You are on page 1of 9

ATURAN TAMBAHAN PEMANTAU/PENGAWAS Pasal 1 1.

Ketentuan mengenai pemantau dan pengawas secara formal diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 05 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan, Pelantikan, dan Pemberhentian Kepala Desa dan Peraturan Bupati Tegal Nomor 13 Tahun 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan, Pelantikan, dan Pemberhentian Kepala Desa 2. Dalam hal tokoh masyarakat / calon akan melakukan pengawasan terhadap unsur panitia dalam melaksanakan tahapan pilkades maka yang bersangkutan hars mengirimkan surat permohonan secara resmi yang ditujukan kepada panitia 3. Setelah panitia menerima surat sebagaimana dimaksud pada ayat ( 2 ), maka panitia akan mengeluarkan surat keterangan sebagaimana yang tercantum dalam pokok surat pemohon Pasal 2 PEMBERIAN SURAT PEMBERITAHUAN KEPADA PEMILIH Pada saat gasatrlih memberkan surat pemberitahuan ( surat undangan ) kepada pemilih yang tercantum dalam Daftar Pemilih Tetap ( DPT ), maka penerma surat undangan tersebut harus yang bersangkutan Tanda terima surat undangan harus ditandatangani yang bersangkutan Dalam hal yang bersangkutan tidak berada di tempat, maka penerimaan surat permberitahuan tidak bias diwakilkan, kecuali ada surat mandate yang ditandatangani oleh yang bersangkutan Surat pemberitahuan yang penerimanya tidak berada di tempat, maka disimpan oleh panitia dan sewaktu waktu dapat diambil oleh yang bersangkutan pada batas akhir tanggal Aturan tambahan ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Putusan Panitia Pemilhan Kepala Desa Desa Marga Ayu Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal Nomor 02 Tahun 2006 Tentang Hak Pilih, Pendaftaran Pemilih, dan Petugas Pendaftaran Pemilih Pemilihan Kepala Desa Desa Marga Ayu Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal

1.

2. 3.

4.

5.

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA DESA MARGA AYU KECAMATAN MARGASARI KABUPATEN TEGAL Secretariat : Desa PERATURAN PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA DESA MARGA AYU KECAMATAN MARGASARI KABUPATEN TEGAL NOMOR 03 TAHUN 2012 TENTANG KAMPANYE PEMILIHAN KEPALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA DESA MARGA AYU KECAMATAN MARGASARI KABUPATEN TEGAL Menimbang : Bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 15 ayat ( 1 ), ayat ( 2 ), ayat ( 3 ), ayat ( 4 ), ayat ( 5 ), ayat ( 6 ), ayat ( 7 ), ayat ( 8 ), ayat ( 9 ), ayat ( 10 ), ayat ( 11 ), ayat ( 12 ), ayat ( 13 ), ayat ( 14 ), ayat ( 15 ), ayat ( 16 ), dan ayat ( 17 ) Peraturan Panitia Pemilihan Desa Marga Ayu Kecamatan Maragasari Kabupaten Tegal Nomor 01 Tahun 2006 tentang Tata Tertib Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa; : 1. Bahwa untuk mewujudkan demokrasi dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa perlu memperhatikan aspirasi masyarakat desa dalam memilih Kepala Desa 2. Bahwa untuk maksud sebagaimana tercantum pada poin b, maka sesuai dengan pasal 16 ayat ( 1 ), ayat ( 2 ), ayat ( 3 ), ayat ( 4 ) Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 05 Tahun 2006 tentang tata cara pencalonan, pemilihan, pengangkatan, pelantikan dan pemberhentian Kepala Desa, panitia pemilihan Kepala Desa memiliki tanggung jawab menyusun tata tertib pelaksanaan pemilihan Kepala Desa 3. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam angka 1 dan 2 perlu menetapkan putusan tentang kampanye pemilihan Kepala Desa : 1. Undang Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah;

Mengingat

Memperhatikan

2. Undang Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan; 3. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 07 Tahun 1986 tentang Perubahan Batas Wilayah kotamadya Daerah Tingkat II Tegal dan Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa; 7. Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 02 Tahun 2003 tentang kewenangan Kabupaten Tegal; 8. Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 04 Tahun 2003 tentang Pokok pokok Pengelolaan Keuangan Daerah; 9. Peraturan daerah Kabupaten Tegal Nomor 05 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan, Pelantikan, dan Pemberhentian Kepala Desa; 10. Peraturan Bupati Tegal Nomor 13 Tahun 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2006 tentang TataCara Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan, Pelantikan, dan Pemberhentian Kepala Desa; MEMUTUSKAN Menetapkan : PUTUSAN PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA TENTANG KAMPANTE PEMILIHAN KEPALA DESA, DESA MARGA AYU KECAMATAN MARGASARI KABUPATEN TEGAL

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Panitia Pemilihan Kepala Desa ini yang dimaksud dengan : 1. Desa adalah Desa Marga Ayu KeCamatan Margasari Kabupaten Tegal. 2. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia 3. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal- usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 4. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.

5. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa. 6. Kepala Desa adalah kepala pemerintahan yang dipilih langsung oleh masyarakat desa setempat melalui Pemilihan Kepala Desa di wilayah Kabupaten Tegal. 7. Panitia Pemilihan adalah Panitia Pemilihan Kepala Desa yang ditetapkan dengan keputusan Badan Permusyawaratan Desa. 8. Tokoh Masyarakat adalah tokoh adat, tokoh wanita, tokoh pemuda, dan pemuka pemuka masyarakat lainnya. 9. Bakal Calon Kepala Desa adalah penduduk warga setempat yang telah mendaftarkan diri kepada Panitia Pemilihan pada tahap penjaringan. 10. Calon Kepala Desa adalah bakal calon Kepala Desa yang telah ditetapkan oleh Panitia Pemilihan. 11. Calon Kepala Desa terpilih adalah calon Kepala Desa yang memperoleh dukungan suara terbanyak dalam pemilihan Kepala Desa. 12. Pemilih adalah Warga Desa yang telah memenuhi persyaratan untuk menggunakan hak pilihnya. 13. Hak memilih adalah hak penduduk warga desa untuk menentukan pilihan dalam pemilihan Kepala Desa Marga Ayu. 14. Penjaringan Kepala Desa adalah tahapan kegiatan yang dilakukan oleh Panitia Pemilihan untuk mendapatkan bakalcalon Kepala Desa. 15. Penyaringan Kepala Desa adalah tahapan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan calon Kepala Desa. 16. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang diselanjutnya disingkat APBDesa adalah rencana keuangan tahunan Pemerintah Desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa Marga Ayu, yang ditetapkan dengan Peraturan Desa. 17. Peraturan Desa adalah peraturan perundang undangan yang dibuat oleh Badan Permusyawaratan Desa bersama Kepala Desa. 18. Visi adalah uraian berkenaan dengan langkah-langkah dan atau strategis/taktis dan operasional untuk melaksanakan kebijakan yang bersifat publik 19. Misi adalah uraian berkenaan dengan kebijakan yang diajukan dalam rangka mencapai dan mewujudkan visi 20. Program adalah uraian berkenaan dengan langkah-langkah dan atau strategi/taktik dan operasional untuk melaksanakan kebijakan yang bersifat public 21. Kampanye pemilihan Kepala Desa untuk selanjutnya disebut kampanye adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh calon, dan atau tim kampanye/juru kampanye untuk meyakinkan para pemilih dalam rangka mendaptkan dukungan sebesarbesarnya dengan menawarkan visi, misi dan program calon secara lisan atau tertulis kepada msyarakat dalam jadwal waktu yang ditetapkan panitia pemilihan 22. Tim pelaksana kampanye, selanjutnya disebut tim kampanye adalah kelompok kerja atau dengan istilah lain dibentuk oleh calon bertugas serta berwenang membantu kelancaran pelaksanaan kampanye calon dan bertanggung jawab atas pelaksanaan teknis penyelenggaraan kampanye

23. Juru kampanye adala pihak yang ditunjuk dan diberi wewenang oleh tim kampanye sebagaimana dimaksud pada angka 22 dalam membantu meyakinkan pemilih dengan menawarkan visi, misi, dan program Pasal 2 Penyelenggaraan kampanye pemilihan Kepala Desa dilakukan di seluruh wilayah desa Marga Ayu kecamatan Margasari Kabupaten Tegal Pasal 3 Kampanye pmilihan Kepala Desa dilakukan dalam jangka waktu 1 ( satu ) hari yaitu tanggal Pasal 4 Untuk dapat dikategorikan sebagai kegiatan kampanye harus memenuhi unsur dilakukan oleh calon dan atau tim kampanye/juru kampanye, unsur menyakinkan pemilih dalam rangka mendapatkan dukungan yang sebesar-besarnya, untuk menawarkan visi, misi, dan program calon, baik secara tertulis atau lisan, dan unsur waktu yang telah ditetapkan oleh panitia pemilihan. Unsur unsur tersebut harus secara kumulatif BAB II PEDOMAN DAN JADWAL PELAKSANAAN KAMPANYE Pedoman Kampanye Pasal 5 Kampanye pemilihan Kepala Desa sebagaimana dimaksud pasal 1 angka 21 dilakukan dalam waktu dan tempat yang berbeda antar calon dan / atau tim kampanye/juru kampanye Pasal 6 1. Identitas tim kampanye dan juru kampanye sebagaimana dimaksud pasal 1 angka 22 dan 23 wajib didaftarkan kepada panitia pemilihan dengan menggunakan formulir A1-KAM bersama dengan penyerahan berkas pendaftaran 2. Anggota tim kampanye dapat menjadi juru kampanye JADWAL PELAKSANAAN KAMPANYE Pasal 7 1. Tim kampanye mengadakan kesepakatan bersama berkenaan dengan jadwal waktu, bentuk, serta tempat/lokasi kampanye difasilitasi panitia pemilihan 2. Hasil kesepakatan bersama sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) dibuat dalam berita acara kesepakatan bersama dan ditandatangani oleh tim kampanye di atas bermaterai 3. Kesepakatan bersama sebagaimana dimaksud pada ayat ( 2 ) dilakukan paling lambat 3 ( tga ) hari sebelum kampanye dimulai dan dibuat dalam rangkap 3 ( tiga ) dengan ketentuan :

a. Rangkap pertama untuk calon b. Rangkap kedua untuk panitia pemilihan c. Rangkap ketiga untuk pemerintahan desa 4. Jadwal kampanye secara tertulis akan disampaikan pada calon 1 ( satu ) hari sebelum pelaksanaan BENTUK KAMPANYE Pasal 8 Kampanye dilakukan dalam bentuk : a. Baksi sosial kebersihan b. Tatap muka dan dialog c. Pemasangan alat peraga di tempat umum Semua bentuk kampanye yang dilaksanakan oleh calon, tim kampanye dan juru kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) harus berisi visi, misi, dan program pemerintahan desa yang akan diselenggarakan apabila calon terpilih menjadi Kepala Desa terpilih Calon, tim kampanye, juru kampanye boleh melaksanakan 3 ( tiga ) bentuk kampanye secara bersamaan di satu tempat atau tempat yang berbeda Jumlah peserta kampanye bakti sosial tidak dibatasi Bagi yang belum memiliki hak pilih tidak diperkenankan mengikuti kampanye dalam bentuk apapun Pada saat kampanye bakti sosial berlangsung dibenarkan membawa foto calon, atau atribut, simbol-simbol, dan atau bendera atau umbul-umbul dari calon yang mengadakan kampanye Pasal 9 Kampanye dalam bentuk bakti sosial kebersihan sebagaimana dimaksud pada pasal 8 ayat ( 1 ) huruf a dilaksanakan dalam ruang tertutup dan/atau ruang terbuka, dilakukan oleh calon, tim kampanye, dan/atau juru kampanye dengan melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar Kampanye dalam bentuk bakti sosial sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ), hanya dibenarkan membawa atau menggunakan foto calon atau atribut, simbol-simbol dan atau bendera atau umbul-umbul dari calon mengadakan kampanye di tempat kegiatan bakti sosial Lokasi kampanye dalam bentuk sosial antara lain : a. Jalan raya b. Irigasi c. Makam Dalam kampanye bakti sosial dilarang membagi-bagikan sesuatu misalnya : cindera mata, sembako, dan uang Dalam pelaksanaan kampanye bakti sosial dapat berbentuk : a. Pengerasan jalan b. Membersihkan jalan raya c. Membersihkan saluran irigasi

1.

2.

3. 4. 5. 6.

1.

2.

3.

4. 5.

d. Membersihkan makam e. Membuat papan nama jalan f. Neonisasi Pasal 10 Kampanye dalam bentuk tatap muka dan dialog sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat ( 1 ) huruf b, dilaksanakan dalam ruang tertutup atau terbuka atau gedung dengan jumlah peserta tidak melampaui kapasitas sesuai dengan jumlah tempat duduk, dengan peserta pendukung dan atau undangan lainnnya bukan pendukung Kampanye dalam bentuk tatap muka dan dialog sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1), diadakan dialog yang sifatnya interaktif dan hanya dibenarkan membawa atau menggunakan foto calon atau atribut, simbol-simbol dan atau bendera atau umbulumbul dari calon yang mengadakan kampanye di tempat pertemuan tatap muka dan dialog. Atribut calon sebagaimana dimaksud pada ayat ( 2 ), hanya dibenarkan dipasang sampai dengan halaman gedung atau tempat pertemuan tatap muka dan dialog, dan tidak dibenarkan dipasang diluar halaman gedung atau tempat pertemuan tatap muka dan dialog sampai dengan jarak 200 meter Kampanye dalam bentuk tatap muka dan dialog sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ), harus disertai dengan undangan tertulis Dalam kampanye tatap muka dan dialog dilarang membagi-bagikan sesuatu misalnya : cindera mata, sembako, dan uang

1.

2.

3.

4. 5.

Pasal 11 1. Kampanye dalam bentuk pemasangan alat peraga di tempat umum sebagaimana dimaksud pada pasal 8 huruf c, ditempatkan dilokasi yang ditetapkan oleh panitia pemilihan, dan tidak ditempatkan pada tempat ibadah, puskesmas, gedung milik pemerintah, lembaga pendidikan ( gedung sekolahan ), jalan-jalan protocol, serta tempat milik perseorangan atau swasta, kecuali izin pemilik yang bersangktuan, serta harus mempertimbangkan estika, estetika, kebersihan dan keindahan desa 2. Alat peraga sebagaimana yang dimaksud pada ayat ( 1 ), antara lain : a. Selebaran b. Baliho c. Spanduk d. Bendera e. Umbul-umbul f. Stiker g. Foto dan atau gambar calon 3. Pemasangan alat peraga calon sebagaimana dimaksud pada ayat ( 2 ) berjarak sekurang-kurangnya satu meter dari alat peraga calon lainnya 4. Tempat pemasangan alat peraga kampanye calon sebagaimana dimaksud pada ayat ( 2 ) ditentukan oleh panitia pemilihan, tempat tersebut antara lain :

BAB III LARANGAN DAN SANKSI TERHADAP PELANGGARAN KETENTUAN KAMPANYE Larangan Kampanye Pasal 12 1. Pasangan calon, tim kampanye, dan juru kampanye, serta setiap orang dilarang melakukan kegiatan kampanye sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 angka 21, pada masa : a. Sebelum tanggal dimulai masa kampanye b. Dalam masa kampanye, yaitu apabila diluar jadwal yang ditentukan pasangan calon c. Setelah berakhirnya masa kampanye yaitu tanggal 2. Segala kegiatann calon, tim kampanye dan juru kampanye yang dilakukan sebelum tanggal dimulainya kampanye, antara lain kegiatan olahraga, kegiatan sosial/budaya, kegiatan keagamaan, dan kegiatan lain dengan nama apapun yang bersifat mengumpulkan masa di suatu tempat dapat dikategorikan kampanye apabila memenuhi ketentuan pasal 1 angka 21 pasal 4 Pasal 13 1. Dalam kampanye dilarang : a. Mempersoalkan dasar Negara Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 b. Menghina seseorang, agama, suku ras, golongan, calon yang lain c. Menghasut dan mengadu domba antar perseorangan maupun antar kelompok masyarakat d. Mengancam untuk melakukan kekerasan atau menganjurkan penggunaan kekerasan kepada seseorang, sekelompok anggota masyarakat, dan / atau calon lain e. Mengganggu ketertiban umum f. Merusak dan atau menghilangkan alat peraga kampanye calon lain g. Menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat pendidikan h. Melakukan arak-arakan baik menggunakan kendaraan maupun jalan kaki i. Menjanjikan dan/atau memberikan uang atau materi lainnya untuk mempengaruhi orang lain j. Melakukan kampanye pada tempat dan waktu yang sama dengan calon lain k. Memasang alat peraga sebelum masa kampanye kecuali pada rumah dan/atau secretariat calon l. Menyebarkan bahan kampanye sebelum masa kampanye, dan pada hari pemungutan suara m. Melibatkan : - Kepala Desa/pejabat Kepala Desa dan perangkatnya - Ketua/wakil ketua/ anggota BPD

SANKSI TERHADAP PELANGGARAN KETENTUAN KAMPANYE Pasal 14 1. Pelanggaran terhadap ketentuan pasal 13 ayat ( 1 ), dikenakan sanksi sebagaimana tersebut dalam pasal 116 Undang-Undang nomor 23 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, yaitu diancam dengan pidana penjara paling singkat 15 ( lima belas ) hari atau paling lama 3 ( tiga ) bulan dan / atau denda paling sedikit Rp 100.000,- ( seratus ribu rupiah ) atau paling banyak Rp 1.000.000,- ( satu juta rupiah ) 2. Pelanggaran terhadap ketentuan pasal 14 ayat ( 1 ) huruf a, b, c, dan d, dikenakan sanksi sebagaimana tersebut dalam pasal 116 Undang-Undang nomor 23 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, yaitu diancam dengan penjara paling singkat 3 ( tiga ) bulan atau paling lama 18 ( delapan belas ) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 600.000,- ( enam ratus ribu rupiah ) atau paling banyak Rp 6.000.000,- ( enam juta rupiah ) KETENTUAN PENUTUP Pasal 15 1. Hal hal teknis mengenai kampanye yang belum tertuang dalam putusan ini akan diatur kemudian oleh panitia pemilihan 2. Putusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Pada tanggal

: Marga Ayu :

Ketua

sekretaris

Masroni, S.Pd.I

IKHWAN NURMUSLIM, S. Pd

Mengetahui BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DESA MARGA AYU KECAMATAN MARGASARI KABUPATEN TEGAL Ketua

You might also like