rancangan, dan prosedur penelitian b. Melaksanakan penelitian, mulai dari pengumpulan data, analisis, sampai penyusunan laporan dan publikasi hasil penelitian c. Memanfaatkan hasil penelitian untuk pengembangan dan perbaikan kinerja, khususnya di sekolah dan umumnya di dunia pendidikan d. Merancang pembuatan makalah berupa tinjauan ulasan-ulasan ilmiah gagasan sendiri e. Merumuskan masalah dengan jelas dan benar f. f Menjabarkan teori pendukung sesuai dengan permasalahan

g. Membuat alternatif pemecahan sesuai dengan permasalahan h. Membuat kesimpulan dan rekomendasi untuk pemecahan masalah i. j. Menulis tulisan ilmiah populer di bidang pendidikan sekolah pada media massa Membuat tulisan dengan bahasa yang komunikatif

k. Menyusun rancangan pembuatan makalah berupa tinjauan, gagasan atau ulasan ilmiah l. Merumuskan masalah dan menjabarkan teori pendukung sesuai dengan permasalahan

m. Membuat alternatif pemecahan sesuai dengan permasalahan n. Membuat kesimpulan dan rekomendasi untuk pemecahan masalah o. Menyusun rancangan isi buku pelajaran/modul p. Menyesuaikan isi buku pelajaran/modul sesuai dengan kurikulum yang berlaku q. Membuat soal/latihan yang sesuai dengan kaidah pembuatan soal dalam buku pelajaran/modul r. Merumuskan kesimpulan sesuai dengan isi buku pelajaran/modul

Menciptakan pedoman pelaksanaan pengawasan sekolah a. Merancang pembuatan pedoman pelaksanaan pengawasan sekolah b. Membuat pedoman pelaksanaan pengawasan sekolah c. Merancang petunjuk teknis pengawasan sekolah d. Membuat petunjuk teknis dan instrumennya

Menilai dan membina guru pembimbing dalam pelaksanaan tugasnya

a. Membina penyusunan program bimbingan dan konseling b. Membina pelaksanaan program bimbingan dan konseling c. Membina pelaksanaan evaluasi kegiatan bimbingan dan konseling d. Membina pelaksanaan analisis hasil evaluasi kegiatnn bimbingan dan konseling e. Membina pelaksanaan tindak lanjut kegiatan bimbingan dan konseling f. Membimbing guru bimbingan dan konseling

g. Membina pemahaman wawasan bimbingan konseling (tujuan, dasar, prinsip, fungsi, bidang, jenis layanan dan kegiatan pendukung) h. Membina pemahaman program bimbingan konseling sebagai sub program sekolah

Kompetensi kepribadian seutuhnya a. Berakhlak mulia b. Suka menolong c. Berempati terhadap orang lain d. Bekerja tanpa pamrih e. Jiwa Kepemimpinan f. Memberi contoh yang baik dalam perilaku sehari-hari

g. Bersikap adil dan bijaksaria dalam pengambilan keputusan h. Bersikap objektif dalam memberikan penilaian i. j. Melakukan pemecahan masalah Memotivasi mitra kerja

k. Tidak mudah tersinggung/marah

Etos kerja yang tinggi a. Disiplin dalam bekerja b. Bersemangat dalam bekerja c. Memiliki rasa percaya diri d. Berinisiatif dalam bekerja e. Kreatif dalam bekerja f. Bekerja dengan teliti, cermat, hati-hati

g. Berkemauan untuk meningkatkan kemampuan h. Memiliki rasa keingintahuan yang tinggi i. j. Mau menerima saran dan kritik Transparan dalam merencanakan dan melaksanakan tugas

Kemauan menerima pembaruan


a. Integritas b. Loyalitas terhadap tugas profesi c. Konsistensi antara ucapan dan perbuatan d. Memiliki komitmen tinggi dalam e. melaksanakan tugas

Berbeda dengan hasi! kajian akademik di atas, dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah disebutkan bahwa Pengawas Sekolah harus memiliki kompetensi tertentu.

F. Kualifikasi Pengawas Sekolah


Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah disebutkan bahwa Pengawas Sekolah harus memiliki kualifikasi dan pengalaman tertentu sesuai dengan jenis dan jenjang sekolah. a. Kualifikasi Pengawas Taman Kanak-kanak/RaudhatuI Athfal (TK/RA) dan Sekolah

Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) adalah sebagai berikut: a. Berpendidikan minimum sarjana (SI) atau diploma empat (D-IV) kependidikan dari perguruan tinggi terakreditasi. Guru TK/RA bersertifikat pendidik sebagai guru TK/RA dengan pengalaman kerja minimum delapan tahun di TK/RA atau kepala sekolah TK/RA dengan pengalaman kerja minimum 4 tahun. untuk menjadi pengawas TK/RA. Guru SD/MI bersertifikat pendidik sebagai guru SD/MI dengan pengalaman kerja minimum delapan tahun di SD/MI atau kepala sekolah SD/MI dengan pengalaman kerja minimum 4 tahun, untuk menjadi pengawas SD/MI/ b. Memiliki pangkat minimum penata, golongan ruang III/c. c. Berusia setinggi-tingginya 50 tahun, sejak diangkat sebagai pengawas satuan pendidikan. d. Memenuhi kompetensi sebagai pengawas satuan pendidikan yang dapat diperoleh melalui uji kompetensi dan atau pendidikan dan / pelatihan fungsional pengawas, pada lembaga yang ditetapkan pemerintah. e. Lulus seleksi pengawas satuan pendidikan. 2. Kualifikasi Pengawas Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), dan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK) adalah sebagai berikut:

a. Memiliki pendidikan minimum magister (S2) kependidikan dengan berbasis sarjana (SI) dalam rumpun mata pelajaran yang relevan pada perguruan tinggi terakreditasi. Guru SMP/MTs bersertifikat pendidik sebagai guru SMP/MTs dengan pengalaman kerja minimum delapan tahun dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di SMP/MTs atau kepala sekolah SMP/MTs dengan pengalaman kerja minimum 4 tahun. untuk menjadi pengawas SMP/MTs sesuai dengan rumpun mata pelajarannya. Guru SMA/MA bersertifikat pendidik sebagai guru dengan pengalaman kerja minimum delapan tahun dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di SMA/MA atau kepala sekolah SMA/MA dengan pengalaman kerja minimum 4 tahun, untuk menjadi pengawas SMA/MA sesuai dengan rumpun mata pelajarannya. Guru SMK/MAK bersertifikat pendidik sebagai guru SMK/MAK dengan pengalaman ke^ia minimum ote/apan tahun dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di SMK/MAK atau kepala sekolah SMK/MAK dengan pengalaman kerja minimum 4 tahun, untuk menjadi pengawas SMK/MAK sesuai dengan rumpun mata pelajarannya. b. Memiliki pangkat minimum penata. golongan ruang IIl/c. c. Berusia setinggi-tingginya 50 tahun, sejak diangkat sebagai pengawas satuan pendidikan. d. Memenuhi kompetensi sebagai pengawas satuan pendidikan yang dapat diperoleh melalui uji kompetensi dan atau pendidikan dan pelatihan fungsional pengawas. pada lembaga yang ditetapkan pemerintah. e. Lulus seleksi pengawas satuan pendidikan.

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan kami mendiskusikan tentang kepengawasan sekolah dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pengawas sekolah adalah tenaga profesional, yaitu di samping sebagai guru
profesional, ia harus menjadi pengawas sekolah yang profesional pula. Dalam literatur akademik, pengawas sering dikenal sebagai supervisor dan pengawas sekolah juga pengawas yang mampu menjalankan tugasnya didalam dan diluar lingkungan kependidikan, pengawas sekolah juga harus mampu menjadi panutan bagi dirinya sendiri, guru, staf sekolah lainnya dengan perangai perangai yang baik pula.

2. Fungsi supervisi itu antara lain dilakukan oleh pengawas sekolah yang dalam konteks
UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional termasuk dalam tenaga kependidikan. Di dalam UU sisdiknas disebutkan bahwa tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. Yang mampu melakukan dan pembinaan dengan melaksanakan fungsi fungsi sepervisi baik sepervisi akademik maupun sepervisi manajerial untuk meningkatkan derajat profesionalitas guru bagi peningkatan mutu proses pendidikan dan pembelajaran.

B. SARAN 1. Pengawas perlu berkolaborasi dengan kepala sekolah dan guru agar dalam
melaksanakan tugasnya sejalan dengan arah pengembangan sekolah yang telah ditetapkan.

2. pengawas sekolah harus melakukan penilaian dan pembinaan dengan melaksanakan


fungsi-fungsi supervisi, baik supervisi akademik maupun supervisi manajeril. Berdasarkan tugas pokok dan fungsinya serta menetapkan program program sekolah agar mencapai sasaran yang telah di targetkan, untuk mencapai hasil yang optimal dalam melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kode etik profesi.

Daftar Pustaka
Sudawarman, denim dan Khairil, 2010. Profesi kependidikan.Bandung : Alfabeta Bafadal, Ibrahim, 1992. Supervisi pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara

You might also like